Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH AGAMA

“ZINA DALAM ISLAM”

KELOMPOK 10
Nama Anggota :

1. Fina Catur Hardiyanti (1018031043)


2. Imanudin (101803057)
3. Shella Ayuningtias Putri (1018031107)
4. Sovia (1018031119)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES FALETEHAN SERANG

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT


yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga
saya diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan
tugas penulisan makalah tentang “Hubungan Pancasila Dan UUD 1945”

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
gung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah
SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni
Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling
besar bagi seluruh alam semesta.

Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak


yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini
hingga rampungnya makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi setiap pembaca.

Tak lupa dengan seluruh kerendahan hati, kami meminta kesediaan pembaca
untuk memberikan kritik serta saran yang membangun mengenai penulisan makalah
kami ini, untuk kemudian kami akan merevisi kembali pembuatan makalah ini di
waktu berikutnya.

Serang, 22 Maret 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah


Manusia adalah Makhluk Sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang
lain,yang mana antara satu sama lainya saling membutuhkan,baik dalam memenuhi
kebutuhan jasmaninya maupun kebutuhan rohaninya.
Dalam dunia zaman modern seperti ini kita sering dihadapkan dengan masalah-
masalah yang kerap menodai agama dengan pergaulan yang tanpa dibatasi dengan
aturan atas hukum yang mengikat kepada penganut agama. Sehingga menjadi sebuah
keprihatinan bagi kita umat yang beragama Islam dengan kebiasaan orang yang tidak
peduli dengan aturan yang dalam hal ini menurutnya sebagai penghalang atas apa
yang ingin dilakukan atau dengan kata lain untuk menuruti keinginan hawa nafsunya.
Islam mngajarkan kepada Kita semua untuk menjalankan kehidupan Kita
dengan cara yang baik yang sesuai dengan Syari’at Islam.Tidak hanya itu,Islam juga
merupakan sebuah Agama yang sempurna karena didalamnya tidak hanya
menjelaskan tentang kehidupan Akhirat saja tetapi juga menjelaskan tentang semua
kehidupan umatnya baik yang berhubungan dengan IbadahAqidah dan Akhlak.
Islam merupakan agama yang memiliki tatanan dan aturan yang terbaik
termasuk dalam masalah hubungan laki-laki dengan perempuan. Islam meletakkan
kode etika yang beradab dalam hal ini yang tidak dimiliki oleh aturan dan tatanan
manapun di dunia ini. Semua itu demi kebaikan dan kesucian masyarakat termasuk
rumah tangga. Di antara tindak preventif Islam untuk menangkal penyakit ini adalah
dengan meletakkan hukuman-hukuman atas pelakunya di dunia dan di akhirat.
Padahal agama sama sekali tidak melarang hambanya untuk melakukan sesuatu
yang jika hal itu tidak akan merusak atau menjadi mudharat bagi yang membangkang.
Betapa banyak orang-orang yang melakukan hubungan seks secara bebas terjangkit
hubungan seks secara bebas terjangkit oleh penyakit yang mematikan, adakah

4
renungan tentang semua itu, itu adalah tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang
berakal.
Setelah Kita melihat uraian diatas,Kita tahu bahwa perbuatan zina itu
merupakan salah satu dosa yang besar dalam Islam.Maka dalam Makalah ini akan
diuraikan secara sederhana tentang Zina.

B.       Perumusan Masalah


Dalam penulisan Makalah ini akan dirumuskan beberapa masalah antara
lain adalah sebagai berikut :
1.    Bagaimana Zina itu ?
2. Apa Dalil Larangan Zina ?
3. Apa Hukum Zina ?
4. Apa Macam – macam Zina ?
5. Apa Bahaya Zina ?
6. Apa Sebab – sebab terjadinya Zina ?
7. Bagaimana Cara Menghindari Zina ?
8. Apa Hikmah dilarangnya Zina ?

5
BAB II

PENMBAHASAN

1.    Pengertian Zina


ِ ، ‫ َزنَى يَ ْزنِي ِزن ًى‬yang artinya
Dalam bahasa arab, zina diambil dari kata : ‫وزنَا ًء‬
berbuat fajir ( nista ).Menurut Ibnu Rusydi zina adalah melakukan hubungan seksual
(jima’) di kemaluan tanpa pernikahan yang sah, kepemilikan budak dan tidak juga
karena syubhat.Sedangkan menurut H.A.Dzajuli dengan mengutip ulama Malikiyah
zina adalah mewathui’nya laki-laki mukallaf terhadap faraj wanita yang bukan
miliknya dan dilakukan dengan sengaja.Adapun menurut ulama Syafi’iyah,Zina
adalah memasukan zakar kedalam faraj yang haram dengan tidak syubhat dan cara
cara naluriah memuaskan hawa nafsu.1[1]

2.    Dalil Larangan Zina

Agama islam sangat melarang zina kita mendekati saja sudah di larang apalagi
melakukan nya karena perbuatan zina merupakan perbuatan yang sanggat keji yang
mendatang kan kemudharatan bagi si pelakuu dan orang lain. Kita sering menemui
dalil yang sangat melarang perbuatan zina,didalam alqur’an maupun Hadits nabi:

Dan janganlah kamu mendekati zina; “Sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk” (sumber: Al-Qur’an, QS Al-israa’
ayat 32)
1 [1] Djazuli,Ahmad.Fiqih Jinayah,Upaya menanggulangi kejahatan dalam Islam, PT.Raja Grafindo Persada.
Jakarta.1996.Hal.69

6
ِ ‫ال َّزانِيَةُ َوال َّزانِي فَاجْ لِدُوا ُك َّل َوا ِح ٍد ِّم ْنهُ َما ِمئَةَ َج ْل َد ٍة َواَل تَأْ ُخ ْذ ُكم بِ ِه َما َر ْأفَةٌ فِي ِد‬
‫ين هَّللا ِ إِن ُكنتُ ْم تُ ْؤ ِمنُونَ بِاهَّلل ِ َو ْاليَوْ ِم‬
َ‫طائِفَةٌ ِّمنَ ْال ُم ْؤ ِمنِين‬َ ‫اآْل ِخ ِر َو ْليَ ْشهَ ْد َع َذابَهُ َما‬
َ‫ك َعلَى ْال ُم ْؤ ِمنِين‬ ٌ ‫ان أَوْ ُم ْش ِر‬
َ ِ‫ك َوحُرِّ َم َذل‬ ٍ َ‫ال َّزانِي اَل يَن ِك ُح إاَّل زَ انِيَةً أَوْ ُم ْش ِر َكةً َوال َّزانِيَةُ اَل يَن ِك ُحهَا إِاَّل ز‬

“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap
seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada
keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman
kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka
disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. Laki-laki yang berzina tidak
mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan
perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau
laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin,”
(an-Nuur: 2-3)

ً ‫ق أَثَاما‬
َ ‫ك يَ ْل‬ ِّ ‫س الَّتِي َح َّر َم هَّللا ُ إِاَّل بِ ْال َح‬
َ ِ‫ق َواَل يَ ْزنُونَ َو َمن يَ ْف َعلْ َذل‬ َ ‫َوالَّ ِذينَ اَل يَ ْد ُعونَ َم َع هَّللا ِ إِلَها ً آ َخ َر َواَل يَ ْقتُلُونَ النَّ ْف‬
ً ‫َف لَهُ ْال َع َذابُ يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َويَ ْخلُ ْد فِي ِه ُمهَانا‬
ْ ‫ضاع‬َ ُ‫ي‬

“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan
tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan
(alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian
itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan
azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan
terhina,” (al-Furqaan: 68-69)

Adapun Hadits Nabi:

7
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Tiga jenis orang yang Allah tidak mengajak berbicara pada hari kiamat, tidak
mensucikan mereka, tidak melihat kepada mereka, dan bagi mereka adzab yang
pedih: Orang yang berzina, penguasa yang pendusta, dan orang miskin yang
sombong,” (HR Muslim [107]).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, bahwasanya Rauslullah saw. bersabda,
“Tidaklah berzina seorang pezina saat berzina sedang ia dalam keadaan mukmin,”

Rasulullah SAW Bersabda :

