Anda di halaman 1dari 70

PEMELIHARAAN

BENDUNGAN
PELATIHAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN BENDUNGAN (KLASIKAL)

Palembang, 15 Juni 2023

NS: A. Hanan Akhmad.

BALAI PENGEMBANGAN KOMPETENSI PUPR WILAYAH II, PALEMBANG


TUJUAN PEMBELAJARAN
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KEBERHASILAN

Setelah mengikuti seluruh rangkaian Setelah pembelajaran ini, peserta dapat:


pembelajaran dlm mata pelatihan ini, a. Menguraikan lingkup pemeliharaan
peserta pelatihan mampu melaksanakan
pemeliharaan bendungan. b. Menguraikan program pemeliharaan
c. Memahami pelaksanaan pemeliharaan
d. Membuat laporan pemeliharaan

11
2
MATERI PEMBELAJARAN
2. PROGRAM PEMELIHARAAN
1. LINGKUP PEMELIHARAAN

1) Umum Akibat Binatang 1) Umum


2) Identifikasi Kebutuhan Kegiatan
3 PELAKSANAAN
2) Program Pemeliharaan 12) Mengontrol Kerusakan PEMELIHARAAN
Akibat Lalu Lintas Pemeliharaan
3) Prioritas Pemeliharaan
13) Memasang dan 3) Penetapan Prosedur Pemeliharaan
4) Erosi Pada Timbunan 1) Umum
Memelihara Kisi-Kisi 4) Catatan Pelaksanaan Pemeliharaan
5) Perbaikan Urugan Tanah 2) Penyesuaian
Sampah (Trash Rack) 5) Pembuatan Program Pemeliharaan Terhadap Dana yang
6) Memelihara dan
14) Pemeliharaan Pintu 6) Organisasi dan Personil Tersedia
Memperbaiki Bangunan
Pengeluaran 3) Pelaksanaan
Pelimpah
15) Perawatan Peralatan Pemeliharaan
7) Memelihara dan
Memperbaiki Parit/ Alur Listrik
8) Memelihara dan 16) Pembersihan
Memperbaiki Lereng 17) Pemeliharaan Beton 5. LAPORAN PEMELIHARAAN
Bendungan Dengan Riprap 18) Pemeliharaan Komponen
9) Mengontrol Tanaman Metal
19) Vandalisme 1) Umum
10) Mengontrol Binatang
Ternak 20) Keselamatan Publik 2) Isi Laporan
11) Pengendalian dan 3) Macam Laporan
Perbaikan Kerusakan 3
Materi 3
PEMELIHARAAN
BENDUNGAN (P3)

4
UMUM

• Pemeliharaan yang benar suatu bendungan tidak hanya melindungi


bendungan dan pemiliknya, tetapi masyarakat umum juga.
• Sebuah program pemeliharaan yang baik akan melindungi bendungan
terhadap resiko kerusakan, memperpanjang umur, dan sangat
mengurangi kemungkinan kegagalan.
• Kegiatan-kegiatan yang masuk lingkup pemeliharaan ini bila dapat
diterapkan perlu diperhatikan dan dilaksanakan dengan penyesuaian
terhadap kondisi spesifik bendungan, diuraikan berikut ini sebagai
tipikal.

5
KEWAJIBAN MEMELIHARA BENDUNGAN
Pemilik bendungan berkewajiban mengatur agar bendungan selalu dalam
Pemantauan oleh tenaga ahli yang berkompeten.
Bendungan selalu siap dioperasikan pada segala kondisi, pemilik bendungan
harus melakukan Pemeliharaan secara rutin, dan pada kondisi keamanan
yang sudah sangat menurun pemilik berkewajiban melakukan rehabilitasi.

Kegiatan Pemeliharaan bendungan adalah merupakan pilar ke II dari Konsepsi


Keamanan Bendungan yang harus dilaksanakan oleh pemilik bendungan.

Pemeliharaan bangunan mencakup: peralatan mekanik, listrik, hidrolik dan


sipil.

Prosedur pemeliharaan suatu bendungan perlu dimutakhirkan secara terus-


menerus sesuai dengan kondisi terbaru bendungan.

6
PETUNJUK PEMELIHARAAN BENDUNGAN

Petunjuk Pemeliharaan Bendungan paling tidak memuat mengenai:


a) Pekerjaan pemeliharaan bangunan dan sistem yang ada, mencakup: peralatan
mekanik, listrik, hidrolik dan sipil, agar tetap dalam kondisi aman dan berfungsi
baik.
b) Rencana/ program pemeliharaan, yang harus dilakukan secara rutin atau berkala
utk bendungan, bangunan pelengkap dan peralatan (sesuai referensi pabrik),
serta bahan dan peralatan khusus yang diperlukan.
c) Catatan pemeliharaan; menjelaskan mengenai catatan atau laporan pemeliharaan
yang harus dibuat oleh petugas, mencakup: kondisi bangunan, periode
pemeliharaan, bagaimana pek pemeliharaan dilaksanakan.
d) Pemeliharaan dalam rangka pencegahan dan perbaikan.
7
PROGRAM PEMELIHARAAN

Semua pemilik bendungan harus mengembangkan Program Operasi dan


Pemeliharaan yang meliputi hal hal pengoperasian yang benar agar tidak
menimbulkan kerusakan, dan lingkup pemeliharaan yang dapat diterapkan al.:

a. Petunjuk rinci dan jadwal untuk melakukan pekerjaan pemeliharaan;


b. Program pemeliharaan yang dengan pembuatan jadwal tugas dan ketaatan
pelaksanaannya.

8
PRIORITAS PEMELIHARAAN

Pemeliharaan bendungan Pemeliharaan bendungan yang Pemeliharaan bendungan


yang diperlukan segera: perlu dlakukan secepatnya: yang perlu dilakukan
1. Dalam kondisi bahaya 1. Pembersihan semak semak selanjutnya:
terjadi limpasan dan pohon yg menutupi 1. Pemotongan dan
2. Kondisi akan segera 2. Isi dan sumbat liang hewan perawatan rutin.
runtuh 3. Perbaikan jalan ternak 2. Pemeliharaan sambungan
3. Menunjukan tanda beton
4. Pembenahan daerah erosi
erosi internal 3. Pengamatan mata air
5. Perbaikan bangunan
4. Bangunan pelimpah pelimpah, pintu katup. 4. Pemeriksaan teknis
tidak beroprasi
6. Perbaikan beton dan logam 5. Pemantauan DAS
5. Peningkatan volume yang rusak 6. Pemantauan daerah hilir
rembesan

9
MEMELIHARA BANGUNAN PELIMPAH

• Banyak bendungan memiliki pipa (atau saluran) yang berfungsi sebagai bangunan
pelimpah. Saluran ini diperlukan untuk membawa aliran normal dan banjir
mengalir aman melewati timbunan sepanjang umur struktur. Pipa melalui
timbunan sulit untuk dibangun dengan benar, bisa sangat berbahaya untuk
timbunan jika masalah berkembang setelah konstruksi, dan sulit untuk
memperbaiki karena dari lokasi dan ukurannya.
• Sambungan dalam pipa dapat dipengaruhi oleh penurunan setempat timbunan,
kegagalan pondasi (dasar), tekanan positif dan negatif dalam pipa, dan luncuran
dan rembesan melalui timbunan. Perbaikan yang efektif pada permukaan internal
atau sambungan konduit adalah sulit dan seharusnya tidak dilakukan tanpa
perencanaan yang matang dan pengawasan profesional yang benar.

10
MEMELIHARA PARIT / ALUR

Berm di permukaan hilir untuk mengumpulkan air permukaan, mengalir masuk dan ke
dalam parit menambah volume aliran air hujan. Parit rumput mungkin tidak cukup
mencegah erosi di daerah ini.
Campuran batu bergradasi baik, diameter 20-30 cm (atau lebih besar), ditempatkan atas
lapisan pasir (yang berfungsi sebagai filter), umumnya jadi perlindungan terbaik untuk
parit/ drainase di bendungan kecil. Riprap ditutupi dengan slurry beton tipis juga sukses
dalam mencegah erosi pada bendungan yang lebih besar, dan digunakan jika batu besar
tidak tersedia.

11
MEMELIHARA LERENG BENDUNGAN DENGAN RIP-RAP

Lapisan riprap harus minimal 1.00 m (3 feet) di bawah elevasi muka air waduk terendah
yang direncanakan. Jika tidak, gerak gelombang selama permukaan waduk rendah akan
menggerus dan menghancurkan perlindungan. Jika batu riprap digunakan, harus terdiri
dari campuran beraneka ragam bentuk tidak teratur, batu yang ditempatkan di atas pasir
dan filter kerikil. Batu yang terbesar harus besar dan cukup berat untuk memecah energi
gelombang maksimal dan menahan batu yang lebih kecil di tempat.

Ketika rip-rap lemah memberikan perlindungan erosi, timbunan tanah di bawah rip-rap
terbuka untuk kerusakan erosi. Petugas pemeliharaan harus melihat dari dekat tanda-
tanda erosi tanah dan perlemahan di semua area riprap.

12
MEMELIHARA TANAMAN

Sangat penting untuk menjaga seluruh bendungan bersih dari tumbuhan yang tidak
diinginkan seperti semak atau pepohonan. Pertumbuhan yang berlebihan dapat
menyebabkan beberapa masalah:
a) Pandangan terganggu terhadap permukaan timbunan, menghalangi pemeriksaan
menyeluruh dari bendungan.
b) Lubang-lubang besar karena tumbangnya pohon oleh angin atau erosi yang tinggi,
yang dapat mengakibatkan keruntuhan bendungan,
c) Menciptakan jalan masuk bagi air karena akar-akar yang busuk dan membusuk,
d) Terangkatnya lantai beton atau bagian-bagian struktur oleh pertumbuhan akar,
e) Mencegah pertumbuhan rumput yang diinginkan,
f) Pengembangan habitat hewan pengerat.

13
PENGENDALIAN DAN PERBAIKAN KERUSAKAN AKIBAT BINATANG

Binatang penggali (berang-berang, musang, ground hogs, dan lain-lain) secara


alami tertarik oleh adanya bendungan dan waduk, namun kehadiran mereka dapat
membahayakan struktural dan kinerja dari bendungan dan bangunan pelimpah.
Liang dan terowongan dari hewan-hewan umumnya melemahkan timbunan tanah
dan berfungsi sebagai jalur untuk rembesan dari waduk. Kerusakan semacam ini
menghasilkan berbagai kegagalan bendungan. Mengontrol liang adalah item
pemeliharaan penting.

14
MEMASANG DAN MEMELIHARA KISI-KISI SAMPAH (TRASH RACK)

Kisi-kisi sampah (trash rack) yang dirancang dengan baik akan menghentikan puing-puing
besar yang dapat menyumbat konduit/ pipa, meloloskan air dan puing-puing kecil.

• Trash rack dapat menjadi tersumbat karena bukaan terlalu kecil atau kehilangan tekanan
sehingga material sedimen mengendap dan menumpuk.

• Bukaan kecil akan menghentikan puing-puing seperti ranting dan daun, yang pada
gilirannya menyebabkan puing-puing lebih besar terhenti, akhirnya memblokir bangunan
pemasukan.

