Anda di halaman 1dari 28

Material

-Beton
-Baja Tulangan Non-Prategang

Perilaku Struktur Beton Prategang 1


SI-5212
Kuat Tekan Beton

Silinder standar 150 mm dia. x 300 mm tinggi


Ditekan dgn laju terkontrol hingga runtuh.
Satuan kekuatan dinyatakan dalam MPa.
Keragaman mutu dapat terjadi pada hasil tes,
sehingga jumlah sampel harus >= 3.
Kuat karakteristik silinder dapat dinyatakan
sebagai: f c = mean - 1.34 SD

Beton meningkat kekuatannya seiring dengan


bertambahnya waktu.
Kuat tekan acuan ditetapkan pada umur beton
28 hari.
Evolusi Kuat Tekan Beton
Untuk semen portland type I, pertambahan kekuatan
seiiring dengan bertambahnya umur adalah sebagai berikut;

Perilaku Struktur Beton Prategang 3


SI-5212
Perilaku Tegangan Vs. Regangan
akibat Tekan Uniaksial

fc Ec
fc 12

0.45fc 6

o u c

Perilaku Struktur Beton Prategang 4


SI-5212
Nilai Poissons dan Modulus
fc Ec
Rasio Poisson, n fc
n ~ 0.15 to 0.20
0.45fc
Umumnya n = 0.17

o u c

Perilaku Struktur Beton Prategang 5


SI-5212
Beton pada dasarnya bersifat non-linear,
sehingga nilai modulus elastisitasnya
hanyalah pendekatan.
Nilainya diukur pada 0.45 f c

Ec berkisar dari 25000 hingga 37000 MPa


Modulus Elastisitas, Ec
Terkait dengan modulus secant pada 0,45 fc
SNI-02 (Pasal 10.5.1):
Ec = 0,043 w1.5 f 'c
dimana w = unit weight (kg/m3)
1500 kg/m3 < wc <2500 kg/m3

Untuk beton berat normal


(wc 2300 kg/m3)
Ec = 4700 f 'c

Perilaku Struktur Beton Prategang 7


SI-5212
Regangan pada Tegangan
Tekan Maksimum
o bervariasi antara 0.0015-0.003
Untuk beton berat normal, o ~ 0.002

fc Ec
fc

0.45fc

o u

Perilaku Struktur Beton Prategang 8


SI-5212
Regangan Ultimit
Regangan maksimum yang dapat dimanfaatkan,
u
SNI Beton-02: u = 0.003
Digunakan untuk lentur dan tekan aksial
fc
Ec
fc

0.45fc

o u

Perilaku Struktur Beton Prategang 9


SI-5212
Kurva Tegangan-Regangan untuk
Berbagai Mutu Beton

Perilaku Struktur Beton Prategang 10


SI-5212
Kuat Tarik
Ada 2 jenis kuat tarik:
Principal tensile strength f cr
Flexural tensile strength f r

Nilai kuat tarik terhadap kuat tekan:


Test tarik tidak
f cr = 0.33 (f c)0.5 langsung (Uji belah
atau splitting)
f r = 0.7 (f c)0.5
Kuat Tarik Lentur (Modulus of Rupture)

Kuat tarik ~ 8% hingga 15% fc


Modulus retak, fr
Untuk perhitungan defleksi gunakan:
f r = 0,7 f 'c SNI Pers.14
Pengujian:
P Beton tanpa
tulangan
Mc 6M
fr = = 2
I bh
fr
Mmax = P/2*a

Perilaku Struktur Beton Prategang 12


SI-5212
Kuat Tarik Belah

Kuat tarik belah, fct

P
Silinder Beton
Pengaruh
Poissons

Perilaku Struktur Beton Prategang 13


SI-5212
Kuat Tarik Belah

2P
f ct =
ld
f ct = ( 0,4 hingga 0,6 ) f 'c

Perilaku Struktur Beton Prategang 14


SI-5212
Susut Beton

Susut: Akibat kehilangan air ke atmosfir (volume loss).


Susut plastic terjadi saat beton masih basah (panas dari
matahari, dll.)
Susut pengeringan terjadi setelah beton mengeras
Sebagian besar susut umumnya terjadi pada bulan-bulan
pertama (~80% susut terjadi dalam satu tahun).
Siklus susut dan ngembang dapat terjadi akibat pengaruh
perubahan lingkungan.
Tulangan menghambat pengembangan susut.

