Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PEDOMAN O DAN P

Bab

OPERASI DAN PEMELIHARAAN

3.1. UMUM
Tuntutan kebutuhan sosial dan ekonomi manusia yang kian berkembang telah
mendorong perkembangan teknologi pendayagunaan sungai mulai dari tingkat yang
paling sederhana hingga teknologi yang sangat maju. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, pendayagunaan dan perlindungan sungai telah melahirkan
berbagai jenis prasarana sungai yang tersebar di Indonesia, salah satunya adalah situ.
Tanpa dilakukan pemeliharaan yang memadai tehadap situ yang dibangun tentu akan
cepat mengalami degradasi fisik dan fungsi sehingga efektivitas eksploitasi atau operasi
situ akan terganggu, bahkan tindakan operatif yang direncanakan antara lain:
pemenuhan kebutuhan air baku, air irigasi, pengendalian aliran air dan sarana konservasi
menjadi tidak optimal ataupun dapat terhenti. Karena itu, operasi dan pemeliharaan situ
merupakan kesatuan kegiatan yang tidak terpisahkan. Untuk itu perlu disusun pedoman
manual OP situ.
Kegiatan tersebut harus berjalan secara konsisten dan menerus sepanjang waktu.
Agar dapat bekerja secara efektif, efisien, dan tertib, dalam penyelenggaraannya
diperlukan pedoman yang menjadi panduan atau rujukan bagi para
penyelenggara/pelaksana.
Selain itu pedoman ini diharapkan dapat pula menjadi acuan dalam melakukan
pembinaan dan evaluasi kinerja pelaksanaan OP situ.
Pedoman operasi dan pemeliharaan situ meliputi:
1) Kegiatan operasi
2) Kegiatan pemeliharaan, dan
3) Kelembagaan

3.2.KEGIATAN OPERASI SITU


Pengelolaan air merupakan hal yang sangat penting melihat dari pemanfaatan dan
ketersediaannya, perlu perencanaan dan manajemen air yang efisien dan tepat, oleh
karena itu perencanaan dan pengoperasian situ yang tepat sangat dibutuhkan.
Pembangunan situ adalah salah satu yang paling efisien yang bisa dikembangkan untuk
struktur pengelola sumber daya air Optimalisasi operasi situ memungkinkan Situ
dimanfaatkan penyimpanan untuk memaksimalkan manfaat ekonomi dan mencegah
bahaya yang ada seperti kekeringan dan banjir.

“SID Situ Tebat Gelumpai Kabupaten Bengkulu Selatan” Hal III - 1


LAPORAN PEDOMAN O DAN P

Dalam memanfaatkan tampungan situ harus diingat bahwa kuantitas air sangat terbatas,
sehingga pemakaian air harus dilakukan sebaik mungkin, oleh karena itu, diperlukan
penggunaan air situ yang optimal agar dapat memenuhi berbagai kebutuhan yang
direncanakan salah satunya adalah dengan metode optimasi.
Dengan adanya perencanaan pola operasi situ ini diharapkan dapat meningkatkan
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di daerah aliran pada khususnya, dan
masyarakat Kabupaten Bengkulu Selatan pada umumnya.

3.3.KEGIATAN PEMELIHARAAN SITU


Sangatlah penting untuk menjamin agar kondisi situ/embung tetap terpelihara dengan
baik, dimana pada akhirnya dapat diharapkan fungsi bangunan akan dapat bekerja secara
optimal, maka diperlukan upaya pemeliharaan bangunan pelengkapnya secara rutin dan
terkendali, sebagai berikut ini:
3.3.1. Umum
Pemeliharaan adalah usaha-usaha menjaga agar prasarana situ/embung dapat berfungsi
dengan baik guna pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya sehingga
dapat beroperasi secara efektif dan efisien.
Tujuan dari pemeliharaan :
 Menjaga agar bangunan dapat beroperasi sepanjang waktu,
 Seluruh fasilitas bangunan dapat dipakai secara maksimum,
 Menjaga agar usia guna dari bangunan tercapai.
Pada kenyataannya sebagian besar bangunan situ memiliki sistem pemeliharaan yang
buruk. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemeliharaan yang buruk:
 Biaya pemeliharaan tidak cukup atau mengalami keterlambatan,
 Tidak ada rasa memiliki dari masyarakat terhadap situ,
 Organisasi pengelolaan situ tidak tertata rapi.
Faktor utama penyebab buruknya pemeliharaan bangunan situ adalah biaya
pemeliharaan yang tidak cukup, dan seringkali terlambat datangnya. Selain itu rasa
tanggung jawab petani atas keberadaan bangunan situ/embung tersebut terasa kurang.
Hal ini karena petani pemakai air, ataupun warga pengguna situ beranggapan bahwa itu
adalah kewajiban pemerintah selain karena biaya nya yang relatif besar juga karena
warga setempat pemanfaat situ tidak memiliki ketrampilan khusus dalam pemeliharaan
bangunan yang cukup besar.
Pemeliharaan bangunan situ/embung dibagi menjadi 3 kategori :
1. Pemeliharaan Rutin
2. Pemeliharaan Berkala
3. Pemeliharaan Darurat

“SID Situ Tebat Gelumpai Kabupaten Bengkulu Selatan” Hal III - 2


LAPORAN PEDOMAN O DAN P

Pelaksanaan kegiatan diatas dilaksanakan secara terperinci menjadi beberapa kegiatan,


yaitu tindakan pengaman dan pencegahan dan kegiatan perawatan termasuk dalam
pemeliharaan rutin, sebagian kegiatan perawatan termasuk dalam pemeliharaan berkala
dan sebagian perbaikan termasuk dalam perbaikan darurat. Perbaikan bersifat permanen
dan penggantian merupakan pemeliharaan yang lebih lanjut.
Pengamanan dan pencegahan adalah tindakan preventif untuk menjaga kondisi dan
fungsi bangunan situ/embung serta mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan
terhadap bangunan dan fasilitasnya.
Perawatan merupakan kegiatan untuk mempertahankan kondisi bangunan situ/embung
yang dilakukan secara rutin, tanpa ada bagian konstruksi yang dirubah atau diganti.
Perbaikan merupakan kegiatan untuk mengembalikan kondisi bangunan situ/embung
agar dapat berfungsi secara normal.
Penggantian merupakan kegiatan pemeliharaan dengan mengganti sebagian atau seluruh
komponen bangunan situ/embung dan fasilitasnya (dilakukan jika perbaikan dalam
pemeliharaan tidak ekonomis lagi). Dan perbaikan darurat merupakan kegiatan untuk
mengembalikan fungsi dan kondisi bangunan situ/embung akibat kerusakan bencana
alam atau kelalaian manusia.
3.3.2. Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaaan rutin adalah pemeliharaan fasilitas-fasilitas situ/embung secara rutin yang
dilaksanakan oleh para petugas khusus. Pemeliharaan daerah situ/embung dilaksanakan
sendiri oleh Petugas yang memang diserahi dalam operasi dan pemeliharaan atau juga
dapat melibatkan P3A. untuk pelaksanaan O&P dengan baik perlu dilakukan
pemeriksaaan secara intensif setiap hari terhadap saluran dan bangunan pelengkapnya,
akan menjamin fasilitas dalan keadaan baik dan berfungsi sebagaimana mestinya.
Kegiatan pemeliharaan rutin :
a) Sekitar daerah genangan :
Pembersihan sampah
 Pembabatan rumput
 Penutupan bocoran
 Perbaikan longsoran
b) Bangunan pengambilan/pintu penguras :
 Pembersihan sampah
 Penutupan bocoran
 Pelumasan pintu
c) Bangunan Pelengkap
 Pembersihan sampah
 Penutupan bocoran

“SID Situ Tebat Gelumpai Kabupaten Bengkulu Selatan” Hal III - 3


LAPORAN PEDOMAN O DAN P

d) Jalan inspeksi :
 Pemarasan rumput
 Perbaikan bocoran
Prosedur yang harus ditempuh dalam melakukan pemeliharan rutin adalah tiga
kegiatan utama yaitu inspeksi pemeliharaan, tindakan pengaman dan pencegahan
serta perawatan. Adapun masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut :
- Inspeksi Pemeliharaan
- Pengamanan dan Pencegahan
- Perawatan
a) Inspeksi Pemeliharaan
Inspeksi pemeliharaan dilakukan untuk mengidentifikasikan kebutuhan akan
pemeliharaan dan menilai pemeliharaan yang telah dilakukan.
Inspeksi pemeliharaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
 Inspeksi Pemeliharaan Rutin
Inspeksi rutin dilakukan oleh Pengamat bersama P3A dan GP3A setiap 10
hari sekali guna memantau kondisi saluran, bangunan dan fasilitas eksploitasi
yang dicatat dalam formulir khusus hasil pekerjaan PPA.
 Inspeksi Pemeliharaan Berkala
Inspeksi berkala merupakan inspeksi yang dilakukan oleh Staf Cabang Dinas,
Kepala Cabang Dinas, Staf Dinas dan Kepala Dinas Kabupaten.
 Staf Pemeliharaan Cabang Dinas bersama Pengamat melakukan inspeksi
sekurang-kurangnya sebulan sekali. Staf pemeliharaan melkukan
pengecekan usulan pemeliharaan Pengamat.
 Kepala Cabang Dinas melakukan inspeksi bersama dengan Staf
Pemeliharaan dan Pegamat sekurang-kurangnya 2 (dua) kali setahun
(tidak termasuk dalam keadaan darurat dan dilakukan pada bulan Juli
dan Pebruari tiap tahun). Kepala Cabang Dinas memeriksa usulan
pekerjaan pemeliharaan dan laporan penilaian Pengamat terhadap
pekerjaan pemeliharaan.
 Kepala Dinas hendaknya melakukan inspeksi bersama Cabang Dinas
sekali setahun. Kepala Dinas memeriksa usulan pekerjaan pemeliharaan
dan melakukan penilaian terhadap Pengamat.
b) Pengamanan dan Pencegahan
Tindakan pengamanan merupakan kegiatan preventif untuk menjaga kondisi dan
fungsi bangunan situ/embung serta mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan
bangunan dan fasilitasnya. Kegiatan ini dilakukan oleh PPA, Pengamat, Cabang
Dinas, yang dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :

“SID Situ Tebat Gelumpai Kabupaten Bengkulu Selatan” Hal III - 4


LAPORAN PEDOMAN O DAN P

 Kegiatan inspeksi yang dilakukan guna memantau bangunan, saluran dan


fasilitas situ/embung serta lingkungan bangunan dan saluran.
 Tindakan pelarangan atau pembatasan dilakukan terhadap aktivitas yang
membahayakan/merusak bangunan situ/situ.
c) Perawatan
Perawatan adalah kegiatan pemeliharan guna menjamin kelestarian bangunan
situ/embung dan fasilitasnya baik secara fungsional maupun konstruksi, kegiatan
perawatan dilakukan oleh petani dibawah koordinasi P3A, yang dibantu secara
teknis oleh Pengamat Kegiatan perawatan dapat dibedakan menjadi dua
perawatan, yaitu :
i. Perawatan Rutin
Perawatan rutin pada saluran adalah pekerjaan /tindakan pemeliharaan yang
dilaksanakan guna mempertahankan kondisi bangunan situ/situ, tanpa
pergantian bagian konstruksi bangunan dan dilakukan secara terus menerus
sepanjang tahun. Sedangkan pemeliharaan rutin ini dilakukan terus menerus
selama setahun oleh PPA serta kelompok kerja seksi.
Adapun jenis kegiatan pemeliharaan yang termasuk dalam perawatan rutin
adalah sebagai berikut :
- Membabat rumput pada tanggul dan tebing saluran
- Membersihkan sampah, tanaman penganggu (kangkung, enceng gondok
dll) yang ada dalam saluran.
- Menutup lubang-lubang pada tanggul saluran
- Memperbaiki longsoran-longsoran kecil yang terjadi pada tanggul dan
lereng saluran
- Membuang semak belukar atau pohon yang merusak tanggul
- Merapikan profil/tampang saluran supaya tetap berbentuk trapesiun
(sesuai dengan gambar rencana
- Membuang dan membersihkan lumpur pada gorong-gorong, talang dan
jembatan yang mengganggu kelancaran aliran air
- Memberihkan sampah/endapan di sekitar pintu air, bangunan ukur dll.
- Menjaga kelancaran seluruh gerakan pintu air sehingga operasioanlnya
lancer
- Mencabut tanaman yang tumbuh pada bangunan air, kalau pada sayap
bangunan tumbuh rumput atau tanaman liar lainnya.
- Memangkas dahan pohon yang menganggu bangunan telepon (milik
dinas)

“SID Situ Tebat Gelumpai Kabupaten Bengkulu Selatan” Hal III - 5


LAPORAN PEDOMAN O DAN P

- Memperbaiki kerusakan kecil pada bangunan pengatur


P3A dalam pelaksanaan pekerjaannya diawasi oleh Juru Pengairan dan
semuanya bertanggung jawab kepada Kepala Cabang Dinas. Pekerjaan P3A
guna perawatan rutin adalah :
a. Membabat rumput pada tanggul dan tebing saluran
b. Pembersihan alang-alang di luar tanggul saluran
c. Pembersihan rumput di dasar dan pinggir saluran
d. Perbaikan kecil di tanggul saluran akibat kikisan air hujan
e. Menutup lubang di jalan inspeksi untuk mencegah genangan
f. Menutup bocoran di tanggul saluran dengan cara mengganti dengan tanah
baru dan dipadatkan
g. Menutup lubang-lubang kecil yang disebabkan oleh binatang (tikus dll)
h. Membuang sampah dan semak-semak atau rumput pengganggu yang
terapung di sepanjang saluran
i. Menjaga kebersihan di persimpangan saluran pembuang agar aliran air
lancar.
ii. Perawatan berkala
Perawatan berkala merupakan kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan
fungsi bangunan tanpa ada bagian konstruksi yang dirubah atau diganti, yang
dilakukan secara berkala. Perawatan berkala dapat dipisahkan menjadi dua,
yaitu perawatan berkala yang termasuk dalam pemeliharaan rutin (tugas
Petugas Lapangan) dan perawatan berkala yang dilaksanakan dalam program
pemeliharaan berkala.
Kegiatan perawatan berkala yang termasuk dalam pemeliharaan rutin adalah
sebagai berikut :
a. Menguras kantong lumpur
b. Mengangkat endapan Lumpur di sepanjang saluran ulur (meetpand) dan
saluran-saluran pada saat pengeringan
c. Meninggikan /memperbaiki tanggul
d. Memberikan pelumas pintu air yang dilakukan setiap tiga bulan sekali
atau saat kondisi pelumas telah kering
e. Pengecatan pintu air dan pemberian pelumas (dradstang) pintu air.
Pengecatan dilakukan dua kali dalam setahun, pelumasan olie dan
stenvent dilakukan antara 20-30 hari. Volume pekerjaan ini direncanakan
termasuk dalam tugas PPA, guna memudahkan pelaksanaan kebutuhan
pekerjaan

