Anda di halaman 1dari 5

PROSEDUR PEMELIHARAAN

1. Umum
Tujuan utama pemeliharaan adalah untuk mempertahankan supaya kondisi/sarana
bangunan pengaman pantai bertahan lama dan dapat dimanfaatkan secara efektif dan
efisien. Sasaran yang harus dicapai ini sangat penting artinya, sehingga perlu dicegah
kerusakan pada bangunan pengaman pantai serta bangunan prasarana penting
lainnya, seperti jalan, kawasan wisata, kantor, permukiman,dan lain-lain.
Kerusakan serius pada bagian bangunan, umumnya keretakan pada bangunan,
bangunan pengaman pantai tererosi, perlu selalu diadakan perawatan dan perbaikan,
meskipun terjadi kerusakan kecil sekalipun, harus mendapat perhatian sepenuhnya
untuk segera diperbaiki.
Dalam pelaksanaan pemeliharaan dengan katagori manapun harus mengikuti prosedur
dasar berikut ini :
a. Inspeksi lapangan dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan pemeliharaan,
penentuan prioritas dan program pelaksanaan berdasarkan anggaran yang
tersedia.
b. Pemeliharaan dilaksanakan (baik oleh petugas lapangan pengamat, melalui
swakelola ataupun dengan kontrak) dengan pengawasan oleh staf O&P, di mana
jenis prosedur dalam perencanaan dan pelaksanaan program pemeliharaan
adalah :
1. Prosedur inspeksi pemeliharaan, penentuan prioritas program pemeliharaan
2. Prosedur untuk pelaksanaan pemeliharaan oleh pegawai Pengamat.
3. Prosedur pelaksanaan pemeliharaan dengan swakelola.
4. Prosedur pelaksanaan pemeliharaan oleh Kontraktor.
Pada bab ini akan dijelaskan prosedur administratif program pemeliharaan mengenai
identifikasi, pelaksanaan dan pengawasan pemeliharaan rutin, berkala darurat serta
blanko standar dari yang dipakai dalam setiap tahapan.

1
2. Perencanaan Pekerjaan Pemeliharaan
2.1 Inspeksi Pemeliharaan
Cara-cara inspeksi pemeliharaan pada dasarnya ada 3 cara yaitu :
1. Inspeksi Rutin
2. Inspeksi Berkala
3. Inspeksi Darurat
Adapun untuk tugas Inspeksi Pemeliharaan meliputi :
1. Pengamat Bangunan :
a. Inspeksi Rutin (melaporkan hasilnya dalam buku Catatan Pemeliharaan ).
b. Inspeksi Berkala (bersama Staf O&P dua kali setahun).
c. Survei Pemeliharaan (bersama Staf O&P dalam Pemelihraan Berkala).
d. Pengawasan Pemeliharaan.
e. Inspeksi Darurat (sewaktu-waktu diperlukan)
f. Apabila terjadi bencana alam dilaporkan dengan menggunkan format laporan
Bencana Alam (BA).
2. Staf Pemeliharaan BWS:
a. Melakukan inspeksi secara informal dan mengecek laporan tentang pekerjaan
konstruksi.
b. Melakukan inspeksi semua bangunan pengaman pantai sekurang-kurangnya
setahun sekali.
c. Memeriksa semua bangunan pengaman pantai utama, dan tempat-tempat
penting di pantai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.

2.2 Survei dan Desain


- Semua hasil inspeksi pemeliharaan (Rutin, Berkala, Tahunan dan Darurat ) dicatat
dalam Buku Catatan Pemeliharaan (BCP)
- Atas dasar BCP, petugas mengadakan identifikasi dan pengukuran ke lapangan
bersama Staf O&P.
- Kegiatan desain dilaksanakan di tingkat BWS, dari hasil desain dihitung rencana
kebutuhan biaya perbaikan setiap jenis pekerjaan.
- Dengan berkonsultasi kepada Staf O & P menyusun skala Prioritas.
Dengan menggunakan rumus:
a b
P  k
A B
2
dimana :
P = Urutan prioritas
a = Panjang bangunan yang rusak
A = Panjang bangunan pengaman pantai
b = Biaya perbaikan yang diperlukan setempat
B = Seluruh biaya nyata yang diperlukan
k = Tingkat kerusakan dengan estimasi skoring sebagai berikut :
B = Rusak berat harus ditangani = 1
S = Rusak sedang, dapat ditunda sementara = 0,6
R = Rusak ringan, dapat dikerjakan dengan tenaga musiman operasi
= 0,3
- Dari hasil desain diusulkan dalam program pemeliharaan secara swakelola atau
kontraktual.

