Anda di halaman 1dari 2

Maulana maududi seperti yang dikutip Mustaq Ahmad menjelaskan kejahatan riba sebagai berikut:

1. Riba akan meningkatkan rasa tamak, menimbulkan rasa kikir yang berlebihan, serta
mementingkan diri sendiri, keras hati dan menjadi pemuja uang.
2. Riba akan menimbulkan kebencian, permusuhan serta bukan sikap simpati dan korporasi.
3. Riba mendorong terjadinya penimbunan dan akumulasi kekayaan dan akan menghambat
adanya investasi langsung dalam perdagangan. Jika ia melakukan investasi pun, itu akan
dilakukan demi kepentingan dirinya sendiri tanpa memperhatikan kepentingan masyarakat.
4. Riba akan mencegah terjadinya sirkulasi kekayaan karena kekayaan itu hanya berada di dalam
tangan pemilik modal.

Menurut Makhalul Ilmi (2002) bahaya yang timbul akibat RIBA adalah :

1. Menumbuhkan Egoisme Individu


Hal ini terlihat dari sikap pelakunya yang terang-terang tidak mau memperhatikan derita dan
kesedihan orang lain. Dirinya memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan saudaranya yang
tengah dihimpit kesusahan karena tuntutan kebutuhan, yakni dengan membantu memberikan
uang kepadanya. Namun, setelah itu menuntut pengembalian lebih atas pokok hutang yang
diberikan kepadanya. Kesedihan itu akan bertambah ketika keadaan menyebabkannya tidak
mampu melunasi hutang pada saat jatuh tempo pengembalian yang ditentukan, lalu pemberi
utang memberi kelonggaran waktu dengan syarat adanya imbalan penambahan jumlah
pengembalian. Di sinilah terlihat begitu jelas bahwa riba dapat menumbuhkan egoisme individu
atas penderitaan orang lain.

2. Merusak sendi sendi kehidupan social


bahaya riba lainya adalah terputusnya ikatan sosial yang dapat melahirkan kecemburuan,
dendam dan permusuhan, serta hilangnya rasa kasih sayang menjadi sendi bagi keteraturan
kehidupan sosial. Dirinya telah membagi manusia menjadi dua kelompok yang memiliki
kesenjangan luar biasa. Di satu sisi, riba melahirkan sekelompok kecil manusia bergelimang
harta tanpa didahului kerja keras. Di sisi lain, terdapat sekelompok besar manusia yang hidup
dalam kemiskinan akibat penindasan yang dilakukan kelompok pertama. Keadaan seperti ini
jelas merusak sendi-sendi kehidupan sosial.
3. Merusak tatanan ekonomi
Bahaya berikutnya adalah dapat melahirkan sikap malas berusaha dan syahwat mendapatkan
keuntungan berlipat ganda melalui jalan pintas dengan mengorbankan kepentingan dan rasa
keadilan orang lain. Keadaan ini sangat berpotensi melahirkan persaingan yang tidak sehat di
antara anggota masyarakat dalam mencari rezeki yang ujung-ujungnya tidak lain mengarahkan
pada terbentuknya wajah perekonomian bangsa yang karut-marut karena norma-norma sosial
dan keagamaan sudah tidak lagi diindahkan.

Sumber : eksa4402 modul 5

Anda mungkin juga menyukai