JEMBATAN
Dosen:
Ir. I Wayan Muliawan, M.T
Disusun Oleh:
I Wayan Widiantara
1661121058
Kelas: C2
UNIVERSITAS WARMADEWA
2019
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Jembatana ini.
Saya berharap tugas ini mampu berguna dalam menambah wawasan serta
pengetahuan kita tentang pemahaman terhadap perencanaan Struktur Jembatan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada:
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa tugas yang telah saya selesaikan
ini masih terdapat banyak kekurangan. Mengingat tidak ada sesuatu yang bisa
sempurna tanpa adanya saran yang membangun, saya berharap adanya kritik dan
saran demi perbaikan tugas yang saya buat di masa yang akan datang.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga tugas yang sederhana ini
mampu dipahami dengan baik oleh pembaca. Sebelumnya saya mohon maaf
apabila terdapat kesalahan yang kurang berkenan.
I Wayan Widiantara
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I DATA PERENCANAAN 1
1.1 Spesifikasi Jembatan 1
1.2 Spesifikasi Bangunan Atas Jembatan (Super Structure)
1
1.3 Bangunan Bawah Jembatan (Sub Structure) 2
BAB II PERENCANAAN JEMBATAN 3
2.1 Perencanaan Railing Jembatan 3
2.1.1 Pipa Sandaran 3
2.1.2 Tiang Sandaran 6
2.2 Perencanaan Pelat Lantai Kendaraan 10
2.2.1 Pembebanan Pelat Lantai Jembatan 11
2.2.2 Perhitungan Gaya Momen Pada Lantai Kendaraan
14
2.2.3 Perhitungan Penulangan Pelat Lantai Kendaraan 29
2.3 Perencanaan Gelagar Jembatan 32
2.3.1 Pembebanan Pada Gelagar Jembatan 34
2.3.2 Perhitungan Momen Pada Gelagar Jembatan 37
2.3.3 Perhitungan Gaya Geser: 41
2.3.4 Perhitungan Penulangan Gelagar Jembatan 43
LAMPIRAN 48
ii
BAB I
DATA PERENCANAAN
1) Sandaran:
a. Pipa Sandaran : Pipa Ø76.2 mm,
Mutu Baja BJ 37 (fy) = 240 MPa
b. Tiang Sandaran : Mutu Beton (f’c) = 25 Mpa,
Mutu Tulangan BJ 37 (fy) = 240 Mpa
2) Pelat Lantai Kendaraan:
a. Mutu Beton : Mutu Beton (f’c) = 25 Mpa,
b. Mutu Tulangan : Mutu Baja BJ 37 (fy) = 240 Mpa
3) Gelagar Jembatan :
a. Mutu Beton : Mutu Beton (f’c) = 30 Mpa,
b. Mutu Tulangan : Mutu Baja BJ 55 (fy) = 410 Mpa
1
1.3 Bangunan Bawah Jembatan (Sub Structure)
2
BAB II
PERENCANAAN JEMBATAN
Data perencanaan :
3
1. Pembebanan
b. Beban horizontal :
c. Resultan Momen:
4
=
= 51.19 kg.m
d. Kontrol kekuatan pipa :
Mn = 0,9 . fy . Zx
= 0,9 . 240 . 19,3
(OK)
2. Lendutan
a. Lendutan ijin
= 8.33mm = 0.833 cm
5
= 0,001266 m = 0,1266 cm
= 0,001417 m = 0,14172 cm
d. Resultan Lendutan
= 0,18998 cm
6
3. Tegangan
Jari-jari pipa (R) = 38,1 mm
Momen inersia arah x (Ix) = 735000 mm4
Momen inersia arah y (Iy) = 735000 mm4
c. Resultante tegangan
d. Resultante tegangan
7
(OK)
8
Gaya geser ultimit rencana (Vu) = K x HL = 2 x 2.00 = 4.00 kN
9
2. Penulangan Tulangan Lentur Tiang Sandaran
10
Momen nominal rencana (Mn) = = = 4.5 kN.m
= 2219 kN/m2
Kontrol:
(OK)
11
Luas tulangan perlu (As) = .150.130 = 190.8 mm2
12
Luas penmapang tulangan sengkang:
13
Gambar Pelat lantai kendaraan
Pembebanan pada pelat lantai jembatan terdiri dari beban hidup dan beban
mati.
1. Beban Mati:
14
= 2400 x 1 x 0,25 = 600 kg/m
Total beban mati pada trotoar (qd) = 600 + 9,11 + 324 + 132 + 304
= 1369,11 kg/m
15
Tebal Pelat Lantai (ts) = 0,25 m
Akibat perkerasan:
Disini direncanakan perkerasan dengan tebal 5 cm dan 1 kali overlay dengan tebal
3 cm.
= 30 kg/m
Total beban mati pada pelat lantai kendaraan (qd) = 600 + 179,2 + 30
= 809,2 kg/m
2. Beban Hidup:
16
Menurut RSNI-t-02-2005 standar pembebanan untuk jembatan, semua
elemen dari trotoar atau jembatan penyebrangan yang langsung memikul pejalan
kaki adalah dengan beban nominal 5 kPa.
= 50985,8 kg
a. Kombinasi Pembebanan
L = Beban Hidup
Pada Trotoar:
17
Beban hidup = 1,6L = 1,6(508,858) = 815,77 kg/m
Untuk mencari momen yang terjadi pada tiap perletakkan maka kita
sederhanakan dahulu sendi - sendi menjadi jepit - jepit.
18
Gambar Momen Akibat Beban pada Lantai Kendaraan
Join A:
Kekakuan:
KAA' =0
∑ KA = 2,45EI
Faktor distribusi:
FAA' = 0
19
Join B:
Kekakuan:
Faktor distribusi:
Join C:
Kekakuan:
∑KC = 4,9EI
Faktor distribusi:
Join D:
Kekakuan:
∑KC = 4,9EI
Faktor distribusi:
Join E:
Kekakuan:
20
KED = 4EI/L = 4EI/1,5 = 2,45EI
KEE' = 0EI
∑KE = 2,45EI
Faktor distribusi:
FEE' =0
Catatan:
Batang A'A dan EE' tidak memiliki kekakuan, karena ditumpu satu tumpuan saja
(balok kantilever)
SIKLUS 1
Momen Jepit:
Di titik A:
Di titik B:
Di titik C:
Di titik D:
Di titik E:
Momen Perlawanan:
Di titik A:
21
MAB = -Ma . FAB = -(-1014,35) . 1 = 1014,35 kg.m
Di titik B:
Di titik C:
Di titik D:
Di titik E:
Momen Induksi:
MAA' = 0 kg.m
Pada batang AB
Pada batang BA
Pada batang BC
Pada batang CB
Pada batang CD
22
MCD = 1/2MDC = 1/2.(0) = 0 kg.m
Pada batang DC
Pada batang DE
Pada batang ED
23
Tabel Perhitungan Kekakuan Dan Distribusi Momen
Joint A B C D E
Batang AA' AB BA BC CB CD DC DE ED EE'
K 2.454 2.454 4.908 4.908 4.908 4.908 4.908 4.908 2.454 2.454
No. DF 0 1 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 1 0
FEM -1229.352 214.996 -214.996 214.996 -214.996 214.996 -214.996 214.996 -214.996 1229.352
1
Bal 0.000 1014.356 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -1014.356 0.000
CO 507.178 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -507.178
2
Bal 0.000 -507.178 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 507.178 0.000
CO -253.589 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 253.589
3
Bal 0.000 253.589 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -253.589 0.000
CO 126.795 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -126.795
4
Bal 0.000 -126.795 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 126.795 0.000
CO -63.397 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 63.397
5
Bal 0.000 63.397 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -63.397 0.000
CO 31.699 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -31.699
6
Bal 0.000 -31.699 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 31.699 0.000
CO -15.849 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 15.849
7
Bal 0.000 15.849 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -15.849 0.000
CO 7.925 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -7.925
8
Bal 0.000 -7.925 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 7.925 0.000
CO -3.962 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 3.962
9
Bal 0.000 3.962 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -3.962 0.000
CO 1.981 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -1.981
10
Bal 0.000 -1.981 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 1.981 0.000
CO -0.991 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.991
11
Bal 0.000 0.991 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -0.991 0.000
CO 0.495 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -0.495
12
Bal 0.000 -0.495 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.495 0.000
CO -0.248 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.248
13
Bal 0.000 0.248 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -0.248 0.000
CO 0.124 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -0.124
14
Bal 0.000 -0.124 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.124 0.000
CO -0.062 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.062
15
Bal 0.000 0.062 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -0.062 0.000
CO 0.031 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -0.031
16
Bal 0.000 -0.031 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.031 0.000
CO -0.015 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.015
17
Bal 0.000 0.015 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -0.015 0.000
CO 0.008 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -0.008
18
Bal 0.000 -0.008 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.008 0.000
CO -0.004 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.004
19
Bal 0.000 0.004 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -0.004 0.000
CO 0.002 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -0.002
20
Bal 0.000 -0.002 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.002 0.000
CO -0.001 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.001
21
Bal 0.000 0.001 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -0.001 0.000
CO 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
22
Bal 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
CO 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
23
Bal 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Total -891.234 891.234 -214.996 214.996 -214.996 214.996 -214.996 214.996 -891.234 891.234
Ceck
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Statika
24
Sehingga dari tabel diatsa didapatkan momen sebagai berikut:
MBC = 214,99kg.m
* Perhitungan Momen
Untuk batang AB
Reaksi perletakan:
25
……. Reaksi Perletakan BENAR!
26
x=0
x = 0,5
x=1
x = 1,5
Mmax :
27
Karena batang AB dan batang DE simetris, maka bidang momen pada batang AB
dan DE sama.
Reaksi perletakan:
28
……. Reaksi Perletakan BENAR!
x=0
x = 0,5
x=1
x = 1,5
29
Mmax :
Karena batang BC dan batang CD simetris, maka bidang momen pada batang BC
dan CD sama.
30
d. Perhitungan Momen Akibat Beban Hidup pada Lantai Kendaraan
Diketahui: P = 50985,8 kg
L = 1,63 m
31
Gambar pelat yang menumpu pada 2 tepi sejajar yang memikul beban
terpusat r = 1/2 (untuk pelat yang terjepit penuh pada kedua tumpuannya)
dapat dilihat pada gambar dibawah:
Sa = 3/4.a + 3/4.r.lx
a1 = 85 mm
a2 = 105 mm
32
Mlapanganx =
33
Mutu beton (f'c) = 25 Mpa
34
Jadi : Rn < Rmaks
…… OK!
35
Diameter tulangan yang digunakan (D) = 6 mm
36
Gambar Struktur Atas Jembatan
37
Panjang bentang jembatan (L) = 15 m
B. Bahan Struktur
Mutu beton:
Mutu baja:
38
Untuk baja tulangan dengan Ø > 12 mm : U - 41
Specific Gravity:
Pembebanan pada gelagar jembatan terdiri dari beban hidup dan beban mati.
1. Beban Mati
Berat sendiri (self weight) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang
merupakan elemen struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang
dipikulnya dan bersifat tetap. Beban berat sendiri balok diafragma pada Girder
dihitung sbb.:
39
Beban mati tambahan (superimposed dead load), adalah berat seluruh bahan
yang menimbulkan suatu beban pada jembatan yang merupakan elemen non-
struktural, dan mungkin besarnya berubah selama umur jembatan. Jembatan
dianalisis harus mampu memikul beban tambahan seperti:
3. Beban Hidup
Beban kendaraan yg berupa beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi rata
(Uniformly Distributed Load), UDL dan beban garis (Knife Edge Load), KEL
seperti pada Gambar 1. UDL mempunyai intensitas q (kPa) yg besarnya tergantung
pada panjang bentang L yg dibebani lalu-lintas seperti Gambar 2 atau dinyatakan
dengan rumus sebagai berikut:
Gambar 1.
40
Untuk panjang bentang (L) = 15 m dengan UDL (q) = 9 kPa
Gambar 2.
41
PTD = p * s = 49 * 1 = 49 N
Momen yang terjadi pada gelagar jembatan terjadi akibat beban mati dan
beban hidup.
Momen Lentur Akibat Beban Mati
RA = 1/2 * Qdl * L
RB = 1/2 * Qdl * L
42
M1.DL = MX = 0 kNm = 0 Nm
M5.DL = MX = 0 kNm = 0 Nm
Ptd = 29.044 kN
43
Mx (P) = RA*1/2L = 1/2 P x 1/2 L = 1/4 P L
MX = RB * x - 1/2 * Qtd * x2
RA = 1/2 * Qtd * L
RB = 1/2 * Qtd * L
= 0 kNm
44
Momen pada potongan 2, x = 3.75 m (M2.LL)
= 112.523 kNm
= 1/4 29.44 . 15
= 108.9136 kNm
= 150.0341 kNm
= 112.5256 kNm
= 0 kNm
45
Gambar Momen Akibat Beban Hidup
46
Untuk mendapatkan kombinasi momen akibat beban mati dan beban hidup, maka
dilakukan perhitungan seperti tabel dibawah ini:
Tabel Perhitungan Momen Akibat Beban Mati dan Hidup
Faktor M1 M4
Pembebanan M2 (N.m) M3 (N.m) M5 (N.m)
Beban (N.m) (N.m)
Beban mati, DL 2.0 0 1098786.094 1465048.13 1098786 0
Beban hidup,
1.8 0 202546.0227 466105.909 202546 0
LL
Total 0 1301332 1931154 1301332 0
RB = 195,3397 kN
Kontrol: ∑V = 0
∑V = 0 ………OK!
Vx1 = RA = 195,3397 kN
47
Bidang Lintang akibat beban hidup merata:
RB = 40.009 kN
Kontrol: ∑V = 0
∑V = 0 ………OK!
Vx1 = RA = 40.009 kN
RB = 14.522 kN
Kontrol: ∑V = 0
∑V = 0 ………OK!
48
Vx1 = RA = 14.522 kN
Vx2 = RA = 14.500 kN
Vx3 = RA = 14.500 kN
Vx4 = RA = 14.500 kN
Vx5 = RA = 14.500 kN
49
Modulus elastis baja (Es) = 200000 Mpa
= 20 + 8 + ½ x 22 = 40,5mm
tulangan utama
= 1250 – 20 – 6 – (½ x 29)
= 1209,5 mm.
Dicoba:
Didapat:
50
0.008737 OK
OK
51
Mn = 2523487929 Nmm
1,931,154,034.09 Nmm
(OK)
Vu = 488835,1364 N
ØVc > Vu
52
488835,1364 > 441647 Ok (Tidak perlu sengkang)
Walau secara teoritis tidak perlu sengkang tetapi untuk kestabilan struktur
dan peraturan mensyaratkan dipasang tulangan minimum (spasi minimum).
53
LAMPIRAN
54