BENDUNGAN
PELATIHAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN BENDUNGAN (KLASIKAL)
11
2
MATERI PEMBELAJARAN
2. PROGRAM PEMELIHARAAN
1. LINGKUP PEMELIHARAAN
4
UMUM
5
KEWAJIBAN MEMELIHARA BENDUNGAN
Pemilik bendungan berkewajiban mengatur agar bendungan selalu dalam
Pemantauan oleh tenaga ahli yang berkompeten.
Bendungan selalu siap dioperasikan pada segala kondisi, pemilik bendungan
harus melakukan Pemeliharaan secara rutin, dan pada kondisi keamanan
yang sudah sangat menurun pemilik berkewajiban melakukan rehabilitasi.
6
PETUNJUK PEMELIHARAAN BENDUNGAN
8
PRIORITAS PEMELIHARAAN
9
MEMELIHARA BANGUNAN PELIMPAH
• Banyak bendungan memiliki pipa (atau saluran) yang berfungsi sebagai bangunan
pelimpah. Saluran ini diperlukan untuk membawa aliran normal dan banjir
mengalir aman melewati timbunan sepanjang umur struktur. Pipa melalui
timbunan sulit untuk dibangun dengan benar, bisa sangat berbahaya untuk
timbunan jika masalah berkembang setelah konstruksi, dan sulit untuk
memperbaiki karena dari lokasi dan ukurannya.
• Sambungan dalam pipa dapat dipengaruhi oleh penurunan setempat timbunan,
kegagalan pondasi (dasar), tekanan positif dan negatif dalam pipa, dan luncuran
dan rembesan melalui timbunan. Perbaikan yang efektif pada permukaan internal
atau sambungan konduit adalah sulit dan seharusnya tidak dilakukan tanpa
perencanaan yang matang dan pengawasan profesional yang benar.
10
MEMELIHARA PARIT / ALUR
Berm di permukaan hilir untuk mengumpulkan air permukaan, mengalir masuk dan ke
dalam parit menambah volume aliran air hujan. Parit rumput mungkin tidak cukup
mencegah erosi di daerah ini.
Campuran batu bergradasi baik, diameter 20-30 cm (atau lebih besar), ditempatkan atas
lapisan pasir (yang berfungsi sebagai filter), umumnya jadi perlindungan terbaik untuk
parit/ drainase di bendungan kecil. Riprap ditutupi dengan slurry beton tipis juga sukses
dalam mencegah erosi pada bendungan yang lebih besar, dan digunakan jika batu besar
tidak tersedia.
11
MEMELIHARA LERENG BENDUNGAN DENGAN RIP-RAP
Lapisan riprap harus minimal 1.00 m (3 feet) di bawah elevasi muka air waduk terendah
yang direncanakan. Jika tidak, gerak gelombang selama permukaan waduk rendah akan
menggerus dan menghancurkan perlindungan. Jika batu riprap digunakan, harus terdiri
dari campuran beraneka ragam bentuk tidak teratur, batu yang ditempatkan di atas pasir
dan filter kerikil. Batu yang terbesar harus besar dan cukup berat untuk memecah energi
gelombang maksimal dan menahan batu yang lebih kecil di tempat.
Ketika rip-rap lemah memberikan perlindungan erosi, timbunan tanah di bawah rip-rap
terbuka untuk kerusakan erosi. Petugas pemeliharaan harus melihat dari dekat tanda-
tanda erosi tanah dan perlemahan di semua area riprap.
12
MEMELIHARA TANAMAN
Sangat penting untuk menjaga seluruh bendungan bersih dari tumbuhan yang tidak
diinginkan seperti semak atau pepohonan. Pertumbuhan yang berlebihan dapat
menyebabkan beberapa masalah:
a) Pandangan terganggu terhadap permukaan timbunan, menghalangi pemeriksaan
menyeluruh dari bendungan.
b) Lubang-lubang besar karena tumbangnya pohon oleh angin atau erosi yang tinggi,
yang dapat mengakibatkan keruntuhan bendungan,
c) Menciptakan jalan masuk bagi air karena akar-akar yang busuk dan membusuk,
d) Terangkatnya lantai beton atau bagian-bagian struktur oleh pertumbuhan akar,
e) Mencegah pertumbuhan rumput yang diinginkan,
f) Pengembangan habitat hewan pengerat.
13
PENGENDALIAN DAN PERBAIKAN KERUSAKAN AKIBAT BINATANG
14
MEMASANG DAN MEMELIHARA KISI-KISI SAMPAH (TRASH RACK)
Kisi-kisi sampah (trash rack) yang dirancang dengan baik akan menghentikan puing-puing
besar yang dapat menyumbat konduit/ pipa, meloloskan air dan puing-puing kecil.
• Trash rack dapat menjadi tersumbat karena bukaan terlalu kecil atau kehilangan tekanan
sehingga material sedimen mengendap dan menumpuk.
• Bukaan kecil akan menghentikan puing-puing seperti ranting dan daun, yang pada
gilirannya menyebabkan puing-puing lebih besar terhenti, akhirnya memblokir bangunan
pemasukan.
• Bukaan trash rack sampah sebaiknya minimal 15 cm diluar ukuran pipa. Semakin besar
konduit pelimpah utama, semakin besar seharusnya pembukaan kisi-kisi sampah. Bukaan
terbesar harus digunakan, maksimum sampai sekitar 30 cm.
15
PEMELIHARAAN PINTU PENGELUARAN
Prosedur yang paling sederhana untuk menjamin kelancaran pintu pengeluaran adalah:
• Mengoperasikan semua pintu secara penuh setidaknya untuk sekali atau lebih baik dua
kali setahun.
• Banyak produsen merekomendasikan operasi pintu lebih sering yaitu empat kali
setahun.
• Pintu beroperasi di bawah tekanan penuh air waduk sehingga dapat mengakibatkan
debit pengeluaran besar.
• Perlu menjadwalkan pengujian pintu selama periode penyimpanan air rendah atau
selama periode aliran sungai rendah.
• Jika pengeluaran besar direncanakan, koordinasikan administrator dataran banjir
setempat dengan operator hilir yang lainnya dan juga memberitahu warga hunian hilir
dan pengguna air.
16
PEMELIHARAAN PERALATAN LISTRIK
Perlu mendapat Perhatian, Listrik yang biasa digunakan pada Suatu Bendungan
untuk:
• Penerangan dan untuk mengoperasikan pintu pengeluaran, pintu pelimpah,
peralatan rekaman, dan peralatan lain- lain, penting sistem listrik terpelihara
dengan baik, termasuk pemeriksaan menyeluruh sekering dan pengujian sistem
untuk memastikan bahwa semua bagian berfungsi.
• Sistem ini harus bebas dari kelembaban dan kotoran, dan kabel harus diperiksa
terhadap korosi dan deposit mineral.
• Laksanakan setiap perbaikan yang diperlukan dengan segera, dan simpan catatan
pekerjaan.
• Pelihara generator yang digunakan untuk tambahan listrik darurat, periksa/ ganti
olie, periksa baterai dan anti beku serta pastikan bahan bakar sudah tersedia.
17
PEMELIHARAAN BETON
• Beton paling mudah diperbaiki dalam tahap awal. Kerusakan dapat lebih
mempercepat, jika dibiarkan tanpa pengawasan, dapat mengakibatkan
masalah serius atau kegagalan bendungan.
18
PEMELIHARAAN HIDROMEKANIKAL
• Semua terbuka, logam besi terbuka pada instalasi outlet, apakah terendam atau
terkena udara, akan cenderung berkarat.
• Untuk mencegah korosi, logam besi terbuka harus dicat dengan benar
(mengikuti petunjuk produsen cat) atau dilumuri grease.
• Ketika bidang akan dicat ulang, pastikan cat yang tidak menyentuh dudukan
dipintu, pasak, batang (di mana mereka melewati Patokan batang), atau pada
permukaan gesekan lain di mana cat dapat jadi penyebab mengikat.
• Gunakan pelumas berat pada permukaan di mana ikatan dapat terjadi.
• Karena karat secara khusus merusak kontak permukaan, bersihkan karat yang
ada sebelum dilakukan pelumuran gemuk berkala.
19
KESELAMATAN PUBLIK
• Selama kondisi aliran tinggi sekitar bangunan pelimpah bisa menipu bagi
pendayung yang bisa dengan cepat masuk ke dalam kesulitan. Pelampung
peringatan, tanda-tanda, atau kabel dengan tanda-tanda peringatan
membentang di sungai atau di atas bangunan pelimpah dapat efektif
memperingatkan tukang perahu, tetapi ini sering diabaikan dan sulit untuk
menjaganya.
20
Materi 3
(1)
PROGRAM PEMELIHARAAN
21
UMUM
22
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KEGIATAN PEMELIHARAAN
23
PENETAPAN PROSEDUR PEMELIHARAAN
24
CATATAN PELAKSANAAN PEMELIHARAAN
25
PEMBUATAN PROGRAM PEMELIHARAAN
Setelah identifikasi kebutuhan kegiatan pemeliharaan dibuat daftar rinci, untuk kemudian
dibuat program pemeliharaan. Program harus lengkap dan jelas karena akan digunakan
membuat program biaya untuk usulan penyediaan dana yang diperlukan.
a. Macam program kegiatan
b. Jangka waktu program
c. Sinkronisasi program
d. Program biaya
26
ORGANISASI DAN PERSONIL
Oleh karena itu struktur organisasi, personil berkemampuan, kejelasan uraian tugas dan
tanggung jawab harus ditinjau dan dipersiapkan.
27
Struktur Organisasi, Tugas dan Persyaratan
Unit Pengelola Bendungan (UPB)
8
STUKTUR ORGANISASI UPB
Contoh:
Bendungan Krisak.
29
TUGAS DAN FUNGSI PETUGAS PEMELIHARAAN
31
UMUM
Pemeliharaan Bendungan sebagai yang tercantum dalam Permen PUPR No. 27 tahun 2015 dimaksud untuk :
a. Mempertahankan fungsi waduk sesuai dengan umur layanan,
b. Menjaga kuantitas dan kualitas air waduk, dan
c. Menjaga keamanan bendungan.
32
PENYESUAIAN TERHADAP DANA YANG TERSEDIA
Pengelola bendungan dapat mulai melaksanakan pemeliharaan setelah dana disediakan atas usulan
yang didasarkan pada program awal kebutuhan pemeliharaan. Nilai dana yang disediakan mungkin
berbeda dengan nilai yang diusulkan, bila demikian perlu segera melakukan revisi atau penyesuaian
program pemeliharaan
e) Pekerjaan dikontrakkan
33
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN
34
MANAJEMEN STAF DAN TENAGA KERJA
PEKERJAAN SWAKELOLA: PEKERJAAN TENAGA KERJA PEKERJAAN KONTRAK:
Fungsi-fungsi pengelolaan disini adalah proses pembelian atau pengadaan dan proses
pengawasan atau pengendalian.
1) Dibuat daftar sumber pemasok untuk pembelian.
2) Sistem kompetisi penawaran harus dapat menetapkan harga penawaran terendah
3) Perlu dipersiapkan pembelian dengan sistem order dan penetapan
4) Sistem pemeriksaan barang dan persetujuan pembayaran
Mekanisme stok peralatan dan bahan harus diberlakukan sistem first in first out. Cara
kontrol bahan dan alat dalam sistem pengaturan ruang stok harus tercatat dan terdapat
tanda tangan petugas gudang
36
MANAJEMEN INFORMASI
Pencatatan dan pengolahan informasi yang lengkap, tepat, dan akurat adalah kunci
efektifitas tindak pemeliharaan dan juga operasi yang benar. Maka pengelolaan yang
benar terhadap informasi merupakan sumber informasi yang sangat berguna.
