Anda di halaman 1dari 29

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN INHALSI

ZAT ASAM/OKSIGEN
Peralatan inhalsi zat asam/ oksigen

1. Tabung oksigen
2. Wafer for irigation
3. Cateter nasal/sungkup
4. Flow meter
5. Gunting plester
6. Plester
7. Vaselin dengan sudip
8. Wastafel
9. Handuk lap cuci tangan
10. Alat tulis/ catatan

PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan
2. Siapkan alat secara ergonomis
3. Pasang sampiran
4. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
5. Atur posisi pasien, tidur setengah duduk (flower)
6. Isi gas humidifer flow meter dengan tabung oksigen/ sentral oksigen
7. Hubungkan flow meter dengan tabung oksigen/sentral oksigen
8. Cek fungsi flow meter dan humidifer dengan memutar pengatur konsentrasi O 2 dan amati ada
tidaknya gelembung udara dalam gas flow meter
9. Hubungan cateter nasal, kanul nasal/sungkup muka dengan flow meter
10. Alirkan oksigen sesuai kebutuhan
Jenis alat Aliran (I/mm)
Konsentrasi (%)
Kateter nasal 1-6
24-44
Kanul nasal 1-6
24-44
Sungkup muka sederhana 5-8 40-60
Sungkup muka non 8-12 60-100
Rebreathing
11. Cek aliran keteter nasal/kannul dengan menggunakan punggung tangan untuk mengetahui
ada tidaknya aliran oksigen, sedangkan untuk sungkup, cek dengan cara menutup sungkup
dengan kedua tangan dan amati aliran oksigen ke dalam kantong.
12. Olesi ujung kateter nasal dengan vaselin / jelly sebelum dipakai ke pasien
13. Pasang alat kateter nasal/ kanul nasal/ sungkup muka seerhana/ sungkup muka non
rebreathing pada klien
14. Bereskan alat dan rapihkan pasien
15. Cuci tangan denngan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
16. Lakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
DAFTAR TILIK

MEMBERIKAN OBAT MELALUI INHALSIZAT ASAM/OKSIGEN

Tanggal Penilaian :

Nama Mahasiswa :

PENILAIAN :

Nilai 1 (satu)   : Perlu Perbaikan

Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan

Nilai 2 (dua)   : Mampu

Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu
membantu atau mengingatkan

Nilai 3 (tiga)   : Mahir

Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai dengan

Beri tanda ceklis ( √ ) pada kolom penilaian


NILAI
NO LANGKAH
1 2 3

Memberitahu dan menjelaskan padapasien tindakan yang akan


1
dilakukan

2 Menyiapkan alat dan mendekatkan ke pasien

3 Memasang sampiran/tirai

4 Mengatur posisi, duduk dengan kaki menjuntai di isi tempat tidur

Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan


5
handuk bersih
Mengisi gas humidifer dengan water for irigation setinggi batas
6
yang dsesuai dengan kebutuhan

Menghubungkan flow meter dengan tabung oksigen/sentral


7
oksigen

Mengecek fungsi flow meter dan humidifer dengan memutar


8 pengatur konsentrasi O2 dan amati ada tidaknya gelembung udara
dalam gas flow meter

Menghubungan cateter nasal, kanul nasal/sungkup muka dengan


9
flow meter

10 Mengalirkan oksigen sesuai kebutuhan

11 Mengecek aliran kateter nasal/kanul nasal

Mengolesi ujung kateter nasal/kanul nasal dengan jelly sebelum


12
dipakai ke pasien

Memasang kateter nasal/kanul nasal/ sungkup muka


13
sederhana/sungkup muka non rebreathing pada klien

14 Membereskan alat dan merapihkan pasien

Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan


15
handuk bersih

16 Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

JUMLAH NILAI X 4
NILAI = =3
16

Dosen

( .......................................... )
PEMERIKSAAN FISIK IBU

OBJEKTIF PERILAKU SISWA


1. Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat menyiapkan alat untuk pemeriksaan fisik
ibusesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan fisik ibu dengan benar sesuai dengan prosedur
yang ada pada job sheet.

