Anda di halaman 1dari 3

REVIEW JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA

IDENTITAS ARTIKEL
Judul Pemanfaatan Batu Kapur dan Tempurung Kelapa Dalam Pengolahan
Limbah Detergen
Penulis Jasman & Anselmus Kabuhung
Nama Jurnal, Volume Journal Kesehatan Lingkungan
(hlm.)
Volume : 10
Halaman 22-28
Tahun Terbit 2020
Tanggal Unduh 30 November 2021
URL http://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl.

RINGKASAN ISI ARTIKEL


Latar Belakang Pembuangan limbah detergean ke badan air, baik sungai maupun laut
akan berpengaruh terhadap biodata dalam air. Diperlukan suatu
penelitian rancangan teknologi tepat guna pengolahan limbah
detergen dengan menggunakan media saring kombinasi batu kapur
dan tempurung kelapa.

Masalah Pengaruh limbah detergen industry laundry terhadap mortalitas ikan


nila, semakin tinggi konsentrasi limbah detergen semakin tinggi
kematian ikan nila
Metode Metode penelitian eksperimen semu dengan rancangan pre tes-post
tes desain. Dalam penenlitian akan diukur kandungan detergen, pH
TSS limbah laundry sebelum dan sesudah pengolahan. Popolasi dan
sample penelitian adalah limbah yang diambil dari bekas cucian atau
laundry. Sampel untuk pemerikasaan laboratorium sebanyak 10
dengan parameter pemeriksaan meliputi detergen, Ph dan TSS.

Hasil dan Pembahasan 1. Pada hasil pengukuran detergen sebelum pengolahan


memiliki nilai rata-rata 4,94 dan sesudahpengolahan terdapat
nilai 2,33 dalam waktu 1 jam dengan selisih 2,61dan
mengalami penurunan di angka48,29%
2. Pada table yang kedua pH air limbah laundry sebelum dan
sesudah pengolahan terjadi di angka rata-rata 8,96 dan 8,63
dengan selisih 0,30 dan penurunanya diangka 3,36%
3. Hasil dari pengukuran TTS sebelum dan sesudah pengolahan
itu terjadi diangka 38,1 dan 4,5 dalam waktu tinggal 1 jam
dengan selisih 33,6 dan penurunan 80,56% pada hasil uji
statistik pre-post tes menunjukan bahwa nilai adalah 14,381
dengan P=0,002
4. Detergen merupkan bahan yang menghasilkan limbah yang
pengolahannya dengan cara teknologi sederhana yang
menggunakan media batu kapur dan tempurung kelapa
5. Pada pengolahan limbah laundry digunakan wadah dengan
kapasitas 300 Liter, yaitu wadah 1 sebagai penampung air
limbah, wadah ke 2 sebagai kougulan dimana terjadi proses
secara kimia dan wadah ke 3 sebagai media bertambahnya
mikroba
6. Penambahan Ca(OH)2 dalam penelitian ini dilakukan untk
mempercepat pengendapan dan hasil dari pengendapan
tersebut kita dapat mengetahui waktu yang diperlukan untuk
terjadinya klarifikasi.
7. Untuk menetralisir reaksi antara asam dan basa maka
menghasilkan air dan garam
8. Pengolahan air limbah memiliki pH yang diatur 6-9,5, jika
diluar kisaran tersebut maka air limbah tersebut sangatlah
berbahaya
9. Dilakukan penelitian pengolahan limbah laundry yaitu untuk
memperbaiki kualitas air sebelum dibuang ke lingkungan
sekitar yang digunakan melalui media batukapu dan
tempurung kelapa
10. Material tersuspensi yaitu zat dan kaloid dimana jika terdapat
padatan tersuspensi maka akan menghalangi penetrasi cahaya
yang masuk keperairan.
Kesimpulan dan Saran Dari hasil penelitian yang didapatkan bahwasanya media batu kapur
dan tempurung kelapa bisa digunakan untuk menurunkan kandungan
detergen PH dan TSS.
Sebaiknya pada penelitian selanjutnya diperlukan adanya
penambahan waktu hingga 3 jam dan penambahan bak pengendapan
akhir, sehingga proses berlangsunya penguraian limbah dapat
berjalan obtimal.

Anda mungkin juga menyukai