‫ان تقتل ولدك خشية‬:‫قلت ثم اي ؟قال‬.‫ان تجعل هلل ندا وهو خلقك‬: ‫قلت يا رسول هللا اي الدنب اعظم ؟قال‬
) ‫( رواه مسلم‬.‫ان تزاني حليلة جارك‬: ‫ثم اي ؟قال‬: ‫قلت‬.‫ان ياكل معك‬

"Aku telah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : Dosa apakah
yang paling besar ? Beliau menjawab : Engkau menjadikan tandingan atau sekutu
bagi Allah , padahal Allah Azza wa Jalla telah menciptakanmu. Aku bertanya lagi :
“Kemudian apa?” Beliau menjawab: Membunuh anakmu karena takut dia akan
makan bersamamu.” Aku bertanya lagi : Kemudian apa ? Beliau Shallallahu 'alaihi
wa sallam menjawab lagi: Kamu berzina dengan istri tetanggamu".( HR.Muslim ).

3. Hukum Zina

Perbuatan zina diharamkan dalam syari’at islam, termasuk dosa besar. Sejak
dahulu hingga sekarang, kaum muslimin sepakat bahwa perbuatan zina itu haram.

 Hukuman Bagi Pelaku Zina

Sayyid Sabiq dalam kitabnya Fiqh al-sunnah memasukkan zina sebagai tindak
kejahatan pidana dalam islam yang para pelakunya mesti mendapatkan hukuman.
Melihat dampak negatifnya yang sangat besar, baik bagi pelakunya dan masyarakat

8
sekitarnya, maka hukuman yang diberikan kepada pelaku zina sudah seharusnya
ditegakkan kepada orang yang telah terbukti melakukan zin dengan menghadirkan
empat orang saksi yang kesemuanya laki-laki. Dan kesaksiannya terhadap perbuatan
zina yang dilakukan itu tidak diragukan lagi seperti mereka melihat masuknya tali
ember ke dalam sumur. Hukuman yang diberikan kepada pelaku zina sebenarnya
bersikap edukatif, tidak bertujuan untuk menghukum sekejam-kejamnya, tapi
bertujuan sebagaimana tujuan sanksi/hukuman dalam pidana islam pada umumnya,
yaitu untuk mencegah kerusakan dan menarik ke-mashlahat-an.

 Bentuk Hukuman Zina


Pelaku zina jika dilihat dari status perkawinan dapat digolongkan menjadi dua
jenis. Pertama, orang yang belum menikah, baik laki-laki (perjaka) maupun
perempuan (gadis) yang disebut dengan ghairu mukhson. Kedua, orang yang sudah
menikah, baik laki-laki maupun perempuan yang disebut dengan mukhson.
Menurut hukum Islam, semua pelaku zina baik pria maupun wanita yang
tergolong mukhson atau ghairu mukhson dapat dikenakan sanksi hukuman.
Memperhatikan dua macam kelompok pelaku zina tersebut, maka untuk memenuhi
keadilan bagi masing-masing, beban hukuman yang diberikan kepada pelaku zina
dalam islam itu dibedakan. Bagi pelaku zina yang belum menikah diganjar hukuman
jilid (jera) sebanyak seratus kali dengan pukulan tongkat, tangan, atau sepatu(praktik
di zaman nabi dan khalifah sesudahnya). Hukuman dera sebanyak seratus kali ini
jangan sampai berakibat fatal karenanya pukulan tidak difokuskan hanya kepada satu
bagian tubuh saja, tetapi ke berbagai bagian tubuh lainnya. Diharapkan dengan
hukuman dera itu membuat pelaku zina sadar dan bertaubat
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap
seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belaskasihan kepada
keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman
kepada Allah dan hari akhirat dan hendaklah(pelaksanaan) hukuman mereka
disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman. (Q.S an-nnur(24):2)

9
Pemberlakuan hukum dera untuk pelaku zina yang belum menikah
sebagaimana tersebut diatas dapat menangkis KUHP dan hukum yang berlaku di
barat yang menyatakan bahwa pasangan laki-laki dan perempuan yang belum
menikah keduanya melakukan zina, maka keduanya tidak dapat dikenakan hukuman
selama dilakukan mau sama mau. Yang dikenai hukuman adalah jika salah satunya
atau kedua-duanya sudah nikah atau dengan jalan perkosaan atau perempuannya
masih dibawah umur 15 tahun(lihat pasal 284(1) dan (2) KUHP dan pasal 27 BW).
Adapun bagi pelaku zina yang berstatus sudah nikah hukumannya lebih berat
dibandingkan dengan yang belum menikah yaitu dengan dirajam sampai mati(stoning
to death) hal ini untuk memenuhi kadilan karena seharusnya orang yang sudah
menikah itu bisa lebih menjaga kehormatannya, menjaga nama baik keluarganya dan
masyarakat, serta ia telah memiliki pasangan yang sah, tetapi mengapa masih berzina
juga? Maka hukumannya berdasarkan pertimbangan keadilan dan akal sehat harus
lebih berat dari pelaku zina yang belum nikah sebagaimana disebutkan diatas. Bahkan
ada yang berpendapat bahwa pelaku zina yang sudah menikah mendapat hukuman
rangkap, yaitu didera kemudian dirajam.

 Kekhususan Pelaku Pezina


1. Hukuman yang keras, yaitu rajam untuk al-Muhshân dan itu adalah hukuman
mati yang paling mengenaskan dan sakitnya menyeluruh keseluruh
badan. Juga cambukan bagi yang belum al-muhshân merupakan siksaan
terhadap seluruh badan ditambah dengan pengasingan yang merupakan
siksaan batin.
2. Manusia dilarang merasa tidak tega dan kasihan terhadap pezina
3. Allah memerintahkan pelaksanaan hukuman ini dihadiri sekelompok kaum
mukminin. Ini demi kemaslahatan hukuman dan lebih membuat jera.

10
4. Macam-macam zina

 Zina Al-Laman Merupakan zina yang umumnya dilakukan dengan menggunakan


panca indera, yakni;

1. Zina mata (ain), ketika seseorang memandang lawan jenisnya dengan


perasaan senang.
2. Zina hati (qalbi), ketika memikirkan atau mengkhayalkan lawan jenis dengan
perasaan senang dan bahagia.
3. Zina ucapan (lisan), ketika membicarakan lawan jenis yang diikuti dengan
perasaan senang.
4. Zina tangan (yadin), ketika dengan sengaja memegang bagian tubuh lawan
jenis diikuti dengan perasaan senang dan bahagia terhadapnya.
5. Zina Luar
Adalah sebenarnya zina yang diperbuat antar lawan jenis yang bukan muhrim
dengan melibatkan alat kelamin.

 Zina muhsan yakni zina yang dilakukan orang yang telah menikah(memiliki
suami atau istri).
 Zina gairu muhsan yaitu merupakan zina yang dilakukan oleh mereka yang belum
pernah menikah.

5. Bahaya Zina
Mengapa zina dilarang agama? Islam melarang perbuatan zina karena dampak
negatifnya yang sangat besar. Akibat buruk yang ditimbulkan akibat perzinaan antara
lain:
a.   Menghancurkan masa depan anak. Anak yang dihasilkan dari hubungan gelap
(perzinaan) akan menghadapi masa kanak-kanaknya dengan tidak bahagia karena
ia tidak memiliki identitas ayah yang jelas.
b.  Merusak keturunan yang sah bila perzinaan menghasilkan seorang anak atau
lebih. Keturunan yang sah menurut Islam adalah anak yang dilahirkan dari
pernikahan yang sah. Bila hubungan gelap itu dilakukan dengan dua atau lebih
laki-laki, maka akan mengaburkan hubungan nasab atau keturunan kepada bapak
yang sebenarnya.

11
c.   Mendorong perbuatan dosa besar yang lain, seperti menggugurkan kandungan,
membunuh wanita yang telah hamil karena perzinaan, atau bunuh diri karena
menanggung rasa malu telah berzina.
d.  Menimbulkan berbagai jenis penyakit kelamin seperti, misalnya AIDS, bila
perzinaan dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Walaupun saat ini telah ada
alat pengaman hubungan cekcual, namun hal tersebut tidak menjamin bebas
tertular penyakit cekcual menular.
e.    Terjerat hukuman berupa rajam sebanyak seratus kali atau sampai mati.
Hukuman sosial bagi keluarga pelaku zina juga berlaku di masyarakat, dan
hukuman ini akan berlaku seumur hidup.

6. Sebab-sebab Terjadinya Zina

Banyak sekali pintu-pintu gerbang perzinaan yang jika seseorang


memasukinya, maka ia akan terseret dan sulit sekali selamat darinya. Pintu gerbang
yang di depannya terdapat penyeru yang senantiasa menghiasi pandangan mata dan
membuat hati selalu tertarik padanya, yaitu penyeru dari golongan setan dan manusia.
Dialah pintu bangunan megah yang seolah indah. Pintu gerbang yang gemerlap bagai
mercusuar yang menyilaukan pandangan mata, bahkan menggoda iman untuk
mengayunkan langkah dan masuk ke dalamnya. Padahal di dalamnya istana berapi
yang bersemayam para iblis dan penyembah syahwat yang durhaka. Di antara pintu-
pintu gerbang perzinaan tersebut adalah.

1. Al-Khothorot (Lintasan pikiran)


Awal mula dari perbuatan zina adalah dari lintasan pikiran dalam benak
seseorang. Di sinilah sebenarnya tempat bermulanya aktivitas manusia yang baik
ataupun buruk. Dari sini juga terlahir keinginan (untuk melakukan sesuatu) yang
akhirnya berubah menjadi tekad yang bulat. Dan awal terjadinya zina yaitu dari
lintasan syahwat yang berkilatan bagai petir yang menyambar-nyambar dalam benak
seseorang. Maka siapa yang mampu mengendalikan pikiran, maka ia mampu
mengendalikan diri dan menundukkan hawa nafsunya. Dan orang yang tidak bisa
mengendalikan pikiran-pikirannya, maka hawa nafsunya yang berbalik
menguasainya. Barangsiapa yang menganggap remeh pikiran-pikiran yang melintas
di hatinya, maka ia akan diseret menuju kebinasaan secara paksa.

12
Inilah pintu gerbang pertama kali orang yang ingin melakukan zina, yaitu
lintasan pikiran yang dihiasi setan untuk tergerak menuruti bisikan halusnya. Bisikan
itu akan semakin kuat jika tidak ditepis dengan dzikir pada Alloh . Bahkan, akan
menjadi badai yang menghempas kuat meluluh-lantakkan keimanan dalam hati
seorang hamba. Setan akan senantiasa menyibukkan seorang hamba dengan pikiran-
pikiran kotor dan mesum. Bahkan mengosongkan pikiran seseorang dan mengisinya
dengan bisikan syahwat yang seolah indah di alam nyata. Oleh karena itu, bagi
seorang Muslim hendaknya senantiasa menyibukkan diri terhadap hal-hal yang
bermanfaat

2.Al-Lahazhot (Lirikan atau Pandangan Pertama)

Pandangan mata bagaikan anak panah syahwat yang diluncurkan Iblis untuk
menjuruskan manusia kepada perzinaan. Dialah pintu gerbang jika telah dimasuki,
maka akan menyeret manusia kepada kebuasan nafsu setan yang membawa kepada
perzinaan. Pandangan pertama adalah pelopor, atau “utusan” syahwat. Oleh
karenanya, menjaga pandangan merupakan modal dalam usaha menjaga kemaluan.
Barangsiapa yang melepaskan pandangannya tanpa kendali, niscaya hal tersebut akan
menjerumuskan dirinya sendiri ke jurang kebinasaan.
Pandangan adalah pangkal petaka yang menimpa manusia, sebab pandangan
akan melahirkan lintasan dalam hati. Kemudian lintasan akan melahirkan pikiran, dan
pikiran akan melahirkan syahwat. Syahwat membangkitkan keinginan, kemudian
keinginan itu menjadi kuat dan berubah menjadi tekad yang bulat untuk mewujudkan
keinginan tersebut. Akhirnya apa yang tadinya melintas dalam pikiran menjadi
kenyataan dan itu pasti akan terjadi selama tidak ada yang menghalanginya. Oleh
karena itu, sebagian ahli hikmah berkata, “Bersabar dalam menahan pandangan mata
(bebannya) lebih ringan dibanding harus menanggung beban penderitaan yang
ditimbulkannya.” Pandangan yang liar akan menimbulkan perasaan gundah dalam
jiwa, tidak tenang dan hati panas terasa terbakar. Terkadang mata seorang hamba
melihat sesuatu yang membangkitkan syahwat, yang dia tidak sanggup menahan diri,
membendung keinginan, namun tak kuasa mewujudkan keinginannya, tentu jiwanya
sangat tersiksa; dapat melihat namun tak kuasa menjamahnya.
Inilah sebenarnya siksaan batin yang disebabkan dari pandangan yang liar.
Para pengumbar pandangan mengira dengan menguntit wanita cantik atau pria
tampan bisa menawarkan syahwatnya. Padahal lirikan-lirikannya tidak lain hanyalah
menorehkan luka di atas luka. Bahkan menawan hati dengan syahwatnya yang panas
membara.

3. Al-Lafadzot (Kata-Kata)

Kata-kata bisa menjadi pintu gerbang perzinaan, yaitu dengan kata-kata kotor
yang menjadi bumbu dan mengacu pada perzinaan, baik itu berupa lagu, syair atau
cerita-cerita cabul yang hari ini menyebar di majalah dan surat kabar di tengah

13
masyarakat. Kata-kata inilah yang mendongkrak syahwat dan tergerak untuk
melampiaskannya. Oleh karena itu, bagi seorang Muslim hendaknya senantiasa
menjaga lisannya
Betapa banyak hari ini kata-kata beracun syahwat tersebar di facebook, blog,
twitter, friendster serta situs-situs liar yang menjadi pintu gerbang perzinaan bagi
generasi muda saat ini. Semoga Alloh selamatkan diri kita dari kata-kata kotor yang
meracuni hati tersebut.

4. Al-Kholwat (Berduaan)

Inilah pintu gerbang perzinaan yang sangat berbahaya. Yang dimaksud


dengan kholwat adalah bersepian dengan wanita-wanita yang tak halal baginya, baik
itu pacarnya, sekretaris pribadinya, teman kuliah maupun pembantu perempuannya
serta wanita lainnya yang tak halal baginya.Tidak ada istilah pacaran islami
sebagaimana dikenal banyak aktivis muda Islam. Adapun yang dilakukan suami istri
di hari–hari pertama setelah menikah secara islami pada dasarnya bukan pacaran,
karena pacaran merupakan pintu gerbang yang menjerumuskan manusia ke dalam
kubangan zina.
Susah sekali seseorang keluar dari pintu ini jika telah terseret dan masuk ke
dalamnya. Hanya orang yang dirohmati Alloh saja yang selamat dari ajakan setan
memasuki pintu gerbang kepalsuan ini.

5. Al-Khuthuwat (Langkah-Langkah Nyata untuk Melakukan Perbuatan)

Inilah pintu gerbang paling berbahaya dari sekian pintu gerbang lainnya. Ia
merupakan terminal terakhir yang menjadikan nafsu berhenti atau melanjutkan
petualangan iblis menjamah rimba zina yang sesungguhnya. Pintu inilah yang
menjadi puncak kegirangan Iblis terhadap kebodohan manusia atas hawa nafsunya.
Mereka bersorak–sorai dan tertawa terbahak-bahak jika seorang hamba benar-benar
menerobos pintu gerbang perzinaan.
Awal zina adalah lintasan pikiran, kemudian niatan yang dibumbui kata-kata
rayuan dan didukung dengan penglihatan. Setelah itu berjanjian dan bersepi-sepian.
Akhirnya terjadilah perzinaan. Namun, setan tidaklah tinggal diam. Masih banyak
langkah-langkah setan untuk senantiasa menjerumuskan manusia ke dalam perzinaan.
Bahkan, membisikkan untuk melakukan kemaksiatan lain setelah perzinaan seperti
membunuh bayi atau orang yang dizinainya atau menjadikan zina sebagai
kebiasaannya. Wal ‘iyadzu billah. Kelima hal tersebut merupakan pintu gerbang
utama istana iblis yang bernama zina. Barangsiapa terjebak masuk darinya, maka
hendaknya segera menghindar dan berlari jauh untuk menyelamatkan harga dirinya
dari kubangan zina yang sangat tercela.

7.      Cara Menghindari Perzinahan

14
Beberapa cara efektif yang bisa kita lakukan untuk menghindarkan diri dari
perbuatan zina adalah sebagai berikut:
a.    Hindari mendekati tempat-tempat maksiat yang dapat memberikan peluang dan
kesempatan untuk berzina. Sekali kita melangkah masuk ke tempat tersebut, akan
sulit untuk berpaling dari beragam kemaksiatan.
b.    Jangan mendekati hal-hal yang menjurus kepada perbuatan zina, seperti berpacaran,
berciuman, berpelukan dengan lawan jenis, menonton film porno, atau membaca
buku-buku yang di dalamnya terdapat konten pornografi. Mendekati hal-hal yang
menjurus kepada zina akan menyebabkan orang tersebut terobsesi untuk melakukan
perzinaan.
c.    Memilih teman bergaul yang saleh dan tidak suka mengunjungi tempat-tempat
maksiat. Sebab, teman yang saleh akan menebarkan kebaikan kepada temannya, serta
selalu mengingatkan tentang bahaya perzinaan.
d.   Menambah ilmu pengetahuan agama dengan menghadiri majelis-majelis taklim.
Selain itu, kita juga perlu mengunjungi orang-orang saleh yang akan mengingatkan
diri untuk selalu waspada terhadap godaan nafsu dan jebakan ilusi setan dalam
perzinaan.
e.    Membaca buku-buku keislaman yang secara spesifik mengingatkan pembacanya
mengenai bahaya perzinaan. Dengan memahami bahayanya, seseorang akan
menyadari pentingnya menghindari zina dalam kehidupan bermasyarakat.
f.     Membaca Al-Quran sambil merenungi tafsirnya, mengindahkan sabda-sabda Nabi,
dan mendengarkan nasihat ulama tentang pentingnya menjauhi segala macam dosa,
termasuk berzina dan mendekati zina.

15
8.  Hikmah diharamkanya Zina
Perilaku zina merusak moral masyarakat dan melemahkan sendi-sendi
kepribadian bangsa. Adapun hikmah pengharaman perilaku zina adalah sebagai
berikut:
a.    Menjaga keturunan agar terhindar dari ketidakjelasan nasab.
b.    Dapat menjaga kesucian dan martabat manusia.
c.    Hukuman berat bagi pelaku zina memberikan pelajaran bagi orang lain berupa rasa
takut mendekati zina dan melakukannya.
d.   Terpelihara dari penyakit kotor yang ditimbulkan dari perzinaan seperti penyakit
kelamin dan AIDS.
e.    Terhindar dari kejahatan-kejahatan lain yang diakibatkan setelah melakukan
perzinaan seperti pengguguran janin dan pembunuhan karena ingin menghindar dari
rasa malu.

16
BAB III

PENUTUP

A.      Kesimpulan
1.    Zinah adalah memasukan zakar kedalam faraj yang haram dengan tidak syubhat dan
cara cara naluriah memuaskan hawa nafsu.Perbuatan zina diharamkan dalam syari’at
islam,karena termasuk kepada dosa besar.Zina ada dua macam yaitu zina Muhsan dan
zina ghair Muhsan.Sementara hukuman had bagi pezina adalah sebagai berikut:
a.    Hukuman Had bagi pezina yang belum menikah
Had pria atau wanita yang lajang ( Ghair Muhsan ) yang berzina adalah seratus
kali dera,kemudian diasingkan selama satu tahun.
b.    Hukuman Had bagi pezina yang sudah menikah
Hukuman orang yang pernah menikah ( Muhsan ) yang berzina adalah
diramjam hingga mati,baik laki-laki maupun perempuan.

B.  Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan setelah membahas makalah
tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Kepada seluruh umat Islam hendaklah menjauhi segala sesuatu yang dapat
menyebabkan proses terjadina zina karena zina itu merupakan salah satu dosa yang
besar yabg dibenci oleh Allah SWT
2.    Kepada seluruh remaja Islam tegakanlah hukum syari’at Islam sesuai dengan ajaran
Islam supaya tercipta masyarakat yang Islam.

17
DAFTAR PUSTAKA

Shidiq, S. (2016). Fikih Kontemporer. Jakarta: Prenada Media Grup.

https://makalahnih.blogspot.com/2017/11/5-penyebab-seseorang-melakukan.html

https://www.academia.edu/18666701/makalah_zina_dan_pelaksanaan_hukumnya

18

Anda mungkin juga menyukai