Anda di halaman 1dari 1

Nama : Yosef Budiman

NIM : 20509334013
Program Studi : Teknik Otomotif
Kelas : D

Organisasi Mahasiswa adalah organisasi yang beranggotakan mahasiswa untuk mewadahi


bakat, minat, dan potensi mahasiswa yang dilaksanakan di dalam kegiatan ko dan ekstra
kulikuler. Organisasi ini dapat berupa organisasi kemahasiswaan intra kampus, antar kampus
maupun semacam ikatan kedaerahan Mahasiswa. Umumnya, Ormawa terdiri dari
Badan/Lembaga Eksekutif Mahasiswa, Dewan Perwakilan Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa
Program Studi, dan Unit Kegiatan Mahasiswa.
Salah satu aktivitas yang dapat dilaksanakan demi memberikan serta meningkatkan
pengetahuan bagi mahasiswanya yang difokuskan pada peningkatana karakter Ormawa yaitu
melalui kuliah umum. Salah satu materi pembentukan karakter yaitu pada lingkup
kepemimpinan. Kepemimpinan (leadership) adalah bagian dari sebuah karakter/kepribadian,
dimana manusia telah diberikan wewenang untuk memimpin, bahkan menurut kodrat serta
irodatnya bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin. Kepemimpinan (khalifah)
adalah suatu proses yang memberi arti pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk
memimpin dalam mencapai tujuan.

Pembentukan karakter Ormawa tidak lepas dengan pendidikan, dan tujuan pendidikan tidak
akan tercapai secara optimal tanpa adanya manajemen atau pengelolaan pendidikan yang baik,
yang selanjutnya dalam kegiatan manajemen pendidikan diperlukan adanya pemimpin yang
memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin (Leadership). Guna menyikapi
tantangan globalisasi yang ditandai dengan adanya kompetisi global yang sangat ketat dan
tajam, di beberapa negara telah berupaya untuk melakukan revitalisasi pendidikan. Revitalisasi
ini termasuk pula dalam hal perubahan paradigma kepemimpinan pendidikan, terutama dalam
hal pola hubungan atasan-bawahan, yang semula bersifat hierarkis-komando menuju ke arah
kemitraan bersama.

Sejauh ini, program akademik yang berkesinambungan dapat menjembatani mahasiswa secara
umum, seperti kelompok diskusi, debat panel (baru dirintis kembali oleh Valiant) yang
menciptakan pemikir-pemikir kritis dan berwawasan luas, kelompok revisi independen dalam
PKM, dan lain-lain. Akibat alpanya program-program tersebut, berbagai kompetisi yang
bersifat akademik (semisal dari Dikti) justru dimenangkan oleh kampus-kampus yang berbasis
non-kependidikan yang justru akan mengancam eksistensi suatu kampus.

Anda mungkin juga menyukai