Anda di halaman 1dari 27

Analisis terhadap Lentur

Struktur Beton 1
SI-3112
Tegangan Lentur
Asumsi dasar dalam teori lentur (SNI Pasal 12.2)
• Plane sections remain plane (tidak berlaku untuk
balok tinggi)
• Regangan baja sama dengan regangan beton pada
level yang sama ( kompatibilitas) , i.e. s = c pada
level yang sama.
• Tegangan pada beton dan baja dapat ditentukan dari
diagram tegangan - regangan yang berlaku

Struktur Beton 2
SI-3112
Tegangan Lentur
Asumsi tambahan (SNI Pasal 12.2.6):
• Tegangan tarik beton diabaikan dalam perhitungan
kuat lentur.
• Beton diasumsikan mencapai tegangan batas bila c
(regangan beton) = cu (reg ultimit) = 0.003
• Hubungan tegangan-regangan beton dapat
diasumsikan berbentuk parabola, persegi, trapesium
atau bentuk lainnya asalkan memberikan prediksi
kekuatan yang sama.

Struktur Beton 3
SI-3112
Tegangan Lentur

Struktur Beton 4
SI-3112
Tegangan Lentur

Resultan gaya tekan pada beton dapat dihitung sebagai


Cc = k1k3f’c b*c, yang garis kerjanya berada pada
lokasi x = k2*c

Struktur Beton 5
SI-3112
Tegangan Lentur

Koefisien tekanan untuk blok


tegangan diberikan sbb:

k3 adalah rasio perbandingan


antara tegangan tekan
maksimum pada balok
terhadap kuat tekan silinder,
fc’ (k3= 0.85 merupakan nilai
yang umum digunakan)

Struktur Beton 6
SI-3112
Tegangan Lentur

Zona tekan (compressive zone) dapat dimodelkan


dengan blok tegangan ekivalen

a=β1c
Struktur Beton 7
SI-3112
Tegangan Lentur
β1 ialah koefisien yang digunakan untuk menyatakan
tinggi blok tegangan ekivalen.

β1 = 0.85 untuk fc` ≤ 30 MPa

 f c  30 
1  0.85  0.05 *    0.65
 7 
(Lihat SNI 03-2847 pasal 12.2(7)
Struktur Beton 8
SI-3112
Tegangan Lentur
Persyaratan untuk analisis balok beton bertulang

[1] Hubungan regangan-regangan


-Tegangan pada suatu titik harus
bersesuaian dengan regangan yang
terjadi menurut diagram tegangan-
regangan yang berlaku
[2] Keseimbangan
Gaya dalam harus seimbang dengan
Gaya luar (internal forces)

Struktur Beton 9
SI-3112
Tegangan Lentur
Contoh : Balok beton bertulang berpenampang persegi

(1) Kondisi keseimbangan.

F x 0  TC
As f s  0.85 f c ab
 a
 M  0  T 

d    Mn
2

Struktur Beton 10
SI-3112
Tegangan Lentur
Contoh : (lanjutan)
(2) Perhitungan kuat lentur
nominal (tulangan leleh)
T  As f s
C  0.85 f c ab
As f y
a
0.85 f cb
M n  Tjd
 a
 As f y  d  
2SI-3112
 Struktur
Beton 11
Tegangan Lentur
Contoh (lanjt.).
(3) Pengecekan s>y

y
y 
Es
a
c
1

s 
d  c
c   y
c
Struktur Beton 12
SI-3112
Tegangan Lentur
(Contoh Soal)
Penampang Persegi
fc = 27.5 MPa 1 = 0.85
fy = 400 MPa (4 D-22)
b = 300 mm. d = 400 mm.
h= 450 mm
Tentukan lokasi sumbu netral
(neutral axis).
Tentukan momen kapasitas
(nominal) balok tersebut

Struktur Beton 13
SI-3112
Tegangan Lentur – contoh soal
Balok dengan penampang
bukan persegi
Suatu balok beton bertulang
dengan fc`=40 MPa dan
fy =400 MPa ; a=125 mm dan d=
325 mm.
(a) Tentukan luas tulangan yang
diperlukan supaya sistem seimbang

(b) Tentukan kuat lentur nominal


balok, Mn
(c) Tentukan lokasi sumbu netral.
Struktur Beton 14
SI-3112
Tiga Bentuk Keruntuhan yang
Mungkin pada Perilaku Balok

• Compression Failure - (over-reinforced


beam)
• Tension Failure - (under-reinforced beam)
• Balanced Failure - (balanced reinforcement)

Struktur Beton 15
SI-3112
Perilaku Inelastik Balok
Keruntuhan Tekan

Beton hancur (crushing)


sebelum kelelehan tulangan
terjadi. Keruntuhan ini
bersifat sangat tiba- tiba
Kondisi ini dapat terjadi
akibat penulangan yang
berlebihan (over-reinforced
beam)
Struktur Beton 16
SI-3112
Perilaku Inelastik Balok
Keruntuhan Tarik

Tulangan baja leleh


sebelum beton hancur
(crush). Jadi kehancuran
beton merupakan
keruntuhan sekunder
Kondisi balok yang
demikian disebut under-
reinforced beam.

Struktur Beton 17
SI-3112
Perilaku Inelastik Balok
Keruntuhan Balanced

Beton hancur dan tulangan


leleh terjadi pada saat yang
bersamaan.
Kondisi demikian disebut
balanced-reinforced beam.

Struktur Beton 18
SI-3112
Perilaku Inelastik Balok
Tipe Keruntuhan apa yang dikehendaki ?
Kondisi under-reinforced =
kondisi yang dikehendaki. Jadi
pada kondisi ultimit

fs = fy dan
s >> y
Keruntuhan bersifat daktail dan
struktur masih dapat berdefleksi
Struktur Beton 19
SI-3112
Batasan Rasio penulangan, 
Untuk penampang persegi-panjang, 
As

bd
[1] Batas atas 
  0.75  bal SNI 03-2847-2002 pasal 12.3.3

Kondisi ini akan memastikan tulangan leleh pada


kondisi ultimit; s  (1.8 sampai 2.0) y pada saat
runtuh
Struktur Beton 20
SI-3112
Batasan Rasio Penulangan, 

Rasio tulangan = ( 0.4 hingga 0.5 )bal adalah yang


ideal agar terdapat ruang yang cukup untuk penempatan
tulangan dan dapat membatasi retak dan lendutan yang
terjadi.
[2] Batas bawah SNI 03-2847-2002 pasal 12.5
f 'c 1,4
As min  .bw.d  .bw.d
4 fy fy

fc & fy dalam MPa


Struktur Beton 21
SI-3112
Batasan Rasio Penulangan, 
Batas bawah diperlukan agar tulangan yang digunakan tidak
terlalu sedikit.
Konsekuensi luas tulangan As yang terlalu kecil ( Mn < Mcr ) :
s besar (lendutan yang terjadi besar)
ketika beton retak (Ms > Mcr ), balok akan segera runtuh
karena Mn < Mcr

Struktur Beton 22
SI-3112
Persyaratan Tambahan untuk
Batas Bawah 

Jika As (terpasang)  4/3 As (yang diperlukan)


berdasarkan hasil analisis, maka As minimum tidak
diperlukan. Jadi
4
 Mn  Mu
3
Lihat SNI 02 ps 12.5(3). Klausul ini hanya berlaku
untuk komponen struktur yang besar dan masif.

Struktur Beton 23
SI-3112
Penentuan Rasio Tulangan
Seimbang “Balanced Reinforcement”, bal
bal = nilai ρ dimana c = 0.003 & s = y

Gunakan segitiga
sebangun:

0.003 y

cb d  cb

Struktur Beton 24
SI-3112
Penentuan Rasio Tulangan
Seimbang, bal
Persamaan untuk menentukan cb

0.003d  0.003c b   y c b
c b 0.003   y   0.003d
0.003d 0.003d
cb   a b  1c b  1
0.003   y  0.003   y 

Struktur Beton 25
SI-3112
Penentuan Rasio Tulangan
Seimbang, bal
Persamaan untuk menentukan bal
C  T  0.85 f cba b  As(bal) f y
0.85 f cba b 0.85 f cb1d  0.003  Es
As(bal)   * *
 
fy fy  0.003   y  Es
0.85 f c1bd  600 
As(bal)  *
fy  600  f 
 y 

0.85 f c1  600 


As(bal)
 bal   *
bd fy  600  f 
 y 

Struktur Beton 26
SI-3112
Contoh Penentuan bal

Diketahui:
b =300 mm. d = 400 mm.
h = 450 mm
fc= 27.5 MPa
fy= 400 MPa (4 D-22)

Tentukan As(bal), As(maks)


As(min)

Struktur Beton 27
SI-3112

Anda mungkin juga menyukai