2.3 Program Pemeliharaan


1. Pemeliharaan Rutin
Program pemeliharan rutin bangunan pengaman pantai direncanakan dan
dilaksanakan oleh Staf O&P, serta mengkoordinir administrasinya dan mengatur
pengadaan/penyediaan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pemeliharaan rutin
dari leferansir lokal. Jenis pekerjaan pemeliharaan rutin adalah :
- Membersihkan semak/tanaman liar dan pohon yang akarnya dapat
merusak bangunan.
- Membersihkan sampah dan endapan pada bangunan pengaman pantai.
- Memperbaiki kerusakan kecil pada pasangan bangunan pengaman pantai.
- Menata kembali pasangan material (batu/tetrapod) bangunan pengaman
pantai.
2. Pemeliharaan Berkala
Program pemeliharaan berkala bangunan pengaman pantai direncanakan dan
dikelola oleh O&P BWS yang berdasarkan pada Buku Catatan Pemeliharaan (BCP)
untuk dilaksanakan secara kontraktual atau swakelola. Adapun macam Pekerjaan
Pemeliharaan Berkala adalah :
- Penggantian/perbaikan Peil Schaal.
- Pasangan batu/materil lain :

3
➢ Siar kembali yang retak
➢ Perbaiki pasangan berongga di belakangnya
➢ Perbaiki pasangan yang rusak
- Pembuang lumpur dan sampah yang tidak tertangani pada waktu
pemeliharaan rutin.
- Normalisasi bangunan pengaman pantai.
- Pembuangan pohon-pohon dan semak-semak besar.
- Pengendalian tanaman pengganggu dalam air dan tumbuh-tumbuhan di
atas bangunan pengaman pantai.

3. Pelaksanaan Pemeliharaan
Pelaksanaan pemeliharaan dapat dilaksanakan dengan cara rutin oleh Staf O&P,
berkala dengan swakelola dan secara kontraktual.

3.1 Tahap Persiapan Pelaksanaan Pemeliharaan


- Prosedur administrasi pelaksanaan dari terbitnya DIP sampai dengan proses
pelelangan, kontrak kerja dan SK tenaga musiman ditangani oleh BWS.
- Persiapan di lapangan adalah mengatur waktu pelaksanaan pemeliharaan yang
mengacu aturan yang telah ditetapkan Panitia Bangunan pengaman pantai.

3.2 Tahap Pelaksanaan Pemeliharaan


A. Pelaksanaan Pemeliharaan Rutin
a. Dilaksanakan oleh staf lapangan
Staf lapangan ini juga mempunyai tanggung jawab terhadap kondisi
bangunan pengaman pantai.
b. Dilaksanakan secara swakelola dan diawasi oleh staf O&P. Tenaga swakelola
ini membantu staf lapangan dalam pemeliharaan bangunan pengaman pantai
dan bangunan untuk perbaikan kecil/ringan.
B. Pelaksanaan Pemeliharaan Berkala
Dapat dilaksanakan secara swakelola atau kontraktual. Prosedur penyusunan
pekerjaan dan anggaran pemeliharaan berkala antara lain :
1. Dari hasil inspeksi kerusakan di laporkan oleh Pengamat bangunan pengaman
pantai, dicatat dalam Buku Catatan Pemeliharaan (BCP).

4
2. Staf O&P BWS mengadakan pemeriksaan, pengukuran dan perencanaan yang
kemudian dilaporkan setiap tahun.
3. Dari BCP Staf O&P membuat Daftar Usulan Skala Prioritas Pekerjaan
pemeliharaan yang diswakelola ataupun yang diborongkan setiap tahun.
4. Setelah DUP disetujui dan pada saat DIP turun maka BWS sudah harus mulai
membuat detail rincian program pekerjaan yang.
5. Pekerjaan swakelola dan yang dikontrakkan dilaporkan ke BWS.

C. Pelaksanaan Pekerjaan Darurat


1. Perbaikan darurat yang diperlukan harus dilaporkan oleh Pengamat setelah
terjadi kerusakan.
2. Dalam keadaan darurat, segera dilakukan perbaikan darurat yang diperlukan,
kemudian Pengamat menjelaskan besarnya masalah dan jenis pekerjaan yang
diperlukan.
3. Lokasinya harus diinspeksi oleh Staf O&P dan rencana pelaksanaan yang
secepatnya untuk perbaikan sementara harus segera dibuat, dan harus
segera memberitahu BWS mengenai kebutuhan anggaran pemeliharaan
darurat.

4. Pemantauan dan Evaluasi di Lapangan


a. Pemantauan terhadap pelaksanaan pekerjaan merupakan tanggung jawab
Pengamat dan Staf O&P BWS.
b. Staf O&P perlu juga mengecek pekerjaan apapun yang bersangkutan dengan
bangunan pengaman pantai.

Anda mungkin juga menyukai