Anda di halaman 1dari 15

Format T-1

TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020


2018-2019 Kelompok : V (Lima)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari halaman
KUPANG

5. Balok Anak 5 Pada Lantai Atap B7-B8


a. Data yang relevan untuk didesain adalah:
 Panjang bentangan balok = 2,5 m
 Berat waterproof = 0,2 kg/m2
 Berat spesifik beton bertulang [PPIUG 1983 Tabel 2.1 halaman 11] = 2400 kg/m³
Tebal pelat atap yang diasumsikan = 0,15 m
Berat pelat beton bertulang pada lantai 3 (pelat dek) (2400 kg/m³x 0,15 m) = 360 kg/m2
 Berat spesifik baja [PPIUG 1983 Tabel 2.1 halaman 11] = 7850 kg/m³
 Berat spesifik adukan semen [PPIUG 1983 tabel 2.1 halaman 11] = 21 kg/m³
 Berat plafon dengan rusuk-rusuknya = 11 kg/m2
 Penggantung langit-langit dari kayu = 7 kg/m2
 Berat dinding batako pelindung tangga = 591,75 kg/m

b. Profil Usulan

Profil usulan ialah Wide Flange Shapes 396 x 199 x 7 x11 mm dengan berat profil 56,6 kg/m

Modulus Geser Baja (G) = 80000 MPa

Modulus Elastisitas Baja = 200000 MPa

Fy = 360 MPa
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020
2018-2019 Kelompok : V (Lima)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari halaman
KUPANG
Tabel C-7. Menampilkan Data Dimensional Penampang Profil
Radius Modulus Section
WF 244 x 175 x 7 x 11 Momen Inersia
Girasi

Radius Zy
H B d t A Ix Iy rx Ry Zx
Sudut

(mm (mm3)
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm2) (mm4) (mm4) (mm) (mm3)
)
396 199 7 11 16 7216 200000000 14500000 167 44,8 1010000 145000

c. Pembebanan

Beban Mati (D)


 Berat waterproof = 0,2 kg/m2
 Berat spesifik beton bertulang [PPIUG 1983 Tabel 2.1 halaman 11] = 2400 kg/m³
Tebal pelat atap yang diasumsikan = 0,15 m
Berat pelat beton bertulang pada lantai 3 (pelat dek) (2400 kg/m³x 0.15 m ) = 360 kg/m2
 Berat spesifik baja [PPIUG 1983 Tabel 2.1 halaman 11] = 7850 kg/m³
 Berat spesifik adukan semen [PPIUG 1983 tabel 2.1 halaman 11] = 21 kg/m2
 Berat plafon dengan rusuk-rusuknya = 11 kg/m2
 Penggantung langit-langit dari kayu = 7 kg/m2
Total = 399,2 kg/m2
 Berat dinding batako pelindung tangga = 591,75 kg/m

Beban mati pada pelat atap nantinya akan ditransferkan ke balok anak. Berdasarkan daerah
tributarisnya yang berbentuk segitiga, beban yang bekerja sebesar daerah tributaris harus
dikonversi menjadi beban linear persegi untuk memudahkan perhitungan. Dihitung sebagai
berikut:

a. luas tributaris segitiga = (luas tributaris 1 m x intensitas beban)

= (1/3 x 1,625 x 399,2)

= 216,23 kg/m

b. luas tributaris segitiga = (luas tributaris 1 m x intensitas beban)

= (1/3 x 2,5 x 399,2)

= 332,67 kg/m
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020
2018-2019 Kelompok : V (Lima)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari halaman
KUPANG

Beban Hidup (L)


Pada gedung LP3I berlantai 3 (lantai 3 yaitu lantai atap) dengan atap berbentuk pelat. Lantai 3
dibuat datar (kemiringan atap 0˚). Berdasarkan PPIUG 1983 pasal 3.2 butir (1) tentang beban hidup
pada atap diambil sebesar 100 kg/m² bidang datar.
Beban hidup pada pelat lantai kemudian ditransfer ke balok. Berdasarkan daerah tributaris
berbentuk segitiga perlu dikonversi ke beban merata linier.
Luas tributaries segitiga = luas tributaris x intensitas beban
= 1/3 x 1,625 x 100
= 54,17 kg/m
Luas tributaries segitiga = luas tributaris x intensitas beban
= 1/3 x 2,5 x 100
= 83,33 kg/m
Qek total = 0 kg/m

