Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS ISU GLOBAL

Angkatan 3 Kelompok 3

Kelompok 1
Henry Yuda Oktadus, M.Sn.
Puput Meinis Narselina, S.Sn., M.Sn.
Zahrina Zatadini, S.Sn., M.A.
Alit Ayu Dewantari. M.Sn.

Globalisasi telah mengantar masyarakat dunia pada berbagai macam dampak, baik dampak
positif maupun dampak negatif. Ketidaksiapan terhadap arus globalisasi tentunya akan mengganggu
keamanan serta stabilitas suatu negara. Hal ini akan mendorong munculnya berbagai persoalan atau
isu di tengah masyarakat. Isu tersebut dapat berupa isu yang sedang terjadi, isu yang berkembang, dan
isu potensial.
Berikut ini adalah beberapa isu global yang berpotensi menimbulkan AGHT (ancaman,
gangguan, hambatan, tantangan) terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara:
1. Masyarakat menolak vaksin
Salah satu isu yang saat ini tengah hangat diperbincangkan adalah adanya masyarakat yang
menolak untuk divaksin, di tengah upaya pemerintah mengurangi dan mengatasi penyebaran
Covid-19. Hal ini dapat menimbulkan AGHT terhadap kehidupan bermasyarakat.

Gambar 1. Kumpulan pemberitaan hoaks mengenai vaksin di berbagai situs berita online

2. Radikalisme
Radikalisme juga termasuk salah satu kelompok isu yang sering muncul di Indonesia di tengah
hiruk-pikuk politik nasional dan juga global. Baik radikalisme agama maupun kesukuan.
Radikalisme yang terjadi, entah by design ataupun tidak, jika tidak dicegah dan tidak diantisipasi
sesegera mungkin, akan dapat menghambat tujuan nasional yakni persatuan dan kesatuan itu
sendiri. Sehingga pembangunan nasional pun juga turut terhambat akibat dari adanya radikalisme.
Adapun sumber informasi terkait isu tersebut, dapat dilihat pada link:
https://tirto.id/perumahan-khusus-muslim-dan-ancaman-toleransi-di-yogyakarta-dl1D,
https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-011574459/diduga-rasis-dan-ancam-menembak-
aliansi-mahasiswa-papua-akan-laporkan-kapolresta-malang-ke-mabes-polri.

3. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme


Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme atau KKN dari dahulu hingga sekarang masih kerap terjadi.
Sumber Daya finansial negara yang semestinya digunakan sebaik-baiknya untuk pembangunan
justru malah disalahgunakan oleh pihak-pihak yang mengisi tempat strategis dan berpotensi
menyalahgunakan kewenangan atau kekuasaannya dengan mempraktikkan KKN tersebut.
Tentunya ini akan menghambat pembangunan nasional. Adapun sumber data terkait dengan isu ini
adalah sebagai berikut:
https://economy.okezone.com/read/2020/12/08/320/2323885/terungkap-ini-alasan-mensos-juliari-
batubara-bisa-korupsi-bansos-covid-19, https://nasional.tempo.co/read/1344286/kpk-temukan-
empat-titik-rawan-korupsi-bansos-covid-19.

4. Pembelajaran Daring
Di masa pandemi proses kegiatan belajar mengajar terhambat dikarenakan peraturan pemerintah
yang mengharuskan seluruh masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan, salahsatunya adalah
membatasi interaksi. Kegiatan belajar mengajar yang diharuskan beralih dari tatap muka menjadi
pembelajaran online dirasa cukup menyulitkan. Kesulitan ini dirasakan ketika murid atau
mahasiswa harus mengerjakan pekerjaan rumah atau tugas, sehingga hasil penilaian dari tugas
tersebut kurang memuaskan yang menandakan bahwa pemahaman atau pendalaman materi
mahasiswa belum optimal. Adapun sumber data terkait dengan isu ini adalah sebagai berikut:
https://radarsurabaya.jawapos.com/read/2020/07/15/204264/pembelajaran-daring-dinilai-kurang-
efektif, https://journal.unesa.ac.id/index.php/PD/article/download/10423/4382.

Teknik yang digunakan dalam menetapkan isu aktual dari keempat paparan di atas ialah
teknik tapisan isu APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan) dengan pembobotan
nilai 1 sampai dengan 5. Berikut adalah tabel penilaian teknik tapisan isu APKL tersebut.

No. Isu A P K L Jumlah Prioritas


1. Masyarakat menolak Vaksin 4 3 5 5 17 III
2. Radikalisme 4 5 4 5 18 II
3. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme 5 4 5 5 19 I
4. Pembelajaran Daring 4 3 4 5 16 IV
Berdasarkan tabel di atas, isu mengenai Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme memiliki nilai prioritas yang
paling tinggi. Dalam memecahkan upaya antisipasi/penyelesaian akan isu tersebut, maka perlu untuk
mengetahui terlebih dahulu kategori-kategori dan menemukan kemungkinan penyebab dari setiap
kategori yang ada, dengan menggunakan pendekatan Fishbone Diagram.

Sebab Akibat

Korupsi,
Kolusi, dan
Nepotisme

KKN merupakan salah satu isu yang paling problematik. Karena disebabkan beberapa faktor
yang multi dimensional dan hierarkis. Dimulai dari gagalnya Pendidikan etika dan agama yang
berimbas terhadap lemahnya atau kurangnya lingkungan yang sehat, dan pada akhirnya melahirkan
sistem yang cacat atau korup. Lingkungan dan sistem yang korup pada akhirnya dapat menghambat
kepentingan dan pembangunan nasional di berbagai bidang atau lapis kehidupan.

Gambar 2. Situs berita online mengenai lemahnya


pengawasan internal di pemerintah

Gagalnya pendidikan etika dan agama merupakan kunci utama yang menyebabkan berbagai
kelemahan di banyak aspek. Namun sebenarnya gagalnya pendidikan etika dan agama sendiri juga
disebabkan beberapa hal, misalnya kurang relevan atau lemahnya cara pendekatan dan penyampaian.
Termasuk kurangnya fasilitator dan lemahnya habituasi nilai-nilai etika dan agama yang efektif.
Sehingga nilai-nilai etika dan agama yang berguna untuk membangun manusia yang baik dan
bermoral tidak terwujud.
Penanaman nilai-nilai etika dan agama sendiri juga memiliki hubungan timbal balik dengan
lingkungan. Karena penanaman nilai-nilai etika yang berhasil akan memberikan dampak positif bagi
tersedianya lingkungan yang sehat. Sebaliknya, lingkungan yang sehat juga akan menjadi tempat yang
baik untuk untuk internalisasi nilai-nilai etika yang baik.
Pendidikan etika dan tersedianya lingkungan yang sehat dengan demikian adalah langkah
awal yang harus dipenuhi demi pembangunan manusia yang berbudi luhur, beretika, dan bermoral
baik, sehingga dengan demikian akan melahirkan sistem yang baik. Karena sistem yang baik juga
banyak dipengaruhi dan dilahirkan dari sumber daya manusia yang berbudi luhur dan bermoral baik.
Dalam sebuah sistem akan selalu ada kelemahan. Karena itu, dalam penyelenggaraan sebuah sistem,
perlu terus dilakukan perbaikan secara kontinyu.
Sehubungan dengan itu, penyempurnaan sistem yang kontinyu akan dapat berjalan dengan
baik jika sistem diselenggarakan oleh orang-orang yang berbudi luhur dan beretika baik. Tidak
serakah dan mementingkan kepentingan publik serta tujuan nasional. Karena itulah, persoalan KKN
bagi kami adalah persoalan yang paling problematik dan urgen, karena solusinya harus dituntaskan
dari mulai akarnya, yakni akhlak serta pikiran dari sumber daya manusia Indonesia sendiri. Persoalan
KKN menjadi yang problematik karena dampaknya yang berimbas pada seluruh kepentingan nasional
di berbagai bidang. Sistem yang korup akan menimbulkan masalah bagi pembangunan dan
menghambat tujuan nasional.

Anda mungkin juga menyukai