Anda di halaman 1dari 18

JENIS – JENIS PENYAKIT MENULAR

OLEH :

Reihan Amelia Putri B.

X MIA 3

SMA Negeri 3

Medan

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Jenis – Jenis Penyakit
Menular ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari guru
pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang penyakit- penyakit yang dapat menular dan
mebawah di lingkungan masyarakat bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 6 Mei 2020


DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Masalah

BAB II : PEMBAHASAN

- Pengertian Teori
- Hakikat Teori

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kejadian penyakit menular maupun gangguan kesehatan pada manusia, tidak terlepas dari
peran faktor lingkungan. Hubungan interaktif antara manusia serta perilakunya dengan
komponen lingkungan yang memiliki potensi bahaya penyakit, juga dikenal sebagai proses
kejadian penyakit. Sedangkan proses kejadian penyakit satu dengan yang lain masing-masing
mempunyai karakteristik tersendiri. Dalam hal ini faktor lingkungan memegang peranan
sangat penting.

Interaksi manusia dengan lingkungan telah menyebabkan kontak antara kuman dengan
manusia. Sering terjadi kuman yang tinggal di tubuh host kemudian berpindah ke manusia
karena manusia tidak mampu menjaga kebersihan lingkungan. Hal ini tercermin dari
tingginya kejadian penyakit menular berbasis lingkungan yang masih merupakan masalah
kesehatan terbesar masyarakat Indonesia

1.2 Identifikasi Masalah

Setiap manusia pernah mengalami sakit. Penyakit yang diderita oleh setiap makhluk berbeda
satu dan yang lainnya. Sakit merupakan suatu keadaan dimana tubuh tidak berada pada
kondisi normal yang disebabkan oleh beberapa faktor dari dalam maupun luar tubuh.
Berdasarkan karakteristiknya penyakit dapat digolongkan menjadi 2 yaitu penyakit menular
dan penyakit tidak menular. Penyakit menular mendapatkan perhatian yang lebih dari
pemerintah dibanding dengan penyakit tidak menular. Penyakit menular adalah penyakit
yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit yang dapat ditularkan melalui media
tertentu. Penyakit menular sering juga disebut penyakit infeksi karena penyakit ini diderita
melalui infeksi virus, bakteri, atau parasit yang ditularkan melalui berbagai macam media
seperti udara, jarum suntik, transfusi darah, tempat makan atau minum, dan lain sebagainya
(Vatimatunnimah, 2013). Penyakit menular merupakan hasil perpaduan berbagai faktor yang
saling mempengaruhi. (Widoyono, 2008). Menurut (Vatimatunnimah, 2013) penyakit tidak
menular adalah penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman melainkan dikarenakan adanya
masalah fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia. Penyakit menjadi salah
satu Secara atronomis Indonesia terletak antara 6° Lintang Utara sampai 11° Lintang Selatan
dan juga antara 95° Bujur Timur sampai 141° Bujur Timur. Oleh karena letak astronomis
Indonesia merupakan daerah yang memiliki iklim 2 tropis. Kondisi ini menyebabkan
Indonesia memiliki dua musin yaitu penghujan dan kemarau. Masa peralihan dari musim
kemarau ke musim penghujan ataupun sebaliknya disebut pancaroba. Pada masa ini banyak
orang yang jatuh sakit. Banyak di antara mereka mengaku bahwa penyebabnya adalah daya
tahan tubuh orang tersebut menurun karena belum siap menghadapi pergantian musim.

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas dan kurang efektif, maka makalah ini
dibuat batasan masalah yaitu :

1. Penyakit menular yang dibahas dalam makalah ini ialah penyakit tifus, kolera,
tuberculosis, dan hepatitis.
2. Pembahasan setiap penyakit hanya seputar penyebab, masa inkubasi,cara penularan,
gejala-gejala, dan pencegahan/pemberantasannya.
3. Penyakit ini dapat diderita oleh semua orang, tidak dilihat berdasarkan umur
4. Resiko kematian yang paling tinggi adalah pasien lansia

1.4. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan penyakit menular?


2. Bagaimanakah cara penularan penyakit menular?
3. Apa saja jenis penyakit menular yang bersumber dari lingkungan tidak sehat?
4. Bagaimana usaha pencegahan dan perawatan terhadap penyakit menular?

1.5.Tujuan Masalah

Tujuan dibuatnya makalah ini khususnya untuk memenuhi tugas mata pelajaran Penjaskes ,
dan umumnya supaya kami maupun pembaca dapat mengetahui tentang penyakit menular
yang bersumber dari lingkungan tidak sehat serta cara pencegahannya
BAB I

PEMBAHASAN

Pengertian Teori

2.1 Pengertian Penyakit Menular

Penyakit menular ialah penyakit yang dapat berpindah dari seseorang ke orang lain. Penyakit
dapat ditularkan baik melalui kontak langsung dengan penderita, melalui binatang perantara,
udara, makanan dan minuman, atau benda-benda yang sudah tercemar oleh bakteri, virus,
cendawan, atau jamur.

Masalah dominannya penyakit menular dalam komposisi penyakit yang abadi di Indonesia
tentu tidak menggembirakan. Berkembangnya penyakit menular di Indonesia merupakan
akibat dari rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, ditambah lagi dengan keadaan
lingkungan yang kurang terawat menyebabkan munculnya berbagai wabah penyakit. Untuk
mencegah dan mengatasi wabah penyakit itu, pemerintah membekali setiap petugas
kesehatan dengan pengetahuan dan keterampilan untuk pence-gahan serta penanganan
masalah wabah penyakit menular tersebut.

Hakikat Teori

2.2.Cara-Cara Penularan Penyakit Menular

a. Melalui Kontak Jasmani (Personal Contact)

1) Kontah Langsung (Direct Contact)

Penyakit dapat menular kepada orang lain karena adanya kontak langsung antara anggota
badan dengan anggota badan orang yang ditulari. Misalnya, penularan penyakit kelamin dan
penyakit kulit.

2) Kontak Tak Langsung (Indirect Contact)

Penyakit dapat menular kepada orang lain melalui perantaraan benda-benda yang telah
terkontaminasi (tercemar) oleh penderita, misalnya melalui handuk, pakaian, dansaputangan.
b. Melalui Makanan dan Minuman (Food Borne Infection)

Penyakit dapat menular melalui perantaraan makanan dan minuman yang telah
terkontaminasi. Penyakit yang menular dengan cara ini terutama penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan saluran percerna-kan makanan, seperti kolera, tifus, poliomyelitis,
hepatitis, dan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh cacing. Di negara miskin masih
banyak orang menggunakan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan untuk keperluan
rumah tangga sehingga penyakit-penyakit tersebut seringkali ditularkan melalui air. Oleh
karena itu, penyakit tersebut dinamakan juga water borne diseases.

c. Melalui Serangga (Insect Borne Infection)

Penyakit yang dapat menular dengan perantara serangga, antara lain sebagaiberikut.

1. Malaria, yang disebabkan oleh Plasmodium dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles.
2. Demam berdarah, yang disebabkan oleh salah satu virus dari selotipe
genusflavivirus dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
3. Demam kuning, yang disebabkan oleh arbovirus dan ditularkan oleh nyamuk Aedes
aegypti.
4. Filariasis atau penyakit kaki gajah, yang disebabkan oleh cacing Filaria
bancroftiatau Filaria malayi, ditularkan oleh nyamuk Culex fatigans.
5. Penyakit saluran pencernaan makanan dapat ditularkan oleh lalat yang dipindah-kan
dari feses (kotoran) penderita ke makanan atau alat-alat makan.

d. Melalui Udara (Air Borne Infection)

Penyakit yang ditularkan dengan cara ini terutama pada penyakit saluran pernapasan, di
antaranya sebagai berikut.

