PELATIHAN
AHLI DESAIN TEROWONGAN SDA
KATA PENGANTAR
Usaha dibidang Jasa konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini bahwa mutu produk, ketepatan waktu
penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih rendah dari yang
diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah ketersediaan
tenaga ahli/ terampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan
serta penguasaan teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan terhadap produk sesuai kualitas standar tersebut, perlu
dilakukan berbagai upaya, mulai dari peningkatan kualitas SDM, standar mutu, metode
kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menggeluti
perencanaan baik untuk bidang pekerjaan jalan dan jembatan, pekerjaan sumber daya air
maupun untuk pekerjaan dibidang bangunan gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja dibidang sumber daya air, telah
menghasilkan sekitar 130 (seratus Tiga Puluh) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli
Desain Terowongan SDA merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk
disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam
pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam perencanaan konstruksi bidang sumber
daya air.
Materi pelatihan pada Jabatan Kerja Ahli Desain Terowongan SDA ini terdiri dari 9
(Sembilan) modul yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam
melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli Desain Terowongan SDA.
Namun penulis menyadari bahwa materi pelatihan ini masih banyak kekurangan
khususnya untuk modul Pengenalan Manual O & P pekerjaan konstruksi Sumber Daya
Air.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan
masukkan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Tim Penyusun
i
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
LEMBAR TUJUAN
TUJUAN PELATIHAN
A. Tujuan Umum Pelatihan
Setelah mengikuti pelatihan peserta diharapkan mampu :
Melakukan kegiatan Desain Terowongan, memeriksa dan mengarahkan asisten
perencanaan dan juru gambar dalam melakukan kegiatan Desain Terowongan
sesuai tahapan Desain, metode Desain dan spesifikasi yang ada dalam kontrak.
ii
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
iii
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
DAFTAR ISI
iv
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
v
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
RANGKUMAN
DAFTAR PUSTAKA
vi
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
vii
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Ahli Desain Terowongan SDA
(Tunnel Design Engineer) dibakukan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) yang didalamnya telah ditetapkan unit-unit kompetensi, elemen
kompetensi, dan kriteria unjuk kerja sehingga dalam Pelatihan Ahli Desain
Terowongan SDA unit-unit tersebut menjadi Tujuan Khusus Pelatihan.
2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisis dari masing-masing Unit
Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang menghasilkan
kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku dari setiap Elemen
Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan kurikulum dan silabus
pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut.
3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka berdasarkan
Kurikulum dan Silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusun seperangkat modul
pelatihan (seperti tercantum dalam Daftar Modul) yang harus menjadi bahan
pengajaran dalam pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA.
viii
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
DAFTAR MODUL
ix
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
PANDUAN PEMBELAJARAN
x
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
1. CERAMAH : PEMBUKAAN
Menjelaskan Tujuan Mengikuti penjelasan TIU OHT
Instruksional (TIU & TIK) dan TIK dengan tekun dan No. 4
Merangsang motivasi peserta aktif
dengan pertanyaan atau Mengajukan pertanyaan
pengalamannya dalam apabila kurang jelas
penerapan Manual O & P
Waktu : 5 menit
Bahan : Lembar tujuan
2. CERAMAH : PENDAHULUAN
Gambaran manual O & P Mengikuti penjelasan
OHT
Menjelaskan manual O & P instruktur dengan tekun
secara umum dan aktif No. 5 s/d 15
Menjelaskan definisi Mencatat hal-hal yang
perlu
Menjelaskan tujuan
Mengajukan pertanyaan
Menjelaskan sarana irigasi bila perlu
Menjelaskan kegiatan
persiapan O & P dalam
periode transisi
Waktu : 10 menit
Bahan : Materi serahan
(bab 1 Pendahuluan)
xi
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Waktu : 30 menit
Bahan : Materi serahan
(bab 3. Pengenalan
Manual O & P Bangunan
Khusus)
xii
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
MATERI SERAHAN
xiii
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Umum
Air adalah kebutuhan yang sangat penting untuk kehidupan manusia, tumbuh-
tumbuhan dan hewan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut sebagian dapat
dicukupi secara alami yakni dari air hujan, air sungai, air danau, air rawa, mata air
dan air tanah. Kekurangannya dicukupi dari sumber air buatan, seperti saluran
irigasi, pompa, sumur air, dll.
Jaringan irigasi ialah saluran air buatan untuk keperluan mencukupi kebutuhan air
terutama untuk usaha pertanian tanaman pangan dan perkebunan. Pada musim
hujan sebagian besar kebutuhan air untuk pertanian dicukupi oleh air hujan, tapi ada
kalanya hujan terputus beberapa hari/ minggu berturut-turut, pada saat itulah air
irigasi sangat diperlukan untuk membantu kekurangan air untuk pertanian, terutama
tanaman padi. Air irigasi diusahakan di samping untuk pertanian juga air minum,
keperluan rumah tangga, industri, perikanan dan pembersihan kota.
Bangunan Terowongan dapat sebagai bagian dari jaringan irigasi atau sebagai
bagian dari saluran yaitu berupa saluran tertutup yang melintasi pegunungan, juga
dapat sebagai bagian dari bendungan yaitu berupa terowongan pengelak yaitu
terowongan yang berfungsi mengelakkan air sungai agar pelaksanaan bendungan
dapat aman dari pengaruh air sungai. Setelah selesai pembuatan bendungan
terowongan pengelak tersebut dapat ditutup tidak berfungsi lagi, tetapi dapat pula
berfungsi lagi untuk mengalirkan air dari spillway ke sungai bagian hilir atau
berfungsi mengalirkan air dari pintu pengambilan.
Manual O&P untuk setiap proyek atau jaringan berbeda-beda, sedangkan yang ada
didalam modul ini hanya sebagai contoh.
Manual O&P tergantung dari tipe atau jenis jaringan, pintu-pintu dan seterusnya.
a. Jaringan irigasi teknis : seluruh jaringan dari bendung/ penangkap air, saluran
pembawa utama (saluran induk, saluran sekunder) bahkan saluran tersiernya
telah dibangun secara teknis permanent. Semua pengambilan, bangunan bagi
dan sadap tersier mempunyai pintu pengatur dan bangunan pengukur debit.
1-1
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Operasi dan pemeliharaan (O & P) pada jaringan irigasi teknis dan semi teknis
sampai pintu sadap tersier termasuk saluran pembuangnya menjadi tanggung jawab
Pemerintah cq Dinas Pengairan Propinsi. O & P jaringan tersier dari pintu sadap
sampai ke sawah termasuk saluran pembuang pada petak tersier menjadi tanggung
jawab perkumpulan petani pemakai air (P3A).
Wewenang dan tanggung jawab tunggal secara menyeluruh dalam pengaturan air
dan pemeliharaan jaringan-jaringan irigasi berada pada Pemda TK. I Propinsi.
Sebagai aparat pelaksana yang membantu Gubernur Kepala Daerah ditetapkan
Dinas Pekerjaan Umum Propinsi/ Pengairan, yang mendapat pengawasan dan
petunjuk teknis dari Departemen Pekerjaan Umum (Inpres No. 1 tahun 1969).
1.2 Definisi
1.2.1 Definisi Operasi.
Operasi irigasi adalah proses pengumpulan data, pengaturan/ pengambilan
air dari sumber air, pembagian air irigasi dan pembuangan kelebihan air agar
dapat mencapai sasaran secara efisien dengan tepat dalam jumlah, cara,
waktu dan mutu.
1.2.2 Definisi Pemeliharaan.
Pemeliharaan jaringan irigasi adalah usaha yang terus menerus (rutin) untuk
mempertahankan fungsi dan kelestarian jaringan seoptimal mungkin berikut
kondisi fisik jaringan sehingga pengoperasian jaringan irigasi dapat
dilaksanakan dengan baik dan efisien.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Operasi.
Dalam kalimat “mengatur air irigasi agar berdaya guna dan berhasil guna
(efektif dan efisien)”, ada 2 macam tujuan yang perlu dicapai, yaitu :
1-2
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Kegiatan-kegiatan operasi :
- Pekerjaan pengukuran dan pengumpulan data (debit, curah hujan, luas
tanaman, dll) dan pengolahannya.
- Pekerjaan kalibrasi pintu/ alat ukur debit.
- Membuat rencana pembagian air (RPA) termasuk rencana golongan dan
rencana tata tanam (RTT), rencana pengeringan, analisa debit air tersedia
dan neraca air.
- Melaksanakan pembagian air/ pengaturan air.
- Melaksanakan pembukaan/ penutupan pintu air dari bangunan pengatur dan
kolam pengendap.
- Pemantauan dan evaluasi.
1-3
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
2. Pembuangan Endapan
Membersihkan lumpur di depan pintu pengambilan dan kantong
endapan intake dan bangunan lain
Membersihkan endapan antara pintu sadap, pintu pengatur,
bangunan ukur, sipon, gorong-gorong , jembatan dan bangunan air
(di sekitar bangunan)
Membersihkan sampah dan endapan pada bangunan pemasukan
saluran pembuang (drain inlet)
b. Pemeliharaan Berkala
1. Bangunan Pengambilan dan Bangunan Pengatur
Perbaikan mercu bendung, kolam olakan, koperan sebelah hilir,
konstruksi pelindung tanggul, dan sebagainya
Penggantian plat baja pintu, stang ulir dan mur-mur kuningan, serta
perbaikan dan penggantian pintu kayu
1-4
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
2. Saluran
Pasangan batu
- Siar kembali yang retak
- Perbaikan pasangan berongga di belakangnya
- Perbaikan pasangan yang rusak
Tanggul
- Perbaikan tanggul yang sifatnya bukan darurat
- Perbaikan tanggul setelah perbaikan sementara
- pemulihan tanggul rusak untuk menutup bocoran
3. Pembuangan lumpur
Pembuangan lumpur dan sampah yang tidak tertangani pada waktu
pemeliharaan rutin
Normalisasi saluran
5. Pembuangan Tumbuh-tumbuhan
Pembuangan pohon-pohon dan semak-semak besar
Pengendalian tanaman pengganggu dalam air dan tumbuh-tumbuhan
di atas saluran
1-5
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Prosedur penyerahan proyek yang telah selesai atau proyek sebagian selesai
dicantumkan dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 347/ KPTS/ 1986,
tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyerahan Proyek Selesai di Lingkungan
Departemen Pekerjaan Umum.
1-6
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Untuk dapat menjamin bahwa jaringan irigasi yang akan diserahkan oleh proyek
telah berfungsi dengan baik, maka perlu disusun langkah-langkah persiapan yang
dapat memberikan jaminan tersebut. Dalam prosedur tersebut juga harus diatur
tentang pembentukan baik organisasi maupun penyediaan fasilitas-fasilitas
penunjang untuk dapat terlaksananya O&P yang mantap dikemudian hari.
1-7
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Periode
Transisi
Kegiatan Proyek
Desain, Konstruksi
Kerjasama Antara
Proyek dan Dinas/ Sub Dinas SDA
Persiapan O & P
Penyerahan Proyek
Selesai untuk O & P
Pemantapan O & P
Komponen kegiatan persiapan O&P ini merupakan bagian dari usaha persiapan
untuk penyerahan proyek selesai.
1-8
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Bentuk susunan organisasi proyek dan keterlibatan Seksi O&P, Sub Dinas SDA,
selama tahap pelaksanaan proyek sangat berbeda antara proyek yang satu
dengan proyek yang lainnya. Dalam beberapa kasus staf senior O&P dari Sub
Dinas SDA sudah merupakan bagian dari organisasi proyek tersebut yang
menangani aspek-aspek O&P. dalam kasus-kasus lain praktis tidak ada
keterlibatan dari pihak Sub Dinas SDA.
