1. Perencanaan
Perencanaan merupakan fungsi terpenting karena awal dan arah proses manajemen
limbah secara keseluruhan, yaitu seperti menjelaskan berbagai masalah atau
identifikasi masalah, menentukan prioritas masalah, menetapkan tujuan, menyusun
rencana kerja operasional, dan membentuk struktur organisasi.
2. Pelaksanaan
Sistem kelistrikan (peralatan mesin pada suatu plant IPAL di control dan di monitor
melalui panel listrik yang sudah diatur) dan sistem pelaksanaan unit pre-treatment.
3. Pemeriksaan
Tujuan pengawasan kualitas limbah cair di Rumah Potong Hewan (RPH) terpantau
dan terlindungi secara terus menerus terhadap pengolahan limbah cair agar tetap
aman dan mencegah penurunan kualitas limbah cair yang dibuang. Adapun kegiatan
pokok dalam pengawasam kualitas cair, yaitu pemantauan dan analisa limbah cair,
evaluasi limbah cair, dan pengecekan internal audit secara berkala.
4. Tindakan
Tahapan Tindakan untuk menangani ketidaksesuaian setelah dilalukan mentoring
dan evaluasi IPAL agar dapat dilakukan tindakan perbaikan berkelanjutan terhadap
sistem operasional yang sesuai dan efektif, seperti Struktur Organisasi dan Sumber
Daya Manusia.
Dalam sumber daya manusia adanya tersedia SDM yang terferifikasi dan
berkompeten, sebegai :
• Penanggung jawab pengendalian pencemaran air atau udara.
• Penanggung jawab operasional pengolahan air limbah atau udara.
• Kompetensi lainnya sesuai kebutuhan.
Menentukan sumber daya yang disyaratkan untuk penerapan dan pemeliharaan sistem
manajemen lingkungan terkait pengendalian pencemaran air, seperti memantau,
mengukur, menganalisa, dan mengevaluasi kinerja sistem IPAL. Meningkatkan kinerja
kontrol sistem pengolahan limbah, langkah-langkah diambil untuk memperbaiki
penyimpangan dan terus meningkatkan sistem manajemen lingkungan yang sesuai dan
efektif.
B. Perawatan IPAL
Unit IPAL ini tidak memerlukan perawatan yang khusus, tetapi ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, antara lain :
• Menghindari mungkin tidak ada sampah padat.
• Diusahakan tidak ada limbah dari bengkel.
• Bak kontrol yang harus dibersihkan secara rutin minimal satu minggu sekali
atau lebih baik sesering mungkin untuk menghindari terjadinya penyumbatan
oleh sampah padat.
• Menghindari masuknya zat-zat kimia beracun yang dapat mengganggu
pertumbuhan mikroba yang ada di dalam biofilter.
• Dilakukannya pengurasan lumpur pada bak ekualisasi dan bak pengendapan
awal secara periodik untuk menguras lumpur yang tidak dapat terurai secara
biologis.
• Dilakukan perawatan rutin terhadap pompa pengumpul, pompa air limbah,
pompa sirkulasi serta blower.
• Perawatan rutin pompa dan blower udara dapat dilihat pada buku operasional
dan perawatan dari pabriknya.
C. Pengelola IPAL
Sumber Daya Manusia (SDM) dibutuhkan sebagai pengelola IPAL. SDM sangat penting
dalam mendukung berbagai kegiatan dalam penanganan limbah domestik. Ketersediaan
pegawai sangat dibutuhkan untuk tercapainya pengelolaan yang baik. Faktor ini
mendesak dan sangat penting serta berpengaruh dalam Pembangunan instalasi
pengolahan air limbah domestic. Dimana sumber daya manusia tersebut berperan sebagai
tim pengelola.
1. Ketua’
Adanya ketua atau penanggung jawab atas program pengelola yang diputuskan
bersama. Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai, berikut :
• Mengkoordinir tim pengelola, pengurus operasional, dan maintenance.
• Mengundang dan menyelenggarakan rapat rutin atau musyawarah.
• Melakukan kerja sama kemitraan dengan pemerintah dinas atau instansi terkait
dan pihak lain untuk meningkatkan perolehan pembiayaan pemeliharaan dan
pengembangan layanan prasarana.
• Mendorong, meningkatkan kesadaran, dan kontribusi warga untuk melakukan
pemeliharaan prasarana.
• Bersama tim pengelola membuat laporan.
• Bersama seluruh tim pengelola mensosialisasikan kegiatan pengoperasian dan
pemeliharaan khususnya kepada penghuni pemanfaatan.
• Rencana pendanaan operasional dan maintenance ditetapkan dalam
musyawarah warga.
5. Anggota
Seluruh warga yang menerima manfaat dari prasarana yang dikelolanya memiliki
peran, sebagai berikut :
• Mendapatkan informasi, pelayanan, kesempatan berpartisipasi yang sama dalam
setiap kegiatan.
• Mengikuti rapat pertemuan dan musyawarah bersama tim pengelola.
• Melaksanakan atau terlibat aktif dalam setiap pemeliharaan yang dilakukan.
• Membayar iuran atau memberikan kontribusi lain untuk pemeliharaan prasarana
sesuai ketentuan yang disepakati bersama.
Upaya perlindungan dan pemantauan Kesehatan dan keselamatan kerja bagi pelaksana
IPAL, yaitu Kelengkapan peralatan K3 untuk digunakan saaat bekerja dan Jaminan
Kesehatan bagi pelaksana.
E. Sistem Tanggap Darurat IPAL
1) Monitoring
Monitoring adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memantau proses IPAL
yang dilakukan secara terus-menerus dan dilakukan secara berkala dalam periode
per satuan waktu, seperti mingguan, bulanan, dan tahunan. Adapun aspek yang
perlu dilakukan dalam monitoring terhadap sistem, kondisi, dan fungsi peralatan
IPAL, seperti :
• Monitoring Kualitas Air Limbah.
• Monitoring Debit Air Limbah.
• Monitoring Efisiensi Kinerja Air Limbah.
2) Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi IPAL dapat dilakukan terhadap sistem, kondisi, dan fungsi
peralatan. Adapun beberapa pendekatan evaluasi yang dimaksud, meliputi :
• Membandingkan kualitas air limbah dengan baku mutu air limbah.
• Membandingkan kondisi sistem IPAL dengan standar teknis atau kriteria
desain IPAL.
• Membandingkan kondisi dan fungsi peralatan IPAL dengan data teknis yang
tercantum dalam manual alat.
• Analisis kecenderungan atas fluktuasi debit, efisiensi, beban cemaran, dan
satuan produksi air limbah.
Hasil monitoring dan evaluasi di atas sebaiknya disusun dalam laporan tertulis sebagai
bentuk dokumentasi untuk keperluan pemenuhan sistem manajemen air limbah pada
fasilitas pengolahan air limbah.