Anda di halaman 1dari 5

· BALOK (kapasitas momen)

(Dasar-dasar perencanaan beton bertulang)

Dasar-dasar perilaku lentur beton bertulang


1 Lentur akibat gaya luar akan dilawan oleh "momen kopel" gaya sumbangan beton desak dan gaya sumbangan
dari baja tulangan tarik.
2 Asas keseimbangan statik, menyatakan bahwa gaya desak pada beton besarnya sama dengan gaya tarik
pada baja tulangan ( C = T )
3 Tata Cara perencanaan Struktur beton untuk Bangunan Gedung 1991 menetapkan kuat rancang merupakan kekuatan
nominal komponen struktur dikalikan faktor reduksi :
a. Lentur tanpa beban aksial : 0,80
b. Beban aksial dan beban aksial dengan lentur
- aksial tarik dan aksial tarik dengan lentur : 0,80
- aksial tekan dan aksial tekan dengan lentur : 0,65
c. Geser dan puntir : 0,80
d. Tumpuan pada beton : '0,70
4 Sampai pada beban lentur tertentu, penampang hanya memerlukan tulangan tarik saja. Tetapi pada beban lentur yang
besar diperlukan tulangan desak untuk memberikan tambahan momen dalam guna manahan momen akibat beban luar.
Cara penulangan semacam ini dikenal dengan nama penulangan ganda.
Meskipun sebenarnya penambahan tulangan desak ini tidak selalu menguntungkan.
5 Tulangan tunggal adalah cara penulangan pada satu sisi penampang.
Konsekuensi penulangan ini tentu saja diperlukan penampang yang relatif tinggi. Akibat dari penampang yang tinggi ini,
tinggi ruangan akan berkurang, tetapi lendutan balok menjadi kecil.
6 Besarnya gaya desak oleh beton adalah :
C = 0,85 f'c a b
a = tinggi blok tegangan ekuivalen (mm)
b = lebar balok (mm)
fc' = kuat desak beton yang disyaratkan (Mpa)
Sedangkan besarnya gaya tarik oleh baja tulangan adalah ;
T = As fs
As = Luas tulangan (mm2)
fs = Tegangan baja tulangan (Mpa)
7 Pada keadaan keruntuhan berimbang, tegangan pada baja mencapai tegangan leleh (fy) dan pada saat sama
regangan beton di serat tepi desak mencapai 0,003.
8 r : perbandingan antara luas tulangan baja terhadap luasan penampang beton.
rb : 0,85 f'c a b
fy d
9 Nilai rb merupakan tolok ukur jenis ragam keruntuhan lentur. Bila nilai lebih kecil dari rb maka ragam keruntuhannya
disebut keruntuhan tarik. Sebaliknya jika r yang terjadi lebih besar dari rb, maka ragam keruntuhannya adalah desak.
10 Keruntuhan tarik didahului oleh lelehnya baja lalau terjadi deformasi plastis pada baja, sehingga membuat beton mengalami
retak terlebih dahulu sebelum runtuh.
11 Untuk menjamin terjadinya perilaku daktail, maka luas tulangan tarik dibatasi sebesar r < 0,75 rb
Cara penulangan ini disebut penulangan daktail atau liat atau lemah dan keruntuhan diawali dengan terjadinya deformasi
yang cukup besar sebagai peringatan terhadap ragam keruntuhan tersebut. Untuk menghindari rangkak dan susut yang
besar, tulangan tarik minimum juga dibatasi.
r maks : 0.75 rb
r min : 1.4 / fy
12 Cara penulangan ini dikenal dengan penulangan getas aatau penulangan kuat. Keruntuhan yang terjadi secara tiba-tiba
tanpa ada peringatan. Jadi, pada keruntuhan desak tegangan baja belum mencapai tegangan leleh ( fa > fy )
sehingga baja masih di dalam daerah elastik. Selanjutnya untuk menentukan besarnya tegangan baja dihitung dengan
menggunakan prinsip kesebangunan segitiga pada diagram regangan.
13 jadi pada keruntuhan tekan ; baja kuat, sehingga saat overload, beton akan langsung hancur sehingga bahaya bagi occupant.

*******
· BALOK (kapasitas momen)
(Mencari kapasitas momen balok beton bertulang)

Standard dan Referensi yang digunakan :


1 Tata Cara perencanaan Struktur beton untuk Bangunan Gedung 1991 ( SK SNI T - 15 - 1991 - 03 )
2 Mukahar, Ir; "Konstruksi beton Bertulang Elemen Lentur"; 1992; Sebelas Maret University Press.

Diketahui :
fc' : 20 Mpa (kuat desak beton)
b1 : 0.85 400
fy : 275 Mpa (tegangan leleh baja)
b : 250 mm (lebar balok)
d : 400 mm (Tinggi efefktif penampang)
Es : 200000 Mpa (Modulus elastis beton bertulang)
250
Penyelesaian :
1 rb = 0.85 x 20 x 0.85 x 0.003
275 0.003 + ( 275 / 200000 )

= 0.036

A sb = 0.036 x 250 x 400


= 3603.1 mm2 (Luas tulangan baja)

w b = 0.036 x 275 / 20
= 0.4954

M ub = j Mnb

= j b . d2. f'c . wb . ( 1 - 0.59 . wb )


= 224,392,566 N.mm
= 22.44 t.m.

Jadi kapasitas momen pada keadaan berimbang adalah sebesar :


= 22.44 t.m.

2 Bila dipasang tulangan : 5 D 25


Tul. = 5 D 25
A. tul. = 2453.1 mm2

r = 2453.125
250 x 400

= 0.0245 < 0.027 (Tulangan liat, Keruntuhan tarik!!)

w = 0.0245 x 275
20
= 0.3373

Mu = j Mn

= j b . d2. f'c . wb . ( 1 - 0.59 . wb )


= 172,913,767 N.mm
= 17.29 t.m.

Jadi kapasitas momen lentur adalah sebesar :


= 17.29 t.m.
3 Bila dipasang tulangan : 8 D 25
Tul. = 8 D 25
A. tul. = 3925 mm2

r = 3925
250 x 400

= 0.0393 < 0.027 (Tulangan getas, Keruntuhan tekan!!)

a = 237.88 mm (Lakukan trial / coba ralat)


x = 0.00 (Oke lanjutkan perhitungan!!)

Maka nilai kapasitas momen adalah :


Mu = 227,318,859.04 Nmm
= 22.73 t.m.

Jadi kapasitas momennya adalah sebesar :


= 22.73 t.m.

********

Anda mungkin juga menyukai