Anda di halaman 1dari 15

Sifat Mekanik Beton

Bambang Budiono/Iswandi Imran


Evolusi Kuat Tekan Beton
Kuat tekan beton meningkat seiring bertambahnya umur.
Untuk beton normal yang dibuat dengan menggunakan
semen portland type I, peningkatan kuat tekan tersebut
adalah sebagai berikut;

2
Jenis Keruntuhan Tekan

Ada tiga bentuk keruntuhan pada


beton yang dibebani aksial
tekan:
[a] Runtuh dalam bentuk geser,
atau
[b] Pemisahan sampel beton
menjadi bagian-bagian kolom
memanjang (splitting), atau
[c] Kombinasi keruntuhan geser
dan splitting

3
Diagram Tegangan-Regangan
(Persamaan Hognestad’s)
fc 6" = 15 cm

fc’
Ec
12" ≈ 30 cm
2
fc  c  c 
= 2 -  
f c  c    c 
≈ 0,003

Rasio Poisson, u
0,0015 – 0,003
u ≈ 0,15 – 0,2 ≈ 0,002

eo eu ec
Modulus Elastisitas, Ec

• Terkait dengan modulus secant pada 0,45 f’c


• SNI Beton 2013 (Pasal 8.5.1):
Ec  0,043 w1.5 f 'c

dimana w = unit weight (kg/m3)


1500 kg/m3 < wc <2500 kg/m3

Untuk beton berat normal


Ec  4700 f 'c
(wc  2300 kg/m3)
Modulus Secant dan Regangan pada
Tegangan Puncak
• εo bervariasi antara 0.0015-0.003
• Untuk beton berat normal, εo ~ 0.002

fc
Ec
f’c

0.45f’c

εo εu
Regangan Ultimit
– Regangan maksimum yang masih dapat
dimanfaatkan, εu
• SNI Beton 2013: εu = 0.003
• Digunakan untuk lentur dan tekan aksial
fc

f’c

εo εu
Perilaku Hysteresis terhadap
Tekan Aksial Siklik Ductile
Kuat Tarik Lentur
– Kuat tarik ~ 8% hingga 15% f’c
– Modulus retak, fr

f r  0,62 f 'c SNI Pers. 9-10

– Pengujian: P Beton tanpa


tulangan
Mc 6 M
fr   2
I bh
fr
Mmax = P/2*a

9
Kuat Tarik Belah (Geser)-Brasilian Test

– Kuat tarik belah, fct


P
Silinder Beton
Pengaruh
Poisson’s
SNI 2847
2P fct=0,33√fc’
f ct 
ld
f ct  (0,4 hingga 0,6) f 'c

10
Perilaku Kuat Beton terhadap
Beban Biaksial
s2t = f’t/a
s1t = a s2t
Compression-Compression
Tension-Compression
Perilaku Beton terhadapTekan Triaksial

Fig. 3-15, MacGregor (1997)

Anda mungkin juga menyukai