Anda di halaman 1dari 52

PENGANTAR DESAIN DAN DETAILING DIAFRAGMA

SERTA ELEMEN-ELEMENNYA
OLEH : PROF. IR. BAMBANG BUDIONO, ME., PH.D
OUTLINE

1. Definisi Diafragma
2. Tipe Diafragma
3. Fungsi/Peran Diafragma
4. Lokasi yang Perlu Ditinjau
5. Elemen-elemen Diafragma
6. Macam-macam Pemodelan
Diafragma
Ilustrasi Gedung Hotel Indonesia di daerah Bundaran HI
7. Pembebanan dan Penulangan
Diafragma
APA YANG DIMAKSUD DENGAN DIAFRAGMA
PADA BANGUNAN?
DEFINISI DIAFRAGMA
 Berdasarkan SNI 1726:2012:

 Secara umum, diafragma pada bangunan adalah merupakan elemen struktur

(sebagian besar adalah pelat lantai dan balok) yang berfungsi untuk menstabilkan
dan menyalurkan gaya-gaya lateral akibat gempa antara sistem lantai dan sistem
elemen vertikal penahan gaya gempa, seperti kolom dan dinding struktural
DEFINISI DIAFRAGMA

Diaframa harus didesain sebagai


sistem penahan gaya gempa untuk
setiap bangunan yang masuk ke
dalam Kategori Desain Seismik
(KDS) D, E, atau F berdasarkan SNI
1726:2012 dan ASCE 7-10.
ILUSTRASI GAYA DAN PERPINDAHAN PADA DIAFRAGMA
ILUSTRASI GAYA DAN PERPINDAHAN DIAFRAGMA
Bangunan pada daerah seismik dengan bentuk yang memanjang memiliki potensi kerusakan pada pelat lantai
pada saat gempa terjadi jika diafragma tidak didesain dengan baik. Jalur gaya (load path) yang terjadi ketika
pelat lantai rusak akan berubah dan dapat mengakibatkan bangunan memiliki perilaku yang berbeda dengan
bangunan desain. Pemodelan dan desain diafragma adalah hal yang cukup penting namun sering kali terlewat.

Google Head Quarter di London memiliki bentuk bangunan yang memanjang


dengan perbandingan Panjang Bangunan/Lebar Bangunan yang sangat besar

Sumber: The Verge


APA SAJA TIPE-TIPE DIAFRAGMA?
TIPE-TIPE DIAFRAGMA
Diafragma dapat dibedakan sesuai dengan fleksibilitas-nya, yaitu rigid, semi-rigid, atau fleksibel.
Berikut adalah deskripsi dan penggunaan umumnya dalam pemodelan diafragma:

A. Diafragma Fleksibel

Diafragma tipe ini diasumsikan fleksibel dengan 6 DOF per node dalam struktur 3D. Bentang dari
diafragma ini dimodelkan sebagai simple shear span dan distribusi gaya lateral ke elemen vertikal
berdasarkan tributary massa.

Secara umum tidak applicable untuk diafragma beton atau diafragma beton diatas steel deck. Banyak
digunakan dalam memodelkan dan desain diafragma kayu dan diafragma un-topped steel deck.
Perhitungan lebih banyak digunakan dengan tangan atau spreadsheet daripada menggunakan program
analisis struktur.
TIPE-TIPE DIAFRAGMA

B. Diafragma Rigid

Diafragma tipe ini mengasumsikan elemen pelat lantai sebagai elemen rigid body dengan kekakuan tak
berhingga dibandingkan dengan elemen vertikal sistem penahan gaya lateral. Distribusi gaya lateral
didasarkan pada kekakuan relatif dari elemen vertikal. Semua elemen vertikal ditransformasikan pada pusat
kekakuan dengan rigid link. Dengan demikian, terdapat 3 DOF (X, Y, dan θ) pada pusat kekakuan struktur.

Diafragma Rigid merupakan pendekatan paling umum yang dilakukan dalam desain diafragma beton dan
diafragma beton diatas steel deck. Digunakan secara umum pada berbagai program analisis struktur sampai
dengan terbitnya SNI 1726:2012 yang mensyaratkan diafragma semi-rigid.
TIPE-TIPE DIAFRAGMA
C. Diafragma Semi-Rigid

Diafragma Semi-Rigid memodelkan kekakuan diafragma di dalam model analitis dengan memasukkan
kekakuan pelat lantai ke dalam kekakuan struktur dengan 3 DOF per lantai (X, Y, θ). Kekakuan diafragma
dihitung berdasarkan tebal, dimensi, dan properti material pelat dan biasanya digunakan model shell element.

Diafragma ini merupakan model paling realistis namun membutuhkan CPU time yang lebih lama
dibandingkan dengan analisis diafragma rigid, tapi pada saat ini dengan kemajuan komputer, hal ini tidak
menjadi masalah lagi.
APA SAJA PERAN DIAFRAGMA PADA BANGUNAN?
PERAN DIAFRAGMA

1. Menahan gaya bidang (in-plane


forces) baik akibat beban angin,
beban gempa (inersia), dan beban
lateral tanah (untuk basement)

2. Menahan gaya transfer akibat


perbedaan properti kekakuan
elemen vertikal sepanjang tinggi
struktur.

Misal, peralihan podium ke tower


mengakibatkan gaya transfer yang
besar melalui diafragma podium
PERAN DIAFRAGMA

3. Menahan gaya keluar bidang


(out of plane) akibat gempa dan
angin (ditahan oleh sambungan
antara diafragma dan dinding)

4. Menahan gaya gravitasi


PERAN DIAFRAGMA

5. Menahan gaya dorong akibat


kolom miring yang diakibatkan
oleh konfigurasi arsitektural
(diafragma harus mampu
menahan gaya horizontal tarik
atau tekan yang diakibatkan)
PERAN DIAFRAGMA

6. Diafragma menerima gaya


transfer dari elemen vertikal
yang berbeda sesuai dengan
kompatibilitas perpindahan
(displacement compatibility)
LOKASI DENGAN GAYA DIAFRAGMA BESAR

 Pada diskontiniutitas elemen vertikal penahan gaya gempa


APA SAJA ELEMEN-ELEMEN DIAFRAGMA PADA
BANGUNAN?
ELEMEN DIAFRAGMA

1. Pelat Diafragma

2. Tarik and Tekan pada Kord

3. Kolektor

4. Sambungan ke elemen vertikal


ELEMEN DIAFRAGMA

1. Pelat Diafragma

2. Tarik and Tekan pada Kord

3. Kolektor

4. Sambungan ke elemen vertikal


ELEMEN DIAFRAGMA

1. Pelat Diafragma

2. Tarik and Tekan pada Kord

3. Kolektor

4. Sambungan ke elemen vertikal


BAGAIMANA MEMODELKAN DIAFRAGMA?
PEMODELAN DIAFRAGMA – BEAM MODEL

1. Basic Beam Equivalent Model


Untuk bangunan kecil dengan geometri beraturan, 2
baris elemen vertikal pada suatu arah, dan elemen
vertikal yang kontinu dari fondasi hingga atap dapat
dimodelkan dengan model sederhana seperti equivalent
beam model untuk menentukan gaya desain diafragma.
PEMODELAN DIAFRAGMA – BEAM MODEL

2. Equivalent Beam-on Springs Model


Untuk bangunan dengan 3 atau lebih baris elemen vertikal pada
suatu arah dan tidak terdapat diskontinuitas pada elemen
vertikal dapat dimodelkan dengan equivalent beam-on-springs
model untuk menentukan gaya desain diafragma.
PEMODELAN DIAFRAGMA – BEAM MODEL

3. Corrected Equivalent Beam Model


Pemodelan ini dapat bermanfaat dalam memperkirakan aksi
diafragma dengan interaksi yang dominan antar elemen vertikal.
Hal ini dapat terjadi ketika elemen vertikal dengan kekakuan yang
berbeda-beda berinteraksi atau ketika torsi bangunan atau
ketidakberaturan vertikal terjadi.
PEMODELAN DIAFRAGMA – FINITE ELEMENT MODEL

4. Finite Element Model


Pemodelan ini dapat berguna dalam menilai
gaya transfer antar elemen vertikal, gaya
transfer sekitar bukaan yang besar atau
ketidakberaturan lainnya, seperti perilaku
“ramp” pada gedung parkir.
Penggunaan software analisis finite element
(seperti ETABS) menjadi “common practice”
dalam perkembangan dunia konstruksi.

Contoh Finite Element Model dengan menggunakan software ETABS

Dalam sesi-sesi berikutnya, pemodelan yang akan digunakan ialah Finite Element Model
PEMBEBANAN DAN PENULANGAN DIAFRAGMA
PENENTUAN GAYA DESAIN DIAFRAGMA

SNI 1726:2012 pasal 7.10, gaya desain


diafragma diambil yang terbesar antara :
a) Gaya desain seismik dari analisis
struktural (Fi) (CQC)
b) Gaya desain diafragma Fpx
(a) Gaya gempa desain CQC
(b) Gaya gempa Fpx yang dihitung

(c) Aplikasi gaya desain diafragma di lantai 1 (one floor at a


time)
(d) Aplikasi gaya desain diafragma di lantai 2 (one floor at a
time)
Gaya desain diafragma ini diaplikasikan per (e) Aplikasi gaya desain diafragma di lantai 3 (one floor at a
time)
lantai (one floor at a time), dan lantai
(f) Aplikasi gaya desain diafragma di lantai 4 (one floor at a
lainnya diaplikasikan gaya CQC time)
CONTOH KASUS : DESAIN DIAFRAGMA

