Diabetes is a lifestyle disease. Complications and diabetes was important
stressors for these patients due to changes in lifestyle, balance of diet, exercise, frequent medical examinations and medications taken. Stress coping mechanism was individual's effort to overcome stressors that threaten him both physically and psychologically which he feels can handle or reduce stress. The purpose of this study was to find out how diabetic patients develop diabetes 2 at the Arofah Mojosari Hospital. This research was a descriptive or research method. The population in this study were diabetes mellitus patients who visited RSI Arofah Mojosari both inpatient and outpatient services in 2017, with a sample of 30 people, and sampling was done by accidental sampling design. Based on the results of the research that has been done, it can be concluded that the description of the mechanism of coping with diabetes mellitus type 2 patients at RSI Arofah Mojosari Adaptive category. The results of the study showed that the coping mechanism of DM patients mostly uses adaptive coping mechanism, because it was supported by several activities in the internal medicine polyclinic, including health education regarding the illness suffered and the fulfillment of patient needs by nurses and doctors to patients or families. Keywords: Coping mechanism, diabetes mellitus
Latar Belakang kecemasan menjadi lebih
Diabetes adalah lifestyle umumnya didiagnosis daripada di disease. Gaya hidup yang keliru populasi umum. Ini dibuktikan membuat separuh populasi dunia oleh penelitian yang menjadi calon pasien diabetes. menunjukkan tingginya tingkat Jika tidak dengan sungguh- kejiwaan gangguan, terutama sungguh mengatasinya, depresi dan kecemasan, dalam komplikasi pada jantung, stroke, sampel pasien Turki dengan dan gagal ginjal. (Hugeng diabetes (Tuncay et. Al, 2008) dkk,2017). Selanjutnya, Mooy Atlas Diabetes edisi ke-7 (dalam Yeasmin, 2017) tahun 2015 dari IDF komplikasi dan diabetes itu menyebutkan bahwa dari catatan sendiri juga merupakan penyebab 220 negara di seluruh dunia, stres yang penting pasien-pasien jumlah penderita diabetes ini karena perubahan gaya hidup, diperkirakan akan naik dari 415 keseimbangan diet, olahraga, juta orang di tahun 2015 menjadi pemeriksaan medis yang sering 642 juta pada tahun 2040. dan obat-obatan yang diambil. Hampir setengah dari angka Telah terbukti bahwa individu tersebut berada di Asia, terutama dengan diabetes memiliki tingkat India, China, Pakistan, dan gangguan psikiatri yang lebih Indonesia (Tandra, 2017). IDF tinggi secara tidak proporsional, (2015 dalam Tandra, 2017) dengan gangguan afektif dan angka penderita diabetes yang didapatkan di Asia Tenggara tahun mengatakan jika pasien adalah: Singapura 12,8%, merasa lemah keluarganya selalu Thailand 8%, Malaysia 16,6%, bersedia mengantar untuk dan Indonesia 6,2%. Kalau pada berobat sehingga pasien merasa 2015 berada di nomor tujuh termotifasi untuk segera sembuh sebagai negara dengan jumlah jika berobat secara teratur. pasien diabetes terbanyak di Perawatan jangka panjang dunia, pada tahun 2040 yang harus dijalani pasien DM diperkirakan Indonesia akan naik sangat sulit dikontrol secara ke nomor enam terbanyak. efektif, sehingga sangat penting Perkiraan jumlah penderita memperhatikan aspek psikologis diabetes yang pernah didiagnosa selain aspek fisik pasien DM tipe menderita kencing manis oleh 2 (Tristiana, 2013).Dalam dokter di Jawa Timur sebanyak masyarakat modern, banyaknya 605.974 yang merupakan jumlah stressor fisik dan psikis dapat terbanyak di Indonesia meningkatkan angka kejadian (Riskesdas, 2013). Sementara itu stress pada masyarakat. Stressor dinas kesehatan kabupaten dapat mempengaruhi sistem imun Mojokerto menyebutkan total ini melalui efek kerja kortisol penderita diabetes mellitus tahun (Mustofa, 2012). Tubuh 2013 sebanyak 2.214 orang dari memproduksi hormon lain seperti total penduduk 1.123.239 jiwa glukagon, epinefrin, adrenalin, kortisol dan lain-lain yang Hasil studi pendahuluan yang kerjanya berlawanan dengan dilakukan di RSI Arofah, insulin. Hormon-hormon tersebut penyakit diabetes mellitus selalu memacu organ hati (yang masuk dalam urutan 10 besar merupakan tempat penyimpanan penyakit terbanyak di rumah dan pusat pengolahan glukosa) sakit. Berdasarkan hasil untuk memproduksi gula wawancara terhadap 4 orang sehingga makin meningkatkan pasien diperolah data 2 orang kadar gula darah (Waluyo, 2009) responden menderita diabetes Stress kronis cenderung membuat mellitus sekitar 5 tahun, seseorang mencari makanan yang mengatakan sudah pasrah dengan cepat saji kaya pengawet, lemak penyakitnya. Pasien merasa dan gula. Makanan ini harapannya untuk sembuh sudah berpengaruh besar terhadap kerja tidak ada dan tidak mau pankreas. Stress juga akan merepotkan orang lain lagi. 1 meningkatkan kerja metabolisme responden berusia 65 tahun dan meningkatkan kebutuhan menderita diabetes mellitus akan sumber energi yang sekitar 11 tahun menyatakan berakibat pada kenaikan kerja memang dirinya menderita pankreas. Beban yang tinggi diabetes, tapi masih bisa berobat membuat pankreas mudah rusak dan pasti akan sembuh jika hingga berdampak pada mengkonsumsi obat dengan penurunan insulin (Aini, 2016). teratur dan menjaga pola makan. Koping dipandang sebagai Satu respoden berusia 53 tahun mediator antara stress dan hasil menderita diabetes sekitar 4 adaptasi (Mawarpury, 2013). Menurut Thoits (dalam glukosa darah ke sel-sel dan Anggraeni 2012) situasi stress menyimpannya sebagai yang akan dihadapi individu akan glikogen). Dengan demikian, mempengaruhi keefektifan dari terjadi hiperglikemi yang penggunaan strategi coping itu disertai berbagai kelainnan sendiri. Menurut Mubarak (2015) metabolik akibat gangguan dalam bukunya, efektifitas hormonal, melibatkan coping memiliki kedudukan kelainan metabolisme sangat penting dalam ketahanan karbohidrat, protein, dan tubuh dan daya penolakan tubuh lemak serta menimbulkan terhadap gangguan ataupun berbagai komplikasi kronis serangan penyakit (fisik dan pada organ tubuh (Mansjoer, psikis). Apabila koping dilakukan 2000 dalam Aini 2016) secara efektif, maka stressor Diabetes mellitus tidak lagi menimbulkan tekanan (DM) atau disebut diabetes secara psikis, penyakit, atau rasa saja merupakan penyakit sakit, tetapi berubah menjadi gangguan metabolik menahun stimulan yang memacu prestasi akibat pankreas tidak serta kondisi fisik dan mental memproduksi cukup insulin yang baik. Upaya koping aktual atau tubuh tidak dapat ditunjukkan untuk pegelolaan menggunakan insulin yang masalah atau manajemen koping diproduksi secara efektif. dan regulasi emosional, Insulin adalah hormon yang menimbulkan hasil dari proses mengatur keseimbangan koping (misalnya kesejahteraan kadar gula darah. Akibatnya psikologis, status fungsional, dan terjadi peningkatan perilaku sehat) (Azizah dkk, konsentrasi glukosa di dalam 2016). Maka dari itu, dperlukan darah (hiperglikemia) mekanisme koping yang efektif (Kemenkes, 2014). untuk menciptakan hasil koping yang baik seperti kesejahteraan 2. Stressor Pada Penderita psikologis dan peningkatan Diabetes derajat kesehatan. 1. Waktu pengobatan yang Berdasarkan latar belakang lama tersebut, peneliti ingin Menurut Utami mengetahui Gambaran (dalam Roifah, 2016) Mekanisme Koping Pasien seseorang yang sedang Diabetes Mellitus tipe 2 Di RSI mengalami penyakit Arofah Mojosari kronis dalam waktu yang lama akan mempengaruhi Kajian Teori pengalaman dan 1. Pengertian Diabetes pengetahuan individu Diabetes mellitus tersebut dalam adalah suatu keadaan ketika pengobatan DM, dimana tubuh tidak mampu semakin lama menderita menghasilkan atau DM maka akan semakin menggunakan insulin menurun karena timbul (hormon yang membawa kebosanan penderita dalam menjalani terapi dapat berkontribusi tersebut, misalnya pada pada gejala psikologis penderita yang sudah seperti kecemasan menjalani penyakit DM (Yeasmin, 2017). selama 10 tahun akan merasakan putus asa 3. Pengertian Stress, Koping, dengan kondisinya saat dan Mekanisme Koping ini karena mereka sudah Stress adalah suatu berusaha untuk ketidakseimbangan diri/jiwa melakukan pengobatan dan realitas kehidupan setiap tetapi masih belum hari yang tidak dapat berhasil dan pada dihindari atau perubahan penderita DM yang masih yang memerlukan baru 1 tahun menjalani penyesuaian. Stress terjadi penyakit ini masih jika orang yang dihadapkan mempunyai semangat dengan peristiwa yang untuk tetap bisa sembuh dirasakan sebagai dari penyakit yang mengancam fisik atau dideritanya. psikologisnya, peristiwa 2. Komplikasi Diabetes tersebut disebut stressor Komplikasi dan (Mubarak, 2015). Diabetes itu sendiri juga Koping dipandang merupakan penyebab sebagai mediator antara stress stress yang penting dan hasil adaptasi. Koping pasien-pasien ini karena mengacu pada usaha kognitif perubahan gaya hidup, dan perilaku untuk menguasai, keseimbangan diet, mengurangi atau olahraga, pemeriksaan mentoleransi tuntutan internal medis yang sering dan dan/atau eksternal yang obat-obatan yang diambil diciptakan oleh situasi (Yeasmin, 2017). transaksi yang penuh stress. 3. Krisis Keuangan Penggunaan strategi koping Itu mungkin juga juga dipengaruhi oleh tipe menciptakan krisis kepribadian dan tipe tekanan keuangan untuk (stress) yang dihadapi pasien dan keluarga (Mawarpury, 2013). mereka yang akhirnya Menurut Asmadi berdampak pada (2008) mekanisme koping sistem kesehatan dan merupakan upaya yang ekonomi nasional diarahkan untuk melalui biaya medis penatalaksanaan stres, langsung, kehilangan termasuk upaya penyelesaian pekerjaan dan masalah dan mekanisme pendapatan. Semua pertahanan yang digunakan stress terkait diabetes untuk melindungi diri. ini mempengaruhi Perubahan-perubahan yang kesejahteraan pasien terjadi dalam diri individu dengan diabetes dan membuat seseorang berusaha untuk mengatasinya, usaha menunjang terjadinya yang dilakukan oleh individu sakit/ketidakseimbangan dalam menghadapi dalam menghadapi masalah/perubahan- masalah kesehatan (Potter perubahan yang terjadi pada at al, 2005). Menurut dirinya disebut mekanisme Salbiah (2006) stimulus koping. kontekstual yaitu semua 4. Faktor Yang stimulus lain yang dialami Mampengaruhi Mekanisme seseorang baik internal koping maupun eksternal yang Faktor-faktor utama yang mempengaruhi situasi dan mempengaruhi individu dapat diobservasi, diukur dalam memilih Mekanisme dan secara obyektif dapat koping yaitu sebagai berikut: dilaporkan. Stimulus- 1. Usia stimulus ini akan Hasil penelitian Perlin mempengaruhi pasien dan Cooper terhadap DM untuk melakukan partisipan usia 18-65 mekanisme koping dalam tahun menunjukkan hasill menghadapi masalah yang berbeda antara kesehatan yang terjadi kelompok umur yang pada dirinya. lebih muda dengan 3. Kesehatan fisik kelompok usia yang lebih Kesehatan fisik sangat tua dalam memilih penting, karenadalam strategi coping (Sinaga, menangani stress individu 2012). diharuskan mengarahkan 2. Jenis kelamin tenagayang cukup besar Pendekatan psikologis (Mubarak, 2015). perkembangan yang 4. Keyakinan akan menekankan bahwa pandangan positif adaptasi selama Keyakinan menjadi perkembangan manusia sumber daya psikologis menghasilkan kejiwaan yang sangat penting, berbeda antara pria dan seperti keyakinan wanita (Santrock, 2005). terhadap nasib, yang Hal ini disebabkan adanya mengarahkan individu perbedaan antara peran pada penilaian pria dan wanita dalam ketidakberdayaan yang menghadapi perbedaan akan menurunkan tekanan pada kemampuan strategi keadaan/lingkunganya coping tipe problem- pada proses solving focused coping perkembangan manusia. (Mubarak, 2015). Menurut teori model 5. Kemampuan adaptasi adaptasi Sister Callista Menurut Salbiah (2006) Roy bahwa jenis kelamin kemampuan adaptasi merupakan stimulus manusia berbeda-beda kontekstual yang dapat antara satu dengan yang lainnya, jika seseorang Populasi adalah keseluruhan dapat menyesuaikan diri objek penelitian atau objek yang dengan perubahan maka diteliti (Notoatmodjo, 2005). ia mempunyai Populasi dalam penelitian ini kemampuan untuk adalah seluruh pasien diabetes menghadapi rangsangan mellitus yang berkunjung ke RSI baik positif maupun Arofah Mojosari baik rawat inap negatif dan sehat- sakit maupun rawat jalan selama tahun merupakan suatu hal yang 2017. tidak dapat dihindari dari Sampel adalah sebagian atau kehidupan manusia. Sister wakil populasi yang diteliti Callista Roy (Arikunto, 2011). Kerlinger dan menggunakan istilah Lee (dalam Sinaga, 2012) mekanisme koping untuk mengemukakan bahwa untuk menjelaskan proses suatu penelitian kuantitatif tidak kontrol dari individu ada ketentuan tentang batas sebagai sistem adaptasi. minimal jumlah partisipan. Sister Callista Roy Guilford dan Fruchter (dalam menekankan ilmu Sinaga, 2012) mengemukakan keperawatan untuk bahwa untuk mendapatkan mengontrol mekanisme persebaran skor yang mendekati koping. persebaran normal, jumlah 6. Dukungan sosial sampel yang dibutuhkan minimal Dukungan sosial meliputi 30 orang dukungan pemenuhan Teknik Sampling yang kebutuhan informasi dan digunakan dalam penelitian ini emosional pada diri adalah non-probability, yaitu individu yang diberikan tidak terdapat jaminan bahwa oleh orang tua, anggota setiap elemen dalam populasi keluarga lain, saudara, memiliki kesempatan yang sama teman dan lingkungan untuk dimasukkan dalam sample masyarakat sekitarnya penelitian. Desain pengambilan (Mubarak, 2015) sample adalah dengan desain Desain Penelitian accidental sampling. Karena Berdasarkan metode, jumlah penderita yang ada di penelitian ini merupakan metode rawat inap maupun rawat jalan penelitian yang bersifat diskriptif tidak diketahui secara pasti. atau menggambarkan. . Dalam Dengan demikian partisipan