Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN

PARAMETER KUALITAS AIR DAN ANALISISNYA

Dosen pengampu: Raehanah, M.pd

Disusun oleh:

Nama: Siti Rabiatussamiah

Nim: 190109025

JURUSAN TADRIS KIMIA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGUGURAN (FTK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MATARAM

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak,
bahkan oleh semua mahkluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi
agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta mahkluk hidup yang lain.
Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana,dengan
memperhitungkan kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang.

Masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah
tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan
domestic yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain
berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain menyebabkan penurunan
kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi semua
mahkluk hidup yang bergantung pada sumber daya air tersebut.

Kegiatan manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang


dianggap sudah tidak berguna lagi sehingga diperlakukan sebagai barang buangan, yaitu
sampah dan limbah. Sampah adalah buangan berupa padat merupakan polutan umum
yang dapat menyebabkan turunnya nilai estetika lingkungan, membawa berbagai jenis
penyakit, menurunkan sumber daya, menimbulkan polusi, menyumbat saluran air dan
berbagai akibat negative lainnya

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari parameter kualitas air dan analisisnya?
2. Bagaimana jenis-jenis dari parameter kualitas air dan analisisnya?
3. Apakah yang dimaksud dengan NAB dan bagaimana NAB kualitas Air?
4. Bagaimana dampak pencemaran air terhadap lingkungan dan kesehatan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari parameter kualitas air dan analisisnya
2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari parameter kualitas air dan analisisnya
3. Untuk mengetahui NAB dan bagaimana NAB kualitas air
4. Untuk mengetahui dampak dari pencemaran air terhadap lingkungan dan
kesehatan
BAB II

PEMBAHASAN

A. pengertian parameter kualitas air dan analisisnya

1
Parameter diartikan sebagai peubah bebas yang menjadi petunjuk (indikator)
karakteristik air. Parameter kualitas air dikelompokkan berdasarkan sifat, jenis dan
peran fungsionalnya. Kualitas air ditentukan oleh berbagai parameter antara lain
parameter fisik (warna, suhu, total padatan tersuspensi) dan parameter kimia (pH, DO,
BOD, COD). Jenis dan jumlah parameter yang dianalisis terhadap suatu badan air
sangat tergantung pada jenis kegiatan yang diprakirakan memberikan dampak
terhadap badan air tersebut. Analisa atau analisis adalah suatu usaha untuk
mengamati secara detail sesuatu hal atau benda dengan cara menguraikan komponen-
komponen pembentuknya atau penyusunnya untuk di kaji lebih lanjut.

Analisa berasal dari kata Yunani kuno analisis yang artinya melepaskan.
Analusis terbentuk dari dua suku kata, yaitu ana yang berarti kembali, dan luein yang
berarti melepas sehingga jika di gabungkan maka artinya adalah melepas kembali atau
menguraikan. Kata analisis ini di serap kedalam bahasa inggris menjadi analysis yang
kemudian di serap juga ke dalam bahasa Indonesia menjadi analisis. Kata analisa atau
analisis atau analysis digunakan dalam berbagai bidang. Baik dalam bidang ilmu
bahasa, ilmu sosial maupun ilmu alam (sains) dan lain-lain. Dalam ilmu bahasa atau
linguistik analisa didefinisikan sebagai suatu kajian yang dilaksanakan terhadap
sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Dalam ilmu
sosial, analisis dimengerti sebagai upaya dan proses untuk menjelaskan sebuah
permasalahan dan berbagai hal yang ada di dalamnya. Sedangkan dalam ilmu pasti
(sains) pengertian dan definisi analisa adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
menguraikan suatu bahan menjadi senyawa-senyawa penyusunnya. Dalam ilmu
kimia, analisa di gunakan untuk menentukan komposisi suatu bahan atau zat. Contoh
bidang yang paling terkenal dengan kegiatan analisanya adalah bidang Kesehatan.
Dalam ilmu Kesehatan digunakan dalam Analisis berbagai factor penyebab
kesehatan.Misalnya Analisis Kualitas Air,udara dan Makanan.

1
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaann Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius.
Yogyakarta.
Analisis Kualitas air adalah suatu kajian terhadap ukuran kondisi air dilihat
dari karakteristik fisik, kimiawi, dan biologisnya. Kualitas air juga menunjukkan
ukuran kondisi air relatif terhadap kebutuhan biota air dan manusia. Kualitas air
seringkali menjadi ukuran standar terhadap kondisi kesehatan ekosistem air dan
kesehatan manusia terhadap air minum.Berbagai lembaga negara di dunia bersandar
kepada data ilmiah dan keputusan politik dalam menentukan standar kualitas air yang
diizinkan untuk keperluan tertentu.Kondisi air bervariasi seiring waktu tergantung
pada kondisi lingkungan setempat. Air terikat erat dengan kondisi ekologi setempat
sehingga kualitas air termasuk suatu subjek yang sangat kompleks dalam ilmu
lingkungan. Aktivitas industri seperti manufaktur, pertambangan, konstruksi, dan
transportasi merupakan penyebab utama pencemaran air, juga limpasan permukaan
dari pertanian dan perkotaan

B. Jenis-jenis dari parameter kualitas air dan analisisnya

2
Parameter diartikan sebagai peubah bebas yang menjadi petunjuk (indikator)
karakteristik air. Parameter kualitas air dikelompokkan berdasarkan sifat, jenis dan
peran fungsionalnya. Kualitas air ditenttukan oleh berbagai parameter antara lain
parameter fisik (warna, suhu, total padatan tersuspensi) dan parameter kimia (pH, DO,
BOD, COD). Jenis dan jumlah parameter yang dianalisis terhadap suatu badan air
sangat tergantung pada jenis kegiatan yang diprakirakan memberikan dampak
terhadap badan air tersebut.

 Menurut sifatnya, parameter kualitas air terdiri atas:


a. Parameter fisika, meliputi (suhu, kecerahan dan turbiditas, padatan dan
warna)
b. Parameter kimia, meliputi (DO, pH, salinitas, NO3-N, PO4-P, bahan
organik)
c. Parameter biologi, meliputi (mikroorganisme seperti bakteri, virus),
plankton, fungi, hewan bentik, ikan, tumbuhan air.

2
Vantha. 2012. Penentuan Kadar Fosfat (PO4).http://rosyidputra98.blog spot.com/ 2012/03/penentuankadar-
fosfatpo4.html?m=1
 Menurut jenisnya, parameter kualitas air terdiri atas:
a. Masking parameter, yaitu parameter yang menunjukkan gejala umum(pH,
alkalinitas, salinitas, kekeruhan)
b. Controlling parameter, yaitu parameter yang mengendalikan sifat atau
modus operandi parameter lain (suhu, intensitas cahaya, pH)
c. Limiting parameter, yaitu parameter yang menjadi pembatas parameter
lain, khususnya terhadap parameter biologis (DO, bahan beracun)
d. Derivative parameter, yaitu parameter turunan dari parameter lain (BOD,
COD, keragaman jenis).
 Menurut peran fungsionalnya, parameter kualitas air terdiri atas:
a. Key parameter, yaitu parameter yang relative menentukan peruntukan air
(untuk kelas 1, kelas 2, dan lain-lain).
b. Supplement parameter, yaitu parameter yang menunjang fungsi parameter
kunci bagi suatu peruntukan (alkalinitas terhadap pH).
c. Complement parameter, yaitu parameter yang melengkapi fungsi suatu
parameter lain (BOD terhadap DO bagi peruntukan perikanan).
 3
Macam –macam parameter kualitas air
1) Parameter Fisik
Ada beberapa parameter fisik yang menentukan kualitas air, antara lain:
a. Warna
Air alami, yang sama sekali belum mengalami pencemaran, berwarna
bening, atau sering dikatakan tak berwarna. Timbulnya warna disebabkan
oleh kehadiran bahan-bahan tersuspensi yang berwarna, ekstrak senyawa-
senyawa organik ataupun tumbuh-tumbuhan dan karena terdapatnya mikro
organisme seperti plankton, disamping itu juga akibat adanya ion-ion
metal alami seperti besi dan mangan. Komponen penyebab warna,
khususnya yang berasal dari limbah industri kemungkinan dapat
membahayakan bagi manusia mau bagi biota air. Disamping itu warna air
juga memberi indikasi terdapatnya senyawa-senyawa organik, yang
3
Standard Methods for Examination of Water and Wastewater, American Public Health Association (APHA)
21st ed. (2005), Method 2540 C (Total Dissolved Solids Dried at 180oC)
melalui proses klorinasi dapat meningkatkan pertumbuhan mikro
organisme air.
b. Bau dan Rasa
Air alami yang sama sekali belum tercemar dikatakan tidak berbau dan
tidak berasa. Air yang berbau sudah pasti menimbulkan rasa yang tidak
menyenangkan.Adanya bau dan rasa pada air, menunjukkan terdapatnya
organisme penghasil bau dan juga adanya bahan-bahan pencemar yang
dapat mengganggu kesehatan.
c. Suhu
Dalam setiap penentuan kualitas air, pengukuran suhu merupakan hal yang
mutlak dilakukan. Pengukuran suhu air biasanya dilakukan langsung di
lapangan. Suhu air yang normal berkisar ± 3 0C dari suhu udara.
Peningkatan suhu air bisa disebabkan oleh berbagai hal, antara lain, air
(sungai) yang dekat dengan gunung berapi, ataupun akibat adanya
pembuangan limbah cair yang panas ke badan air. Disamping itu adanya
limbah bahan organik, yang lebih lanjut mengalami proses degradasi baik
secara biologis maupun kima, seringkali meningkatkan suhu air. Kenaikan
suhu air dapat mengakibatkan kelarutan oksigen dalam air menjadi
berkurang, sehingga konsumsi oksigen oleh biota air juga menjadi
terganggu .
4
d. Total padatan Tersuspensi (Total Suspended Solid,TSS)
Total padatan tersuspensi adalah bahan-bahan tersuspensi (diameter
>1μm) yang tertahan pada saringan millipore dengan diameter pori 0,45
μm. TSS terdiri atas lumpur dan pasir halus serta jasad-jasad renik
terutama yang disebabkan oleh kikisan tanah atau erosi yang terbawa ke
dalam badan air. Materi yang tersuspensi mempunyai dampak buruk
terhadap kualitas air karena mengurangi penetrasi matahari ke dalam
badan air, kekeruhan air meningkat yang menyebabkan gangguan
pertumbuhan bagi organisme produser.

2) Parameter Kimia
4
Vantha. 2012. Penentuan Kadar Fosfat (PO4).http://rosyidputra98.blog spot.com/ 2012/03/penentuankadar-
fosfatpo4.html?m=1
Ada banyak parameter kimia yang menentukan kualitas air, namun yang
umum ada beberapa parameter, diantaranya:
5
a) pH
pH menunjukkan kadar asam atau basa dalam suatu larutan melalui
konsentrasi/aktifitas ion hidrogen (H+). Secara matematis dinyatakan
sebagai: pH = - log (H+).H+ selalu ada dalam keseimbangan yang
dinamis dengan air(H2O) yang membentuk suasana untuk semua reaksi
kimiawi yang berkaitan dengan masalah pencemaran air, dimana sumber
ion hidrogen tidak pernah habis. H+ tidak hanya merupakan unsur
molekul H2O saja, tetapi juga merupakan unsur banyak senyawa lain.
Dalam air murni, banyaknya molekul H2O yang terionkan ada sebanyak
10-7, sehingga pH air dikatakan 7. Bila konsentrasi ion hidrogen
bertambah, maka nilai pH akan turun dan larutan disebut bersifat asam.
Sebaliknya, jika konsentrasi ion hidrogen berkurang, menyebabkan nilai
pH naik dan larutan disebut bersifat basa. pH yang ideal bagi kehidupan
biota air adalah antara 6,8 sampai 8,5. pH yang sangat rendah,
menyebabkan kelarutan logam-logam dalam air makin besar, yang
bersifat toksik bagi organisme air, sebaliknya pH yang tinggi dapat
meningkatkan konsentrasi amoniak dalam air yang juga bersifat toksik
bagi organisme air. pH air biasanya ditentukan langsung di lapangan
dengan alat pH-meter, atau dapat juga dengan kertas pH.
b) Oksigen terlarut (DO)
Adanya oksigen terlarut dalam air adalah sangat penting untuk
kelangsungan kehidupan ikan dan organisme air lainnya yaitu untuk
proses respirasi. Kemampuan air untuk membersihkan pencemaran
secara alamiah banyak tergantung pada cukup tidaknya kadar oksigen
terlarut. Adanya oksigen terlarut dalam air berasal dari udara dan dari
proses fotosintesa tumbuh-tumbuhan air. Kelarutan oksigen dalam air,
tergantung pada temperatur, tekanan atmosfer dan kandungan mineral
dalam air. Kelarutan maksimum oksigen dalam air, pada suhu 00C yaitu
sebesar 14,16 mg/L. Sejalan dengan meningkatnya suhu, maka
5
Standard Method for Examination of Water and Wastewater, American Public Health Association (APHA)
21st. Edition (2005), Method 2540 D (Total Suspended Solid Dried at 103-105oC).
konsentrasi oksigen dalam air akan berkurang. Ada dua metode yang
umum digunakan untuk analisa oksigen terlarut dalam air yaitu dengan
metode titrasi cara Winkler dan metode elektrokimia dengan alat DO-
meter.
c) BOD
Angka BOD (Biochemical Oxygen Demand) atau disebut juga
Kebutuhan Oksigen Biokimiawi adalah suatu analisa empiris yang
mencoba mendekati secara global proses-proses mikrobiologis yang
sebenarnya terjadi di dalam air. Angka BOD adalah jumlah oksigen
yang dibutuhkan oleh mikroorganisme aerobik untuk menguraikan
hampir semua zat organik yang terlarut maupun yang tersuspensi di
dalam air. Pengukuran BOD diperlukan untuk menentukan beban
pencemaran akibat air buangan penduduk ataupun industri dan untuk
mendesain sistim pengolahan biologis bagi air yang tercemar tersebut.
Penguraian zat organik adalah proses alamiah, yang kalau suatu badan
air dicemari oleh zat organik maka selama proses penguraiannya
mikroorganisme dapat menghabiskan oksigen terlarut dalam air
tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan kematian ikan-ikan dalam air.
Disamping itu kehabisan oksigen dapat mengubah keadaan menjadi
anaerobik sehingga dapat menimbulkan bau busuk. Pengukuran BOD
didasarkan atas reaksi oksidasi zat organik oleh oksigen dalam air, dan
proses tersebut berlangsung disebabkan adanya bakter aerobik. Menurut
penelitian, untuk supaya 100% bahan organik terurai, diperlukan waktu
kira-kira 20 hari. Namun dalam waktu 5 hari, pada temperatur inkubasi
20 0C, bahan organik yang dapat diuraikan mencapai 75%, sehingga
waktu ini sudah dianggap cukup. Maka timbullah istilah BOD520 dapat
ditentukan dengan mencari selisih antara harga DO0-DO5 dengan
metode Azida modifikasi.
d) COD
Angka COD (Chemical Oxygen Demand) atau Kebutuhan Oksigen
Kimiawi adalah jumlah O2 (mg) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi
total zat-zat organik yang terdapat dalam 1 liter sampel air. Angka COD
merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh total zat-zat organik baik
yang dapat diuraikan secara biologis, maupun yang hanya dapat
diuraikan dengan proses kimia. Analisa COD berbeda dengan analisa
BOD, namun perbandingan antara angka COD dengan angka BOD
dapat ditetapkan. Secara umum perbandingan BOD5/COD = 0,40 –
0,60. Pengukuran COD dilakukan dengan metode refluks – titrimtri.
3) Parameter Biologi
Terdiri dari:
 Plankton. Organisme yang memiliki ukuran sangat kecil dan bergerak
sesuai arus air. Terdiri dari zooplankton (hewan) dan fitoplankton
(tumbuhan). Jika jumlah plankton di perairan tinggi, maka
keberlangsungan hidup seluruh organisme akan terjaga.
 Ikan. Jumlah ikan sangat menentukan kualitas air di dalam suatu
perairan.
C. Nilai Ambang Batas (NAB)
Nilai ambang batas (NAB) adalah nilai atau batas tertinggi dimana manusia
mampu menahannya tanpa menumbulkan gangguan kesehatan selama 40 jam atau 5
hari dalam seminggu. Mungkin seperti itulah gambaran harfiah dari Nilai ambang
batas. Untuk zat-zat yang memiliki standar NAB, Udara, air, tanah, dan yang
sebenernya Nilai ambang batas ini lebih terkhusus pada zat-zat kimia berbahaya,
karena pertimbangan risiko, tingkat frekuensi dan tingkat kefatalan yang ditimbulkan
oleh zat kimia tersebut maka perlu diupayakan adanya pengendalian. Penetapan nilai
ambang ini merupakan.
Berikut ini ialah beberapa kriteria parameter kualitas air beserta
penjelasannya:
1. DO atau dissolve oxygen ialah kadar oksigen yang terlarut dalam air.
Semakin tinggi DO maka air tersebut akan semakin baik. Pada suhu 20C.
Tingkat DO maksimal ialah 9ppm. Ppm ialah satuan untuk menunjukkan
kadar atau satuan. Ppm ialah singkatan dari part per million atau sama
dengan mg/L.
2. BOD atau biological oxygen demand ialah tingkat permintaan oksigen
oleh makhluk hidup dalam air tersebut. Jadi semakin tinggi nilainya maka
semakin banyak mikrobanya dan membuat nilai DO turun. Semakin tinggi
nilai BOD maka akan semakin rendah kualitas air.
3. COD atau chemical oxygen demand mirip seperti BOD. Bedanya disini
ialah tingkat kebutuhan senyawa kimia terhadap oksigen. Bisa jadi dipakai
untuk mengurai dan sebagainya. Nilai COD juga berbanding terbalik
dengn DO.
4. TDS atau total dissolve solid ialah jumlah zat padat yang terlarut didalam
air. Semakin rendah TDS maka akan semakin bagus kualitas air. Banyak
tds meter yang mudah untuk didapatkan dan bisa digunakan hanya dengan
mencelupkan ujung alat tersebut kedalam air.
Berikut ialah batas ambang berbagai parameter kualitas air yang
ditetapkan oleh pemerintah. Namun seperti yang kita tahu, peraturan
hanyalah sebuah peraturan tanpa adanya penegakan dan tindak lanjut dari
ketetapan tersebut. Semoga saja setiap batas batas kualitas air, udara dan
tanah diperhatikan dan dijaga agar tidak membuat alam ini dan
penghuninya menjadi rusak

D. 6Dampak Pencemaran air terhadap Lingkungan dan Kesehatan


A. Dampak terhadap Lingkungan
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum,
meracuni makanan hewan, ketidak seimbangan ekosistem sungai dan danau,
pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Pencemaran air di badan
air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah
menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi
berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya
digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika
tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen.
Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.

Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok:

1. Dampak pencemaran air terhadap kehidupan biota air


6
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaann Sumberdaya dan Lingkungan Perairan.
Banyaknya zat pada pencemaran air limbah akan menyebabkan menurunnya
kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan
dalam air membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi
perkembangannya.Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air
limbah secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat.
Dengan air limbah yang sulit terurai. Panas dari industri juga akan membawa
dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan terlebih
dahulu.
2. Dampak pencemaran air terhadap kualitas air tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah
terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal
di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran
tersebut.
3. Akibat pencemaran air terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan,
maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau
yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika
lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika
lingkungan.
B. Dampak pencemaran air terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
1. Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,
2. Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,
3. Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak
dapat membersihkan diri,
4. Air sebaga media untuk hidup vector penyakit

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Parameter diartikan sebagai peubah bebas yang menjadi petunjuk (indikator)


karakteristik air. Parameter kualitas air dikelompokkan berdasarkan sifat, jenis
dan peran fungsionalnya Kualitas air ditentukan oleh berbagai parameter antara
lain parameter fisik (warna, suhu, total padatan tersuspensi) dan parameter kimia
(pH, DO, BOD, COD). Jenis dan jumlah parameter yang dianalisis terhadap suatu
badan air sangat tergantung pada jenis kegiatan yang diprakirakan memberikan
dampak terhadap badan air tersebut.

Analisis Kualitas air adalah suatu kajian terhadap ukuran kondisi air dilihat
dari karakteristik fisik, kimiawi, dan biologisnya. Kualitas air juga menunjukkan
ukuran kondisi air relatif terhadap kebutuhan biota air dan manusia. Kualitas air
seringkali menjadi ukuran standar terhadap kondisi kesehatan ekosistem air dan
kesehatan manusia terhadap air minum.Berbagai lembaga negara di dunia
bersandar kepada data ilmiah dan keputusan politik dalam menentukan standar
kualitas air yang diizinkan untuk keperluan tertentu.Kondisi air bervariasi seiring
waktu tergantung pada kondisi lingkungan setempat. Air terikat erat dengan
kondisi ekologi setempat sehingga kualitas air termasuk suatu subjek yang sangat
kompleks dalam ilmu lingkungan. Aktivitas industri seperti manufaktur,
pertambangan, konstruksi, dan transportasi merupakan penyebab utama
pencemaran air, juga limpasan permukaan dari pertanian dan perkotaan. Kualitas
air yang menurun dapat berakibat terhadap banyak hal baik terhadap biota
air,lingkungan dan kesehatan manusia.Salah saatu dampaknya terhadap biota air
adalah akan banyaknya biota air yang mati,sedangkan pada manusia banyak
penyakit yang dapat disebabkan seperti diare,penyakit kulit,dan banyak penyakit
lain.
B. SARAN
Air merupakan konponen terpenting dalam kehidupan makhluk hidup maka dari
itu sangat penting untuk menghemat penggunaan air dan menjaga sumber air dari
pencemaran karena air yang tercemar tidak layak diguanakan hal ini akan
berdampak berkurangnya sumber air bersih untuk kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Standard Methods for Examination of Water and Wastewater, American Public Health
Association (APHA) 21st ed. (2005), Method 2540 C (Total Dissolved Solids Dried at
180oC)

Standard Method for Examination of Water and Wastewater, American Public Health
Association (APHA) 21st. Edition (2005), Method 2540 D (Total Suspended Solid Dried at
103-105oC).

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaann Sumberdaya dan Lingkungan
Perairan. Kanisius. Yogyakarta.

Vantha. 2012. Penentuan Kadar Fosfat (PO4).http://rosyidputra98.blog spot.com/


2012/03/penentuankadar- fosfatpo4.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai