Anda di halaman 1dari 16

PERJANJIAN KREDIT

SEHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN

LETTER OF CREDIT (L/C)

Perjanjian ini dibuat pada tanggal .............. oleh

dan antara :

1. PT. BANK DDDDDD dalam hal ini bertindak melalui

kantor Cabangnya, dengan alamat Jl

(selanjutnya disebut "PIHAK PERTAMA")

dan

2.

beralamat di Jalan

(selanjutnya disebut "PIHAK KEDUA").

3. .

Beralamat di Jalan

(selanjutnya disebut "PIHAK PENJAMIN")

- Para Pihak yang bertindak sebagaimana tersebut

diatas terlebih dahulu menerangkan:

- Bahwa para Pihak telah setuju dan mufakat untuk

mengadakan perjanjian dengan ketentuan-ketentuan dan


syarat-syarat sebagai berikut:

Pasal 1

J U D U L

Judul-judul dan Pasal-pasal dalam perjanjian ini dibuat

hanya untuk mempermudah pembacaan dan tidak mempunyai

pengaruh terhadap penafsiran perjanjian ini.

Pasal 2

JUMLAH PINJAMAN/HUTANG DAN FASILITAS PINJAMAN

Atas permintaan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA bersedia

memberikan pinjaman sampai jumlah setinggi-tingginya Rp.

.......................
Pasal 3

TUJUAN PENGGUNAAN LETTER OF CREDIT (L/C)

PIHAK KEDUA mempergunakan Letter of Credit (L/C)

tersebutdalam bentuk: Sight/Usance *)

Untuk

Pasal 4

PEMBUKUAN

Setiap penerbitan Letter Of Credit (L/C) dibukukan dalam

suatu pembukuan khusus atas nama PIHAK KEDUA yang

diselenggarakan oleh PIHAK PER-TAMA.

Pasal 5

JANGKA WAKTU

PIHAK PERTAMA memberikan pinjaman tersebut di atas

kepada PIHAK KEDUA untuk jangka waktu bulan terhitung

mulai tanggal .......... dan dengan sah akan berakhir

selambat-lambatnya pada tanggal..........tetapi dengan

Persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA jangka waktu

tersebut dapat diper-panjang lagi dengan suatu jangka

waktu yang akan ditetapkan pada waktunya.


Pasal 6

PROVISI DAN KOMISI

Atas fasilitas tersebut PIHAK KEDUA wajib membayar:

a. Provisi sebesar Rp. ................. yang dihitung

dari jumlah pinjaman tersebut diatas, dan dibayar

setelah penandata-nganan Perjanjian ini:

b. Komisi sebesar Rp. ........................... dari

jumlah uang tercantum pada setiap Letter of Credit

(L/C) tersebut di atas.

Pasal 7

SYARAT-SYARAT PENERBITAN LETTER OF CREDIT (L/C)


Permintaan Penerbitan Letter of Credit (L/C) dalam

bentuk tersebut diatas oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK

PERTAMA dapat dllaksanakan bilamana PIHAK KEDUA telah

memenuhi syarat-syarat berikut di bawah ini.

a. PIHAK KEDUA telah memenuhi semua ketentuan-ketentuan

dan syarat-syarat yang ditetapkan oleh yang berwajib

dan sesuai dengan anggaran dasar perseroan PIHAK

KEDUA.

b. PIHAK PERTAMA telah menerima sebelum atau pada

tanggal perjanjian ini dari PIHAK KEDUA Surat-surat

yang isi dan bentuknya disetujui oleh PIHAK PERTAMA:

- Perjanjian-perjanjian jaminan yang disyaratkan

dalam Pasal 13 dibawah ini:

c. Pada waktu ini tidak terjadi atau berlangsung suatu

peristiwa kelalaian (event of devault) sebagaimana

diuraikan dalam Pasal 14 dibawah ini, sehubungan

dengan perjanjian ini atau perjanjian lainnya yang

dibuat.

d. PIHAK KEDUA telah menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA


perjanjian-perjanjian jaminan secara memuaskan bagi

PIHAK PERTAMA bukti-bukti berkenaan dengan barang-

barang yang diserahkan sebagai jaminan kepada PIHAK

PERTAMA.

e. PIHAK KEDUA harus mengajukan permohonan untuk

penerbitan Letter of Credit (L/C) dalam bentuk

tersebut di atas.

f. PIHAK KEDUA harus menyetor uang sebesar Rp.

dari jumlah uang setiap

Letter Of Credit (L/C) yang dibuka.