DASAR TEORI
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang lengkap dari penderita untuk mengetahui
keadaan atau kelainan dari penderita. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana
kesehatan umum ibu, bila keadaan umumnya baik agar dipertahankan jangan sampai dayan
tahan menurun; untuk mengetahui adanya kelainan, bila ada kelainan itu lekas di obati dan
disembuhkan agar tidak mengganggu.

Pemeriksaan dilakukan pada penderita yang baru pertama kali datang periksa, ini
dilakukan dengan lengkap; pemeriksaan ulangan, dilakukan yang perlu saja jadi tidak
semuanya; waktu persalinan, untuk penderita yang belum pernah diperiksa dilakukan dengan
lengkap bila masih ada waktu, dan bagi ibu yang pernah periksa dilakukan yang perlu saja.

Macam-macam cara pemeriksaan yaitu dengan inspeksi (periksa pandang/observasi),


palpasi (periksa raba), auskultasi (priksa dengar), perkusi (periksa ketuk).

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja
2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis.
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job speetT
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti.

KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur pekerjaan.
2. Pemeriksaan keadaan umum bayi, cegah agar bayi tidak hipotemi
3. Pemeriksaan dilakukan dengan hati-hati, perhatikan keamanan dan keselamatan selama
melakukan tindakan

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


1. Tempat tidur
2. Senter
3. Thermometer
4. Stetoskop
5. Tensimeter
6. Jam
7. Hamer
8. Sarung tangan
9. Kapas sublimat
10. Bengkok
11. Timbangan berat badan
12. Pita meter (metlin)
13. Pengukur tinggi badan
14. Handuk
15. Tempat cuci tangan/wastafel
16. Larutan chlorin 0,5%

PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Jelaskan pada ibu maksud dan tujuan dilakukan pmeriksaan
2. Susun alat secara ergonomis untuk memudahkan dalam bekerja
3. Cuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
4. Atur posisi pasien senyaman mungkin (berbaring pada tempat tidur yang rata)
5. Lakukan penialain secara sistematis keadaan umum pasien, dengan inspeksi terhadap;
keadaan umum, status nutrisi, warna kulit, tekstur kulit, dan pigmentasi
6. Lakukan pemeriksaan pada kepala dan wajah, dengan melakukan inspektasi dan palpasi pada
kepala dan kulit kepala untuk melihat kesimetrisan, warna rambut, adakah pembengkakan,
lesi, edema dan bau
7. Lakukan inspeksi pada wajah adakah cloasma, pembengkakan palpebrae
8. Lakukan pemeriksaan pada mata: melihat pergerakan bola mata, posisi dan kesejajaran mata,
kelainan pada bola mata (strabismus, dll), selera dan konjungtiva), inspeksi adakah secret
pada selera dan konjungtiva
9. Lakukan inspeksi pada hidunh dari arah depan dengan memeriksa septum hidung berada di
tenfah atau tidak, adakah benda asing, sekret hidung pendarahan, polip
10. Lakukan pemeriksaan pada mulut dan kerongkongan, dengan melakukan inspeksi untuk
melihat:
 Rongga mulut : di periksa adalah stomatis, kemampuam menggigit, mengunyah dan
menelan
 Bibir : warna, simestris, lesi, kelembaban, pengelupasan dan bengkak
 Gusi geligi : karang gigi, caries, sisa gigi
 Lidah : kotor, warna, ke simetrisan, kelembaban, luka, bercak dan kelembaban
 Kerongkongan : tonsil, peradangan, lendur/ secret
11. Lakukan inspeksi pada telinga dengan melihat canalis bersih atau tidak, radang, cairan yang
keluar, adakah benda asing
12. Lakukan pemeriksaan pada leher:
 Lakukan inspeksi untuk melihat kesimetrisan, pergerakan adakah massa, kekakuan leher
 Lakukan pemeriksaan pada kelenjar thyroid yaitu dengan melakukan inspeksi untuk
melihat besarnya kelenjar thyroid dan juga bentuknya, lakukan palpalasi dengan cara satu
tangan dari samping atau dua tangan dari arah belakang. Lalu jari-jari meraba permukaan
kelenjar dan pasien diminta untyk menahan, bila yang teraba saat diminta ikut tertelan
hal ini menandakan venar adanya bahwa yang teraba adalah kelenjar thyroid untuk
membesar
 Lakukan palpalasi pada vena jugularis untyk melihat tekanannya juga melihat apakah
vena jugularis tersebyt mengembang secara nyata
 Lakukan inspeksi dan palpalasi pada leher adakah pembesaran kelenjar limfe, bila ada
tentukan ukuran bentuk, mobilitas dan konsistensi
13. Lakukan pemeriksaan pada dada dengan cara:
 Lakukan inspeksi apakah pola pernafasan normal. Adakah tanda-tanda ketidaknyamanan
bernafas
 Lakukan auskutsi pola dinding thorax dengan menggunakan stetoskop yaitu pasien
diminta bernafas cukup dalam dengan mulut terbuka lalu letakkan stetoskop secara
sistematis dari atas ke bawah dengan membandingkan antara kiri dan kanan
 Lihat bentuk payudara, kesimetrisan, adanya benjolan atau tidak, bentuk puting susu,
areola mamae
 Lihat adakah benjolan atau pembesaran getah bening
14. Lakukan inspeksi dan palpasi pada daerah ketiak (pakai sarung bila perlu)
15. Lakukan pemeriksaan pada abdomen dengan cara:
 Lakukan inspeksi untuk mengamati bentuk abdomen membusur /datar, umbilikus
menonjol/tidak, adakah bayangan bendungan vena di kulit abdomen, apakah ada
benjolan/massa, strie, arna, ketebalan lemak
 Lakukan auskultasi dengan cara meletakkan stetoskop pada daerah epigastrium dan 4
kuadran abdomen, lalu s ngarkan peristalik usus (normal 5-135)
 Lakukan palpasi, sebelumnya menanyakan kepada pasien adakah bagian perut yang sakit,
bila ada maka bagian tersebut di palpasi terakhir. Melakukan palpasi abdomen di mulai
dari palpasi umum di keseluruhan dinding abdomen untuk mencari tanda nyeri umum
(peritonitis, pancreatitis). Lalu cari dengan perabaan ada tidak massa, benjolan (tumor).
Melakukam pemeriksaan turgo kulit, lalu melakukan palpasi berikut ini:
 Lakukan palpasi hespar dengan menggunakan jari tanga.n kanan dimulai dari kuadran
bawah berangsur-angsur naik mengikuti irama nafas dan gembungan perut dan berusaha
merasakan sentuhan tepi hepar pada tepi jari telunjuk. Bila normal maka hepar tidak
teraba
 Lakukan palapsi lien dengan carabimanual dimana jari-jari tangan kiri mengangkat
dengan cara mengait dinding perut kiri atas dari arah belakang, sedangkan tangan kanan
berupaya meraba lien (bila normal maka tidak akan teraba)
 Lakukan perkusi abdomen dengan cara mengetuk, jari tengah tangan kiri yang
ditempelkan di dinding abdomen, massa padat atau cair akan menimbulkan suara pekak
 Lakukan perkusi ginjal di dinding abdomen belakang pada sudut costo verterbal dengan
di alasi telapak tangan kiri kita lakukan perkusi dengan sisi ulnar kapalan tangan kanan
16. Lakukan pemeriksaan ekstrimitas dengan cara:
 Lakukan inspekisi pada skstrimitas adakah edema, bila ada lakukan pemeriksaan dengan
penekanan pada daerah yang dianggap terdapat edema, bila ada cekungan tersebut
menandakan adanya edema
 Lakukan inspeksi adakah varises
 Lakukan inpekisi lain untuk menngamati apakah ekstrimitas simetris atau tidak,
pergerakan bebas atau tidak, kelainan – kelainan lain
 Melakukan perkusi:
Reflek bisep
Pegang lengan pasien yang disemifleksikan sambil menempatkan ibu jari diatas tendon
otot biseps ibu jari kemudian di ketok di hal ini mengakibatkan gerakan fleksi, apabila
ada kontraksi menandakan bahwa reflek otot baik.
Reflek trisep
Pegang lengan pasien yang disemifleksikan setengan (semifleksi). Setelah itu diketok
pada tendon inserim trisep. Yang berada sedikit di atas olekranon. Apabila lengan bawah
mengadakan gerakan ekstensi, dan ada kontraksi menandakan bahwa reflek otor baik
Ekstrimitas bawah
Tungakai direfleksikan dan di gantung, misalnya pada tempat tidur. Kemudian diketok
pada tendon muskulus kuadriseps femoris, di bawah atau diatas petela apabila ada
kontraksi berarti refleks otot baik
17. Periksa punggung pasien, inspeksi adakah kelainan pada spina, bagaimana bentuk bujur
sangkar michelis
18. Pakai sarung tangan
19. Lakukan vulva hygiene
20. Lakukan pemeriksaan genetalia dan kelenjar limfe ingunal dimana:
 Melakukan palpasi pada kelenjar limfe, apakah teraba membesar atau nyeri
 Melakukan inspeksi pada vulva secaraa keseluruhan adakah prolapsus uteri, benjolan
pada kelenjar bartholini, pengeluaran pervaginan (sekret), bila ada amati warna, bau,
nyeri (sebaiknya dilakukan pada meja genekologi)
21. Lakukan pemeriksaan pada anus bersamaan dengan pemeriksaan genetalia dengan
melakukan inspeksi untuk mengetahui adakah haemoroid, fistula dan kebersihan
22. Rapikan pasien
23. Bereskan alat
24. Lepas sarung tangan
25. Cuci tangan dalam larutan chlorin 0,5%, lepas secara terbalik dan direndam selama 10 menit
26. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
27. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
28. Lakukan pendokumentasikan tindakan dan hasil pemeriksaan

20 Memakai sarung tangan

21 Melakukan vulva hygiene

22 Melakukan pemeriksaan genetalia dan kelenjar limfe inguinal

23 Melakukan pemeriksaan anus adakah haemorroid

24 Merapihkan klien

25 Membereskan peralatan

26 Melepas sarung tangan

27 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

JUMLAH NILAI X 4
NILAI = =3
27

Dosen
( .......................................... )

MENGUKUR TEKANAN DARAH

OBJEKTIF PERILAKU SISWA


1. Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat menyiapkan alat untuk pemeriksaan tekana
darah sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan benar sesuai dengan
prosedur yang ada pada job sheet.

DASAR TEORI
Mengukur tekana darah bertujuan untk menilai sistem kardiovaskuler. Kriteria hipertensi
menurut WHO: seseorang dikatakan mempunyai penyakit tekanan darah tinggi bila diukur
dalam keadaan istirahat cukup dan kondisi tenang, sistolik ≥ 160 mmHg, diastolik > 90
mmHg, dan klasifikasi hipertensi didarkan pada nilai diastolik:
 92-104 mmHg : mild hypertension
 105-114 mmHg : moderate hypertension
 115 mmHg : severe hypertension
 130 mmHg : malignant hypertension
Keadaan sistolik ≥ 160 mmHg dengan diastolik normal disebut hipertensi sistolik. Nilai
sistolik yang tinggi dihubungkan dengan pencahayaan pembuluh darah. Nilai diastolik yang
tinggi di hubungkan dengan resiko gangguan kerja jantung dan ischemia otot jantung.

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah antara lain:

1. Umum ; tekanan darah akan meningkat dengan bertambahnya umur


2. Waktu pengukuran; bila pagi hari tekanan darah agak menurun sedangkan bila siang hari dan
sore hari sedikit lebih meningkat
3. Latihan (exercise) dan aktifitas; tekanan darah menigkat selama exercise dan aktifitas
4. Emosi dan nyeri; emosi tinggi dan rasa nyeri yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah,
juga bila kandung kemih penuh atau pasien kedinginan, merokok dan posisi kaki silang dapat
meningkatkan tekanan darah
5. Miscellaneous faktor, bila dalam posisi berbaring tekanan darah lebih rendah daripada pasien
duduk

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja
2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis.
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job speetT
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti.

KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur pekerjaan.
2. Pemeriksaan keadaan umum bayi, cegah agar bayi tidak hipotemi
3. Pemeriksaan dilakukan dengan hati-hati, perhatikan keamanan dan keselamatan bayi selama
melakukan tindakan
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Alat tulis
4. Bantal/buku

PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Beritahu dan jelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan
2. Siapkan alat dan bahan secara ergonomis
3. Cuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
4. Atur posisi pasien senyaman mungkin (dudk atau tidur)
5. Bila lengan baju atau gulung ke atas
6. Letakkan lengan atas sejajar dengan jantung, dengan cara diganjal bantal atau buku. Telapak
tangan menghadap ke atas. Pastikan lengan atas bebas dari pakaian (untuk mencegah
konstruksi dan memudahkan untuk memasang maset), agar pengukuran lebih akurat
7. Lakukan palpasi arteri brachial menggunakan dua ujung jari (telunjuk dan jari tengah) untuk
merasakan denyut kuat dibagian depan siku
8. Pasang manset, letakkan manset ± 2,5 cm diatas arteri tersebut dan bagian tengah bladder
dipasang di atas arteri tersebut, pasang manset kaitkan ujungnya
9. Letakkan manometer sejajar dengan mata pemeriksa agar oemeriksaan lebih akurat
10. Gunakan stetoskop, agar suara terdengar jelas dan bersih
11. Pasang stetoskop dengan meletakkan bel atau diafragma dari stetoskop diatas ateri brachial,
untuk mendapatkan suara yang maksimal
12. Tutup katup dengan mengunci sampai rapat, lalu pompa bola manometer sampai 30 mmHg
dia tekanan sistolik (untuk meyakinkan keakuratan pengukuran tekanan systolik)
13. Buka katub untuk mengeluarkan udara. Katub dibuka secara perlahan ± 2-3 mmHg /detik.
Apabila penurunan air raksa terlalu cepat atau terlalu lambat dapat mengakibatkan hasil yang
tidak akurat. Keluarkan udara dari manset secara berangsur-angsur dan perhatikan angka
pada manometer saat terdengar bunyi (dup) pertama systolik dan perhatikan suara kelas yang
terakhir (dyastolik).
kemudian keluarkan seluruh udara dari manset dengan cepat
14. Buka manset dari lengan pasien, beritahu hasil pemeriksaan kepada pasien
15. Rapikan pasien
16. Bereskan alat
17. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
18. Lakukan dokumentasi tindakan yang dilakukan

DAFTAR TILIK

MENGUKUR TEKANAN DARAH

Tanggal Penilaian :

Nama Mahasiswa :

PENILAIAN :

Nilai 1 (satu)   : Perlu Perbaikan

Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan

Nilai 2 (dua)   : Mampu

Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu
membantu atau mengingatkan

Nilai 3 (tiga)   : Mahir

Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai dengan
Beri tanda ceklis ( √ ) pada kolom penilaian
NILAI
NO LANGKAH
1 2 3

1 Memberitahu dan jelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan

2 Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis

Mencuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir,


3
keringkan dengan handuk bersih

4 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin (dudk atau tidur)

5 Membuka lengan baju atau gulung ke atas

Meletakkan lengan atas sejajar dengan jantung, dengan cara


diganjal bantal atau buku. Telapak tangan menghadap ke atas.
6 Pastikan lengan atas bebas dari pakaian (untuk mencegah
konstruksi dan memudahkan untuk memasang maset), agar
pengukuran lebih akurat

Melakukan palpasi arteri brachial menggunakan dua ujung jari


7 (telunjuk dan jari tengah) untuk merasakan denyut kuat dibagian
depan siku

Memasang manset, letakkan manset ± 2,5 cm diatas arteri tersebut


8 dan bagian tengah bladder dipasang di atas arteri tersebut, pasang
manset kaitkan ujungnya

Meletakkan manometer sejajar dengan mata pemeriksa agar


9
pemeriksaan lebih akurat

10 Menggunakan stetoskop, agar suara terdengar jelas dan bersih

Memasang stetoskop dengan meletakkan bel atau diafragma dari


11 stetoskop diatas ateri brachial, untuk mendapatkan suara yang
maksimal

Menutup katup dengan mengunci sampai rapat, lalu pompa bola


12 manometer sampai 30 mmHg dia tekanan sistolik (untuk
meyakinkan keakuratan pengukuran tekanan systolik)
Membuka katub untuk mengeluarkan udara. Katub dibuka secara
perlahan ± 2-3 mmHg /detik. Apabila penurunan air raksa terlalu
cepat atau terlalu lambat dapat mengakibatkan hasil yang tidak
13 akurat. Keluarkan udara dari manset secara berangsur-angsur dan
perhatikan angka pada manometer saat terdengar bunyi (dup)
pertama systolik dan perhatikan suara kelas yang terakhir
(dyastolik).

Membuka manset dari lengan pasien, beritahu hasil pemeriksaan


14
kepada pasien

15 Merapikan pasien

16 Membereskan alat

17 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

18 Melakukan dokumentasi tindakan yang dilakukan

JUMLAH NILAI X 4
NILAI = =3
18

Dosen

( .......................................... )
MENGUKUR SUHU TUBUH (AXILA)

OBJEKTIF PERILAKU SISWA


1. Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat menyiapkan alat untuk mengukur sushu
tubuh pasien sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran sushu tubuh pasien dengan benar sesuai dengan
prosedur yang ada pada job sheet.

DASAR TEORI
Mengukur suhu tubuh bertujuan untuk mengetahui keadaan pasien apakah suhu tubuhnya
normal (35,5o C – 37,5o C) atau tidak. Pasien dikatakan mengalamai hiportemi apabila suhu
badan < 36o dan febris/panas bila suhu badan . 37,5o C. Untuk mengukur suhu hipotermi
diperlukan thermometer ukuran rendah (low reading thermometr) yang dapat mengukur sampai
25o C.
PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja
2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis.
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job speetT
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti.

KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur pekerjaan.
2. Pemeriksaan keadaan umum bayi, cegah agar bayi tidak hipotemi
3. Pemeriksaan dilakukan dengan hati-hati, perhatikan keamanan dan keselamatan bayi selama
melakukan tindakan
4. Pakailah sarung tangan untuk menghindari tangan terkontaminasi dengan cairan/keringat
pasien

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


 Baki berisi :
 Termometer
 Larutan chlorin 0,5%
 Botol air bersih
 Kassa, tissue
 Bengkok
 Sarung tangan
 Waskom larutan chlorin 0,5%
 Buku catatan suhu
DAFTAR TILIK

MENGUKUR SUHU TUBUH (AXILA)

Tanggal Penilaian :

Nama Mahasiswa :

PENILAIAN :

Nilai 1 (satu)   : Perlu Perbaikan

Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan

Nilai 2 (dua)   : Mampu

Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu
membantu atau mengingatkan

Nilai 3 (tiga)   : Mahir

Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai dengan
Beri tanda ceklis ( √ ) pada kolom penilaian
NILAI
NO LANGKAH
1 2 3

1 Memberitahu dan jelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan

2 Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis

Mencuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir,


3
keringkan dengan handuk bersih

4 Menggunakan sarung tangan (bila perlu)

5 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin

6 Membuka lengan baju pasien

Mengeringkan katiak pasien bila basah oleh keringat dengan


7
menggunakan baju pasien atau kassa

8 Mengecek kembali thermometer dalam posisi angka di bawah 35o

Memasang ujung thermometer ditengah-tengah ketiak dan


9
menganjur pasien menjepit dengan lengannya dengan melipatkan

10 Mengangkat thermometer setelah kira-kira 10-15 menit

Membaca dengan teliti angka pada skala thermometer kemudian


11
mencatatnya

Mendisinfeksi thermometer dengan larutan chlorin 0,5% selama 10


12
menit

13 Mencuci thermometer dengan larutan sabun

14 Membilas thermometer dengan air bersih

15 Mengeringkan thermometer dengan kassa

16 Menurunkan air raksa dan menempatkan thermometer ketempat


semula

17 Menjelaskan pada pasien hasil pemeriksaan

18 Merapikan pasien

Melepas sarung tangan, sebelumnya cuci tangan dalam larutan


19 chlorin dan rendam sarung tangan dalam larutan chlorin 0,5%
selama 10 menit

Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan


20
dengan handuk bersih

21 Melakukan dokumentasi tindakan yang dilakukan

JUMLAH NILAI X 4
NILAI = =3
21

Dosen

( .......................................... )

MENGHITUNG PERNAPASAN

OBJEKTIF PERILAKU SISWA


1. Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat menyiapkan alat untuk menghitung
pernapasan sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Mahasiswa dapat menghitung pernapasan dengan benar sesuai dengan prosedur yang ada
pada job sheet.

DASAR TEORI
Menghitung pernapasan dilakukan selama 1 menit penuh. Tujuan untuk mengetahui
sistem fungsi pernapasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen dan
karbondioksida dalam paru dan mengatur keseimbangan asam basa.
Kecepatan / frekuensi pernapasan normal (eupena) adalah :

 Bayi : 30-60 kali/menit


 Anak : 20-30 kali/menit
 Remaja : 15-24 kali/menit
 Dewasa : 16-20 kali/menit
Selain frekuensi perlu diamati pula jenis pernapasannya
 Chyne stokes adalah pernapasan yang sangat dalam berangsur-angsur menjadi dangkal
dan berhenti sama sekali (apnoe) selama beberapa detik kemudian menjadi dalam lagi.
Gejala ini bisa dijumpai pada keracunan obat bius, penyakit jantung, penyakit paru,
penyakit ginjal kronis dan pendarahan pada susunan syaraf pusat
 Biot adalah pernapasan dalam dan danngkal yang disertai masa apne yang tidak teratur.
Gangguan ini sering menyertai meningitis
 Kusmaul adalah pernapasan ini inspirasi dan ekspirasi sama panjangnya dan sama
panjangnya dan sama dalamnya sehingga keseluruhan pernapasan menjadi lambat dan
dalam. Gejala ini dijumpai pada keracunan alkohol, obat bius, koma diabetes, uremia,
serta proses desak ruang intrakranium

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja
2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis.
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job speetT
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti.
5. Usahakan pasin tidak mengetahui kalau sedang diukur pernapasan

KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur pekerjaan.
2. Perhatikan keadaanumum ibu/klien
DAFTAR TILIK

MENGUKUR PERNAPASAN

Tanggal Penilaian :

Nama Mahasiswa :

PENILAIAN :

Nilai 1 (satu)   : Perlu Perbaikan

Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan

Nilai 2 (dua)   : Mampu

Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu
membantu atau mengingatkan

Nilai 3 (tiga)   : Mahir

Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai dengan
Beri tanda ceklis ( √ ) pada kolom penilaian
NILAI
NO LANGKAH
1 2 3

1 Memberitahu dan jelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan

Menyiapkan alat :
2
 Jam
 Alat tulis
Mencuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir,
3
keringkan dengan handuk bersih

4 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin

Menghitung pernapasan dengan memperhatikan gerakan pernapasan


5
pada dada pasien (menghitung dalam waktu 1 menit penuh)

6 Menjelaskan pada pasien hasil pemeriksaan

7 Merapikan pasien

8 Membereskan peralatan

9 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

10 Melakukan dokumentasi tindakan yang dilakukan

JUMLAH NILAI X 4
NILAI = =3
21

Dosen

( .......................................... )
MENGHITUNG NADI

OBJEKTIF PERILAKU SISWA


1. Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat menyiapkan alat untuk menghitung nadi
sesuai dengan pedoman yang telah diberikan.
2. Mahasiswa dapat menghitung nadi dengan benar sesuai dengan prosedur yang ada pada job
sheet.

DASAR TEORI
Nilai denyut nadai digunakan untuk menilai system kardivaskuler. Nadi dihitung selama
1 menit penuh adalah kebiasaan yang harus di tinggalkan bahwa menghitung nadi setengah
menit kali 2 atau seperempat menit kali 4. Tempat-tempat palpasi denyut nadi adalah : arteri
Radialis pada pergelangan tangan, Arteri Brachialis pada siku bagian dalam, Arteri
Femoralis, Arteri Poplitea, Arteri Dorsalis Pedis, Arteri Carotis dan Arteri Temporalis.
Tiga komponen yang harus dilaporkan pada pemeriksaan nadi adalah : frekunsimya,
irama, dan kuat atau tidaknya denyutan. Frekuensi normal untuk orang dewasa adalah 60-90
kali per menit. Pada anak-anak dan wanita frekuensi nadi lebih cepat. Demikian juga halnya
waktu berdiri, sedang makan, mengeluarkan tenaga atau waktu mengalami emosi.Frekuensi
nadi yang dianggap abnormal adalah lebih dari 100 dan kurangdari 60.Nadi yang cepat
dinamakan takhikardia atau pulsus frekuens dan nadi yang lambat dikenal sebagai
bradikardia atau pulsus rarus.Pulsus frekuens dijumpai pada demam tinggi, tirotoksikosis,
infeksi streptokokus, difteria dan berbagai jenis penyakit jantung, seperti supraventrikular
takhikardia paroksismalis (atrium fibrilasi dan “atrium flutter”) dan ventrikulat
takhikardia.Nadi yang lambat terdapat pada penyakit miksudema, penyakit kuning, demam
enteritis dan tifoid. Irama nadi sifatnya teratur pada orang sehat, akan tetapi nadi yang tidak
teratur belum tentu abnormal. Artmia sinus adalah gangguan irama nadi, dimana frekuensi
nadi menjadi cepat pada saat inspirasi dan melambat waktu ekspresi. Hal demikian adalah
normal dan mudah dijumpai pada anak-anak. Jenis nada tidak teratur lainnyaadalah abnormal
PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja
2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis.
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job speetT
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti.
KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur pekerjaan.
2. Perhatikan keadaanumum ibu/klien
DAFTAR TILIK

MENGHITUNG NADI
Tanggal Penilaian :

Nama Mahasiswa :

PENILAIAN :

Nilai 1 (satu)   : Perlu Perbaikan

Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan

Nilai 2 (dua)   : Mampu

Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu
membantu atau mengingatkan

Nilai 3 (tiga)   : Mahir

Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai dengan
Beri tanda ceklis ( √ ) pada kolom penilaian
NILAI
NO LANGKAH
1 2 3

1 Memberitahu dan jelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan

Menyiapkan alat :
2
 Jam
 Alat tulis
Mencuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir,
3
keringkan dengan handuk bersih

4 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin (duduk atau tidur)

5 Meraba arteri dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah

6 Menghitung denyut nadi selama 1 menit penuh

7 Mencatat hasil pemeriksaan

8 Menjelaskan pada pasien hasil pemeriksaan

9 Merapikan pasien

10 Membereskan peralatan

Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan


11
dengan handuk bersih

JUMLAH NILAI X 4
NILAI = =3
11

Dosen

( .......................................... )

Anda mungkin juga menyukai