Perilaku Struktur Beton Prategang 15


SI-5212
Susut Beton
Susut pada specimen yang tidak dibebani

Gbr. 3-21, MacGregor (1997)


* 80% susut terjadi pada tahun I

Perilaku Struktur Beton Prategang 16


SI-5212
Susut Beton
Susut fungsi dari
Rasio W/C (kandungan air yang tinggi
mengurangi jumlah agregat yang menahan
susut)
Jenis dan kandungan agregat (Modulus
Elastisitas)
Rasio volume/luas permukaan

Perilaku Struktur Beton Prategang 17


SI-5212
Susut Beton
Susut fungsi dari
Jenis semen (kehalusan butiran)
Admixture
Humiditas relatif (terbesar untuk humiditas relative
kurang daripada 40%).
Besaran tipikal regangan : (200 hingga 800) * 10-6
(200 hingga 800 microstrain)

Perilaku Struktur Beton Prategang 18


SI-5212
Rangkak Beton
Rangkak
Deformasi (regangan) akibat beban tetap.
Seperti susut, rangkak tidak bersifat reversible.

P
dL, elastic
dL, creep
L

P
=dL/L

Perilaku Struktur Beton Prategang 19


SI-5212
Rangkak Beton

Besarnya regangan rangkak merupakan fungsi dari


hal-hal yang mempengaruhi susut ditambah;
Besarnya tegangan
Kapan pembebanan mulai bekerja

Perilaku Struktur Beton Prategang 20


SI-5212
Rangkak Beton
Regangan rangkak berkembang seiring dengan
bertambahnya waktu:
Lapisan air serapan cendrung menipis diantara
partikel-partikel gel yang menyalurkan tegangan
tekan
Lekatan terbentuk antara partikel-partikel gel
dalam posisinya yang sudah berdeformasi.

Perilaku Struktur Beton Prategang 21


SI-5212
Baja Tulangan
1. Umum
Tanda-tanda tulangan
baja standar

Perilaku Struktur Beton Prategang 22


SI-5212
Baja Tulangan
1. Umum
Tipe yang umum untuk elemen non-prategang:
batang ulir (hot-rolled)
jaring kawat las

Perilaku Struktur Beton Prategang 23


SI-5212
Baja Tulangan
Luas, Berat dan Dimensi

Kode Diameter Luas (mm) Berat (kg/m)


Nominal (mm)
D8 8 50,24 0.395
D10 10 78,5 0.617
D13 13 132,7 1.042
D16 16 200,96 1.578
D19 19 283,39 2.226
D22 22 379,94 2.984
D25 25 490,63 3.853
D32 32 803,84 6.313
D36 36 1017,36 7,986
D40 40 1256 9,860

Perilaku Struktur Beton Prategang 24


SI-5212
Baja Tulangan
2. Jenis
ASTM A615 - Standard Specification for
Deformed and Plain-Billet Steel Bars
Mutu 60: fy = 400 MPa
Umum untuk gedung dan jembatan
Mutu 40: fy = 280 MPa
Lebih daktil
Mutu 75: fy = 500 MPa

Perilaku Struktur Beton Prategang 25


SI-5212
Baja Tulangan
2. Jenis
ASTM A616 - Rail-Steel Bars
ASTM A617 - Axle-Steel Bars
ASTM A706 - Low-Alloy-Steel Bars
Lebih daktil
Panjang min. yield plateau(daktilitas) = sh/y
minimum 50
Dipersyaratkan untuk bangunan tahan gempa

Perilaku Struktur Beton Prategang 26


SI-5212
Baja Tulangan
3. Tegangan Regangan
Kurva tegangan-
regangan untuk
berbagai jenis batang
tulangan.

Perilaku Struktur Beton Prategang 27


SI-5212
Baja Tulangan
Es = Modulus Tangen Awal (kurang daktil)
= 200.000 MPa
(untuk semua mutu)
daktil
Stress
Es
1

0.20
Strain

Perilaku Struktur Beton Prategang 28


SI-5212

Anda mungkin juga menyukai