• Bukaan trash rack sampah sebaiknya minimal 15 cm diluar ukuran pipa. Semakin besar
konduit pelimpah utama, semakin besar seharusnya pembukaan kisi-kisi sampah. Bukaan
terbesar harus digunakan, maksimum sampai sekitar 30 cm.
15
PEMELIHARAAN PINTU PENGELUARAN

Prosedur yang paling sederhana untuk menjamin kelancaran pintu pengeluaran adalah:

• Mengoperasikan semua pintu secara penuh setidaknya untuk sekali atau lebih baik dua
kali setahun.
• Banyak produsen merekomendasikan operasi pintu lebih sering yaitu empat kali
setahun.
• Pintu beroperasi di bawah tekanan penuh air waduk sehingga dapat mengakibatkan
debit pengeluaran besar.
• Perlu menjadwalkan pengujian pintu selama periode penyimpanan air rendah atau
selama periode aliran sungai rendah.
• Jika pengeluaran besar direncanakan, koordinasikan administrator dataran banjir
setempat dengan operator hilir yang lainnya dan juga memberitahu warga hunian hilir
dan pengguna air.

16
PEMELIHARAAN PERALATAN LISTRIK

Perlu mendapat Perhatian, Listrik yang biasa digunakan pada Suatu Bendungan
untuk:
• Penerangan dan untuk mengoperasikan pintu pengeluaran, pintu pelimpah,
peralatan rekaman, dan peralatan lain- lain, penting sistem listrik terpelihara
dengan baik, termasuk pemeriksaan menyeluruh sekering dan pengujian sistem
untuk memastikan bahwa semua bagian berfungsi.
• Sistem ini harus bebas dari kelembaban dan kotoran, dan kabel harus diperiksa
terhadap korosi dan deposit mineral.
• Laksanakan setiap perbaikan yang diperlukan dengan segera, dan simpan catatan
pekerjaan.
• Pelihara generator yang digunakan untuk tambahan listrik darurat, periksa/ ganti
olie, periksa baterai dan anti beku serta pastikan bahan bakar sudah tersedia.

17
PEMELIHARAAN BETON

• Beton paling mudah diperbaiki dalam tahap awal. Kerusakan dapat lebih
mempercepat, jika dibiarkan tanpa pengawasan, dapat mengakibatkan
masalah serius atau kegagalan bendungan.

• Konsultasikan dengan seorang tenaga ahli yang berpengalaman untuk


menentukan baik tingkat kerusakan dan metode yang tepat perbaikan.
Menutup sambungan dan retakan pada struktur beton untuk menghindari
kerusakan di bawah beton.

18
PEMELIHARAAN HIDROMEKANIKAL

• Semua terbuka, logam besi terbuka pada instalasi outlet, apakah terendam atau
terkena udara, akan cenderung berkarat.
• Untuk mencegah korosi, logam besi terbuka harus dicat dengan benar
(mengikuti petunjuk produsen cat) atau dilumuri grease.
• Ketika bidang akan dicat ulang, pastikan cat yang tidak menyentuh dudukan
dipintu, pasak, batang (di mana mereka melewati Patokan batang), atau pada
permukaan gesekan lain di mana cat dapat jadi penyebab mengikat.
• Gunakan pelumas berat pada permukaan di mana ikatan dapat terjadi.
• Karena karat secara khusus merusak kontak permukaan, bersihkan karat yang
ada sebelum dilakukan pelumuran gemuk berkala.

19
KESELAMATAN PUBLIK

• Pemilik bendungan harus menyadari tanggung jawab mereka untuk


keselamatan umum, termasuk keselamatan orang yang tidak diizinkan untuk
menggunakan fasilitas tersebut. Tanda-tanda "Dilarang Merambah" harus
dipasang dan pagar dan tanda-tanda peringatan harus didirikan di sekitar
daerah berbahaya.

• Selama kondisi aliran tinggi sekitar bangunan pelimpah bisa menipu bagi
pendayung yang bisa dengan cepat masuk ke dalam kesulitan. Pelampung
peringatan, tanda-tanda, atau kabel dengan tanda-tanda peringatan
membentang di sungai atau di atas bangunan pelimpah dapat efektif
memperingatkan tukang perahu, tetapi ini sering diabaikan dan sulit untuk
menjaganya.

20
Materi 3
(1)
PROGRAM PEMELIHARAAN

21
UMUM

Program mencakup kebutuhan nyata pemeliharaan yang meliputi:


• Macam-macam kegiatan pemeliharaan,
• Frekuensi pelaksanaan,
• Kebutuhan peralatan dan bahan.

Identifikasi perlu dilakukan dengan menggunakan sumber-sumber informasi yang terkait


pemeliharaan yang lengkap berupa:
• Laporan, catatan, dan dokumen.
• Kegiatan harus dilaksanakan dengan prosedur pemeliharaan yang telah ditentukan
misal oleh pabrik pembuat untuk peralatan dan harus sesuai desain serta kondisi
lapangan untuk bangunan sipil.
• Kegiatan program, penyiapan sistem catatan informasi perlu dilakukan untuk dapat
memperoleh bahan evaluasi dan sumber informasi yang berguna untuk identifikasi.

22
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KEGIATAN PEMELIHARAAN

Identifikasi kebutuhan kegiatan pemeliharaan dilakukan dengan cara mengumpulkan data


lapangan melalui pemeriksaan visual. Pemeriksaan untuk penyusunan kebutuhan kegiatan
pemeliharaan dapat dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan tengah tahunan atau
tahunan. Disamping itu perlu dikumpulkan juga laporan-laporan dari hasil pemeriksaan
dan uji operasi sebelumnya.
Identifikasi perlu dilaksanakan dengan melakukan:
1. Pengumpulan dan mempelajari dokumen informasi terkait
2. Deskripsi bendungan dan bangunan pelengkapnya,
3. Pelaksanaan identifikasi kegiatan pemeliharaan.

