Anda di halaman 1dari 93

Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

BAB 2
URAIAN MATERI POKOK

2.1 Uraian Materi Tentang Konsep Dasar AKNOP

Berdasarkan teoritis operasi dan pemeliharaan bangunan pantai, maka AKNOP


(Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan) didefinisi sebagai berikut :
AKNOP (Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan) merupakan
perencanaan pembiayaan pengelolaan bangunan pantai didasarkan atas
kebutuhan aktual pembiayaan operasi dan pemeliharaan tiap bangunan untuk
mempertahankan kondisi dan fungsi bangunan pantai. Rencana kegiatan Operasi
dan Pemeliharaan dalam AKNOP berbasis kinerja dan berbasis outcome dalam
indikator kegiatan dan pelaksana kegiatan dinyatakan dalam suatu matriks
pendanaan operasi dan pemeliharaan. Matriks pendanaan operasi dan
pemeliharaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Biaya langsung merupakan biaya yang diperlukan untuk kebutuhan aktual


pembiayaan operasi dan pemeliharaan tiap bangunan untuk mempertahankan
kondisi dan fungsi bangunan pantai. Biaya yang diperlukan untuk kebutuhan
dari tingkat UPT/Pengamat ke bawah merupakan biaya langsung.

2. Biaya tidak langsung merupakan biaya yang diperlukan untuk kebutuhan


pembiayaan operasi dan pemeliharaan tidak langsung. Biaya ini merupakan
pembiayaan dan UPT/Pengamat ke atas guna mempertahankan kondisi dan
fungsi bangunan pantai.

Pemisahan biaya langsung dan tidak langsung ini diwujudkan dalam suatu matriks
pendanaan AKNOP

1) Matriks Pendanaan AKNOP

Matriks Pendanaan AKNOP merupakan suatu matriks pendanaan yang


menggambarkan komponen pendanaan operasi dan pemeliharaan, indikator
kegiatan, tolak ukur, kelembagaan dan cara pelaksanaan pekerjaan. AKNOP
merupakan perencanaan pembiayaan pengelolaan operasi dan pemeliharaan
guna mewujudkan pelayanan publik perlindungan pantai. Perencanaan
pembiayaan pengelolaan operasi dan pemeliharaan selain merencanaan
pembiayaan aktivitas kegiatan juga harus didukung oleh aktivitas kantor atau
administrasi. Oleh karena itu, perencanaan pembiayaan pengelolaan operasi
dan pemeliharaan terbagi manjadi aktivitas sebagai berikut :

Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai


Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

a. Manajemen Administrasi

Manajeman administrasi merupakan aktivitas pengelolaan yang harus


dilaksanakan untuk merencanakan, melaksanakan, memonitoring dan
mengevaluasi kegiatan operasi dan pemeliharaan. Aktivitas pengelolaan
yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

a) Gaji/Upah/Honorer Profesi

b) Operasional Kantor

o Bahan Alat Tulis Kantor

Bahan alat tulis kantor merupakan peralatan atau bahan alat tulis
yang dipergunakan sekali habis peralatan kantor tersebut setelah
digunakan, maka akan langsung habis atau tidak dapat digunakan
lagi.

o Prasarana Kantor

Perabot kantor dan interor kantor

o Operasional Kantor

Operasional Kantor meliputi (i) biaya listrik, air minum, telepon,


pengiriman surat dan lain-lain; (ii) biaya fotocopy laporan dan
lainlain; dan biaya pemeliharaan peralatan kantor (servis perangkat
komputer dan lain-lain).

c) Operasional Peralatan

o Genset

o Pompa air

o Dan lain-lain

d) Biaya Sosialisasi

b. Perencanaan AKNOP Operasi Bangunan Pantai

Perencanaan AKNOP dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan operasi


bangunan pantai dimulai sosialisasi sampai dengan evaluasi kondisi dan
kinerja bangunan.

a) Sosialisasi

2
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

Kegiatan ini adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat


tentang fungsi bangunan pengamanan pantai sehingga masyarakat
mendukung upaya pihak berwenang dan ikut menjaga kelestarian
bangunan.

Waktu dan frekuensi sosialisasi bervariasi sesuai kebutuhan setempat.


Materi sosialisasi terhadap masyarakat sekitar yang terkait dengan
pantai yang diamankan terdiri dari beberapa pokok yang
penyampaiannya disesuaikan dengan permasalahan yang terjadi pada
pantai bersangkutan.

Pokok-pokok materi sosialisasi minimal harus mencakup:

o Larangan penebangan hutan mangrove dan tanaman pantai lainnya

o Larangan penambangan di sempadan pantai

o Larangan pengambilan bagian-bagian struktur bangunan pantai

o Penjelasan fungsi dan manfaat bangunan pengaman pantai yang


akan dibangun dan kaitannya dengan kegiatan sosial-ekonomi, adat
dan budaya penduduk di sekitar bangunan pantai

o Tatacara pemanfaatan sempadan pantai

Bentuk sosialisasi dapat berupa tatap muka secara langsung dengan


para pemangku kepentingan dan tokoh-tokoh masyarakat, melalui
pejabat lokal atau melalui penyebaran kuisioner kepada masyarakat.

Selain itu, dalam pelaksanannya, sosialisasi perlu dimuati juga dengan


peraturan perundang-undangan yang melandasi pengaturan, himbauan,
dan larangan yangdisosialisasikan sebagai bentuk edukasi bagi
masyarakat

b) Inventarisasi

Inventarisasi dilaksanakan pada awal kegiatan dan dilakukan minimal


satu kali dalam satu periode (misalnya 1 kali per tahun) kegiatan OP.
Kegiatan inventarisasi mencakup:

o pengumpulan data dasar, antara lain: peta topografi, peta batimetri,


tabel pasang surut, data iklim, dan as-built drawing (jika ada),

o pembuatan Benchmark (BM); yang akan digunakan sebagai acuan


dalam inventarisasi dan pemantauan,
3
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

o penetapan nomenklatur bangunan dalam bentuk kode lokasi,


pembagian dan penomoran ruas bangunan atau cukup kode lokasi
dan penomoran bangunan (untuk bangunan yang relatif kecil dan
pendek),

o penentuan obyek yang dilindungi oleh bangunan (sebagai fungsi


bangunan).

o pegumpulan data teknis bangunan eksisting (termasuk kondisi


bangunan, sketsa dan dokumentasi foto-foto kondisi awal
bangunan).

c) Pemantauan

Pemantauan atas kondisi bangunan mencakup struktur dan fungsinya.


Pemantauan dilakukan dengan interval minimal 6 bulan sekali (atau 2
kali dalam setahun) dengan jadwal yang dipilih sedemikian rupa
sehingga hasilnya mewakili perubahan kondisi bangunan pada masing-
masing musim (musim gelombang besar dan gelombang kecil) setiap
tahunnya.

Dalam pemantauan, kegiatan pengamatan dan pengukuran dilakukan


menggunakan peralatan kerja yang sama sebagaimana dibahas pada
bagian inventarisasi.

Untuk bangunan pengaman pantai yang telah lama dibangun atau telah
rusak, pemantauan pertama dapat dilakukan segera setelah
inventarisasi. Hal ini dilakukan agar penanganan bangunan dapat
terlaksana sesegera mungkin. Hasil evaluasi dari pemantauan pertama
akan dapat langsung menjadi dasar untuk menentukan tindak lanjut
untuk bangunan bersangkutan.

Hasil pemantauan dicatat dalam Blangko Pemantauan. Satu set


Blangko Pemantauan digunakan untuk melakukan pemantauan satu
ruas bangunan atau satu nomor bangunan sesuai posisi bangunan
dengan mengacu pada hasil inventarisasi. Petugas yang akan
melakukan pemantauan wajib mempelajari dokumen inventarisasi
beserta dokumen pemantauan terakhir untuk bangunan bersangkutan.
Pemantauan didahului dengan mencatat data indikator lingkungan saat
pantauan dilaksanakan. Selanjutnya dilakukan pengamatan dan
penilaian kondisi bangunan dan pengumpulan informasi terkait fungsi
4
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

bangunan yang merupakan bagian terpenting dari kinerja bangunan


pengaman pantai.

d) Evaluasi Kondisi dan Kinerja Bangunan

Evaluasi kondisi fisik bangunan dilakukan menyusul kegiatan


pemantauan. Pelaksanaanya bertempat di kantor dilakukan oleh tim
evaluasi berdasarkan masukan hasil pemantauan. Tujuan akhirnya
adalah untuk menetapkan tindak lanjut yang perlu dilakukan terkait
kondisi fisik bangunan. Tahapan ini terdiri dari 3 jenis, yaitu:

I. Evaluasi Kondisi Fisik

o Dinilai berdasarkan hasil pemantauan.

o Nilai kondisi diperoleh dengan perkalian terhadap bobot


komponen.

o Bobot komponen berbeda-beda sesuai jenis bangunan.

o Hasil berupa nilai “Indeks Kondisi Bangunan” berskala

o 1 – 4 (baik – rusak berat).

