Anda di halaman 1dari 5

Proposal Ringkas

Pabrik Pirolisis Ban Bekas


dan Incinerator Sampah

2019
PABRIK PIROLISIS LIMBAH BAN
DAN INCINERATOR SAMPAH
PROPOSAL RINGKAS

Latar Belakang
Sampah adalah masalah setiap orang dan merupakan issue global yang sangat serius. Volume sampah
terus meningkat seiring meningkatnya populasi global dan naiknya standar hidup. Pengaruh lingkungan
dari sampah sangat signifikan dengan jumlah sampah tahunan yang dijhasilkan terus meningkat
sementara penanganannya tidak banyak berubah. Oleh karena itu perhatian orang terus meningkat
mengenai produksi sampah serta akibat yang ditimbulkannya dan mencoba mencari jalan untuk
mengatasinya. Dari berbagai jenis sampah yang umum ditemui, limbah ban dan limbah medis pada
umumnya tidak begitu menjadi perhatian orang karena menggunungya limbah perkotaan atau limbah
rumah tangga, meskipun volume dan dampak lingkungan yang diakibatkannya cukup signifikan.
Limbah karet merupakan masalah yang serius karena ban memang dibuat untuk tahan lama dan tidak
dapat terurai secara alami. Volume limbah ban yang dibuang secara global adalah sekitar 1,5 milyar
ban per tahun, sementara yang diproses hanya sekitar 10% dari jumlah tersebut. Penumpukan limbah
ban tersebut memakan tempat yang seharunya bisa digunakan untuk kepentingan lain yang lebih
bermanfaat. Secara umum, masalah limbah ban menjadi lebih akut karena lebih dari setengah limbah
yang ada berakhir secara dibakar sebagai bahan bakar yang menyebabkan emisi gas-gas berbahaya
serta beracun.
Institusi dan aktifitas kesehatan ditujukan untuk menjaga kesehatan dan menyembuhkan orang sakit.
Meskipun demikian, aktifitas-aktifitas tersebut pada akhirnya menghasilkan produk antara dan limbah
medis yang berbahaya bagi kesehatan. Dari keseluruhan limbah yang dihasilkan dari aktifitas
kesehatan, sekitar 85% merupakan limbah umum yang tidak berbahaya sama seperti limbah rumah
tangga. Sisanya sebesar 15% merupakan limbah dengan potensi bahaya serius karena adanya
kemungkinan mengandung jasad-jasad renik yang dapat menginfeksi pasien, pekerja kesehatan dan
masyarakat umum. Potensi bahaya lainnya adalah kemungkinan mengandung jasad renik yang tahan
terhadap obat-obatan yang menyebar dari fasilitas kesehatan ke lingkungan.

Apa itu Pirolisis dan Insinerasi?


Pirolisis adalah sebuah proses pemanasan suatu materi dalam lingkungan yang bebas dari oksigen.
Proses ini akan menghasilkan tiga macam produk, yaitu cairan, gas dan padatan. Komposisi jumlah dari
tiap macam produk ini dapat diatur dengan mengatur suhu dan waktu tinggal proses. Karena limbah
ban adalah hidrokarbon, selama proses pirolisis ia akan terdekomposisi menjadi minyak pirolisis
(pyrolysis oil), gas sintetis dan arang. Pemrosesan lebih lanjut dari pyrolysis oil dengan menggunakan
katalis dan bahan kimia lainnya akan menghasilkan bahan bakar hidrokarbon yang sama dengan solar.
Insinerasi adalah metoda pengelolaan limbah dengan cara dibakar. Secara khusus, hal ini melibatkan
konversi limbah menjadi abu, gas buang dan panas. Abu sebagian besar terdiri atas komponen non-
organik dan bisa dalam bentuk gumpalan atau partikulat yang terbawa bersama gas buang. Gas buang
ini harus dibersihkan dari partikulat dan gas-gas pengotor lainnya sebelum dibuang ke lingkungan.
Incinerator atau alat pembakar sampah mampu mengurangi berat sampah sampai dengan sekitar 96%.
Insinerasi memiliki sejumlah keuntungan khususnya dalam menghilangkan penyakit-penyakit yang
kemungkinan terbawa dalam limbah medis serta limbah-limbah yang beresiko terhadap kehidupan
lainnya. Karena potensi bahayanya, limbah medis sebaiknya dibakar untuk menghindari tersebarnya
jasad-jasad renik berbahaya.
2
Potensi Pasar dan Pasokan Bahan Baku
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merilis data yang mengatakan bahwa konsumsi solar
industri pada tahun 2016 adalah sebesar 31,5 juta liter yang dijual dengan harga sekitar dua kali lipat
dari solar bersubsidi. Oleh karena itu, jika minyak solar yang dihasilkan dari pirolisis limbah ban dijual
ke industri dengan harga sama dengan solar bersubsidi, maka dapat dipastikan bahwa pasarnya akan
terjamin dengan sendirinya. Salah satu sumber bahan baku limbah ban yang relatif terjamin adalah
pabrikan ban seperti PT Gajah Tunggal Tbk. dan Hankook Tire yang membuang ban “reject” masing-
masing sejumlah sekitar 1.200 dan 1.500 ton/bulan. Jumlah yang sama dapat diperkirakan dihasilkan
oleh pabrikan ban lainnya. Hal ini belum melibatkan perusahaan pertambangan yang biasanya memiliki
tumpukan ban bekas yang menggunung.

