Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN OPERASIONAL IPAL

(SDA & MAINTENANCE)

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik


Indonesia Nomor 5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penerbitan Persetujuan Teknis
dan Surat Kelayakan Operasional Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan.

A. Sistem Manajemen Lingkungan

1. Perencanaan
Perencanaan merupakan fungsi terpenting karena awal dan arah proses manajemen
limbah secara keseluruhan, yaitu seperti menjelaskan berbagai masalah atau
identifikasi masalah, menentukan prioritas masalah, menetapkan tujuan, menyusun
rencana kerja operasional, dan membentuk struktur organisasi.
2. Pelaksanaan
Sistem kelistrikan (peralatan mesin pada suatu plant IPAL di control dan di monitor
melalui panel listrik yang sudah diatur) dan sistem pelaksanaan unit pre-treatment.
3. Pemeriksaan
Tujuan pengawasan kualitas limbah cair di Rumah Potong Hewan (RPH) terpantau
dan terlindungi secara terus menerus terhadap pengolahan limbah cair agar tetap
aman dan mencegah penurunan kualitas limbah cair yang dibuang. Adapun kegiatan
pokok dalam pengawasam kualitas cair, yaitu pemantauan dan analisa limbah cair,
evaluasi limbah cair, dan pengecekan internal audit secara berkala.
4. Tindakan
Tahapan Tindakan untuk menangani ketidaksesuaian setelah dilalukan mentoring
dan evaluasi IPAL agar dapat dilakukan tindakan perbaikan berkelanjutan terhadap
sistem operasional yang sesuai dan efektif, seperti Struktur Organisasi dan Sumber
Daya Manusia.
Dalam sumber daya manusia adanya tersedia SDM yang terferifikasi dan
berkompeten, sebegai :
• Penanggung jawab pengendalian pencemaran air atau udara.
• Penanggung jawab operasional pengolahan air limbah atau udara.
• Kompetensi lainnya sesuai kebutuhan.

Menentukan sumber daya yang disyaratkan untuk penerapan dan pemeliharaan sistem
manajemen lingkungan terkait pengendalian pencemaran air, seperti memantau,
mengukur, menganalisa, dan mengevaluasi kinerja sistem IPAL. Meningkatkan kinerja
kontrol sistem pengolahan limbah, langkah-langkah diambil untuk memperbaiki
penyimpangan dan terus meningkatkan sistem manajemen lingkungan yang sesuai dan
efektif.

B. Perawatan IPAL

Unit IPAL ini tidak memerlukan perawatan yang khusus, tetapi ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, antara lain :
• Menghindari mungkin tidak ada sampah padat.
• Diusahakan tidak ada limbah dari bengkel.
• Bak kontrol yang harus dibersihkan secara rutin minimal satu minggu sekali
atau lebih baik sesering mungkin untuk menghindari terjadinya penyumbatan
oleh sampah padat.
• Menghindari masuknya zat-zat kimia beracun yang dapat mengganggu
pertumbuhan mikroba yang ada di dalam biofilter.
• Dilakukannya pengurasan lumpur pada bak ekualisasi dan bak pengendapan
awal secara periodik untuk menguras lumpur yang tidak dapat terurai secara
biologis.
• Dilakukan perawatan rutin terhadap pompa pengumpul, pompa air limbah,
pompa sirkulasi serta blower.
• Perawatan rutin pompa dan blower udara dapat dilihat pada buku operasional
dan perawatan dari pabriknya.
C. Pengelola IPAL

Sumber Daya Manusia (SDM) dibutuhkan sebagai pengelola IPAL. SDM sangat penting
dalam mendukung berbagai kegiatan dalam penanganan limbah domestik. Ketersediaan
pegawai sangat dibutuhkan untuk tercapainya pengelolaan yang baik. Faktor ini
mendesak dan sangat penting serta berpengaruh dalam Pembangunan instalasi
pengolahan air limbah domestic. Dimana sumber daya manusia tersebut berperan sebagai
tim pengelola.

1. Ketua’
Adanya ketua atau penanggung jawab atas program pengelola yang diputuskan
bersama. Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai, berikut :
• Mengkoordinir tim pengelola, pengurus operasional, dan maintenance.
• Mengundang dan menyelenggarakan rapat rutin atau musyawarah.
• Melakukan kerja sama kemitraan dengan pemerintah dinas atau instansi terkait
dan pihak lain untuk meningkatkan perolehan pembiayaan pemeliharaan dan
pengembangan layanan prasarana.
• Mendorong, meningkatkan kesadaran, dan kontribusi warga untuk melakukan
pemeliharaan prasarana.
• Bersama tim pengelola membuat laporan.
• Bersama seluruh tim pengelola mensosialisasikan kegiatan pengoperasian dan
pemeliharaan khususnya kepada penghuni pemanfaatan.
• Rencana pendanaan operasional dan maintenance ditetapkan dalam
musyawarah warga.

2. Sekretaris dan Bagian Administrasi


Sekretaris dan Bagian Administrasi melakukan umum untuk ke tata usahaan operasional
dan maintenance, antara lain mencakup :
• Menyiapkan surat menyurat.
• Menyiapkan surat masuk atau keluar.
• Sebagai notulen rapat atau musyawarah warga.
3. Bendahara atau Bagian Keuangan
Bendahara atau Bagian Keuangan melakukan tugas, seperti :
• Memelihara atau menyimpan uang dana operasional dan maintenance.
• Mengeluarkan uang dengan persetujuan ketua.
• Mencatat pembukuan dan keuangan operasional dan maintenance.
• Membuat laporan keuangan secara periodic dan laporan pertanggung jawaban
ketua.
4. Bagian Lapangan atau Bagian Teknik
Bagian Lapangan atua Bagian Teknik melakukan tuga, seperti :
• Memonitoring dan inventarisasi kondisi prasarana.
• Menyusun rencana kebutuhan, biaya, dan jadwal pemeliharaan dan perbaikan
prasarana.
• Membimbing dan mengkoordinir pelaksanaan pemeliharaan yang dilakukan oleh
warga.
• Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pemeliharaan.

5. Anggota
Seluruh warga yang menerima manfaat dari prasarana yang dikelolanya memiliki
peran, sebagai berikut :
• Mendapatkan informasi, pelayanan, kesempatan berpartisipasi yang sama dalam
setiap kegiatan.
• Mengikuti rapat pertemuan dan musyawarah bersama tim pengelola.
• Melaksanakan atau terlibat aktif dalam setiap pemeliharaan yang dilakukan.
• Membayar iuran atau memberikan kontribusi lain untuk pemeliharaan prasarana
sesuai ketentuan yang disepakati bersama.

D. Pelaksanaan K3 Bagi Pelaksana Di IPAL

Upaya perlindungan dan pemantauan Kesehatan dan keselamatan kerja bagi pelaksana
IPAL, yaitu Kelengkapan peralatan K3 untuk digunakan saaat bekerja dan Jaminan
Kesehatan bagi pelaksana.
E. Sistem Tanggap Darurat IPAL

Dalam pengoperasian dan pemeliharaan IPAL akan melakukan tindakan kerja


menggunakan bahan berbahaya dan beracun yang dimana sistem manajemen
pengelolaannya perlu dilengkapi dengan sistem tanggap darurat yang berguna
meminimalisir resiko, seperti sebagai berikut :
• Sistem Keamanan Fasilitas.
• Sistem Pencegahan terhadap Kebakaran.
• Sistem Pencegahan Tumpahan Bahan Kimia.
• Sistem Penanggulangan Keadaan Darurat.
• Sistem Pengujian Peralatan.
• Pelatihan Karyawan.

F. Monitoring dan Evaluasi

1) Monitoring
Monitoring adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memantau proses IPAL
yang dilakukan secara terus-menerus dan dilakukan secara berkala dalam periode
per satuan waktu, seperti mingguan, bulanan, dan tahunan. Adapun aspek yang
perlu dilakukan dalam monitoring terhadap sistem, kondisi, dan fungsi peralatan
IPAL, seperti :
• Monitoring Kualitas Air Limbah.
• Monitoring Debit Air Limbah.
• Monitoring Efisiensi Kinerja Air Limbah.
2) Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi IPAL dapat dilakukan terhadap sistem, kondisi, dan fungsi
peralatan. Adapun beberapa pendekatan evaluasi yang dimaksud, meliputi :
• Membandingkan kualitas air limbah dengan baku mutu air limbah.
• Membandingkan kondisi sistem IPAL dengan standar teknis atau kriteria
desain IPAL.
• Membandingkan kondisi dan fungsi peralatan IPAL dengan data teknis yang
tercantum dalam manual alat.
• Analisis kecenderungan atas fluktuasi debit, efisiensi, beban cemaran, dan
satuan produksi air limbah.

Hasil monitoring dan evaluasi di atas sebaiknya disusun dalam laporan tertulis sebagai
bentuk dokumentasi untuk keperluan pemenuhan sistem manajemen air limbah pada
fasilitas pengolahan air limbah.

Anda mungkin juga menyukai