Anda di halaman 1dari 24

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR

DRAF RANCANGAN PEDOMAN

Tata Cara Penyusunan AKNOP Jaringan Irigasi Air Tanah

Oktober 2015

K E M E N T E RI A N P E KE R JA A N UM UM DA N P E R UM A HA N RA KYAT
D I R E K T O R A T J E N D E R A L S U M B E R D A Y A A I R
DIREKTORAT BINA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA OPERAS I DAN PEMELIHARAAN
J l . P a tti m u r a N o . 2 0 , G e d u n g S D A L t . 5 K e b a y o r a n B a r u J a k a r t a S e l a t a n
1 Bagian 1 Lingkup Kegiatan OP

1.1 Lingkup Kegiatan OP


Pedoman AKNOP JIAT merupakan salah satu turunan dari Pedoman Tata Cara OP
JIAT yang telah disusun lebih dulu. Berdasarkan pemahaman tersebut, materi
yang diatur dalam pedoman ini harus selaras dengan pedoman Tata Cara OP
JIAT. Jika pedoman OP induknya mengalami perubahan di kemudian hari,
pedoman AKNOP JIAT harus disesuaikan.

Pedoman Tata Cara OP JIAT menjabarkan lingkup kegiatan OP secara rinci. Dari
penjabaran tersebut, diperoleh komponen kegiatan yang berpotensi menimbulkan
biaya yang disajikan pada Tabel berikut.

Tabel 1.1 Komponen Lingkup Kegiatan Berpotensi Menimbulkan Biaya

Jenis Lingkup Kegiatan OP


Kegiatan Jaringan Sarana dan Prasarana
Operasi 1. Pembuatan Rencana 1. Pengoperasian Prasarana
Pembagian dan Pemberian Utama.
Air, Rencana Tata Tanam 2. Pengoperasian Prasarana
Tahunan. Pelengkap.
2. Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan Operasi JIAT.
Pemeliharaan 1. Inventarisasi Kondisi JIAT. 1. Pemeliharaan Prasarana
2. Tahap Perencanaan Utama.
Pemeliharaan JIAT. 2. Pemeliharaan Prasarana
3. Tahap Pelaksanaan Pendukung.
Pemeliharaan JIAT. 3. Pemeliharaan Prasarana
4. Pemantauan dan Evaluasi. Pelengkap.

Sumber: Pedoman Tata Cara OP JIAT.

Pedoman OP JIAT menjabarkan bentuk-bentuk kegiatan dari empat kelompok


besar lingkup OP di atas secara detail. Pedoman OP JIAT mengelompokkan lagi
kedalam 3 (tiga) kategori menurut hierarki dan sifat pekerjaannya, yaitu:

1. Pemeliharaaan Rutin
2. Pemeliharaan Berkala.
3. Perbaikan Darurat.

–2–
Kriteria dan deskripsi kegiatan mengenai ketiga kategori pemeliharaan tersebut
diuraikan di dalam Tabel berikut.

Tabel 1.2 Kategori Tindakan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana JIAT

Kategori
Kriteria Uraian Kegiatan
pemeliharaan
Rutin 1. Kegiatan menjaga agar 1. Pengamanan
bangunan tetap eksis dan administratif.
sesuai dengan tingkat kinerja 2. Pengamanan fisik.
layanan yang direncanakan.
3. Pemeliharaan rutin.
2. Kegiatan yang dilakukan secara
4. Pemeliharaan
kontinyu atau terjadwal periodik
bersifat perawatan.
dan tidak memerlukan
kelengkapan perhitungan 5. Pemeliharaan
desain. bersifat perbaikan
ringan/reparasi.
Berkala 1. Kegiatan memperbaiki 1. Pemeliharaan
kerusakan bangunan yang bersifat perawatan.
kinerjanya dibawah 70% hingga 2. Pemeliharaan
50%. bersifat perbaikan
2. Kegiatan mengoreksi atau ringan/reparasi.
menyempurnakan ketidak 3. Pemeliharaan
efektifan kinerja bangunan. bersifat
3. Melakukan penggantian untuk penggantian.
menanggulangi kerusakan
bangunan yang bersifat
mendadak.
Darurat Kegiatan memperbaiki atau 1. Rehabilitasi.
membangun kembali bangunan 2. Pembangunan
yang nilai kinerjanya kurang dari kembali (asset
50% atau sudah hancur (tanpa renewal).
melampaui fungsi atau desain
3. Restorasi bangunan
kinerja semula).
sungai.

Dari ketiga kategori tersebut, AKNOP hanya memasukkan kategori pemeliharaan


rutin saja. Sedangkan untuk pemeliharaan berkala dan darurat harus diajukan
secara khusus disertai dengan nota desain, spesifikasi teknik, dan rencana
anggaran biaya tertentu sesuai kerusakan.

–3–
1.2 Harga Satuan

1.2.1 Harga Satuan Bahan dan Upah

Harga satuan bahan dan upah diambil berdasarkan harga pasar setempat, satu
daerah berbeda dengan daerah yang lain. Biasanya setiap kabupaten/kota
mengeluarkan harga satuan standar per tahun, harga satuan tersebut dapat
digunakan sebagai acuan dalam menyusun anggaran biaya OP. Beberapa faktor
yang mempengaruhi harga satuan bahan dan upah adalah lokasi, iklim, dan
inflasi.

1.2.2 Analisis Harga Satuan Pekerjaan

Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) merupakan suatu sarana perhitungan


yang berguna untuk mempermudah pendefinisian satu item pekerjaan per satuan
tertentu. Analisis diutamakan berdasarkan Pedoman Analisis Harga satuan
(AHSP) Bidang Pekerjaan Umum Kementerian PU Tahun 2012. Namun apabila
tidak tercantum dalam pedoman tersebut, dapat menggunakan AHSP yang
dikeluarkan pemerintah setempat, atau adjusment.

