Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil


A. Hasil absorbansi baku seri dengan berbagai konsentrasi

NO konsentrasi (ppm) absorbansi

1 5 ppm 0,4367
2 10 ppm 0,6999
3 15 ppm 0,9922
4 20 ppm 1,2052
5 25 ppm 1,5337
Tabel 4.1.1 Hasil Absorbansi Baku Seri berbagai Konsentrasi

Jadi didapatkan nilai : A = 0,1637


B = 0,0539
R = 0,99

B. Persamaan regresi

A = 0,1637
B = 0,0539
y = 1,0067
Rumus → y = Bx + A
1,0067 ml = 0,0539x + 0,1637
0,0539 x + 0,1637 = 1,0067 ml
0,0537 x = 1,0067 ml – 0,1637
0,0537 x = 0,843 ml
x = 0,843 ml / 0,0537 µ
x = 15.698 µ/ml
jumlah obat yang terlarut =15.698 µg x 50 ml x 900 ml
= 706.410 µg
= 706.410 µg : 1000
= 706,4 mg

706,4 mg
% Kadar Obat Terdisolusi = x 100%
500 mg
= 141, 28%

4.1.2.Grafik Hasil Absorbansi

Kurva Kalibrasi Baku


Paracetamol
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 5 10 15 20 25 30

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini melakukan evaluasi disolusi pada tablet paracetamol
dengan identitas produk dengan nama generic Paracetamol, no Reg :
GBL0133201710A1, No batch 00819J0500. obat ini diproduksi pada Oktober 2019 dan
memiliki masa akhir pemakaian pada Oktober 2022. obat ini diproduksi oleh pabrik
PT.PROMEDRAHARDJO FARMASI INDUSTRI INDONESIA.

Disolusi obat adalah suatu proses hancurnya obat dan telepasnya zat-zat aktif dari tablet
ketika dimasukkan kedalam saluran pencernaan dan terjadi kontak dengan cairan tubuh.
Paracetamol merupakan derivate p – aminofenol yang mempunyai sifat
analgesic antipiretik. Sifat antipiretik disebabkan pleh gugus aminobenzen dan
mekanismenya diduga efek sentral. Sifat analgesic paracetamol dapat menghilangkan
rasa nyeri ringan sampai sedang.
Praktikum uji disolusi tablet paracetamol bertujuan untuk mengetahui kadar dari
paracetamol, serta jumlah zat aktif yang terlarut dalam media air dengan volume, waktu
dan alat tertentu apakah memenuhi persyaratan disolusi yang tetera pada monografi.
Sampel tablet terbentuk tablet tidak bersalut dengan persyaratan dalam waktu 30 menit
harus larut kurang dari 80 % dari etiket.
Pertama dilakukan pembuatan media pelarut buffer fosfat yang terdiri dari stok
A dan stok B. sebanyak 1000 ml dengan larutan stok A 0,2 M larutan monobasic
sodium fosfat (NaH2PO4) → 27,8 gram NaH2PO4 dilarutkan dalam 1 L aquadest.
Larutan stok B = 0,1 M larutan dibasic sodium fosfat ( Na2HPO4) → 53,65 gram
NaH2PO4 · 7H2O atau 71,7 gram Na2HPO4 · 12H2O dilarutkan dalam 100 ml
aquadest.
Selanjutnya untuk membuat sesuai pH 5,8 dalam 200 ml larutan stok A
sebanyak 460 ml dengan ditimbang sebanyak 12,8 gram NaH2PO4 dan larutan stok B
sebanyak 40 ml dengan ditimbang 2,1 gram NaH2PO4 lalu dibuat dengan jumlah 500
ml ad aquadest menjadi 1000 ml.
Pengujian disolusi tablet paracetamol dilakukan dengan pembuatan kurva oleh
larutan baku seri. Konsentrasi larutan baku induk 1000 ppm dilarutkan menjadi
beberapa larutan baku seri yaitu 5; 10, 15, 20, dan 25 ppm dengan absorbansi 0,4367,
0,6999, 0,9922, 1,2052, 1,5337. Seperti pada gambar 1 grafik hasil absorbansi
paracetamol.
Metode yang digunakan adalah metode dayung yang terdiri atas suatu dayung
yang dilapisi khusus, yang berfungsi meperkecil turbulensi yang disebabkan oleh
pengadukan. Dayung diikat secara vertical ke suatu motor yang berputar dengan suatu
kecepatan yang terkendali. Tablek diletakan dalam labu pelarutan yang beralas yang
juga berfungsi untuk memperkecil turbulensi dari media pelarutan. Alat ditempatkan
dalam suatu bak air yang bersuhu konstan.
Perhitungan hasil kadar tablet paracetamol yang dilakukan pada uji disolusi
secara spektrofotometri yang dilakukan terhadap tablet dengan pelakuan pengambilan
cuplikan media disolusi yang telah di homogenkan dengan larutan buffer ad 50 ml di uji
nilai absorbasinya dengan menggunakan alat spektrofotometer hingga diperoleh nilai
absorbansi (y) 1,0067 sehingga diperoleh (x) 15.698 µ/ml . Kadar zat aktif yang terlarut
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Farmakope Indonesia Edisi IV, dimana
kadar Q + 5 % (Q = 80 %). Hal ini menunjukkan bahwa zat aktif tablet paracetamol
tidak melarut dengan baik yaitu dengan persen tradisolusi didapatkan 141,28 % dan ini
< 80 %.
Media yang digunakan yaitu media disolusi dapar fosfat dengan pH 5,8 . dan
factor praktikan pada saat melakukan praktikum dapat mempengaruhi hasil analisa
karena dalam melakukan praktikum harus teliti dan menjaga kebersihan alat sehingga
hasil analisa yang didapatkan sesui literatur.

Anda mungkin juga menyukai