II. Kinerja Fungsi Bangunan

o Kinerja akan menentukan apakah bangunan bermanfaat atau


tidak.

o Evaluasi berdasarkan informasi hasil pemantauan.

o Informasi dicermati dengan memperhatikan gejala yang


ditimbulkan terhadap pantai dan obyek yang dilindungi (pulau
terluar, jalan, pemukiman, wisata, fasum/fasos, alur navigasi).

o Penilaian kinerja fungsi dibagi menjadi : Baik atau Tidak Baik.

c. Perencanaan AKNOP Pemeliharaan Bangunan Pantai

Perencanaan AKNOP pemeliharaan bangunan pantai dilakukan mulai


dengan menentukan metoda pemeliharaan untuk setiap jenis bangunan
pantai sampai dengan penentuan biaya untuk pemeliharaannya.

Berdasarkan materialnya bangunan pengaman pantai dibagi menjadi 2,


yaitu bangunan pengaman pantai batu alam dan bangunan pengaman
pantai material buatan (blok beton). Pemilihan material tergantung pada
kondisi lingkungan, ketersediaan material, dan alokasi anggaran. Berbeda
5
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

material, tidak berarti berbeda jenis kerusakannya, namun mengacu pada


Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pengaman Pantai yang
memisahkan keduanya, maka sub bab ini pun akan memisahkan kerusakan
umum berdasarkan jenis material bangunan pengaman pantai.

Pemeliharaan bangunan pantai ini akan dibedakan berdasarkan jenis dan


fungsi dari bangunan pantai itu sendiri, yaitu:

a) Pemeliharaan revetment

b) Pemeliharaan tembok laut

c) Pemeliharaan pemecah gelombang

d) Pemeliharaan groin

e) Pemeliharaan jetty

f) Pemeliharaan tanggul laut

g) Pemeliharaan pengisian pasir

h) Pemeliharaan geobag

2.2 Uraian Materi Penyusunan AKNOP

2.2.1 AKNOP Operasi

1. Biaya Insentif (O1)

1) Pengawas : jumlah pengawas x 12 x Rp………/bulan

2) Staff : jumlah staff x 12 x Rp………/bulan

3) Petugas : jumlah petugas x 12 x Rp………/bulan

2. Biaya Perjalanan Dinas Pengamat dan Juru Keairan (O2)

1) Pemantauan

a. Pengawas : jumlah pengawas x 12 x Rp………/bulan

b. Staff : jumlah staff x 12 x Rp………/bulan

c. Petugas : jumlah petugas x 12 x Rp………/bulan

2) Rapat (ke kabupaten/ kota / provinsi / BWS)

a. Pengawas : jumlah pengawas x 12 x Rp………/bulan

6
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

b. Staff : jumlah staff x 12 x Rp………/bulan

3. Operasional Kantor (O3)

a. Listrik : 12 x Rp……../bulan
b. Telepon : 12 x Rp……../bulan
c. ATK : 12 x Rp……../bulan
d. Bahan Survei : 12 x Rp……../bulan

4. Operasional Peralatan (O4)

a. Genset : jumlah genset x 12 x Rp………/bulan

b. Pompa Air : jumlah pompa x 12 x Rp………/bulan

c. Lain-lain : ……………… x 12 x Rp………/bulan

5. Biaya Sosialisasi (O5)

Dilakukan sesuai dengan kebutuhan, program sosialisasi disusun sesuai


lokasi dan permasalahan yang terjadi, kebutuhan biaya diperkirakan menurut
jumlah kegiatan.

Biaya sosialisasi : Rp……………….(lumpsum)

6. Biaya Total

Biaya Total Operasi = O1 + O2 +O3 + O4 + O5

7
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

2.2.2 AKNOP Pemeliharaan

1) Cara Menghitung Kebutuhan Biaya Perbaikan Revetmen dengan Metode


Pelaksanaan Secara Manual

Kerusakan revetmen yang terbuat dari material batu maupun blok beton, dapat
diperbaiki dengan cara manual, dengan catatan bobot material ringan (kecil). Alat
yang digunakan adalah tripod sebagai kaki-kaki dan chain block untuk
mengangkat unit batu/blok beton.

a. Urutan pelaksanaan pekerjaan:

Urutan pelaksanaan pekerjaan berikut kebutuhan peralatan dan material dalam


setiap tahapan kegiatan disarikan dalam Tabel di bawah ini

Tabel 1 Urutan Pelaksanaan Perbaikan Revetmen secara Manual.

b. Kebutuhan dan produktivitas/kinerja alat:

c. Kebutuhan tenaga kerja:

d. Kebutuhan bahan/material

e. Perhitungan volume pekerjaan

Besarnya volume pekerjaan termasuk material bangunan, kebutuhan alat, dan


tenaga kerja ditaksir pada saat evaluasi dan rekapitulasi dan diisikan dalam
taksiran pemeliharaan.

f. Harga satuan pekerjaan

Data harga satuan dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:

8
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

a) Harga pasar setempat pada waktu bersangkutan

b) Daftar harga/tarif barang/jasa yang dikeluarkan oleh pabrik atau agen


tunggal

c) Daftar harga standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang baik
pusat atau daerah

d) Data lain yang dapat digunakan

g. Perhitungan biaya pemeliharaan

RENCANA ANGGARAN BIAYA


PEKERJAAN PERBAIKAN REVETMEN

ANALISA HARGA SATUAN PASANGAN BATU UNTUK REVETMEN


DENGAN BATU ALAM DENGAN MEKANIK DAN MANUAL (AHSP)
9
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

2) CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN BIAYA PERBAIKAN REVETMEN


BLOK BETON DENGAN METODE PELAKSANAAN SECARA MEKANIK

10
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

11
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

12
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

3) Metoda Kerja Perbaikan Revetmen dengan Secara Mekanik

Metode perbaikan cara mekanikal biasanya digunakan untuk kerusakan revetmen


dengan material batu/blok beton yang berukuran besar dan berbobot berat. Alat
utama yang digunakan adalah excavator jenis backhoe beroda rantai (crawler).

a. Urutan pelaksanaan pekerjaan:

Urutan pelaksanaan pekerjaan berikut kebutuhan peralatan dan material dalam


setiap tahapan kegiatan disarikan dalam Tabel di bawah ini.

Tabel 2 Urutan Pelaksanaan Perbaikan Revetmen secara Mekanikal.

b. Produktivitas /kinerja alat:

a) Dump truck

Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan kuantitas jam kerja dump truck


yaitu waktu yang dibutuhkan oleh dump truck untuk menyelesaikan satu
pekerjaan. Produksi dump truck dihitung berdasarkan volume per siklus
waktu dan jumlah siklus dinyatakan dalam rumus:

Dimana

Q = Produksi alat

V = Kapasitas bak

13
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

Fa = Faktor efisiensi alat

Ts = Waktu siklus

b) Excavator

Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan kuantitas jam kerja excavator


yaitu waktu yang dibutuhkan oleh alat untuk menyelesaikan satu pekerjaan.

Produksi alat berat dihitung berdasarkan volume per siklus waktu dan
jumlah siklus dinyatakan dalam rumus:

Dimana

Q = Produksi alat

V = Kapasitas bucket/bak

Fb = Faktor bucket

Fa = Faktor efisiensi alat

Ts = Waktu siklus

c) Vibrator:

Perhitungan kuantitas vibrator dilakukan untuk mendapatkan koefisien yang


dapat dikerjakan oleh vibrator per jam.

c. Tenaga Kerja

a) Pekerja

b) Tukang Batu

c) Tukang Besi

d) Mandor

d. Kebutuhan bahan/material:

Bahan dan material yang digunakan:

a) Beton atau batu alam

Untuk mempermudah perhitungan harga satuan, maka nilai kuantitas untuk


beton atau batu alam ditentukan 1 m3. Apabila harga satuan untuk
pekerjaan 1 m3 batu atau batu alam sudah didapat, maka harga satuan
tersebut dikalikan dengan volume kebutuhan batu atau batu alam.
14
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

b) Plat baja (khusus untuk bekisting armor blok beton)

Nilai kuantitas plat baja mengacu pada SNI DT - 91 -0014-2007 tentang


Tata cara Perhitungan harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium.

c) Baut-mur

Nilai kuantitas plat baja mengacu pada SNI DT - 91 -0014-2007 Tata cara
Perhitungan harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium

e. Perhitungan volume pekerjaan

Besarnya volume pekerjaan termasuk material bangunan, kebutuhan alat, dan


tenaga kerja ditaksir pada saat evaluasi dan rekapitulasi dan diisikan dalam
taksiran pemeliharaan.

f. Harga satuan pekerjaan

Data harga satuan dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:

a) Harga pasar setempat pada waktu bersangkutan

b) Daftar harga/tarif barang/jasa yang dikeluarkan oleh pabrik atau agen


tunggal

c) Daftar harga standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang baik
pusat atau daerah

d) Data lain yang dapat digunakan

g. Perhitungan biaya pemeliharaan

Komponen-komponen biaya pemeliharaan atau perbaikan revetmen dengan


cara mekanikal menggunakan material armor batu yaitu;

a) Biaya material armor batu.

b) Biaya transportasi material dari quary ke stockyard

c) Biaya transportasi material dari stockyard ke site

d) Biaya pemasangan material menggunakan alat berat

Sedangkan untuk dalam biaya perbaikan menggunakan material beton tidak


ada biaya transportasi material ke stockyard, karena pencetakan material
beton dilaksanakan di stockyard.

15
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

4) Cara Menghitung Kebutuhan Biaya Perbaikan Tembok Laut dengan


Metode Pelaksanaan secara Manual

a. Urutan pelaksanaan pekerjaan

Urutan pelaksanaan pekerjaan berikut kebutuhan peralatan dan material


dalam setiap tahapan kegiatan disarikan dalam Tabel dibawah ini.

Tabel 3 Urutan Pelaksanaan Perbaikan Tembok Laut secara Manual.

b. Kebutuhan dan produktivitas/kinerja alat:

Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan kuantitas jam kerja alat yaitu


waktu yang dibutuhkan oleh suatu alat untuk menyelesaikan satu
pekerjaan.

a) Demolition drill dan generator

b) Water jet dan air compressor

c. Kebutuhan tenaga kerja:

a) Pekerja

b) Tukang Batu

c) Tukang Besi

d) Mandor

d. Kebutuhan bahan/material

Nilai kuantitas bahan/material yang terdiri dari semen, pasir beton, kerikil,
air dan batu mengacu pada SNI DT - 91 -0008-2007 Tata cara Perhitungan
harga Satuan Pekerjaan Beton.

e. Perhitungan volume pekerjaan

16
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

Besarnya volume pekerjaan termasuk material bangunan, kebutuhan alat,


dan tenaga kerja ditaksir pada saat evaluasi dan rekapitulasi dan diisikan
dalam taksiran pemeliharaan.

f. Harga satuan pekerjaan

Data harga satuan dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:

a) Harga pasar setempat pada waktu bersangkutan

b) Daftar harga/tarif barang/jasa yang dikeluarkan oleh pabrik atau agen


tunggal

c) Daftar harga standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang


baik pusat atau daerah

d) Data lain yang dapat digunakan

g. Perhitungan biaya pemeliharaan

Komponen-komponen biaya pemeliharaan atau perbaikan tembok laut


dengan cara manual yaitu;

a) Biaya pembongkaran/pembobokan.

b) Biaya penambalan

c) Biaya penggantian batu

Blangko perhitungan rencana anggaran biaya pemeliharaan atau perbaikan


tembok laut secara manual disajikan pada halaman berikut ini.

17
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

RENCANA ANGGARAN BIAYA


PERBAIKAN TEMBOK LAUT

18
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

19
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

20
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

21
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

5) Cara Menghitung Kebutuhan Biaya Perbaikan Pemecah Gelombang


dengan Metode Pelaksanaan secara Manual

Kerusakan pemecah gelombang jenis tumpukan dan jenis kaku (rigid), dapat
diperbaiki dengan cara manual. Khusus pemecah gelombang jenis tumpukan bisa
dilakukan dengan cara manual dengan catatan bobot material ringan (kecil). Alat
yang digunakan adalah Demolition drill, air compressor, water jet, tripod dan
chain block.

a. Urutan pelaksanaan pekerjaan:

Urutan pelaksanaan pekerjaan berikut kebutuhan peralatan dan material dalam


setiap tahapan kegiatan disarikan dalam Tabel di bawah ini.

Tabel 4 Urutan Pelaksanaan Perbaikan Pemecah Gelombang secara Manual

22
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

b. Kebutuhan dan produktivitas/kinerja alat:

a) Dump truck

Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan kuantitas jam kerja dump truck


yaitu waktu yang dibutuhkan oleh dump truck untuk menyelesaikan satu
pekerjaan. Produksi dump truck dihitung berdasarkan volume per siklus
waktu dan jumlah siklus dinyatakan dalam rumus

Dimana

Q = Produksi alat

V = Kapasitas bak

Fa = Faktor efisiensi alat

Ts = Waktu siklus

b) Vibrator:

Perhitungan kuantitas vibrator dilakukan untuk mendapatkan koefisien yang


dapat dikerjakan oleh vibrator per jam.

c) Tripod dan chain block

Perhitungan kuantitas tripod dan chain block dilakukan untuk mendapatkan


koefisien yang dapat dikerjakan oleh vibrator per jam.

d) Demolition drill dan generator

e) Water jet dan air compressor

c. Kebutuhan tenaga kerja:

a) Pekerja

b) Tukang Batu

c) Tukang Besi

d) Mandor

d. Kebutuhan bahan/material

Bahan atau material yang digunakan :

23
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

a) Beton atau batu alam

Untuk mempermudah perhitungan harga satuan, maka nilai kuantitas untuk


beton atau batu alam ditentukan 1 m3. Apabila harga satuan untuk
pekerjaan 1 m3 batu atau batu alam sudah didapat, maka harga satuan
tersebut dikalikan dengan volume kebutuhan batu atau batu alam.

b) Plat baja (khusus untuk bekisting armor blok beton)

Nilai kuantitas plat baja mengacu pada SNI DT - 91 -0014-2007 Tata cara
Perhitungan harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium.

c) Baut-mur

Nilai kuantitas plat baja mengacu pada SNI DT - 91 -0014-2007 Tata cara
Perhitungan harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium.

d) Semen, pasir beton, kerikil, air dan batu

Nilai kuantitas bahan/material yang terdiri dari semen, pasir beton, kerikil,
air dan batu mengacu pada SNI DT - 91 -0008-2007 Tata cara Perhitungan
harga Satuan Pekerjaan Beton.

e. Perhitungan volume pekerjaan

Besarnya volume pekerjaan termasuk material bangunan, kebutuhan alat, dan


tenaga kerja ditaksir pada saat evaluasi dan rekapitulasi dan diisikan dalam
taksiran pemeliharaan.

f. Harga satuan pekerjaan

Data harga satuan dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:

a) Harga pasar setempat pada waktu bersangkutan

b) Daftar harga/tarif barang/jasa yang dikeluarkan oleh pabrik atau agen


tunggal

c) Daftar harga standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang baik
pusat atau daerah

d) Data lain yang dapat digunakan

g. Perhitungan biaya pemeliharaan

Komponen-komponen biaya pemeliharaan atau perbaikan pemecah


gelombang jenis tumpukan dengan cara manual yaitu;

a) Biaya material armor batu.


24
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

b) Biaya transportasi material dari quary ke stockyard

c) Biaya transportasi material dari stockyard ke site

d) Biaya pemasangan material menggunakan alat berat

Sedangkan untuk dalam biaya perbaikan menggunakan material beton tidak


ada biaya transportasi material ke stockyard, karena pencetakan material
beton dilaksanakan di stockyard.

