Anda di halaman 1dari 15

SIFAT MEKANIS BETON

DAN BAJA TULANGAN


KL-3102 STRUKTUR BETON BERTULANG

Semester I 2016/2017
Sifat Mekanis Beton

1. Kuat tekan
2. Modulus elastisitas
Moduluselastisitas
3. Perbandingan Poisson
4. Susut
5. Rangkak
6. Kuat tarik
Kuat Tekan Beton ((fc))
3

Ditentukan
Di k dengan
d melakukan
l k k ujiji kegagalan
k l terhadap
h d
silinder beton 6 in x 12 in, yang berumur 28 hari pada
tingkat pembebanan tertentu. Selama 28 hari tersebut,
silinder
ili d beton
b bi
biasanya di
ditempatkan
k di dalam
d l air i atau
dalam sebuah ruangan dengan temperatur tetap dan
kelembaban 100%.
Umumnya kuat tekan beton: 3000 7000 psi.
Kurva Tegangan
g g Regangan
g g Beton
4
5

Kurva hampir
K h i lurus
l k ik beban
ketika b b ditingkatkan
di i k k darid i noll
sampai kira-kira 1/3 kekuatan maksimum beton.
Di atas kondisi tersebut p perilaku beton menjadi
j nonlinier.
Semua beton akan mencapai kekuatan puncak pada
regangan sekitar 0.002.
B
Beton tidak
d k memiliki
l k titikk leleh
l l h yang pasti. Kurva
K akan
k
bergerak terus sampai titik kegagalan di regangan sekitar
0.003 sampai 0.004.
Beton berkekuatan lebih rendah lebih daktail daripada
beton berkekuatan tinggi.
Modulus Elastisitas Beton ((Ec)
6

Beberapa definisi:
Modulus awal, yaitu slope atau kemiringan kurva tegangan
regangan di titik awal kurva
Modulus tangen,
g , yyaitu slope
p atau kemiringan g di suatu titik p
pada
kurva tegangan regangan, misalkan pada kekuatan 50% dari
kekuatan ultimate
N
Nilai M
Modulus Elastisitas menurut Peraturan ACI: C
Untuk beton dengan berat wc = 1500-2500 kg/m3 (atau 90-155 lb/ft3 ):
Ec = wc1.5 (0.043) fc (SI Unit, fc dalam N/mm2)
Ec = wc1.5 (33) f
c (Imperial Unit, fc dalam psi)
Untuk beton dengan berat wc = 2320 kg/m3 (atau 145 lb/ft3 ):
Ec = 4700 fc Unit fc dalam N/mm2)
(SI Unit,
Ec = 57000 fc (Imperial Unit, fc dalam psi)
Perbandingan
g Poisson Beton
7

Ketika sebuah benda ujij beton menerima beban tekan,, benda ujij
tersebut tidak hanya berkurang tingginya tapi juga mengalami
ekspansi (pemuaian) dalam arah lateral.
Perbandingan antara ekspansi lateral dengan perpendekan
longitudinal ini disebut Perbandingan Poisson (Poissons ratio)
Nilai Poissions ratio bervariasi dari 0.11 untuk beton mutu tinggi
hingga 0.21 untuk beton mutu rendah, dengan nilai rata-rata 0.16
Susut
8

Pada saat adukan beton mengeras, sebagian dari air akan menguap.
Akibatnya beton akan menyusut dan retak.
retak
Retak dapat mengurangi kekuatan elemen struktur, dan dapat
menyebabkan baja tulangan terbuka sehingga rawan terhadap
korosi.
S
Susut b l
berlangsung pada
d waktu
k yang lama,
l tetapi 90% terjadi
d padad
tahun pertama.
Semakin luas permukaan beton yang terbuka, semakin tinggi tingkat
susut y
yangg terjadi.
j
Untuk mengurangi susut:
Gunakan air secukupnya pada campuran beton
Permukaan beton harus terus dibasahi selama pengeringan
b l
berlangsung ( i )
(curing)
Pengecoran elemen besar (plat, dinding, dll) dilangsungkan secara
bertahap
Gunakan agregat yang padat dan tidak berongga (porous)
Rangkak
g ((Creep)
p)
9

Pada saat mengalami beban tekan terus menerus,


menerus beton
akan terus berdeformasi sejalan dengan waktu. Setelah
deformasi awal terjadi, deformasi selanjutnya akan tetap
terjadi.
j Deformasi tambahan ini disebut dengan
g rangkak
g
atau plastic flow.
Pada saat struktur dibebani, deformasi elastis akan
langsung terjadi pada struktur,
Jika beban terus bekerja, deformasi akan terus
bertambah, hingga deformasi akhir dapat mencapai dua
atau tiga kali deformasi elastis.
Jika beban dipindahkan, struktur akan kehilangan
deformasi elastisnya, tetapi hanya sebagian kecil dari
deformasi tambahan/rangkak yang akan hilang.
Kuat Tarik Beton
10

Kuat tarik beton bervariasi antara 8-15% dari kuat


tekannya.
Kekuatan
K k tarik
ik (modulus
( d l off rupture)) fr
fr = 0.7 fc (SI Unit)
7 5 fc
fr = 7.5 (US Unit)

Tegangan
g g tarik untuk balok segiempat
g p dengan
g lebar b dan
tinggi h:
fr = 6M/(bh2)
Baja
j Tulangan
g
11

Terdiri dari tulangan polos dan tulangan ulir


Umumnya kekuatan tarik baja:
TTulangan
l polos:
l minimal
i i l fy = 240 MPa
MP (BJTP 24)
Tulangan ulir: minimal fy = 300 MPa (BJTD 30)
12

Polos Ulir
Kurva Tegangan Regangan Baja Tulangan
13
Ukuran Baja
j Tulangan
g
14
15

Thank you for your attention

Anda mungkin juga menyukai