Organisasi proyek (non structural) mungkin telah memiliki suatu unit O&P dalam
bentuk embrio atau sudah terbentuk selama persiapan O&P yang bias menjadi
inti pada organisasi O&P nantinya.
Oleh karena itu tidak dapat ditetapkan suatu ketentuan yang berlaku secara
umum, tetapi dalam hal ini yang terpenting adalah merencanakan suatu
organisasi O&P (baik kualitas maupun kuantitas) yang sesuai dengan kebutuhan
menurut rencana kegiatan operasi dan menjabarkannya secara rinci bagaimana
mengatur tata kepegawaiannya (staffing).
Untuk dapat terlaksananya tugas O&P dengan baik dan benar perlu dilakukan
suatu evaluasi secara teliti, tentang kebutuhan pegawai baik dari segi kualitas
maupun kuantitas untuk kategori-kategori yang berbeda.
1-9
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Pemilihan (seleksi) staf proyek untuk tugas-tugas O&P dilakukan dengan jalan
memanggil calon untuk posisi yang telah ditentukan dan membandingkan
spesifikasi pekerjaan yang akan dijabat dengan kualifikasi dan pengalaman dari
calon.
Uji coba ini harus dilakukan bersama oleh staf desain/ konstruksi proyek dan staf
O&P dari Sub Dinas SDA dengan bantuan staf ahli jika diperlukan untuk
mengukur debit dan memeriksa pintu-pintu.
Pelaksanaan uji coba dilakukan dalam tahun pertama masa Persiapan Operasi
dan Pemeliharaan, dimana penentuan waktunya disesuaikan dengan
tersedianya air dalam debit yang cukup untuk dapat terlaksananya uji coba
dengan baik.
1.5.2.4 Penyelesaian Fisik Jaringan Irigasi
Seksi O&P dari Dinas/ Sub Dinas SDA, bersama-sama dengan staf proyek
harus memeriksa/ mengecek semua bagian-bagian jaringan utama dan jaringan
tersier yang belum/ tidak lengkap. Untuk melengkapi dan memperbaiki
kekurangan-kekurangan/ penyimpangan yang diketemukan selama masa uji
coba, maka harus disusun suatu program perbaikan termasuk juga
penganggarannya. Pelaksanaan pekerjaan ini harus dilakukan oleh proyek
sebelum proyek diserahkan ke Sub Dinas SDA atau tetap diserahkan tetapi
perbaikan masih oleh proyek, sehingga beban pekerjaan ini tidak dipikul dalam
kegiatan O&P nantinya.
1 - 10
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Kurikulum yang diusulkan untuk latihan praktek ini akan terdiri dari :
a. Pengenalan irigasi
b. Undang-undang dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan irigasi
c. Organisasi O&P
d. Pengoperasian jaringan-jaringan irigasi
e. Pemeliharaan jaringan-jaringan irigasi
f. Penganggaran biaya O&P
1 - 11
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Kelompok sasaran untuk pengenalan O&P ini ialah staf pada dan di bawah
tingkat Sub Dinas SDA, begitu pula staf tingkat Dinas SDA dalam hal dimana
jaringan mempunyai lebih dari satu Sub Dinas SDA. Pelatihan staf pada tingkat
Dinas SDA dan yang lebih tinggi lagi, akan diliput dalam program O & P mantap.
Staf senior dikemudian hari akan berkesempatan untuk mengikuti kursus
klasikal.
Para pelatih atau instruktur untuk latihan ini adalah mereka yang telah dilatih
sebagai pelatih dan tersedia di tiap propinsi. Untuk propinsi-propinsi yang tidak
memilikinya, pelatih akan disediakan dari propinsi terdekat atau melalui program
O & P mantap yang sejalan.
Bahan-bahan latihan telah tersedia dalam program O & P mantap, dan dapat
dipakai dengan sedikit modifikasi.
Latihan akan dilaksanakan oleh Dinas/ Sub Dinas SDA dengan dana yang
disediakan oleh proyek.
Cara dan bahan-bahan latihan untuk operasi pada petak tersier begitu pula
tentang aspek-aspek perkumpulan petani telah dikembangkan dan tersedia
untuk dipakai dalam pelatihan para pemakai air dalam kegiatan persiapan O&P.
Latihan pada tahap persiapan O&P ini ditujukan kepada para petani dan
mencakup aspek-aspek sebagai berikut :
a. Pengenalan jaringan irigasi
b. Pengenalan O&P
1 - 12
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Latihan ini akan dilakukan oleh Sub Dinas SDA dengan dana dari proyek.
Para desainer dari proyek harus menyusun pedoman operasi dan pemeliharaan
yang memasukkan asumsi dan kriteria perencanaan dan desain serta prosedur
pengoperasian jaringan. Pedoman tersebut juga harus memuat instruksi tentang
pengoperasian peralatan bangunan yang khusus/ spesifik.
Selama periode persiapan PROM, staf E&P senior memantau dan membantu
dalam penyusunan pedoman dan data. Pedoman O&P yang diselesaikan pada
tahap ini harus merupakan pedoman lengkap untuk staf O&P diberbagai tingkat.
1.5.2.9 Penyusunan Anggaran untuk Kegiatan Persiapan O&P
Anggaran yang dibutuhkan untuk semua komponen kegiatan persiapan O&P
harus diperhitungkan alokasinya oleh Proyek, diusulkan dan dimasukkan dalam
komponen biaya Proyek. Perincian anggaran untuk PROM dibicarakan lebih
detail dalam butir 1.5.4 dibagian tulisan di belakang.
Selain itu perhatian harus diberikan pada penganggaran yang benar untuk
operasi dan pemeliharaan (Program EOM). Prosedur dan praktek yang benar
harus ditetapkan untuk menyusun anggaran yang dapat memenuhi semua
kebutuhan pemantapan O&P.
1 - 13
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Penyediaan secara khusus akan dibutuhkan untuk hal-hal yang sebagai berikut :
Gaji/ upah tunjangan-tunjangan untuk staf baru
Peralatan kantor dan bahan-bahan untuk kantor lapangan bila diperlukan
Pembelian alat angkutan/ kendaraan tambahan (kalau pengalihan dari
proyek tidak mencukupi).
1.5.2.10 Penyerahan
Komponen-komponen kegiatan persiapan O&P merupakan bagian dan usaha
persiapan untuk penyerahan proyek selesai. Setelah kegiatan-kegiatan
persiapan tersebut dapat diselesaikan dengan baik, maka penyerahan proyek
selesai dapat dilakukan dengan lengkap dan benar.
1 - 14
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Pemda, termasuk juga instansi lain yang terkait, akan berperanan dalam
menunjang kegiatan-kegiatan pembentukan para petani dan lain-lain. Kegiatan-
kegiatan penyuluhan pertanian diharapkan mulai berjalan bersamaan dengan
kegiatan persiapan O&P.
1 - 15
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
B. Untuk komponen (1), (2), (7) pada butir 1.5.2 dan penyerahan
Biaya peralatan, dan pengeluaran insidential adalah sebagai berikut :
a. Organisasi dan staf
b. Uji coba (trial run)
c. Pengumpulan data dan penyusunan pedoman O&P
d. Penyerahan
Peralatan dan sarana yang dibutuhkan akan mencakup :
a. Kendaraan empat gardan (4 WD/ Jeep) dengan pengemudi
b. Seorang juru ukur (surveyor) dengan theodolit dan pengukur ketinggian
termasuk biaya untuk sepeda motor dan pekerja.
c. Dua atau tiga alat pengukur arus (current meter)
d. Tiga atau empat alat ukur debit (cut throat flume)
e. Kamera
f. Bor tangan (Auger)
g. Honor untuk staf pekerja, bahan dan lain-lain pengeluaran.
SUB DINAS
No. KEGIATAN PROYEK
SDA
1. Pembentukan Organisasi O&P - P
2. Penyediaan Staf O&P B P
3. Uji coba (Trial Run) Jaringan Irigasi B B
4. Penyempurnaan Fisik Jaringan P M
5. Penyiapan Fasilitas Penunjang P M
6. Latihan Staf O&P B P
1 - 16
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Anggaran untuk kategori B dan C akan berada apabila ada di bawah BagPro
yang ditugaskan untuk persiapan O&P. Kategori ini mungkin tidak disediakan
khusus dalam anggaran semula proyek, sehingga harus disusun dan diusulkan
dimasukkan kedalam anggaran proyek untuk persiapan O&P tahun pertama.
1 - 17
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
1 - 18
Tahun Thn 1 Thn 2 Thn 3 Thn 4 Thn 5
KEGIATAN
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
Pencetakan Sawah
***********************************************************
Musim tanam
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA
Penyempn. Fisik
dan Fasilitas
Penunjang ################ #####################
Organisasi dan
Staf O&P ***************** ######## #########################
Latihan Pemakaian
Air ########
Pelaksanaan
Penyerahan ************************########
Keterangan :
#### : Kegiatan PROM
Gambar 2 Jadwal Pelaksanaan Program Persiapan O & P
1 - 19
Pengenalan Manual O&P
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
BAB II
PENGENALAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN
SISTEM IRIGASI
Data Blanko
- Luas tanaman 01 – 0, 02 – 0, 03 – 0, 04 – 0
- Rencana kebutuhan air dan 04 – 0, 05 – 0, 06 – 0, 07 – 0,
perhitungan faktor K 08 – 0, 09 – 0
- Debit saluran dan sungai 06 – 0, 08 – 0, 10 – 0, 13 – 0
- Curah hujan 11 – 0, 12 – 0
- Neraca air dan realisasi luas 14 – 0, 15 – 0, 16 – 0
tanam
2-1
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Rencana ini memerlukan studi neraca air (water balance study), yaitu kebutuhan
air yang hampir mendekati debit andalan dari sungai dan atau waduk/ kolam.
Semua ini dibangun dengan pintu-pintu untuk mengatur air yang lewat agar dapat
mengontrol debit yang melaluinya menurut jumlah yang diperlukan. Selain dari itu
cara-cara pengaturan pintu air juga banyak mempengaruhi keamanan pintunya,
bangunan dan tanggul saluran di sekitarnya; khususnya bagi pintu-pintu di
bendung ketika terjadi banjir di sungai, pengaturan pintu sangat erat kaitannya
dengan keamanan bangunan itu dan banyaknya lumpur/ pasir/ batu yang masuk
ke saluran.
2-2
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Jumlahnya keperluan dana untuk operasi irigasi lebih banyak bergantung pada
tingkat teknis jaringan irigasi dan kerapatan bangunan daripada perkiraan areal
irigasinya.
2-3
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Program pekerjaan O&P tiap tahun anggaran (TA) perlu dipersiapkan. Usulan biaya
tersebut dijumlahkan dan ditambah biaya untuk kebutuhan yang tetap atau rutin,
maka dapat ditaksir sejumlah dana yang dibutuhkan. Kegiatan operasi seharusnya
dapat dibiayai dari anggaran rutin, tapi berhubung anggaran rutin masih kurang
memadai maka masih dibantu dari anggaran program EOM (pemantapan O&P).
2-4
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Tabel 2 BLANKO : 01 - 0
RENCANA LUAS TANAM PER PETAK TERSIER
Padi 80 40 20 80 40 0
Telah ada
Tebu
Akan Ditanam
Palawija 30 40 30 60
Lain-lain *)
Bera 10 20 10 20
Luas Sawah Irigasi 80 80 80 80 80 80
Golongan xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx A
Tgl Pengolahan Tanah xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx 15 Oktober
( Slamet ) ( Winarno )
Penjelasan :
1) Dibuat 1 bln sebelum Rapat Panitia Irigasi dan
dibuat sekaligus untuk ketiga masa tanam MT 1, MT 2, MT 3
2) Dibuat 1 bln sebelum musim tanam mulai
*) Untuk keperluan………………………..
2-5
Tabel 3 BLANKO : 02 - 0
RENCANA TANAM PER KEMANTREN PER MASA TANAM
No. Petak Tersier 1) Kutipan Usulan P3A (ha) 2) Kutipan Keputusan Panitia Irigasi (ha)
Urut Nama Petak Luas Sawah Padi 3) Tebu Palawija Lain- Jumlah Bera Padi 3) Tebu Palawija Lain- Jumlah Bera Golongan Tgl. Awal
Tersier Irigasi (ha) Y.A. Y.A.D. lain Tanaman Y.A. Y.A.D. lain Tanaman pemberian Air
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA
Jumlah
2-6
Pengenalan Manual O&P
Tabel 4 BLANKO : 03 - 0
LAMPIRAN KEPUTUSAN PANITIA IRIGASI MENGENAI RENCANA TATA TANAM GLOBAL
Periode Musim Tanam : tahun 1984 s/d 19853 Cabang Dinas : Kepodang
Daerah No. Luas Rencana Golongan Padi (ha) Tebu (ha) Palawija (ha) Lain-lain Jumlah
No. Irigasi Kode Sawah Irigasi Golongan Tgl Pengolahan MT.1 MT.2 MT.1 MT.2 MT.3 MT.1 MT.2 MT.3 MT.1 MT.2 MT.3 Luas Tanam
D.I. (ha) tanah MT.1 (MT.1+MT.2+MT.3)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kepuh 173 300 A, B, C 15/10 300 150 135 250 835
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA
Jumlah
2-7
Pengenalan Manual O&P
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Tabel 5 BLANKO : 04 - 0
LAPORAN KEADAAN AIR DAN TANAMAN PADA PETAK TERSIER
Padi : 60 ha
Tebu muda : ……………. ha
Tebu tua : ……………. ha
Palawija : 55 ha
Lain-lain : ……………. ha
( S i s ) ( Slamet )
2-8
Tabel 6 BLANKO : 05 - 0
RENCANA KEBUTUHAN AIR DI PINTU TERSIER
Satuan Tersier T3 Tersier T2 Tersier T1 Tersier ……. Tersier ……. Tersier ……. Tersier …….
No. Uraian/ Bab Kebutuhan Air di Usulan Luas Kebutuhan Usulan Luas Kebutuhan Usulan Luas Kebutuhan Usulan Luas Kebutuhan Usulan Luas Kebutuhan Usulan Luas Kebutuhan Usulan Luas Kebutuhan
Sawah (l/dt/ha) Tanam (ha) Air di sawah Tanam (ha) Air di sawah Tanam (ha) Air di sawah Tanam (ha) Air di sawah Tanam (ha) Air di sawah Tanam (ha) Air di sawah Tanam (ha) Air di sawah
MT1 : MT2/MT3 (l/dt) (l/dt) (l/dt) (l/dt) (l/dt) (l/dt) (l/dt)
1 2 3.1 3.2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA
2-9
Pengenalan Manual O&P
Tabel 7 BLANKO : 06 - 0
PENCATATAN DEBIT SALURAN
Debit ( l/ det ) pada tanggal Jumlah Debit rata-rata Cara Pengukuran Kondisi
Ruas Saluran/ Petak
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Debit setengah bulanan Debit Alat Ukur
Tersier
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 (l/det) (l/det) a b c Baik Rusak
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA
2 - 10
Pengenalan Manual O&P
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Tabel 8 BLANKO : 07 - 0
RENCANA KEBUTUHAN AIR DI JARINGAN UTAMA
DAN USULAN FAKTOR K
4 Pabrik - 20 20 20 20
5 Hilang - 30 34 30 30
6 suplesi - -20 -20 -20 -20
7 Sek Kepuh 300 205 208 275 217 20 30 -20 247 205
*) K = diusulkan 1.0
Penjelasan : K = ditetapkan 0.81
1. Kolom (11) = (7) + (8) + (9) + (10)
2. Kolom (12) = (7) x K + (8) + (9) - (10) 15 April 1985
*) K = diusulkan : hanya diisi untuk D.I. Besar
(Lebih dari satu Ranting) Kepala Ranting Dinas
Pengairan Kutilang
Laporan tengah bulanan : Ranting Cabang (untuk D.I. besar)
Mantri (diinformasikan saja)
( Winarno )
2 - 11
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Tabel 9 BLANKO : 08 - 0
PENCATATAN DEBIT NORMAL SUNGAI
Penjelasan :
1. Pencatatan debit dilakukan tiap pkl 07.00 15 April 1985
2. Perhitungan kolom 8 & 9 oleh Ranting Penjaga Bendung/
3. Dimulai pada keadaan banjir bahaya Mantri Pengairan Perkutut
pertama harus diisi juga blanko 10
4. Kol. (5) & (7) adalah Q yang aktual dialirkan
( S i s )
Laporan tengah bulanan : Penjaga bendung/
Mantri Ranting
2 - 12
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Tabel 10 BLANKO : 09 - 0
PERHITUNGAN FAKTOR - K
1. Debit diperlukan (dari blanko 07) 2. Debit tersedia (dari blanko 08)
3. Debit dialirkan
4. Perhitungan Faktor K
Jumlah
No. Kode Debit
(l/det)
4.1 Qa 205
(c) 217
4.2 Qs 20
4.3 Q1 20
(d) 50
4.4 Qh 30
4.5 Selisih = (c) - (d) 175
4.6 Qt 217
4.5
Faktor - K = 0,81
4.6
2 - 13
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
2 - 14
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
B l a n k o P e la p o r S t a n d a r Pengirim/ Penerima
PELAKSANAAN
1/2B 1/2B
5 - 0 Rencana kebutuhan air di pintu tersier I K R
1/2B 1/2B
6 - 0 Pencatatan debit saluran K R R/I
Catatan :
B Formulir dikirim tiap setengah bulan
Formulir dikirim tiap bulan
Formulir dikirim tiap musim tanam
Formulir dikirim tiap tahun
Formulir dikirim secara insidentil
Kantor yang mencatat/ menyusun/ mengirimkan
Kantor yang menerima/ memeriksa
Kantor yang mengolah lantas mengirimkannya
Kantor yang menerima sebagai di informasikan
Arus pengiriman
2 - 15
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
BAB III
PENGENALAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN
BANGUNAN KHUSUS (BENDUNG)
F = 2 m2 F = 2 m2 F = 2 m2
V = 0,50 m/det V = 0,50 m/det V = 0,50 m/det
Q = 1 m3/det Q = 0,50 m3/det Q = 1 m3/det
Apabila debit rencana dialirkan, muka air akan naik dan tinggi jagaan berkurang.