Komponen-komponen biaya pemeliharaan atau perbaikan pemecah


gelombang jenis kaku (rigid) dengan cara manual yaitu;

a) Biaya pembongkaran/pembobokan.

b) Biaya penambalan

c) Biaya penggantian batu

Blangko perhitungan rencana anggaran biaya pemeliharaan atau perbaikan


pemecah gelombang secara manual disajikan pada halaman berikut ini

25
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

26
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN


PERBAIKAN BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG

27
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

28
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

29
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

30
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

31
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

6) Cara Menghitung Kebutuhan Biaya Perbaikan Pemecah Gelombang


dengan Metode Pelaksanaan secara Mekanik

Metode perbaikan cara mekanikal biasanya digunakan untuk kerusakan pemecah


gelombang jenis tumpukan dengan material batu/blok beton yang berukuran besar
dan berbobot berat. Alat utama yang digunakan adalah excavator jenis backhoe
beroda rantai (crawler).

a. Urutan pelaksanaan pekerjaan:

32
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

Urutan pelaksanaan pekerjaan berikut kebutuhan peralatan dan material dalam


setiap tahapan kegiatan disarikan dalam Tabel di bawah ini.

Tabel 5 Urutan Pelaksanaan Perbaikan Pemecah Gelombang secara Mekanikal

b. Produktivitas /kinerja alat:

a) Dump truck

Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan kuantitas jam kerja dump truck


yaitu waktu yang dibutuhkan oleh dump truck untuk menyelesaikan satu
pekerjaan. Produksi dump truck dihitung berdasarkan volume per siklus
waktu dan jumlah siklus dinyatakan dalam rumus:

Dimana

Q = Produksi alat

V = Kapasitas bak

Fa = Faktor efisiensi alat

Ts = Waktu siklus

b) Excavator

Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan kuantitas jam kerja excavator


yaitu waktu yang dibutuhkan oleh alat untuk menyelesaikan satu pekerjaan.

33
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

Produksi alat berat dihitung berdasarkan volume per siklus waktu dan
jumlah siklus dinyatakan dalam rumus:

Dimana

Q = Produksi alat

V = Kapasitas bucket/bak

Fb = Faktor bucket

Fa = Faktor efisiensi alat

Ts = Waktu siklus

c) Ponton

Ponton sangat diperlukan pada daerah yang tidak terjangkau dari darat
digunakan untuk dudukan crane atau material yang akan dipakai misalnya
tetrapod, ponton biasanya disewa perhari setelah ada dilapangan dipakai
atau tidak dipakai

d) Vibrator:

Perhitungan kuantitas vibrator dilakukan untuk mendapatkan koefisien yang


dapat dikerjakan oleh vibrator per jam.

e) Tenaga Kerja

o Pekerja

o Tukang Batu

o Tukang Besi

o Mandor

c. Kebutuhan bahan/material

Bahan atau material yang digunakan :

a) Beton atau batu alam

Untuk mempermudah perhitungan harga satuan, maka nilai kuantitas untuk


beton atau batu alam ditentukan 1 m3. Apabila harga satuan untuk

34
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

pekerjaan 1 m3 batu atau batu alam sudah didapat, maka harga satuan
tersebut dikalikan dengan volume kebutuhan batu atau batu alam.

b) Plat baja (khusus untuk bekisting armor blok beton)

Nilai kuantitas plat baja mengacu pada SNI DT - 91 -0014-2007 Tata cara
Perhitungan harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium.

c) Baut-mur

Nilai kuantitas plat baja mengacu pada SNI DT - 91 -0014-2007 Tata cara
Perhitungan harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium.

d) Semen, pasir beton, kerikil, air dan batu

Nilai kuantitas bahan/material yang terdiri dari semen, pasir beton, kerikil,
air dan batu mengacu pada SNI DT - 91 -0008-2007 Tata cara Perhitungan
harga Satuan Pekerjaan Beton.

d. Perhitungan volume pekerjaan

Besarnya volume pekerjaan termasuk material bangunan, kebutuhan alat, dan


tenaga kerja ditaksir pada saat evaluasi dan rekapitulasi dan diisikan dalam
taksiran pemeliharaan.

e. Harga satuan pekerjaan

Data harga satuan dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:

a) Harga pasar setempat pada waktu bersangkutan

b) Daftar harga/tarif barang/jasa yang dikeluarkan oleh pabrik atau agen


tunggal

c) Daftar harga standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang baik
pusat atau daerah

d) Data lain yang dapat digunakan

f. Perhitungan biaya pemeliharaan

Komponen-komponen biaya pemeliharaan atau perbaikan pemecah


gelombang jenis tumpukan dengan cara manual yaitu;

a) Biaya material armor batu.

b) Biaya transportasi material dari quary ke stockyard

c) Biaya transportasi material dari stockyard ke site

35
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

d) Biaya pemasangan material menggunakan alat berat

Sedangkan untuk dalam biaya perbaikan menggunakan material beton tidak


ada biaya transportasi material ke stockyard, karena pencetakan material
beton dilaksanakan di stockyard.

Komponen-komponen biaya pemeliharaan atau perbaikan pemecah


gelombang jenis kaku (rigid) dengan cara manual yaitu;

a) Biaya pembongkaran/pembobokan.

b) Biaya penambalan

c) Biaya penggantian batu

Blangko perhitungan rencana anggaran biaya pemeliharaan atau perbaikan


pemecah gelombang secara mekanik disajikan pada halaman berikut ini

36
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

7) Cara Menghitung Kebutuhan Biaya Perbaikan Groin dengan Metode


Pelaksanaan secara Manual

Kerusakan groin jenis tumpukan dan jenis kaku (rigid), dapat diperbaiki dengan
cara manual. Khusus groin jenis tumpukan bisa dilakukan dengan cara manual
dengan catatan bobot material ringan (kecil). Alat yang digunakan adalah
Demolition drill, air compressor, water jet, tripod dan chain block.

a. Urutan pelaksanaan pekerjaan:

Urutan pelaksanaan pekerjaan berikut kebutuhan peralatan dan material dalam


setiap tahapan kegiatan disarikan dalam Tabel di bawah ini

Tabel 6 Urutan Pelaksanaan Perbaikan Groin secara Manual

b. Produktivitas /kinerja alat:

a) Dump truck

Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan kuantitas jam kerja dump truck


yaitu waktu yang dibutuhkan oleh dump truck untuk menyelesaikan satu

37
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

pekerjaan. Produksi dump truck dihitung berdasarkan volume per siklus


waktu dan jumlah siklus dinyatakan dalam rumus:

Dimana

Q = Produksi alat

V = Kapasitas bak

Fa = Faktor efisiensi alat

Ts = Waktu siklus

b) Vibrator:

Perhitungan kuantitas vibrator dilakukan untuk mendapatkan koefisien yang


dapat dikerjakan oleh vibrator per jam.

c) Ponton

Ponton sangat diperlukan pada daerah yang tidak terjangkau dari darat
digunakan untuk dudukan crane atau material yang akan dipakai misalnya
tetrapod dan sangat diperlukan terutama dibagian depan yang menghadapi
gelombang utama, ponton biasanya disewa perhari setelah ada dilapangan
dipakai atau tidak dipakai

d) Tripod dan chain block.

Perhitungan kuantitas tripod dan chain block dilakukan untuk mendapatkan


koefisien yang dapat dikerjakan oleh tripod dan chain block per jam

e) Demolition drill dan generator

f) Water jet dan air compressor

c. Tenaga Kerja

o Pekerja

o Tukang Batu

o Tukang Besi

o Mandor

38
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

d. Kebutuhan bahan/material

Bahan atau material yang digunakan :

a) Beton atau batu alam

Untuk mempermudah perhitungan harga satuan, maka nilai kuantitas untuk


beton atau batu alam ditentukan 1 m3. Apabila harga satuan untuk
pekerjaan 1 m3 batu atau batu alam sudah didapat, maka harga satuan
tersebut dikalikan dengan volume kebutuhan batu atau batu alam.

b) Plat baja (khusus untuk bekisting armor blok beton)

Nilai kuantitas plat baja mengacu pada SNI DT - 91 -0014-2007 Tata cara
Perhitungan harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium.

c) Baut-mur

Nilai kuantitas plat baja mengacu pada SNI DT - 91 -0014-2007 Tata cara
Perhitungan harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium.

d) Semen, pasir beton, kerikil, air dan batu

Nilai kuantitas bahan/material yang terdiri dari semen, pasir beton, kerikil,
air dan batu mengacu pada SNI DT - 91 -0008-2007 Tata cara Perhitungan
harga Satuan Pekerjaan Beton.

e. Perhitungan volume pekerjaan

Besarnya volume pekerjaan termasuk material bangunan, kebutuhan alat, dan


tenaga kerja ditaksir pada saat evaluasi dan rekapitulasi dan diisikan dalam
taksiran pemeliharaan.

f. Harga satuan pekerjaan

Data harga satuan dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:

e) Harga pasar setempat pada waktu bersangkutan

f) Daftar harga/tarif barang/jasa yang dikeluarkan oleh pabrik atau agen


tunggal

g) Daftar harga standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang baik
pusat atau daerah

h) Data lain yang dapat digunakan

39
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

g. Perhitungan biaya pemeliharaan

Komponen-komponen biaya pemeliharaan atau perbaikan groin jenis


tumpukan dengan cara manual yaitu;

e) Biaya material armor batu.

f) Biaya transportasi material dari quary ke stockyard

g) Biaya transportasi material dari stockyard ke site

h) Biaya pemasangan material menggunakan alat berat

Sedangkan untuk dalam biaya perbaikan menggunakan material beton tidak


ada biaya transportasi material ke stockyard, karena pencetakan material
beton dilaksanakan di stockyard.

Komponen-komponen biaya pemeliharaan atau perbaikan groin jenis kaku


(rigid) dengan cara manual yaitu;

d) Biaya pembongkaran/pembobokan.

e) Biaya penambalan

f) Biaya penggantian batu

Blangko perhitungan rencana anggaran biaya pemeliharaan atau perbaikan


groin secara manual disajikan pada halaman berikut ini

40
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

8) Cara Menghitung Kebutuhan Biaya Perbaikan Groin dengan Metode


Pelaksanaan secara Mekanik

Metode perbaikan cara mekanikal biasanya digunakan untuk kerusakan groin


jenis tumpukan dengan material batu/blok beton yang berukuran besar dan
berbobot berat. Alat utama yang digunakan adalah excavator jenis backhoe
beroda rantai (crawler).

a. Urutan pelaksanaan pekerjaan:

Urutan pelaksanaan pekerjaan berikut kebutuhan peralatan dan material dalam


setiap tahapan kegiatan disarikan dalam di bawah ini

41
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

Tabel 7 Urutan Pelaksanaan Perbaikan Groin secara Mekanik

b. Produktivitas /kinerja alat:

a) Dump truck

Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan kuantitas jam kerja dump truck


yaitu waktu yang dibutuhkan oleh dump truck untuk menyelesaikan satu
pekerjaan. Produksi dump truck dihitung berdasarkan volume per siklus
waktu dan jumlah siklus dinyatakan dalam rumus:

Dimana

Q = Produksi alat

V = Kapasitas bak

Fa = Faktor efisiensi alat

Ts = Waktu siklus

b) Excavator

Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan kuantitas jam kerja excavator


yaitu waktu yang dibutuhkan oleh alat untuk menyelesaikan satu pekerjaan.
Produksi alat berat dihitung berdasarkan volume per siklus waktu dan
jumlah siklus dinyatakan dalam rumus:

42
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

Dimana

Q = Produksi alat

V = Kapasitas bucket/bak

Fb = Faktor bucket

Fa = Faktor efisiensi alat

Ts = Waktu siklus

c) Ponton

Ponton sangat diperlukan pada daerah yang tidak terjangkau dari darat
digunakan untuk dudukan crane atau material yang akan dipakai misalnya
tetrapod terutama dibagian depan yang menghadapi gelombang utama
yang menerjang bangunan, ponton biasanya disewa perhari setelah ada
dilapangan dipakai atau tidak dipakai

d) Vibrator:

Perhitungan kuantitas vibrator dilakukan untuk mendapatkan koefisien yang


dapat dikerjakan oleh vibrator per jam.

c. Tenaga Kerja

o Pekerja

o Tukang Batu

o Tukang Besi

o Mandor

d. Kebutuhan bahan/material

Bahan atau material yang digunakan :

a) Beton atau batu alam

Untuk mempermudah perhitungan harga satuan, maka nilai kuantitas untuk


beton atau batu alam ditentukan 1 m3. Apabila harga satuan untuk
pekerjaan 1 m3 batu atau batu alam sudah didapat, maka harga satuan
tersebut dikalikan dengan volume kebutuhan batu atau batu alam.

b) Plat baja (khusus untuk bekisting armor blok beton)


43
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

Nilai kuantitas plat baja mengacu pada SNI DT - 91 -0014-2007 Tata cara
Perhitungan harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium.

c) Baut-mur

Nilai kuantitas plat baja mengacu pada SNI DT - 91 -0014-2007 Tata cara
Perhitungan harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium.

d) Semen, pasir beton, kerikil, air dan batu

Nilai kuantitas bahan/material yang terdiri dari semen, pasir beton, kerikil,
air dan batu mengacu pada SNI DT - 91 -0008-2007 Tata cara Perhitungan
harga Satuan Pekerjaan Beton.

e. Perhitungan volume pekerjaan

Besarnya volume pekerjaan termasuk material bangunan, kebutuhan alat, dan


tenaga kerja ditaksir pada saat evaluasi dan rekapitulasi dan diisikan dalam
taksiran pemeliharaan.

f. Harga satuan pekerjaan

Data harga satuan dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:

a) Harga pasar setempat pada waktu bersangkutan

b) Daftar harga/tarif barang/jasa yang dikeluarkan oleh pabrik atau agen


tunggal

c) Daftar harga standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang baik
pusat atau daerah

d) Data lain yang dapat digunakan

g. Perhitungan biaya pemeliharaan

Komponen-komponen biaya pemeliharaan atau perbaikan groin jenis


tumpukan dengan cara mekanik yaitu;

a) Biaya material armor batu.

b) Biaya transportasi material dari quary ke stockyard

c) Biaya transportasi material dari stockyard ke site

d) Biaya pemasangan material menggunakan alat berat

44
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

Sedangkan untuk dalam biaya perbaikan menggunakan material beton tidak


ada biaya transportasi material ke stockyard, karena pencetakan material
beton dilaksanakan di stockyard.

Komponen-komponen biaya pemeliharaan atau perbaikan groin jenis kaku


(rigid) dengan cara mekanik yaitu;

g) Biaya pembongkaran/pembobokan.

h) Biaya penambalan

i) Biaya penggantian batu

Blangko perhitungan rencana anggaran biaya pemeliharaan atau perbaikan


groin secara mekanik disajikan pada halaman berikut ini

45
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN


PERBAIKAN BANGUNAN GROIN

46
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

47
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

48
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

49
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

50
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

51
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

9) Cara Menghitung Kebutuhan Biaya Perbaikan Jeti dengan Metode


Pelaksanaan secara Manual

Kerusakan jeti jenis tumpukan dan jenis kaku (rigid), dapat diperbaiki dengan cara
manual. Khusus jeti jenis tumpukan bisa dilakukan dengan cara manual dengan
catatan bobot material ringan (kecil). Alat yang digunakan adalah Demolition drill,
air compressor, water jet, tripod dan chain block.

a. Urutan pelaksanaan pekerjaan:

Urutan pelaksanaan pekerjaan berikut kebutuhan peralatan dan material dalam


setiap tahapan kegiatan disarikan dalam Tabel di bawah ini

Tabel 8 Urutan Pelaksanaan Perbaikan Jetty secara Manual

b. Produktivitas /kinerja alat:

a) Dump truck

Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan kuantitas jam kerja dump truck


yaitu waktu yang dibutuhkan oleh dump truck untuk menyelesaikan satu

52
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

pekerjaan. Produksi dump truck dihitung berdasarkan volume per siklus


waktu dan jumlah siklus dinyatakan dalam rumus:

Dimana

Q = Produksi alat

V = Kapasitas bak

Fa = Faktor efisiensi alat

Ts = Waktu siklus

b) Vibrator:

Perhitungan kuantitas vibrator dilakukan untuk mendapatkan koefisien yang


dapat dikerjakan oleh vibrator per jam.

c) Ponton

Ponton sangat diperlukan pada daerah yang tidak terjangkau dari darat
digunakan untuk dudukan crane atau material yang akan dipakai misalnya
tetrapod terutama dibagian depan yang menghadapi gelombang utama
yang menerjang bangunan, ponton biasanya disewa perhari setelah ada
dilapangan dipakai atau tidak dipakai

d) Tripod dan chain block.