–4–
2 Bagian 2 Komponen Biaya Operasi

Tabel 1.1 Baris Operasi Kolom Jaringan menyebutkan bahwa lingkup kegiatan
Operasi JIAT yang diperkirakan menimbulkan biaya terdiri dari 2 (dua) kegiatan
yaitu:

1. Pembuatan Rencana Pembagian dan Pemberian Air, Rencana Tata Tanam


Tahunan.
2. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Operasi JIAT.

2.1 Pembuatan Rencana Pembagian dan Pemberian Air, Rencana


Tata Tanam Tahunan

Pekerjaan pembuatan rencana pembagian dan pemberian air, rencana tata tanam
tahunan yang diperkirakan akan menimbulkan biaya sebagai berikut:

1. Penyusunan Rencana Tata Air.


a. Penghimpunan histori data dan informasi yang dibutuhkan.
Data yang dibutuhkan antara lain adalah:

- Data hujan rata-rata harian/bulanan.


- Data potensi volume air tanah.
- Data debit andalan.
- Data ketersediaan air tahunan.
- Data prakiraan cuaca tahunan.
- Data potensi lokasi penggunaan air.
- Data rencana tanam.
- Peta rencana tata ruang.
- Skematisasi sistem jaringan irigasi air tanah.
- Kapasitas pengaliran debit.
- Peta lokasi bangunan pengambilan air.
- Peta daerah layanan.
Potensi biaya yang dibutuhkan dari kegiatan pengumpulan data ini
adalah biaya operasi pengamat yang bergantung pada jumlah pos
pengamatan yang ada.

–5–
b. Kajian dan penetapan Rencana Tata Air
Bentuk kegiatan ini berupa rapat bersama antara anggota Tim
Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA). Rapat dilaksanakan
paling banyak 5 kali untuk peng-kajian dan 1 kali rapat besar untuk
penetapan Rencana Tata Air. Paket rapat dilaksanakan pada awal
musim hujan atau awal bulan Oktober.

2. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penyediaan air.


Kegiatan pemantauan dilaksanakan setiap bulan dalam bentuk laporan.
Sedangkan kegiatan evaluasi dilaksanakan setahun sekali pada akhir
penyelenggaraan alokasi air dalam bentuk laporan dan rapat
pertanggungjawaban.

2.2 Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Operasi JIAT

Kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan operasi JIAT yang diperkirakan


menimbulkan biaya sebagai berikut:

Inspeksi rutin merupakan kegiatan pemeriksaan JIAT yang dilaksanakan oleh juru
di wilayah kerjanya, untuk mengetahui bagian JIAT dan prasarana JIAT yang
memerlukan perbaikan, sekaligus menaksir kebutuhan tindakan pemeliharaan
yang tepat (rutin atau berkala).

Monitoring dan evaluasi rutin tertulis sebagai kegiatan Operasi dan Pemeliharaan
JIAT dalam Pedoman OP JIAT. Monitoring dan evaluasi rutin dilakukan minimal 1
(satu) bulan sekali pada minggu I (pertama) awal bulan.

1. Monitoring rutin kegiatan operasi prasarana utama JIAT;


2. Monitoring rutin kegiatan operasi prasarana pendukung JIAT;
3. Monitoring rutin kegiatan operasi prasarana pelengkap JIAT.

Tabel 1.1 Baris Operasi Kolom Sarana dan Prasarana JIAT menyebutkan bahwa
lingkup kegiatan Operasi untuk Prasarana JIAT yang diperkirakan menimbulkan
biaya terdiri dari 2 (dua) kegiatan yaitu:

1. Pengoperasian Prasarana Utama.


2. Pengoperasian Prasarana Prasarana Pelengkap.

2.3 Pengoperasian Prasarana Utama

Berdasarkan Pedoman Tata Cara Operasi JIAT untuk jenis prasarana utama yang
dioperasikan dibedakan sebagai berikut:

–6–
1. Prasarana berfungsi pengendali/penggerak
Prasarana ini meliputi sumur, mesin penggerak, pompa

2. Prasarana berfungsi bangunan/saluran


Prasarana ini meliputi rumah pompa, saluran pembawa, bangunan outlet.

Komponen biaya yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pengoperasian


prasarana utama JIAT yaitu upah operator, jumlah prasarana, jam operasi,
barang habis pakai, bahan bakar dan oli.

2.4 Pengoperasian Prasarana Pelengkap

Berdasarkan Pedoman Tata Cara Operasi JIAT untuk jenis prasarana pelengkap
yang dioperasikan meliputi:

1. Alat transportasi
2. Alat Komunikasi
3. Peralatan OP JIAT
Komponen biaya yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pengoperasian
prasarana pelengkap JIAT yaitu biaya bahan bakar, biaya service berkala
kendaraan, pulsa untuk biaya komunikasi.

–7–
3 Bagian 3 Komponen Biaya Pemeliharaan

Tabel 1.1 Baris Pemeliharaan Kolom Jaringan menyebutkan bahwa lingkup


kegiatan Pemeliharaan JIAT yang diperkirakan menimbulkan biaya terdiri dari 4
(empat) kegiatan yaitu:

1. Inventarisasi Kondisi JIAT.


Inventarisasi kondisi JIAT dilaksanakan untuk mengumpulkan data guna
keperluan pemeliharaan JIAT serta pemeliharaan prasarananya. Kegiatan
inventarisasi yang dilakukan berupa pengumpulan informasi kondisi dan
riwayat pemeliharaan JIAT dan prasarananya.
2. Tahap Perencanaan Pemeliharaan JIAT.
Tahapan penyusunan perencanaan jadwal pelaksanaan pemeliharaan rutin,
berkala, dan darurat terhadap prasarana utama dan pendukung JIAT.
3. Tahap Pelaksanaan Pemeliharaan JIAT.
Tahapan penentuan kegiatan pemeliharaan JIAT yang akan dilaksanakan
dengan jaminan mutu tentang kulitas pekerjaan tercatat.
4. Pemantauan dan Evaluasi.
Pemantauan dan evaluasi dilakukan terhadap kegiatan pemeliharaan JIAT
serta pemeliharaan prasarananya yang akan dilaksanakan sendiri secara
swakelola, kontraktual, maupun Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota, Instansi
terkait, dan masyarakat.