 Pada profil balok anak


Beban yang bekerja pada profil anak adalah beban mati dan berat sendiri profil dan berat
sambungan yang diambil 10% dari berat sendiri profil.
Berat sendiri profil = 56,6 kg/m
Berat sambungan = 5,66 kg/m
Berat total pada balok = 62,3 kg/m
 Kombinasi pembebanan pada bentang Balok
- Pers Qx1
Beban mati (D) = 216,23 kg/m
Beban hidup (L) = 54,17 kg/m
- Pers Qx2
beban mati (D) = 952,69 kg/m
beban hidup (L) = 83,33 kg/m

Beban lentur rencana terhadap sumbu x penampang stringer (Qx1) ditentukan berdasarkan
kombinasi pembebanan menurut persamaan (6.2-1) s/d (6.2-6) SNI-2002.
1. Persamaan (6.2-1) : 1,4D
1,4D = 1,4 x 216,23
= 302,727 kg/m
2. Persamaan (6.2-2) : 1,2D + 1,6L + 0,5(La atau H)
1,2D + 1,6L = (1,2 x 216,23 + (1,6 x 54,17) + (0.5 x 0)
= 346,147 kg/m
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020
2018-2019 Kelompok : V (Lima)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari halaman
KUPANG
Berdasarkan kombinasi-kombinasi tersebut, maka beban rencana terhadap sumbu x penampang
balok (Qx) diambil yang terbesar dari kombinasi pembebanan diatas. Sehingga Qx1 = 346,147
kg/m = 3,46 N/mm

Beban lentur rencana terhadap sumbu x penampang stringer (Qx2) ditentukan berdasarkan
kombinasi pembebanan menurut persamaan (6.2-1) s/d (6.2-6) SNI-2002.
1. Persamaan (6.2-1) : 1,4D
1,4D = 1,4 x 952,69
= 1333,76 kg/m
2. Persamaan (6.2-2) : 1,2D + 1,6L + 0,5(La atau H)
1,2D + 1,6L = (1,2 x 952,69 + (1,6 x 83,33) + (0.5 x 0)
= 1276,56 kg/m
Berdasarkan kombinasi-kombinasi tersebut, maka beban rencana terhadap sumbu x penampang
balok (Qx) diambil yang terbesar dari kombinasi pembebanan diatas. Sehingga Qx2 = 133,76
kg/m = 13,34 N/mm

 Beban Transfer dari balok A7’-B7’

Balok B7-B8 menerima transfer beban dari satu balok anak (A7’-B7’). Balok B7-B8 menerima
aksi dari reaksi perletakan satu balok di atas berupa satu buah gaya terpusat yang merupakan
transfer beban dari balok (A7’-B7’) dengan intensitas beban terpusat sebesar = 61284,57 N

d. Analisis Struktur

Perhitungan momen, geser, dan lendutan:

Mux = 46275690 Nmm (didapat berdasarkan perhitungan SAP2000 v18 (Lampiran 8))

Muy =0

Beban geser rencana oleh pembebanan terhadap sumbu (Vu) adalah:


Vux = 58929,9 N (didapat berdasarkan perhitungan SAP2000 v18 (Lampiran 8))

Vuy =0

Vu = √(58929,9²+0²)

= 58929,9 N

Beban aksial

Nu =0

Panjang bentang (L) = 2500 mm


Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020
2018-2019 Kelompok : V (Lima)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari halaman
KUPANG

e. Analisa Terhadap Limit State

Pemeriksaan atas hasil analisa struktur menyatakan bahwa balok adalah komponen terkombinasi
lentur-geser maka usulan profil untuk balok akan dianalisa terhadap persamaan interaksi aksial
momen, persamaan kombinasi geser-lentur. Selain itu, lendutan juga adalah limit-state dalam
desain ini maka profil usulan akan juga dianalisa terhadap limit-state lendutan.
𝑀𝑢𝑥 𝑀𝑢𝑦 𝑉𝑢𝑦
+ Ø𝑀𝑛𝑦 + 0,625 Ø𝑉𝑛𝑦 ≤ 1,375 [SNI-2002 pers. 8.9-2]
Ø𝑀𝑛𝑥

 Analisa untuk memperoleh Beban-beban Rencana Mux dan Muy


Ø = 0,9 (geser-lentur) [SNI-2002 Tabel 6.4-2]
Ø = 0,85 (aksial tekan-lentur)
Ø = 0,9 (aksial tarik-lentur)
 Analisa untuk memperoleh tahanan-tahan rencana (Mnx,Mny dan Vn)
Mnx = min (Myx : Mbclk-x : Mltb-x) ;

1) Analisa Terhadap Tahanan Leleh (Mp) [SNI-2002; butir 8.2.1b]


Zx = 1010000 mm3
Mp = Zx.fy
= 010000 x 360
= 363600000 Nmm

2) Analisa Terhadap Tekuk Lokal (Mbckl)


Mbckl-x bergantung kepada kekompakan dan kelangsingan penampang yang dapat
diketahui dengan membandingkan factor-faktor kelangsingan (λ, pλ, rλ).

Perhitungan berdasarkan panjang bentang

λ = maks(λx ; λy)
𝐿𝑥 2500
𝜆𝑥 = = = 14,97
𝑟𝑥 167

𝐿𝑦 1625
𝜆𝑥 = = = 36,27
𝑟𝑦 44,8

Diambil yang maksimal sehingga λ = MAX λx dan λy = 36,27


𝐸
𝜆𝑝 = 1,76 √𝑓 [SNI – 2002 Pers. 8.4-4.a]
𝑦

200000
𝜆𝑝 = 1,76 √ = 41,48
360
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020
2018-2019 Kelompok : V (Lima)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari halaman
KUPANG

𝐸
𝜆𝑟 = 4,40 √ [SNI – 2002 Pers. 8.4.4.b]
𝑓𝑦

200000
𝜆𝑟 = 4,40 √ = 103,71
360

36,27 ≤ 41,48
λr ≤ λ

maka penampang adalah penampang langsing dan Mbckl dihitung menurut persamaan
 Penampang kompak [SNI - 2002: Butir 8.2.3]

Mbckl = Mp [SNI - 2002: Pers. 8.2-1.a]


= 363600000 Nmm

3) Analisa Terhadap Tekuk Lateral (Mltrl)


Bergantung pada komponen tergolong pendek, menengah atau panjang

L = 2500,00 mm
Nilai Lp untuk profil I dan kanal ganda menurut tabel 8.3.2 SNI-2002
𝐸
𝐿𝑝 = 1,76 𝑥 𝑟𝑦 √𝑓 [SNI - 2002: Tabel 8.3-2]
𝑦

Dengan nilai ry = 44,8 (tabel C-7. data dimensional penampang profil)


Lp = 1.76 x 44,8 √(200000/360)
= 1858,47 mm

Lr = ry(X1/fL ) √(1+√(1+ X2 fL² )) [SNI - 2002: Tabel 8.3-2]

Dengan nilai
fL = fy – fr
= 360– 70
= 290 MPa

X1 = π/S √(EGJA/2)
Dengan;
1
𝐽 = (2𝐵𝑡 3 + 𝐻𝑑 3 )
3
1
𝐽= [(2 𝑥 199 𝑥 11ᶟ ) + (396 x 7ᶟ)]
3

𝐽 = 221855,33 𝑚𝑚4 ; 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑝𝑢𝑛𝑡𝑖𝑟 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝐼


Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020
2018-2019 Kelompok : V (Lima)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari halaman
KUPANG
S = 1010000 mm³
E = 200000 MPa
G = 80000 MPa
A = 7216 mm²

X1 = 3,14 x √(200000 x 80000 x 221855,33 x 7216 )


1010000 2
= 11125,93
X2 = 4(S/GJ)² lw/ly
; Dengan Iw
𝐻 2 𝑙𝑦
𝑙𝑤 = 4

Iw = (396²x14500000)/4
= 568458000000 mm6
X2 =4x( 1010000 )2
80000 x 221855,33
= 0,00051
Lr = 44,8 x (11125,93/ 290) √(1+√(1+ 0,00051 x 290²)
= 4741,8 mm

Lp ≤ L ≤ Lr
1858,47 ≤ 2500 ≤ 4741,8

maka Mltb dihitung menurut persamaan bentang menengah, maka Mltb dihitung menurut
persamaan [ SNI - 2002; pers. (8.3-2.b) ]:

Mltlr = cb Mr + (Mp-Mr) Lr - L ≤ Mp [SNI - 2002; pers. (8.3-2.b)]


Lr - Lp

Mr = S (fy – fr)
= 1010000(360-70)
= 1009710 Nmm

Dengan cb
12,5 𝑀𝑢
𝐶𝑏 = ≤ 2,3 [SNI - 2002: Pers.(8.3-1)]
2,5𝑀𝑚𝑎𝑥 + 3 𝑀𝑎+ 4𝑀𝑏 + 3𝑀𝐶

Menentukan Nilai Ma, Mb, Mc:


M = qLx/2 - qx2/2
Mu = 46275690,75 Nmm
Mmax = 46275690,75 Nmm (momen max pada batang yang ditinjau)
Ma = 22842490,12 Nmm (momen pada 1/4 bentang batang yg ditinjau)
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020
2018-2019 Kelompok : V (Lima)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari halaman
KUPANG
Mb = 39544278,91 Nmm (momen pada 1/2 bentang batang yg ditinjau)
Mc = 33809488,96 Nmm (momen pada 3/4 bentang batang yg ditinjau)