Keadaan ini menambah resiko air melimpah di atas tanggul.
3-1
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Gambar 6 Denah
Pada gambar di atas, tata letak bendung yang biasa dijumpai terdiri dari tubuh
bendung dari pasangan batu yang melintang sungai, pintu penguras dan pintu
pengambil. Pintu penguras dimaksudkan untuk menguras lumpur yang berat di
depan pintu pengambil, untuk mencegah masuknya lumpur yang akan
mengendap di dalam jaringan saluran.
3-2
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Beban dasar berupa bahan yang berat seperti kerikil dan batu-batu kecil yang
menggelinding sepanjang dasar sungai. Beban ini terlalu berat untuk dapat
terbawa oleh air.
Beban melayang berupa partikel-partikel pasir, lumpur dan lempung yang dapat
terangkat oleh air dan tetap dalam keadaan suspensi (melayang-layang) karena
gerak air yang cepat dan berputar.
Hal ini banyak membantu pencegahan masuknya beban dasar ke saluran melalui
bukaan bawah pintu pengambil. Kemudian beban dasar dapat disalurkan keluar
melalui pintu penguras.
3-3
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Apabila banjir mulai surut, pintu penguras harus dibuka penuh dan pintu
pengambil dibuka secukupnya guna memenuhi kebutuhan irigasi.
Apabila debit sungai lebih kecil dari kebutuhan debit untuk irigasi maka pintu
penguras harus ditutup dan pengurasan lumpur yang terkumpul di depan pintu
pengambil harus dilaksanakan secara berkala, yaitu kurang lebih sekali tiap
setengah bulan s/d sebulan.
3-4
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Apabila pembilasan lumpur itu tidak dilaksanakan secara teratur, maka luas
penampang kolam pengendap akan berkurang, aliran air menjadi makin cepat dan
muatan lumpur tidak dapat mengendap. Maka kolam pengendap itu tidak dapat
berfungsi dan lumpur terus masuk ke saluran dan menyebabkan pelumpuran.
3-5
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
3-6
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Dengan mempertahankan tinggi muka air rencana pada bangunan bagi ini, acapkali
memungkinkan untuk menjamin air untuk saluran yang menyadap.
3-7
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Pada gambar di atas ada 3 bangunan sadap tersier yang menyadap air dari
saluran sekunder. Tersier A mengairi sawah yang duganya tinggi. Agar debit
rencana dapat mengalir ke saluran itu, duga air di saluran sekunder harus setinggi
duga air 1. Saluran B dapat mengairi sawah pada duga air 2 di saluran sekunder,
sedang sawah yang rendah yang mendapat air dari saluran C dapat mengairi
sawah pada duga air 3 di saluran sekunder.
Semua duga air itu diatur dengan menggunakan pintu atau balok sekat di saluran
sekunder (di D). Supaya dapat memasukkan air ke ketiga bangunan sadap itu,
duga air di kolam penerima desebelah hulu D, harus dipertahankan pada muka air
rencana pada bangunan pembagi dan ketinggian ini merupakan muka air turun
dibawahnya maka saluran A tidak dapat memperoleh debit yang diperlukan.
Apabila muka air ada pada duga 1 akan tetapi jumlah debit yang keluar lebih
besar dari debit yang masuk ke saluran sekunder, muka air di kolam penerima
akan turun sampai debit yang mengalir ke bangunan sadap sama dengan debit
yang masuk ke saluran sekunder. Keadaan demikian ini dapat diterima apabila hal
ini hanya terjadi untuk sementara. Apabila debit yang masuk ke saluran sekunder
tidak mencukupi kebutuhan, dan mungkin demikian untuk beberapa hari, maka
pintu-pintu sadap untuk saluran A, B dan C harus ditutup sedikit dan muka air
dinaikkan sampai muka air rencana.
3-8
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Pada bangunan bagi semacam itu muka air di kolam penerima harus setinggi
muka air rencana yaitu pada duga 1 dan pintu saluran A, B dan C disetel supaya
mengeluarkan debit sejumlah yang diperlukan.
Apabila setelah sesaat lamanya muka air di kolam penerima berubah dari muka
air rencana maka pintu-pintu pengatur duga atau balok sekat pada bangunan
pembaginya harus diatur untuk mempertahankan muka air rencana.
Perlu diperhatikan juga duga jagaan/ waking saluran harus dijaga secukupnya,
agar pengamanan tanggul saluran tidak terancam.
Kedudukan muka air rencana (duga 1) harus diberi tanda yang jelas dan tidak
terhapuskan pada bangunannya. Maka jelaslah bagi Mantri Pengairan atau bagi
PPA, sampai setinggi mana muka air harus dipertahankan. Pengaturan muka air
di saluran dengan muka air di atas muka air rencana dapat mengurangi tinggi
jagaan dan dapat berakibat meluapnya air saluran di atas mercu tanggul. Hal ini
tidak dapat dibenarkan
Keadaan I :
Hujan lebat di daerah aliran sungai di sebelah hulu bendung Qs akan bertambah
sampai banjir. Dalam hal ini pintu pengambil harus diatur sesuai dengan cara yang
telah dijelaskan di atas
Keadaan II :
Hujan turun di sebagian D.I :
Pengamat menentukan berapa Q yang harus dikurangi pada pintu-pintu yang
bersangkutan berdasarkan laporan curah hujan lebat (75 mm/ hari) dari juru-juru,
selanjutnya dia menginstruksikan agar pintu pengambil, pintu sadap dan pintu
pembagi harus dikurangi pembukaannya, urutan penyetelannya harus dimulai dari
hulu ke hilir.
3-9
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
…. m3/dt ….m
Penjelasan :
- Skala banjir : perlu dicantumkan batas besarnya debit atau elevasi muka air banjir
kecil, sedang & besar untuk setiap bangunan khusus.
- Tinggi pembukaan pintu-pintu air perlu diberi batas angka. Sedapat mungkin
menghindari kata-kata yang artinya kurang jelas/ definitif
- Membuka & menutup pintu air harus perlahan-lahan
3 - 10
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
- Bila jumlah daun pintu pada tiap tipe bangunan lebih dari 2 (dua), bukalah pertama
yang di tengah, lalu yang disamping dan pembukaan pintu-pintu diatur secara
simetris
- Tailwater sangat mempengaruhi kekuatan aliran dari lubang-lubang pintu air yang
akan mengakibatkan scouring di sebelah hilir bendung. Maka keadaan tailwater
sangat perlu diperhatikan oleh operator.
Apabila dua-duanya tidak ada, dibawah ini diberi contoh prinsip umum
operasinya :
Penjelasan :
Pintu-pintu pada mercu bendung bilamana ditutup kembali harus dimulai dari yang
berada di samping.
Yang lain sama dengan penjelasan untuk Operasi Bendung Tetap.
3 - 11
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
3 - 12
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
3 - 13
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
c. Pemakaian air waduk pada musim hujan harus dihemat. Untuk itu pengaruh
curah hujan efektif pada areal irigasi harus diperhitungkan secara cermat.
3 - 14
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
b. Pencatatan T.M.A. waduk setiap hari agar diketahui setiap saat adanya
pengurangan atau tambahan air setiap hari (m3) karena hujan, sumber air
setempat dan/ atau sungai pengisi (voeding river)
3 - 15
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Dalam tulisan ini akan diuraikan secara singkat tentang pelaksanaan pembuatan
terowongan untuk saluran air sebagai bangunan pelengkap pada proyek
bendungan baik untuk tujuan serbaguna (PLTA dan Irigasi) atau khusus untuk
Irigasi atau khusus untuk PLTA.
Secara fisik ada tiga macam terowongan yaitu :
1. Terowongan mendatar
Terowongan mendatar lazim dibangun untuk terowongan pengelak (dirvesion
tunnel), waterway (terusan air), terowongan pembantu (adit tunnel),
terowongan masuk (access tunnel), terowongan drainase (drainage tunnel),
inspection tunnel, terowongan saluran buri (tail race tunnel), terowongan
pelimpah (spillway tunnel), terowongan penghubung (connection tunnel) dan
lain sebagainya.
3 - 16
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
3 - 17
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Dalam hal ini yang akan dibahas adalah terowongan yang membawa air irigasi
dan terowongan pengelak, yang semula berfungsi sebagai pengelak air sungai
agar pada saat pelaksanaan pekerjaan bangunan disungai tidak terganggu dari air
sungai, biasanya bangunan tersebut adalah bendungan serta terowongan PLTA.
Jadi disini setelah tidak berfungsi lagi sebagai pengelak, terowongan beroperasi
tergantung dari air yang mengalir di pelimpah atau spillway dan atau air yang
mengalir berdasarkan pengoperasian sesuai kebutuhan air irigasi.
3 - 18
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Pada musim hujan debit sungai meningkat / membesar apalagi pada saat
terjadi banjir. Pada saat musim kemarau debit sungai menurun sampai
mencapai debit air minimum untuk ini tidak diperlukan manual O&P.
Setelah penutupan yaitu dipasangnya balok sekat pada alur yang telah
dipersiapkan dengan mobile crane dilakukan penutupan dengan beton
dekat balok sekat yang dipasang tadi, yang mana telah disiapkan plug
serta pipa untuk mengalirkan kebocoran dari balok sekat, yaitu tempat
pengecoran beton sebagai penutup terowongan.
3 - 19
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
3 - 20
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Pusat listrik tenaga air (PLTA) adalah suatu instalasi yang memanfaatkan
tenaga air dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi tenaga listrik,
peralatan utama yang digunakan adalah jalanan air (water way) yang
terdiri atas :
- Bangunan intake
- Bangunan terowongan tekan
- Bangunan tangki pendatar
- Bangunan pipa pesat
- Bangunan draft tube
- Bangunan tail race
3 - 21
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
3.8.2.4.1 Organisasi
Patroli dan inspeksi termasuk dalam lingkup tugas bagian operasi/
pemeliharaan. Kepala tim pemeliharan fasilitas bangunan-bangunan sipil
/ PLTA membawahi satu kelompok patroli/ inspeksi atau lebih tergantung
dari besar/ luasnya fasilitas PLTA yang ada.
Untuk tim pemeliharaan fasilitas sipil dan lingkungan hidup terdiri dari 3
(tiga) kelompok yaitu :
- Kelompok fasilitas daerah hulu
- Kelompok fasilitas daerah hilir
- Kelompok lingkungan hidup
3 - 22
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
pasti akan fungsi dari fasilitas sipil, keadaannya apakah normal atau
abnormal melakukan pencatatan, perbaikan ringan, melakukan
pengukuran, maka terjadinya sesuatu hal yang tidak diinginkan dapat
dilakukan tindakan pengamanan sendiri mungkin. Inspeksi lapangan
dapat dibagi dalam 3 (tiga) bagian :
1. Inspeksi rutin : dilakukan setiap hari atau seminggu sekali
2. Inspeksi periodik : dilakukan secara periodik (1 bulan sekali)
3. Inspeksi khusus : dilakukan apabila terjadi gempa, dan lain-lain
- Patroli mempunyai arti berjalan sampai mengamati fasilitas sipil
dalam selang waktu dan rute yang telah direncanakan. Pengamatan
dilakukan secara visual dan kemudian menentukan kondisinya dalam
keadaan normal atau abnormal serta membuat catatan dan
melakukan pembersihan ringan di lokasi sekitar bangunan
terowongan.