Perhitungan kuantitas tripod dan chain block dilakukan untuk mendapatkan


koefisien yang dapat dikerjakan oleh tripod dan chain block per jam

e) Demolition drill dan generator

f) Water jet dan air compressor

c. Tenaga Kerja

o Pekerja

o Tukang Batu

o Tukang Besi

o Mandor

53
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

d. Kebutuhan bahan/material

Bahan atau material yang digunakan :

e) Beton atau batu alam

Untuk mempermudah perhitungan harga satuan, maka nilai kuantitas untuk


beton atau batu alam ditentukan 1 m3. Apabila harga satuan untuk
pekerjaan 1 m3 batu atau batu alam sudah didapat, maka harga satuan
tersebut dikalikan dengan volume kebutuhan batu atau batu alam.

f) Plat baja (khusus untuk bekisting armor blok beton)

Nilai kuantitas plat baja mengacu pada SNI DT - 91 -0014-2007 Tata cara
Perhitungan harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium.

g) Baut-mur

Nilai kuantitas plat baja mengacu pada SNI DT - 91 -0014-2007 Tata cara
Perhitungan harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium.

h) Semen, pasir beton, kerikil, air dan batu

Nilai kuantitas bahan/material yang terdiri dari semen, pasir beton, kerikil,
air dan batu mengacu pada SNI DT - 91 -0008-2007 Tata cara Perhitungan
harga Satuan Pekerjaan Beton.

e. Perhitungan volume pekerjaan

Besarnya volume pekerjaan termasuk material bangunan, kebutuhan alat, dan


tenaga kerja ditaksir pada saat evaluasi dan rekapitulasi dan diisikan dalam
taksiran pemeliharaan.

f. Harga satuan pekerjaan

Data harga satuan dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:

i) Harga pasar setempat pada waktu bersangkutan

j) Daftar harga/tarif barang/jasa yang dikeluarkan oleh pabrik atau agen


tunggal

k) Daftar harga standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang baik
pusat atau daerah

l) Data lain yang dapat digunakan

54
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

g. Perhitungan biaya pemeliharaan

Komponen-komponen biaya pemeliharaan atau perbaikan jetty jenis tumpukan


dengan cara manual yaitu;

i) Biaya material armor batu.

j) Biaya transportasi material dari quary ke stockyard

k) Biaya transportasi material dari stockyard ke site

l) Biaya pemasangan material menggunakan alat berat

Sedangkan untuk dalam biaya perbaikan menggunakan material beton tidak


ada biaya transportasi material ke stockyard, karena pencetakan material
beton dilaksanakan di stockyard.

Komponen-komponen biaya pemeliharaan atau perbaikan jetty jenis kaku


(rigid) dengan cara manual yaitu;

j) Biaya pembongkaran/pembobokan.

k) Biaya penambalan

l) Biaya penggantian batu

Blangko perhitungan rencana anggaran biaya pemeliharaan atau perbaikan


jetty secara manual disajikan pada halaman berikut ini

55
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

56
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

10) Cara Menghitung Kebutuhan Biaya Perbaikan Jetty dengan Metode


Pelaksanaan secara Mekanik

Metode perbaikan cara mekanikal biasanya digunakan untuk kerusakan jeti jenis
tumpukan dengan material batu/blok beton yang berukuran besar dan berbobot
berat. Alat utama yang digunakan adalah excavator jenis backhoe beroda rantai
(crawler).

a. Urutan pelaksanaan pekerjaan:

Urutan pelaksanaan pekerjaan berikut kebutuhan peralatan dan material dalam


setiap tahapan kegiatan disarikan dalam di bawah ini

Tabel 9 Urutan Pelaksanaan Perbaikan jetty secara Mekanik

b. Produktivitas /kinerja alat:

a) Dump truck

Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan kuantitas jam kerja dump truck


yaitu waktu yang dibutuhkan oleh dump truck untuk menyelesaikan satu
pekerjaan. Produksi dump truck dihitung berdasarkan volume per siklus
waktu dan jumlah siklus dinyatakan dalam rumus:

57
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

Dimana

Q = Produksi alat

V = Kapasitas bak

Fa = Faktor efisiensi alat

Ts = Waktu siklus

b) Excavator

Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan kuantitas jam kerja excavator


yaitu waktu yang dibutuhkan oleh alat untuk menyelesaikan satu pekerjaan.
Produksi alat berat dihitung berdasarkan volume per siklus waktu dan
jumlah siklus dinyatakan dalam rumus:

Dimana

Q = Produksi alat

V = Kapasitas bucket/bak

Fb = Faktor bucket

Fa = Faktor efisiensi alat

Ts = Waktu siklus

c) Vibrator:

Perhitungan kuantitas vibrator dilakukan untuk mendapatkan koefisien yang


dapat dikerjakan oleh vibrator per jam.

c. Tenaga Kerja

o Pekerja

o Tukang Batu

o Tukang Besi

o Mandor

58
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

d. Kebutuhan bahan/material

Bahan atau material yang digunakan :

e) Beton atau batu alam

Untuk mempermudah perhitungan harga satuan, maka nilai kuantitas untuk


beton atau batu alam ditentukan 1 m3. Apabila harga satuan untuk
pekerjaan 1 m3 batu atau batu alam sudah didapat, maka harga satuan
tersebut dikalikan dengan volume kebutuhan batu atau batu alam.

f) Plat baja (khusus untuk bekisting armor blok beton)

Nilai kuantitas plat baja mengacu pada SNI DT - 91 -0014-2007 Tata cara
Perhitungan harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium.

g) Baut-mur

Nilai kuantitas plat baja mengacu pada SNI DT - 91 -0014-2007 Tata cara
Perhitungan harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium.

h) Semen, pasir beton, kerikil, air dan batu

Nilai kuantitas bahan/material yang terdiri dari semen, pasir beton, kerikil,
air dan batu mengacu pada SNI DT - 91 -0008-2007 Tata cara Perhitungan
harga Satuan Pekerjaan Beton.

e. Perhitungan volume pekerjaan

Besarnya volume pekerjaan termasuk material bangunan, kebutuhan alat, dan


tenaga kerja ditaksir pada saat evaluasi dan rekapitulasi dan diisikan dalam
taksiran pemeliharaan.

f. Harga satuan pekerjaan

Data harga satuan dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:

e) Harga pasar setempat pada waktu bersangkutan

f) Daftar harga/tarif barang/jasa yang dikeluarkan oleh pabrik atau agen


tunggal

g) Daftar harga standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang baik
pusat atau daerah

h) Data lain yang dapat digunakan

59
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

g. Perhitungan biaya pemeliharaan

Komponen-komponen biaya pemeliharaan atau perbaikan jetty jenis tumpukan


dengan cara mekanik yaitu;

e) Biaya material armor batu.

f) Biaya transportasi material dari quary ke stockyard

g) Biaya transportasi material dari stockyard ke site

h) Biaya pemasangan material menggunakan alat berat

Sedangkan untuk dalam biaya perbaikan menggunakan material beton tidak


ada biaya transportasi material ke stockyard, karena pencetakan material
beton dilaksanakan di stockyard.

Komponen-komponen biaya pemeliharaan atau perbaikan jetty jenis kaku


(rigid) dengan cara mekanik yaitu;

m) Biaya pembongkaran/pembobokan.

n) Biaya penambalan

o) Biaya penggantian batu

Blangko perhitungan rencana anggaran biaya pemeliharaan atau perbaikan


jetty secara mekanik disajikan pada halaman berikut ini

60
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN


PERBAIKAN BANGUNAN JETTY

61
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

62
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

63
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

64
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

65
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

66
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

11) Cara Menghitung Kebutuhan Biaya Perbaikan Tanggul Laut dengan


Metode Pelaksanaan secara Manual/Prinsipnya sama dengan bangunan
pemecah gelombang

Kerusakan tanggul laut jenis tumpukan dan jenis kaku (rigid), dapat diperbaiki
dengan cara manual. Khusus tanggul laut jenis tumpukan bisa dilakukan dengan
cara manual dengan catatan bobot material ringan (kecil). Alat yang digunakan
adalah Demolition drill, air compressor, water jet, tripod dan chain block.

a. Urutan pelaksanaan pekerjaan:

Urutan pelaksanaan pekerjaan berikut kebutuhan peralatan dan material dalam


setiap tahapan kegiatan disarikan dalam Tabel di bawah ini

Tabel 10 Urutan Pelaksanaan Perbaikan Tanggul Laut secara Manual

b. Produktivitas /kinerja alat:

a) Dump truck

Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan kuantitas jam kerja dump truck


yaitu waktu yang dibutuhkan oleh dump truck untuk menyelesaikan satu

67
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

pekerjaan. Produksi dump truck dihitung berdasarkan volume per siklus


waktu dan jumlah siklus dinyatakan dalam rumus:

Dimana

Q = Produksi alat

V = Kapasitas bak

Fa = Faktor efisiensi alat

Ts = Waktu siklus

b) Vibrator:

Perhitungan kuantitas vibrator dilakukan untuk mendapatkan koefisien yang


dapat dikerjakan oleh vibrator per jam.

c) Tripod dan chain block.

