6 Sambungan Sederhana
KL3202 Struktur Baja
Semester II 2016/2017
Rildova / Paramashanti
Capaian Belajar
Memahami perilaku sambungan sederhana
Memahami kriteria desain sambungan
sederhana
Mampu merencanakan sambungan
sederhana
1
31/03/2017
Referensi AISC
AISC Specification Chapter J “Design of
Connections”.
Pengantar
Elemen-elemen yang membangun struktur
harus digabungkan satu sama lain dengan
sistem sambungan.
Selain kekuatan elemen struktur, kekuatan
sambungan juga harus diperiksa untuk
menghindari kegagalan yang terjadi pada
sambungan.
Engineer yang merancang struktur harus
bertanggung jawab terhadap keseluruhan hasil
desain, termasuk sambungan.
Dua jenis sambungan digunakan untuk
sambungan baja: baut dan las.
4
2
31/03/2017
3
31/03/2017
Sistem Sambungan
Sambungan merupakan sebuah sistem yang
terdiri dari:
◦ Elemen yang disambung
◦ Komponen Penyambung: Baut, Las
◦ Pelat Penyambung (dan Pelat Pengisi), bila diperlukan.
4
31/03/2017
Contoh Sambungan
Profil – Pelat Penyambung
pelat penyambung
profil siku
Las Memanjang
Las Memanjang
10
5
31/03/2017
Baut
Terdiri atas baut biasa dan baut mutu tinggi
Baut biasa: A307
Baut mutu tinggi:
◦ Grup A (A325)
◦ Grup B (A490)
11
Anatomi Baut
12
6
31/03/2017
13
14
7
31/03/2017
15
16
8
31/03/2017
Kekuatan Tumpu
Rn 1.2 Fu c t
0.6Fu = kekuatan geser bagian yang
disambung
lc = jarak dari tepi lubang ke tepi
bagian yang disambung
t = tebal bagian yang disambung
Rn 1.2 Fu c t 2.4 Fu dt
17
Jarak Bersih lc
Jarak bersih lc diambil
dari tepi luar antar baut
atau tepi luar ke tepi
sambungan, dalam arah
beban.
Untuk lokasi baut tepi:
h
c e
2
Untuk lokasi baut lain:
c s h
18
9
31/03/2017
Jarak Bersih lc
le = jarak dari pusat baut tepi ke tepi bagian yang disambung
s = spasi antar baut
h = diameter lubang = diameter baut + 1/16 inch
1
hd in.
16
19
10
31/03/2017
LRFD: Rn 0.75Rn
Rn Rn
ASD:
2
Catatan:
Menurut catatan pengguna (user notes) pada AISC Specification
bagian J3.6 dan J3.10, kekuatan geser dan tumpu dari
sekelompok baut dapat diambil dari penjumlahan kekuatan
masing-masing baut dalam kelompok tersebut.
21
Contoh 1
Periksa kekuatan tumpu, jarak baut, dan jarak
tepi dari sambungan seperti tergambar.
22
11
31/03/2017
◦ Baut tengah
c s h 2.5 13 1.688 in.
16
8 58 44.06 kips
Rn 1.2 1.688 3
Rn 39.15 kips
2.4 Fu dt 39.15 kips 22.02 kips
Rn Ru OK
24
12
31/03/2017
Rn Fnv Ab Ab
Fnv
= luas penampang baut
= kuat geser nominal baut
◦ LRFD: Rn 0.75 Rn
Rn Rn
◦ ASD:
2
25
Contoh 2
Tentukan kekuatan dari sambungan seperti
tergambar untuk masing-masing baut berikut:
◦ A307
◦ A325-N
◦ A325-X
26
13
31/03/2017
Rn 1.2 1.094 3 58 28.55 kips
8
2.4 Fu dt 2.4 58 3
4
3 39.15 kips 28.55 kips
8
Rn 28.55 kips
◦ Baut tengah
c s h 3 13 2.188 in.
16
Rn 1.2 2.188 3 58 57.11 kips
8
2.4 Fu dt 39.15 kips 57.11 kips
Rn 39.15 kips
27
14
31/03/2017
◦ Baut A325-N
Rn Fnv Ab 54 0.4418 23.86 kips
Nilai ini lebih kecil daripada kekuatan tumpu di masing-
masing lubang, sehingga kekuatan total adalah:
Rn 23.86 23.86 47.72 kips
Rn 0.75 47.72 35.8 kips LRFD
Rn 47.72
23.86 kips ASD
2
◦ Baut A325-X
Rn Fnv Ab 68 0.4418 30.04 kips
Nilai ini lebih kecil daripada kekuatan tumpu baut tengah,
tetapi lebih besar dari kekuatan tumpu baut tepi. Dengan
demikian kekuatan total adalah:
Rn 28.55 30.04 58.59 kips
Rn 0.75 58.59 43.9 kips LRFD
Rn 58.59
29.3 kips ASD
2 29
30
15
31/03/2017
P
friksi
baut dikencangkan
31
16
31/03/2017
34
17
31/03/2017
ASD: Rn Rn
1.5
36
18
31/03/2017
Contoh 3
Tentukan kekuatan dari sistem sambungan di
bawah ini jika diketahui baut yang digunakan
adalah baut Grup A diameter ¾ in. dengan ulir
berada pada bidang geser.
Elemen tarik dan gusset plate menggunakan mutu
baja A36, dan slip tidak diijinkan terjadi.
1 3
2 4
37
Jawab:
a. Kekuatan slip
Karena tidak diijinkan terjadi slip, maka baut ini
dikategorikan sebagai baut tipe slip-critical. Dengan baut
grup A berdiameter baut ¾ in., maka dari Tabel AISC J3.1
diperoleh nilai Tb = 28 kips.
38
19
31/03/2017
b. Kekuatan geser
Kekuatan geser setiap baut (baut 1 s/d 4):
0.75 2
Rn Fnv Ab (54) 23.86 kips/baut
4
c. Kekuatan tumpu
Dari gambar diketahui bahwa jarak antar baut dari elemen
tarik dan gusset plate adalah sama. Dengan demikian
kekuatan tumpu ditentukan oleh gusset plate yang memiliki
ketebalan lebih kecil.
Batas atas:
3 3
Rn 2.4dtFu 2.4 (58) 39.15 kips/baut
4 8
Kekuatan tumpu baut 1 dan 2 adalah 39.15 kips/baut.
20
31/03/2017
Rn Ae Fu 1 0.5 6 2 3 1
4 8 58 123.25 kips
f. Kekuatan block shear
Dimensi kegagalan block shear pada elemen tarik dan gusset
plate adalah sama (lihat gambar), sehingga pemeriksaan
kekuatan dilakukan terhadap gusset plate yang lebih tipis.
42
21
31/03/2017
22
31/03/2017
Contoh 4
Tentukan jumlah baut yang diperlukan pada sambungan
seperti tergambar.
Elemen tarik dan pelat penyambung terbuat dari baja A36.
Gunakan baut berdiameter 5/8 inch dan mutu A325-N.
Setiap garis centerline baut pada gambar mewakili sebaris
baut dalam arah lebar pelat.
45
4 8
Rn 2 Fnv Ab 2 0.75 54 0.307 24.85 kips
46
23
31/03/2017
◦ Baut tepi
h d 1 5 1 11 in.
16 8 16 16
h
c e 1.5 11 1.156 in.
2 32
Rn 1.2 1.156 1 58 40.24 kips
2 Rn 40.24 kips
2.4 F dt 2.4 58 5 1 43.5 kips 40.24 kips
u 8 2
◦ Baut tengah
c s h 3 5 2.375 in.
8
Rn 1.2 2.375 1 58 82.65 kips
2 Rn 43.5 kips
2.4 F dt 2.4 58 5 1 43.5 kips 82.65 kips
u 8 2
Contoh 5
Sebuah batang tarik dari profil C8×18.75 menerima beban
mati 18 kips dan beban hidup 54 kips., dan akan
disambungkan dengan gusset plate setebal 3/8 in. seperti
tergambar menggunakan baut A325. Mutu baja elemen
tarik dan gusset plate adalah A36.
Anggap ulir baut berada pada bidang geser dan slip
diizinkan terjadi.
Rencanakan jumlah baut serta layout dari baut sehingga
panjang sambungan L cukup kecil.
48
24
31/03/2017
48
Rn Fnv Ab 0.75 54 0.601 24.35 kips
49
25
31/03/2017
Kekuatan tumpu
◦ Baut tepi
h d 1 7 1 15 in.
16 8 16 16
h
c e 1.25 15 0.78 in.
2 32
8
Rn 1.2 0.78 3 58 20.39 kips
Rn 20.39 kips
2.4 Fu dt 2.4 58 7
8
3 45.68 kips 20.39 kips
8
◦ Baut tengah s h 2.5 15 1.56 in.
c 16
8 58 40.78 kips
Rn 1.2 1.56 3
Rn 40.78 kips
2.4 Fu dt 45.68 kips 40.78 kips
Nilai kekuatan tumpu untuk baut tengah lebih besar daripada kekuatan
geser baut (32.47 kips), sehingga kuat geser baut lebih menentukan
untuk baut tengah.
26
31/03/2017
53
Sambungan Las
Merupakan proses penyambungan di mana bagian
yang akan disambung dipanaskan dan dicampurkan
dengan lelehan logam tambahan pada sambungan.
Logam tambahan, disebut juga filler metal, diisikan
dari semacam elektroda yang merupakan bagian dari
sirkuit elektrik yang juga mengikutsertakan bagian
yang disambung (atau base metal).
54
27
31/03/2017
fillet weld
groove weld
55
56
28
31/03/2017
Las Fillet
Diasumsikan berbentuk segitiga siku-siku sama
kaki, dengan sudut 45o di kedua kakinya.
Panjang salah satu kaki segitiga tersebut, w,
dinyatakan sebagai ukuran las (weld size).
Ukuran las standar biasanya kelipatan 1/16 in.
57
29
31/03/2017
LRFD: Rn 0.75Rn
Rn Rn
ASD:
2
60
30
31/03/2017
61
62
31
31/03/2017
Contoh 6
Sebuah batang tarik berupa pelat setebal ¼ in.
disambungkan dengan pelat penyambung
setebal 3/8 in. menggunakan las fillet 3/16 in.
dengan elektroda E70.
Kedua pelat memiliki mutu A36.
Tentukan kekuatan sambungan las tersebut.
63
4 4 436
1 0.6 1
¼ in.
43.2 kips
◦ Fracture
Rn 0.6 Anv Fu 0.6tLFu
4 4 458
0.75 0.6 1
52.2 kips
Rn 33.41 kips
64
32
31/03/2017
Contoh 7
Tentukan kekuatan sambungan las seperti pada
Contoh 6, jika pada ujung batang tarik
ditambahkan las fillet dalam arah transversal
sepanjang 4 in.
65
Rn 53.5 kips
66
33
31/03/2017
Contoh 8
Sambungan las fillet seperti Contoh 6 dirancang
menerima 9 kips beban mati dan 18 kips beban
hidup.
Tentukan panjang las yang diperlukan jika
kedua pelat yang disambung memiliki tebal 3/8
in., ukuran las ¼ in., dan elektroda E70XX.
67
8 L 36 8.1L
1 0.6 3
◦ Fracture
Rn 0.6 Anv Fu 0.6tLFu
0.75 0.6 3 8 L 58 9.79L
Kekuatan las lebih menentukan.
68
34
31/03/2017
69
Ukuran maksimum:
◦ Pada tepi base metal dengan t < ¼ in.: wmax = t
◦ Pada tepi base metal dengan t ¼ in.: wmax = t – 1/16 in.
◦ Jika las tidak pada tepi base metal, tidak ada batas wmax.
70
35
31/03/2017
LW
71
72
36
31/03/2017
Contoh 9
Sebuah pelat baja A36 dengan penampang ½
in. × 4 in. disambungkan dengan gusset plate
setebal 3/8 in.
Pelat tersebut dirancang menerima gaya tarik 6
kips (beban mati) dan 18 kips (beban hidup).
Rencanakan las fillet untuk sambungan
tersebut.
73
8 L 36 8.1L
1 0.6 3
74
37
31/03/2017
◦ Fracture
Rn 0.6 Anv Fu 0.6tLFu
8 L 58 9.79L
0.75 0.6 3
Kekuatan las lebih menentukan.
L W 4 in. OK
75
38