NPM: 17.74201.001117
Tugas: anlisa kasus Pemkot Pasuruan dipimpin oleh Wakil Walikota (sblm walikota
yg baru). Pemda tersandung dg kasus yg melibatkan beberapa pihak. Silahkan
Saudara analisa mengapa kasus tersebut terjadi di Pemkot Pasuruan. Jelaskan
menurut saudara apa yg seharusnya dipenuhi shg Pemkot / Pemda dpt menjalankan
tugasnya dan masyarakat adil serta makmur sbg tujuan negara dpt yercapai.
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh
wali kota pasuruan Setiyono Jadi Korupsi adalah tindakan menguntungkan diri
sendiri dan orang lain yang bersifat busuk, jahat, dan merusakkan karena negara
dan masyarakat luas. Pelaku korupsi dianggap telah melakukan penyelewengan
dalam hal keuangan atau kekuasaan, pengkhianatan amanat terkait pada tanggung
jawab dan wewenang yang diberikan kepadanya, serta pelanggaran hukum. Korupsi
lebih ditekankan kepada perbuatan yang merugikan masyarakat luas demi
kepentingan pribadi maupun golongan. terdakwa Setiyono diketahui melakukan
korupsi dan gratifikasi dengan cara membagikan proyek pada sejumlah kontraktor
proyek di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Pemkot Pasuruan. Selanjutnya, Setiyono
meminta jatah atau fee sebesar 10 persen dari para kontraktor hingga terkumpul
Rp2,210 miliar. Kasus ini terungkap dari operasi tangkap tangan (OTT) yang
dilakukan KPK, Kamis, 4 Oktober 2018 lalu.
setiono terlibat suatu kasus suap beberapa proyek selama 2016-2018 dengan nilai
total Rp2,9 miliar tersebut juga melibatkan beberapa pegawai dinas Mereka di
antaranya,Staf Ahli Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan Pemerintahan Kota
Pasuruan Dwi Fitri Nurcahyo, tenaga honorer di Kelurahan Purutrejo, Wahyu Tri
Hardianto.merekan didakwa melanggar pasal 11 jo pasal 18 UU Tipikor jo pasal 55
ayat (1) ke 1 KUHP jo Pasal 65 ayat (1) KUHP.
Dalam hukum tindak pidana korupsi dipandang sebagai kejahatan luar biasa, dan
ada beberapa undang-undang dan peraturan pemerintah yang erat kaitannya untuk
mencegah dan memberantas korupsi, yaitu:
Faktor kekuasaan
Faktor ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor terpenting dalam tindak pidana korupsi ini, penulis
menganalisa bahwa tindak pidana korupsi ini sangat jelas kaitannya dengan faktor
ekonomi dimana pelaku merasa bahwa keiinganannya yang begitu besar dan juga
gaji yang tidak mencukupi kebutuhan mendorong terjadinya korupsi ini. Selain
rendahnya gaji dan keinginan, banyak aspek yang ekonomi lainnya yang menjadi
penyebab terjadinya korupsi, diantaranya adalah kekuasaan pemerintahan yang
dibarengi dengan faktor kesempatan untuk memenuhi kekayaan pelaku.
Faktor hukum
bagi pemerintah kota untuk supaya tidak terjadi kasus seperti ini lagi di upyakan
untuk segera melaporkan kepada pihak terkait supaya pihak yang mau melakuakn
suatu tidakan korupsi tidak menjalankan aksinya dan untuk kpk dan pemerintah
daerah provinsi supaya lebih menekankan tentang bahanya korupsi dan membuat
aturan hukum yang membuat efek jerah bagi pelaku dan bagi orang yang mau
melakuna tindkan tersebut menjadi takut akan berbuat korupsi.
Dan untuk diri sendiri sikap untuk menghindari korupsi seharusnya ditanamkan sejak
dini, dan pencegahan korupsi dapat dimulai dari hal yang kecil. Jangan pernah
sekali-sekali mencoba untuk melakukan korupsi karna sekali mencoba pasti kan
ingin mengulang kembali. Jangan juga mengandalkan jabatan hanya untuk
mendapatkan uang yang tidak halal. Ingat malaikat dikanan kiri anda yang akan
selalu mengawasi dan mencatat setiap perbuatan yang anda lakukan.