“SID Situ Tebat Gelumpai Kabupaten Bengkulu Selatan” Hal III - 6


LAPORAN PEDOMAN O DAN P

f. Memperbaiki papan eksploitasi, yaitu mengecat kembali huruf-hurufnya


(dilakukan setiap tahun atau setiap diperlukan)
g. Perawatan bangunan, kerusakan kecil hendaknya dilakukan perawatan
oleh PPA tidak perlu mengunggu tahun anggaran berlangsung.
Pengecekan kerusakan kecil ini dilakukan setap empat bulan sekali.
3.3.3. Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan berkala diartikan sebagai perbaikan atas kerusakan sampai tidak
mengganggu berfungsinya bangunan. Untuk itu diperlukan tenaga terampil untuk
melaksanakan tujuan dari pemeliharaan berkala ini adalah untuk memulihkan kembali
fungsi saluran bangunan bagi/sadap bangunan pelengkap dan bangunan utama, akibat
kerusakan yang menimpa fasilitas-fasilitas tersebut.
Untuk pemeliharaan berkala sebaiknya dilaksanakan pada musim kering dengan
menyesuaikan rencana tanam. Pemeliharaan berkala dapat dilaksanakan dengan
mengontrakkan atau juga swakelola olah P3A.
Kegiatan pemeliharaan berkala :
a. Kegiatan perbaikan :
Kegiatan perbaikan adalah kegiatan untuk mengembalikan fungsi dan kondisi
situ/embung termasuk fasilitas irigasi.
Berdasarkan sifat perbaikan yang dilakukan, maka perbaikan dapat dibedakan
menjadi perbaikan darurat dan perbaikan permanen.
- Perbaikan darurat
Perbaikan darurat merupakan kegiatan perbaikan terhadap kerusakan
Situ/embung dan perbaikan ini sifatnya sementara. Kegiatannya dilakukan
dengan cara swakelola dan kontraktual.
Jenis kerusakan Situ/embung yang biasanya ditangani dengan perbaikan
darurat adalah kerusakan yang disebabkan oleh:
a. Bencana alam, semua penyebab kerusakan yang di luar kemampuan
manusia seperti gempa bumi, angin topan, hujan lebat, banjir hingga
menyebabkan tanggul/saluran bobol.
b. Kelalaian manusia, misalnya pintu air yang macet sebagai akibat kelalaian
petugas dalam memberikan pelumas secara periodik, sehingga
mengakibatkan air berlebihan masuk kedalam lahan persawahan.
- Perbaikan permanen
Perbaikan permanen adalah kegiatan perbaikan yang bersifat lebih teknis
dengan pembuatan desain yang mantap, sehingga hasil perbaikannya bersifat
lebih permanen. Biasanya dilakukan dengan cara kontraktual.
b. Kegiatan penggantian :
Penggantian adalah kegiatan-kegiatan pemeliharaan untuk menggantikan sebagian
atau seluruh komponen prasarana fisik maupun peralatan, dimana pada kondisi
seperti ini apabila di atasi dengan perbaikan tidak ekonomis lagi, sehingga harus
diadakan penggantian.
Sebagai contoh: penggantian pintu air yang sudah keropos

“SID Situ Tebat Gelumpai Kabupaten Bengkulu Selatan” Hal III - 7


LAPORAN PEDOMAN O DAN P

3.3.4. Pemeliharaan Darurat (Insidentil)


Pekerjaan pemeliharaan darurat ini dilakukan secara insidentil yang dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan dengan maksud untuk menghindarkan kerusakan yang lebih besar dan
memfungsikan jaringan irigasi yang mengalami kerusakan.
Pada umumnya hasil pekerjaan bersifat sementara dan waktu yang diperlukan untuk
pekerjaan relatif singkat.
Pemeliharaan perbaikan darurat ini biasanya dilakukan setelah adanya kerusakan
jaringan yang diakibatkan bencana alam, seperti gempa, banjir, putusnya tanggul, dan
lain-lain yang mengakibatkan terganggunya pengoperasian jaringan irigasinya.

