Anda di halaman 1dari 34

Modul ke:

01 Fakultas
Properti Penampang
Pusat Penampang
FAKULTAS Momen Inersia
TEKNIK
Program Studi
Teknik Sipil
Letakkan foto Terbaik anda disini
Ansadilla Niar Sitanggang, S.T., M.T.

Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi


Properti Penampang
• Pusat Penampang
• Momen Insersia
• Jari-jari Girasi
• Modulus Elastisitas
• Modulus Torsional
• Konstanta Warping
<
← MENU AKHIRI >

Daftar Pustaka
Apa yang perlu diketahui sehingga lifting dapat
seimbang?

Sumber: CPWR – The Center for Construction


Research and Training
<
← MENU AKHIRI
Daftar Pustaka

Sumber: shelfordconstructions.com.au

<
← MENU AKHIRI
Daftar Pustaka

Sumber: R Lifting Anchor, Technical Manual

<
← MENU AKHIRI
Pusat Penampang/ Titik Berat

<
← MENU AKHIRI >

Pusat Penampang/ Titik Berat

• Berat : gaya dan dapat


dianggap sebgai vektor.

• Resultan gaya pada


gambar adalah berat W
yaitu

• W merupakan titik berat

<
← MENU AKHIRI >

Letak Titik berat

• Teorema Varignon:
Momen dari resultan terhadap suatu titik atau sumbu
harus sama dengan aljabar dari momen berat masing-
masing terhadap titik atau sumbu yang sama

• Jika ingin mengetahui dan , maka:


atau …(1)
atau …(2)

<
← MENU AKHIRI >

Contoh Soal

• Sebuah bola baja berdiameter 10 cm ditancapkan


secara kuat pada dudukan beton persegi berukuran
12cm. Tinggi dudukan beton 18cm. Tentukan titik
pusat gravitasi benda tersebut!

<
← MENU AKHIRI >

Penyelesaian

• Kedua benda simetris terhadap sumbu Y sehingga


pusat berat terletak pada sumbu Y
• Berat dudukan beton : w1
• Berat bola baja : w2
• Berat jenis beton : 23.6 kN/m3
• Berat jenis baja : 77 kN/m3
• Dengan mengetahui berat jenisnya, maka dapat
dihitung w1 dan w2

<
← MENU AKHIRI >

Penyelesaian

• Berat total (W) = w1 + w2


= 61.17 + 40.32
= 101.49 N

Gunakan sumbu X sebagai acuan, maka pusat berat:

<
← MENU AKHIRI >

Sentroid dan Sumbu Sentroid

• Pada penampang yang tidak diketahui beratnya, maka titik pusat


disebut sentroid.
• Prosedur untuk menentukan sentroid sama dengan prosedur
untuk mendapatkan titik pusat, hanya saja notasi berat (w)
diganti dengan luas (a):

• Jika ingin mengetahui dan , maka:


atau …(3)
atau …(4)

<
← MENU AKHIRI >

Contoh

• Sebuah profil baja ditunjukkan


seperti pada gambar di samping,
dibuat dari dua buah besi channels
berdimensi C380 x 0.584, pelat baja
atas 406 x 25 mm dan pelat baja
bawah 356 x 12 mm. Semua
komponen dilas bersama sehingga
menjadi unit tunggal. Tentukan
sumbu sendtroid X-X.

<
← MENU AKHIRI >

Penyelesaian

• Tentukan luasan:

<
← MENU AKHIRI >

Penyelesaian

• Sesuai dengan gambar, maka dicari y1, y2, y3 dan y4


– y1 = 12 + 381 + (25/2) = 406 mm = 0.406 m
– y2 = y3 = (381/2) + 12 = 202 mm = 0.202 m
– y4 = 12/2 = 6 mm = 0.006 m

• Dengan menggunakan persamaan (4), maka sentroid y akan


dihitung sebagai berikut:

<
← MENU AKHIRI >

Penyelesaian

• Jika dikemas dalam bentuk tabel

Luas a (m2) y (m) ay (cm3) Catatan


Komponen
a1 0.0105 0.406 0.004121 Pelat atas
a2 7.61 x 10-3 0.202 0.001537 Kanal C
a3 7.61 x 10-3 0.202 0.001537 Kanal C
a4 0.004272 0.006 0.000026 Pelat bawah
∑ 0.029642 0.007221

𝑦=
∑ 𝑎𝑦 = 0.007221 =0.244 𝑚= 244 𝑚
∑ 𝑎 0.029642

<
← MENU AKHIRI >

Momen Inersia

• Momen inersia merupakan besaran matematis murni.

• Besaran momen inersia digunakan sebagai ukuran kemampuan


suatu penampang luasan terhadap tahanan tekuk (buckling) atau
lentur (bending).

• Momen inersia terhadap sumbu X-X dinyatakan dengan Ix,


sedangkan momen inersia terhadap sumbu Y-Y dinyatakan dengan
Iy.

<
← MENU AKHIRI >

Momen Inersia

• Dilihat dari gambar di samping,


momen inersia merupakan setiap
luasan kecil (a) dikalikan dengan
kuadrat jarak (lengan momen) dari
sumbu referensinya.

• Momen inersia terhadap sumbu X


dan Y:
…(5)
…(6)

<
← MENU AKHIRI >

Momen Inersia

• Jika dua buah balok terbuat dari bahan yang sama, namun
memiliki luas penampang yang berbeda maka balok yang
memiliki luas penampang yang lebih besar akan memiliki
inersia lebih besar.

• Namun demikian, balok dengan momen inersia lebih besar


tidak selalu memiliki luas penampang lebih besar.

• Distribusi luasan relatif terhadap sumbu referensi akan juga


menentukan besar momen inersia.

<
← MENU AKHIRI >

Sifat-sifat Luasan

<
← MENU AKHIRI >

Sifat-sifat Luasan

<
← MENU AKHIRI >

Sifat-sifat Luasan

<
← MENU AKHIRI >

Contoh

• Hitung momen inersia


terhadap sumbu sentroid
X-X pada luasan seperti
gambar. Gunakan cara
perhitungan:
– Rumus eksak (tabel sifat
luasan)
– Metode pendekatan dan
bagi luasan menjadi empat
bagian sejajar sumbu X-X.
– Gunakan metode
pendekatan, tetapi gunakan
delapan bagian mendatar
yang sama.
<
← MENU AKHIRI >

Contoh

• Menggunakan rumus eksak:

• Bagi luasan menjadi empat sehingga masing-masing memiliki


luasan 200 cm2.

=2(a1.y12+a2.y22)
=2(200.152+200.52) =100000 cm4

Persentase error jika dibandingkan


dengan rumus eksak:

<
← MENU AKHIRI >

Contoh

• Bagi luasan menjadi delapan bagian horizontal yang sama


sehingga masing-masing memiliki luasan 100 cm2.

=2(a1.y12+a2.y22+ a3.y32+ a4.y42)


=2(100.(2.5)2+100.(7.5)2+100.(12.5)2
+100.(17.5)2) =105000 cm4

Persentase error jika dibandingkan dengan


rumus eksak:

Menunjukkan bahwa error semakin kecil

<
← MENU AKHIRI >

Rumus Perpindahan

• Tidak selalu referensi sumbu


untuk menentukan momen
inersia suatu luasan terletak
pada sentroid, namun sejajar
sumbu sentroid.

• Rumus perpindahan referensi


sumbu ini disebut dengan
rumus perpindahan (transfer
formula).

<
← MENU AKHIRI >

Rumus Perpindahan

• Momen inersia luasan terhadap suatu sumbu sebarang (X’-X’)


yang sejajar sumbu sentroid (parallel axis theorem) ditentukan
oleh persamaan:

…(7)

I = momen inersia luasan terhadap sumbu tertentu


I0 = momen inersia luasan terhadap sumbu sentroidnya
a = luasan
d = jarak tegak-lurus di antara sumbu sejajar sebagai akibat perpindahan
jarak

<
← MENU AKHIRI >

Momen Inersia Komposit

• Masing-masing luasan komponen bisa saja memiliki sumbu


sentroid yang berbeda.
• Jika luasan disusun oleh n komponen luasan yang dinyatakan
dengan a1, a2, a3, …, an, maka persamaan (7) akan diterapkan
pada masing-masing komponen.
• Sehingga momen inersia merupakan jumlah dari momen-
momen inersia semua komponen luasan.

…(8)

<
← MENU AKHIRI >

Contoh

• Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X dan Y-Y


suatu luasan seperti gambar berikut.

<
← MENU AKHIRI >

Contoh

<
← MENU AKHIRI >

Contoh

• Momen inersia terhadap


sumbu acuan X-X menurut
tabel sifat luasan:

<
← MENU AKHIRI >

Contoh

• Momen inersia terhadap sumbu acuan X-X:

• Momen inersia terhadap sumbu acuan Y-Y:

<
← MENU AKHIRI >

Latihan

• Hitung momen inersia kedua gambar di bawah ini

WF 464 x 192 x 10.57 x 17,65


(a) (b)
<
← MENU AKHIRI >

Terima Kasih
Terima Kasih
Ansadilla Niar Sitanggang, S.T., M.T.

Anda mungkin juga menyukai