3 - 23
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
Hasil patroli dan inspeksi kerusakan harus dicatat dengan format tertentu
seperti (tabel-1) dan dilaporkan kepada atasannya. Hasil patroli dan
inspeksi secara keseluruhan pada lingkup PLTA diberikan seperti pada
tabel 2.
Tabel 1 :
Kklasifikasi / tingkat kerusakan dan tingkat pelaporan
Tingkatan Laporan
Lembaga
Project manager
Manajerial Direksi pemerintah yang
Tingkatan for civil work
berwenang
kerusakan
(1) X X
(2) X X
(3) X X X
(4) X X X X
Keterangan :
(1) Bila kerusakan dapat diperbaiki oleh tim pemeliharaan
(2) Bila kerusakan tidak mengganggu pembangkitan
(3) Bila kerusakan mengganggu pembangkitan
(4) Bila kerusakan mempunyai kemungkinan dapat menghilangkannya manusia
3 - 24
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
RESER-
VOIR
AREA
DAM
BODY
DOWN
STREAM
SPILL
WAY
OUTLET
DAM
CON-
TROL
CENTER
ROAD
Concrete Structure
TUNNEL
REMARKS
REPORTER
CHIEF ENGINEER
3 - 25
Pelatihan Ahli Desain Terowongan SDA Pengenalan Manual O&P
DAFTAR PUSTAKA
1. Sir M macdonald & Partner Asia in Association with Sinotech, Indah Karya, Virama Karya
& Grasia. Modul Training Operasi dan Pemeliharaan Irigasi, Maret 1990.
2. Sub Dit Pembinaan E & P Direktorat Irigasi I, Kegiatan Persiapan O & P dalam periode
Transisi pada Proyek Irigasi Baru, Jakarta Desember 1989.
RANGKUMAN
BAB 1. - Untuk mengatur pembagian pada suatu jaringan agar budaya guna dan
berhasil guna secara efektif dan efisien diperlukan tata cara pengoperasian
yang baik serta dilaksanakan.
- Untuk menjaga kondisi dan fungsi jaringan tetap baik diperlukan tata cara
pemeliharaan yang baik serta dilaksanakan dengan baik.
- Bangunan terowongan dapat berupa bagian dari jaringan irigasi atau sebagai
bagian dari saluran yaitu berupa terowongan yang melintasi pegunungan, tetapi
dapat juga sebagai bagian dari bendungan yaitu berupa terowongan pengelak,
terowongan pembawa untuk PLTA.
- Operasi jaringan irigasi adalah proses pengumpulan data, pengaturan /
pembagian air irigasi dari sumber air pembagian air dan pembuangan kelebihan
air agar dapat mencapai sasaran secara efisien dengan tepat dalam jumlah,
cara, waktu dan mutu.
- Pemeliharaan jaringan irigasi adalah usaha yang terus menerus (rutin) untuk
mempertahankan fungsi dan kelestarian jaringan seoptimal mungkin berikut
kondisi fisik jaringan sehingga pengoperasian jaringan irigasi dapat
dilaksanakan dengan baik dan efisien.
- Kegiatan O&P pada periode transisi dilakukan pada saat menjelang
penyerahan proyek selesai dilakukan dengan cara kerja sama antara proyek
dan Dinas / Sub Dinas SDA untuk persiapan O&P.
tanam global dan detail serta aturan golongan dan RPA per-periode (10 - 15
hari).
- Dengan menggunakan RPA per-periode pintu dapat diatur pembagian airnya
sesuai rencana (RPA juga tergantung dari jumlahnya hujan pada saat itu)
- Pembukaan dan penutupan pintu-pintu air dibangunan pengatur, bangunan
bagi / sadap dijaringan irigasi.
- Pemantauan : luas tanaman, debit saluran dan sungai, curah hujan, rencana
dan kenyataan pembagian debit air, pembersihan kolam pengendap dengan
pengaturan pintu-pintunya, penelitian kadar lumpur yang masuk saluran dan
kwalitas airnya prosedur pembukaan / penutupan pintu-pintu bendung,
pengecekan bangunan ukur dan alat penakar hujan, pengisian papan operasi.
Pengevaluasian : intensitas tanam, bencana alam, hasil panen tanaman,
pengaturan air, biaya operasi.
- Biaya yang dibutuhkan untuk kepentingan O&P adalah biaya gaji dan upah,
biaya cetak blangko dan pelaporan, biaya perjalanan dinas, biaya pembinaan
personil, biaya pengadaan alat dan material, biaya penyelidikan efisiensi irigasi
dan kadar lumpur, biaya rapat, telekomunikasi, kantor dan sebagainya.
- Pencatatan data yang harus dilakukan antara lain, curah hujan, tinggi muka air
waduk, pengukuran debit, rembesan, penguapan, debit yang melimpas
spillway, cuaca, angin, luas tanam, jenis tanaman, garis rembesan pada
bendungan urugan, grafik volume waduk selama setahun rencana dan
kenyataan.
- O&P terowongan saluran pembawa tergantung dari pengoperasian irigasi
begitu pula mengenai pemeliharaan dan pencatatan data.
- O&P terowongan pelimpah / spillway, pengoperasian tergantung aliran yang
ada dispillway, pengamatan dan pemeliharaan dilakukan pada musim kemarau.
- O&P terowongan air irigasi, pengoperasian tergantung dari tata cara
pengoperasian jaringan irigasi yang sesuai dengan yang telah direncanakan
dan disetujui.
- O&P terowongan PLTA, pengoperasian tergantung dari rencana pemberian air
untuk PLTA yang telah direncanakan dan disetujui
Pemeliharaan dapat dibagi menjadi :
Pembentukan organisasi dan pembagian tugas
Patroli dan inspeksi
Persyaratan / tugas umum
Lingkup tugas / pekerjaan dan definisi umum
Laporan / catatan patroli dan inspeksi
Tindakan yang harus diambil pada keadaan abnormal