3.3.5. Perencanaan pemeliharaan


Perencanaan pemeliharaan dibuat oleh Pemerintah (Dinas yang membidangi
pengairan/sumber daya air) setelah mendapat masukan dari P3A/GP3A/IP3A. Agar
kegiatan dapat mencapai tujuan sesuai yang diharapkan, maka sebelum dilaksanakan
perlu dibuat suatu program atau rencana pemeliharaan yang mantap. Perencanaan
pemeliharaan didalamnya akan dapat terlihat adanya pembagian tugas, antara P3A
dengan pemerintah diantaranya bagian mana bisa ditangani P3A dan bagian mana yang
ditangani Pemerintah melalui Nota kesepakatan kerjasama O&P. Disamping itu juga
dapat disusun urutan prioritas penanganannya pekerjaan mana yang harus didahulukan
dan mana yang bisa ditangani kemudian.
Secara Umum perencanaan pemeliharaan meliputi beberapa tahapan aktifitas, antara
lain:
 penelusuran ke seluruh areal situ/situ;
 identifikasi tingkat kerusakan;
 pembuatan detail desain dan rencana anggaran biaya;
 penyusunan rencana kerja
Perencanaan perawatan berkala yang tidak termasuk dalam perawatan rutin dilakukan
oleh Cabang Dinas yang telah disetujui oleh Kepala Dinas, setelah melakukan survey
setiap Bulan Juli berdasarkan usulan para sta B. Perencanaan teknik setiap usulan
perawatan berkala direncanakan oleh Dinas setiap Agustus sampai September, setiap
tahun sebagai dasar perencanaan anggaran bangunan situ/situ.
Pelaksanaan perawatan berkala dibedakan berdasarkan anggaran yang diperlukan. Jika
pelaksanaan membutukan anggaran yang cukup besar, maka perawatan berkala
direncanakan dalam jangka panjang, yang terbagi dalam beberapa periode (suatu periode
kegiatan dilaksanakan pada bagian bagunaan, periode selanjutnya mengerjakan pada
bagian yang lain, sampai ke seluruh bangunan situ/situ).
Rencana jangka panjang yang direncanakan dalam perawatan berkala ini mempunyai
kurun waktu tiga tahun dan dilaksanakan setiap tahun sesuai dengan waktu pelaksanaan
pemeliharaan yang dianggarkan.
Prosedur rencana pemeliharaan dapat diikuti seperti bagan alir berikut:

“SID Situ Tebat Gelumpai Kabupaten Bengkulu Selatan” Hal III - 8


LAPORAN PEDOMAN O DAN P

Penelusuran embung

Identifikasi Kerusakan embung

Penyusunan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP)

Komite memberikan rekomendasi prioritas alokasi O & P embung per setiap wilayah berdasarkan AKNOP

Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Berkala

Ringan : Berat :
- Gambar Sket - Detail Desain
- RAB - RAB

Dinas Provinsi atau Dinas Kabupaten/Kota


sesuai tanggung jawabnya

Pelaksanaan Pelaksanaan Berat


Pelaksanaan
ringan - Kontraktual :
berat Pelaksanaan Ringan
oleh Dilakukan oleh pihak
oleh - Swakelola :
P3A/GP3A
Pemerintah ketiga
/IP3A Dilaksanakan oleh
secara partisipatif
P3A/GP3A/IP3A dan
dengan
dibantu Pemerintah
menggunakan jaminan
mutu

Gambar 3.1 Prosedur Rencana Pemeliharaan

“SID Situ Tebat Gelumpai Kabupaten Bengkulu Selatan” Hal III - 9


LAPORAN PEDOMAN O DAN P

3.4.KELEMBAGAAN
Secara umum kelembagaan pada embung/situ mengikuti kelembagaan bendungan.
Berdasarkan Surat Edaran Dirjen Sumber Daya Air Nomor /Se/D/2017 Tentang
Pedoman Penilaian Kinerja Bendungan, Kinerja kelembagaan pengelola bendungan
sangat berpengaruh terhadap kinerja bendungan secara umum. Kelembagaan yang
memiliki kinerja buruk akan berpengaruh terhadap operasi dan pelayanan. Dalam jangka
panjang akan berpengaruh pada kondisi fisik dan keamanan bendungan. Dalam rangka
melaksanakan fungsi monitoring bendungan terkait dengan keamanan bendungan,
Kementerian PU sebagai pemilik dan pengelola bendungan membentuk UPB ditingkat
Pemda maupun BBWS/BWS yang saat ini bertanggung jawab atas bendungan yang ada
dalam lingkup pengelolaannya.

Gambar 6.1 Struktur Organisasi Bendungan (UPB) Sebagai Acuan Embung/Situ


( Sumber SE Dirjen. UM.02.06_DA/838 )

“SID Situ Tebat Gelumpai Kabupaten Bengkulu Selatan” Hal III - 10


LAPORAN PEDOMAN O DAN P

3.5. STRUKTUR ORGANISASI EMBUNG/SITU BERDASARKAN OP


Kegiatan O&P situ sangat tergantung dari para personil/petugas OP, untuk itu diperlukan
perencanaan Struktur Organisasi pelaksanaan O & P yang baik.
Struktur organisasi O & P berfungsi untuk :
1. Melaksanakan kegiatan pekerjaan fisik operasional dan pemeliharaan,
2. Melaksanakan pengaturan kegiatan operasi dan pemeliharaan,
3. Mengadakan pengaturan kegiatan operasi dan pemeliharaan,
4. Mengadakan koordinasi/komunikasi dengan instansi-instansi lainnya yang ada
kaitannya dengan kegiatan O&P,
5. Mengatur dan menyelenggarakan penyuluhan kepada para warga pengguna air.

Pengamat

Juru Bidang Juru Bidang


Juru Bidang Operasi
Pemeliharaan Pemantauan

Keterangan :

Gambar 6.2 Struktur Organisasi Unit Pengelola Embung/Situ

3.6. KOMPETENSI DAN TUGAS POKOK PETUGAS OPERASI &


PEMELIHARAAN EMBUNG/SITU
a) Pengamat
 Persyaratan Kualifikasi :
Minimal Sarjana Muda (Sarmud) Teknik Sipil dan telah mengikuti pelatihan
khusus mengenai rekayasa bangunan dan O&P Embung/Situ , serta diutamakan
yang lelah berpengalaman di bidang O&P Embung/Situ sekurang-kurangnya 5
tahun.
 Tugas dan Tanggung Jawab :
(i) Bertanggung jawab terhadap program dan pelaksanaan O&P Embung/Situ,
berikut revisinya, sesuai aturan dan kebutuhan yang telah ditentukan di dalam
Panduan O&P Embung/Situ.

“SID Situ Tebat Gelumpai Kabupaten Bengkulu Selatan” Hal III - 11


LAPORAN PEDOMAN O DAN P

(ii) Bertanggung jawab terhadap program dan pelaksanaan pemantauan dan


pengamatan perilaku Embung/Situ, termasuk interpretasi dan atau evaluasi
awalnya.
(iii) Bertanggung jawab terhadap pengarsipan, dokumentasi dan distribusi laporan
hasil pemantauan, pengamatan dan O&P Embung/Situ kepada instansi-
instansi terkait.
(iv) Mernberikan masukan atau informasi kepada Kepala Seksi O&P mengenai
komponen atau bagian-bagian yang memerlukan pemeliharaan dan atau
perbaikan untuk perhitungan biaya O&P-nya.
(v) Bertindak dan bertanggungjawab didalam mengkoordinasikan kegiatan O&P
Embung/Situ yang berada di bawah pengawasannya.
(vi) Mengkoordinasikan personil yang bertanggung jawab terhadap keamanan
Embung/Situ dan bangunan-bangunan pelengkap/fasilitas.

b) Juru Bidang Operasi


 Persyaratan Kualifikasi :
Paling tidak lulusan Sekolah Menengah, Umurn (SMU) dan atau Kejuruan
(SMK), terutama yang telah mendapatkan pelatihan khusus di bidang pintu-pintu
air.
 Tugas dan Tanggung Jawab :
(i) Mengatur pengeluaran air situ lewat pintu-pintu air sesuai dengan
kebutuhan pengguna air dan pengoperasian situ yang tertuang di dalam
Panduan O&P Embung/Situ.
(ii) Mengendalikan dan mengatur pengoperasian situ dalam rangka mengurangi
risiko kerusakan akibat banjir di daerah hilir situ. Dan memberi peringatan
banjir pada penduduk di daerah hilir.
(iii) Mencatat elevasi muka air situ setiap hari, kaitannya dengan kondisi
cuaca/hujan, prakiraan kondisi hidroklimatologi serta debit aliran air yang
masuk ke / keluar dari situ.
(iv) Bertanggung jawab terhadap pengoperasian pintu dan bangunan pelengkap
lainnya guna mengalirkan air situ sesuai dengan pola pengoperasian serta
kebutuhan air di daerah hilir.

c) Juru Bidang Pemeliharaan


 Persyaratan Kualifikasi :
Minimal lulusan SMU atau SMK seperti di atas, terutama yang telah
berpengalaman di bidang perneliharaan situ, termasuk pemeliharaan pintu-pintu
air.

“SID Situ Tebat Gelumpai Kabupaten Bengkulu Selatan” Hal III - 12


LAPORAN PEDOMAN O DAN P

 Tugas dan Tanggung Jawab :


(i) Bertanggung jawab megenai pemeliharaan sehari-hari terhadap situ beserta
bangunan-bangunan pelengkapnya, jalan masuk, jalan kerja, sistem drainase,
sabuk hijau dan lain-lainnya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan di
dalam Panduan O&P situ.
(ii) Menyimpan seluruh catatan pekerjaan pemeliharaan (perawatan dan
perbaikan) yang telah dilaksanakan.
(iii) Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan bangunan pelengkap situ sesuai
dengan yang ditetapkan di dalam Panduan O&P Embung/Situ.
(iv) Membuat daftar komponen-komponen yang memerlukan perawatan/
pemeliharan/perbaikan/penggantian, dsb.

d) Juru Bidang Pemantauan dan Pengamatan


 Persyaratan Kualifikasi :
Paling tidak lulusan Sekolah Menengah, Umum (SMU) dan atau Kejuruan
(SMK), terutama yang telah mendapatkan pelatihan khusus mengenai
instrumentasi situ, pembacaan dan pencatatan, serta pemantauan dan pengamatan
situ.
 Tugas dan Tanggung Jawab :
(i) Melaksanakan pemeriksaan visual situ beserta bangunan pelengkapnya
secara rutin; harian, mingguan dan bulanan serta mempersiapkan laporan-
laporan yang perlu untuk dikirimkan kepada unit monitoring.
(ii) Membantu pemeriksaan rutin tiga bulanan yang dilakukan oleh engineer
supervisi.
(iii) Membuat daftar kebutuhan komponen-komponen atau peralatan pemantauan
dan atau perbaikannya dan dilaporkan kepada engineer supervisi untuk
dilakukan perhitungan pembiayaannya.
(iv) Melakukan pembacaan instrumentasi serta mengakomodasikan kedalam
catatan data situ.
(v) Memelihara peralatan pemantauan/instrumentasi serta bertanggung jawab
terhadap hasil pembacaan dan pencatatan data.

“SID Situ Tebat Gelumpai Kabupaten Bengkulu Selatan” Hal III - 13


LAPORAN PEDOMAN O DAN P

3.7. FASILITAS OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Fasilitas OP yang diperlukan antara lain:
1. Kantor Jaga
2. Alat Tulis Kantor dan peralatan lainnya
3. Sepeda Motor
4. Alat Komunikasi
5. Peralatan OP, terdiri dari :
 Cangkul
 Perahu
 Parang
 Mesin babat rumput
 Skot balok
 Kaitan Balok (panjang 2,5 m)
 Kaitan sampah (gacok)
 Tambang (50 m)
 Minyak pelumas
 Stempet
 Koas
 Sikat Kawat

“SID Situ Tebat Gelumpai Kabupaten Bengkulu Selatan” Hal III - 14

Anda mungkin juga menyukai