Pengelolaan informasi yang dimaksud meliputi penjagaan sistem yang sudah berjalan,
peninjauan sistem, dan pemutakhiran informasi. Dengan macam manajemen informasi:
c. Pemutakhiran informasi
37
Materi 3
(3)
PELAPORAN
PEMELIHARAAN
38
UMUM
• Catatan-catatan/ informasi yang dirangkum dalam laporan merupakan hasil kegiatan pemeliharaan
dan bahan evaluasi atau kajian.
• Oleh karena itu harus jelas, lengkap, dan akurat. Isi laporan pemeliharaan dan ini harus mencakup
segala hal yang terkait pemeliharaan antara lain hal-hal teknis kegiatan, periode pelaksanaan, cara
sarana, dan biaya.
• Laporan pemeliharaan akan digabung dengan laporan operasi menjadi laporan OP bendungan.
39
ISI LAPORAN/ CATATAN
40
MACAM LAPORAN
41
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
KEGIATAN PEMELIHARAAN
42
PERENCANAAN KEGIATAN PEMELIHARAAN
2) Rencana Jadwal
Untuk rencana jadwal kegiatan pemeliharaan rutin bendungan sudah disusun dalam bentuk barchart
yang terdiri dari 7 komponen yaitu : tubuh bendungan, bangunan pengambilan, bangunan pengeluaran,
bangunan pelimpah, alat instrumentasi, bangunan pelengkap. kemudian waktu pelaksanaan terdiri dari
harian, mingguan dan bulanan.
43
JADWAL KEGIATAN PEMELIHARAAN BENDUNGAN
44
Data Sarana dan Prasarana Pemeliharaan
(Contoh)
45
PELAPORAN KEGIATAN PEMELIHARAAN
1) SOP
Sesuai dengan SOP, laporan yang harus diserahkan oleh petugas OP
kegiatan Pemeliharaan yaitu Form Pemeliharaan C1 dan Form
Inventarisasi Instrumentasi.
46
PEMELIHARAAN RUTIN
Prosedur Pemeliharaan Tubuh Bendungan
1. Melaksanakan sesuai jadwal dan arahan dari Kepala UPB/ Kepala Satuan pemeliharaan/
Koordinator;
2. Mempersiapkan perlengkapan dan peralatan seperti :
a. Alat perlindungan diri sepatu
b. Senter, kamera dan meteran
3. Menerima laporan dari hasil pemantauan visual petugas pemantauan.
4. Menelusuri puncak bendungan dan mengamati lapisan atas tubuh bendungan apakah terdapat
retakan, penurunan ataupun kerusakan di lapisan penutup.
5. Melakukan pemotongan rumput yang telah tumbuh di lereng hulu dan hilir yang dilakukan rutin
setiap bulan.
6. Melakukan penebangan pohon yang tumbuh di puncak bendungan, lereng hulu, lereng hilir,
kaki bendungan, dan lokasi yang mengancam kemaanan bendungan dan bangunan
pelengkap;
7. Melakukan pembersihan sedimen dan sampah pada saluran drainase dan Spillway
8. Menyusun laporan hasil pemeliharaan ke dalam form yang ada dilengkapi dengan dokumentasi dan
dilaporkan
47
PROSEDUR PEMELIHARAAN WADUK DAN SEKITARNYA
1. Melaksanakan sesuai jadwal dan arahan dari Kepala UPB/ Kepala Satuan pemeliharaan/
Koordinator;
2. Mempersiapkan perlengkapan dan peralatan seperti :
a. Alat perlindungan diri sepatu
b. Senter, kamera dan meteran
3. Pemeliharaan yang dilakukan pada bagian waduk adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pembersihan sampah dan gulma dengan periode pemeliharaan mingguan.
b. Melakukan pengendalian sedimen dilakukan dengan pengerukan sedimen ketika volume
sedimen mengurangi kapasitas tampungan waduk.
c. Melakukan pengukuran penampang waduk setiap tahun
4. Pemeliharaan yang dilakukan pada bagian sekitar waduk adalah dengan melakuka perbaikan
kerusakan daerah/ sabuk hijau dan daerah pengaliran waduk, daerah pasang surut termasuk
penghijauan setiap tahun.