1. Melalui udara yang mengandung bibit penyakitnya, misalnya penularan penyakit


TB.
2. Melalui ludah ketika batuk atau ber-cakap-cakap, misalnya penularan penyakit
dipteri dan pertusis.
2.3.Jenis-Jenis Penyakit Menular yang Bersumber Lingkungan Tidak Sehat

Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah masalah air bersih,
persampahan dan sanitasi, yaitu kebutuhan akan air bersih, pengelolaan sampah yang setiap
hari diproduksi oleh masyarakat serta pembuangan air limbah yang langsung dialirkan pada
saluran/sungai. Hal tersebut menyebabkan pandangkalan saluran/sungai, tersumbatnya
saluran/sungai karena sampah. Pada saat musim penghujan selalu terjadi banjir dan
menimbulkan penyakit.

Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta pembuangan
sampah dan air limbah yang kurang baik diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Penyakit Tifus

1. Penyebab: bakteri Salmonella typhi.


2. Masa inkubasi: 10-14 hari.
3. Cara penularan: melalui makanan dan minuman yang mengandung Salmonella twhi.
4. Gejala-gejala:
 merasa menggigil, letih, lemah dan sakit kepala,
 hilang nafsu makan, diikuti dengan pendarahan hidung,
 sakit punggung, mencret, dan sembelit,
 kebanyakan penderita ini juga me-ngalami radang tenggorokan sehingga pada
taraf permulaan penyakit tifus itu mungkin kelihatan seperti radang paru-paru.
Suhu badan naik dan tetap tinggi selama kira-kira sepuluh hari sampai dua
minggu danberangsur-angsur turun menjelang akhir minggu keempat.
5. Pencegahan dan pemberantasannya:
 Pendidikan kesehatan kepada masya-rakat tentang penyakit tifus.
 Usahakanlah air minum dimasak sampai mendidih.
 Menjaga kebersihan pribadi dan keluarga.
 Menjaga kebersihan makanan dan minuman.
 Menghilangkan sumber penularan dengan mencari dan mengobati semua
penderita dalam masyarakat.
b. Penyakit Kolera

1. Penyebab:
Vibrio Cholerae untuk kolera asiatica dan Vibrio Cholerae Eltor untuk kolera eltor.
2. Masa inkubasi: beberapa jam sampai 5 hari.
3. Cara penularannya:
melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi (tercemar) oleh bibit penyakit
kolera.
4. Gejala-gejala:
 Perut terasa sakit dan buang air besar lebih dari 20 kali sehari,
 Sering muntah-muntah,
 Badan menjadi kurus karena kekurangan cairan tubuh,
 Mata cekung dan dalam keadaan yang parah otot menjadi kaku/kejang dan
tidak dapat kencing, serta
 Jika tidak segera diberi pengobatan, penderita akan meninggal karena
kekurangan cairan.
5. Pencegahan dan pemberantasannya:

Pemberantasan penyakit kolera dapat dilaksanakan sebagai berikut.

 Melaporkan jika menemukan wabah penyakit ini secepatnya kepada pihak


yang terkait.
 Isolasi penderita dan desinfeksi benda-benda yang berbahaya untuk penularan.
 Pengobatan dan meniadakan sumber penularan.
 Penyelidikan dan pemeriksaan epidemiologis di lapangan berupa:
 pemeriksaan contact person,
 pemeriksaan air yang dikonsumsi penderita, serta
 pemeriksaan makanan dan minuman yang dikonsumsi penderita.
 Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
 Penyediaan air yang baik untuk masyarakat.
 Peningkatan kesehatan lingkungan.

c. Penyakit Tuberculosis (TB)


1. Penyebab: bakteri Mycobacterium Tuberculosa.
2. Masa inkubasi: antara 4-6 minggu.
3. Cara penularannya:
 melalui pernapasan, bakteri masuk ke dalam paru-paru bersama udara,
 melalui susu sapi yang diminum tanpa dipasteurisasi terlebih dahulu.
4. Gejala-gejala:
 terasa lesu,
 demam,
 berat badan menurun,
 berkeringat pada malam hari, serta
 batuk yang sukar sembuh dan kadang-kadang mengeluarkan darah.
5. Pencegahan dan pemberantasan:

Pada umumnya, pencegahan dan pemberantasan penyakit TB dijalankan dengan usaha-usaha


sebagai berikut.

 Pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang penyakit TB.


