Anda di halaman 1dari 17

PERJANJIAN KREDIT UNTUK KREDIT

PRK (PINJAMAN REKENING KORAN) PERJANJIAN KREDIT

Nomor :

Yang bertanda tangan dibawah ini:

I. .

selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA (DEBITUR)

II..

selanjutnya disebut pihak KEDUA (BANK)

-Bahwa Debitur telah mengajukan permohonan-permohonan

untuk memperoleh pinjaman dari PT. BANK □□□□□□□ (BANK).

-Bahwa atas permohonan tersebut Debitur dan Bank telah

saling setuju untuk dan dengan ini membuat/menetapkan

perjanjian kredit dengan memakai syarat-syarat sebagai

berikut:

Pasal 1
Bank membuka/menyediakan pada kantornya di Jakarta untuk

pinjaman kepada Debitur yaitu dalam bentuk pinjaman

dalam rekening koran sampai jumlah setinggi-tingginya

Rp. .......................

(...................................)

jumlah pinjaman tersebut tidak termasuk bunga dan biaya-

biaya.

Kredit mana dalam jangka waktu berlakunya perjanjian

kredit ini dapat ditarik atau diambil secara berulang-

ulang/berangsur-angsur dengan kebutuhan dan permintaan

Debitur.
- Penarikan-penarikan yang dilakukan oleh Debitur untuk

fasilitas kredit dalam bentuk pinjaman ini dilakukan

melalui Rekening Koran/ Giro Debitur atau catatan-

catatan yang sah pada Bank dengan cara menandatangani

dan memberikan Cek, Bilyet Giro, Surat Aksep atau

perintah pembebanan/pendebetan Rekening Koran/Giro

Debitur kepada Bank yang menjadi tanggung jawab dan

risiko sepenuhnya dari Debitur.

Pasal 2

- Bank setiap waktu berhak untuk mengurangi fasilitas

kredit diatas tanpa persetujuan dari Debitur terlebih

dahulu sebelum perjanjian kredit ini berakhir, antara

lain (tetapi tidak terbatas) apabila semata-mata menurut

pertimbangan Bank jaminan-jaminan yang disediakan oleh

Debitur tidak mencukupi lagi.

- Pinjaman tersebut dapat diulang berarti bila setelah

atau sebelum jumlah maksimum pinjaman ditarik, Debitur

melakukan pembayaran-pembayaran kembali atas hutang

pokoknya, Debitur dapat meminjam kembali jumlah-jumlah


pembayaran tersebut dari BANK dalam jangka waktu

penarikan dengan ketentuan bahwa seluruh jumlah hutang

pokok yang terhutang oleh Debitur kepada Bank pada

setiap saat tidak melebihi jumlah maksimum pinjaman yang

telah ditetapkan diatas, demikian tanpa mengurangi

syarat-syarat yang ditentukan dalam Perjanjian Kredit

ini.

- Penyerahan pinjaman uang oleh Bank kepada Debitur

berdasarkan Per-janjian Kredit ini dapat dilakukan

bilamana persediaan dana rupiah pada Bank mencukupi

(dengan memperhatikan pembatasan-pembatasan oleh yang


berwajib).

Pasal 3

1. Perjanjian Kredit ini berlaku untuk jangka waktu

terhitung mulai tanggal ...................

sehingga dengan sendirinya menurut hukum/harus sudah

dibayar lunas selambat-lambatnya pada tanggal

......................

pelunasan mana meliputi hutang pokok yang

bersangkutan, bunga-bunga, provisi, denda dan biaya-

biaya lainnya.

- Demikian pula Debitur diperkenankan untuk melunasi

pinjaman sebelum berakhirnya jangka waktu yang telah

ditetapkan tersebut diatas dengan ketentuan Debitur

wajib memenuhi ketentuan-ketentuan dan perhitungan

Bank yang berlaku.

2. Dengan tidak mengurangi ketentuan sebagaimana yang

dimaksud dalam ayat 1 diatas, atas permintaan Debitur

dan dengan persetujuan Bank terlebih dahulu masa

berlakunya Perjanjian Kredit ini dapat diperpanjang


untuk jangka waktu sampai jumlah dan dengan syarat-

syarat yang kemudian akan ditetapkan oleh Bank dan

permintaan perpanjangan waktu tersebut haruslah

diajukan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari

sebelum berakhirnya jangka waktu yang telah

ditetapkan tersebut.

Pasal 4

1. Setelah ketentuan-ketentuan yang termaktub dalam

Perjanjian Kredit ini dipenuhi, maka penarikan-

penarikan jumlah-jumlah uang oleh Debitur

berdasarkan Perjanjian Kredit ini, dapat dilakukan


dengan sekaligus atau secara bertahap dengan pem-

beritahuan 3 (tiga) hari dimuka oleh Debitur kepada

Bank mengenai jumlah-jumlah yang akan ditarik.

2. Debitur wajib untuk menandatangani dan menyerahkan

kepada Bank; sebuah Surat Aksep atau lebih untuk

tiap-tiap penarikan pinjaman uang yang dilakukan oleh

Debitur berdasarkan Perjanjian Kredit ini dalam

bentuk dan dengan tanggal pembayaran yang disetujui

oleh Bank, Surat Aksep mana merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari Perjanjian Kredit ini.

- Jumlah-jumlah uang yang akan dibayar oleh Debitur

atas Surat Aksep akan dianggap sebagai pembayaran

kembali untuk sebagian/ seluruh hutang Debitur kepada

Bank berdasarkan Perjanjian Kredit ini.

Pasal 5

- Sehubungan dengan apa yang diuraikan diatas, maka

Debitur dengan ini (sekarang tetapi ur;uk dikemudian

hari pada waktunya yakni seketika jumlah uang pinjaman

dikreditir oleh Bank kedalam Rekening Debitur pada Bank)


mengakui benar-benar dan secara sah telah berhutang

kepada Bank disebabkan karena pinjaman uang yang

diterima oleh Debitur dari Bank berdasarkan Perjanjian

Kredit ini, uang dengan jumlah pokok sebesar

Rp. .......................

(.................................)

atau keseluruhan jumlah-jumlah hutang pokok yang

diterima sebagai pinjaman oleh Debitur dari Bank

berdasarkan Perjanjian Kredit ini, demikian berikut

bunga-bunga, biaya-biaya serta Iain-lain jumlah uang

yang wajib dibayar oleh Debitur kepada Bank berdasarkan


Perjanjian Kredit ini.

- Bank dengan ini menerima baik pengakuan hutang yang

diberikan oleh Debitur sebagaimana diuraikan di atas.

Pasal 6

1. Atas pinjaman yang diberikan tersebut Debitur

diwajibkan membayar bunga untuk Fasilitas kredit

tersebut sebesar .........................

effective sebulan, atas jumlah terhutang, prosentase

bunga yang mana dapat diubah oleh Bank sesuai dengan

ketentuan Bank dan/atau keten-tuan-ketentuan Undang-

undang Pemerintah yang berlaku.

- Bunga atas pinjaman tersebut dihitung dari hari

kehari dan harus dibayar lunas oleh Debitur kepada

Bank tiap-tiap tanggal 25 setiap bulan, untuk pertama

kalinya pada tanggal 25 dari bulan dimana untuk

pertama kali Debitur menerima pinjaman uang

berdasarkan Perjanjian Kredit ini.

2. Selain kewajiban sebagaimana yang ditetapkan dalam

ayat 1 diatas, Debitur juga berkewajiban membayar


provisi sebesar 1% (satu prosen) dari jumlah maksimum

pinjaman tersebut yang akan dipungut pada waktu

perjanjian ini ditandatangani dan pada waktu

perpanjangan pinjaman tersebut.

3. Apabila Debitur lalai untuk membayar suatu jumlah

uang yang wajib dibayarnya kepada Bank berdasarkan

perjanjian ini, baik jumlah pokok maupun bunga, pada

tanggal pembayarannya (baik pada tanggal pembayaran

yang sudah ditetapkan maupun pada kejadian dimana

tanggal/saat pembayaran menjadi awal), maka Debitur

wajib membayar kepada Bank bunga tambahan atas jumlah


yang harus dibayarnya itu sejak (dan termasuk)

tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar lunas

sampai dengan jumlah tersebut dibayar lunas

seluruhnya, dengan suku bunga pertahun (yang dihitung

atas dasar bahwa satu tahun adalah 360 (tigaratus

enampuluh) hari dan untuk hari-hari yang benar-benar

berlalu) yang akan ditentukan dari waktu ke waktu

oleh Bank.