5. Menyusun laporan hasil pemeliharaan ke dalam form yang ada dilengkapi dengan dokumentasi dan
dilaporkan
48
PROSEDUR PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI
1. Melaksanakan sesuai jadwaldan arahan dari Kepala UPB/ Kepala Satuan pemeliharaan/ Koordinator;
2. Mempersiapkan perlengkapan dan peralatan seperti :
a. Alat perlindungan diri sepatu
b. Senter, kamera dan meteran
3. Pemeliharaan yang dilakukan pada Piezometer adalah:
a. Melakukan pemeliharaan terhadap gelembung udara dan kebersihan lubang pipa (flushing/bilas secara
periodik);
b. Melakukan pembersihan elevasi puncak pipa dari sumbatan/halangan;
c. Melakukan perbaikan konstruksi pelindung lubang puncak pipa;
d. Melakukan perbaikan kerusakan akibat manusia maupun binatang;
e. Pengecatan.
4. Pemeliharaan yang dilakukan pada V-Notch adalah sebagai berikut:
a. Pemeliharaan pada pelat baja berupa perlindungan terhadap karat;
b. Pemeliharaan box saluran agar tidak ada gangguan pengaliran (sedimen/ sampah
dll);
c. Perbalikan pada box saluran jika terjadi retakan atau erosi internal;
d. Pemeliharaan alat pengukuran;
e. Pengecatan.
5. Pemeliharaan yang dilakukan pada Patok Geser adalah sebagai berikut:
a. Pemeliharaan kebersihan patok geser dan area sekitarnya dari sampah/ tanaman liar
b. Perbaikan kerusakan akibat manusia maupun binatang;
49
c. Pengecatan.
6. Pemeliharaan yang dilakukan pada Papan Duga muka air/peilschaal adalah sebagai berikut:
a. Pembersihan bidang pembacaan peilschaal dari kotoran;
b. Perbaikan peilschaal jika terkelupas dari bidang tempel;
c. Penggantian
d. Pengecatan pada bidang temple
7. Pemeliharaan yang dilakukan pada Patok Tetap/BM adalah sebagai berikut:
e. Pemeliharaan kebersihan patok BM dan area sekitarnya dari sampah/tanaman liar;
f. Perbaikan kerusakan akibat manusia maupun binatang;
g. Pengecatan.
8. Pemeliharaan yang dilakukan pada Cipoletti adalah:
h. Pengerukan sedimen dan sampah;
i. Pembersihan tumbuhan liar;
j. Perbaikan karena retak, patahan, gerusan, pergeseran, bocoran, dll.
k. Pengecatan
9. Menyusun laporan hasil pemeliharaan ke dalam form yang ada dilengkapi dengan dokumentasi
dan dilaporkan
50
PROSEDUR PEMELIHARAAN HIDROMEKANIKAL
51
4. Pemeliharaan hidromekanikal bagian Pintu pelimpah otomatis (trash rack dan stop log adalah
sebagai berikut:
a. Pemeliharaan pada elemen konstruksi baja pada pintu, stang kemudi berupa perlindungan
terhadap karat atau lapis pelindung (Pembersihan, pengecatan, galvanisir);
b. Perbaikan pada pintu berupa pengelasan atau penggantian strukur jika terdapat
keretakan/kerusakan
c. Pembersihan kotoran/sampah pada seal pintu ataupun guide frame
d. Perbaikan bocoran/pengelupasan hingga penggantian pada penyekat/seal pada pintu kedap air;
e. Pengecangan baut-baut kendor atau ganti mur baut yang rusak/hilang
f. Pembersihan, pengecatan atau penggantian pada trash rack, dan stop logs
g. Pemeliharaan sistem penggerak yang digerakkan listrik sesuai rekomendasi pabrik
h. Pemberian pelumas di slide bearing melalui grease nipple pada unit transmisi
i. Pembersihan dan pelumasan spur gear reducer pada unit transmisi
j. Periksa dan kencangkan mur & baud pengikat sling di drum.
k. Pemeliharaan pada bagian penggerak non-elektrik lainnya (gigi, batang penggerak, dll) dengan
pembersihan dan pelumasan;
l. Penggantian pintu dan/atau sub-elemen kelengkapannya (roda-roda gigi penggerak,
batang 52
5. Pemeliharaan hidromekanikal bagian Saluran peluncur dan kolam olak adalah sebagai berikut:
a. Pembersihan dari endapan lumpur, pasir, sampah (debris), tanaman liar;
b. Perbaikan pasangan batu yang terlepas pada dasar dan dinding saluran
c. Perbaikan retakan dan rembesan dengan injeksi grouting;
d. Perbaikan patahan dan longsor dengan perkuatan dan pembangunan kembali;
e. Perbaikan gerusan diperbaiki dengan memakai pasta beton khusus, beton serat baja, shortcrete.
1. Melaksanakan sesuai jadwal dan arahan dari Kepala UPB/Kepala Satuan pemeliharaan/Koordinator;
2. Mempersiapkan perlengkapan dan peralatan seperti :
a. Alat perlindungan diri sepatu
b. Senter, kamera dan meteran
3. Pemeliharaan elektrikal bagian Panel Distribusi adalah sebagai berikut:
a. Pembersihan dari kotoran
b. Pengecatan pada kanopi dan teralis pelindung
c. Pemberian pelumas baru terumasu drum gear,sling, slide bearing katrol
d. Periksa dan kencangkan mur & baud pengikat
e. Penggantian elemen-elemen panel yang oleh teknisi/ahli tersertifikasi dengan ijin UPB
4. Pemeliharaan elektrikal bagian Unit penggerak (Actuator, Gea Box dan poros
penghubung, spindle) adalah sebagai berikut:
a. Periksa dan bersihkan Actuator dan Gearbox
b. Periksa kencangkan baut/mur pengikat
c. Periksa sambungan dan koneksi kabel-kabel control
d. Periksa As-stem dan As-penghubung / joint gearbox, kiri-kanan
e. Penggantian elemen-elemen panel yang oleh teknisi/ahli tersertifikasi dengan ijin UPB
f. Pelumasan dengan mengganti oli Gearbox kiri-kanan dengan SAE 40
g. Pelumasan As/Stem dengan Gemuk SG.2
55
5. Pemeliharaan elektrikal bagian Sistem Kelistrikan untuk Hoist Crane 2 x 5 Ton adalah sebagai berikut:
a. Periksa dan bersihkan brake/rem
b. Periksa kencangkan baut/mur pengikat
c. Periksa dan bersihkan rantai
d. Periksan dan bersihkan hook/gantungan
e. Periksa dan bersihkan motor
f. Pelumasan rantai hook/gantungan dengan Gemuk SG.2
g. Penggantian oli gearbox hoist dengan SAE 40
6. Pemeliharaan elektrikal bagian Chain Hoist untuk Hoist Crane 2 x 5 Ton adalah sebagai berikut:
h. Periksa dan bersihkan brake/rem
i. Periksa kencangkan baut/mur pengikat
j. Periksa dan bersihkan rantai
k. Periksan dan bersihkan hook/gantungan
l. Periksa dan bersihkan motor
m. Pelumasan rantai hook/gantungan dengan Gemuk SG.2
n. Penggantian oli gearbox hoist dengan SAE 40
7. Pemeliharaan elektrikal bagian Traveling/ kiri-kanan untuk Hoist Crane 2 x 5 Ton adalah sebagai berikut:
o. Periksa roda
p. Periksa gearbox
q. Periksa dan bersihkan motor
r. Pelumasan gearbox traveling dengan Gemuk SG.2
s. Penggantian oli gearbox traveling dengan SAE 40 56
8. Pemeliharaan elektrikal bagian Monorail/Girder, Lifting Beam Hoist Crane 2 x 5 Ton adalah sebagai
berikut:
a. Periksa dan kencangkan baut/mur pengikat
b. Periksa wirerope/kabel seling baja
c. Pelumasan wirerope/kabel seling baja dengan Gemuk SG.2
d. Pelumasan roll kabel hanger/rol gantungan kabel baja dengan Gemuk SG.2
9. Pemeliharaan elektrikal bagian Rumah motor Hoist Crane 2 x 5 Ton adalah sebagai berikut:
e. Pembersihan dari kotoran
f. Pengecatan pada rumah motori dan teralis pelindung hoist crane
g. Perbaikan jika ada atap atau rangka besi yang patah/ bengko/berlubang
10. Menyusun laporan hasil pemeliharaan ke dalam form yang ada dilengkapi dengan dokumentasi
dan dilaporkan.
57
a
58
KEGIATAN PEMELIHARAAN RUTIN BENDUNGAN DAN FREKUENSI PEKERJAAN
59
PEMELIHARAAN BERKALA
Pemeliharaan berkala merupakan kegiatan perawatan dan perbaikan yang dilaksanakan secara
berkala yang direncanakan dan dilaksanakan oleh dinas terkait secara swakelola maupun
penunjukan langsung.
60
DIAGRAN ALIR
PEMELIHARAAN BENDUNGAN
61
BLANGKO PEMELIHARAAN RUTIN BENDUNGAN
62
PELAPORAN PEMELIHARAAN
1. Kondisi merupakan hasil pemantauan visual petugas pemantauan ataupun petugas pemeliharaan
2. Tindakan berisikan Tindakan yang dilaksanakan
Prosedur Pelaporan
63
3. Seluruh laporan di jadikan satu laporan kepada Kepala Satuan pemeliharaan atauKoordinator bendungan
BLANKO KERUSAKAN
BENDUNGAN
64
Dokumentasi Kegiatan Pemeliharaan
66
RANGKUMAN
1. Memelihara suatu bendungan dengan benar, berarti melindungi bendungan itu sendiri,
pemiliknya, dan melindungi masyarakat umum.
2. Sebuah program pemeliharaan yang baik akan melindungi bendungan terhadap resiko
kerusakan, memperpanjang umur layananan, dan sangat mengurangi kemungkinan kegagalan.
3. Program pemeliharaan yang baik akan memberikan dampak positif terhadap efektivitas
pelaksanaan pemeliharaan.
5. Pemilik bendungan berkewajiban mengatur agar bendungan selalu dalam Pemantauan oleh
tenaga ahli yang berkompeten.
67
RANGKUMAN
6. Pemeliharaan secara rutin oleh pemilik bendungan harus dilakukan, agar bendungan selalu siap
untuk dioperasikan pada segala kondisi.
7. Pada kondisi keamanan yang sudah menurun pemilik berkewajiban melakukan rehabilitasi. Kegiatan
Pemeliharaan dan Pemantauan bendungan adalah merupakan pilar ke II dari Konsepsi Keamanan
Bendungan yang harus dilaksanakan oleh pemilik bendungan.
8. Rencana biaya OP bendungan setiap tahunnya dapat dilakukan dengan membuat daftar inventarisasi
terhadap komponen pokok yang perlu mendapatkan: perbaikan, pemeliharaan dan perawatan, secara
kontinyu, termasuk jenis dan metode pemeliharaan yang akan dilakukan. Biaya yang dibutuhkan,
mencakup: Biaya langsung, Biaya tidak langsung, dan Biaya tak terduga.
68
LATIHAN
1. Sebutkan hal-hal yang mencakup pengoperasian yang benar yang tidak menimbulkan kerusakan dan
bila dapat diterapkan akan termasuk lingkup pemeliharaan!
69
Terima Kasih
70