Oktober 2015
K E M E N T E RI A N P E KE R JA A N UM UM DA N P E R UM A HA N RA KYAT
D I R E K T O R A T J E N D E R A L S U M B E R D A Y A A I R
DIREKTORAT BINA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SATUAN KERJA DIREKTORAT BINA OPERAS I DAN PEMELIHARAAN
J l . P a tti m u r a N o . 2 0 , G e d u n g S D A L t . 5 K e b a y o r a n B a r u J a k a r t a S e l a t a n
1 Bagian 1 Lingkup Kegiatan OP
Pedoman Tata Cara OP JIAT menjabarkan lingkup kegiatan OP secara rinci. Dari
penjabaran tersebut, diperoleh komponen kegiatan yang berpotensi menimbulkan
biaya yang disajikan pada Tabel berikut.
1. Pemeliharaaan Rutin
2. Pemeliharaan Berkala.
3. Perbaikan Darurat.
–2–
Kriteria dan deskripsi kegiatan mengenai ketiga kategori pemeliharaan tersebut
diuraikan di dalam Tabel berikut.
Kategori
Kriteria Uraian Kegiatan
pemeliharaan
Rutin 1. Kegiatan menjaga agar 1. Pengamanan
bangunan tetap eksis dan administratif.
sesuai dengan tingkat kinerja 2. Pengamanan fisik.
layanan yang direncanakan.
3. Pemeliharaan rutin.
2. Kegiatan yang dilakukan secara
4. Pemeliharaan
kontinyu atau terjadwal periodik
bersifat perawatan.
dan tidak memerlukan
kelengkapan perhitungan 5. Pemeliharaan
desain. bersifat perbaikan
ringan/reparasi.
Berkala 1. Kegiatan memperbaiki 1. Pemeliharaan
kerusakan bangunan yang bersifat perawatan.
kinerjanya dibawah 70% hingga 2. Pemeliharaan
50%. bersifat perbaikan
2. Kegiatan mengoreksi atau ringan/reparasi.
menyempurnakan ketidak 3. Pemeliharaan
efektifan kinerja bangunan. bersifat
3. Melakukan penggantian untuk penggantian.
menanggulangi kerusakan
bangunan yang bersifat
mendadak.
Darurat Kegiatan memperbaiki atau 1. Rehabilitasi.
membangun kembali bangunan 2. Pembangunan
yang nilai kinerjanya kurang dari kembali (asset
50% atau sudah hancur (tanpa renewal).
melampaui fungsi atau desain
3. Restorasi bangunan
kinerja semula).
sungai.
–3–
1.2 Harga Satuan
Harga satuan bahan dan upah diambil berdasarkan harga pasar setempat, satu
daerah berbeda dengan daerah yang lain. Biasanya setiap kabupaten/kota
mengeluarkan harga satuan standar per tahun, harga satuan tersebut dapat
digunakan sebagai acuan dalam menyusun anggaran biaya OP. Beberapa faktor
yang mempengaruhi harga satuan bahan dan upah adalah lokasi, iklim, dan
inflasi.
–4–
2 Bagian 2 Komponen Biaya Operasi
Tabel 1.1 Baris Operasi Kolom Jaringan menyebutkan bahwa lingkup kegiatan
Operasi JIAT yang diperkirakan menimbulkan biaya terdiri dari 2 (dua) kegiatan
yaitu:
Pekerjaan pembuatan rencana pembagian dan pemberian air, rencana tata tanam
tahunan yang diperkirakan akan menimbulkan biaya sebagai berikut:
–5–
b. Kajian dan penetapan Rencana Tata Air
Bentuk kegiatan ini berupa rapat bersama antara anggota Tim
Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA). Rapat dilaksanakan
paling banyak 5 kali untuk peng-kajian dan 1 kali rapat besar untuk
penetapan Rencana Tata Air. Paket rapat dilaksanakan pada awal
musim hujan atau awal bulan Oktober.
Inspeksi rutin merupakan kegiatan pemeriksaan JIAT yang dilaksanakan oleh juru
di wilayah kerjanya, untuk mengetahui bagian JIAT dan prasarana JIAT yang
memerlukan perbaikan, sekaligus menaksir kebutuhan tindakan pemeliharaan
yang tepat (rutin atau berkala).
Monitoring dan evaluasi rutin tertulis sebagai kegiatan Operasi dan Pemeliharaan
JIAT dalam Pedoman OP JIAT. Monitoring dan evaluasi rutin dilakukan minimal 1
(satu) bulan sekali pada minggu I (pertama) awal bulan.
Tabel 1.1 Baris Operasi Kolom Sarana dan Prasarana JIAT menyebutkan bahwa
lingkup kegiatan Operasi untuk Prasarana JIAT yang diperkirakan menimbulkan
biaya terdiri dari 2 (dua) kegiatan yaitu:
Berdasarkan Pedoman Tata Cara Operasi JIAT untuk jenis prasarana utama yang
dioperasikan dibedakan sebagai berikut:
–6–
1. Prasarana berfungsi pengendali/penggerak
Prasarana ini meliputi sumur, mesin penggerak, pompa
Berdasarkan Pedoman Tata Cara Operasi JIAT untuk jenis prasarana pelengkap
yang dioperasikan meliputi:
1. Alat transportasi
2. Alat Komunikasi
3. Peralatan OP JIAT
Komponen biaya yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pengoperasian
prasarana pelengkap JIAT yaitu biaya bahan bakar, biaya service berkala
kendaraan, pulsa untuk biaya komunikasi.
–7–
3 Bagian 3 Komponen Biaya Pemeliharaan
1. Pemetaan JIAT.
Pemetaan JIAT merupakan kegiatan inventarisasi yang bertujuan untuk
mengumpulkan data-data Prasarana JIAT di seluruh titik JIAT yang
terbangun.
2. Pencatatan titik dan kode sumur.
Melakukan pencatatan kode sumur disetiap titik JIAT terbangun guna
melakukan pendataan data sumur bor, pencatatan kode dan titik sumur
dilakukan untuk sumur yang masih berfungsi dan tidak berfungsi
3. Pencatatan titik bangunan outlet.
Pencatatan titik bangun outlet bertujuan untuk mengumpukan data-data
prasarana JIAT yang termasuk kedalam operasi sistem irigasi air tanah,
mulai dari bangunan pembagi, bangunan pengukur debit, rumah pompa,
dan pipa penyalur.
–8–
4. Pencatatan kondisi sarana dan prasarana .
Pencatatan kondisi sarana dan prasarana JIAT dalam bentuk melakukan
analisa terhadap kondisi dan fungsi dari prasaran adan sarana JIAT
tersebut.
–9–
2.e Pelaksanaan pembersihan rutin pada Rumah Operator
– 10 –
1.c Pelaksanaan perbaikan darurat pada pompa
Monitoring dan evaluasi rutin tertulis sebagai kegiatan Operasi dan Pemeliharaan
JIAT dalam Pedoman OP JIAT. Monitoring dan evaluasi rutin dilakukan minimal 1
(satu) bulan sekali pada minggu I (pertama) awal bulan.
– 11 –
Tabel 1.1 Baris Pemeliharaan Kolom Sarana dan Prasarana JIAT menyebutkan
bahwa lingkup kegiatan Pemeliharaaan untuk Prasarana JIAT yang diperkirakan
menimbulkan biaya terdiri dari 3 (tiga) kegiatan yaitu:
– 12 –
1.d Pelaksanaan pembersihan rutin pada rumah pompa
– 13 –
Waktu pelaksanaan pemeliharaan rutin untuk bangunan ukur debit
dilakukan setiap hari, sebelum dan sesudah bangunan ukur debit di
operasikan kemudian dilaporkan dalam bentuk check list harian.
– 14 –
- Pemeriksaan pada ketinggian minyak pelumas, isi tangki
bahan bakar dan membuang air pada sistem bahan
bakar, isi air pendingin pada radiator, ketinggian air
accu, dan kekencangan V-belt.
- Pemeriksaan parameter-parameter mesin penggerak
setelah menghidupkan mesin seperti pemeriksaan
tekanan, minyak pelumas, ampere meter, temperatur
mesin, dan putaran mesin.
Pemeliharaan berkala mesin penggerak bersifat perawatan
dibagi menjadi beberapa rincian kegiatan pada setiap jam
operasi mesin penggerak, yaitu sebagai berikut:
1) Pemeliharaan setiap 100 jam:
Pembersihan saringan udara dan saringan bahan
bakar.
Pemeriksaan baterai mesin.
Pembersihan sirip silinder dan tutup silinder
terhadap debu.
2) Pemeliharaan setiap 250 jam:
Pembersihan nozle injector.
Pemeriksaan tegangan V-belt sesuai dengan
kondisi semula.
3) Pemeliharaan setiap 500 jam:
Pembersihan kerak-kerak arang yang terdapat
pada silinder agar tekanan kompresinya tidak
turun.
