Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN HK PIDANA (POSITIF)

DG KEBIJAKAN HUKUM PIDANA


TERKAIT KEJAHATAN KORPORASI
(KD-11)
KARAKTERISTIK HK PIDANA DI INDONESIA

1. PERATURAN PER-UU-AN - Perlu Harmonisasi


2. KEKUASAAN KEHAKIMAN –Hakim adl corong UU
3. SISTEM PERADILAN –Asas Legalitas
4. MEKANISME PENYELESAIAN PROSES PERKARA
5. PETA PERKARA/ KASUISTIS.
6. KARAKTER APARAT PENEGAK HUKUM

1
KEBIJAKAN HK PIDANA TERKAIT KEJAHATAN KORPORASI
Terdapat beberapa aspek :
A. Aspek kedudukan hukum Korporasi
1. Peranan Korporasi
a. Dalam sistem perekonomian negara.
b. Terkait dg ketenagakerjaan
c. Pembangunan usaha berbasis kesejahteraan rakyat.
d. Prioritas usaha – Ps. 33 (2) UUD NRI 1945
2. Fungsi Korporasi
3. Hak dan Kewajiban Korporasi.

B. Aspek tindak pidana/perbuatan pidana.


1. Korporasi mrp subyek hukum
2. Korporasi bisa melakukan perbuatan hukum.
3. Adanya victim.
4. Indikasi kesalahan.
5. Adanya kesengajaan/kelalaian dsb
2
KEBIJAKAN HK PIDANA TERKAIT KEJAHATAN KORPORASI
Terdapat beberapa aspek :
C. Aspek politik hukum pidana
1. Pembuatan peraturan per-UU-an (Law making process)
2. Pelaksanaan Peraturan (Implementation)
3. Penegakan Hukum (Law of Enforcement)

D. Aspek tujuan negara


1. Alinea ke-4 Pembukaaan UUD NRI 1945.
2. Keadilan sosial.
3. Indonesia negara hukum.

3
KARAKTER KORPORASI DLM PENGENAAN KEBIJAKAN HK PIDANA

Menurut David J. Rachman, secara umum korporasi memiliki lima ciri


penting, yaitu :
1. Mrp subjek hukum buatan yg memiliki kedudukan hukum khusus.
2. Memiliki jangka waktu hidup yang tidak terbatas.
3. Memperoleh kekuasaan (dari negara) untuk melakukan kegiatan
tertentu.
4. Dimiliki oleh pemegang saham.
5. Tanggung jawab pemegang saham terhadap kerugian korporasi
biasanya sebatas saham yang dimilikinya.

4
Korporasi sebagai subjek hukum dalam peraturan perundang-undangan,
UNDANG UNDANG PENYEBUTAN SUBJEK KORPORASI

1.UU No. 13 Th 2010 tentang 1.Korporasi adalah kumpulan orang


Holtikultura. dan/atau kekayaan yang terorganisasi,
yang berbadan hukum ataupun tidak
berbadan hukum (Pasal 1 angka 25)
2.UU No. 08 Th 2010 tentang 2. Korporasi adalah sekumpulan orang
Pencegahan dan dan/atau kekayaan yang terorganisasi,
Pemberantasan Tindak pidana baik merupakan badan hukum maupun
Pencucian uang bukan badan hukum (Pasal 1 angka 10)
3.UU No. 15 Th 2003 tentang 3. Korporasi adalah sekumpulan orang
Pemberantasan Tindak Pidana dan/atau kekayaan yang terorganisasi
Terorisme. baik merupakan badan hukum maupun
bukan badan hukum (Pasal 1 angka 3)
4.UU No. 31 Th 1999 tentang 4. Korporasi adalah sekumpulan orang
Pemberantasan Tindak Pidana dan/atau kekayaan yang terorganisasi
Korupsi Jo. UU No. 20 Th baik merupakan badan hukum maupun
2001 bukan badan hukum (Pasal 1 angka 1)
5
Korporasi sebagai subjek hukum dalam peraturan perundang-undangan,
5.UU No. 06 Th 1984 tentang 5.Dilakukan oleh atau atas nama “badan
Pos hukum, perseroan, perserikatan orang
lain, atau yayasan” (Pasal 19 ayat (3)).
6. UU No. 05 Th 1984 tentang 6. Korporasi tidak disebut secara eksplisit,
Perindustrian. tetapi dalam Pasal 21 ayat (1) Jo. Pasal 1
angka 7 disebut subjek tindak pidana
berupa “perusahaan industri”.
Perusahaan industri adalah badan usaha
yang melakukan kegiatan di bidang
usaha industri.
7.UU No. 23 Th 2002 tentang 7. Hanya disebutkan setiap orang. Setiap
Perlindungan Anak. orang adalah orang perseorangan atau
korporasi (Pasal 1 angka 16)
8. UU No. 44 Th 2008 tentang 8. Hanya disebutkan setiap orang. Setiap
Pornografi orang adalah orang perseorangan atau
korporasi baik yang berbadan hukum
maupun yang tidak berbadan hukum
(Pasal 1 angka 3)
6
Korporasi sebagai subjek hukum dalam peraturan perundang-undangan,
9. UU No. 11 Th 2008 tentang 9. Hanya disebutkan setiap orang. Setiap
Informasi dan Transaksi orang adalah orang perseorangan, baik
Elektronik (ITE) warga negara Indonesia, warga negara
asing, maupun badan hukum (Pasal 1
angka 21)

7
HUBUNGAN HUKUM PIDANA (POSITIF) DENGAN KEBIJAKAN HUKUM PIDANA TERKAIT KEJAHATAN KORPORASI

HUKUM PIDANA KEBIJAKAN HK


(POSITIF) PIDANA
■ Hk Pidana materiil Terutama terkait
■ Hk Pidana formil dengan :
1. Law making process Law of enforcement
2. Implementation
3. Law of Enforcement Pertimbangan :
(dilihat dari aspek politik Kejahatan non violent
hukum pidana) (Mnr Muladi)
Kendala :
Supremasi Hukum
Taat Asas
Kompleksitas Kasus Ideal Kebijakannya :
Kesadaran hukum 1. Perlu penataan hukum
(Artasasmita) berbasis supremasi hukum.
2. Kriteria pelanggaran hukum
& kriminalisasi.
3. Pengawasan dan evaluasi
penindakan. 8
BAHAN TUGAS MAKALAH TERSTRUKTUR
A KERJAKAN MEMBUAT MAKALAH TENTANG KELEMAHAMAN PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KEJAHATAN
KORPORASI BIDANG PERBANKAN, LINGKUNGAN, PERBANKAN, PERTANIAN (pilih salah satu bidang).

B Buat analisis hukum dalam pembahasannya dengan mencantumkan aspek-aspek kelemahan sebagai
berikut :
1. Penindakan pelaku kejahatan.
2. Proses penyidikan dan pengumpulan barang bukti
3. Proses persidangan
4. Pelaksanaan putusan

C Ketentuan makalah :
1. Ketik times new roman 12; spasi 1,5; sebanyak 6 halaman.
2. Gunakan literatur minimal 3 buku.
3. Paling lambat dikumpulkan di FH tgl. 19 Juni 2021, Jam 10.00 wib.
4. Sistematika makalah :
a. Pendahuuan 1 halaman
b. Permasalahan 0,5 halaman
c. Pembahasan 4 halaman
d. Penutup 0,5 halaman
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai