Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
1A PEKERJAAN SOSIAL
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Mahkamah Agung
Mahkamah Agung adalah Pengadilan Negara Tertinggi dari semua Lingkungan peradilan yang
dalam melaksanakan tugasnya terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruh-pengaruh
lain.Tempat Kedudukan Pasal 3 Mahkamah Agung berkedudukan di ibukota Negara Republik
Indonesia.
2. Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. (Undang-Undang No 24
Tahun 2003)
3. Komisi Yudisial
B. Dasar Pemikiran
1. Mahkamah Agung
Mahkamah Agung adalah lembaga tinggi negara yang merupakan pemegang
kekuasaan kehakiman bersanding dengan Mahkamah Konstitusi yang bebas dari
pengaruh cabang-cabang kekuasaan lainnya.
2. Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yang bertugas
mengawal pelaksanaan konstitusi sekaligus mencegah terjadinya pelanggaran terhadap
konstitusi.
3. Komisi Yudisial
Komisi Yudisial Republik Indonesia atau cukup disebut Komisi Yudisial (disingkat
KY RI atau KY) adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berwenang mengusulkan
pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan
menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.
4. Majelis Permusyawaratan Rakyat ( MPR )
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) merupakan lembaga pelaksana
kedaulatan rakyat oleh karena anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) adalah
para wakil rakyat yang berasal dari pemilihan umum. MPR bukan pelaksana sepenuhnya
kedaulatan rakyat sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 Ayat (2) UUD 1945
5. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Membentuk undang-undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan
bersama.memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap peraturan
pemerintah pengganti undang-undang yang diajukan oleh Presiden untuk menjadi
undang-undang;
6. Dewan Perwakilan Daerah ( DPD )
DPD baru dibentuk pada bulan November 2001 melalui perubahan ketiga UUD
1945.Anggota DPD merupakan perwakilan daerah atau provinsi di Indonesia. Mereka
dipilih secara langsung rakyat lewat mekanisme Pemilihan Umum (Pemilu) yang
berlangsung lima tahun sekali.
C. Pengertian
DPR
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia adalah salah satu lembaga tinggi negara
dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat.
DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui
pemilihan umum
MPR
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia adalah lembaga legislatif bikameral
yang merupakan salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan
Indonesia.Setelah amandemen UUD 1945, anggota MPR terdiri dari anggota DPR dan
DPD.
DPD
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, adalah lembaga tinggi negara dalam
sistem ketatanegaraan Indonesia yang anggotanya merupakan perwakilan dari setiap
provinsi yang dipilih melalui Pemilihan Umum
Mahkamah Agung (MA)
Mahkamah Agung merupakan pengadilan kasasi yang bertugas membina keseragaman
dalam penerapan hukum melalui putusan kasasi dan peninjauan kembali menjaga agar
semua hukum dan undang-undang diseluruh wilayah negara RI diterapkan secara adil,
tepat dan benar.
Mahkamah Kunstitusi (MK)
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia adalah lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-
sama dengan Mahkamah Agung.
Berdasarkan ketentuan Pasal 24 UUD 1945, Mahkamah Konstitusi (MK) adalah salah
satu lembaga kekuasaan kehakiman selain Mahkamah Agung. MK lahir pada perubahan
ketiga UUD 1945 yang dilakukan pada kurun waktu 1999-2002
Komisi Yudisial (KY)
Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berwenang mengusulkan
pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan
menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim. Komisi Yudisial
merupakan lembaga negara yang bersifat mandiri dan dalam pelaksanaan wewenangnya
bebas dari campur tangan atau pengaruh kekuasaan lainnya. Komisi Yudisial
bertanggung jawab kepada publik melalui DPR dengan cara menerbitkan laporan tahunan
dan membuka akses informasi secara lengkap dan akurat.
BAB II
PEMBAHASAN
Hubungan antar DPR dan MA diatur dalam UUD 1945 pasal 24A tentang Susunan, kedudukan,
keanggotaan, dan hukum acara Mahkamah Agung. UU no 27 tahun 2009 pasal 83 ayat 5 yang
berbunyi, “Pimpinan DPR sebelum memangku jabatannya mengucapkan sumpah/janji yang
teksnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung.”
Mahkamah Agung adalah pemegang kekuasaan kehakiman yang merdeka. artinya, kekuasaan
kehakiman terlepas dari pengaruh kekuasaan Pemerintah. salah satu jaminan bagi adanya
kebebasan kekuasaan kehakiman itu antara lain terletak pada adanya jaminan hukum dari
kedudukan hakim yg harus diatur dengan undang undang.
Dewan Perwakilan Rakyat adalah organ pembentuk undang-undang. Karena itu, dalam
memeriksa undang-undang yang diajukan pengujiannya, Mahkamah Konstitusi harus
memperhatikan dan mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh keterangan, baik lisan
maupun tertulis dari pihak Dewan Perwakilan Rakyat sebagai pembentuk Undang- Undang. Di
samping itu, seperti sudah dikemukakan di atas, DPR juga merupakan salah satu lembaga yang
berwenang mengisi 3 (tiga) orang hakim konstitusi dengan cara memilih calon-calon untuk
diajukan 3 (tiga) orang terpilih kepada Presiden yang selanjutnya akan menerbitkan Keputusan
Presiden untuk mengangkat mereka bertiga sebagaimana mestinya.
Hubungan antara Mahkamah Konstitusi dengan Dewan Perwakilan Rakyat dapat berkaitan
dengan status DPR sebagai salah satu lembaga pengisi jabatan hakim konstitusi, DPR
sebagai pembentuk undang-undang, dan DPR sebagai lembaga negara yang berpotensi
bersengketa dengan lembaga negara lain dalam menjalankan kewenangan yang diberikan oleh
Undang-Undang Dasar. Di samping itu, sengketa hasil pemilihan umum yang berpengaruh
terhadap terpilih tidaknya anggota DPR; dan yang terakhir pernyataan pendapat DPR bahwa
Presiden atau Wakil Presiden telah melanggar hukum atau telah tidak lagi memenuhi syarat
sebagai Presiden/Wakil Presiden sebagaimana dimaksud oleh UUD 1945, juga ditentukan dan
diputuskan oleh MK. Dalam hal yang terakhir ini, DPR bertindak sebagai pemohon kepada MK.
Pasal 24A ayat (3) dan Pasal 24B ayat (1) menegaskan bahwa calon hakim agung diusulkan
Komisi Yudisial kepada DPR untuk mendapat persetujuan. Keberadaan Komisi Yudisial tidak
bisa dipisahkan dari kekuasaan kehakiman. Dari ketentuan ini bahwa jabatan hakim merupakan
jabatan kehormatan yang harus dihormati, dijaga, dan ditegakkan kehormatannya oleh suatu
lembaga yang juga bersifat mandiri. Dalam hubungannya dengan MA, tugas KY hanya dikaitkan
dengan fungsi pengusulan pengangkatan Hakim Agung, sedangkan pengusulan pengangkatan
hakim lainnya, seperti hakim MK tidak dikaitkan dengan KY
B. Tugas Dan Fungsi Lembaga Yudikatif (MA, MK, KY) dan Legislatif (MPR, DPR, DPD)
FUNGSI DPR, TUGAS, DAN WEWENANGNYA
2. Fungsi Pengawasan
- Fungsi pengawasan pertama: Mahkamah Agung adalah pengawas tertinggi
terhadap jalannya peradilan di semua lingkungan peradilan.
3. Fungsi Mengatur
- Mahkamah Agung mengatur lebih lanjut hal-hal yang belum diatur dalam
undang-undang tentang Mahkamah Agung.
4. Fungsi Nasihat
- Fungsi nasihat kedua: Mahkamah Agung dapat memberi nasihat kepada Presiden
selaku kepala Negara dalam rangka pemberian/penolakan grasi dan rehabilitasi.
5. Fungsi Administratif
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Lembaga yang memiliki kekuasaan tertinggi yaitu dipegang oleh MPR. MPR
memiliki kewenangan :mengubah dan menetapkan UUD, melantik Presiden dan/atau
Wakil Presiden serta memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa
jabatannya menurut UUD. DPR memegang kekuasaan untuk membentuk undang-
undang. DPD mengajukan kepada DPR tentang rancangan undang-undang yang
berkaitan dengan otonomi daerah. Eksekutif bertugas menerapkan atau melaksanakan
undang-undang. Bidang eksekutif adalah Presiden dan Wakil Presiden beserta menteri-
menterinya yang membantunya. Yudikatif bertugas mempertahankan pelaksanaan
undang-undang. Adapun unsur yudikatif terdiri atas MA, MK dan KY.
Setiap lembaga negara memiliki peran masing-masing yang begitu penting untuk
negara. Tentunya mereka memiliki hubungan yang erat, dengan berbagai peraturan yang
ada. Dengan hubungan tiap lembaga negara akan menciptakan situasi negara yang
kondusif dan baik. Hubungan Lembaga Yudikatif dan Eksekutif adalah Lembaga
Eksekutif memiliki peran dan tugas dalam memimpin dan menjalankan segala proses
pemerintahan yang disesuaikan dengan UUD 1945 dan Undang Undang yang berlaku.
Sedangkan, lembaga yudikatif memiliki peran dan tugas dalam mengurusi urusan hukum
yang berlaku secara menyeluruh di negara Indonesia.
B. Rekomendasi
Semangat reformasi telah melahirkan tuntutan pembaharuan dalam hubungan yudikatif
dengan eksekutif, hubungan tersebut diharapkan dapat melahirkan suatu kekuasaan
kehakiman yang independen. Pembenahan keberadaan kekuasaan yudikatif ini dikaitkan
dengan kebutuhan pembenahan sejumlah peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan kekuasaan kehakiman yaitu, antara lain Undang- Undang Kekuasaan Kehakiman,
Undang - Undang Mahkamah Agung, dan Undang - Undang Peradilan Umum.
Daftar pustaka
https://www.google.co.id/amp/s/www.kelaspintar.id/blog/edutech/lembaga-legislatif-
dan-tugasnya-7872/amp/
https://www.google.co.id/amp/s/www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/lembaga-
yudikatif-dan-tugasnya-9242/amp/
https://kompaspedia.kompas.id/baca/profil/lembaga/mahkamah-
agung#:~:text=Mahkamah%20Agung%20adalah%20salah%20satu,serta%20menegakkan
%20hukum%20dan%20keadilan
http://pukat.hukum.ugm.ac.id/upload/rule/UU%20no%2014%20Tahun%201985%20ttg
%20Mahkamah%20Agung.pdf
https://mkri.id/public/content/profil/kedudukan/uu242003.pdf
Ilham : Membuat kesimpulan & rekomendasi dan daftar pustaka serta merapihkan
makalah
Noela : Mencari inti dari makalah untuk dilanjutkan dengan pembuatan PPT