Pembersihan inlet manifold exhoust system
(knalpot).
Pembersihan sirip pendingin silinder dan tutup
silinder.
Pemeriksaan clearence calve dan tekanan
injector.
Pencucian mesin dengan minyak tanah atau
solar.
Pemeriksaan mesin saat balancing.
Pembersihan pada nozzle injector dan
pengecekan tekanan.
4) Pemeliharaan setiap 6.000 jam:
Pengecekan bantalan tetap dan bantalan jalan.
Pengecekan bantalan cam shaft dan tappets.
Penggantian pegas katup.
b. Pemeliharaan berkala bersifat perbaikan ringan:
- Penggantian saringan oli mesin setiap 250 jam operasi
– 15 –
- Penggantian minyak pelumas pada gear box dengan
menggunakan oli yang telah ditentukan sesuai dengan
karakteristik mesin.
- Penggantian saringan solar/ filter solar, selanjutnya
diganti secara berkala setap 1.500 jam operasi.
Waktu pelaksanaan pemeliharaan berkala untuk mesin
penggerak dilakukan sesuai jam operasi mesin.
– 16 –
1) Hidran Sederhana
a. Pemeliharaan berkala pada hidran sederhana bersifat perawatan,
yaitu Pengontrolan bola kocoran yang dilakukan setiap bulan.
b. Pemeliharaan berkala pada hidran sederhana bersifat perbaikan
ringan, yaitu Pemberian minyak pelumas pada bola kocoran
setiap bulan agar tidak terjadi karat.
2) Box Pembagi
Pemeliharaan berkala bangunan pembagi (box pembagi) bersifat
perbaikan ringan:
– 17 –
b. Penggantian oli seas, cross joint, gland packing, dsb.
Waktu pelaksanaan perbaikan darurat dilaksanakan apabila ada unit
atau spare part pada bagian mesin penggerak yang mengalami
kerusakan dan tidak berfungsi.
– 18 –
kegiatan perbaikan darurat pada bangunan outlet dijabarkan
sebagai berikut:
1) Hidran Sederhana
a. Penggantian baru pada bola kocoran yang sudah retak.
b. Perbaikan ringan pada tembok bangunan yang mengganggu
proses pengaliran air.
Waktu pelaksanaan perbaikan darurat dilakukan apabila ada bagian
pada hidran sederhana yang mengalami kerusakan.
2) Box Pembagi
a. Penutupan bocoran yang menggangu sistem pengaliran air.
b. Penggantian tutup pipa pembagi pada bangunan pembagi.
c. Perbaikan pada kerusakan atau keratakan dinding, dasar
bangunan, dan sayap box pembagi.
Waktu pelaksanaan perbaikan darurat terhadap bangunan pembagi
(box pembagi), apabila ada bagian pada yang mengalami
kerusakan.
– 19 –
Pemeliharaan berkala terhadap Riser Pipe/Air Valve bersifat
perawatan:
– 20 –
3. Perbaikan darurat pada prasarana pendukung JIAT
3.a Perbaikan darurat pada Riser Pipe/Air Valve
– 21 –
1.c Pemeliharaan rutin pada Alat OP
Pemeliharaan Rutin alat O&P yaitu membersihkan peralatan dan
perkakas dari debu atau karat setiap harinya.
– 22 –
4 Bagian 4 Instrumen AKNOP
Instrumen AKNOP dibuat dalam bentuk dan format excel sederhana (terlampir)
agar para pelaksana dapat menggunakannya dengan mudah. Penjelasan tentang
worksheet excel diuraikan berikut ini.
Worksheet pertama diisi dengan lingkup kegiatan OP yang disadur dari Pedoman
OP JIAT. Fungsi worksheet ini adalah untuk mengingatkan lingkup utama
kegiatan OP yang terdiri dari Jaringan dan Prasarana JIAT.
Worksheet Operasi dan Pemeliharaan, memiliki bentuk dan fungsi yang sama,
yang terdiri dari 8 kolom utama, yaitu:
– 23 –
maka Penyusun AKNOP dapat meluncur pada nama worksheet
yang sesuai dengan kode AHS.
Berisi total biaya per komponen kegiatan Kolom (1). Kolom ini
otomatis terisi jika kolom 2, kolom 3, dan kolom 5 telah terisi.
Rumus sederhana yang digunakan adalah frekuensi (kolom 2)
x volume (kolom 3) x harga satuan (kolom 5).
– 24 –