Menurut sejarah kata “malaria” berasal dari bahasa Italia yang terdiri dari dua suku kata, “mal dan
aria” yang berarti udara yang jelek. Penyakit malaria sudah dikenal sejak 4000 tahun yang lalu, yang
mungkin sudah mempengaruhi populasi dan sejarah manusia. Pembesaran limpa akibat penyakit
malaria, telah ditemukan pada mummi Mesir lebih dari 3000 tahun yang lalu. Antigen malaria telah
dideteksi pada sampel kulit dan paru-paru dari malaria mummi tahun 3200 dan 1304 SM (Miller et
al., 1994). Sementara di Perancis dan Spanyol, malaria dikenal dengan nama “paladisme atau
paludismo“, yang berarti daerah rawa atau payau karena penyakit ini banyak ditemukan di daerah
pinggiran pantai. Malaria juga dikenal dengan istilah lain seperti marsh fever, remittent fever,
intermittent fever, dan hill fever. Karena terkenalnya penyakit ini, penulis Inggris yang terkenal
sepanjang abad ke 16-17, William Shakespeare, menggambarkan penyakit malaria dalam salah satu
karyanya sebagai “The Caliban Curse“. Caliban adalah salah satu budak Afrika yang dikutuk dalam
karya Shakespeare, The Tempest (1611).