23
PENETAPAN PROSEDUR PEMELIHARAAN

• Kegiatan perbaikan atau rehabilitasi harus di desain dengan mempertimbangkan


kondisi lapangan yang spesifik, berbeda satu bendungan dengan bendungan
lainnya.
• Desain harus dilengkapi dengan spesifikasi dan metode serta prosedur
pelaksanaannya.
• Prosedur pelaksanaan pemeliharaan harus ditetapkan untuk pekerjaan swakelola,
pekerjaan borong dan pekerjaan dikontrakkan.
• Program pemeliharaan harus sinkron dengan program operasi yang benar.
Pemeliharaan dan Operasi mempunyai hubungan sebab akibat yang baik.
• Bila operasi benar maka pemeliharaan tidak mahal, demikian pula sebaliknya.

24
CATATAN PELAKSANAAN PEMELIHARAAN

Dalam pencatatan pelaksanaan pemeliharaan hal yang harus diperhatikan adalah:


a. Kepentingan informasi pemeliharaan
b. Catatan kegiataan pemeliharaan
c. Bekerjasama dalam pembuatan laporan bulanan dan tahunan
d. Format catatan
e. Sistem penyimpanan
f. Dana amanah.

25
PEMBUATAN PROGRAM PEMELIHARAAN

Setelah identifikasi kebutuhan kegiatan pemeliharaan dibuat daftar rinci, untuk kemudian
dibuat program pemeliharaan. Program harus lengkap dan jelas karena akan digunakan
membuat program biaya untuk usulan penyediaan dana yang diperlukan.
a. Macam program kegiatan
b. Jangka waktu program
c. Sinkronisasi program
d. Program biaya

26
ORGANISASI DAN PERSONIL

Pemeliharaan bendungan dapat dilaksanakan dengan efektif bila semua fungsi


pemeliharaan dapat dilaksanakan.

Oleh karena itu struktur organisasi, personil berkemampuan, kejelasan uraian tugas dan
tanggung jawab harus ditinjau dan dipersiapkan.

27
Struktur Organisasi, Tugas dan Persyaratan
Unit Pengelola Bendungan (UPB)

8
STUKTUR ORGANISASI UPB
Contoh:
Bendungan Krisak.

29
TUGAS DAN FUNGSI PETUGAS PEMELIHARAAN

1. membantu penyusunan rencana kegiatan pemeliharaan bendungan beserta


waduknya;

2. melaksanakan kegiatan pemeliharaan bendungan beserta waduknya berdasarkan


standar operasional prosedur serta pedoman yang berlaku termasuk kegiatan
penanaman pohon di kawasan lanskap dan sabuk hijau (green belt);

3. melakukan pemeriksaan visual kondisi bendungan beserta waduknya dan mencatat


pada blangko kegiatan pemeliharaan;

4. mengumpulkan data kegiatan pemeliharaan dan mencatat kebutuhan perbaikan


kerusakan peralatan dan/atau bagian bendungan beserta waduknya dalam rangka
penyusunan angka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan; dan

5. melakukan penyimpanan semua data dan dokumentasi kegiatan pemeliharaan dan


30
melaporkan kepada Koordinator secara periodik.
Materi 3
(2)
PELAKSANAAN
PEMELIHARAAN

31
UMUM
Pemeliharaan Bendungan sebagai yang tercantum dalam Permen PUPR No. 27 tahun 2015 dimaksud untuk :
a. Mempertahankan fungsi waduk sesuai dengan umur layanan,
b. Menjaga kuantitas dan kualitas air waduk, dan
c. Menjaga keamanan bendungan.

32
PENYESUAIAN TERHADAP DANA YANG TERSEDIA

Pengelola bendungan dapat mulai melaksanakan pemeliharaan setelah dana disediakan atas usulan
yang didasarkan pada program awal kebutuhan pemeliharaan. Nilai dana yang disediakan mungkin
berbeda dengan nilai yang diusulkan, bila demikian perlu segera melakukan revisi atau penyesuaian
program pemeliharaan

a) Gaji/upah tenaga kerja tetap, tenaga kerja tidak tetap

b) Keperluan administrasi, fasilitas, dan transportasi

c) Pengadaan/ pembelian bahan dan peralatan

d) Pengadaan tenaga kerja dikontrakkan (tidak tetap)

e) Pekerjaan dikontrakkan

f) Penanganan infromasi/ catatan pelaksanaan pemeliharaan.

33
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN

Berdasarkan sistem pelaksanaan, pemeliharaan memiliki 3 (tiga) kelompok pekerjaan


yaitu:
a) Pekerjaan swakelola
b) Pekerjaan dengan tenaga kerja kontrak
c) Pekerjaan kontrak

Pelaksanaan efektif dari masing-masing kelompok pekerjaan tersebut dapat diwujudkan


bila diselenggarakan dengan manajemen yang baik untuk staf dan tenaga kerja, peralatan
dan bahan serta informasi.

34
MANAJEMEN STAF DAN TENAGA KERJA
PEKERJAAN SWAKELOLA: PEKERJAAN TENAGA KERJA PEKERJAAN KONTRAK:

Masing-masing staf yang KONTRAK: Pekerjaan ini memerlukan


bertugas dan bertanggung Dibuat uraian tugas dan gambar desain, spesifikasi,
jawab dalam bidang-bidang tanggung jawab serta diagram dokumen tender, dan
perencanaan, pelaksanaan, proses pekerjaan. Uraian proses tender. Manajemen
pengawasan, keuangan pekerjaan dan tugas harus tenaga kerja termasuk
harus mengetahui tugasnya jelas dituangkan Kerangka dalam manajemen
dengan jelas dengan dibuat Acuan Kerja (TOR) secara pelaksanaan proyek yang
uraian tugas dan diagram rinci. Hal ini perlu juga dilaksanakan oleh
proses pekerjaan. dilakukan terhadap tenaga kontraktor. Pengelola
ahli. bendungan melakukan
manajemen pengawasan.
35
MANAJEMEN PERALATAN DAN BAHAN

Fungsi-fungsi pengelolaan disini adalah proses pembelian atau pengadaan dan proses
pengawasan atau pengendalian.
1) Dibuat daftar sumber pemasok untuk pembelian.
2) Sistem kompetisi penawaran harus dapat menetapkan harga penawaran terendah
3) Perlu dipersiapkan pembelian dengan sistem order dan penetapan
4) Sistem pemeriksaan barang dan persetujuan pembayaran

Mekanisme stok peralatan dan bahan harus diberlakukan sistem first in first out. Cara
kontrol bahan dan alat dalam sistem pengaturan ruang stok harus tercatat dan terdapat
tanda tangan petugas gudang

36
MANAJEMEN INFORMASI

Pencatatan dan pengolahan informasi yang lengkap, tepat, dan akurat adalah kunci
efektifitas tindak pemeliharaan dan juga operasi yang benar. Maka pengelolaan yang
benar terhadap informasi merupakan sumber informasi yang sangat berguna.
Pengelolaan informasi yang dimaksud meliputi penjagaan sistem yang sudah berjalan,
peninjauan sistem, dan pemutakhiran informasi. Dengan macam manajemen informasi:

a. Penjagaan yang sudah berjalan

b. Peninjauan system informasi manajemen

c. Pemutakhiran informasi

37
Materi 3
(3)
PELAPORAN
PEMELIHARAAN

38
UMUM

• Catatan-catatan/ informasi yang dirangkum dalam laporan merupakan hasil kegiatan pemeliharaan
dan bahan evaluasi atau kajian.

• Oleh karena itu harus jelas, lengkap, dan akurat. Isi laporan pemeliharaan dan ini harus mencakup
segala hal yang terkait pemeliharaan antara lain hal-hal teknis kegiatan, periode pelaksanaan, cara
sarana, dan biaya.

• Laporan pemeliharaan akan digabung dengan laporan operasi menjadi laporan OP bendungan.

39
ISI LAPORAN/ CATATAN

Adapun isi laporan/ catatan pemeliharaan, antara lain sebagai berikut:


a) Nama kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan. Dibedakan pekerjaan swakelola, bas borong
(borong pekerjaan) dan pekerjaan kontrak. Diberikan pula penanggung jawab pelaksanaan
dan pengawasan,
b) Dilengkapi dengan gambar desain dan spesifikasi serta kegiatan gambar purna bangun,
c) Bagian sistem bendungan dengan kondisi sebelum dan sesudah kegiatan pemeliharaan,
d) Periode pelaksanaan pekerjaan,
e) Cara pelaksanaan pekerjaan,
f) Jumlah tenaga kerja, bahan, peralatan,
g) Biaya termasuk kemungkinan biaya tambah atau kurang.

40
MACAM LAPORAN

Adapun macam-macam laporan yaitu:


1. Laporan pemeliharaan satu (1) tahunan
2. Laporan pemeliharaan lima (5) tahunan

41
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
KEGIATAN PEMELIHARAAN

42
PERENCANAAN KEGIATAN PEMELIHARAAN

1) Standar Operasional Prosedur (SOP)


SOP yang dibuat disesuaikan dengan panjang bendungan dan bangunan pelengkap yang ada di
bendungan. SOP tersebut harus dapat mendukung kegiatan yang sudah direncanakan, sehingga
kegiatan pemeliharaan dapat berjalan secara rutin.

2) Rencana Jadwal
Untuk rencana jadwal kegiatan pemeliharaan rutin bendungan sudah disusun dalam bentuk barchart
yang terdiri dari 7 komponen yaitu : tubuh bendungan, bangunan pengambilan, bangunan pengeluaran,
bangunan pelimpah, alat instrumentasi, bangunan pelengkap. kemudian waktu pelaksanaan terdiri dari
harian, mingguan dan bulanan.

3) Penyediaan Sarana & Prasarana


Untuk penyedian sarana dan prasarana seperti alat kerja dan bahan bakar serta pelumas dianggarkan
sesuai kebutuhan AKNOP didalam dana OP rutin dan berkala. Adapun alat kerja yang dimiliki petugas
pemeliharaan bendungan antara lain: mesin pemotong rumput, sabit, cangkul, helm, sepatu boat dll.

43
JADWAL KEGIATAN PEMELIHARAAN BENDUNGAN

44
Data Sarana dan Prasarana Pemeliharaan
(Contoh)

No Nama Jumlah Satuan


1 Alat pelindung diri 7 set
2 Alat tulis 2 buah
3 Dip meter 1 buah
4 Total station - buah
5 Inklinometer - buah
6 Multilayer 27 buah
7 Meteran 2 buah
8 Gelas ukur v-notch - buah
9 Waterpass - buah

45
PELAPORAN KEGIATAN PEMELIHARAAN

1) SOP
Sesuai dengan SOP, laporan yang harus diserahkan oleh petugas OP
kegiatan Pemeliharaan yaitu Form Pemeliharaan C1 dan Form
Inventarisasi Instrumentasi.

2) Monitoring dan Evaluasi


Untuk memonitor dan mengevaluasi petugas OP bekerja setiap harinya, ada
absensi yang wajib dilakukan oleh petugas OP sebagai bukti tanda
kehadiran.

3) Penyusunan Laporan dan Dokumentasi


Laporan kegiatan pemeliharaan di tulis dalam buku log-book yang terdapat di
kantor bendungan, kemudian petugas juga mengisi laporan di Form bulanan
dan dilaporkan ke UPB melalui petugasnya.

46
PEMELIHARAAN RUTIN
Prosedur Pemeliharaan Tubuh Bendungan
1. Melaksanakan sesuai jadwal dan arahan dari Kepala UPB/ Kepala Satuan pemeliharaan/
Koordinator;
2. Mempersiapkan perlengkapan dan peralatan seperti :
a. Alat perlindungan diri sepatu
b. Senter, kamera dan meteran
3. Menerima laporan dari hasil pemantauan visual petugas pemantauan.
4. Menelusuri puncak bendungan dan mengamati lapisan atas tubuh bendungan apakah terdapat
retakan, penurunan ataupun kerusakan di lapisan penutup.
5. Melakukan pemotongan rumput yang telah tumbuh di lereng hulu dan hilir yang dilakukan rutin
setiap bulan.
6. Melakukan penebangan pohon yang tumbuh di puncak bendungan, lereng hulu, lereng hilir,
kaki bendungan, dan lokasi yang mengancam kemaanan bendungan dan bangunan
pelengkap;
7. Melakukan pembersihan sedimen dan sampah pada saluran drainase dan Spillway
8. Menyusun laporan hasil pemeliharaan ke dalam form yang ada dilengkapi dengan dokumentasi dan
dilaporkan
47
PROSEDUR PEMELIHARAAN WADUK DAN SEKITARNYA

1. Melaksanakan sesuai jadwal dan arahan dari Kepala UPB/ Kepala Satuan pemeliharaan/
Koordinator;
2. Mempersiapkan perlengkapan dan peralatan seperti :
a. Alat perlindungan diri sepatu
b. Senter, kamera dan meteran
3. Pemeliharaan yang dilakukan pada bagian waduk adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pembersihan sampah dan gulma dengan periode pemeliharaan mingguan.
b. Melakukan pengendalian sedimen dilakukan dengan pengerukan sedimen ketika volume
sedimen mengurangi kapasitas tampungan waduk.
c. Melakukan pengukuran penampang waduk setiap tahun
4. Pemeliharaan yang dilakukan pada bagian sekitar waduk adalah dengan melakuka perbaikan
kerusakan daerah/ sabuk hijau dan daerah pengaliran waduk, daerah pasang surut termasuk
penghijauan setiap tahun.
5. Menyusun laporan hasil pemeliharaan ke dalam form yang ada dilengkapi dengan dokumentasi dan
dilaporkan

48
PROSEDUR PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI
1. Melaksanakan sesuai jadwaldan arahan dari Kepala UPB/ Kepala Satuan pemeliharaan/ Koordinator;
2. Mempersiapkan perlengkapan dan peralatan seperti :
a. Alat perlindungan diri sepatu
b. Senter, kamera dan meteran
3. Pemeliharaan yang dilakukan pada Piezometer adalah:
a. Melakukan pemeliharaan terhadap gelembung udara dan kebersihan lubang pipa (flushing/bilas secara
periodik);
b. Melakukan pembersihan elevasi puncak pipa dari sumbatan/halangan;
c. Melakukan perbaikan konstruksi pelindung lubang puncak pipa;
d. Melakukan perbaikan kerusakan akibat manusia maupun binatang;
e. Pengecatan.
4. Pemeliharaan yang dilakukan pada V-Notch adalah sebagai berikut:
a. Pemeliharaan pada pelat baja berupa perlindungan terhadap karat;
b. Pemeliharaan box saluran agar tidak ada gangguan pengaliran (sedimen/ sampah
dll);
c. Perbalikan pada box saluran jika terjadi retakan atau erosi internal;
d. Pemeliharaan alat pengukuran;
e. Pengecatan.
5. Pemeliharaan yang dilakukan pada Patok Geser adalah sebagai berikut:
a. Pemeliharaan kebersihan patok geser dan area sekitarnya dari sampah/ tanaman liar
b. Perbaikan kerusakan akibat manusia maupun binatang;
49
c. Pengecatan.
6. Pemeliharaan yang dilakukan pada Papan Duga muka air/peilschaal adalah sebagai berikut:
a. Pembersihan bidang pembacaan peilschaal dari kotoran;
b. Perbaikan peilschaal jika terkelupas dari bidang tempel;
c. Penggantian
d. Pengecatan pada bidang temple
7. Pemeliharaan yang dilakukan pada Patok Tetap/BM adalah sebagai berikut:
e. Pemeliharaan kebersihan patok BM dan area sekitarnya dari sampah/tanaman liar;
f. Perbaikan kerusakan akibat manusia maupun binatang;
g. Pengecatan.
8. Pemeliharaan yang dilakukan pada Cipoletti adalah:
h. Pengerukan sedimen dan sampah;
i. Pembersihan tumbuhan liar;
j. Perbaikan karena retak, patahan, gerusan, pergeseran, bocoran, dll.
k. Pengecatan
9. Menyusun laporan hasil pemeliharaan ke dalam form yang ada dilengkapi dengan dokumentasi
dan dilaporkan

50
PROSEDUR PEMELIHARAAN HIDROMEKANIKAL

1. Melaksanakan sesuai jadwal dan arahan dari Kepala UPB/Kepala Satuan


pemeliharaan/Koordinator;
2. Mempersiapkan perlengkapan dan peralatan seperti :
a. Alat perlindungan diri sepatu
b. Senter, kamera dan meteran
3. Pemeliharaan hidromekanikal bagian pelimpah adalah sebagai berikut:
a. Pembersihan dari endapan lumpur, pasir, sampah (debris), tanaman liar;
b. Perbaikan gerusan diperbaiki dengan memakai pasta beton khusus, beton
serat baja, shortcrete, dsb;
c. Perbaikan retakan dan rembesan dengan injeksi grouting;
d. Perbaikan patahan dan longsor dengan perkuatan dan pembangunan kembali;
e. Perbaikan alat ukur peilschaal;
f. Pengecatan.

51
4. Pemeliharaan hidromekanikal bagian Pintu pelimpah otomatis (trash rack dan stop log adalah
sebagai berikut:

a. Pemeliharaan pada elemen konstruksi baja pada pintu, stang kemudi berupa perlindungan
terhadap karat atau lapis pelindung (Pembersihan, pengecatan, galvanisir);
b. Perbaikan pada pintu berupa pengelasan atau penggantian strukur jika terdapat
keretakan/kerusakan
c. Pembersihan kotoran/sampah pada seal pintu ataupun guide frame
d. Perbaikan bocoran/pengelupasan hingga penggantian pada penyekat/seal pada pintu kedap air;
e. Pengecangan baut-baut kendor atau ganti mur baut yang rusak/hilang
f. Pembersihan, pengecatan atau penggantian pada trash rack, dan stop logs
g. Pemeliharaan sistem penggerak yang digerakkan listrik sesuai rekomendasi pabrik
h. Pemberian pelumas di slide bearing melalui grease nipple pada unit transmisi
i. Pembersihan dan pelumasan spur gear reducer pada unit transmisi
j. Periksa dan kencangkan mur & baud pengikat sling di drum.
k. Pemeliharaan pada bagian penggerak non-elektrik lainnya (gigi, batang penggerak, dll) dengan
pembersihan dan pelumasan;
l. Penggantian pintu dan/atau sub-elemen kelengkapannya (roda-roda gigi penggerak,
batang 52
5. Pemeliharaan hidromekanikal bagian Saluran peluncur dan kolam olak adalah sebagai berikut:
a. Pembersihan dari endapan lumpur, pasir, sampah (debris), tanaman liar;
b. Perbaikan pasangan batu yang terlepas pada dasar dan dinding saluran
c. Perbaikan retakan dan rembesan dengan injeksi grouting;
d. Perbaikan patahan dan longsor dengan perkuatan dan pembangunan kembali;
e. Perbaikan gerusan diperbaiki dengan memakai pasta beton khusus, beton serat baja, shortcrete.

6. Pemeliharaan hidromekanikal bagian Jembatan adalah:


f. Pembersihan jembatan dan elemennya dari kotoran/sampah
g. Pengecatan pada bagian jembatan dan elemen lainnya (pagar, pilar, dll)
h. Perbaikan kerusakan elemen beton pada jembatan berupa gerusan, retak dan patah dengan
penutupan kembali (pathcing, bonding agent dan pasta beton khusus), injeksi epoxy, perkuatan
dan pembangunan kembali
i. Perbaikan kerusakan elemen baja pada jembatan berupa karat, kerusakan kecil, kerusakan
besar, bengkok dan patah dengan perlindungan terhadap karat, injeksi epoxy, pengelasan dan
penggantian
j. Perbaikan kerusakan elemen aspal pada jembatan pelapisan ulang dan penutupan kembali
lubang
53
7. Pemeliharaan hidromekanikal bagian Alat angkat bergerak adalah:
a. Pembersihan dari kotoran
b. Pengecatan pada kanopi dan teralis pelindung
c. Pemberian pelumas baru terumasu drum gear,sling, slide bearing katrol
d. Periksa dan kencangkan mur & baud pengikat
e. Periksa dan yakinkan bahwa alur drum tidak ada yang rusak. Jika dijumpai rusak
alurnya jangan dioperasikan daun pintu. Laporkan kondisi tersebut guna pemeriksaan
dan perbaikan khusus.
f. Pemeriksaan kondisi lapisan cat, perbaiki lapisan cat yang rusak
g. Pemeliharaan sistem gantry monorail crane sesuai rekomendasi pabrik
8. Pemeliharaan hidromekanikal bagian Penerangan adalah:
h. Perbaikan korosi pada kabinet/saklar/terminal
i. Perbaikan ketidakteraturan kabel/saklar
j. Pengencangan lampu
k. Penggantian saklar/terminal/kabel/baut/lampu
l. Perbaikan dudukan, pondasi dan tiang
m. Perbaikan pengaman petir
n. Pengecatan dudukan dan tiang
9. Menyusun laporan hasil pemeliharaan ke dalam form yang ada dilengkapi dengan dokumentasi
54
dan dilaporkan
PROSEDUR PEMELIHARAAN ELEKTRIKAL

1. Melaksanakan sesuai jadwal dan arahan dari Kepala UPB/Kepala Satuan pemeliharaan/Koordinator;
2. Mempersiapkan perlengkapan dan peralatan seperti :
a. Alat perlindungan diri sepatu
b. Senter, kamera dan meteran
3. Pemeliharaan elektrikal bagian Panel Distribusi adalah sebagai berikut:
a. Pembersihan dari kotoran
b. Pengecatan pada kanopi dan teralis pelindung
c. Pemberian pelumas baru terumasu drum gear,sling, slide bearing katrol
d. Periksa dan kencangkan mur & baud pengikat
e. Penggantian elemen-elemen panel yang oleh teknisi/ahli tersertifikasi dengan ijin UPB
4. Pemeliharaan elektrikal bagian Unit penggerak (Actuator, Gea Box dan poros
penghubung, spindle) adalah sebagai berikut:
a. Periksa dan bersihkan Actuator dan Gearbox
b. Periksa kencangkan baut/mur pengikat
c. Periksa sambungan dan koneksi kabel-kabel control
d. Periksa As-stem dan As-penghubung / joint gearbox, kiri-kanan
e. Penggantian elemen-elemen panel yang oleh teknisi/ahli tersertifikasi dengan ijin UPB
f. Pelumasan dengan mengganti oli Gearbox kiri-kanan dengan SAE 40
g. Pelumasan As/Stem dengan Gemuk SG.2

55
5. Pemeliharaan elektrikal bagian Sistem Kelistrikan untuk Hoist Crane 2 x 5 Ton adalah sebagai berikut:
a. Periksa dan bersihkan brake/rem
b. Periksa kencangkan baut/mur pengikat
c. Periksa dan bersihkan rantai
d. Periksan dan bersihkan hook/gantungan
e. Periksa dan bersihkan motor
f. Pelumasan rantai hook/gantungan dengan Gemuk SG.2
g. Penggantian oli gearbox hoist dengan SAE 40
6. Pemeliharaan elektrikal bagian Chain Hoist untuk Hoist Crane 2 x 5 Ton adalah sebagai berikut:
h. Periksa dan bersihkan brake/rem
i. Periksa kencangkan baut/mur pengikat
j. Periksa dan bersihkan rantai
k. Periksan dan bersihkan hook/gantungan
l. Periksa dan bersihkan motor
m. Pelumasan rantai hook/gantungan dengan Gemuk SG.2
n. Penggantian oli gearbox hoist dengan SAE 40
7. Pemeliharaan elektrikal bagian Traveling/ kiri-kanan untuk Hoist Crane 2 x 5 Ton adalah sebagai berikut:
o. Periksa roda
p. Periksa gearbox
q. Periksa dan bersihkan motor
r. Pelumasan gearbox traveling dengan Gemuk SG.2
s. Penggantian oli gearbox traveling dengan SAE 40 56
8. Pemeliharaan elektrikal bagian Monorail/Girder, Lifting Beam Hoist Crane 2 x 5 Ton adalah sebagai
berikut:
a. Periksa dan kencangkan baut/mur pengikat
b. Periksa wirerope/kabel seling baja
c. Pelumasan wirerope/kabel seling baja dengan Gemuk SG.2
d. Pelumasan roll kabel hanger/rol gantungan kabel baja dengan Gemuk SG.2
 
 9. Pemeliharaan elektrikal bagian Rumah motor Hoist Crane 2 x 5 Ton adalah sebagai berikut:
e. Pembersihan dari kotoran
f. Pengecatan pada rumah motori dan teralis pelindung hoist crane
g. Perbaikan jika ada atap atau rangka besi yang patah/ bengko/berlubang
10. Menyusun laporan hasil pemeliharaan ke dalam form yang ada dilengkapi dengan dokumentasi
dan dilaporkan.

57
a

LERENG HILIR LERENG HULU

58
KEGIATAN PEMELIHARAAN RUTIN BENDUNGAN DAN FREKUENSI PEKERJAAN

59
PEMELIHARAAN BERKALA

Pemeliharaan berkala merupakan kegiatan perawatan dan perbaikan yang dilaksanakan secara
berkala yang direncanakan dan dilaksanakan oleh dinas terkait secara swakelola maupun
penunjukan langsung.

Jenis kegiatan pemeliharaan berkala bendungan

60
DIAGRAN ALIR
PEMELIHARAAN BENDUNGAN

61
BLANGKO PEMELIHARAAN RUTIN BENDUNGAN

62
PELAPORAN PEMELIHARAAN

Prosedur Pengisian Form


Kondisi

Tata Cara pengisian Form :

1. Kondisi merupakan hasil pemantauan visual petugas pemantauan ataupun petugas pemeliharaan
2. Tindakan berisikan Tindakan yang dilaksanakan

 Prosedur Pelaporan
63
3. Seluruh laporan di jadikan satu laporan kepada Kepala Satuan pemeliharaan atauKoordinator bendungan
BLANKO KERUSAKAN
BENDUNGAN

64
Dokumentasi Kegiatan Pemeliharaan

66
RANGKUMAN

1. Memelihara suatu bendungan dengan benar, berarti melindungi bendungan itu sendiri,
pemiliknya, dan melindungi masyarakat umum.

2. Sebuah program pemeliharaan yang baik akan melindungi bendungan terhadap resiko
kerusakan, memperpanjang umur layananan, dan sangat mengurangi kemungkinan kegagalan.

3. Program pemeliharaan yang baik akan memberikan dampak positif terhadap efektivitas
pelaksanaan pemeliharaan.

4. Identifikasi kebutuhan kegiatan pemeliharaan perlu dilaksanakan dengan melakukan:


pengumpulan dokumen Riwayat bendungan, mempelajari dokumen informasi terkait, deskripsi
bendungan dan bangunan pelengkapnya, kemudian melakukan identifikasi kegiatan
pemeliharaan.

5. Pemilik bendungan berkewajiban mengatur agar bendungan selalu dalam Pemantauan oleh
tenaga ahli yang berkompeten.

67
RANGKUMAN
6. Pemeliharaan secara rutin oleh pemilik bendungan harus dilakukan, agar bendungan selalu siap
untuk dioperasikan pada segala kondisi.

7. Pada kondisi keamanan yang sudah menurun pemilik berkewajiban melakukan rehabilitasi. Kegiatan
Pemeliharaan dan Pemantauan bendungan adalah merupakan pilar ke II dari Konsepsi Keamanan
Bendungan yang harus dilaksanakan oleh pemilik bendungan.

8. Rencana biaya OP bendungan setiap tahunnya dapat dilakukan dengan membuat daftar inventarisasi
terhadap komponen pokok yang perlu mendapatkan: perbaikan, pemeliharaan dan perawatan, secara
kontinyu, termasuk jenis dan metode pemeliharaan yang akan dilakukan. Biaya yang dibutuhkan,
mencakup: Biaya langsung, Biaya tidak langsung, dan Biaya tak terduga.

68
LATIHAN

1. Sebutkan hal-hal yang mencakup pengoperasian yang benar yang tidak menimbulkan kerusakan dan
bila dapat diterapkan akan termasuk lingkup pemeliharaan!

2. Jelaskan secara singkat cara identifikasi kebutuhan kegiatan pemeliharaan!

3. Berdasarkan sistem pelaksanaan, pemeliharaan memiliki 3 (tiga) kelompok pekerjaan yaitu:

69
Terima Kasih

70

Anda mungkin juga menyukai