3.1 Inventarisasi Kondisi JIAT

Kegiatan inventarisasi kondisi JIAT meliputi:

1. Pemetaan JIAT.
Pemetaan JIAT merupakan kegiatan inventarisasi yang bertujuan untuk
mengumpulkan data-data Prasarana JIAT di seluruh titik JIAT yang
terbangun.
2. Pencatatan titik dan kode sumur.
Melakukan pencatatan kode sumur disetiap titik JIAT terbangun guna
melakukan pendataan data sumur bor, pencatatan kode dan titik sumur
dilakukan untuk sumur yang masih berfungsi dan tidak berfungsi
3. Pencatatan titik bangunan outlet.
Pencatatan titik bangun outlet bertujuan untuk mengumpukan data-data
prasarana JIAT yang termasuk kedalam operasi sistem irigasi air tanah,
mulai dari bangunan pembagi, bangunan pengukur debit, rumah pompa,
dan pipa penyalur.

–8–
4. Pencatatan kondisi sarana dan prasarana .
Pencatatan kondisi sarana dan prasarana JIAT dalam bentuk melakukan
analisa terhadap kondisi dan fungsi dari prasaran adan sarana JIAT
tersebut.

3.2 Tahap Perencanaan Pemeliharaan JIAT

Pekerjaan pembuatan rencana pemeliharaan diperkirakan akan menimbulkan


biaya sebagai berikut:

1. Monitoring rutin kegiatan pemeliharaan prasarana utama JIAT;


2. Monitoring berkala kegiatan pemeliharaan prasarana pendukung JIAT;
3. Monitoring berkala kegiatan pemeliharaan prasarana pelengkap JIAT;
Hasil monitoring direkap kemudian di laporkan untuk dievaluasi dan dilaksanakan
kegiatan pemeliharaan yang tepat sesuai kondisi prasarana. Laporan tersebut
kemudian akan menghasilkan usulan kepada dinas terkait jika diperlukan
pemeliharaan berkala atau perbaikan darurat yang memerlukan pengajuan
khusus untuk perolehan biaya.

3.3 Tahap Pelaksanaan Pemeliharaan JIAT

3.3.1 Pemeliharaan Rutin JIAT

1. Pemeliharaan Rutin pada prasarana utama JIAT


1.a Pelaksanaan pembersihan rutin pada sumur produksi

1.b Pelaksanaan pembersihan rutin pada mesin penggerak

1.c Pelaksanaan pembersihan rutin pada pompa

1.d Pelaksanaan pembersihan rutin pada rumah pompa

1.e Pelaksanaan pembersihan rutin pada saluran pembawa

1.f Pelaksanaan pembersihan rutin pada bangunan outlet

2. Pemeliharaan Rutin pada prasarana pendukung JIAT


2.a Pelaksanaan pembersihan rutin pada Riser Pipe/Air Valve

2.b Pelaksanaan pembersihan rutin pada Jalan Inspeksi

2.c pelaksanaan pembersihan rutin pada Pagar Pengaman

2.d Pelaksanaan pembersihan rutin pada Kantor OP

–9–
2.e Pelaksanaan pembersihan rutin pada Rumah Operator

3. Pemeliharaan Rutin pada prasarana pelengkap JIAT


3.a Pelaksanaan pembersihan rutin pada Alat Transportasi

3.b Pelaksanaan pembersihan rutin pada Alat Komunikasi

3.c Pelaksanaan pembersihan rutin pada Alat OP

3.3.2 Pemeliharaan Berkala JIAT

1. Pemeliharaan Berkala pada prasarana utama JIAT


1.a Pelaksanaan pembersihan berkala pada sumur produksi

1.b Pelaksanaan pembersihan berkala pada mesin penggerak

1.c Pelaksanaan pembersihan berkala pada pompa

1.d Pelaksanaan pembersihan berkala pada rumah pompa

1.e Pelaksanaan pembersihan berkala pada saluran pembawa

1.f Pelaksanaan pembersihan berkala pada bangunan outlet

2. Pemeliharaan Berkala pada prasarana pendukung JIAT


2.a Pelaksanaan pembersihan berkala pada Riser Pipe/Air Valve

2.b Pelaksanaan pembersihan berkala pada Jalan Inspeksi

2.c pelaksanaan pembersihan berkala pada Pagar Pengaman

2.d Pelaksanaan pembersihan berkala pada Kantor OP

2.e Pelaksanaan pembersihan berkala pada Rumah Operator

3. Pemeliharaan Berkala pada prasarana pelengkap JIAT


3.a Pelaksanaan pembersihan berkala pada Alat Transportasi

3.b Pelaksanaan pembersihan berkala pada Alat Komunikasi

3.c Pelaksanaan pembersihan berkala pada Alat OP

3.3.3 Perbaikan Darurat JIAT

1. Perbaikan Darurat pada prasarana utama JIAT


1.a Pelaksanaan perbaikan darurat pada sumur produksi

1.b Pelaksanaan perbaikan darurat pada mesin penggerak

– 10 –
1.c Pelaksanaan perbaikan darurat pada pompa

1.d Pelaksanaan perbaikan darurat pada rumah pompa

1.e Pelaksanaan perbaikan darurat pada saluran pembawa

1.f Pelaksanaan perbaikan darurat pada bangunan outlet

2. Perbaikan Darurat pada prasarana pendukung JIAT


2.a Pelaksanaan perbaikan darurat pada Riser Pipe/Air Valve

2.b Pelaksanaan perbaikan darurat pada Jalan Inspeksi

2.c pelaksanaan perbaikan darurat pada Pagar Pengaman

2.d Pelaksanaan perbaikan darurat pada Kantor OP

2.e Pelaksanaan perbaikan darurat pada Rumah Operator

3. Perbaikan Darurat pada prasarana pelengkap JIAT


3.a Pelaksanaan perbaikan darurat pada Alat Transportasi

3.b Pelaksanaan perbaikan darurat pada Alat Komunikasi

3.c Pelaksanaan perbaikan darurat pada Alat OP

3.4 Pemantauan dan Evaluasi

Kegiatan pemantauan dan evaluasi kegiatan pemeliharaan JIAT yang diperkirakan


menimbulkan biaya sebagai berikut:

Kegiatan pemantauan rutin merupakan kegiatan pemeriksaan JIAT yang


dilaksanakan oleh juru di wilayah kerjanya, untuk mengetahui bagian JIAT dan
prasarana JIAT yang memerlukan perbaikan, sekaligus menaksir kebutuhan
tindakan pemeliharaan yang tepat (rutin atau berkala).

Monitoring dan evaluasi rutin tertulis sebagai kegiatan Operasi dan Pemeliharaan
JIAT dalam Pedoman OP JIAT. Monitoring dan evaluasi rutin dilakukan minimal 1
(satu) bulan sekali pada minggu I (pertama) awal bulan.

1. Pemantauan rutin kegiatan pemeliharaan prasarana utama JIAT;


2. Pemantauan rutin kegiatan pemeliharaan prasarana pendukung JIAT;
3. Pemantauan rutin kegiatan pemeliharaan prasarana pelengkap JIAT.
Kegiatan evaluasi dilaksanakan berkala berdasarkan hasil pemantauan rutin yang
dilaksanakan. Hasil evaluasi nantinya sebahai bahan usulan kegiatan
pemeliharaan atau perbaikan yang disarankan terhadap JIAT dan prasarananya.

– 11 –
Tabel 1.1 Baris Pemeliharaan Kolom Sarana dan Prasarana JIAT menyebutkan
bahwa lingkup kegiatan Pemeliharaaan untuk Prasarana JIAT yang diperkirakan
menimbulkan biaya terdiri dari 3 (tiga) kegiatan yaitu:

1. Pemeliharaan Prasarana Utama.


2. Pemeliharaan Prasarana Prasarana Pendukung.
3. Pemeliharaan Prasarana Prasarana Pelengkap.

3.5 Pemeliharaan Prasarana Utama

1. Pemeliharaan rutin pada prasarana utama JIAT


1.a Pelaksanaan pembersihan rutin pada sumur produksi

Pemeliharaan rutin untuk sumur produksi hanya bersifat perawata,


yaitu pengukuran elevasi muka air pada sumur sebelum dipompa.
Saat pelaksanaan pemeliharaan rutin untuk sumur produksi
dilaksanakan setiap hari sebelum dan sesudah sumur produksi di
operasikan kemudian dilaporkan dalam bentuk check list harian.

1.b Pelaksanaan pembersihan rutin pada mesin penggerak

Pemeliharaan rutin untuk mesin penggerak hanya bersifat


perawatan, yaitu pemeriksaan sederhana dan pembersihan mesin
setelah dioperasikan. Waktu pelaksanaan pemeliharaan rutin untuk
mesin penggerak dilaksanakan setiap hari sebelum dan sesudah
mesin penggerak di operasikan kemudian dilaporkan dalam bentuk
check list harian.

1.c Pelaksanaan pembersihan rutin pada pompa

Pemeliharaan rutin terhadap pompa bersifat perawatan:

a. Pemberian pelumasan atau pendinginan air sebelum pompa


dioperasikan.
b. Pengecekan air pada pipa kolom mutlak dilakukan sebelum
pompa dioperasikan.
c. Pembersihan pompa dan komponen-komponennya dari debu
atau bekas oli setiap akan dioperasikan.
d. Pengamatan terhadap suara pompa, apabila terjadi suara
bising dan getara yang tidak biasa maka pengoperasian pompa
harus dihentikan.
e. Pembersihan saringan penyadap pompa, jika terdapat kotoran.
Waktu pelaksanaan pemeliharaan rutin untuk pompa dilakukan
setiap hari sebelum dan sesudah pompa di operasikan kemudian
dilaporkan dalam bentuk check list harian.

– 12 –
1.d Pelaksanaan pembersihan rutin pada rumah pompa

Pemeliharaan rutin terhadap rumah pompa bersifat perawatan:

a. Pembersihan lantai atau dinding dari ceceran oli dan solar


setiap selesai mengoperasikan mesin.
b. Pembersihan halaman rumah pompa dari rerumputan, sampah,
dan lainnya.
c. Pemeriksaan bagian tembok dan daun pintu yang rusak akibat
terkena sinar matahari dan cipratan air hujan.
d. Pemeriksaan bagian tembok yang rusak akibat getaran mesin.
Waktu pelaksanaan pemeliharaan rutin untuk rumah pompa
dilakukan setiap hari sesudah rumah pompa di operasikan
kemudian dilaporkan dalam bentuk check list harian.

1.e Pelaksanaan pembersihan rutin pada saluran pembawa

Pemeliharaan rutin terhadap saluran/jaringan bersifat perawatan,


yaitu pemeriksaan pipa pada saat operasi sehingga diketahui
apabila ada kebocoran dalam 1 (satu) minggu sekali. Waktu
pelaksanaan pemeliharaan rutin untuk saluran atau jaringan
dilakukan setiap hari sesudah saluran atau jaringan di operasikan
kemudian dilaporkan dalam bentuk check list harian.

1.f Pelaksanaan pembersihan rutin pada bangunan outlet

Bangunan outlet terdiri dari hidran sederhana, bangunan pembagi


(box pembagi), dan bangunan pengukur debit air. Adapun rincian
kegiatan pemeliharaan pada bangunan outlet dijabarkan sebagai
berikut:

1) Pemeliharaan rutin pada hidran sederhana bersifat perawatan:


a. Pengecekan bola kocoran.
b. Pengecekan kelancaran kran untuk membuka dan
menutup saat dilakukan pengaliran air.
c. Pembersihan rerumputan sekitar hidran.
2) Pemeliharaan rutin pada bangunan pembagi (box pembagi)
bersifat perawatan, yaitu pengecekan kondisi fisik bangunan
pembagi. Waktu pelaksanaan pemeliharaan rutin untuk
bangunan pembagi (box pembagi) dilakukan setiap hari,
sebelum dan sesudah bangunan pembagi (box pembagi) di
operasikan kemudian dilaporkan dalam bentuk check list
harian.
3) Pemeliharaan rutin pada bangunan ukur debit bersifat
perawatan:
a. Pengecekan kondisi fisik bangunan ukur.
b. Pengontrolan kualitas papan pengukur debit.

