Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN AKHIR DESAIN PABRIK KIMIA

PEMBUATAN BIO OIL DENGAN BAHAN BAKU TANDAN


KOSONG KELAPA SAWIT MELALUI PROSES PIROLISIS
CEPAT DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 9.000 TON/TAHUN

Disusun oleh:
Miko Aldi Satria 05171045
Muhammad Irsyad Rizqullah 05171050

Dosen Pengampu:
Fadhil Muhammad Tarmidzi, S.T.,M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI DAN PROSES
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
2021
ABSTRAK
Perkebunan kelapa sawit di daerah Kalimantan Timur adalah salah satu yg terbesar di
Indonesia. Kelapa sawit menghasilkan limbah dari pengolahannya, yaitu Tandan Kosong
kelapa sawit (TKKS). Salah satu produk dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) adalah
bio-oil. Bio oil tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan produk bioenergi yang dapat
menjadi bahan bakar ramah lingkungan dan pengganti energi bahan bakar fosil di masa
depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa hidrokarbaon crude bio
oil TKKS melalui proses pirolisis hidrotermal. Produk utama kelapa sawit yang dimanfaatkan
adalah tandan buahnya yang menghasilkan minyak dari daging buah. Setelah proses
pengolahan, tersisa Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) berkisar 20 hingga 23 persen dari
jumlah panen tandan buah sawit yang dipasok ke pengolahan, sehingga melimpahnya limbah
yang dihasilkan oleh TKKS. Sumber daya biomassa terutama dari limbah industri kehutanan
seperti tandan kosong kelapa sawit (TKKS) tersedia melimpah. Saat ini pemanfaatan TKKS
sebagai produk pirolisis masih terbatas pada produk arang, arang aktif, dan briket arang. Di
sisi lain penelitian pembuatan bio-oil dari biomassa menggunakan metode pirolisis cepat
menghasilkan produk yang mengandung hidrokarbon dan nilai kalor yang meningkat, akan
tetapi jumlah katalis yang digunakan lebih tinggi dibandingkan dengan biomassa. Tulisan ini
mempelajari data dan informasi karakteristik bio-oil dari tandan kosong kelapa sawit melalui
penambahan katalis Ni/NZA. Hasil penelitian menunjukkan penambahan 6% katalis
menghasilan bio-oil yang optimal, yaitu rendemen sebesar 30,27%, pH 2,94, berat jenis
1,068, viskositas 44 cSt, nilai kalor 29,38 MJ/kg, dan daya nyala dengan kategori sedang.
Bio-oil yang dihasilkan didominasi oleh asam terutama asam asetat, fenol, benzene, atau
toluene, serta terdapat senyawa golongan hidrokarbon alkena seperti hexadecene dan
hidrokarbon aromatik naphthalene.
DAFTAR ISI
BAB I

DESAIN PRODUK KIMIA


Kalimantan Timur memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Sumber energi
dari minyak bumi dan gas alam, tambang batu bara, dan perkebunan kelapa sawit menjadi
sumber utama pendapatan Kalimantan Timur. Biodiversifikasi bahan alam juga menjadi
primadona akibat tingginya perhatian publik terhadap sumber-sumber tidak terbarukan.
Sayangnya perkembangan industri di Kalimantan Timur tidak tumbuh dengan signifikan..
Dari berbagai masalah yang menjadi pusat perhatian, kami memilih untuk berfokus
meningkatkan nilai dari bahan alam yang merupakan sumber utama pendapatan di
Kalimantan Timur yaitu Kelapa Sawit. Dari pengolahan kelapa sawit terdapat limbah yang
dapat di konversi menjadi produk bernilai jual tinggi yaitu TKKS (Tandan Kosong Kelapa
Sawit). Pertimbangan penting untuk memilih kelapa sawit juga dapat dilihat dari kemudahan
untuk mendapatkan bahan baku nya. Di Kalimantan timur sendiri kelapa sawit sangat
melimpah dan produksinya terus meningkat, hal ini ditunjukkan oleh data Dinas Perkebunan
Provinsi Kalimantan Timur 2020 dalam tabel dibawah ini :

Tabel 1.1 Produksi Kelapa Sawit Tahun 2020

Tahun Luas Areal (Ha) Produk Komoditi Sawit (ton)


2013 944,826 6,901,602
2014 1,020,413 9,628,072
2015 1,090,106 10,812,893
2016 1,150,078 11,418,110
2017 1,192,342 13,164,310
2018 1,199,407 13,398,348
2019 1,228,138 18,343,852
Sumber: Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur 2020

Setelah menentukan bahan baku yang akan digunakan kemudian menentukan produk
yang akan dibuat. Produk yang akan kami buat dari bahan baku TKKS adalah Bio-oil
(C3H8O) dengan menggunakan proses pirolisis cepat. Dari bahan baku TKKS selain Bio-oil
juga terdapat beberapa produk seperti, Asam Levulinat, Fenol, Fulfural, dan Bio-char. Bio-oil
merupakan salah satu jenis bioenergi yang dapat dimanfaatkan sebagai pensubstitusi bahan
bakar solar. Bio-oil juga dapat digunakan untuk pemanas rumah tangga dan bahan bakar
boiler, serta dapat di murnikan atau upgrading menjadi bahan bakar yang lebih murni dan
berkalori tinggi. Bio-oil juga dapat digunakan berbagai kebutuhan dalam industri kimia
seperti petroleum fuel.
BAB II

ANALISA PASAR
Berdasarkan data grafik yang diperoleh dari badan pusat staistik pada tahun 2013
menunjukan nilai ekspor, impor, konsumsi, dan produksi solar dengan bio-oil di Indonesia.

Gambar 2.1 Grafik Ekspor, Impor, Konsumsi, Produksi di Indonesia

Dari data di atas dapat di estimasi nilai ekspor, impor, produksi dan konsumsi, yaitu:

Impor : 4.550.000 ton


Ekpor : 1.250.000 ton
Produksi : 10.000.000 ton
Konsumsi : (impor + produk) – ekspor
: 13.300.000 ton
Maka dapat ditentukan kapasitas produksi pabrik dalam setahun dengan asumsi
peluang sebesar 70%. Diperoleh kapasitas pabrik sebesar 9.000 ton/tahun dengan beroperasi
secara kontinu atau 24 jam selama 330 hari, dengan pertimbangan:
1. Dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
2. Dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
3. Memberikan peluang bagi industi-industri yang menggunakan bio-oil sebagai
bahan bakar dan bahan petroleum fuel.
BAB III

DASAR KEBUTUHAN DAN PROSES PENGOLAHAN

3.1 Kebutuhan Bahan Baku


Kebutuhan bahan baku dan pendukung yang didasarkan pada literatur yang ada:
Kapasitas Pabrik : 9.000 ton/tahun
Waktu Operasi : 330 hari
ton 1 tahun 1 hari 1000 kg
Kapasitas per jam (: 9.000
tahun )(
x )(
330 hari
x )(
24 jam
x )
1ton
:1.136,36 kg/jam
 Reaksi umum :
C 100 H 120 O 40 → 6,20 C3 H 8 O+66,97 C +6,40 CO2 +3,80 CO+ 9,74 H 2+ 4,15 CH 4 +17,13 H 2 O
 Massa bahan baku TKKS yang dibutuhkan dari literatur adalah 75%, maka
dapat dihitung:
kg
1.136,36
jam kg ton
=1.515,15 =12.000
75 % jam ta hun
3.2 Menghitung Gross Profit Margin (GPM)
Menghitung GPM dengan menggunakan rumus :

GPM = ( rawsales cost


material cost
−1 ) x 100 %

 Harga TKKS = IDR 21.202,50 per ton (www.bppt.go.id)


= IDR 21.202,50 x 12.000 ton/tahun
= IDR 254.430.000
 Harga jual Bio-oil = IDR 14.000.000 per ton
= IDR 14.000.000 x 9000 (asumsi terjual habis)
= IDR 126.000.000.000
 Maka GPM
126.000.000 .000
GPM = (254.430.000 )
−1 x 100 %

GPM=494 %
Dari perhitungan GPM di atas maka proses produksi Bio-oil dapat menguntungkan,
akan tetapi masih perlu di pertimbangkan lebih lanjut untung kebutuhan energi, tenaga
kerja atau kariyawan dan unit proses yang akan digunakan.

3.3 Proses Pengolahan


Proses pembuatan atau produksi Boi-oil dengan proses pirolisis cepat memiliki tiga
tahap utama yaitu:
1. Tahap persiapan bahan baku
2. Proses pirolisis cepat
3. Tahap pemurnian

3.3.1 Tahap Persiapan Bahan Baku


Proses pembuatan bio oil dimulai dari mempersiapkan bahan baku yang digunakan
yaitu tandan kosong kelapa sawit (TKKS) kering. Selanjutnya TKKS ini akan dimasukkan
ke dalam rotary cutter untuk memperkecil ukuran dengan tujuan untuk mempercepat
reaksi pirolisis, kemudian menuju belt conveyor dan dimasukkan ke dalam screen untuk
menyaring TKKS dari kotoran yang masih tersisa. Selanjutnya akan diumpankan ke dalam
reaktor fluidized bed dari bagian samping reaktor. Selanjutnya, nitrogen akan diumpankan
ke dalam reaktor yang berfungsi sebagai fluidisasi dan pengikat oksigen.

3.3.2 Proses Pirolisis Cepat


Proses utama dari pembuatan bio oil dari tandan kosong kelapa sawit adalah proses
pirolisis cepat. Dalam pirolisis cepat ini gas nitrogen sebagai gas fluidisasi di dalam
reaktor. Kompresor gas digunakan untuk menaikkan tekanan gas nitrogen tersebut.
Selanjutnya bahan baku TKKS yang ada di dalam reaktor fluidized bed dipanaskan
melalui jaket reaktor. Gas yang dihasilkan dari proses ini dialirkan ke dalam siklon untuk
memisahkan antara gas dan padatan (char). Char tersebut kemudian ditampung di
penampung char dan gas dialirkan kekondensor

3.3.3 Tahap Pemurnian


Tahap terakhir dari pembuatan bio oil adalah tahap pemurnian. Gas yang telah
dikondensasikan dalam kondensor selanjutnya akan dialirkan ke knock out drum untuk
memisahkan antara gas dan cairan yang terbentuk. Cairan yang terkondensasi itulah yang
disebut sebagai bio oil. Gas yang tidak terkondensasi akan dialirkan ke dalam kolom
absorber dan kolom stripper untuk memisahkan gas CO2 yang terkandung didalamnya.
Kemudian gas yang tidak terkondensasi yang telah dipisahkan CO2 nya dialirkan ke
dalam combuster sebagai bahan bakar. Bio oil yang telah didapatkan kemudian ditampung
di dalam tangki penyimpanan.
BAB IV
SELEKSI PROSES

4.4.1 Seleksi Proses


Dari jenis-jenis proses pembuatan bio oil diatas yaitu dapat dilihat bahwa proses
pirolisis cepat akan menghasilkan yield bio oil yang tinggi dan produk samping arang dan gas
dalam jumlah sedikit. Oleh karena itu pada tugas akhir pra rancangan pabrik ini digunakan
proses pirolisis cepat dan menggunakan reaktor fluidized bed yang mempunyai perpindahan
panas dan massa yang baik dan menggunakan gas nitrogen sebagai gas untuk memfluidisasi
biomassa yang ada di dalam reaktor tersebut. Reaktor fluidized bed membutuhkan ukuran
biomassa yang kecil yaitu 2 – 3 mm. Berikut adalah skema reaktor fluidized bed

Gambar 4.1 Skema Reaktor Fluidized Bed


( Brown dan Holmgren, 2010)

4.4.2 Deskripsi Proses

Proses pembuatan bio oil dengan pirolisis cepat terdiri dari tiga proses utama
yaitu:
1. Tahap persiapan bahan baku
2. Proses pirolisis cepat
3. Tahap pemurnian
4.4.3 Pirolisis

Pirolisis adalah dekomposisi termal dari komponen organik tanpa adanya


oksigen untuk mengkonversi biomassa menjadi cairan, gas dan arang.Cairan yang
dihasilkan ini kemudian dikenal sebagai bio oil (Dhaniswara dan Pratiwi, 2010).
Proses pirolisis terbagi atau konvensional dan pirolisis cepat tergantung dari kondisi
operasi yang digunakan. Pirolisis konvensional juga dikenal sebagai pirolisis lambat.
1. Pirolisis Lambat
Pirolisis lambat sudah diaplikasikan sejak beribu tahun yang lalu dan digunakan
untuk produksi arang.Pada pirolisis lambat, biomassa dipanaskan hingga 500oC
dengan waktu tinggal antara 5 – 30 menit.Panas reaksi dari pirolisis lambat ini
lebih rendah dari yang digunakan di pirolisis cepat.
2. Pirolisis Cepat
Pirolisis cepat adalah proses dengan temperatur tinggi dimana biomassa
dipanaskan tanpa kehadiran oksigen. Pirolisis cepat menghasilkan 60 – 75% bio
oil, 15 – 25% berat dari arang padat dan 10 – 20% gas yang tidak terkondensasi
tergantung dari bahan baku yang digunakan. Tidak ada limbah yang dihasilkan,
karena bio oil dan arang dapat digunakan sebagai bahan bakar dan gas dapat
digunakan kembali di dalam proses. Pirolisis cepat menggunakan panas reaksi
yang lebih tinggi dari pirolisis lambat.Temperatur reaksi dari pirolisis cepat
adalah sekitar 425 – 500oC dengan waktu tinggal < 2 detik (Steele, 2005).
BAB V
PROCESS ENGINEERING FLOW DIAGRAM
Gambar5.1 Gambar Diagram Alir Proses
DAFTAR PUSTAKA

Budiwiyanan N, A. S. (2018). Arnold, D.R and Buzzard, J. L, 2003, A


Novel Process for Furfural Production Proceedings of the south
African Chemical Enginering.

Solo., U. S. (2018). Prarancangan Pabrik Furfural Dari Tandan Kosong


Kelapa sawit kapasitas 6000 Ton/tahun. Budiwiyanan N, Atika
Sari., 11.

Zeitsch, K, J., 2000, The Chemistry and Tecnology of Furfural and its
many ByProducts, Elsevier. Germany.

S.Mickley, K. Sherwood and E. Reed, 1981, Applied Mathematics in


Chemical Engineering, McGraw-hill, New Delhi.

Anda mungkin juga menyukai