Anda di halaman 1dari 2

NAMA: INDAYU ADRIANSI

KELAS: XI MIPA 1

TUGAS CERPEN BAHASA INDONESIA

HARAPAN YANG SEMPAT HILANG


Karya Indayu Adriansi

Di sore hari ini aku termenung sejenak melihat keindahan pantai nan indah,ombak berkejar-kejaran
sesekali memukul karangan pantai sehingga menimbulkan suara gemuruh,sementara itu daun-daun
nyiur melambai-lambai ditiup angin dan awan dilangit berarak-arakan mengikuti arah angin alangkah
indahnya suara dipantai itu.Tapi suasana dipantai itu tak seindah apa yang kurasakan kini.Masih berat
untukku untuk merelakan masa yang sangat tidak pernah aku inginkan dikehidupanku.Andai bisa ku
ulang kembali apa yang ku alami 2tahun yang lalu.

Namaku inda,aku adalah wanita yang tangguh,kuat,tegar dalam menghadapi cobaan.Aku adalah
orang yang selalu bersikap seolah-olah selalu bahagia dan selalu dapat tertawa lebar,walaupun jiwaku
rapuh,hancur dan menyimpan berbagai kesedihan.Mungkin tidak banyak orang yang tau
tentangku,benar-benar tak mengenalku.Aku bukanlah orang yang mudah untuk mengungkapkan semua
tentang kehidupanku.Aku adalah anak bungsu yang dianggap orang-orang tidak memiliki beban,tentu
saja tidak demikian.sekarang aku duduk di bangku kelas 11 SMA,Aku dikenal siswa yang ramah dan
mudah bergaul kepada siapa saja,aku juga mengikuti ekstrakurikuler osis dan risma yang membuatku
memiliki banyak teman,tapi semenjak kabar kepergian ayahku diwaktu itu membuatku hilang harapan
karna kehilangan sosok ayah yang sering disebut cinta pertama anak perempuannya,ayah pergi 2tahun
yang lalu saat aku duduk dibangku kelas 3 SMP.

Tak tau harus memulai dari mana seingatku waktu itu hari sabtu,hari dimana semua orang memulai
aktivitas seperti biasanya,Aku terbangun dari tidurku yaitu pada pukul 04.30 WIB.Saat adzan aku
menyegerakan kewajiban sebagai muslim.setelah itu mandi dan membantu membereskan rumah,aku
tidak sarapan pagi jdi setelah pukul 06.30 aku berangkat kesekolah.waktu seakan berjalan begitu cepat
sekarang jam telah menunjukkan pukul 06.50

“kakak bisa dipercepat sedikit ga bawak motornya"

Ujarku kepada kakak sulungku.

Motor sedikit lebih cepat dan ketakutan kedisiplinanku hancur oleh sekali keterlambatanku.Akhirnya
sampai sekolah pukul 07.10

“Passss!!!!”
Aku tersenyum gembira melihat pintu gerbangku yang masih terbuka,yang tidak sampai 5 menit
setelahku masuk,pintu itu tertutup.

“Alhamdullilah beruntung sekali aku hari ini"

Ucapku dalam hati.

Saatku berjalan menuju kekelas aku bertemu dengan seorang ibu yang memegang sapu yang
tampak keletihan,aku mengenal ibu itu ia adalah ibu siti.Ia adalah seorang penjaga sekolah . Tetapi ada
suatu keanehan dari ibu tersebut,aneh......karena ibu itu dapat memperkirakan kejadian yang akan
terjadi,hmmm...aku tidak percaya tetapi itu pernah terjadi dengan teman kelasku.

Jam telah menunjukkan pukul 10.00 waktu dimana istirahat,aku dan temanku bersama-sama
menuju kantin.Sampai dikantin kami membeli bakso dan kuahnya tertumpah.

“Ahhh....sial tanganku sangat panas"

Ujarku.

Aku kembali kekelas dengan tangan yang sangat panas dan rasa sedikit kesal,aku pun sampai
dikelas dan menghabiskan makanan,beberapa menit kemudian bel masuk pun berbunyi,aku
melanjutkan pembelajaran tidak lama kemudian tiba-tiba datanglah salah satu saudaraku dengan
membawa muka yang amat sedih.

“dek,pulang papa sudah tidak adaa"

Ucap kakak keduaku.

“bercanda kan kak?"

Kataku dengan mata yang mulai berlinang.

Dan ternyata yang dikatakan kakak ku itu benar,akupun pulang sampai didepan gang rumah aku
melihat sudah ada bendera kuning yang berkibar dan bergegas menuju rumah, sampai dirumah sudah
ada jenazah papa yang dulunya menjadi penyemangat sekarang sudah terbujur kaku.

"Pa?katanya mau lihat adek sukses dulu,katanya mau lihat adek jadi dokter,pa bisa tepatin janji
dulu ga sihh?!!!!,bangun pa bangun!!!!😭😭"

Ucapku yang sudah bercampur aduk dan sangat" belum ikhlas melepaskan seorang yang selalu
menjadi suport dalam segala hal.

Aku tak tahu harus bagaimana lagi kini.aku sudah seperti orang yang tidak mempunyai harapan
karena aku selalu menjadi papa sebagai pendoman dikehidupan selanjutnya menjadi alasan agar sukses
untuk kedepannya tapi papa pergi meninggalkanku untuk selamanya,lantas bagaimana aku bisa berjalan
tanpa pedoman itu.Harapanku sudah hilang,hilang,hilang dan aku manusia lemah tanpa sosok ayah!!.

Anda mungkin juga menyukai