Terkait limbah medis, diperkirakan sejumlah 3 – 5 ton dibuang tiap hari di Surabaya. Jika ditambah
dengan kota-kota di sekitar Surabaya, maka jumlah ini dapat meningkat menjadi dua kali lipat. Seperti
telah disebutkan sebelumnya, semua ini harus dibakar.

Selain itu patut dicatat bahwa daerah Jawa Timur memiliki banyak pabrik rokok dengan jumlah limbah
tembakau yang dibuang secara harian sangat besar dan memerlukan pengananan dengan benar.

Fasilitas Pabrik
Fasilitas pabrik pirolisis dan incinerator akan ditempatkan di lokasi yang sama. Fasilitas ini akan
ditempatkan di wilayah yang dekat dengan jalan tol Surabaya - Mojokerto untuk memudahkan
transportasi. Kami memiliki sejumlah ahli dan praktisi sebagai inti dari tim pengembangan fasilitas
pirolisis dan incinerator ini. Berdasarkan pengalaman dan hubungan mereka dengan industri, mesin
dan peralatan untuk pabrik akan dibeli dari pabrikan, pemasok dan bengkel-bekel terpercaya.

Fasilitas pirolisis akan mengkonsumsi sekitar 1.800 ton limbah ban per bulan untuk menghasilkan
sekitar 600 ribu liter minyak solar, 600 ton arang dan 180 ton kawat baja (jika menggunakan ban
bekas). Sementara itu, incinerator mampu membakar 10 – 15 ton limbah untuk sekali bakar selama dua
jam.

Komplek fasilitas pabrik memerlukan lahan seluas 2.000 m 2, dimana 1.000 m2 digunakan untuk fasilitas
pirolisis, 500 m2 untuk incinerator dan sisanya digunakan untuk bangunan-bangunan pendukung
lainnya seperti kantor, laboratorium, musholla dan kantin.

Proyeksi Finansial
Analisa finansial proyek didasarkan kepada asumsi produksi fasilitas pirolisis di atas dan pembakaran
sekitar 50 ton limbah medis dan 1.125 ton limbah tembakau setiap bulan. Tabel berikut
memperlihatkan rincian ongkos produksi dari keseluruhan sistem.
  Ongkos produksi [Rp/bulan]
Pembelian 1.800 ton limbah ban 1.800.000.000
Bahan kimia dan katalis 300.000.000
Pembakaran 50 ton limbah medis 400.000.000
Pembakaran 1.125 ton limbah tembakau 129.375.000
Karyawan 78 orang 346.700.000
Sewa 2 unit kendaraan operasional + BBM 30.000.000
Utilitas (listrik, air, gas, komunikasi) 20.000.000
Lain-lain 50.000.000
20% kontingensi dari keseluruhan pengeluaran 615.215.000
Ongkos produksi 3.691.290.000 3
Biaya investasi untuk pembentukan perusahaan dan pabrik adalah sebesar Rp 19,7 milyar dengan
rincian sebagai berikut.

  Biaya Investasi [Rp]


Akuisisi dan pematangan lahan (2000 m2) 4.500.000.000
Bangunan pabrik dan pendukung 4.000.000.000
Mesin pirolisis dan incinerator 5.000.000.000
Perijinan dan administrasi 2.500.000.000
Modal kerja untuk 1 bulan 3.691.298.000
Total Biaya Investasi 19.691.298.000

Perlu dicatat bahwa karena bahan baku yang digunakan untuk pirolisis adalah limbah ban reject dari
pabrikan ban, maka tidak akan diperoleh produk kawat baja karena pabrikan telah mengambil
kawatnya terlebih dahulu. Untuk kebutuhan analisa, harga jual minyak solar dan arang dari pirolisis
ditentukan masing-masing sebesar Rp 7.000/L (sama dengan harga minyak solar bersubsidi di SPBU)
dan Rp 4.000/kg. Sementara itu untuk pembakaran limbah medis dan tembakau akan dikenakan biaya
masing-masing sebesar Rp 20.000/kg dan Rp 400/kg. Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, perkiraan
valuasi proyek selama 5 tahun adalah sebagai berikut:

Biaya Investasi Rp 19.691.298.000


Net Present Value (NPV) Rp 80.636.500.000
Internal Rate of Return (IRR) 99%
Payback Period 1,5 tahun

Rincian Perkiraan Valuasi Proyek


Analisa Finansial Proye k Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 TOTAL
Grace Period
Net Sales Revenue Rp 96,600,000,000 Rp 96,600,000,000 Rp 96,600,000,000 Rp 96,600,000,000 Rp 96,600,000,000 Rp 483,000,000,000
Cost of Good Sold Rp 31,552,500,000 Rp 31,552,500,000 Rp 31,552,500,000 Rp 31,552,500,000 Rp 31,552,500,000 Rp 157,762,500,000

Gross Profit Rp 65,047,500,000 Rp 65,047,500,000 Rp 65,047,500,000 Rp 65,047,500,000 Rp 65,047,500,000 Rp 325,237,500,000

Operating Expenses Rp 12,743,080,000 Rp 12,743,080,000 Rp 12,743,080,000 Rp 12,743,080,000 Rp 12,743,080,000 Rp 63,715,400,000

EBITDA Rp 52,304,420,000 Rp 52,304,420,000 Rp 52,304,420,000 Rp 52,304,420,000 Rp 52,304,420,000 Rp 261,522,100,000

Depreciation & Amortisation Rp 3,544,433,700 Rp 3,544,433,700 Rp 3,544,433,700 Rp 3,544,433,700 Rp 3,544,433,700 Rp 17,722,168,500


Taxable Income Rp 48,759,986,300 Rp 48,759,986,300 Rp 48,759,986,300 Rp 48,759,986,300 Rp 48,759,986,300 Rp 243,799,931,500
Income Tax 25% Rp 12,189,996,575 Rp 12,189,996,575 Rp 12,189,996,575 Rp 12,189,996,575 Rp 12,189,996,575 Rp 60,949,982,875
Net Profit Rp 36,569,989,725 Rp 36,569,989,725 Rp 36,569,989,725 Rp 36,569,989,725 Rp 36,569,989,725 Rp 182,849,948,625
Total Cashflow -Rp 19,691,298,333 Rp 40,114,423,425 Rp 40,114,423,425 Rp 40,114,423,425 Rp 40,114,423,425 Rp 40,114,423,425 Rp 200,572,117,125

NPV Rp 80,636,516,033
IRR 99%
Payback Period (Month) 17.9
Payback Period (Year) 1.5

Meskipun pembentukan perusahaan, perijinan dan konstruksi pabrik diperkirakan memerlukan waktu
sekitar 6 bulan, untuk analisa finansial diasumsikan bahwa “grace period” adalah selama 1 tahun agar
didapatkan analisa ekonomi yang konservatif sekaligus sebagai kontingensi waktu sebelum operasi
komersial secara penuh.

4
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai