Kelas : 1A Peksos
NRP : 2104256
SOAL
3. Prinsip privacy dan kerahasiaan (confidentiality) berlaku didalam social casework dan social
groupwork. Jelaskan tentang prinsip tersebut dan perbedaannya dalam social casework dan social
groupwork.
Prinsip kerahasiaan merupakan Prinsip yang berfungsi sebagai dasar yang kuat untuk
penerapan yang tepat dari intervensi pekerjaan sosial. Ini berkontribusi pada pengembangan
hubungan pekerja sosial-klien yang solid. Sangat penting dalam pekerjaan sosial untuk
memberikan informasi kepada pekerja sosial. Ini dapat berkisar dari informasi faktual
sederhana hingga informasi yang sangat rahasia. Seseorang mungkin tidak mau membahas
fakta spesifik tentang kehidupan pribadinya dengan siapa pun kecuali orang yang diberi
informasi itu dapat dipercaya. la harus yakin bahwa pekerja sosial tersebut tidak akan
menggunakannya untuk menimbulkan ketidaknyamanan, ejekan, atau merusak reputasinya.
Tidak mungkin membantu klien dalam pekerjaan sosial kecuali klien memberikan semua
informasi yang dibutuhkan oleh pekerja sosial. Agar hal ini terjadi, klien harus memiliki
kepercayaan penuh pada pekerja sosial bahwa informasi yang diberikan kepada pekerja sosial
akan dirahasi akan dan digunakan secara eksklusif untuk tujuan yang ditentukan.
Perbedaan Prinsip privacy dan kerahasiaan (confidentiality) berlaku dalam social casework
dan social groupwork
1. Dalam social casework : Dalam hal ini menyangkut hubungan kerja sama antara casework
dengan klien yang berkaitan dengan segala pembicaraan dan keterangan- keterangan
mengenai diri klien yang dikemukakannya, maka casework harus dapat merahasiakan dan
menyimpannya, serta caseworker tidak boleh memberitahukan nya kepada siapapun tanpa
mendapatkan persetujuan atau izin dari klien yang bersangkutan.
2. Dalam social groupwork : Dalam hal ini, pekerja sosial berperan sebagai perantara dalam
transaksi individu sosial seperti yang banyak dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pemberi
pelayanan kesejahteraan sosial yang dirancang untuk mem pertemukan kebutuhan orang
perorangan dengan sumber- sumber sosial yang ada dimasyarakat. Dalam prinsip ini, kita
mengenal bahwa kelompok itu berbeda- beda dan setiap anggota kelompok itu menggunakan
pengalaman kelompok dengan bermacam- macam cara untuk memenihi kebutuhannya, jadi
pekerja sosial seharusnya menyimpan erat privasi antar anggota kelompok masing-masing
agar tidak menimbulkan perdebatan.
a. Jelaskan bagaimana penerapan nilai “service” dalam praktik pekerjaan sosial profesional.
Nilai layanan menunjukkan atau service bahwa pekerja sosial memberi prioritas tinggi
untuk membantu orang lain. Dengan menghargai layanan, pekerja sosial
menundukkan keinginan pribadi mereka untuk fokus pada kebutuhan, kepentingan,
dan keinginan orang yang mereka layani. Ketika seorang pekerja sosial mengatakan
bahwa dia memilih profesi ini karena membantu orang lain adalah pekerjaan yang
berarti, dia mengungkapkan layanan sebagai sebuah nilai.
Dari konteks permasalahan tersebut pekerja social dapat memberikan layanan
kepada para masyarakat yang memiliki masalah akibat adanya pandemi covid-19
dengan melakukan pendampingan ataupun membantu memecahkan masalah para
klien melalui pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang diperoleh melalui pelatihan
dan pengalaman untuk mengatasi masalah sosial dari orang-orang yang terkena
dampak covid-19 tersebut.
b. Jelaskan bagaimana penerapan nilai “importance of human relationships” dalam praktik
pekerjaan sosial professional.
Manusia merupakan bagian integral dari praktik pekerjaan sosial yang efektif. Pekerja
sosial membantu klien dengan mengembangkan hubungan yang kuat dengan mereka.
Untuk melibat kan klien dalammembantu proses, pekerja sosial mendengarkan klien,
menawarkan perhatian, dukungan, pemahaman empatik keasian, dan penghargaan
positif tanpa syarat. Mengembangkan hubungan yang positif dengan kien merupakan
komponen fundamental dari proses membantu Klien yang merasa dihargai dan
dihormati akan lebih terbuka, percaya diri, dan mau mengambil resiko untuk terlibat
dalam setiap proses perubahan. Dengan menunjukkan hal positif tanpa syarat,
pekerja sosial membangun kepercayaan dengan klien, belajar bahwa mereka dapat
mengatakan apa pun dan tidak dihakimi atau dipermalukan oleh pekerja sosial.
Dalam konteks permasalahan tersebut, apabila pekerja sosial bekerja sama dengan
klien khusunya yang terkena dampak pandemi covid-19, pekerja sosial dapat
melakukan pendekatan dengan klien tersebut agar klien tersebut merasa nyaman dan
pekerja sosial dapat memiliki hubungan yang kuat dan menjadi interaktif dengan klien
agar klien merasa nyaman dan permasalahan lebih mudah diatasi, dari situ pekerja
sosial juga dapat membantu klien yang jauh dari koleganya akibat dampak covid-19
menjadi lebih terbuka dan dekat dengan keluarganya dan dapat terciptanya
kesejahteraan.
8. Sebagai suatu profesi, Pekerjaan Sosial memiliki tiga komponen pokok dapat disebut Kerangka
referensi Pekerjaan Sosial yang harus dikuasai (dipahami, dihayati dan diamalkan) oleh seorang
pekerja sosial secara berbobot, komprehensive dan seimbang. Jelaskan Ketiga komponen tersebut.
Body Of Knowledge : Suatu kerangka pengetahuan yang berisi, berasal dari atau diramu dari
konsep-konsep ilmu-ilmu perilaku dan ilmu-ilmu sosial Kerangka pengetahuan diperlukan
untuk mengetahui tentang bagaimana dunia, bagaimana kenyataan hidup untuk
menggambarkan dan menganalisa dunia.
Body Of Skills : serangkaian keterampilan teknis yang berdasarkan kerangka pengetahuan,
yang dikuasai oleh seorang pekerja sosial yang diperolehnya melalui pelatihan keterampilan,
praktek belajar kerja magang, dan atau praktek lapangan. Ini termasuk practical knowledge
(knowing how) yakni pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, yang didalamnya
mencakup teknik dan keterampilan yakni kemampuan praktis untuk melakukan sesuatu.
Body Of Values : nilai-nilai, asas-asas, prinsip-prinsip, standar- standar perilaku, yang diangkat
dari nilai-nilai luhur, falsafah hidup dan pandangan hidup serta nilai-nilai dan norma-norma
sosial budaya bangsa/masyarakat dimana pekerjaan sosial dilaksanakan. Kerangka nilai ini
berfungsi memedomani, mengarahkan dan membimbing sikap serta perilaku pekerja sosial
profesional dan dalam hubungannya dengan kelayan, dengan lembaga tempat bekerjanya,
dengan sejawat profesional serta dengan masyarakat luas.