12.5 (46275690,75)
cb = 2.5(46275690,75) + 3(22842490,12) + 4(39544278,91) +3(33809488,96 ≤ 2.3
)
= 1,30 ≤ 2,3

Digunakan nilai cb = 1,30

Mltlr = 1,30 453388059,6+(363600000-292900000) 4741,8 -2500 ≤ 363600000


4741,8 -1858,47

= 453388059,6 ≤ 363600000

Mltr = 363600000 Nmm

Mnx diambil dari nilai terendah Mp, Mbuckl, Mltrl


= min(mp;Mbckl;Mltrl)
= min (363600000; 363600000; 363600000)

Mnx = 363600000 Nmm

4) Analisa Terhadap Kuat Geser [SNI – 2002 Butir.8.8.2]

Nilai kuat geser bergantung pada perbedaan tinggi (h) dan tebal plat (tw)
h = H – 2 t. sayap

= 396-2(11)

= 274 mm

tw = 7 mm

sehingga :

(h/tw) = 374 = 53,43


7

a = 1625,00 mm

kn =5+ 5
(a/h)²

=5+ 5
(1625/374)²

= 5,26
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020
2018-2019 Kelompok : V (Lima)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari halaman
KUPANG
1,10 √Kn E = 1,10 √5,26 (200000)
fy 360

= 59,49

1,37 √Kn E = 1,37 √5,26(200000)


fy 360

= 74,09

Kuat geser nominal [SNI – 2002 Butir. 8.8.3]

Vn = 0.6 fy Aw [SNI – 2002 Pers. 8.8.3-a]


Aw = (H-2t.sayap) x t.badan

= (396 - 2 x11) x 7

= 2618 mm²

Vn = 0.6 (360) (2618)

= 565488 N

dari perencanaan didapatkan :

Mux = 46275690,75 Nmm


Muy =0
Vu = 58929,9 N
Mnx = 363600000 Nmm
Mny =0
Vn = 565488 N

Keterpenuhan Limit state design

Geser-lentur

Mux + Muy + 0,625 Vu ≤ 1,375


ØMnx ØMny ØVn

46275690,75 + 0 0,625 58929,9 ≤ 1,375


0.9x363600000 0.9x0 0.9x565488

0.141412085 + 0 + 0.072368541 ≤ 1,375

0,214 < 1,375 (Memenuhi syarat)


Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020
2018-2019 Kelompok : V (Lima)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari halaman
KUPANG
Maka profil usulan memenuhi persamaan kombinasi geser lentur rasio pemanfaatan profil
sebesar
0,214
= 𝑥 100 %
1,375

= 15,54 %

Keterpenuhan Limit State Lendutan

δ < δn [SNI 03 - 1729 - 2002 butir 6.4.3]

Nilai untuk mendapatkan lendutan rencana

δ = 0,651 mm (didapat berdasarkan perhitungan SAP2000 v18 (Lampiran 8))

lendutan batas δn [SNI 03 - 1729 - 2002 butir 6.4.3]

δn = L/360 [SNI 03 - 1729 - 2002 butir 6.4.3]

= 6,94 mm

δ < δn

0,651 < 6,94

0,651 = 9,374%
6,94

maka profil usulan memenuhi limit state lendutan dengan rasio keterpenuhan rasio = 9,374 %

Hasil Desain

Profil WF 396 x 199 x 7 x11 mm dengan fy= 360 MPa dengan rasio keterpenuhan limit state geser-
lentur = 15,54 %dan rasio keterpenuhan limit state lendutan = 9,374 %terlampau kuat (boros),
dimaklumkan karena balok B7-B8 yang menerima beban transfer dari balok A7’-B7’, harus
memiliki nilai kekakuan yang lebih tinggi dari balok A7’-B7’, dan profil tersebut di atas merupakan
yang paling efisien dan aman (memenuhi semua limit state yang ditinjau) setelah dilakukan
pengusulan profil-profil lain, sehingga profil usulan ini layak digunakan pada balok anak B7-B8.
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020
2018-2019 Kelompok : V (Lima)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari halaman
KUPANG

LAMPIRAN 8
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020
2018-2019 Kelompok : V (Lima)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari halaman
KUPANG
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020
2018-2019 Kelompok : V (Lima)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari halaman
KUPANG
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020
2018-2019 Kelompok : V (Lima)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari halaman
KUPANG
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2019-2020
2018-2019 Kelompok : V (Lima)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Halaman: dari halaman
KUPANG

Anda mungkin juga menyukai