– 13 –
Waktu pelaksanaan pemeliharaan rutin untuk bangunan ukur debit
dilakukan setiap hari, sebelum dan sesudah bangunan ukur debit di
operasikan kemudian dilaporkan dalam bentuk check list harian.

2. Pemeliharaan berkala pada prasarana utama JIAT


2.a Pemeliharaan berkala pada sumur produksi

Sumur produksi memerlukan pemeliharaan secara berkala untuk


menjaga agar sumur tetap dapat berfungsi dan berproduksi dengan
baik serta meningkatkan kinerja sumur yang menurun karena usia
maupun karena faktor teknis tertentu.

Jenis pemeliharaan berkala bersifat perawatan yaitu pemeriksaan


kondisi air didalam sumur, untuk melihat kualitas air yang akan
dipompa.

Waktu pelaksanaan pemeliharaan berkala untuk sumur produksi


tergantung dari tipe akifer yang disadap.

 Tipe akifer aluvial perlu pemeliharaan setiap 2 (dua) - 5


(lima) tahun,
 Tipe akifer tersusun dari sedimen semi terkonsolidasi atau
konsolidasi perlu pemeliharaan setiap 5 (lima) - 8
(delapan) tahun,
 Tipe akifer batuan kapur diperlukan pemeliharaan setiap 6
(enam) -12 (duabelas) tahun.
Riwayat hasil pemeliharaan berkala untuk sumur produksi
diarsipkan dalam bentuk laporan keterangan perbaikan.

Pemeliharaan berkala yang bersifat perbaikan ringan yaitu


permasalahan yang mempengaruhi kinerja sumur di lapangan
adalah penurunan debit akibat inkrustasi yaitu pergerakan karena
adanya timbunan atau akumulasi material ekstra pada pipa saringan
sumur dan porositas lapisan pembawa air. Bentuk inkrustasi
umumnya berupa kerak tipis dan keras, tetapi ada pula yang lunak
seperti pasta/lumpur. Jenis inkrustasi berupa kumpulan kalsium
karbonat dan magnesium, kumpulan besi dan hasil organisme serta
adapula endapan lanau dan lempung.

2.b Pemeliharaan berkala pada mesin penggerak

Pemeliharaan berkala mesin penggerak bersifat perawatan dan


penggantian, yaitu sebagai berikut:

a. Pemeliharaan berkala bersifat perawatan:


- Pemeriksaan dengan cara memperhatikan secara rinci
kelengkapan komponen mesin penggerak dan melihat
kemungkinan adanya bagian-bagian yang rusak, retak,
dan ikatan baut kendor.

– 14 –
- Pemeriksaan pada ketinggian minyak pelumas, isi tangki
bahan bakar dan membuang air pada sistem bahan
bakar, isi air pendingin pada radiator, ketinggian air
accu, dan kekencangan V-belt.
- Pemeriksaan parameter-parameter mesin penggerak
setelah menghidupkan mesin seperti pemeriksaan
tekanan, minyak pelumas, ampere meter, temperatur
mesin, dan putaran mesin.
Pemeliharaan berkala mesin penggerak bersifat perawatan
dibagi menjadi beberapa rincian kegiatan pada setiap jam
operasi mesin penggerak, yaitu sebagai berikut:
1) Pemeliharaan setiap 100 jam:
 Pembersihan saringan udara dan saringan bahan
bakar.
 Pemeriksaan baterai mesin.
 Pembersihan sirip silinder dan tutup silinder
terhadap debu.
2) Pemeliharaan setiap 250 jam:
 Pembersihan nozle injector.
 Pemeriksaan tegangan V-belt sesuai dengan
kondisi semula.
3) Pemeliharaan setiap 500 jam:
 Pembersihan kerak-kerak arang yang terdapat
pada silinder agar tekanan kompresinya tidak
turun.
 Pembersihan inlet manifold exhoust system
(knalpot).
 Pembersihan sirip pendingin silinder dan tutup
silinder.
 Pemeriksaan clearence calve dan tekanan
injector.
 Pencucian mesin dengan minyak tanah atau
solar.
 Pemeriksaan mesin saat balancing.
 Pembersihan pada nozzle injector dan
pengecekan tekanan.
4) Pemeliharaan setiap 6.000 jam:
 Pengecekan bantalan tetap dan bantalan jalan.
 Pengecekan bantalan cam shaft dan tappets.
 Penggantian pegas katup.
b. Pemeliharaan berkala bersifat perbaikan ringan:
- Penggantian saringan oli mesin setiap 250 jam operasi

– 15 –
- Penggantian minyak pelumas pada gear box dengan
menggunakan oli yang telah ditentukan sesuai dengan
karakteristik mesin.
- Penggantian saringan solar/ filter solar, selanjutnya
diganti secara berkala setap 1.500 jam operasi.
Waktu pelaksanaan pemeliharaan berkala untuk mesin
penggerak dilakukan sesuai jam operasi mesin.

2.c Pemeliharaan berkala pada pompa

Pemeliharaan berkala terhadap pompa bersifat perbaikan ringan,


yaitu Penyetelan kedudukan impeller/ sudu-sudu terhadap spelling
pompa.

Waktu pelaksanaan pemeliharaan berkala untuk pompa dilakukan


jika ada item atau spare part yang mengalami kerusakan.

2.d Pemeliharaan berkala pada rumah pompa

Pemeliharaan berkala terhadap rumah pompa bersifat perbaikan


ringan:

a. Pengecatan tembok dan daun pintu.


b. Pemeriksaan kondisi pagar rumah pompa terutama bagian
engsel pagar yang cenderung cepat rusak akibat beban berat.
c. Perawatan halaman rumah pompa dengan menanam pohon
sebagai peneduh.
Waktu pelaksanaan pemeliharaan berkala untuk rumah pompa
berdasarkan kegiatan perbaikan ringan yang sudah dilaksanakan.