 Ditinjau Lantai 3 Arah Y


sebagai contoh karena
memiliki
ketidakberaturan torsi 1a
 indikasi adanya gaya
transfer diafragma lantai
yang ditinjau, yang lebih
besar dari lantai lainnya
PERBANDINGAN GAYA DESAIN DIAFRAGMA UNTUK
CHORD DAN GESER PELAT

Lantai Lantai
3 3

Fpx, min MENENTUKAN


APLIKASI GAYA DESAIN DIAFRAGMA PADA TIAP NODAL (ARAH X)

Lantai 3
APLIKASI GAYA DESAIN DIAFRAGMA PADA TIAP NODAL (ARAH Y)

Lantai 3
ANALISIS GAYA DESAIN DIAFRAGMA

 Section cut pada lokasi dengan gaya-gaya kritis

E
Q
Y  Gempa arah X  Shell Resultant F22
 Gempa arah Y  Shell Resultant F11

 Analisis dilakukan per kombinasi gempa yang


sesuai

EQX
 Pengecekan dilakukan untuk setiap kombinasi
untuk mencegah overestimate gaya
SECTION CUT

 F1 : gaya geser
 F2 : gaya tarik E
Q
Y
 MZ : momen sebidang in-
plane pelat
PENULANGAN PADA KOMPONEN DIAFRAGMA

 F1 : Pengecekan kapasitas geser


diafragma (beton), apabila tidak
cukup maka diperlukan tulangan
geser (sebaiknya dihindari)
 F2 : Pengecekan gaya tarik atau
tekan. Apabila gaya tarik terjadi,
perlu ditambahkan tulangan.
PENULANGAN PADA KOMPONEN DIAFRAGMA

 MZ : Momen sebidang in-plane


pelat yang akan ditahan oleh
diafragma berupa gaya tarik dan
tekan pada chord

 Gaya tarik pada chord dapat


ditahan dengan tambahan tulangan

 Chord dengan tegangan tekan ≥


0.2fc’ memerlukan confinement
pada detailingnya (umumnya
tidak)
PENULANGAN PADA KOMPONEN DIAFRAGMA

(chord)
GAYA DESAIN KOLEKTOR DAN GESER FRIKSI

Untuk KDS C hingga F , SNI 1726:2012 pasal 7.4.2.3 & 7.4.3.2, pilih terbesar :
a) Gaya akibat Fx,

b) Gaya akibat Fpx,

c) Gaya akibat Fpx,min ,

Gaya desain kolektor ini diaplikasikan per lantai (one floor at a time), dan
lantai lainnya diaplikasikan gaya CQC
HASIL PLOT PERBANDINGAN GAYA-GAYA DESAIN KOLEKTOR

 Gaya desain kolektor


hanya diaplikasikan di
lantai yang ditinjau

 Pada lantai lainnya,


diaplikasikan gaya CQC
GAYA DESAIN KOLEKTOR

Untuk struktur pada KDS D, E, dan F serta memiliki


ketidakberaturan horizontal Tipe 1a, 1b, 2, 3, atau 4 (SNI 1726:2012
Pasal 7.3.34) :
Gaya desain harus ditingkatkan 25% untuk elemen sistem penahan
gaya gempa berikut :
 Sambungan antara diafragma ke elemen vertikal dan ke kolektor
 Kolektor dan sambungannya, termasuk sambungannya ke elemen
vertikal sistem penahan gaya gempa.

Kecuali gaya yang digunakan sudah termasuk faktor kuat lebih (Ω0)
DEFINISI KOLEKTOR

SNI 2847:2013

ACI 318-11
DEFINISI KOLEKTOR

SNI 1726:2012
PENULANGAN PADA ELEMEN KOLEKTOR
IDENTIFIKASI ELEMEN KOLEKTOR

Elemen kolektor by definition

Kolektor Kritis
Desain Ulang Sebagai Elemen Tekan

Pu > 0.1Ag fc’


KOLEKTOR PADA DIAFRAGMA BASEMENT GEMPA ARAH Y
KOLEKTOR PADA DIAFRAGMA BASEMENT GEMPA ARAH Y
CONTOH TULANGAN KOLEKTOR DISATUKAN DENGAN TULANGAN
BALOK

Sebaiknya tulangan kolektor diletakkan


di tengah penampang (tul. pinggang)

Cek JSR = 1/1.25 = 0.8


ANALISIS GESER INTERFACE (GESER FRIKSI)

Tinjau section cut pada muka dinding geser


(sambungan antara diafragma dan dinding
geser)
Gaya F1 dari hasil section cut merupakan
gaya geser friksi

Identikfikasi gaya geser friksi pada


sambungan antara diafragma dan elemen
vertikal
Tahanan geser friksi dari tulangan
terpasang sudah mencukupi?
ANALISIS GESER INTERFACE
CONTOH DETAILING ELEMEN KOLEKTOR

Hubungan kolektor ke daerah boundary dinding geser


CONTOH DETAILING ELEMEN KOLEKTOR

Elemen kolektor dengan confinement yang menyerupai kolom


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai