Anda di halaman 1dari 23

Modul ke: Analisa Struktur II

04 Fakultas
Defleksi Balok Statis Tertentu
FAKULTAS (Metode Superposisi)
TEKNIK
Program Studi
Program Studi:
Teknik Sipil Letakkan foto Terbaik anda disini
Ansadilla Niar Sitanggang, S.T., M.T.

Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi


Cara Umum
• Persamaan diferensial EI d4v/dx4 = w(x) memenuhi dua syarat yang
dibutuhkan untuk menerapkan prinsip superposisi; contohnya beban
w(x) denat hubungannya dengan defleksi v(x), dan beban
diasumsikan tidak signifikan merubah geometri awal dari balok.
• Defleksi untuk serangkaian beban terpisah yang bekerja pada balok
dapat disuperimposkan. Untuk contoh, jika v1 merupakan defleksi
dari satu beban dan v2 merupakan defleksi dari beban yang lain,
total defleksi untuk kedua beban yang bekerja bersama merupakan
penjumlahan aljabar v1+v2.
• Dimungkinkan untuk menemukan kemiringan dan perpindahan pada
suatu titik pada balok yang mengalami beberapa pembebanan yang
berbeda dengan menambahkan efek dari berbagai bagian
komponennya secara aljabar.
<
← MENU AKHIRI >

Contoh 1
• Tentukan perpindahan C dan kemiringan pada
perletakan A terhadap balok yang ditunjukkan
pada gambar berikut. EI konstan.

<
← MENU AKHIRI >

Contoh 1

<
← MENU AKHIRI >

Contoh 1
• Dari lampiran pada modul, untuk beban
merata

<
← MENU AKHIRI >

Contoh 1
• Untuk beban terpusat

<
← MENU AKHIRI >

Contoh 1
• Perpindahan pada C dan kemiringan pada titik
A merupakan penjumlahan aljabar dari
komponen berikut:

<
← MENU AKHIRI >

Contoh 2
Tentukan perpindahan pada titik C yang merupakan balok
menggantung yang ditunjukkan pada gambar berikut. EI konstan.

<
← MENU AKHIRI >

Contoh 2

<
← MENU AKHIRI >

Contoh 2

• Hitung kemiringan pada titik B, sebagai akibat


dari beban distribusi yang bekerja pada balok
sederhana (lihat gambar b).

<
← MENU AKHIRI >

Contoh 2

• Karena sudutnya kecil, , dan perpindahan


vertikal pada titik C adalah:

• Berikutnya, beban 10 kN pada balok


menggantung menyebabkan beban statik
ekivalen dari 10 kN dan momen kopel dari 20
kNm pada perletakan B dari pada balok
sederhana (gambar c).
<
← MENU AKHIRI >

Contoh 2

• Beban 10 kN tidak menyebabkan perpindahan


atau pelenturan pada B; oleh karenanya
momen kopel 20 kNm menyebabkan
pelenturan. Pelenturan B karena momen ini
menyebabkan:

<
← MENU AKHIRI >

Contoh 2

• Maka perpanjangan pada titik C adalah


perpindahan:

• Kantilever pada balok BC berpindah oleh


karena beban 10 kN (gambar d), maka

<
← MENU AKHIRI >

Contoh 2

• Jumlahkan aljabar tersebut, lalu didapatkan


perpindahan pada titik C:

<
← MENU AKHIRI >

Contoh 3
• Balok baja yang ditunjukkan pada gambar berikut, disuport
oleh dua pegas pada ujungnya yaitu titik A dan B. Setiap pegas
memiliki kekakuan k = 15 kip/ft yang awalnya tidak meregang.
Jika balok dibebani oleh gaya sebesar 3 kip pada titik C,
tentukan perpindahan vertikalnya. Abaikan berat balok dan
pertimbangkan bahwa Est = 29(103) ksi, I = 12 in4.

<
← MENU AKHIRI >

Contoh 3

<
← MENU AKHIRI >

Contoh 3
• Setiap pegas berdefleksi sebesar:

• Jika balok kaku, maka perpindahan


menyebabkan perpindahan posisi yang terlihat
pada gambar b.

<
← MENU AKHIRI >

Contoh 3
• Untuk kasus ini, perpindahan vertikal pada titik
C adalah:

• Perpindahan pada titik C disebabkan oleh


deformasi dari balok (gambar c) dengan
menggunakan tabel pada lampiran modul:

<
← MENU AKHIRI >

Contoh 3
• Untuk kasus ini, perpindahan vertikal pada titik
C adalah:

<
← MENU AKHIRI >

Contoh 3
• Tambahkan dua komponen perpindahan
tersebut, maka didapatlah:

<
← MENU AKHIRI >

Latihan!

• Tentukan perpindahan pada titik C dari balok kantilever


berikut! EI konstan.

<
← MENU AKHIRI >

Daftar Pustaka
1. R.C. Hibbeler, Mechanic of Materials 9th edition, Pearson Prentice Hall . New
Jersey 2014

<
← MENU AKHIRI
Terima Kasih
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai