SEORANG PRIA USIA 69 TAHUN dengan CKD ST.V karena DM dan Hipertensi menjalani HD
2x per minggu.
Data Objektif:
- BB kering : 65 kg
- Kalium : 8,1 MEq/L
- SPO2 ; 92 % dengan O2 4lpm
- BB pasien : 72 kg
- TD; 170/100 mmHg
- N; 32 x/mnt
- BUN ; 110 mg/dl
- Kreatinin : 15 mg/dl
- CO2 ; 18 mEq/L
- Na ; 128 mEq/L
- Oedem paru dan odem extremitas ++
- Menggunakan Kateter Jugularis Internal kanan
- Tampak mengantuk
Data subjektif:
- HD 2x per minggu
- Pasien sering bolos HD dan memotong waktu HD
- Pasien tidak datang 2x jadwal HD
ANALISIS KASUS:
- Kenaikan BB 7 kg yaitu IDWG nya = 9,7% ( ketegori berat dengan indikator lebih dari
8%)
- Hasil lab :
Kalium 8,1 mEq /L termasuk kategori hiperkalemia berat. Dimana hiperkalemia berat
ditandai dengan angka kaliumnya lebih dari 7,5 mEq/L.
Masalah yg muncul
1. ketidakseimbangan elektrolit
2. Kelebihan volum cairan
3. Pola nafas tidak efektif.
4. Ketidakpatuhan pasien
PENATALAKSANAAN:
1. Sesak nafas dengan pemberian oksigenasi
2. Dengan koreksi kalium. >>> ranah DPJP utk obat obatan.
3. EKG
4. Terapi HD tergantung dari DPJP
5. Mengatur posisi pasien dengan semi fowler
KASUS 2;
Seorang pria 53 tahun dengan DM yang fungsi ginjalnya memburuk selama bbrp
tahun terakhir.
ANALISIS :
DO:
- Kenaikan BB 6kg,
- Odem ekstremitas
- Output Urin 180 ml/24 jam
- Auskultasi : suara nafas basah +/+
- Penurunan tingkat kesadaran
- Plasma NA; 132 mEq/L
- Palsma K 6,2 mEq/L
- Plasma CI 106 mEq/L
- BUN ; 92 mg/dl
- Serum Creatinin 17,5 mg/dl
- Kelemahan otot dengan pemeriksaan
- Sesak nafas
DS : tidak ada
ANALISIS
1. KEnaikan BB dan udem ekstremitas.
-Udem ekstremitas……
- Suara nafas basah , adalah ronchi basah suara tambahan disamping suara nafas
normal yaitu bunyi gelembung-gelembung udara yang melewati cairan terutama
pada fase inspirasi. Ronchi basah disebabkan oleh adanya eksudat atau cairan dalam
bronkeulus atau alveoli. ( PR suara nafas udem pulmo??)
HAsil lab
- Plasma NA 132 mEq,
Termssuk Hiponatremia. Hiponatremi adalah deficit kadar natrium dalam
ekstravaskular yang menyebabkan air bergerak dari pemb darah ke ruang intersisial
yg menyebabkan edema.
PENATALAKSANAAN
1. Pemberian oksigenasi berdasarkan saturasi pasien
2. Posisi pasien semi fowler
3. Pasang DC untuk mengetahui Balance Cairan 24 jam
4. pemberian obat koreksi kalium
5. Kolaborasi dengan dokter
6. Tergantung dari DPJP apabila dari hasil koreksi tidak berkurang bs dg HD