Anda di halaman 1dari 3

NAMA: MUCHAMMAD AGUNG LAKSONO

NPM: 17.74201.001117

KELAS : Semester VI (sore)

Tugas: anlisa kasus Pemkot Pasuruan dipimpin oleh Wakil Walikota (sblm walikota
yg baru). Pemda tersandung dg kasus yg melibatkan beberapa pihak. Silahkan
Saudara analisa mengapa kasus tersebut terjadi di Pemkot Pasuruan. Jelaskan
menurut saudara apa yg seharusnya dipenuhi shg Pemkot / Pemda dpt menjalankan
tugasnya dan masyarakat adil serta makmur sbg tujuan negara dpt yercapai.

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh
wali kota pasuruan Setiyono Jadi Korupsi adalah tindakan menguntungkan diri
sendiri dan orang lain yang bersifat busuk, jahat, dan merusakkan karena negara
dan masyarakat luas. Pelaku korupsi dianggap telah melakukan penyelewengan
dalam hal keuangan atau kekuasaan, pengkhianatan amanat terkait pada tanggung
jawab dan wewenang yang diberikan kepadanya, serta pelanggaran hukum. Korupsi
lebih ditekankan kepada perbuatan yang merugikan masyarakat luas demi
kepentingan pribadi maupun golongan. terdakwa Setiyono diketahui melakukan
korupsi dan gratifikasi dengan cara membagikan proyek pada sejumlah kontraktor
proyek di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Pemkot Pasuruan. Selanjutnya, Setiyono
meminta jatah atau fee sebesar 10 persen dari para kontraktor hingga terkumpul
Rp2,210 miliar. Kasus ini terungkap dari operasi tangkap tangan (OTT) yang
dilakukan KPK, Kamis, 4 Oktober 2018 lalu.

setiono terlibat suatu kasus suap beberapa proyek selama 2016-2018 dengan nilai
total Rp2,9 miliar tersebut juga melibatkan beberapa pegawai dinas Mereka di
antaranya,Staf Ahli Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan Pemerintahan Kota
Pasuruan Dwi Fitri Nurcahyo, tenaga honorer di Kelurahan Purutrejo, Wahyu Tri
Hardianto.merekan didakwa melanggar pasal 11 jo pasal 18 UU Tipikor jo pasal 55
ayat (1) ke 1 KUHP jo Pasal 65 ayat (1) KUHP.
Dalam hukum tindak pidana korupsi dipandang sebagai kejahatan luar biasa, dan
ada beberapa undang-undang dan peraturan pemerintah yang erat kaitannya untuk
mencegah dan memberantas korupsi, yaitu:

 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang kitab Undang-undang Hukum


acara pidana.
 Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara
yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan Nepotisme.
 Undang-undang Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan tindak pidana
korupsi.

Faktor-faktor penyebab terjadinya kasus korupsi ini

 Faktor kekuasaan

Menurut analisa penulis faktor organisasi termasuk kedalam faktor penyebab


terjadinya tindak pidana korupsi karena setiono yang dimana ia juga merupakan wali
kota ditambah lagi dengan kewewenang yang begitu besar tanpa adanya
pertanggungjawaban sehingga para pelaku korupsi ini senantiasa melakukan
korupsi dengan mengandalkan kekuasan jabatannya dilikungan pemerintah kota.

 Faktor ekonomi

Faktor ekonomi merupakan faktor terpenting dalam tindak pidana korupsi ini, penulis
menganalisa bahwa tindak pidana korupsi ini sangat jelas kaitannya dengan faktor
ekonomi dimana pelaku merasa bahwa keiinganannya yang begitu besar dan juga
gaji yang tidak mencukupi kebutuhan mendorong terjadinya korupsi ini. Selain
rendahnya gaji dan keinginan, banyak aspek yang ekonomi lainnya yang menjadi
penyebab terjadinya korupsi, diantaranya adalah kekuasaan pemerintahan yang
dibarengi dengan faktor kesempatan untuk memenuhi kekayaan pelaku.

 Faktor hukum

Lemahnya penegakkan hukum merupakan faktor terjadinya korupsi. Sanksi yang


tidak tepat dengan perbuatan yang dilarang sehingga terasa begitu ringan atau tidak
fungsional membuat para pelaku menganggap bahwa hukum itu tidak ada apa-
apanya.
Pada dasarnya korupsi terjadi karena adanya faktor intenal (NIAT) dan faktor
eksternal (KESEMPATAN). Niat lebih terkait dengan faktor individu yang meliputi
perilaku dan nilai-nilai yang dianut, sedangkan kesempatan terkait dengan sistem
yang berlaku. Upaya pencegahan korupsi dapat dimulai dengan menanamkan nilai-
nilai anti korupsi pada semua individu. Setidaknya ada 9 nilai anti korupsi yang
penting untuk ditanamkan pada semua individu, yaitu: kejujuran, kepedulian,
kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, kebernian, dan
keadilan

bagi pemerintah kota untuk supaya tidak terjadi kasus seperti ini lagi di upyakan
untuk segera melaporkan kepada pihak terkait supaya pihak yang mau melakuakn
suatu tidakan korupsi tidak menjalankan aksinya dan untuk kpk dan pemerintah
daerah provinsi supaya lebih menekankan tentang bahanya korupsi dan membuat
aturan hukum yang membuat efek jerah bagi pelaku dan bagi orang yang mau
melakuna tindkan tersebut menjadi takut akan berbuat korupsi.

Dan untuk diri sendiri sikap untuk menghindari korupsi seharusnya ditanamkan sejak
dini, dan pencegahan korupsi dapat dimulai dari hal yang kecil. Jangan pernah
sekali-sekali mencoba untuk melakukan korupsi karna sekali mencoba pasti kan
ingin mengulang kembali. Jangan juga mengandalkan jabatan hanya untuk
mendapatkan uang yang tidak halal. Ingat malaikat dikanan kiri anda yang akan
selalu mengawasi dan mencatat setiap perbuatan yang anda lakukan.

Anda mungkin juga menyukai