 Pencegahan dengan cara:
 vaksinasi BCG pada anak-anak umur 0-14 tahun dan,
 chemoprophylactic dengan INH pada keluarga penderita atau orang-
orang yang pernah kontak dengan penderita.

d. Penyakit Hepatitis

Hepatitis ialah peradangan hati yang menahun karena suatu infeksi atau keracun-an.

1. Penyebab: penyebab penyakit hepatitis ialah virus.


2. Masa inkubasi: selama 2-6 minggu
3. Cara penularan:
 Pada ibu hamil bila terserang virus hepatitis B dapat menularkan pada bayinya
yang ada di dalam kandung-an atau sewaktu menyusui. Bentuk penularan
seperti inilah yang sering dijumpai pada penyakit hepatitis B.
 Penularan hepatitis C dan Delta melalui tranfusi darah.
 Hepatitis E penularannya melalui mulut.
4. Gejala-gejala:
 badan terasa lemah, suhu badan meningkat, mual-mual, dan kadang- kadang
muntah, disertai sakit kepala,
 setelah beberapa hari, air seninya berwarna seperti teh pekat, dan
 mata terlihat kuning, akhirnya
 seluruh kulit tubuh menjadi kuning.
5. Pencegahan dan pemberantasannya:
 Pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang penyakit hepatitis, bahaya-
bahayanya, cara penularannya, serta usaha-usaha pencegahannya.
 Pencegahan dengan cara memberikan vaksinasi.
 Menghilangkan sumber penularan dengan mencari dan mengobati semua
penderita dalam masyarakat.
 Tindakan yang tidak kalah pentingnya adalah istirahat yang teratur,
pengaturan makanan, dan makan obat-obatan.

2.4.Usaha Pencegahan dan Perawatan Penyakit Menular

Secara garis besar, usaha-usaha penang-gulangan penyakit menular dapat dibagi dalam tiga
golongan, yaitu usaha pencegahan (usaha preventif), usaha pengobatan (usaha kuratiO, dan
usaha rehabilitasi.

Dari ketiga jenis usaha tersebut, usaha pencegahan penyakit mendapat tempat yang utama
karena dengan usaha pencegahan akan diperoleh hasil yang lebih baik, serta memer-lukan
biaya yang lebih murah dibandingkan dengan usaha pengobatan ataupun rehabilitasi.

Upaya penanggulangan penyakit menular secara sederhana di rumah dapat dilakukan dengan
cara antara lain sebagai berikut.

a. Mempertinggi Nilai Kesehatan

 penyediaan makanan sehat secara kualitas maupun kuantitas,


 perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan, seperti penyediaan air rumah tangga yang
baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah, dan sebagainya,
 pendidikan kesehatan kepada masyarakat, dan
 usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.

b. Memberikan Perlindungan Khusus terhadap Penyakit Menular


 Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit menular.
 Isolasi penderita penyakit menular.
 Pencegahan terjadinya kecelakaan, baik di tempat-tempat umum maupun di
tempatkerja.

c. Mengenal, Mengetahui, dan Mengobati Penyakit secara Cepat dan Tepat

Tujuan utama dari usaha ini adalah sebagai berikut.

 Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepat-cepatnya dari setiap jenis penyakit


sehingga dapat dilakukan penyembuhan yang sempurna dan segera.
 Pencegahan penularan kepada orang lain.

2.5. Proses Muncul dan Terjadinya Penyakit Covid-19 Di Dunia Dan Di Indonesia

Berawal dari kasus lokal, Covid-19 menyebar ke seluruh dunia silih berganti dengan cara
penularan yang disebut kasus impor dari luar wilayah asal atau transmisi lokal
antarpenduduk. Sejauh ini, berbagai peristiwa yang pertama kali terjadi berkaitan dengan
Covid-19 agaknya belum memberikan gambaran utuh tentang virus ini.

Kesimpulan sejauh ini, analisis para ahli menduga bahwa Covid-19 lebih kuat bertahan hidup
di daerah bersuhu rendah dan kering walaupun virus ini juga mewabah di negara-negara
dengan kondisi suhu dan kelembaban udara yang sebaliknya.

Virus ini juga lebih rentan menyebabkan kematian pada penduduk usia lanjut. Namun, ada
juga penduduk di kelompok usia ini yang berhasil sembuh dan seorang bayi juga meninggal
karena Covid-19.

Rangkaian peristiwa pertama juga menunjukkan upaya para ahli untuk menemukan antivirus
ini secepat mungkin. Sejauh ini, upaya tersebut belum memberikan hasil sesuai harapan.

Menilik ke belakang, rentetan awal munculnya Covid-19 sudah tidak asing di telinga
masyarakat dunia. China tercatat sebagai negara yang pertama kali melaporkan kasus Covid-
19 di dunia.

Untuk pertama kalinya, China melaporkan adanya penyakit baru ini pada 31 Desember 2019.
Pada pengujung tahun 2019 itu, kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China
mendapatkan pemberitahuan tentang adanya sejenis pneumonia yang penyebabnya tidak
diketahui. Infeksi pernapasan akut yang menyerang paru-paru itu terdeteksi di kota Wuhan,
Provinsi Hubei, China. Menurut pihak berwenang, beberapa pasien adalah pedagang yang
beroperasi di Pasar Ikan Huanan.

Seiring waktu, penelusuran menyebutkan, kasus Covid-19 sudah muncul sebelumnya.


Merujuk pada laporan WHO ke-37 tentang situasi Covid-19, 26 Februari 2020, kasus Covid-
19 pertama yang dikonfirmasi di China adalah pada 8 Desember. Hanya saja, informasi
tersebut juga bergantung pada inisiatif negara-negara yang memberikan informasi penyakit
kepada badan kesehatan global tersebut.

Adapun sebuah laporan yang diterbitkan dalam laman jurnal medis The Lancet oleh dokter
China dari Rumah Sakit Jin Yin-tan di Wuhan, yang merawat beberapa pasien yang paling
awal, menyebutkan tanggal infeksi pertama yang diketahui pada 1 Desember 2019.

Informasi awal mula munculnya Covid-19 masih terus berjalan ke belakang. Pada 16
Desember, dokter di Rumah Sakit Pusat Wuhan mengirim sampel dari pasien lain dengan
demam persisten untuk pengujian laboratorium. Hasil-hasil itu menunjukkan virus
menyerupai sindrom penapasan akut parah (severe acute respiratory syndrome/SARS).

Pada 30 Desember 2019, Ai Fen, dokter yang juga kepala departemen ruang gawat darurat
rumah sakit tersebut, mengunggah gambar laporan laboratorium di media sosial Tiongkok.
Gambar itu diposting ulang dan diedarkan oleh dokter lain, Li Wenliang. Kemudian, mereka
ditegur polisi setempat karena dianggap ”menyebarkan desas-desus”. Li Wenliang kemudian
dikenal sebagai whistleblower kasus Covid-19

Lonjakan pertama

Menurut data Pemerintah China yang dilihat South China Morning Post, seorang penduduk
Provinsi Hubei berusia 55 tahun kemungkinan menjadi orang pertama yang terjangkit Covid-
19 pada 17 November 2019. Sejak tanggal itu dan seterusnya, satu hingga lima kasus baru
dilaporkan setiap hari.

Angka penduduk di China yang terjangkit Covid-19 menunjukkan tren eksponensial. Pada 15
Desember 2019, jumlah total infeksi mencapai 27.
Peningkatan kasus Covid-19 harian mencapai dua digit untuk pertama kalinya dilaporkan
juga terjadi di China pada 17 Desember 2020. Tiga hari berikutnya, jumlah total kasus
penduduk China terkonfirmasi Covid-19 telah mencapai 60 orang.

Pada Jumat (3/4/2020) kasus Covid-19 tembus 1 juta, tersebar di sejumlah negara. Sampai
dengan tanggal tersebut pukul 09.36, data Johns Hophkins University mencatat jumlah pasien
positif virus korona mencapai 1.015.403 orang. Angka total kematian 53.030 orang dan
210.579 orang yang terpapar Covid-19 berhasil sembuh.

Sejak 3 Januari, China telah secara teratur memberi tahu WHO serta negara-negara dan
wilayah terkait, Hong Kong, Makau, dan Taiwan, tentang wabah pneumonia tersebut.
Perkembangan dan pelaporan secara teratur menjadi perhatian WHO.

Akhirnya, lembaga kesehatan dunia tersebut mengumumkan darurat kesehatan masyarakat


global pada 30 Januari 2020. Beberapa waktu kemudian, tepatnya 11 Februari 2020, WHO
mengumumkan virus baru ini disebut ”Covid-19”.

Perkembangan kasus Covid-19 dan pelaporan yang dilakukan rutin di China juga menjadi
perhatian dunia. Salah satunya Johns Hopkins University. Pada 22 Januari, Data and Statistic
Center for Systems Science and Engineering Johns Hopkins University mempresentasikan
untuk pertama kalinya peta interaktif dunia Covid-19.

Universitas di Baltimore, Negara Bagian Maryland, AS, menyajikan angka-angka aktual


yang mencakup laju penyebaran dan kematian akibat Covid-19 setiap negara di dunia. Untuk
menyusun peta interaktif dunia itu, para pakar John Hopkins University mengompilasikan
data dari berbagai sumber yang relevan, yakni WHO, badan-badan kesehatan, dan
pemberitaan media.

Suasana pertemuan executive board Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) membahas


perkembangan terbaru wabah virus korona terbaru di Geneva, Swiss, Kamis (6/2/2020).

Penyebaran di Dunia

Kasus covid-19 pertama di luar China dilaporkan di Thailand pada 13 Januari 2020. Masih di
Benua Asia, pada 29 Januari 2020 Covid-19 mencapai Timur Tengah untuk pertama kalinya
saat jumlah kasus Covid-19 bertambah dan menyebar ke lebih banyak negara. Saat itu Uni
Emirat Arab melaporkan kasus impor dalam keluarga empat orang.
Empat hari sebelum Covid-19 mencapai kawasan Timur Tengah, dua benua sekaligus juga
melaporkan masuknya virus yang sama. Perancis menjadi negara pertama di Benua Eropa
yang mengonfirmasi tiga kasus Covid-19 tanggal 25 Januari 2020.

Pada tanggal yang sama, kasus pertama Covid-19 juga merambah Benua Australia. Kasus
Covid-19 dikonfirmasi oleh Victoria Health Authorities tanggal 25 Januari. Departemen
Kesehatan Commonwealth berhubungan erat dengan otoritas kesehatan Victoria dan telah
memberi tahu WHO. Pasien, seorang pria dari Wuhan, terbang ke Melbourne dari Guandong
pada 19 Januari.

Dalam perkembangannya, Covid-19 menyebar ke Benua Afrika. Tanggal 14 Februari 2020,


kementerian kesehatan dan WHO mengumumkan bahwa kasus virus korona orang asing
pertama kali dikonfirmasi di Mesir, negeri yang terletak di Benua Asia dan Afrika. Dalam
pernyataan bersama WHO, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mesir Khaled Mogahed
mengatakan bahwa kasus tersebut dinyatakan positif covid-19 setelah ia menjalani tes
laboratorium.

Hanya berselang 11 hari, 25 Februari 2020, Kementerian Kesehatan, Penduduk, dan


Reformasi Rumah Sakit Aljazair melaporkan kasus Covid-19 pertama di negara Benua
Afrika itu. Otoritas kesehatan melaporkan bahwa tes menunjukkan orang dewasa Italia, yang
tiba di Aljazair pada 17 Februari 2020, telah dinyatakan positif Covid-19.

Penyebaran di Indonesia

- Berasal dari WN Jepang yang Terinfeksi

Presiden Joko Widodo mengatakan, kasus virus corona di Indonesia terungkap usai ada
laporan warga negara Jepang dinyatakan positif. Masalahnya, WN Jepang ini baru saja
berkunjung ke Indonesia. Pemerintah kemudian langsung menelusuri siapa saja yang
melakukan kontak dengan pasien tersebut.

- Awal Mula Pasien Bertemu WNA Jepang

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan dari kedua pasien, salah satunya
merupakan guru dansa. Pasien berusia 31 tahun ini lantas melakukan kontak fisik dengan
WNA Jepang. Untuk informasi, sebelum ke Indonesia, WNA Jepang ini bermukim di
Malaysia sejak 14 Februari 2020 lalu.
- Kronologi Lengkap

Pada tanggal 14 Februari 2020, pasien terinfeksi virus corona berdansa dengan WNA Jepang.
Pasien berusia 31 tahun ini memang bekerja sebagai guru dansa dan WNA asal Jepang ini
juga merupakan teman dekatnya. Selang dua hari, yakni 16 Februari 2020 pasien terkena
sakit batuk.

Pasien kemudian melakukan pemeriksaan di rumah sakit terdekat. Namun, saat itu pasien
langsung dibolehkan untuk kembali ke rumah atau rawat jalan. Sayang, sakit yang
dideritanya tidak kunjung sembuh. Hingga pada 26 Februari 2020, pasien dirujuk lagi ke
rumah sakit dan diminta untuk menjalani rawat inap. Pada saat itulah, batuk yang diderita
pasien mulai disertai sesak napas.

Pada 28 Februari 2020, pasien mendapatkan telepon dari temannya yang di Malaysia. Dalam
sambungan telepon tersebut, pasien mendapatkan informasi jika WNA Jepang yang
merupakan temannya itu positif terinfeksi virus corona.

- Dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso

Mengetahui informasi tersebut, pihak rumah sakit langsung memasukkan pasien dalam status
pemantauan terkait virus corona.

Setelah menjalankan tahapan pemeriksaan di rumah sakit lama, pasien kemudian


dikonfirmasi positif terinfeksi virus corona. Kemudian, pasien langsung dipindahkan ke
Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Penyakit menular ialah penyakit yang dapat berpindah dari seseorang ke orang lain. Penyakit
dapat ditularkan baik melalui kontak langsung dengan penderita, melalui binatang perantara,
udara, makanan dan minuman, atau benda-benda yang sudah tercemar oleh bakteri, virus,
cendawan, atau jamur, dan faktor utamanya adalah dikarenakan oleh lingkungan yang tidak
sehat. Beberapa contoh penyakit menular yang bersumber dari lingkungan tidak sehat adalah
seperti, Penyakit Tifus, penyakit Kolera, Penyakit Tuberculosis (TB) dan Penyakit Hepatitis,
Malaria, demam berdarah, saluran pencernaan, dll.

Cara pencegahannya yaitu dengan mempertinggi nilai kesehatan, memberikan perlindungan


khusus terhadap penyakit menular, mengenal, mengetahui, dan mengobati penyakit secara
cepat dan tepat, serta menjaga pola hidup sehat dan bersih.

3.2. Saran

Dalam menjalani hidup sehari-hari kita sebaiknya selalu mengedepankan kesehatan tubuh,
kebersihan lingkungan dan jiwa kita karena sehat itu nikmat dan juga ada pepatah yang
mengatakan bahwa seseorang tidak akan menghargai kesehatannya sendiri di saat ia masih
sehat. Begitu pentingnya kesehatan sehingga ada orang yang rela membayar milyaran rupiah
untuk kesehatan dirinya di saat dia sakit.

Makalah ini hanyalah sebagai acuan dan bahan pembelajaran yang mungkin masih banyak
kekurangannya, maka dari itu kritik maupun saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan.
DAFTAR PUSTAKA

http://kesmas-unsoed.info/2010/08/makalah-manajemen-penyakit-lingkungan-berbasis-
wilayah-dalam-upaya-penanggulangan-wabah.html

http://kesehatanlingkungan.wordpress.com/penyakit-menular/

http://penjasorkessmpn2bangkalan.blogspot.com/2011/06/memahami-berbagai-penyakit-
menular.html

https://www.merdeka.com/trending/kronologi-munculnya-covid-19-di-indonesia-hingga-
terbit-keppres-darurat-kesehatan-kln.html

https://bebas.kompas.id/baca/riset/2020/04/18/rangkaian-peristiwa-pertama-covid-19/

Anda mungkin juga menyukai