akan survey, penelitian tidak dilakukan diambil berdasarkan karakteristik terhadap seluruh objek yang yang sesuai dengan penelitian. diteliti atau populasi, tetapi hanya mengambil sebagian dari populasi tersebut Pada penelitian ini peneliti bertujuan untuk mendiskripsikan gambaran mekanisme coping stress pada pasien diabetes mellitus di RSI Arofah Mojosari. Menurut Asmadi (2008) mekanisme Hasil Penelitian koping merupakan upaya yang diarahkan untuk penatalaksanaan Mekan Frekue Prosentas stres, termasuk upaya penyelesaian isme nsi e (%) masalah dan mekanisme pertahanan Kopin yang digunakan untuk melindungi g diri. Perubahan-perubahan yang 1 Adaptif 24 80 terjadi dalam diri individu membuat 2 Malada 6 20 seseorang berusaha untuk ptif mengatasinya, usaha yang dilakukan Jumlah 30 100 oleh individu dalam menghadapi Sumber: Data primer tahun, 2018 masalah/perubahan-perubahan yang Berdasarkan tabel dapat terjadi pada dirinya disebut diketahui bahwa hampir seluruh mekanisme koping. pasien menggunakan mekanisme Adanya peningkatan kadar koping dalam kategori adaptif glukosa darah dan perubahan- sebanyak 80% atau 24 responden. perubahan yang terjadi dalam diri Hasil penelitian ini sejalan dengan pasien DM membuat dia akan penelitian kualitatif yang dilakukan berusaha untuk mengatasinya, usaha oleh Kristiyanti (2011) tentang yang dilakukan oleh individu pasien gambaran mekanisme koping DM dalam menghadapi penderita DM Tipe 2, bahwa masalah/perubahan-perubahan yang berdasarkan koping individu terjadi pada dirinya disebut penyandang DM secara umum mekanisme koping. Penyandang DM mempunyai mekanisme koping dikatakan mempunyai mekanisme adaptif seperti menjalani pengobatan koping adaptif jika mereka menjalani medis, sering kontrol, pengaturan pengobatan medis, sering kontrol, makan, pengobatan alternatif mematuhi pengaturan makan, rasional, olahraga, berbagi pengobatan alternatif rasional, pengalaman antara sesama penderita melakukan olahraga teratur, berbagi DM. pengalaman antara sesama penderita Menurut Salbiah (2006) DM. Hasil penelitian yang kemampuan adaptasi manusia menunjukkan bahwa mekanisme berbeda-beda antara satu dengan koping pasien DM paling banyak yang lainnya, jika seseorang dapat menggunakan mekanisme koping menyesuaikan diri dengan perubahan adaptif hal ini karena didukung maka ia mempunyai kemampuan beberapa kegiatan di Poliklinik untuk menghadapi rangsangan baik penyakit dalam, diantaranya positif maupun negatif dan sehat- pendidikan kesehatan mengenai sakit merupakan suatu hal yang tidak penyakit yang diderita dan dapat dihindari dari kehidupan pemenuhan kebutuhan pasien oleh manusia. Sister Callista Roy perawat dan dokter kepada pasien menggunakan istilah mekanisme atau keluarga. Pendidikan kesehatan koping untuk menjelaskan proses bertujuan untuk memotivasi dan kontrol dari individu sebagai sistem menambah pengetahuan pasien dan adaptasi. Sister Callista Roy keluarga tentang penyakit yang menekankan ilmu keperawatan untuk diderita oleh pasien, dengan harapan mengontrol mekanisme koping. pasien DM mempunyai mekanisme koping yang adaptif terhadap Mellitus tipe 2 Di RSI Arofah masalah kesehatan yang dialami Mojosari didominasi kategori adaptif sehingga kadar glukosa darahnya dengan rincian lebih banyak bisa turun. responden perempuan daripada laki- Berdasarkan tabel 4.4 dapat laki berada dengan rentang usia 40- diketahui sebanyak 6 responden atau 60 tahun dan berpendidikan 20% mengalami mekanisme menengah atas maladaptif. Menurut hasil penelitian Saran 5 dari 6 respnden yang memiliki 1. Bagi Peneliti selanjutnya mekanisme koping maladaptif adalah Penelitian ini merupakan perempuan. penelitian kuantitatif dengan Vingerhouts dan Van Heck menggunakan alat ukur mengeksplor perbedaan jenis kuisioner. Bagi peneliti kelamin dalam memilih strategi selanjutnya dapat melakukan coping untuk mengatasi masalah dan penelitian secara kualitatif menemukan bahwa pria cenderung sehingga dapat diketahui melakukan strategi coping berfokus gambaran mekanisme koping masalah dan perempuan memilih stress pada pasien DM secara strategi coping berfokus emosi mendalam. seperti menyalahkan diri sendiri, 2. Bagi Profesi Keperawatan mencari dukungan sosial, dan Menambah bahan literatur wishfull thinking (Sinaga, 2012).. mengenai manfaat dari Menurut teori model adaptasi pelaksanaan pemberian Sister Callista Roy bahwa jenis konseling tentang mekanisme kelamin merupakan stimulus koping bagi penderita kontekstual yang dapat menunjang diabetes mellitus. terjadinya sakit/ketidakseimbangan 3. Bagi Pasien dan Keluarga dalam menghadapi masalah a. Pada responden yang kesehatan (Potter at al, 2005). maladaptif hendaknya Menurut Salbiah (2006) stimulus meningkatkan kontekstual yaitu semua stimulus lain pengetahuan penderita dan yang dialami seseorang baik internal keluarga diabetes mellitus maupun eksternal yang type 2 mengenai mempengaruhi situasi dan dapat pentingnya mekanisme diobservasi, diukur dan secara koping stress bagi obyektif dapat dilaporkan. Stimulus- penderita diabetes stimulus ini akan mempengaruhi mellitus. pasien DM untuk melakukan b. Pada responden yang mekanisme koping dalam maladaptif, meningkatkan menghadapi masalah kesehatan yang pemahaman dalam melatih terjadi pada dirinya. mekanisme koping yang adaptif bagi penderita Kesimpulan diabetes mellitus type 2 seperti Kontrol tepat Berdasarkan hasil penelitian waktu, mematuhi diit yang telah dilakukan, maka dapat diabetes. ditarik kesimpulan yaitu Gambaran c. Pada responden yang Mekanisme Koping Pasien Diabetes adaptif, keluarga lebih memotivasi pelaksanaan Penulisan Ilmiah.Edisi 1. Jakarta: mekanisme koping adaptif. Salemba Medika 10. Hugeng, Maya dan Yus Santos. 2017. Merdeka Diabetes DAFTAR PUSTAKA NLP Hypnotherapy EST Health, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer. 1. Aini, Nur. 2006. Sistem Endokrin 11. Jelantik, Gusti Made Geria dengan Pendekatan NANDA NIC Hj. Erna Haryati. 2009. NOC, Jakarta Selatan: Salemba Hubungan Faktor Risiko Umur, Medika. Jenis Kelamin, Kegemukan Dan Hipertensi Dengan Kejadian 2. Andriyanto, Arief. 2017. Diabetes Mellitus Tipe II Di Hubungan Antara Derajat Wilayah Kerja Puskesmas Hipertensi Dengan Mekanisme Mataram. Jurnal Widyaiswara Koping Penderita Hipertensi. BPTK Mataram Dinkes Prop.NTB Mojokerto 12. Kesehatan, Kementerian. 3. Angraeni, Titi dan Ika Yuniar 2014. Infodatin Pusat Data dan Cahyanti. 2012. Perbedaan Informasi Kementerian Kesehatan Psychological Well-Being Pada RI Waspada Diabetes Eat Well Penderita Diabetes Tipe 2 Usia Live Well, Jakarta Selatan: Dewasa Madya Ditinjau Dari Kementerian Kesehatan RI Strategi Coping. Surabaya: Jurna 13. Kristiyanti, 2011, Gambaran Psikologi Klinis dan Kesehatan mekanisme koping penderita Mental. diabetes mellitus tipe 2 4. Arikunto, S. 2011. Prosedur dikelurahan Kejiwan Kecamatan Penelitian Suatu Pendekatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo. Praktik. Jakarta: Rineka Cipta http://perpusnwu.web.id/karyailmi 5. Asmadi. 2008. Konsep Dasar a h, diunduh pada 10 Agustus Keperawatan. Jakarta :EGC 2018 6. Azizah et all. 2016. Buku Ajar 14. Mawarpury, Maty. 2013. Keperawatan Kesehatan Jiwa Coping Sebagai Prediktor Teori Dan Aplikasi Praktek Kesejahteraan Psikologis:Studi Klinik.Yogyakarta: Indomedika Meta Analisis, Banda Aceh: Pustaka Psycho Idea. 7. Black J.M & Hawks J.H (2011). 15. Mubarak, Wahit.2015. Buku Medical surgical nursing St Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Louis: Elseiver Saunders. Jakarta Selatan: Salemba Medika 8. Fauzianisa, Maindra dan 16. Notoadmojo, S. 2005. Mareyke Maritje. 2013. Metodologi Penelitian Kesehatan. Hubungan Antara Strategi Coping Jakarta: Rineka Cipta. Dengan Self Efficacy Pada 17. Notoatmodjo, S (2010). Penyalahguna Narkoba Pada Metodologi penelitian kesehatan. Masa Pemulihan, Surabaya: Jakarta : Rineka Cipta Jurnal Psikologi Kepribadian dan 18. Nursalam. 2008. Konsep dan Sosial. Penerapan Metodologi Penelitian 9. Hidayat, A.A.A. (2013). Riset Ilmu Keperawatan Pedoman Keperawatan dan Teknik Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan Edisi 2, 28. Tjekyan, R. M Suryadi. 2010. Jakarta: Salemba Medika. Angka kejadian dan faktor resiko 19. Potter, P.A, Perry, A.G. 2005. kejadian diabetes mellitus type 2 Buku Ajar Fundamental di 78 RT kotamadya Palembang Keperawatan : Konsep, Proses, tahun 2010”. Fakultas dan Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Kedokteran, Universitas Sriwijaya Bahasa : Renata Komalasari, dkk. 29. Trisnawati. 2013. Faktor Jakarta:EGC. Risiko Kejadian Diabetes mellitus 20. Radi, B., 2007, Diabetes Tipe 2 di Puskesmas Kecamatan Mellitus sebagai Faktor Risiko cengkareng Jakarta Barat, Jurnal Penyakit Jantung, Ilmiah kesehatan Vol.5, No.1 http://www.pjnhk.go.id (diakses 30. Tuncay et all. 2008. The pada 12 Agustus 2018). Relationship Between Anxiety, 21. Roifah, Ifa. 2016. Analisa Coping Strategies And Hubungan Lama Menderita Characteristic Of Patiens With Diabetes Mellitus Dengan Diabetes, Turki: BioMed Central. Kualitas Hidup Penderita 31. Waris, Lukman. 2015. Diabetes Mellitus. Jurnal Ilmu Kencing Manis (Diabetes Kesehatan Vol 04. Mellitus) di Sulawesi Selatan, 22. Salbiah. 2006. Konsep Jakarta: 2015 holistik dalam keperawatan 32. Wijayakusuma, Hembing. melalui pendekatan model 2008. Bebas Diabetes Mellitus adaptasi Sister Callista Roy, Ala Hembing. Jakarta: Puspa Jurnal keperawatan rufaidah Swara. Sumatera Utara. 2 (1): 36 – 37. 33. Yeasmin, Farhana dan 23. Santrock, J.W. (2005). Rumana Aktar. 2017. Perceived Adolescence. Dallas : University Stress, Coping Strategies And of Texas. Psychological Well-Being Of 24. Setiadi. 2013. Konsep dan People With Diabetes And People Praktik Penulisan Riset Without Diabetes In Bangladesh: Keperawatan. Yogyakarta: Graha A Comparative Study, Malaysia: Ilmu Jurnal Psikologi Malaysia. 25. Sinaga, Junita. 2012. Hubungan Antara Strategi Coping Dan Psychological Well-Being Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Tuna Ganda Usia 6-12 Tahun. Depok, FPSI UI. 26. Suiraoka, Ip. 2012. Penyakit Degeneratif. Yogyakarta: Nuha Medika;. 27. Tandra, Hans. 2017. Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes Panduan Lengkap Mengenal dan Mengatasi Diabetes dengan Cepat dan Mudah, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.