Anda di halaman 1dari 23

Disusun Oleh: Kelompok 12

MINYAK KELAPA SAWIT Program Studi Teknik Kimia


Universitas Islam Indonesia
KELOMPOK 12

1. SATYA NUGRAHA (16521014)


2. ACHMAD HISYAM (19521137)
3. YOSEF BUDIMAN (19521006)
SELAYANG PANDANG PIK
Proses Industri Kimia (PIK) adalah suatu proses yang mengubah bahan-baku menjadi
produk yang berguna atau mempunyai nilai-tambah, serta produk tersebut dapat
digunakan secara langsung oleh konsumen sebagai pengguna akhir dan produk
tersebut disebut dengan “produk-akhir”. Dalam hal ini, mahasiswa momfokuskan studi
literatur PIK untuk mengertahui proses pengolahan Kelapa Sawit menjadi Minyak
Sawit.
KONDISI TERKINI
PERLUASAN AREA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
TAHUN 2014 - 2020

• PR: Perusahaan Rakyat


• PBN: Perusahaan Besar Negara
• PBS: Perusahaan Besar Swasta
KEBUTUHAN PLASTIK INDUSTRI 4.0
LATAR BELAKANG

Kebutuhan Minyak Sawit Terus


Meningkat Pada era industri 4.0.

Ketertarikan mengkaji metode Konsumen harus cermat dalam


produksi, proses pengolahan, proyeksi memilih minyak sawit
kapasitas, keamanan, serta manfaat
METODE YANG DIGUNAKAN
1. Degumming (Pemisahan Gum)
(Deny: 2014) Degumming (pemisahan gum) merupakan proses pemisahan getah atau
lendir yang terdiri dari fosfatida, protein, residu, karbohidrat, air dan resin.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk proses pemisahan gum antara lain
adalah pemisahan gum dengan cara pemanasan, dengan penambahan asam
(H3PO4, H2SO4 dan HCl), pemisahan gum dengan NaOH, pemisahan gum dengan
cara dehidrasi dan pemisahan gum dengan pereakasi khusus seperti asam fosfat,
NaCL dan Na3.
METODE YANG DIGUNAKAN
2. Deasidifikasi (Pemisahan Gum)
(Deny: 2014) Netralisasi adalah suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas dari
minyak atau lemak, dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa atau pereaksi
lainnya sehingga membentuk sabun (soap stock). Netralisasi dengan NaOH banyak dilakukan
dalam skala industri karena lebih efisien dan lebih murah dibandingkan dengan cara
netralisai lainnya (Ketaren, 2005), dengan prinsip reaksi penyabunan antara asam lemak
bebas dengan larutan soda kostik, yang reaksi penyabunannya berlangsung sebagai berikut:
R----COOH + NaOH → R-COONa + H2O
Kondisi reaksi yang optimum pada tekanan atmosfir adalah pada suhu 70°C, dimana
reaksinya merupakan reaksi kesetimbangan yang akan bergeser ke sebelah kanan. Soda
kostik yang direaksikan biasanya berlebihan, sekitar 5% dari kebutuhan stokiometris. Sabun
yang terbentuk dipisahkan dengan cara pengendapan.
METODE YANG DIGUNAKAN
3. Bleaching (Pemucatan)
(Estiasih: 2019) Bleaching (pemucatan) merupakan proses yang digunakan untuk
memperbaiki tampilan warna minyak dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Tujuan
utama dari proses bleaching adalah menghilangkan warna dari minyak. Bleaching
juga befungsi untuk mengurangi komponen residu seperti aroma, senyawa sulfur,
serta logam-logam berat. Secara umum terdapat dua metode umum yang digunakan
dalam proses pemucatan, yaitu metode absorbsi dan pemucatan alami. Metode
yang sering digunakan adalah metode absorbsi dengan menggunakan absorben.
Metode kimia dinilai tidak efisien untuk dilakukan, karena metode ini akan
menimbulkan efek kerugian pada pemucatan akibat proses oksidasi pigmen dalam
minyak.
METODE YANG DIGUNAKAN
4. Deodorisasi
Deodorisasi merupakan proses yang termasuk dalam pemurnian minyak dimana
tujuan utamanya adalah digunakan untuk menghilangkan bau dan rasa yang kurang
disukai. Deodorisasi dilakukan dengan menggunakan cara destilasi pada suhu
150°C − 250°C. Distilasi bekerja didasarkan atas perbedaan volatilitas atau
kemudahan untuk menguap antara minyak dengan residu yang tidak diinginkan.
Minyak akan dimurnikan dan dipanaskan dengan uap, hal ini dilakukan agar bau tak
sedap akan dengan mudah menguap terlebih dahulu yang selanjutnya akan
dikondensasi.
METODE YANG DIGUNAKAN
5. Fraksinasi
Selain mengalami proses pemurnian, minyak akan mengalami proses fraksinasi
terlebih dahulu. Dalam proses fraksinasi olein akan dipisahkan dari stearin. Proses ini
terdiri atas tahap kristalisasi fraksi yang menjadi padat pada temperatur tertentu
dengan output pemisahan kedua fraksi antara olein dan stearin. Dalam proses ini
stearin berubah menjadi kristal padatan, sedangkan olein tetap pada fase cair.
Ditinjau melalu medianya, proses fraksionasi dibagi menjadi dua bagian yaitu
fraksionasi kering dan basah. Proses fraksionasi kering didasarkan pada
pendinginan minyak dengan kondisi yang terkendali tanpa penambahan bahan kimia
apapun. Minyak dipanaskan hingga mencapai suhu 70°C untuk diperoleh cairan
homogen. Kemudian didinginkan dengan air pendingin hingga temperatur 20°C,
dalam proses ini suhu selalu dipertahankan hingga proses tersebut dianggap selesai.
PROYEKSI KAPASITAS PABRIK TAHUN 2025
Supply:
Besarnya Impor (Ton) Besarnya Produksi (Ton)
8000 40000000