2.e Pemeliharaan berkala pada saluran pembawa

Pemeliharaan berkala terhadap saluran atau jaringan hanya bersifat


perbaikan ringan:

a. Pemeriksaan pipa pada saat operasi sehingga diketahui apabila


ada kebocoran dalam 1 (satu) bulan sekali.
b. Pemeriksaan timbunan pipa jaringan. Jika ada timbunan pipa
yang rusak perlu dilakukan penimbunan tambahan.
Waktu pelaksanaan pemeliharaan berkala terhadap saluran atau
jaringan berdasarkan kegiatan perbaikan ringan yang sudah
dilaksanakan.

2.f Pemeliharaan berkala pada bangunan outlet

Bangunan outlet terdiri dari hidran sederhana, bangunan pembagi


(box pembagi), dan bangunan pengukur debit air. Adapun rincian
kegiatan pemeliharaan berkala pada bangunan outlet dijabarkan
sebagai berikut:

– 16 –
1) Hidran Sederhana
a. Pemeliharaan berkala pada hidran sederhana bersifat perawatan,
yaitu Pengontrolan bola kocoran yang dilakukan setiap bulan.
b. Pemeliharaan berkala pada hidran sederhana bersifat perbaikan
ringan, yaitu Pemberian minyak pelumas pada bola kocoran
setiap bulan agar tidak terjadi karat.
2) Box Pembagi
Pemeliharaan berkala bangunan pembagi (box pembagi) bersifat
perbaikan ringan:

a. Pembersihan kotoran di sekitar bangunan pembagi.


b. Menguruk longsoran tanah disekitaran bangunan.
Waktu pelaksanaan pemeliharaan berkala terhadap bangunan pembagi
(box pembagi) berdasarkan kegiatan perbaikan ringan yang sudah
dilaksanakan.

3) Bangunan Pengukur Debit


Pemeliharaan berkala terhadap bangunan ukur debit bersifat perbaikan
ringan:

a. Pembersihan bangunan ukur dari rerumputan, endapan, serta


kotoran yang dilakukan minimal 3 bulan sekali.
b. Pengecatan peil schale apabila angka-angkanya sudah tidak
dapat dibaca.
c. Pengecatan alat ukur dan bangunan ukur.
Waktu pelaksanaan pemeliharaan berkala terhadap bangunan ukur
debit berdasarkan kegiatan perbaikan ringan yang sudah dilaksanakan.

3. Perbaikan darurat pada prasarana utama JIAT


3.a Perbaikan darurat pada sumur produksi

Perbaikan darurat pada sumur biasanya berupa pembangunan ulang


titik sumur baru pada lokasi yang sama jika pada titik sumur
sebelumnya debit air yang diinginkan tidak bisa diperoleh kembali
meskipun sudah dilakukan perbaikan ringan pada masa
pemeliharaan berkala.

Waktu pelaksanaan perbaikan darurat dilaksanakan apabila unit


sumur bor sudah tidak bisa berfungsi.

3.b Perbaikan darurat pada mesin penggerak

Perbaikan darurat pada mesin penggerak, berupa:

a. Penggantian pada nozle, V-belt, colborstel alternator (motor


stater), packing manifold pada mesin.

– 17 –
b. Penggantian oli seas, cross joint, gland packing, dsb.
Waktu pelaksanaan perbaikan darurat dilaksanakan apabila ada unit
atau spare part pada bagian mesin penggerak yang mengalami
kerusakan dan tidak berfungsi.

3.c Perbaikan darurat pada pompa

Perbaikan darurat pada pompa, berupa:

a. Penggantian spare part mesin pompa.


b. Penggantian baru unit pompa.
Waktu pelaksanaan perbaikan darurat dilakukan apabila ada unit
atau spare part pada bagian pompa yang mengalami kerusakan dan
tidak berfungsi.

3.d Perbaikan darurat pada rumah pompa

Perbaikan darurat pada rumah pompa berupa:

a. Perbaikan pada atap rumah pompa yang bocor.


b. Penggantian engsel pintu rumah pompa.
c. Perbaikan tembok rumah pompa yang mengalami keretakan
ringan.
Waktu pelaksanaan perbaikan darurat dilakukan apabila ada unit
atau spare part pada bagian rumah pompa yang mengalami
kerusakan.

3.e Perbaikan darurat pada saluran pembawa

Perbaikan darurat pada saluran pembawa, berupa:

a. Pembongkaran dan pemasangan kembali pipa apabila ada


benda yang terbawa ke dalam pipa saluran pembawa.
b. Perbaikan secara darurat seperti mengikat dengan karet dan
menambal dengan potongan pipa sambungan.
c. Pembongkaran tanah dan pemotongan pipa yang rusak dan
segera menggantikan dengan pipa yang baru.
d. Pipa dicor dengan campuran semer pasir apabila terjadi
kebocoran kecil.
Waktu pelaksanaan perbaikan darurat dilaksanakan apabila ada pipa
pada bagian saluran atau jaringan yang mengalami kerusakan dan
menyebabkan aliran air keluar dari saluran.

3.f Perbaikan darurat pada bangunan outlet

Bangunan outlet terdiri dari hidran sederhana, bangunan pembagi


(box pembagi), dan bangunan pengukur debit air. Adapun rincian

– 18 –
kegiatan perbaikan darurat pada bangunan outlet dijabarkan
sebagai berikut:

1) Hidran Sederhana
a. Penggantian baru pada bola kocoran yang sudah retak.
b. Perbaikan ringan pada tembok bangunan yang mengganggu
proses pengaliran air.
Waktu pelaksanaan perbaikan darurat dilakukan apabila ada bagian
pada hidran sederhana yang mengalami kerusakan.

2) Box Pembagi
a. Penutupan bocoran yang menggangu sistem pengaliran air.
b. Penggantian tutup pipa pembagi pada bangunan pembagi.
c. Perbaikan pada kerusakan atau keratakan dinding, dasar
bangunan, dan sayap box pembagi.
Waktu pelaksanaan perbaikan darurat terhadap bangunan pembagi
(box pembagi), apabila ada bagian pada yang mengalami
kerusakan.

3) Bangunan Ukur Debit


a. Perbaikan jika terjadi kebocoran pada bangunan.
b. Penggantian secara langsung apabila terjadi kerusakan papan
ukur.
Waktu pelaksanaan perbaikan darurat terhadap bangunan pembagi
(box pembagi), apabila ada bagian pada yang mengalami
kerusakan.

3.6 Pemeliharaan Prasarana Pendukung

1. Pemeliharaan rutin pada prasarana pendukung JIAT


Untuk kegiatan pemeliharaan rutin prasarana pendukung JIAT, prasarana
riser pipe/ air valve, jalan inspeksi, pagar pengaman tidak dijabarkan
kegiatan pemeliharaan rutin seperti Tabel 3.2.

1.a Pemeliharaan rutin pada Kantor OP


Pemeliharaan rutin terhadap Kantor O&P seperti disapu,
pembersihan debu.

1.b Pemeliharaan rutin pada Rumah Operator


Pemeliharaan rutin terhadap rumah operator seperti disapu,
pembersihan debu.

2. Pemeliharaan berkala pada prasarana pendukung JIAT


2.a Pemeliharaan berkala pada Riser Pipe/Air Valve

– 19 –
Pemeliharaan berkala terhadap Riser Pipe/Air Valve bersifat
perawatan:

a. Melakukan pengecatan kembali Riser Pipe/Air Valve apabila


sudah pudar dan mengganti selang plastik pada Riser Pipe
apabila sudah rusak.
b. Pembersihan kotoran karat serta dilakukan pengecatan pada
Air Valve.
Waktu pelaksanaan pemeliharaan berkala terhadap Riser Pipe/Air
Valve berdasarkan kegiatan perawatan yang sudah dilakukan.

2.b Pemeliharaan berkala pada Jalan Inspeksi

perawatan sekaligus perbaikan ringan seperti pemotongan rumput,


penggantian jembatan kayu sarana penyebrangan yang melewati
saluran.

Waktu pelaksanaan pemeliharaan berkala jalan inspeksi dilakukan


melihat kondisi cuaca untuk jadwal pemotongan rumput pada
musim kemarau 3 (tiga) bulan sekali dan pada musim hujan 1
(satu) bulan sekali, sedangkan untuk penggantian jembatan kayu
dilakukan apabila jembatan sudah mengalami pelapukan atau patah
dan berlobang.

2.c Pemeliharaan berkala pada Pagar Pengaman

Pemeliharaan terhadap pagar pengaman berupa pemeliharaan


berkala bersifat perbaikan yaitu penggantian pagar pengaman yang
rusak ringan seperti pemasangan kawat pada sisi atas pagar yang
berkarat dan patah.

2.d Pemeliharaan berkala pada Kantor OP

Pemeliharaan berkala bersifat perawatan seperti pemotongan


rumput di halaman dan pengecatan ulang pada bangunan.

Waktu pelaksanaan pemeliharaan terhadap Kantor O&P, masing-


masing dilakukan setiap hari untuk pemeliharaan rutin dan jangka
waktu tertentu untuk pemeliharaan berkala.

2.e Pemeliharaan berkala pada Rumah Operator

Pemeliharaan berkala bersifat perawatan seperti pemotongan


rumput di halaman dan pengecatan ulang pada bangunan.

Waktu pelaksanaan pemeliharaan terhadap rumah operator,


masing-masing dilakukan setiap hari untuk pemeliharaan rutin dan
jangka waktu tertentu untuk pemeliharaan berkala

– 20 –
3. Perbaikan darurat pada prasarana pendukung JIAT
3.a Perbaikan darurat pada Riser Pipe/Air Valve

Perbaikan darurat terhadap Riser Pipe/Air Valve bersifat perawatan:

a. Mengganti selang plastik pada riser pipe yang sudah rusak.


b. Apabila terjadi kebocoran dilakukan penggantian packing air
valve.
Waktu pelaksanaan perbaikan darurat terhadap Riser Pipe/Air Valve
berdasarkan kegiatan perbaikan yang sudah dilakukan.

3.b Perbaikan darurat pada Jalan Inspeksi

Perbaikan darurat jalan inspeksi dilakukan apabila terdapat kendala


dimana sarana tersebut menggangu kegiatan operasi JIAT.

3.c Perbaikan darurat pada Pagar Pengaman

Perbaikan darurat pada pagar pengaman dilakukan apabila


konstruksi pagar berupa tembok mengalami runtuh sehingga
menyebabkan pagar pengaman tidak berfungsi dengan maksimal.

Waktu pelaksanaan perbaikan darurat dilakukan apabila fungsi


pagar pengaman tidak bisa diperbaiki dengan perbaikan sederhana.

3.d Perbaikan darurat pada Kantor OP

Perbaikan darurat pada kantor OP dilakukan apabila terdapat


gangguan pada bangunan secara fisik yang menggangu kegiatan
operasional JIAT.

3.e Perbaikan darurat pada Rumah Operator

Perbaikan darurat pada rumah operator dilakukan apabila terdapat


gangguan pada bangunan secara fisik sehingga menyebabkan
ketidaknyaman operator dalam melaksanakan kegiatan OP.

3.7 Pemeliharaan Prasarana Pelengkap

1. Pemeliharaan rutin pada prasarana pelengkap JIAT


1.a Pemeliharaan rutin pada Alat Transportasi
Pemeliharaan rutin terhadap alat transportasi yaitu membersihkan
kendaraan sebelum dan setelah digunakan setiap harinya.

1.b Pemeliharaan rutin pada Alat Komunikasi


Pemeliharaan rutin terhadap alat komunikasi yaitu melakukan
pengisian ulang baterai setiap harinya.

– 21 –
1.c Pemeliharaan rutin pada Alat OP
Pemeliharaan Rutin alat O&P yaitu membersihkan peralatan dan
perkakas dari debu atau karat setiap harinya.

2. Pemeliharaan berkala pada prasarana pelengkap JIAT


2.a Pemeliharaan berkala pada Alat Transportasi

a. Pemeliharaan berkala bersifat perawatan seperti pemberian


pelumas pada rantai roda kendaraan.
b. Pemeliharaan berkala bersifat perbaikan ringan yaitu
penggantian kabel spedometer dan spion.
c. Pemeliharaan berkala bersifat penggantian yaitu mengganti oli
mesin, penggantian spare part kendaraan, roda kendaraan yang
sudah aus.
Waktu pelaksanaan pemeliharaan berkala ditentukan oleh
kebutuhan penggantian pada masing-masing pemeliharaan.

2.b Pemeliharaan berkala pada Alat Komunikasi


Melakukan servis jika alat komunikasi tidak dapat berfungsi normal.
Waktu pelaksanaan pemeliharaan berkala ditentukan oleh alat
komunikasi mengalami kerusakan atau tidak.

2.c Pemeliharaan berkala pada Alat OP


Pemeliharaan Berkala bersifat perawatan terhadap alat O&P yaitu
dibersihkan selesai digunakan untuk perbaikan prasarana utama,
pendukung atau pelengkap.
Waktu pelaksanaan pemeliharaan berkala dilakukan jika alat O&P
digunakan untuk perbaikan prasarana utama, pendukung atau
pelengkap.

3. Perbaikan darurat pada prasarana pelengkap JIAT


3a. Perbaikan darurat pada Alat Transportasi
Perbaikan darurat pada alat transportasi JIAT dilaksanakan secara
langsung dengan membawa alat transportasi ke bengkel atau
diservis oleh teknisi.

3b. Perbaikan darurat pada Alat Komunikasi


Perbaikan darurat pada alat komunikasi JIAT dilaksanakan secara
langsung dengan membawa alat komunikasi ke servis center untuk
di perbaiki.

3c. Perbaikan darurat pada Peralatan OP JIAT


Perbaikan darurat peralatan OP JIAT dilakukan dengan memberikan
tanggung jawab kepada teknisi untuk meperbaiki peralatan yang
rusak dan segera diperbaiki.

– 22 –
4 Bagian 4 Instrumen AKNOP

Instrumen AKNOP dibuat dalam bentuk dan format excel sederhana (terlampir)
agar para pelaksana dapat menggunakannya dengan mudah. Penjelasan tentang
worksheet excel diuraikan berikut ini.

4.1 Worksheet 1 – Lingkup Kegiatan OP

Worksheet pertama diisi dengan lingkup kegiatan OP yang disadur dari Pedoman
OP JIAT. Fungsi worksheet ini adalah untuk mengingatkan lingkup utama
kegiatan OP yang terdiri dari Jaringan dan Prasarana JIAT.

4.2 Worksheet 2 – Operasi dan Pemeliharaan

Worksheet Operasi dan Pemeliharaan, memiliki bentuk dan fungsi yang sama,
yang terdiri dari 8 kolom utama, yaitu:

Kolom (1) : Uraian

Berisi kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan dan


prasarana JIAT yang berpotensi menimbulkan biaya. Penyusun
AKNOP tidak perlu mengisi atau mengubah kolom uraian,
tetapi Penyusun AKNOP wajib menyesuaikan kegiatan OP di
wilayahnya dengan kegiatan OP yang tertera dalam kolom ini.

Kolom (2) : Frekuensi per Tahun

Berisi frekuensi kegiatan per komponen yang tertera dalam


kolom (1). Kolom ini bersifat mutlak, tidak boleh diubah.

Kolom (3) dan (4) : Volume

Berisi angka dan satuan volume. Kolom ini merupakan kolom


isian yang harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing
sungai.

Kolom (5) : Harga Satuan

Berisi harga satuan masing-masing komponen kegiatan Kolom


(1). Kolom ini otomatis terisi jika worksheet sesuai kode AHS
Kolom (6) telah terisi pula.

Kolom (6) : Kode AHS

Berisi petunjuk kode worksheet AHS yang digunakan pada


masing-masing komponen kegiatan. Agar Kolom (5) terisi,

– 23 –
maka Penyusun AKNOP dapat meluncur pada nama worksheet
yang sesuai dengan kode AHS.

Kolom (7) : Biaya per Komponen

Berisi total biaya per komponen kegiatan Kolom (1). Kolom ini
otomatis terisi jika kolom 2, kolom 3, dan kolom 5 telah terisi.
Rumus sederhana yang digunakan adalah frekuensi (kolom 2)
x volume (kolom 3) x harga satuan (kolom 5).

Kolom (8) : Biaya per Modul

Berisi total biaya per kelompok komponen biaya.


Pengelompokkan ini disesuaikan dengan kelompok kegiatan OP
yang telah ditulis pada worksheet 1 Lingkup Kegiatan.

4.3 Worksheet 3 – Total AKNOP


Worksheet Total AKNOP otomatis terisi ketika worksheet 2 Operasi dan
Pemeliharaan telah terisi. Angka yang muncul pada worksheet ini merupakan
total Angka Kebutuhan Nyata biaya kegiatan OP per satu Jaringan Irigasi Air
Tanah (termasuk prasarana JIAT itu sendiri) per tahun tertentu.

4.4 Worksheet 4 – Daftar AHS


Worksheet ini dimunculkan guna memudahkan penyusun AKNOP menuju
worksheet sesuai kode AHS yang berjumlah sangat banyak. Penyusun AKNOP
dapat melihat worksheet ini, memilih kode AHS yang sesuai, lalu meng-klik kolom
link kode AHS.

4.5 Worksheet 5 – AHS


Worksheet 5 merupakan kelompok worksheet AHS sesuai komponen kegiatan.
AHS yang termuat dalam instrumen sederhana ini merupakan AHS yang ada
dalam Pedoman Analisis Harga satuan (AHSP) Bidang Pekerjaan Umum
Kementerian PU Tahun 2012. Jika AHS tidak tercantum dalam pedoman tersebut,
maka Penyusun AKNOP dapat menggunakan AHSP yang dikeluarkan pemerintah
setempat atau adjusment yang ditulis sendiri dalam kelompok AHS Non PU.

– 24 –

Anda mungkin juga menyukai