Pasal 7

1. Debitur wajib melakukan pembayaran-pembayaran untuk

melunasi atau mengangsur hutangnya kepada Bank di

Kantor Bank pada hari kerja dan jam kerja dengan

mendapat tanda penerimaannya.

2. Yang dimaksud dengan pinjaman dalam Perjanjian Kredit

ini ialah semua jumlah uang yang sewaktu-waktu

terhutang oleh Debitur kepada Bank berdasarkan

Perjanjian Kredit ini (termasuk setiap penambahan,

peru-bahan, pembaharuan dan penggantiannya) baik

hutang pokok, bunga, provisi, biaya-biaya, pajak,


pengacara, ongkos untuk menagih hutang dan

pelaksanaan Perjanjian Kredit yang berkenaan.

3. Untuk lebih menjamin ketertiban pembayaran kembali

atas segala apa yang terhutang oleh Debitur pada Bank

berdasarkan perjanjian ini, baik karena hutang pokok,

bunga-bunga, provisi, biaya-biaya akta, dan biaya-

biaya lain sehubungan dengan hutang dimaksud,

Debitur sekarang tetapi untuk nantinya dengan ini

memberi kuasa kepada Bank, untuk dan atas nama

debitur membebankan pada rekening koran/Giro debitur

yang ada pada Bank, dan setiap cabang dari Bank,


mencairkan segala kekayaan Debitur apapun tentunya

yang diadministrasikan oleh Bank dan/atau untuk

membebankan rekening-rekening Debitur lainnya yang

juga diadminis-trasikan oleh Bank guna pembayaran

lunas hutang Debitur pada Bank sebagaimana yang

termaktub dalam perjanjian ini.

- Semua pembayaran dan penerimaan yang dilakukan

oleh Debitur akan dicatat dalam pembukuan yang ada

pada Bank.

- Pembukuan dan catatan dari Bank merupakan bukti

satu-satunya yang lengkap dari semua jumlah hutang

Debitur kepada Bank berdasarkan Perjanjian Kredit

ini dan akan mengikat terhadap Debitur

mengenai .................... kewajiban-kewajiban

Debitur berdasarkan Perjanjian Kredit ini.

Pasal 8

- Penyetoran-penyetoran uang oleh Debitur kedalam

Rekening Koran/Giro Debitur pada Bank dianggap sebagai

pembayaran sebagian ataupun seluruhnya dari apa yang


terhutang berdasarkan Perjanjian Kredit ini.

- Bank akan mencatat penarikan-penarikan jumlah-jumlah

uang berdasarkan Perjanjian Kredit ini dan penyetoran

uang oleh Debitur dalam satu Rekening Koran/Gironya

Debitur sehingga senantiasa dapat diketahui jumlah-

jumlah yang terhutang oleh Debitur pada Rekening

Koran/Gironya Debitur.

- Debitur wajib meminta kutipan atau foto copy dari

Rekening Koran/Gironya di Kantor Perseroan Terbatas PT.

BANK DDDDDDDDnDD dengan batas waktu selambat-lambatnya

akhir hulan dari tiap-tiap bulan berjalan.


- Bilamana Debitur pada batas pengambilan tersebut

tidak ataupun belum meminta kutipan/foto copy dari

Rekening Koran/Gironya, maka dianggap Debitur telah

menyetujui perhitungan jumlah yang terhutang dalam

Rekening Koran/Giro tersebut.

- Apabila Debitur telah mengambil kutipan/foto copy

Rekening Koran/Giro sesuai dengan waktu pengambilan

diatas dan apabila terdapat hal-hal yang tidak sesuai,

Debitur dapat mengajukan keberatannya dengan surat

tentang Rekening Koran/Giro tersebut dalam jangka waktu

15 (limabelas) hari sejak diterimanya kutipan salinan

rekening pinjaman tersebut dari Bank, lewat jangka waktu

15 (lima belas) hari tersebut tanpa keberatan tertulis

oleh Debitur maka dianggap Rekening Koran/Giro itu

disetujui oleh Debitur dan Debitur tidak boleh

menyangkal sesuatu apapun didalam Rekening Koran/Giro

itu setelah jangka waktu 15 (limabelas) hari tersebut

lewat.

Pasal 9
- Debitur berkewajiban untuk memenuhi segala peraturan-

peraturan serta kebiasaan Bank, baik peraturan dan

kebiasaan yang sekarang sudah ada maupun yang akan

diadakan dikemudian hari oleh Bank berkenan dengan

pinjaman dimaksud dalam Perjanjian Kredit ini.

Pasal 10

- Guna menjamin lebih jauh semua pembayaran hutang-

hutang Debitur kepada Bank, baik yang timbul berdasarkan

Perjanjian Kredit ini, maupun berdasarkan perjanjian-

perjanjian kredit lainnya yang mungkin dibuat dikemudian

hari, atau karena garansi Bank, wesel-wesel, surat-surat


aksep, akseptasi atau surat dagang yang ditandatangani

oleh Debitur, baik sebagai akseptan, endosan, penarik,

avalist, penanggung dari hutang Debitur lain atau karena

sebab apapun juga, maka Debitur berjanji membuat atau

minta untuk dibuat perjanjian-perjanjian jaminan untuk

kepentingan Bank antara lain termasuk tetapi tidak

terbatas pada hal-hal sebagai berikut:

Pasal 11

- Menyimpang dari apa yang ditentukan dalam pasal 3

ayat 1 jika salah satu hal yang tersebut dibawah ini,

maka Bank berhak untuk seketika tanpa somasi lagi

mengakhiri Perjanjian Kredit ini dan menuntut pembayaran

dengan seketika dan sekali lunas dari jumlah uang yang

terhutang oleh Debitur pada Bank, baik karena hutang

pokok, bunga-bunga, provisi dan biaya-biaya lainnya yang

terhutang berdasarkan perjanjian ini berikut dengan

perpanjangan, penambah-an, perobahan, pembaharuan atau

penggantiannya serta perjanjian-perjanjian lainnya yang

telah dan/atau akan dibuat dan suatu peringatan dengan


surat juru sita atau surat lain serupa itu tidak

diperlukan lagi;

a. bilamana antara Bank dan Debitur tidak tercapai

persetujuan tentang besarnya bunga yang harus dibayar

oleh Debitur atas jumlah-jumlah yang terhutang oleh

Debitur kepada Bank berdasarkan Perjanjian Kredit

ini;

b. bilamana sesuatu angsuran hutang pokok atau bunga

atau Iain-lain jumlah yang terhutang berdasarkan

Perjanjian Kredit ini atau Surat Aksep yang

dikeluarkan menurut ketentuan dalam pasal 4 diatas


ini, tidak dibayar lunas pada waktu dan dengan cara

sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Kredit ini

dan/atau Surat Aksep, dalam hal mana lewatnya waktu

saja merupakan bukti yang sah dan cukup bahwa Debitur

telah melalaikan kewajibannya;

c. bilamana menurut Bank, Debitur lalai memenuhi atau

tidak memenuhi syarat-syarat lain dalam Perjanjian

Kredit ini (dan/atau sesuatu perpan-jangan,

penambahan, perubahan, pembaharuan atau

penggantiannya) dan/atau terjadi pelanggaran terhadap

atau kealpaan menurut syarat-syarat yang tertera

dalam perjanjian jaminan yang dibuat berkenaan dengan

Perjanjian Kredit ini;

d. jika sesuatu pernyataan, surat keterangan atau

dokumen yang diberikan dalam atau berhubungan dengan

Perjanjian Kredit ini (dan/atau perpanja-ngan,

penambahan, perubahan, pembaharuan atau

penggantiannya) dan/atau dalam perjanjian jaminan

yang berhubungan dengan Perjanjian Kredit ini,


ternyata tidak benar atau tidak sesuai dengan

kenyataan sebenarnya dalam atau mengenai hal yang

oleh Bank dianggap penting;

e. apabila semata-mata menurut pertimbangan Bank keadaan

keuangan Debitur, bonafiditasnya dan solvabilitasnya

mundur sedemikian rupa sehingga Debitur tidak dapat

membayar hutangnya lagi;

f. Debitur atau Penanggungnya meninggal dunia, jatuh

pailit atau mengaju-kan permohonan untuk dinyatakan

pailit atau penundaan pembayaran hutang atau tidak

membayar hutangnya kepada pihak ketiga yang telah


dapat ditagih karena sebab apapun tidak berhak lagi

mengurus sendiri harta kekayaan ataupun suatu

permohonan atau tuntutan untuk kepailitan telah

diajukan terhadap Debitur dan/atau penanggung oleh

pihak ketiga kepada instansi yang berwenang;

g. ijin usaha Debitur dicabut baik untuk sementara

maupun untuk seterusnya, atau tidak

diperbaharui/diperpanjang lagi, atau meng-hentikan

usahanya baik sementara maupun selamanya;

h. jika kekayaan Debitur atau Penanggung seluruhnya atau

sebagian disita oleh instansi yang berwajib;

i. bilamana diadakan perubahan anggaran dasar, perubahan

susunan para pemegang saham, direksi dan/atau dewan

Komisaris (bila ada) dari Debitur tanpa persetujuan

terlebih dahulu dari Bank;

j. Debitur tidak cukup melaksanakan salah satu

kewajibannya yang ditetapkan dalam akta ini atau

peraturan-peraturan yang lazim dipergunakan atau

kemudian akan diberlakukan oleh Bank, maka Debitur


berada dalam keadaan lalai, kelalaian mana cukup

dibuktikan dengan tidak dilaksana-kannya salah satu

kewajiban secara layak dan pada waktunya.

k. bilamana sesuatu barang yang menjadi jaminan untuk

pem-bayaran dan pembayaran kembali hutang-hutang

Debitur kepada Bank berdasarkan Perjanjian Kredit ini

(termasuk perubahan-perubahan, penggantian-peng-

gantian atau pembaharuannya) disita oleh instansi

yang berwenang, baik untuk sebagian maupun untuk

seluruhnya;

l. apabila Debitur lalai untuk mengasuransikan atau


memper-panjang asuransi atas barang-barang jaminan

sesuai dengan syarat-syarat dan kondisi-kondisi yang

disebut dalam Perjanjian Kredit ini;

m. apabila terjadi kerusakan atau kehancuran baik untuk

sebagian maupun untuk seluruhnya atas setiap barang

dan/atau gedung yang diberikan sebagai jaminan untuk

fasilitas kredit berdasarkan Perjanjian Kredit ini;

n. apabila Debitur atau salah satu Penanggung telah

lalai atau melanggar sesuatu ketentuan dalam suatu

perjanjian lain yang mengenai atau berhubungan dengan

pinjaman uang atau pemberian kredit antara lain

dimana Debitur atau Penanggung adalah sebagai pihak

yang meminjam atau menanggung/ menjamin (borg) dan

bilamana kelalaian atau pelanggaran tersebut

mengakibatkan atau memberikan hak kepada pihak yang

lain dalam perjanjian tersebut untuk menyatakan bahwa

hutang atau kredit yang diberikan dalam perjanjian

tersebut menjadi harus dibayar atau dibayar kembali

dengan seketika dan sekaligus lunas sebelum tanggal


jatuh waktu pembayaran yang telah ditentukan.

- Dalam terjadinya salah satu hal atau peristiwa

tersebut diatas. Bank tidak berkewajiban lagi untuk

memberikan kredit selanjutnya untuk jumlah yang belum

ditarik/dipinjam oleh Debitur dan Bank berhak untuk:

a. menuntut/menagih pembayaran dan pembayaran kembali

atas semua hutang-hutang Debitur berdasarkan

Perjanjian Kredit ini (dan/atau perpanjangan,

penambahan, perubahan, pembaharuan dan penggantiannya

kemudian), termasuk tetapi tidak terbatas pada hutang

pokok, bunga, ongkos dan biaya-biaya yang berkenaan,


dan/atau;

b. melaksanakan dan mengambil setiap tindakan terhadap

jaminan-jaminan yang telah diberikan kepada Bank,

dan/atau setiap tindakan hukum lainnya.

Pasal 12

- Bilamana Bank menjalankan hak-hak dan hak istimewanya

yang timbul dari Perjanjian Kredit ini (berikut

perpanjangan, penambahan, perubahan, pembaharuan atau

penggantiannya) dan/atau dari salah satu perjanjian

pemberian jaminan atau perjanjian-perjanjian lain yang

dibuat berkenaan dengan perjanjian-perjanjian itu, maka

semua hasil penjualan yang diterima oleh Bank dari

pelaksanaan jaminan-jaminan yang diberikan, termasuk

hasil dari pembayaran dan/atau tagihan-tagihan dari

pihak ketiga, termasuk pembayaran-pembayaran

dibawah/berdasarkan polis-polis asuransi, akan

diperhitungkan dengan semua hutang-hutang Debitur kepada

Bank.

- Apabila hasil penjualan jaminan tersebut melebihi


jumlah hutang Debitur kepada Bank, maka Bank wajib

membayar kelebihan tersebut kepada Debitur, akan

tetapi tanpa Bank diwajibkan untuk membayar bunga atau

ganti kerugian berupa apapun atas uang kelebihan

tersebut.

- Bilamana hasil penjualan tersebut belum cukup untuk

melunaskan hutang-hutang Debitur kepada Bank, maka

kekurangan itu akan tetap menjadi tanggung jawab dan

kewajiban Debitur untuk melunasinya.

Pasal 13

- Debitur dengan ini berjanji serta mengikat diri


untuk:

a. mempergunakan pinjaman yang diberikan oleh Bank

semata-mata hanya uniu, usaha;

b. mendahulukan pembayaran-pembayaran apapun yang

terhutang berdasarkan akta ini dari pembayaran-

pembayaran lainnya yang karena apapun juga wajib

dibayar oleh Debitur kepada siapapun juga;

c. menjalankan usahanya dengan rajin dan effisien dan

sesuai dengan praktek yang semestinya;

d. mengijinkan wakil-wakil dari Bank untuk sewaktu-waktu

selama jam-jam kerja mengadakan pemeriksaan pada

pembukuan perusahaan Debitur, daftar neraca, daftar

persediaan ichtisar permodalan, daftar rugi/ laba dan

apapun yang diminta oleh Bank, satu dan lain hal atas

biaya Debitur;

e. menyerahkan kepada Bank dalam 15 (limabelas) hari

sejak ditutupnya tiap-tiap triwulan dari tahun buku

Debitur neraca dan perhitungan laba/rugi dari Debitur

yang tidak di audit untuk triwulan yang bersangkutan.


f. memelihara seluruh kekayaan Debitur dengan sebaik-

baiknya dan senantiasa mengasuransikan pada

perusahaan asuransi yang disetujui oleh Bank dengan

syarat-syarat dan ketentuan yang disetujui oleh Bank.

Pasal 14

- Debitur menyatakan dan menjamin kepada Bank, bahwa:

1. Debitur memiliki semua ijin-ijin yang disyaratkan

untuk menjalankan usaha sebagaimana mestinya dan

Debitur berjanji untuk segera meminta ijin-ijin baru

atau memperpanjang/memper-baharui ijin-ijin lama yang

telah lampau waktunya, apabila hal demikian itu


disyaratkan oleh peraturan yang berla-ku.

2. Debitur tidak mempunyai tunggakan-tunggakan kepada

Negara dan/atau Pemerintah Republik Indonesia yang

sedemikian rupa, sehingga apabila tidak dibayar

sebagaimana mestinya dapat membahayakan usaha Debitur

atau harta yang dijaminkan.

3. Debitur tidak tersangkut dalam sesuatu perkara atau

sengketa apapun juga.

4. Bahwa untuk membuat, menandatangani dan menyerahkan

Perjanjian Kredit ini, Jaminan-jaminan yang diuraikan

dalam pasal 10 dan Surat-surat Aksep, Debitur tidak

memerlukan ijin atau persetujuan dari orang/pihak

siapapun juga, kecuali ijin atau persetujuan-

persetujuan yang ditetapkan dalam anggaran dasar dari

Debitur.

5. Bahwa semua buku-buku keuangan dari Debitur,

keterangan-keterangan dan Iain-lain data yang telah

dan/atau dikemudian hari akan diberikan oleh Debitur

kepada Bank adalah lengkap dan benar buku-buku itu


disiapkan dan dipelihara sesuai dengan prinsip-

prinsip akuntansi di Negara Republik Indonesia yang

diterapkan secara terus menerus dan menunjukkan

secara benar keadaan keuangan dan hasil usaha Debitur

pada tanggal buku-buku tersebut dibuat/disiapkan, dan

sejak tanggal tersebut tidak terjadi peru-bahan dalam

keadaan keuangan Debitur atau hasil usahanya yang

sedemikian yang dapat mengurangi kemampuan Debitur

untuk membayar kembali hutang-hutangnya kepada Bank

berdasarkan Perjanjian Kredit ini, Surat Aksep

dan/atau perjanjian-perjanjian lainnya yang dibuat


antara Bank dan Debitur.

Pasal 15

- Setiap jumlah uang yang diterima oleh Bank sebagai

pem-bayaran dari jumlah yang terhutang oleh Debitur

berdasarkan Perjanjian Kredit ini atau berdasarkan

setiap perjanjian lain yang disebut atau berhubungan

dengan Perjanjian Kredit ini akan di-pergunakan untuk:

PERTAMA : untuk membayar semua ongkos pengacara dan

ongkos pengadilan yang telah dikeluarkan

oleh Bank untuk pembuatan dan pelaksanaan

(termasuk secara paksa) dari setiap perjan-

jian yang berkenaan;

K E D U A: untuk pembayaran bunga yang terhutang;

KETIGA : untuk setiap jumlah lain yang terhutang

kepada Bank ber-dasarkan Perjanjian Kredit

ini dan/atau setiap perjanjian yang

berkenaan.

Pasal 16

- Debitur akan menutup asuransi dan menjaga agar


barang-barang jaminan tetap diasuransikan menurut

syarat-syarat yang tertera dibawah ini sampai

kewajiban-kewajiban Debitur kepada Bank berdasarkan

setiap perjanjian lain yang berkenaan dipenuhi dan

dibayar lunas.

- Asuransi akan ditutup untuk jumlah dan terhadap

bahaya-bahaya atau risiko-risiko yang dianggap perlu

oleh Bank pada perusahaan-perusahaan asuransi yang

disetujui oleh Bank.

- Polis-polis asuransi tersebut akan memuat ketentuan-

ketentuan antara lain tetapi tidak terbatas ketentuan


mengenai hak dari Bank untuk menerima pembayaran

asuransi dari perusahaan asuransi (banker's clause)

- Polis-polis asuransi aslinya harus diserahkan oleh

Debitur kepada Bank.

Pasal 17

- Debitur dengan ini memberi kuasa kepada Bank untuk

mempertanggung-kan lagi barang-barang jaminan tersebut

kepada pihak ketiga.

Pasal 18

- Kuasa-kuasa tersebut dalam Perjanjian Kredit ini

tidak dapat dicabut kembali selama perjanjian yang

tersebut dalam Perjanjian Kredit ini belum selesai

seluruhnya dan merupakan bagian penting yang tidak

dapat dipisah-kan dari Perjanjian Kredit ini berikui

dengan perpanjangan, penambahan, perubahan, pembaharuan

atau penggantiannya yang mungkin ada dan atau

perjanjian-perjanjian apapun antara Debitur dengan Bank

yang mana dengan tidak adanya kuasa tersebut tidak akan

dibuat.
- Pun kuasa tersebut diberikan dengan melepaskan segala

aturan yang tersebut dalam Undang-undang yang mengatur

dasar-dasar dan sebab-sebab yang mengakhiri suatu kuasa.

Pasal 19

- Tentang Perjanjian Kredit ini dengan segala akibatnya

serta pelaksanaan-nya para pihak memilih tempat kediaman

hukum yang umum dan tetap di Kantor Panitera Pengadilan

Negeri.

- Demikianlah Perjanjian Kredit ini dibuat dengan

sebenarnya dan dapat dijadikan bukti bilamana perlu.

Anda mungkin juga menyukai