7000 35000000

6000 30000000

5000
y = 1.850.352x - 3.697.635.777
25000000 R² = 1
y = -404x + 817235
4000
R² = 0,0493
20000000

3000 15000000

2000 10000000

1000 5000000

0 0
2014 2014,5 2015 2015,5 2016 2016,5 2017 2017,5 2018 2014 2014,5 2015 2015,5 2016 2016,5 2017 2017,5 2018

Diproyeksikan mencapai: −865 ton Diproyeksikan mencapai: 49.327.023 ton


PROYEKSI KAPASITAS PABRIK TAHUN 2025
Demand:
Besarnya Ekspor (Ton) Besarnya Konsumsi (Ton)
30000000 3200000

25000000 3100000

20000000 3000000

y = 1.089.908x - 2.171.778.757 y = 114.542x - 227.978.046


15000000 R² = 0 2900000 R² = 1

10000000 2800000

5000000 2700000

0 2600000
2014 2014,5 2015 2015,5 2016 2016,5 2017 2017,5 2018 2014 2014,5 2015 2015,5 2016 2016,5 2017 2017,5 2018

Diproyeksikan mencapai: 35.284.943 ton Diproyeksikan mencapai: 3.969.504 ton


PROYEKSI KAPASITAS PABRIK TAHUN 2025
Peluang Kapasitas = (Demand – Supply) ton
Peluang Kapasitas = ([Proyeksi Ekspor + Proyeksi Konsumsi] – [Proyeksi
Impor + Proyeksi Produksi]) ton
Peluang Kapasitas = ([35.284.943 + 3.969.504] – [-865 + 49.327.023]) ton
Peluang Kapasitas = 10.071.711,00 ton
STUDI KEAMANAN MELALU MSDS
Kemanan dan kelayakan produk merupakan suatu hal yang sangat signifikan bagi
kualitas suatu produk. Umumnya, hal tersebut dapat ditinjau melalui MSDS (Material
Safety Data Sheet). MSDS merupakan lembar data keselamatan bahan yang
merupakan berkasdata yang mengandung informasi mengenai sifat suatu bahan.
Lembar tersebut berfungsi untuk menginformasikan kepada para pekerja menganai
informasi penanganan suatu bahan dengan aman.
STUDI KEAMANAN MELALU MSDS
STUDI KEAMANAN MELALU MSDS
STUDI KEAMANAN MELALU MSDS
DAFTAR PUSTAKA
[1] Direktorat Jenderal Perkebunan. 2019, Statistik Perkebunan Indonesia: Kelapa Sawit, Sekretariat Direktorat Jenderal
Perkebunan Kementrian Pertanian: Jakarta.
[2] Sumarna, Deni. 2014, Studi Metode Pengolahan Minyak Kelapa Sawit Merah Dari Crude Palm Oil, Universitas Mulawarman:
Samarinda.
[3] Darni, Yuli, dkk. 2019, Industri Proses Kimia, Pusaka Media: Bandarlampung.
[4] Yosia. 2016, Proses Fraksinasi Minyak Kelapa Sawit Di PT Salim Ivomas Pratama TBK Tanjung Priok, Jakarta Utara, Fakultas
Teknologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata: Semarang.
[5] Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2016, Outlook Kelapa Sawit: Komoditas Pertanian Subsektor Perkebunan,
Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan Kementrian Pertanian: Jakarta.
[6] Subdirektorat Statistik Tanaman Perkebunan. 2018, Statistik Kelapa Sawit Indonesia, Badan Pusat Statistik Nasional:
Jakarta.
[7] Anonim. 2010, Pengolahan Minyak Goreng (Pemucatan): https://lordbroken.wordpress.com/2010/11/01/pengolahan-
minyak-goreng-pemucatan/ (Diakses 6 Desember 2020).
[8] Anonim. 2010, Pengolahan Minyak Goreng (Penghilangan Bau):
https://lordbroken.wordpress.com/2010/11/04/pengolahan-minyak-penghilangan-bau/ (Diakses 6 Desember 2020).

Anda mungkin juga menyukai