Pasal 8
HAL-HAL YANG HARUS DILAKSANAKAN PIHAK KEDUA

Atas permintaan dari PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA wajib

untuk menandatangani dan menyerahkan kepada PIHAK

PERTAMA suatu surat promes atau lebih untuk hutangnya

PIHAK KEDUA berdasarkan perjanjian ini (selanjutnya

disebut juga Surat Promes) dalam bentuk dan dengan

tanggal pembayaran yang disetujui PIHAK PERTAMA, surat

(surat) Promes mana merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari perjanjian ini.

Pasal 9

SYARAT-SYARAT PEMBAYARAN TERHADAP

LETTER OF CREDIT (L/C)

Pembayaran terhadap Letter of Credit (L/C) tersebut,

baru akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA, apabila PIHAK

PERTAMA telah menerima semua dokumen yang diperlukan

menurut ketentuan yang berlaku (Uniform Customs for

Documentary Credit) dan diklaim oleh pihak yang

bersangkutan sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan

Letter of Credit (L/C) yang berkenaan.


Pasal 10

PENGAKUAN HUTANG

1. PIHAK KEDUA dengan ini (sekarang untuk nanti pada

waktunya berda-sarkan perjanjian ini) guna

kepentingan serta untuk dan atas nama PIHAK KEDUA,

PIHAK PERTAMA membayar lunas hutang PIHAK KEDUA yang

timbul berdasarkan Letter of Credit (L/C) termasuk di

atas, sehingga men-jadi Hutang mengakui benar-benar

dan secara sah telah berhutang kepada PIHAK PERTAMA

disebabkan karena pembayaran tersebut di atas

merupakan pinjaman PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA


berdasar-kan perjanjian ini, dengan jumlah pokok

sebesar Rp.

atau

keseluruhan jumlah-jumlah hutang pokok yang

berdasarkan perjanjian ini, demikian berikut biaya-

biaya dan Iain-lain jumlah uang yang wajib dibayar

oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA:

2. PIHAK PERTAMA dengan ini menerima baik pengakuan

hutang yang diberikan oleh PIHAK KEDUA sebagaimana

diuraikan diatas:

3. Pembukuan dan catatan-catatan dari PIHAK PERTAMA

merupakan bukti satu-satunya yang lengkap dari semua

jumlah hutang PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA

berdasarkan Perjanjian ini dan akan mengikat terhadap

PIHAK KEDUA mengenai kewajiban-kewajiban PIHAK

KEDUA berdasarkan perjanjian ini.

Pasal 11

PEMBAYARAN KEMBALI HUTANG

1. Setiap pembayaran kembali oleh PIHAK KEDUA kepada


PIHAK PERTAMA tersebut diatas, oleh PIHAK PERTAMA

dimasukkan kedalam suatu pembu-kuan atas nama PIHAK

KEDUA dan sekarang untuk nanti pada waktunya, PIHAK

KEDUA dengan ini menyatakari menyetujui dan

mengakuinya.

Pasal 12

KELALAIAN DAN DENDA TAMBAHAN

Bilamana PIHAK KEDUA lalai untuk membayar suatu jumlah

uang yang wajib dibayarnya kepada PIHAK PERTAMA

berdasarkan Perjanjian ini baik jumlah pokok maupun

bunga pada tanggal pembayarannya (baik pada tanggal


pembayaran yang sudah ditetapkan maupun pada kejadian

dimana tanggal/ saat menjadi lebih awal) maka PIHAK

KEDUA wajib membayar kepada PIHAK PERTAMA bunga tambahan

(bilamana jumlah uang yang wajib dibayar adalah bunga)

atau bunga denda (bilamana jumlah uang yang wajib

dibayar adalah hutang pokok) atas jumlah yang harus

dibayarnya itu sejak (dan termasuk) tanggal sudah harus

dibayar lunas sampai dengan jumlah tersebut lunas sampai

dibayar seluruhnya, dengan suku bunga pertahun (yang

dihitung atas dasar bahwa satu tahun adalah 360

(tigaratus enampuluh)hari dan untuk hari-hari yang

benar-benar berlalu) yang akan waktu ke waktu oleh PIHAK

PERTAMA.

Pasal 13

JAMINAN

1. Untuk menjamin lebih jauh pembayaran kembali KEDUA

kepada PIHAK PERTAMA, baik Hutang bunga denda, komisi

dan biaya-biaya lain apapun juga yang harus dibayar

oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA secara tertib


dan sebagaimana mestinya, berdasarkan perjanjian ini

dan perjanjian lainnya, perpanjangan yang telah

maupun yang akan dibuat PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA

atau perubahan yang harus dibayar oleh PIHAK KEDUA

kepada PIHAK PERTAMA maka PIHAK KEDUA akan membuat

atau menyuruh untuk dibuat perjanjian-perjanjian

jaminan untuk kepentingan PIHAK PERTAMA, yaitu*)

A. Setoran uang tunai sebesar--------------% ( persen

dari nilai Letter of Credit.

B. Kuasa untuk memberikan hak Tanggungan bangunan

sebagaimana diperinci dalam Sertifikat Hak


Nomor terdaftar atas nama

Nasabah

C. Kuasa untuk menjual tanah dan bangunan ten B di

atas.

D. Jaminan pribadi (borgtocht) dari

(selanjutnya disebut "Penjamin")

E. Pengalihan hak milik secara fiducia atas barang-

barang ber-gerak.

F. Pengalihan (cessie) piutang secara cessie.

G. Gadai atas barang-barang bergerak maupun piutang

atas unjuk milik Nasabah dan/atau Penjamin.

Yang diikat dengan perjanjian jaminan tersendiri

atau jaminan-jaminan yang akan diberikan

dikemudian hari

2. Jaminan-jaminan yang diberikan oleh PIHAK KEDUA

tersebut diatas, akan dikembalikan oleh PIHAK PERTAMA

bilamana semua kewajiban yang harus dibayar oleh


PIHAK KEDUA, baik berupa Hutang Pokok, bunga, bunga

denda maupun biaya-biaya lainnya telah dilunasi

sebagaimana mestinya oleh PIHAK KEDUA.

Pasal 14

BERAKHIRNYA DAN ATAU DIAKHIRINYA PERJANJIAN

Perjanjian ini akan berakhir sesuai dengan jangka

waktu yang ditentukan dalam pasal 5 tersebut diatas

Menyimpang dari pasal 5 diatas

- pihak kedua menyetujui bahwa PIHAK PERTAMA setiap

waktu berhak mengakhiri perjanjian ini apabila:

a. Bilamana antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA tidak


tercapai persetujuan tentang besarnya bunga yang

harus dibayar oleh PIHAK KEDUA atas jumlah-jumlah

yang terhutang oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA

berdasarkan perjanjian ini:

b. Bilamana menurut PIHAK PERTAMA, PIHAK memenuhi atau

tidak memenuhi syarat-sya perjanjian ini (dan/atau

sesuatu penambah pemba-haruan atau penggantiannya)

dan/atau ter terhadap atau kealpaan menurut syarat-

syarat ya perjanjian-perjanjian jaminan yang dibuat

be perjanjian ini:

c. Jika sesuatu pernyataan, surat keterangan atau di

berikan dalam perjanjian ini (dan/atau penamba

pembaharuan atau penggantiannya) dan/atau c jaminan

yang berhubungan dengan perjanjian ir benar atau

tidak sesuai dengan kenyataan sebem mengenai hal

(hal) yang oleh PIHAK PERT penting:

d. Apabila semata-mata menurut pertimbangan PII-keadaan

keuangan PIHAK KEDUA, bonafidita bilitasnya mundur

sedemikian rupa sehingga I tidak dapat membayar


hutangnya lagi.

e. Bilamana PIHAK KEDUA atau orang pihak lain atau

menjamin pemba-yaran hutang-hutang P (untuk

selanjutnya disebut "Penjamin") berdas ini dan/atau

setiap penambahan, perubahan penggantiannya)

mengajukan permohonan ini dalam keadaan pailit atau

penundaan pembayaran ("surseance van betaling")

kepada instansi yang tidak membayar hutang-nya kepada

pihak lain ; ditagih (jatuh waktu), atau karena sebab

apapun mengurus dan menguasai kekayaannya atau

dirinya; suatu permohonan atau tuntutan untuk


kepailita terhadap PIHAK KEDUA dan/atau Penjamin

kepada instansi yang berwenang:

f. Bilamana PIHAK KEDUA atau salah satu Penj; atau

mengambil keputusan untuk bubar, casu dunia atau izin

usaha PIHAK KEDUA dicabut panjang lagi atau

menghentikan usahanya atau menangguhkan untuk

sementara usahanya atau dinyatakan berada dibawah

pengampuan (onder curatele gesteld);

g. Jika kekayaan PIHAK KEDUA atau Penjamin seluruhnya

atau sebagian disita oleh instansi yang berwajib.

h. Bilamana diadakan perubahan anggaran dasar, perubahan

susunan para pemegang saham, Direksi dan/atau Dewan

Komisaris, bila ada dari PIHAK KEDUA tanpa

persetujuan terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA;

i. Bilamana sesuatu barang yang menjadi jaminan untuk

pem-bayaran dan pembayaran kembali hutang-hutang

PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA berdasarkan

Perjanjian ini (termasuk perubahan, penggantian atau

pembaharuannya) disita oleh instansi yang berwenang,


baik untuk sebagian maupun untuk seluruhnya;

j. Apabila PIHAK KEDUA lalai untuk mengasuransikan atau

mem-perpanjang asuransi barang-barang jaminan sesuai

dengan syarat-syarat dan kondisi-kondisi yang setiap

kali akan ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

k. Apabila terjadi kerusakan atau kehancuran baik untuk

sebagian maupun untuk seluruhnya pada setiap barang

dan/atau gedung yang diberikan sebagai jaminan untuk

pinjaman berdasarkan Perjanjian ini;

l. Apabila PIHAK KEDUA atau salah satu Penjamin telah

lalai atau melanggar sesuatu ketentuan dalam sesuatu


perjanjian lain yang mengenai atau berhubungan dengan

pinjaman uang/hutang. dimana PIHAK KEDUA atau

Penjamin adalah sebagai pihak yang meminjam atau

menanggung/ menjamin (borg) dan bilamana kelalaian

atau pelanggaran tersebut menga-kibatkan atau

memberikan hak kepada pihak yang lain dalam

perjanjian tersebut untuk perjanjian tersebut menjadi

harus dibayar atau dengan seketika dan sekaligus

lunas sebelum tan pembayaran yang telah ditentukan.

m. Apabila PIHAK PERTAMA menilai bahwa PIHAK PERTAMA

sendiri karena satu dan lain hal berada dalam keadaan

yang tidak tepat atau kurang layak untuk meneruskan

pemberian pinjaman tersebut, keadaan mana tidak perlu

dibuktikan KEDUA atau pihak lain.

Penarikan sebagian/seluruh fasilitas tersebut 2 kan

secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA KEDUA.

Dalam terjadinya salah satu hal atau peristiwa

tersebut diatas, PIHAK PERTAMA tidak berkewajiban

lagi untuk memberikan pinjaman/hutang untuk


selanjutnya untuk jumlah yang belum ditarik/dipinjam

oleh PIHAK KEDUA, dan PIHAK PERTAMA berhak untuk:

a. Menuntut/menagih pembayaran dan pemb semua hutang

PIHAK KEDUA berdasarkan (dan/atau penambahan,

perubahan dan kemudian), termasuk tetapi tidak

terbatas pad provisi/komisi, ongkos dan biaya-

biaya y; dan/atau-

b. Melaksanakan dan mengambil setiap tindakan

terhadap jaminan-jaminan yang telah

diberikan PIHAK PERTAMA, dan/atau

c. Mengambil setiap tindakan hukum lainnya sesuai


dengan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku.

Pasal 15

MENDEBET REKENING PEMINJAM

Tanpa mengurangi hak dari PIHAK PERTAMA untuk

menuntut/menagih pembayaran hutang kepada PIHAK KEDUA,

maka PIHAK KEDUA dengan ini memberi kuasa kepada PIHAK

PERTAMA untuk mendebet/memotong Rekening PIHAK KEDUA

pada setiap cabang dari PIHAK PERTAMA untuk:

a. Ongkos-ongkos perjanjian ini dan perjanjian-

perjanjian jaminan yang bertalian dengannya serta

ongkos-ongkos lain yang langsung atau tidak langsung

timbul dari perjanjian ini dan pelaksanaannya,

termasuk ongkos-ongkos untuk advis dan bantuan

penasehat hukum PIHAK PERTAMA, ongkos Notaris/

Pejabat Pembuat Akta Tanah, ongkos-ongkos balik nama

(bila ada) serta segala ongkos yang timbul untuk

menagih hutang ini dan pelaksanaan perjanjian-

perjanjian jaminan;

b. Bunga, provisi/komisi dan ongkos-ongkos lain.


Pasal 16

TANPA KOMPENSASI

1. Kewajiban PIHAK KEDUA untuk membayar kembali

hutangnya kepada PIHAK PERTAMA berdasarkan perjanjian

ini atau berdasarkan Surat Promes atau setiap

perjanjian lain yang ber-hubungan, wajib dipenuhi

oleh PIHAK KEDUA, tanpa PIHAK KEDUA berhak untuk

memperhitungkannya (kompensasi) dengan tagihan PIHAK

KEDUA tcriiadap PIHAK PERTAMA (bila ada) dan tanpa

hak untuk menuntut suatu pembayaran lain

(counterclaim) dan PIHAK KEDUA dengan ini melepaskan


semua haknya seperti disebut dalam pasal 1425 sampai

dengan 1429 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

2. PIHAK KEDUA menyetujui untuk melaksanakan setiap

tagihan yang dimilikinya terhadap PIHAK PERTAMA atau

badan lainnya secara terpisah atau tersendiri

terlepas apakah tagihan tersebut berhubungan atau

tidak dengan perjanjian ini, Surat Promes atau

perjanjian-perjanjian lain yang disebut dalam

perjanjian ini atau yang timbul oleh transaksi ini

atau oleh sebab apapun juga.

3. PIHAK KEDUA menyetujui bahwa tagihan tersebut (bila

ada) kembali atau melakukan pengurangan pembayar

diperhitungkan atau dikompensasikan dengan pei

pemenuhan kewajiban-kewajiban PIHAK KEDUA PERTAMA

berdasarkan perjanjian ini atau berdasarkan

perjanjian-perjanjian lain yang disebut dalam

perjanjian ini.

Pasal 17

LAPORAN BERKALA
PIHAK KEDUA berjanji dan mengikat diri kepada PIHAK

PERTAMA, selama PIHAK KEDUA masih memj hutang kepada

PIHAK PERTAMA berdasarkan perjai menyerahkan kepada

PIHAK PERTAMA:

a. Dalam waktu 15 (limabelas) hari sejak ditutupny tahun

buku PIHAK KEDUA, Neraca dan perhitu dari PIHAK KEDUA

yang tidak diaudit.

b. Dalam 120 (seratus duapuluh) hari sejak dituti tahun

buku dari PIHAK KEDUA, Neraca dan perhitungan laba

rugi dari PIHAK KEDUA yang diaudit oleh Akuntan

Publik yang disetujui oleh PIHAK PERTAMA menger


tersebut.

c. Tiap-tiap............................bulan, yakni

selambat-lambatnya dalam 15 (lima belas) hari sejak

akhir tersebut, daftar mengenai barang-barang

persediaan/barang-barang dagangan serta daftar

mengenai tagihan-tagihan dimiliki oleh PIHAK KEDUA.

Pasal 18

HASIL PENJUALAN JAMINAN

1. Bilamana PIHAK PERTAMA menjalankan hak-hak dan hak

istimewanya yang timbul dari Pengakuan Hutang ini

(berikut penambahan, perubahan, pembaharuan, atau

penggantiannya) dan/atau dari salah satu perjanjian

pemberian jaminan atau perjanjian-perjanjian lain

yang dibuat berkenaan dengan perjanjian-perjanjian

itu, maka semua hasil penjualan yanp diterima oleh

PIHAK PERTAMA dari pelaksanaan jaminan-jaminan yang

diberikan, termasuk hasil dari pembayaran dan/atau

tagihan-tagihan dari pihak lain, termasuk pembayaran-

pembayaran di bawah / berdasarkan polis-polis asu-


ransi, akan diperhitungkan dengan semua hutang PIHAK

KEDUA kepada PIHAK PFRTAMA.

2. Apabila hasil penjualan jaminan tersebut melebihi

jumlah hutang PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA maka

PIHAK PERTAMA wajib mem-bayar kelebihan tersebut

kepada PIHAK KEDUA, akan tetapi tanpa PIHAK PERTAMA

diwajibkan untuk membayar komisi atau ganti kerugian,

berupa apapun atas uang kelebihan tersebut.

3. Bilamana hasil penjualan tersebut ternyata belum

cukup untuk melunaskan hutang-hutang PIHAK KEDUA

kepada PIHAK PERTAMA, maka keku-rangan itu akan tetap


menjadi tanggung jawab dan kewajiban PIHAK KEDUA

untuk melunasinya.

Pasal 19

URUTAN PEMBAYARAN

Setiap jumlah uang yang diterima oleh PIHAK PERTAMA

sebagai pembayaran dari jumlah yang terhutang oleh PIHAK

KEDUA berdasarkan perjanjian ini atau berdasarkan setiap

perpanjangan lain yang disebut atau berhubungan dengan

perjanjian ini akan dipergunakan:

PERTAMA : Untuk membayar semua ongkos pengacara dan

ongkos pengadilan yang telah dikeluarkan

oleh PIHAK PERTAMA untuk pembuatan dan

pelaksanaan (termasuk secara paksa) setiap

perjanjian yang berkenaan:

KEDUA : Untuk pembayaran bunga yang terhutang:

KETIGA : Untuk pembayaran jumlah hutang pokok:

KEEMPAT : Untuk pembayaran setiap jumlah lain; kepada

PIHAK PERTAMA berdasarkan perjanjian ini

dan/atau setiap perjanjian yang berkenaan.

Pasal 20

ASURANSI

1. PIHAK KEDUA akan menutup asuransi dan barang-barang

jaminan tetap diasuransikan menurut syarat-syarat

yang tertera dibawah ini sampai kewajiban-kew KEDUA

kepada PIHAK PERTAMA berdasarkan atau berdasarkan

setiap perjanjian lain yang berkenaan dipenuhi dan

dibayar lunas.

2. Asuransi akan ditutup untuk jumlah dan terhadap atau

resiko-resiko yang dianggap perlu oleh PIHA pada


perusahaan-perusahaan asuransi yang disetuji PERTAMA.

3. Polis-polis Asuransi tersebut akan memuat ketent

antara lain tetapi tidak terbatas, ketentuan menj

PIHAK PERTAMA untuk menerima pembayarar perusahaan

asuransi (banker's clause), Polis-polis i harus

diserahkan PIHAK KEDUA kepada PIHAI untuk keperluan

tersebut PIHAK PERTAMA deng; untuk nantinya diberi

hak dan kuasa oleh PIHAK mengajukan claim kepada

perusahaan asuransi/pei bersangkutan, mengadakan

perundingan-perundingan/mengajukan/menuntut/

menyetujui jumlah uang ganti santunan termaksud,

menerima semua pembayar kerugian/uang santunan

tersebut dan untuk itu memberikan dan menandatangani

tanda penerimaan (kwitansi) pembayaran yang sah.

Pasal 21

KUASA TIDAK DAPAT DICABUT KEMBALI

1. Semua dan setiap kuasa yang diberikan kepada PIHAK

PERTAMA dalam dan/atau berdasarkan perjanjian ini

merupakan bagian-bagian yang ter-penting dan tidak


terpisah dari perjanjian ini, yang tanpa adanya

kuasa-kuasa itu perjanjian ini tidak akan dibuat oleh

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, dan sebagai demikian,

maka kuasa-kuasa tersebut tidak dapat ditarik/dicabut

kembali oleh pihak yang memberikan kuasa-kuasa

tersebut dan juga kuasa-kuasa tersebut tidak akan

menjadi berakhir/hapus karena pihak yang memberikan

kuasa-kuasa tersebut meninggal dunia atau casu quo

dibubarkan/ dilikwidasi, atau karena

terjadinya/timbulnya peristiwa atau sebab apapun

juga:
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini melepaskan

sebab-sebab yang tercantum dalam pasal 1813 Kitab

Undang-Undang Hukum Perdata.

2. Mengenai perjanjian ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA

masing-masing dengan ini melepaskan haknya

berdasarkan pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata, sepanjang yang mengatur tentang tata cara

menghentikan/mengakhiri sesuatu perjanjian.

Pasal 22

ATURAN HUKUM DAN DOMISILI

1. Terhadap perjanjian ini akan berlaku Hukum yang

berlaku di Negara Republik Indonesia.

2. Untuk perjanjian ini dan segala akibatnya yang timbul

serta pelaksana-annya, para pihak memilih tempat

kediaman hukum yang umum dan tetap di Kantor Panitera

Pengadilan Negeri.

Demikianlah agar secara hukum mengikat para Pihak,

ditandatangani oleh para pihak, pada tanggal tersebut di

atas.

Anda mungkin juga menyukai