Perhitungan kuantitas tripod dan chain block dilakukan untuk mendapatkan


koefisien yang dapat dikerjakan oleh tripod dan chain block per jam

d) Demolition drill dan generator

e) Water jet dan air compressor

f) Compactor

c. Tenaga Kerja

o Pekerja

o Tukang Batu

o Tukang Besi

o Mandor

d. Kebutuhan bahan/material

Bahan atau material yang digunakan :

a) Beton atau batu alam

Untuk mempermudah perhitungan harga satuan, maka nilai kuantitas untuk


beton atau batu alam ditentukan 1 m3. Apabila harga satuan untuk

68
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

pekerjaan 1 m3 batu atau batu alam sudah didapat, maka harga satuan
tersebut dikalikan dengan volume kebutuhan batu atau batu alam.

b) Plat baja (khusus untuk bekisting armor blok beton)

Nilai kuantitas plat baja mengacu pada SNI DT - 91 -0014-2007 Tata cara
Perhitungan harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium.

c) Baut-mur

Nilai kuantitas plat baja mengacu pada SNI DT - 91 -0014-2007 Tata cara
Perhitungan harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium.

d) Semen, pasir beton, kerikil, air dan batu

Nilai kuantitas bahan/material yang terdiri dari semen, pasir beton, kerikil,
air dan batu mengacu pada SNI DT - 91 -0008-2007 Tata cara Perhitungan
harga Satuan Pekerjaan Beton.

e. Perhitungan volume pekerjaan

Besarnya volume pekerjaan termasuk material bangunan, kebutuhan alat, dan


tenaga kerja ditaksir pada saat evaluasi dan rekapitulasi dan diisikan dalam
taksiran pemeliharaan.

f. Harga satuan pekerjaan

Data harga satuan dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:

a) Harga pasar setempat pada waktu bersangkutan

b) Daftar harga/tarif barang/jasa yang dikeluarkan oleh pabrik atau agen


tunggal

c) Daftar harga standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang baik
pusat atau daerah

d) Data lain yang dapat digunakan

g. Perhitungan biaya pemeliharaan

Komponen-komponen biaya pemeliharaan atau perbaikan tanggul laut jenis


tumpukan dengan cara manual yaitu;

a) Biaya material armor batu.

b) Biaya transportasi material dari quary ke stockyard

69
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

c) Biaya transportasi material dari stockyard ke site

d) Biaya pemasangan material menggunakan alat berat

Sedangkan untuk dalam biaya perbaikan menggunakan material beton tidak


ada biaya transportasi material ke stockyard, karena pencetakan material
beton dilaksanakan di stockyard.

Komponen-komponen biaya pemeliharaan atau perbaikan tanggul laut jenis


kaku (rigid) dengan cara manual yaitu;

a) Biaya pembongkaran/pembobokan.

b) Biaya pemadatan tanah

Blangko perhitungan rencana anggaran biaya pemeliharaan atau perbaikan


tanggul laut secara manual disajikan pada halaman berikut ini

70
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

71
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

72
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

73
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

12) Cara Menghitung Kebutuhan Biaya Perbaikan Tanggu Laut dengan


Metode Pelaksanaan secara Mekanik

Metode perbaikan cara mekanikal biasanya digunakan untuk kerusakan tanggul


laut jenis tumpukan dengan material batu/blok beton yang berukuran besar dan
berbobot berat. Alat utama yang digunakan adalah excavator jenis backhoe
beroda rantai (crawler)..

a. Urutan pelaksanaan pekerjaan:

Urutan pelaksanaan pekerjaan berikut kebutuhan peralatan dan material dalam


setiap tahapan kegiatan disarikan dalam di bawah ini

Tabel 11 Urutan Pelaksanaan Perbaikan Tanggul Laut secara Mekanik

b. Produktivitas /kinerja alat:

d) Dump truck

Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan kuantitas jam kerja dump truck


yaitu waktu yang dibutuhkan oleh dump truck untuk menyelesaikan satu
pekerjaan. Produksi dump truck dihitung berdasarkan volume per siklus
waktu dan jumlah siklus dinyatakan dalam rumus:

74
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

Dimana

Q = Produksi alat

V = Kapasitas bak

Fa = Faktor efisiensi alat

Ts = Waktu siklus

e) Excavator

Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan kuantitas jam kerja excavator


yaitu waktu yang dibutuhkan oleh alat untuk menyelesaikan satu pekerjaan.
Produksi alat berat dihitung berdasarkan volume per siklus waktu dan
jumlah siklus dinyatakan dalam rumus:

Dimana

Q = Produksi alat

V = Kapasitas bucket/bak

Fb = Faktor bucket

Fa = Faktor efisiensi alat

Ts = Waktu siklus

c. Tenaga Kerja

o Pekerja

o Tukang Batu

o Tukang Besi

o Mandor

d. Kebutuhan bahan/material

Bahan atau material yang digunakan :

a) Beton atau batu alam

Untuk mempermudah perhitungan harga satuan, maka nilai kuantitas untuk


beton atau batu alam ditentukan 1 m3. Apabila harga satuan untuk

75
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

pekerjaan 1 m3 batu atau batu alam sudah didapat, maka harga satuan
tersebut dikalikan dengan volume kebutuhan batu atau batu alam.

b) Plat baja (khusus untuk bekisting armor blok beton)

Nilai kuantitas plat baja mengacu pada SNI DT - 91 -0014-2007 Tata cara
Perhitungan harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium.

c) Baut-mur

Nilai kuantitas plat baja mengacu pada SNI DT - 91 -0014-2007 Tata cara
Perhitungan harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium.

d) Semen, pasir beton, kerikil, air dan batu

Nilai kuantitas bahan/material yang terdiri dari semen, pasir beton, kerikil,
air dan batu mengacu pada SNI DT - 91 -0008-2007 Tata cara Perhitungan
harga Satuan Pekerjaan Beton.

e. Perhitungan volume pekerjaan

Besarnya volume pekerjaan termasuk material bangunan, kebutuhan alat, dan


tenaga kerja ditaksir pada saat evaluasi dan rekapitulasi dan diisikan dalam
taksiran pemeliharaan.

f. Harga satuan pekerjaan

Data harga satuan dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:

a) Harga pasar setempat pada waktu bersangkutan

b) Daftar harga/tarif barang/jasa yang dikeluarkan oleh pabrik atau agen


tunggal

c) Daftar harga standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang baik
pusat atau daerah

d) Data lain yang dapat digunakan

g. Perhitungan biaya pemeliharaan

Komponen-komponen biaya pemeliharaan atau perbaikan tanggul laut jenis


tumpukan dengan cara mekanik yaitu;

i) Biaya material armor batu.

j) Biaya transportasi material dari quary ke stockyard

k) Biaya transportasi material dari stockyard ke site

76
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

l) Biaya pemasangan material menggunakan alat berat

Sedangkan untuk dalam biaya perbaikan menggunakan material beton tidak


ada biaya transportasi material ke stockyard, karena pencetakan material
beton dilaksanakan di stockyard.

Blangko perhitungan rencana anggaran biaya pemeliharaan atau perbaikan


tanggul laut secara mekanik disajikan pada halaman berikut ini

77
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

78
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

13) Cara Menghitung Kebutuhan Biaya Perbaikan Pengisian Pasir dengan


Metode Pelaksanaan secara Mekanik

Metode perbaikan cara mekanikal biasanya digunakan untuk kerusakan pengisian


pasir jenis tumpukan dengan material batu/blok beton yang berukuran besar dan
berbobot berat. Alat utama yang digunakan adalah excavator jenis backhoe
beroda rantai (crawler)..

a. Urutan pelaksanaan pekerjaan:

Urutan pelaksanaan pekerjaan berikut kebutuhan peralatan dan material dalam


setiap tahapan kegiatan disarikan dalam di bawah ini

Tabel 12 Urutan Pelaksanaan Perbaikan pengisian pasir secara Mekanik

b. Produktivitas /kinerja alat:

a) Dump truck

Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan kuantitas jam kerja dump truck


yaitu waktu yang dibutuhkan oleh dump truck untuk menyelesaikan satu
pekerjaan. Produksi dump truck dihitung berdasarkan volume per siklus
waktu dan jumlah siklus dinyatakan dalam rumus:

Dimana

Q = Produksi alat

V = Kapasitas bak

Fa = Faktor efisiensi alat

Ts = Waktu siklus

79
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

b) Excavator

Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan kuantitas jam kerja excavator


yaitu waktu yang dibutuhkan oleh alat untuk menyelesaikan satu pekerjaan.
Produksi alat berat dihitung berdasarkan volume per siklus waktu dan
jumlah siklus dinyatakan dalam rumus:

Dimana

Q = Produksi alat

V = Kapasitas bucket/bak

Fb = Faktor bucket

Fa = Faktor efisiensi alat

Ts = Waktu siklus

c. Tenaga Kerja

o Pekerja

o Tukang Batu

o Tukang Besi

o Mandor

d. Kebutuhan bahan/material

Untuk mempermudah perhitungan harga satuan, maka nilai kuantitas untuk


pasir ditentukan 1 m3. Apabila harga satuan untuk pekerjaan 1 m3 pasir sudah
didapat, maka harga satuan tersebut dikalikan dengan volume kebutuhan pasir

e. Perhitungan volume pekerjaan

Besarnya volume pekerjaan termasuk material bangunan, kebutuhan alat, dan


tenaga kerja ditaksir pada saat evaluasi dan rekapitulasi dan diisikan dalam
taksiran pemeliharaan.

f. Harga satuan pekerjaan

Data harga satuan dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:

a) Harga pasar setempat pada waktu bersangkutan

80
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

b) Daftar harga/tarif barang/jasa yang dikeluarkan oleh pabrik atau agen


tunggal

c) Daftar harga standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang baik
pusat atau daerah

d) Data lain yang dapat digunakan

g. Perhitungan biaya pemeliharaan

Komponen-komponen biaya pemeliharaan atau perbaikan pengisian pasir


dengan cara mekanik yaitu;

a) Biaya transportasi material dari stockyard ke site

b) Biaya penyebaran/perataan pasir

Sedangkan untuk dalam biaya perbaikan menggunakan material beton tidak


ada biaya transportasi material ke stockyard, karena pencetakan material
beton dilaksanakan di stockyard.

Blangko perhitungan rencana anggaran biaya pemeliharaan atau perbaikan


pengisian pasir secara mekanik disajikan pada halaman berikut ini

81
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

82
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

14) Cara Menghitung Kebutuhan Biaya Perbaikan Geobag dengan Metode


Pelaksanaan secara Mekanik

Metode perbaikan cara mekanikal yang digunakan untuk kerusakan banguan


pengaman pantai dengan material geobag dengan ukuran besar dan berbobot
berat. Alat utama yang digunakan adalah excavator jenis backhoe beroda rantai
(crawler).

a. Urutan pelaksanaan pekerjaan:

Urutan pelaksanaan pekerjaan berikut kebutuhan peralatan dan material dalam


setiap tahapan kegiatan disarikan dalam di bawah ini

Tabel 13 Urutan Pelaksanaan Perbaikan Geobag secara Mekanik

b. Produktivitas /kinerja alat:

a) Dump truck

Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan kuantitas jam kerja dump truck


yaitu waktu yang dibutuhkan oleh dump truck untuk menyelesaikan satu
pekerjaan. Produksi dump truck dihitung berdasarkan volume per siklus
waktu dan jumlah siklus dinyatakan dalam rumus:

Dimana

Q = Produksi alat

V = Kapasitas bak

Fa = Faktor efisiensi alat

Ts = Waktu siklus

83
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

b) Excavator

Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan kuantitas jam kerja excavator


yaitu waktu yang dibutuhkan oleh alat untuk menyelesaikan satu pekerjaan.
Produksi alat berat dihitung berdasarkan volume per siklus waktu dan
jumlah siklus dinyatakan dalam rumus:

Dimana

Q = Produksi alat

V = Kapasitas bucket/bak

Fb = Faktor bucket

Fa = Faktor efisiensi alat

Ts = Waktu siklus

c. Tenaga Kerja

o Pekerja

o Tukang Batu

o Tukang Besi

o Mandor

d. Kebutuhan bahan/material

Bahan dan material yang digunakan:

Geobag

Untuk mempermudah perhitungan harga satuan, maka nilai kuantitas untuk


geobag ditentukan 1 m3. Apabila harga satuan untuk pekerjaan 1 m3 geobag
sudah didapat, maka harga satuan tersebut dikalikan dengan volume
kebutuhan geobag.

e. Perhitungan volume pekerjaan

Besarnya volume pekerjaan termasuk material bangunan, kebutuhan alat, dan


tenaga kerja ditaksir pada saat evaluasi dan rekapitulasi dan diisikan dalam
taksiran pemeliharaan.

84
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

f. Harga satuan pekerjaan

Data harga satuan dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:

a) Harga pasar setempat pada waktu bersangkutan

b) Daftar harga/tarif barang/jasa yang dikeluarkan oleh pabrik atau agen


tunggal

c) Daftar harga standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang baik
pusat atau daerah

d) Data lain yang dapat digunakan

g. Perhitungan biaya pemeliharaan

Komponen-komponen biaya pemeliharaan atau perbaikan geobag dengan


cara mekanik yaitu;

a) Biaya material geobag

b) Biaya transportasi material dari stockyard ke site

c) Biaya pemasangan material dengan alat berat

Blangko perhitungan rencana anggaran biaya pemeliharaan atau perbaikan


geobag secara mekanik disajikan pada halaman berikut ini.

85
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

86
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

2.2.3 Contoh Kasus 1

Data-data struktur pengamanan pantai adalah sebagai berikut:

1. Lokasi pengamanan pantai di Pantai Nusa Dua Bali

2. Jenis Kerusakan adalah Material kubus beton buis beton tidak terikat sempurna
sehingga saat gelombang besar material tersebut lepas satu persatu

3. Kawasan yang dilindungi adalah Kawasan wisata

4. Jenis bangunan adalah Breakwater

5. Material bangunan adalah buis beton diisi beton siklop

6. Panjang bangunan 100 m, lebar 2 m, kemiringan 1:1

87
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

88
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

89
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

2.2.4 Contoh Kasus 2

Data-data struktur pengamanan pantai adalah sebagai berikut:

1. Lokasi pengamanan pantai di Pantai Laihitu Pulau Ambon Kab. Maluku


Tengah

2. Jenis Kerusakan adalah bagian kaki sudah tergerus dan saat pasang tinggi
gelombang melimpas sampi ke belakang struktur

3. Kawasan yang dilindungi adalah Kawasan pemukiman

4. Jenis bangunan adalah revetment

5. Material bangunan adalah pasangan batu isi

6. Panjang bangunan 700 m, lebar 0.3 m, kemiringan 1:1

90
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

91
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

2.2.5 Contoh Kasus 3

Data-data struktur pengamanan pantai adalah sebagai berikut:

1. Lokasi pengamanan pantai di Pantai Wori Kab. Minahasa Utara

2. Jenis Kerusakan adalah bagian kaki sudah tergerus dan saat pasang tinggi
gelombang melimpas sampai ke belakang struktur

3. Kawasan yang dilindungi adalah Kawasan pemukiman

4. Jenis bangunan adalah tanggul laut

5. Material bangunan adalah pasangan batu isi

6. Panjang bangunan 200 m, lebar 0.3 m, kemiringan 1:1

92
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-
Modul Diklat Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pantai

93
Modul MS 8 AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai II-

Anda mungkin juga menyukai