Anda di halaman 1dari 23

Lesson 2:

Slope Deflection for Beam


Structural Analysis 2
Metode Slope Deflection
/Metode Ubahan Sudut

● Diperkenalkan 1915 By Prof. G.A. Maney


● Menggunakan deformasi sebagai variable yang tidak diketahui untuk menentukan momen
ujung pada batang yang pada akhirnya dapat mengetahui reaksi-reaksi yang tidak diketahui

● Kelebihan slope deflection:


Tidak lagi menyangkut masalah derajat ketidaktentuan struktur  prinsip keseimbangannya telah
terpenuhi ketika rotasi dan translasi diasumsikan sebagai variable yang dicari sebelum momen ujung
Seluruh gaya geser dan momen ujung akan diwakili oleh turunan dari fungsi rotasi dan translasi
tersebut

Analisa Struktur II 2
Pada 2 metode sebelumnya, yaitu :
1. Metode “Unit Load” yang menggunakan gaya luar (reaksi perletakan)
sebagai variabel, dan
2. Metode “Leastwork Castigliano” yang menggunakan gaya luar sebagai
variabel.

Kedua metode tersebut yang menggunakan gaya luar ataupun gaya dalam
sebagai variabel dikategorikan sebagai metode gaya (force method).

Sedangkan metode “slope deflection” yang menggunakan rotasi batang


sebagai variabel dikategorikan sebagai metode fleksibilitas (flexibility
method).
Metode “slope deflection”, seperti kedua metode yang lain bisa
digunakan untuk analisis struktur balok statis tak tentu dan portal
dengan konsep sebagai berikut :

1. Geometri (compatibility) : titik-titik pertemuan antara balok dan


kolom pada suatu portal dianggap kaku, sehingga sudut-sudut
antara pertemuan elemen tersebut “tidak berubah” pada saat
strukur dibebani.

2. Keseimbangan (equilibrium) : jumlah momen-momen akhir


pada titik pertemuan tersebut sama dengan nol, SM = 0.
Tahapan metode slope deflection pada balok statis tak tentu sebagai berikut :

1. Tentukan momen-momen ujung terjepit (momen primer) di ujung-ujung setiap bentangan untuk
beban yang diberikan.
2. Semua ujung dinyatakan sebagai suatu fungsi dari momen-momen ujung terjepit dan rotasi
sambungannya.
3. Tetapkan suatu sistem persamaan simultan dengan menggunakan kondisi keseimbangan, jumlah
momen disetiap sambungan harus sama dengan nol.
4. Selesaikan persamaan simultan untuk memperoleh rotasi-rotasi sambungan yang tak diketahui.
5. Substitusikan nilai-nilai rotasi yang sudah diketahui ke dalam persamaan slope deflection dan
hitung momen ujungnya.
6. Tentukan semua reaksi dengan free body diagram, kemudian gambarkan diagram gaya geser dan
momen.
• Rotasi searah jarum jam
bernilai +
• Momen pada anggota batang
(bebas) searah jarum jam
bernilai +
• Momen pada titik hubung
berlawanan arah jarum jam
bernilai +

Keseimbangan titik hubung:


• �� = 0 → M2+M3+M5=0
Analisa Struktur II

6
�� = 0 → M4+M7=0
Kasus yang akan dibahas

Analisa Struktur II 7
Kasus Sederhana

Analisa Struktur II 8
Kondisi terjepit (contoh akibat beban terbagi
rata dan beban terpusat:

Kondisi pada titik hubung:

Analisa Struktur II 9
Jika: Maka:

Jabarkan:

Analisa Struktur II 10
Jik
a:

Analisa Struktur II 11
Metode Slope Deflection: Menghitung jumlah Degree of Freedom Tranlasi dan Rotasi

Rotasi (untuk beam dan frame/portal):


������� = � = � − �
Dimana:
������� = �= Jumlah rotasi yang bekerja pada joint
� = Jumlah joint (termasuk didalamnya perletakan)
� = Jumlah perletakan jepit
Sehingga:
Translasi (untuk frame/portal):
Total DKK = ������� + ����������
���������� = ∆ = �� − (�� + �� + � + �)
Dimana:
���������� = ∆= Jumlah translasi yang bekerja pada joint
� = Jumlah joint (termasuk didalamnya perletakan)
� = Jumlah perletakan jepit
� = Jumlah perletakan sendi
� = Jumlah perletakan rol
� = Jumlah batang
Contoh:

DKS= 9
DKK=2+0=2 (hanya rotasi)

Total DKK = ������� + ����������


Contoh 1 pada beam:
Contoh 1 pada beam:
Contoh 1 pada beam:
Contoh 1 pada beam:
Contoh 2 pada beam:

Coba hitung berapa rotasi dan


berapa translasi….
Contoh 2 pada beam:
Contoh 2 pada beam:
Contoh 2 pada beam:
Contoh 2 pada beam:
See u in our next
lesson

Anda mungkin juga menyukai