DESAIN DIAFRAGMA

Klasifikasi Lantai Diafragma

Rigid Diaphragm
 Pelat lantai tidak perlu di modelkan
 Gaya dalam pada pelat lantai = 0 akibat
beban gempa
 Tulangan pelat lantai hanya akibat beban
gravitasi
 Default Master Joint pada pusat massa
lantai
Transformasi Koordinat Lokal ke Master Joint

(m) = global coordinate; (i)= local coordinate; perpindahan aksial diabaikan

 Transformasi Koordinat
Displacement:

global
Loads: local
Transformasi Koordinat
 Transformasi Koordinat
Ym(i+1)

qm(i+1}
Xm(i+1)
Ltm(i+1)
Ymi
qmi
Xmi
Lt (mi)

 Untuk m buah lantai terdapat 3m DOF

 Gaya Lateral pada master joint 3m DOF per mode pada spectral analysis
dibebankan secara statik pada struktur 3D dengan 6DOF per joint
 Gaya dalam dan deformasi per mode dikombinasikan dengan CQC
 Untuk semi rigid analysis: elemen shell atau membrane di assembling
pada lantai struktur
 Untuk semi rigid analysis tulangan pelat dapat diperoleh langsung
Diaphragm Forces Design
SHEAR
Catatan:
(a) r = 1,0 kecuali untuk
kolektor dikalikan W0
(b) r = 1,5 untuk basement
Gaya diafragma dibagikan pada nodal sebanding dengan massa tributary
 Desain Gaya Diafragma Lantai

(a) CQC (b) Fpx (c) Fpx lantai 1 (d) Fpx lantai 2 (e) Fpx (f) Fpx
lantai 3 lantai 4
(chord)
 DIAFRAGMA CITRA TOWER
TARIK AKIBAT LENTUR (CHORD TARIK)

TEKAN AKIBAT LENTUR (CHORD TEKAN)

GAYA GESER DIPIKUL KOLEKTOR:
BALOK DAN PELAT
 KOLEKTOR PADA DIAFRAGMA
CONTOH GEMPA ARAH Y DOMINAN
BEBAN GEMPA KOLEKTOR BASEMENT ATAS
ELEMEN KOLEKTOR PELAT
ELEMEN KOLEKTOR BALOK
GESER FRIKSI (FRICTION SHEAR/SLIDING SHEAR