Anda di halaman 1dari 51

RENCANA STRATEGIS

(RENSTRA)
BPBD
TAHUN 2014-2018

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH


KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG.


Sebagaimana yang diamanatkan pada alinea ke IV Pembukaan Undang-
undang Dasar 1945 bahwa untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia, guna mewujudkan kesejateraan umum yang berdasarkan
pancasila, termasuk perlindungan atas bencana, maka pemerintah pusat dan
pemerintah daerah menjadi tanggung jawab dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana sebagaimana yang diamanatkan didalam undang-undang
Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
Minahasa Tenggara merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi
bencana yang tinggi. Potensi ancaman ditinjau dari geologi dan hidrometeorologi
dapat berupa gempa bumi, cuaca ekstrim dan abrasi serta tanah longsor. Dengan
kata lain, jika ancaman yang ada ini bertemu dengan kondisi sosial-budaya,
ekonomi, fisik, dan lingkungan yang rentan tanpa didukung oleh kapasitas
masyarakat yang baik, maka ancaman tersebut dapat menjelma menjadi bencana.
Diperlukan upaya pengurangan resiko bencana melalui koordinasi seluruh
pemangku kepentingan kabupaten Minahasa Tenggara. Koordinasi ini penting
dilakukan untuk mengurangi resiko bencana yang mungkin terjadi, baik dalam
bentuk peningkatan kapasitas sumberdaya dari seluruh pemangku kepentingan
maupun dalam bentuk upaya pengurangan kerentanan sosial-budaya, ekonomi, fisik
dan lingkungan. Untuk melakukan koordinasi ini, Pemerintah Kabupaten Minahasa
Tenggara diharapkan mengacu kepada aturan yang berlaku di nasional dan provinsi
agar alur koordinasi tetap berjalan dengan baik.
Dari aspek legalitas, Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana merupakan rujukan untuk upaya pengurangan resiko
bencana di daerah. Melalui pasal 5 undang-undang ini, maka tanggung jawab
penyelenggaraan penanggulangan bencana berada di tangan pemerintah dan
pemerintah daerah. Sedangkan koordinasi pelaksanaan kegiatan penanggulangan
bencana dilaksanakan (BNPB) untuk tingkat nasional dan BPBD
provinsi/kabupaten/kota untuk tingkat provinsi/kabupaten/kota.
Dalam melaksanakan fungsi koordinasi di daerah, BPBD memerlukan
dukungan dari berbagai pihak dan diperlukan juga sebuah rancangan strategis uang
menjadi pola dan dasar dikemudian hari. Rencana Strategis adalah proses yang
dilakukan suatu organisasi untuk menentukan srategi atau arahan, serta
pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal
dan sumber daya manusia) selain itu Renstra dapat juga dijadikan sebuah petunjuk
yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju
5 sampai 10 tahun ke depan (Kerzer, 2001).
Rencana Strategis Satuan Perangkat Daerah adalah merupakan dokumen yang
dijadikan pedoman dan dasar dalam pelaksanaan kegiatan maupun program yang
berlangsung selama 5 (lima) tahun dan akan di jabarkan dalam Recana Kerja
Tahunan (RENJA). Selain itupun Pemerintah Daerah memiliki Dokumen Rencana
Kerja yang berdasar dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJMD ) dan
akan menjadi dokumen Pemerintah sebagai dasar dalam mengimplementasikan

1
berbagai kebijakan pembangunan disegala Bidang baik Pemerintahan,
Pembangunan, Kemasyarakatan termasuk pihak dari Swasta, Organisasi dan
Lembaga-lembaga Sosial maupun Politik. Untuk itu Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara menyusun Rencana Kerja Tahun 2013
dengan berdasar pada Rencana Strategis (Renstra), Tugas Pokok dan
Fungsi yang selanjutnya untuk penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran Satuan
Kerja Perangkat Daerah ( RKA–PD ).

Rencana Strategis Satuan Perangkat Daerah adalah merupakan


dokumen yang dijadikan pedoman dan dasar dalam pelaksanaan kegiatan maupun
program yang berlangsung selama 5 (lima) tahun dan akan di jabarkan dalam
Recana Kerja Tahunan (RENJA). Selain itupun Pemerintah Daerah memiliki
Dokumen Rencana Kerja yang berdasar dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah ( RPJMD ) dan akan menjadi dokumen Pemerintah sebagai dasar dalam
mengimplementasikan berbagai kebijakan pembangunan disegala Bidang baik
Pemerintahan, Pembangunan, Kemasyarakatan termasuk pihak dari Swasta,
Organisasi dan Lembaga-lembaga Sosial maupun Politik. Untuk itu Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara menyusun
Rencana Kerja Tahun 2013 dengan berdasar pada Rencana Strategis
(Renstra), Tugas Pokok dan Fungsi yang selanjutnya untuk penyusunan Rencana
Kegiatan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah ( RKA–PD ).

1.2 LANDASAN HUKUM

Dalam penyusunan Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Badan


Penanggulangan Bencana Daerah memiliki Landasan Hukum yaitu sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723)
6. Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang

2
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4725);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun
2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah & Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4741);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4815);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Nasional ( Lembaran Negara RI tahun 2008 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4725);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
14. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 – 2009 (lembaran
Negara Tahun 2005 Nomor11);
15. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan
Nomor 28 Tahun 2010; Nomor 0199/M PPN/04/2010; Nomor PMK
95/PMK 07/2010, tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan
Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;

3
18. Peraturan Bupati Minahasa Tenggara Nomor 4d Tahun 2011 tentang
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan penanggulangan Bencana
Daerah (Berita Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2011 Nomor
16);

1.3 MAKSUD dan TUJUAN.

Penulisan RENSTRA ini adalah untuk memberikan gambaran ruang lingkup


kewenangan dan urusan, visi, misi tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan,
program dan kegiatan penyelenggaraan penanggulangan bencana selama 5 tahun
kedepan yang akan dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara. Penyusunan Rencana Kerja ini dimaksud untuk
dijadikan suatu Dokumen perencanaan Tahunan dimana sebagai jabaran dari Visi
dan misi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Minahasa
Tenggara. 5 (Lima) tahun kedepan (tahun 2013 – 2018) dengan tujuan sebagai
berikut :
1. Memudahkan dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan,
pendidikan yang akan dibiayai dari APBS secara terpadu, terarah dan teratur.
2. Sebagai dasar acuan dalam penyusunan kebijakan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) untuk kurun waktu 5 (lima) tahun;
3. Mewujudkan singkronisasi, sinergitas dan keberlanjutan antara Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Minahasa
Tenggara 2013-2018 dengan Renstra BPBD Tahun 2013-2017 untuk
menciptakan visi, misi, tujuan, kebijakan, program dan kegiatan uang sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi BPBD Kabupaten Minahasa Tenggara.
4. Memberikan pedoman dan alat pengendalian kinerja dalam pelaksanaan
program dan kegiatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah pada tahun
2013-2018.
5. Penyesuaian dengan PP Nomor 18 tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah
sehingga dilakukan revisi Renstra 2013-2018.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Bab I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan latar belakang penyusunan RENSTRA BPBD
kabupaten Minahasa Tenggara seta mengemukakan landasan hukum yang
memayunginya, serta berisikan maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra
dan sistematika penyusunannya. Adapun urutannya sebagai berikut :
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan tujuan
1.4. Sistematika Penulisan

Bab II GAMBARAN UMUM PD


Bab ini mengulas Tgas, Fungsi dan Struktur PD BPBD kabupaten
Minahasa Tenggara dan menguraikan tentang tantangan dan peluang

4
pengembangan pelayanan BPBD Kabupaten Minahasa Tenggara. Adapun
sistematika urutannya sebagai berikut :
1.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi PD
1.2. Sumber Daya PD
1.3. Kinerja Pelayanan PD
1.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan PD

Bab III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI


Bab ini mengangkat isu-isu srategis BPBD Kabupaten Minahasa Tenggara
Dan mengidentifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi, menelaah
visi Misi dan Program Bupati . Adapun sistematika urutannya sebagai berikut :
1.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD
1.2. Telahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati terpilih
1.3. Telahan Renstra BNPB dan Renstra Provinsi/Kabupaten
1.4. Telahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
1.5. Penentuan Isu-isu Strategis

Bab IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS


Bab ini berisi tentang visi, misi, sasaran serta srategi kebijakan yang
dimiliki BPBD Kabupaten Minahasa Tenggara, adapun penjabaran dari bab ini :
1.1 Visi dan Misi PD
1.2 Tujuan dan Sasasran Jangka Menengah PD
1.3 Strategi dan Kebijakan

Bab V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA


Pada bab ini menguraikan tentang rencana program dan kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan dari rencana kegiatan BPBD
kabupaten Minahasa Tenggara dalam kurung waktu 5 (lima) tahun kedepan
yang disusun dalam bentuk matriks/tabel.

Bab VI IINDIKATOR KINERJA PD YANG MENGAJU PADA TUJUAN DAN SASARAN


DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada bab ini menguraikan indikator kinerja PD yang mengaju pada
tujuan dan sasaran RPJM dalam bentuk tabel.

Bab VII PENUTUP


Bab ini berisikan tentang ungkapan rasa syukur oleh tim penyusun
Renstra BPBD Kabupaten Minahasa Tenggara atas pelaksanaan proses
penyusunan yang berjalan dengan baik dari awal hingga akhir.

5
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PD

2.1 TUGAS DAN FUNGSI STRUKTUR ORGANISASI PD

BPBD kabupaten Minahasa Tenggara dikepalai oleh seorang Kepala BPBD


yang juga merupakan Kepala Sekretariat Daerah. Kepala BPBD memiliki salah
satu tugas utama yakni menetapkan pedoman dan pengarah terhadap usaha
penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan
darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi secara adil dan merata, dan bidang
pemadam kebakaran.
Dalam pelaksanaan tugas harian Kepala BPBD dibantu oleh Kepala
Pelaksana BPBD Kabupaten Minahasa Tenggara yang menduduki jabatan eselon
II. Selain itu BPBD Kabupaten Minahasa Tenggara juga dimotori oleh lima
pejabat esselon III Yakni Kepala Sekretariat BPBD, Kepala Bidang Pencegahan
dan Kesiapsiagaan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Kepala Bidang
Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran. Dalam
pelaksanaan tugas pakok dan fungsi bidang kesekretariatan dibantu oleh 2 (dua)
orang pejabat Eselon IV, yaitu sub bagian umum dan sub bagian keuangan dan
perencanaan. Pada bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Bidang Kedarutan
dan Logistik , Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi masing-masing memiliki 2
(dua) orang pejabat eselon IV.
Sesuai Peraturan Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara No. 21
tahun 2008 tentang Perubahan Pertama Perda No. 7 Tahun 2007 Tentang
Susunan Organisasi dan Struktur Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah mempunyai
susunan organisasi sebagai berikut :
a. Kepala Badan.
b. Pengarah & Kepala Pelaksana BPBD.
c. Sekretaris.
- Sub Bagian Umum.
- Sub bagian Keuangan.
d. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan.
- Sub Bidang Pencegahan
- Sub Bidang Kesiapsiagaan
e. Bidang Kedaruratan dan Logistik
- Sub Bidang Komando Tanggap Darurat dan Penanganan Korban Bencana
- Sub Bidang Logistik
f. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi
- Sub Bidang Bantuan Korban
- Sub Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi
g. Kelompok Jabatan Fungsional

6
TUGAS POKOK DAN FUNGSI.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara
mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut :

 Tugas Pokok yaitu : Melaksanakan Penyusunan dan Kebijakan Daerah di


Bidang Penanggulangan Bencana Daerah.

 Fungsi yaitu :
- Koordinasi penyelenggaraan penanggulangan bencana
- Komando penyelenggaraan penganggulangan bencana
- Pelaksana dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana

7
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PENANGGULANGAN
BENCANA DAERAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
KEPALA
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

PENGARAH
Instansi / Dinas : Profesional / Ahli :
- Dinas Kesehatan - KEPALA PELAKSANA
- Dinas Sosial -
- Dinas PU & SDA
Drs. Fery H. T. Uway, MM
- Dinas Perhubungan NIP. 19650610 199203 1 023
- Badan Kesbang & Linmas

SEKRETARIS
Jolli J. Tumiwa, SH, MH
NIP. 19840728 200902 1 003

..............................

SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN KEUANGAN

Ferah Lumbu Anjelia Onibala, S.IP


NIP. 196402231994032003 NIP. 19880221 201001 2 003

KEPALA BIDANG REHABILITASI &


KEPALA BIDANG PENCEGAHAN & KEPALA BIDANG KEDARURATAN &
REKONSTRUKSI
KESIAPSIAGAAN LOGISTIK
Sartje Kading, S.Pd
Dra. Esti Widiastuti, MM Erick Manaroinsong NIP. 19621204 198403 2 010
NIP. 19640928 199203 2 006 NIP. 19620113 198803 2 002
..............

SUB BIDANG SUB BIDANG KELOMPOK JABATAN SUB BIDANG


PENCEGAHAN BENCANA PENANGANAN DARURAT REHABILITASI
FUNGSIONAL
Lanny D. Wakidin, SH Farly A. F. Antou, Amd. Kep Bartholomeus K. Toiyo, SE
NIP. 19680610 200212 2 007 NIP. 19800421 200604 1 014 NIP. 19880221 201001 2 003

SUB BIDANG SUB BIDANG LOGISTIK


KESIAPSIAGAAN & PERALATAN
SUB BIDANG
Levie N. R. Korompu, AMG Deity M. Pangau, SH REKONSTRUKSI
NIP. 19761210 200604 2 006 NIP. 19800718 201001 2 004
Ventje K. Runtuwene, A.Mkl
NIP. 19640810 198803 1 014

8
2.2. SUMBER DAYA PD

1). Data Pegawai

Kondisi Kepegawaian Badan Penanggulangan Bencana Daerah


Berdasarkan Status Kepegawaian
No Status Kepegawaian Jumlah

1 Pegawai Negeri Sipil 18 orang

2 Tenaga Harian Lepas 6 orang

Jumlah 24 orang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara


memiliki jumlah pegawai sebagai berikut :

A. Pegawai Negeri Sipil = 18 (Delapan Belas) orang

1. Kepala Badan :
Nama : Drs. Fery H. T. Uway, MM
NIP : 196506101992031023
Pangkat/Gol.Ruang : Pembina Tkt. I / IVB

2. Sekretaris :
Nama : Jolli J. Tumiwa, SH, MH
NIP : 198407282009021003
Pangkat/Gol.Ruang : Penata Tkt. I / III/D

3. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan :


Nama : Dra. Esti Widiastuti, MM
NIP : 19640928 199203 2 006
Pangkat/Gol.Ruang : Pembina Tkt. I / IVb

4. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik :


Nama : Erik Manaroinsong
NIP : 19720316 199401 1 002
Pangkat/Gol.Ruang : Penata / IIIc

5. Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi :


Nama : Sartje Kading, SP.d
NIP : 19640928 199203 2 006
Pangkat/Gol.Ruang : Pembina Tkt. I / IVb

9
6. Kepala Sub Bagian Umum :
Nama : Ferah Lumbu
NIP : 19640223 199403 2 003
Pangkat/Gol.Ruang : Penata Muda / IIIa

7. Kepala Sub Bagian Keuangan :


Nama : Anjelia Onibala, S. IP
NIP : 19880221 201001 2 003
Pangkat/ Gol.RuanG : Penata Muda Tkt. I/ IIIb

8. Kepala Sub Bidang Kesiapsiagaan :


Nama : Lanny D. Wakidin, SH
NIP : 19680610 200212 2 007
Pangkat/Gol.Ruang : Penata Tkt. I/ IIId

9. Kepala Sub Bidang Pencegahan :


Nama : Levie N.R. Korompu, AMG
NIP : 197612102006042006
Pangkat/ Gol.Ruang : Penata Muda Tkt. I/ IIIb

10. Kepala Sub Bidang Komando Tanggap Darurat dan Penanggulangan Korban
Bencana:
Nama : Farly A. F. Antou, Amd. Kep
NIP : 19800421 200604 1 014
Pangkat/ Gol.Ruang : Penata Muda Tkt. I/ IIIb

11. Kepala Sub Bidang Logistik


Nama : Deity M. Pangau, SH
NIP : 19800718 201001 2 004
Pangkat/Gol.Ruang : Penata Muda Tkt. I/ IIIb

12. Kepala Sub Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi


Nama : Bartholomeus K. Toiyo, SE
NIP : 19800824 201001 1 006
Pangkat/Gol.Ruang : Penata Muda Tkt. I/ IIIb

13. Kepala Sub Bidang Bantuan Korban :


Nama : Ventje A. Runtuwene, A.Mkl
NIP : 19640810 198803 1 014
Pangkat/ Gol.Ruang : Penata Tkt I/ IIIc

14. Nama : Meijer W. Montol


NIP : 19620502 198907 1 003
Pangkat/Gol.Ruang : Pengatur Muda Tkt. I/ IIb

10
15. Nama : Arie Karahseran
NIP : 19690422 200701 1 021
Pangkat/Gol.Ruang : Pengatur Muda Tkt. I/ IIb

16. Nama : Arthur D. Maengkom


NIP : 19820824 201444 1 003
Pangkat/Gol.Ruang : Pengatur Muda/ IIa

17. Nama : Stenly S. Engka


NIP : 19830915 201411 1 002
Pangkat/Gol.Ruang : Pengatur Muda/ IIa

18. Nama : Siska Piri


NIP : 19750102 201608 2 001
Pangkat/Golongan : Pengatur Muda/ IIa

B. Tenaga Harian Lepas (THL) jumlah 6 (Enam) Orang yang Terdiri dari :
1. Nama : Michael Zougira
Jabatan : Tenaga Operasional (Sopir)
2. Nama : Donald Waas
Jabatan : Tenaga Operasional (Sopir)
3. Nama : Darwin Pandaleke
Jabatan : Sopir Kendaraan Dinas Kaban
4. Nama : Youdi J. Komalig
Jabatan : Tenaga Jasa Kebersihan.
5. Nama : Octaviani A. Sahelangi
Jabatan : Operator Komputer
6. Nama : Max Turang
Jabatan : Operator Speedboat

B). Tingkat Pendidikan Pegawai Negeri Sipil

Kondisi Kepegawaian ( PNS ) Badan Penanggulangan Bencana Daerah


Menurut Tingkat Kepegawaian, Golongan dan Ruang
No Tingkat Kepangkatan/Golongan/Ruang Jumlah

1 Pembina Tkt. I / IV b 3 orang

2 Pembina / IV a 2 orang

3 Penata Tkt. I / III d 4 orang

4 Penata / III c 2 orang

11
5 Penata Muda Tkt. I / III b 5 orang

6 Penata Muda / IIIa 1 orang

7 Pengatur / Iib 2 orang

Jumlah 20 orang

Berdasarkan tingkat diklat aparatur, pegawai negeri sipil ( PNS ) Badan


Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara adalah
sebagai berikut :
Kondisi Kepegawaian ( PNS ) Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Menurut Tingkat Keikutsertaan diklat Aparatur
No Tingkat Diklat Aparatur Jumlah

1 Diklat Pim III / Sederajat 2 orang

2 Diklat Pim IV / Sederajat 2 orang

Jumlah 4 Orang

C). Keadaan Perlengkapan


Sebagai unit kerja mengemban tugas dibidang penanggulangan
bencana tentunya sangat banyak bersentuhan dengan masyarakat, sarana
dan prasarana dalam menunjang operasional dilapangan menjadi sangat
penting mendapatkan perhatian , karena keterbatasan kinerja organisasi
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Saat ini Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah telah memiliki
Gedung Kantor yang dibangun dengan Anggaran dari APBN Tahun 2013.
Sarana dan prasana kantor Badan Penaggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara belum cukup untuk memaksimalkan daya
kerja dalam melaksanakan tugas penanggulangan bencana seperti personil,
kendaraan operasional, sarana kesiapsiagaan, sarana kedaruratan dan
logistik serta peralatan penunjang lainnya, kondisi ini perlu mendapat
perhatian dan dilengkapi guna membangun pencapaian Visi dan Misi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara.

12
Kondisi Perlengkapan Sarana dan Prasarana pada Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara
No Jenis / Nama Barang Jumlah Keterangan

1 Mobil Dinas Terios 1 unit

2 Mobil Resque 1 unit Bantuan BNPB

3 Mobil Damkar 1 Unit

4 Kursi Tamu 3 set

5 Meja Pimpinan 1 buah

6 Meja 1 biro 4 buah 1 bh rusak

7 Meja ½ biro 40 buah 19 rusak

8 Lemari arsip 4 buah

9 Filling Kabinet 4 buah

10 Kursi direksi/ kursi putar 5 buah 1 rusak

11 Kursi kerja besi 8 buah

12 Kursi kerja plastic 14 buah 3 rusak

13 Komputer PC 8 unit 5 rusak

14 Note Book 3 buah

15 Printer dan scanner 7 unit

16 Printer Fortable 1 unit Bantuan BNPB

17 Sepeda Motor 2 unit 1 rusak

18 AC ALDC 8 unit

19 TV dan Parabola 1 set

20 Handycam 1 buah Rusak

21 Proyektor / LCD 1 buah

22 Layar Proyektor 1 buah

13
23 Mesin Absensi 1 buah

24 Kulkas 2 pintu 1 buah

25 Tustel / kamera 1 buah Rusak

26 Handy Talk (HT) 6 buah 2 rusak

27 Tenda Posko 1 buah Bantuan BNPB

28 Tenda Keluarga 5 buah Bantuan BNPB

29 Tenda regu 3 buah Bantuan BNPB

30 Tenda pleton 2 buah Bantuan BNPB

31 Gedung Kantor 1 buah Bantuan Ditjen


PUM

32 Generator 2 buah Bantuan BNPB

33 Gergaji/Chainsaw 2 buah Bantuan BNPB

34 Gergaji/Chainsaw 1 buah

35 Perahu Karet tanpa mesin 1 buah Bantuan BNPB

36 Perahu karet pakai mesin 1 buah Bantuan BNPB

37 Peralatan TRC 5 set Bantuan BNPB

38 Printer Portable 1 unit Bantuan BNPB

39 Hardisk External Portable 1 unit Bantuan BNPB

40 Telepon satelit 1 unit Bantuan BNPB

41 GPS 1 unit Bantuan BNPB

42 HT 1 unit Bantuan BNPB

43 Desktop PC 1 unit Bantuan BNPB

44 Radio Komunikasi All Band 1 unit Bantuan BNPB

45 Printer/Fax/Scanner/Copy 1 unit Bantuan BNPB

14
46 Modem Internet External 1 unit Bantuan BNPB

47 Projector 1 unit Bantuan BNPB

48 UPS 1 unit Bantuan BNPB

49 Mesin Alkon dan Instlasi air 1 buah

50 Kipas angina 2 buah 1 rusak

51 Water Treatment 1 unit

52 Meter listrik dan instalasi 1 unit

53 Kabel Coek 2 buah

54 AC kendaraan mobil 1 buah

55 Flash Disk 1 buah Rusak

56 Join Konektor 4 buah

57 Power Suplay 2 buah

58 Gorden 1 set

59 Frinter Fortable 1 unit

Dari data inventaris sarana dan prasarana kerja diatas kuranglah


memadai untuk cakupan kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara dengan jumlah PNS 19 orang dan tenaga
kontrak 8 orang, maka dari itu upaya memaksimalkan kinerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara dibutuhkan
sarana dan prasarana yang cukup memadai dan mendukung.

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah


Penyelenggaraan penanggulangan bencana telah diatur dalam
Undang-Undang 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Yang
terbagi dalam beberapa tahap kegiatan yaitu pada saat pra bencana, saat
bencana dan pasca bencana. Keterkaitan antara kegiatan penanggulangan
bencana dapat dilihat di bawah ini :
Pra –Bencana
a. Pencegahan
b. Kesiapsiagaan
c. Peringatan dini

15
Darurat Bencana
a. Tanggap Darurat
b. Bantuan Darurat
c. Pemulihan Darurat

Pasca Bencana
a. Rehabilitasi
b. Rekonstruksi

Secara garis besar penyelenggaraan penanggulangan bencana dapat


dijelaskan sebagai berikut :
1. Pra bencana; tidak terjadi bencana
- Perencanaan penanggulangan bencana
- Pengurangan resiko bencana
- Pencegahan
- Pemaduan dalam perencanaan pembangunan
- Persyaratan analisis resiko bencana
- Pendidikan dan pelatihan
- Persyaratan standar teknis penanggulangan bencana
2. Terdapat potensi bencana
1). Mitigasi Bencana
- Pengaturan pembangunan, pembangunan infrastruktur dan tata
bangunan
- penyelenggaraan pendidikan, penyuluhan dan pelatihan secara
konvensional maupun moderen
2). Kesiapsiagaan
- penyiapan dan penyediaan barang pasokan pemenuhan kebutuhan
dasar

Kinerja Pelayanan Badan Penangulangan Bencana Daerah Kab.


Minahasa Tenggara dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

16
TABEL KINERJA PELAYANAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Indikator Kinerja sesuai Target Target Target Target Renstra PD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
NO Indikator
Tugas dan Fungsi PD SPM IKK Lainnya

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18 -19 -20

Jumlah peserta yang


1 mengikuti sosialiasi
penanggulangan bencana

Jumlah tanda rawan


2
bencana yang di pasang

Jumlah penangananan
3
darurat bencana

Jumlah kebutuhan
dasar/pokok bagi korban
4
bencana saat tanggap
darurat bencana

17
2.4. Tantantangan Dan Peluang Pengembangan Pelayanan PD
Untuk lebih memperkuat strategi Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam
pencapaian Visi dan Misi secara efektif dan efisien, maka dianalisis faktor-faktor yang
dianggap dapat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan dengan memperhitungkan
nilai-nilai yang berkembang dalam organisasi serta situasi dan kondisi lingkungannya.

Berikut Analisi SWOT untuk, dua arus utama penangulangan bencana, yaitu
Pelaksanaan Mitigasi Bencana dan Penangulangan Bencana .
a. Mitigasi Bencana
Internal Eksternal

(+) Kekuatan (+) Peluang


2.2 Sudah ada lembaga teknis 1. Peraturan perundang-
penangulangan bencana undangan tentang
(BPBD) penanggulangan bencana
2.3 Sinergitas antar tingkatan 2. Partisipasi masyarakat dan
pemerintahan instansi terkait dalam
penanggulangan bencana

(-) Kelemahan (-) Ancaman


1. Masih kurangya data dan 1. Curah hujan yang tinggi
informasi mengenai potensi 2. Kondisi topografi
daerah bencana. 3. Sulitnya akses menuju daerah
2. Belum terpetakannya daerah rawan bencana
rawan bencana 4. Terjadinya pembangunan
3. Kurangnya kompetensi SDM didaerah rawan bencana
aparat
4. Kurangnya anggaran untuk
simulasi/gladi penanggulangan
bencana

b. Penanggulangan Bencana
Internal Eksternal

(+) Kekuatan (+) Peluang


1. Tersedianya satuan tugas 1. Peraturan perundang-
penangulangan bencana undangan tentang
2. Sinergitas antar sektor penanggulangan bencana
terkait 2. Partisipasi masyarakat dan
instansi terkait dalam
penanggulangan bencana

18
(-) Kelemahan (-) Ancaman
1. Sulitnya jangkauan ke lokasi 1. Curah hujan yang tinggi
bencana 2. Kondisi topografi
2. Kurangnya sarana dan 3. Sulitnya akses menuju daerah
prasarana penunjang rawan bencana
4. Terjadinya pembangunan
didaerah rawan bencana

Melihat faktor-faktor yang diidentifikasi melalui analisi SWOT diatas, maka dapat
ditetapkan tantangan-tantangan yang akan dihadapi diantaranya :
1. Terjadinya anomali cuaca sebagai dampak dari pemanasan global
2. Kecenderungan terjadinyaperluasan lahan kritis yang disebabkan oleh berbagai
faktor
3. Dampak kegitan industri yang memicu terjadinya pencemaran lingkungan
4. Kondisi topografi wilayah
5. Masih banyaknya jalur akses kebeberapa lokasi rawan bencana yang tergolong
sulit
6. Kurangnya kesadaran masyarakat yang berdiam dan membangun pemukiman
didaerah rawan bencana
7. Belum terpadunya program penanggulangan bencana secara lintas sektor
8. Belum seragamnya persepsi lintas sektor untuk penanggulangan bencana
terpadu
9. Belum lengkapnya payung hukum dan peraturan teknis yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan penanggulangan bencana.
Meskipun tantangan yang dihadapi tergolong banyak namun disisi lain
terdapat berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan sebagai kunci keberhasilan
dalam rangka pengembangan kinerja BPBD, yaitu :
1. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan
2. Terbitnya aturan dan telah berdirinya lembaga penanggulangan bencana
3. Partisipasi masyarakat untuk turut serta dalam penanggulangan bencana
4. Terus dikembangkan konsep-konsep teknis penanggulangan bencana yang lebih
efektif.

19
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Persalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD

Badan Penanggulangan Bencana Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan


Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara No. 21 Tahun 2008 tentang Perubahan
Pertama Perda Nomor 7 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Teknis Kabupaten Minahasa Tenggara dengan tugas pokok dan fungsi
yaitu:
1. Melaksanakan Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah di Bidang
Penanggulangan Bencana
2. Koordinasi Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
3. Komando Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
4. Pelaksana dalam Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

Dalam Rangka Implementasi Pelaksanaan Tugas maka telah disusun


Rancangan Peraturan Bupati Kabupaten Minahasa Tenggara tentang uraian
Tugas Pokok dan Fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Untuk pelaksanaan tugas tersebut, Badan Penanggulangan Bencana
Daerah telah menyusun Rencana Strategis (Renrstra) PD tahun 2013-2018 serta
Rencana Kerja tahun 2013 dan Rencana Kegiatan Anggaran (RKA – PD) tahun
2013.
Permasalahan yang dihadapi oleh Badan Penangulangan Bencana Daerah
Kab. Minahasa Tenggara :
a. Belum memadainya kinerja aparat dan kelembagaan penanggulangan
bencana, karena masih terbatasnya sumber daya aparatur serta sarana
dan prasarana penanggulangan bencana
b. Belum adanya landasan hukum terkait penanggulangan bencana
c. Sulitnya merubah pendekatan penanggulangan bencana dari pendekatan
rensponsif ke pendekatan preventif
d. Pengurangan resiko bencana belum menjadi landasan dasar
pembangunan padahal hamper semua daerah di Kab. Minahasa Tenggara
rentan bencana
e. Penangulangan bencana masih bersifat sektoral dan kondisional, perlu
singkronisasi program dan kegiatan terkait penangulangan bencana
f. Minimnya alokasi anggaran dari APBD
g. Minimnya relawan siaga bencana.
h. Minimnya Kemampuan dan keterampilan teknis pemadam kebakaran
i. Rehabilitasi dan Rekonstruksi membutuhkan biaya yang cukup besar
j. Belum ada dukungan sumber daya yang memadai, jumlah anggaran,
prosedur, peralatan, sarana dan prasarana, personil
k. Laporan penanggulangan bencana yang belum mutahir, sehingga
menyulitkan proses tanggap darurat dan rehablitasi dan rekonstruksi.

20
Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


STANDAR PERMASALAHAN
ASPEK
CAPAIAN/KONDISI SAAT INI YANG DI EKSTERNAL KEWENANGAN
KAJIAN INTERNAL
GUNAKAN (DILUAR PD
(KEWENANGAN
KEWENANGAN
PD)
PD)
1 2 3 4 5 6
Gambaran Belum memadainya SPM Sumber Daya Landasan Minimnya
Pelayanan kinerja aparat dan Aparatur, Hukum alokasi anggaran
PD kelembagaan Anggaran, dari APBD
penanggulangan bencana, Kebijakan
karena masih terbatasnya
sumber daya aparatur
serta sarana dan
prasarana
penanggulangan bencana

Sumber Belum optimalnya UU No 24 Belum Penanganan Kurang


Dana anggaran untuk Tahun dilaksanakannya bencana yang optimalnya
penanganan prabencana, 2007 Pasal beberapa komrehensif pelaksanaan
tanggap darurat, dan 8 huruf d rencana memelurkan tugas dan fungsi
pasca bencana kegiatan sumberdana
disebabkan yang memadai
kurangnya
anggran

Pengurangan Belum adanya PP No 21 Dibutuhkan Belum adanya Belum adanya


Resiko kesepahaman antar Tahun kesepakatan kesepahaman Rencana Aksi
Bencana stakeholder untuk 2008 dengan antar Daerad (RAD)
melakukan aksi bersama stakeholder lain stakeholder untuk
pengurangan resiko dalam untuk pengurangan
bencana melaksanakan melakukan resiko bencana
langkah aksi bersama
pengurangan pengurangan
resiko bencana resiko
secara efektif bencana
Penanganan Belum Optimal UU No 24 Kurangnya Dibutuhkan Belum
Darurat Tahun Personil BPBD penanganan optimalnya TRC
Bencana 2007 & PP untuk cepat darurat
No 21 dalam darurat secara cepat
Tahun bencana dan akurat
2008

Rehabilitasi Belum Optimal UU NO 24 Anggaran belum Meningkatnya Belum


dan Tahun memadai tuntutan optimalnya
Rekonstruksi 2007 & PP masyarakat ketersediaan
No 21 pada anggaran
Tahun pascabencana
2008

21
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah
Terpilih

Periode pembangunan Kabupaten Minahasa Tenggara yang termuat pada


RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2013-2018 masuk dalam tahapan
kedua dan ketiga dari RPJPD Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2005-2025
yakni Tahap Pemantapan dan Tahap Percepatan (akselerasi). Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Minahasa Tahun 2013-2018
berusaha mengakomodir tidak hanya penyelesaian isu-isu strategis yang bersofat
lokal, namun juga isu-isu yang sifatnya regional, nasional bahkan global, yakni
reformasi birokrasi, percepatan penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan
masyarakat dan pembangunan manusia melalui pendidikan dan kesehatan,
peningkatan daya saing perekonomian daerah, peningkatan kualitas dan kuantitas
infrastruktur daerah serta pelestarian lingkungan hidup serta pengelolaan
keuangan dan aset daerah yang tertib, transparan dan akuntabel.
Visi menjelaskan arah atau suatu kondisi ideal di masa depan yang ingin
dicapai. Visi juga harus menjawab permasalahan pembangunan daerah dan/atau
isu strategis yang harus diselesaikan dalam jangka menengah searah dengan visi
dan arah pembangunan jangka panjang daerah. Dengan mempertimbangkan
kondisi daerah, permasalahan pembangunan, tantangan yang dihadapi serta isu-
isu strategis, dirumuskanlah visi Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2013-
2018, yakni :

“MITRA YANG BERDAULAT, BERDIKARI DAN BERKEPRIBADIAN”

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan


untuk mewujudkan visi. Misi Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2013-2018
yang disebut juga dengan 5 (lima) sukses adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kepemerintahan yang menjunjung supremasi hukum,
demokratis, professional dan melayani (Sukses Pemerintahan);
b. Meningkatkan Pelayanan pendidikan, kesehatan yang semakin berkualitas dan
Pemberdayaan Masyarakat (Sukses Pendidikan, Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat);
c. Mewujudkan Perekonomian yang handal berbasis potensi bahari, pertanian,
perkebunan (kelapa) dan pariwisata serta iklim investasi dan kesempatan
berusaha yang semakin kondusif (Sukses Perekonomian);
d. Mewujudkan infrastruktur publik yang berkwalitas, meningkatkan aksesibilitas
transportasi, telekomunikasi, energi listrik, air bersih, serta pemerataan

22
pembangunan hingga ke perkampungan dan pesisir (Sukses
Pembangunan);
e. Mewujudkan Lingkungan hidup yang asri, lestari, serta aman dari berbagai
resiko bencana (Sukses Lingkungan Hidup).
Misi yang sangat terkait dengan tugas dan fungsi badan Penangulangan
Bencana Daerah Kab. Minahasa Tenggara yaitu pada misi ke lima (5).

Tabel 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala
daerah Terpilih

VISI: MITRA YANG BERDAULAT, BERDIKARI DAN BERKEPRIBADIAN


Misi dan
Faktor Yang Mempengaruhi
Program
Permasalahan
No
KDH dan Wakil Pelayanan PD
Penghambat Pendorong
KDH terpilih

-1 -2 -3 -4 -5
Misi 5: Mewujudkan Lingkungan hidup yang asri, lestari, serta aman dari berbagai resiko
bencana (Sukses Lingkungan Hidup).
Belum adanya Belum adanya regulasi Dukungan
dukungan sumberdaya daerah sebagai landasan Pemerintah Pusat
Program yang memadai, jumlah hukum terkait terhadap
1 Penanganan anggaran, prosedur, penanggulangan bencana penanggulangan
Darurat peralatan, sarana dan bencana cukup
prasarana besar

Penanganan Bantuan Laporan Kejadian Adanya bantuan


terhadap korban bencana dan data korban peraltan dan
bencana pada masa yang terkena dampak logistik dari
darurat bencana masih belum sesuai pemerintah pusat,
belum sesuai harapan harapan sehingga
Program sekalipn dalam
baik soal kebutuhan menyulitkan proses
Pengelolaan jumlah yang
2 maupun jumlah tanggap darurat
Bantuan Darurat terbatas
bantuan terutama khususnya pemberian
Bencana
kepada kelompok yang bantuan kebutuhan
rentan dasar bagi korban
terdampak terutama bagi
kelompok rentan

Penanggulangan Belum adanya regulasi Adanya regulasi


bencana masih daerah sebagai landasan yang mengatur
Program bersifat sektoral, hukum terkait bahwa kebijakan
Peningkatan belum dilakukan penanggulangan bencana penanggulangan
3 Kesiapsiagaan secara terencana, bencana harus
dan Pencegahan terpadu, terkoordinasi
selaras dengan
Bencana dan menyeluruh.
kebijakan
pembanguna
nasional

23
4 Program Belum terbangunnya `Kurangnya sosialisasi Adanya regulasi
Pengurangan partisipasi dan serta pemberian yang mengatur
Resiko Bencana kemitraan publik serta pemahaman tentang bahwa
swasta dalam sistem peran serta pengurangan
penanggulangan publik/masyarakat dan resiko bencana
bencana swasta `sistem merupakan
penanggulangan bencana tanggung jawab
pemerintah dalam
penyelenggaraan
penanggulangan
bencana dengan
melibatkan
masyarakat dan
dunia usaha

5 Program Rehabilitasi dan Alokasi anggaran untuk Regulasi tentang


Pemulihan Daerah rekonstruksi pasaca penanganan pemulihan pemulihan daerah
Bencana bencana membutuhkan infrastruktur akibat pasca bencana
anggaran yang cukup bencana cenderung telah diatur dalam
besar diarahkan ke PD lain peraturan
pemerintah

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi


Dalam Renstra Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun 2015-
2020 diuraikan bahwa paradigm penanggulangan bencana yang menekankan pada
aspek tanggap darurat telah bergesser kepada paradigm manajemen resiko bencana
yang mempunyai kompetensi mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan.
Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang
meliputi penetapan kebijakan pembangunanyang beresiko timbulnya bencana, kegiatan
pencegahan bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi. Selanjutnya tiga upaya disebut
tahapan penanggulangan bencana.
Berdasarkan Undang-Undang Nonor 24 tahun 2007, penanggulangan bencana
merupakan urusan bersama pemerintah, masyarakat, dunia usaha, organisasi non
pemerintah internasional, serta seluruh pemangku kepentingan lainnya. Berkaitan
dengan implementasi penanggulangan dampak dan pengurangan resiko bencana
dalam manajemen risiko bencana, maka arah penanganannya dilaksanakan dengan
memadukan upaya-upayapenangan dan pengurangan resiko bencana secara
koprehensif dan sistematis dengan didukung oleh suatu komitmen yang kuat dari
semua pihak (stakeholders). Selain itu mampu mensinergikan kapasitas penanganan
dan pengurangan resiko bencana baik ditingkat pemerintah pusat, daerah hingga
lapisan-lapisan pada masyarakat. Sehingga secara substansial merupakan upaya yang
sistematis dalam menanggulangi dampak dan mengurangi risiko bencana yang

24
komprensif melalui satu rencana stategis yang tersusun sistematik dalam menampung
kebijakan, strategi, program dan kebijakan guna menjadi patokan pelaksanaan
kegiatan penanggulangan bencana selama 5 (lima) tahun kedepan secara bertahap.
Tujuan strategis BNPB untuk kurun waktu tahun 2010-2014 meliputi peningkatan
kemapuan penanggulangan bencana meliputi :
1. Mewujudkan ketangguhan masyarakat melalui peningkatan pengetahua,
kesadaran dan komitmen serta prilaku dan budaya sadar bencana
2. Mewujudkan system penyelenggaraan penanggulangan bencana yang handal,
mencakup penanganan pra bencana, tanggap darurat, dan pascabencana

Sasaran srategis BNPB bagi terwujudnya tujuan yang telah dicanangkan adalah :
1. Terwujudnya kesadaran, kesiapan dan kemampuan (pemerintah dan
masyarakat) dalam upaya penanggulangan bencana dan penanggulangan
bencana melalui peningkatan kapasitas ditingkat pusat dan daerah
2. Terwujudnya system penanganan kedaruratan bencanayang efektif melalui
peningkatan koordinasi penanganan kedaruratan, peningkatan sarana dan
prasarana pendukung, serta peningkatan system logistik dan peralatan
penanggulangan bencana yang efektif dan efisien.
3. Terwujudnya upaya rehabilitasi dan rekonstruksi yang baik disbanding
sebelum bencana, melalui peningkatan kapasitas perencanaan rehabilitasi
dan rekonstruksi yang handal.

Sedangkan arah kebijakan dan srategi BNPB dalam kegiatan peanggulangan


bencana adalah :
1. Terselenggaranya penanggulangan bencana yang terarah, terkoordinasi, terpadu
dan menyeluruh serta akuntabel;
2. Meningkatnya kesadaran dan kemampuan,dan kesiapsiagaan dalam menghadapi
bencana melalui pembentukan satuan reaksi cepat penanggulangan bencana;
3. Terselesaikannya penanganan kedaruratan korban bencana diwilayah
pascabencana secara cepat, tepat dan efektif serta terkoordinir/terpadu;
4. Terselesaikannya pemulihan sarana dan prasarana fisik dan non fisik diwilayah
pascabencana secara terpadu dan menyeluruh.

3.4. Penentuan Isu-isu Strategis


1. Perubahan paradigrangan penanggulangan bencana dari rensponsif ke
preventif, dimana penanggulangan bencana lebih bertitik berat didalam

25
perencanaan. Penanggulangan bencana lebih pada upaya-upaya pengurangan
resiko bencana, daripada merespon bencana yang terjadi.
2. Penyusuna Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana untuk dan koordinasi lintas sektor dalam tahap prabencana,
tanggap darurat bencana, rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.
3. Penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara sinergis dan komprensif
baik pemerintah, swasta maupun masyarakat. Penanggulangan bencana
adalah tanggung jawab semua pihak. Jadi tidak seutuhnya tanggung jawab
pemerintah/ Badan penanggulangan Bencana Daerah. Penangulangan
bencana harus dilaksanakan secara sinergi dan terkoordinasi.
4. Perlunya system penanggulangan bencana yang handal
5. Perlunya kapasitas penanggulangan bencana yang mumpuni. Bencana
berdampak besar dilintas sektor dan semua bidang. Menggangu kehidupan
masyarakat, oleh sebab itu semua lembaga, pihak, elemen yang terkait
dengan upaya penanggulangan bencana perlu meningkatkan kapasitas dalam
menghadapi bencana
6. Penanggulangan bencana hendaknya dijadikan sebuah dasar dalam
pembangunan kabupaten minahasa tenggara. Hal yang perlu
dipertimbangkan adalah perencanaan pembangunan yang mengurangi
kerentanan terhadap ancaman bencana.

26
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN-SASARAN STRATEGIS

5.1 VISI DAN MISI PERANKAT DAERAH

Visi
Visi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Minahasa
Tenggara tidak terlepas dari kondisi lingkungan internal dan eksternal serta
kedudukan , tugas dan fungsinya yang terpisahkan dari visi dan misi
pemerintah.

“Ketangguhan Kabupaten Minahasa Tenggara Dalam Menghadapi


Bencana ”

Dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Memenuhi sarana / prasarana yang cukup dalam rangka memenuhi


permintaan kebutuhan akan jasa penanganan bencana sebagai fungsi
penggerak dan pendorong pembangunan (Promotion Function)

2. Memiliki sarana / prasarana yang cukup dalam rangka memenuhi permintaan


kebutuhan jasa penanganan bencana dalam perannya sebagai fungsi
pelayanan Publik (Servicing Function)
a. Ketangguhan dalam arti memberikan rasa aman, nyaman serta selamat
dalam aktifitas masyarakat.
b. Mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi.

3. Penanggulangan Bencana mampu menembus seluruh pelosok daerah dan


membuka keterisolasian daerah sehingga tercipta interaksi antar daerah yang
mampu memberikan nilai tambah antar daerah.

Misi
Misi Badan Penanggulangan Daerah adalah :
1. Melindungi masyarakat dari ancaman bencana melalui pengurangan resiko
bencana
2. Membangun sistem penanggulangan bencana yang handal, ditunjang dengan
kemampuan sumberdaya manusia yang menguasai teknologi serta siap bekerja
secara terencana, terkoordinasi dan terpadu

5.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PD BPBD


TUJUAN

Dalam mewujudkan visi melaui pelaksanaan misi yang telah ditetapkan


maka perlu adanya kerangka yang jelas. Tujuan merupakan penjabaran atau
implementasi dari pernyataan Misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu satu sampai lima tahun. Penetapan tujuan dalam rencana strategis

27
didasarkan pada potensi dan permasalahan serta isu utama penanggulangan
bencana. Adapun rumusan tujuan didalam perencanaan strategis Badan
Penanggulangan Bencana :
1. Meminimalkan jumlah bencana dan jumlah korban bencana
2. Mempercepat Pelaksanaan dan Jangkauan Penanggulangan Bencana

SASARAN
Sasaran merupakan penjabaran tujuan secara terukur, dan dapat pula
diartikan sebagai pernyataan tentang kehendak yang sudah diidentifikasi,
dianalisi, dan diekspresiakan secara spesifik untuk menunjukan bagaimana hal
itu dapat dicapai dalam waktu dan sumber daya yang oleh Badan
Penanggulangan Bencana Daerah dalam jangka waktu setahun, sampai lima
tahun mendatang.
Penetapan sasaran dalam perumusan rencana strategis BPBD Minahasa
Tenggara mengacu dari tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, yang
menghasilkan sinergi positif dan berdampak positif pula pada pencapainya.
Adapun sasaran dalam rencana strategis BPBD Kabupaten Minahasa Tenggara
dapat dilihat dari penjabaran tujuan dan sasaran jangkah menengah BPBD
sebagai berikut : (Lihat tabel 4.1)

28
5.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Untuk mencapai misi ke lima (5) mewujudkan lingkungan idup yang asri,
lestari serta aman dari resiko bencana, Yaitu
1. Tujuan meminimalkan jumlah bencana dan jumlah korban bencana
dengan sasaran berkurangnya ancaman dan kerentanan di Kabupaten
Minahasa Tenggara, dengan strategi meningkatkan kesiapsiagaan
masyarakat dalam menghadapi bencana. Dengan kebijakan peningkatan
kesiapsiagaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan
bencana.
2. Tujuan mempercepat pelaksanaan dan jangkauan penanggulangan
bencana dengan sasaran terselenggaranya pelayanan cepat dan
perluasan jangkauan pelayanan bencana. Dengan strategi meningkatkan
kualitas pelayanan dan pencegahan terjadinya bencana, dengan kebijakan
peningkatan kualitas pelayanan pencegahan terjadinya bencana. Juga
dengan Meningkatnya pembangunan fasilitas publik yang terdampak
bencana dengan strategi Memulihkan kawasan/daerah pascabencana dan
kebijakan Identifikasi dan verifikasi kerusakan dan kerugian akibat
bencana.

TABEL 4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN PERANGKAT DAERAH


Misi 1 Melindungi masyarakat dari ancaman bencana melalui pengurangan resiko
bencana

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan


Meminimalkan Berkurangnya Meningkatkan Peningkatkan
jumlah bencana ancaman dan kesiapsiagaan kesiapsiagaan
dan jumlah kerentanan di masyarakat dalam masyarakat dalam
korban bencana Kabupaten pencegahan dan pencegahan dan
Minahasa Tenggara penanggulangan penanggulangan
bencana bencana

Misi 2 Membangun sistem penanggulangan bencana yang handal, ditunjang dengan


kemampuan sumberdaya manusia yang menguasai teknologi serta siap bekerja secara
terencana, terkoordinasi dan terpadu

Mempercepat Terselenggaranya Meningkatnya kualitas Peningkatan kualitas


pelaksanaan dan pelayanan cepat dan pelayanan pelayanan pencegahan
jangkauan perluasan jangkauan pencegahan terjadinya terjadinya bencana
penanggulangan penanggulangan bencana
bencana bencana

Meningkatnya Memulihkan Identifikasi dan


pembangunan kawasan/daerah verifikasi kerusakan
fasilitas publik yang pascabencana dan kerugian akibat
terdampak bencana bencana

29
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

MATRIKS PROGRAM PEMBIAYAAN APBD


Dari rumusan program dan kegiatan yang ditetapkan dalam kurung waktu 5
Tahun kedepan sangat membutuhkan dukungan anggaran yang memadai. Pagu
indikatif kegiatan penanggulangan bencana secara umum memiliki indicator pencapaian
yang harus dicapai oleh instansi yang terlibat dalam 5 (lima) tahun perencanaan ini
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

30
BAB VI
INDIKATOR KINERJA PD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
RPMJD

6.1 HUBUNGAN RENSTRA PD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA.

Rencana Strategis PD merupakan dokumen yang disusun dalam rangka


penyusunan strategis untuk kegiatan dan program kedepan. Pemerintah Daerah dalam
perencanaan Pembangunan Daerah, menyusun Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dimana dijadikan sebagai dokumen Pemerintah Daerah
yang dijadikan sebagai pedoman dan dasar serta acuan bagi Satuan Kerja Perangkat
Daerah (PD) dalam penyusunan Rencana Strategi (Renstra) yang disesuaikan dengan
tugas pokok dan fungsi, yang kemudian penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan
Rencana Kegiatan Anggaran (RKA). Selanjutnya dari penyusunan Rencana Kegiatan
Anggaran dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah inilah akan disusun (RAP).
Penyusunan Rencana Kerja PD Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Minahasa Tenggara yang sejalan dengan kebijakan dan program BNPB di
tingkat Pusat dan BPBD Propinsi yaitu :
1. Koordinasi penanganan bencana dengan stake holder;
2. Pemahaman tentang kerentanan masyarakat;
3. Keterpaduan penanganan bencana dalam perencanaan Pembangunan
Kabupaten Minahasa Tenggara;
4. Keterpaduan kegiatan-kegiatan pengurangan resiko bencana dengan
instansi terkait;
5. Mobilisasi pendanaan baik dari Pemerintah (APBN/APBD), bantuan dari
masyarakat dan sektor non pemerintah dan masyarakat internasional;
6. Alokasi tugas, kewenangan dan sumber daya yang tersedia.
Indicator kinerja Satuan Perangkat Daerah BPBD Kabupaten Minahasa Tenggara
dapat dilihat pada table dibawah ini :

31
BAB VI INDIKATOR KINERJA PD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

KONDISI
KONDIS
KINERJA
I KERJA TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
PADA
PADA
INDIKATOR AKHIR
AWAL
TAHU PERIODE
PERIOD TAHU TAHU TAHU TAHU
N RPJMD
E RPJMD N1 N2 N3 N5
4 (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Jumlah peserta
yang mengikuti
sosialiasi
penanggulangan
bencana
2 Jumlah tanda
rawan bencana 14 12 12 12 12 11 12
yang di pasang
3 Jumlah
penangananan 32 31 30 28 26 24 31
darurat bencana
4 Jumlah kebutuhan
dasar/pokok bagi
korban bencana 24 20 18 18 16 16 20
saat tanggap
darurat bencana
5 Jumlah proposal
pemulihan daerah
bencana yang
ditindaklanjuti

32
BAB VII
PENUTUP

Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten


Minahasa Tenggara Tahun 2014-2018 ini dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam
lima tahun dalam upaya penanggulangan bencana di daerah, sejak pra bencana, saat
bencana dan setelah terjadinya bencana.
Dokumen ini selalu dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan
Kabupaten Minahasa Tenggara dan perubahan-perubahan lingkungan dan kemajuan
yang mempengaruhi terjadinya bencana. Rencana Strategi ini juga memberikan ruang
bagi para Mitra Pemerintah untuk turut serta berkontribusi dan berpartisipasi aktif
dalam pembangunan budaya aman terhadap bencana di Kabupaten Minahasa
Tenggara.

Ratahan,

KEPALA PELAKSANA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA
DAERAH
KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

Drs. FERRY H.T UWAY, MM


Pembina Utama Muda
NIP. 19581006 199203 1 003

33
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia dan hikmat yang
diberikanNya maka Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara dapat diselesaikan.
Renstra ini memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan
kegiatan pembangunan disusun sesuai dengan tugas dan fungsi BPBD Kabupaten
Minahasa Tenggara, serta berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJMD) Kabupaten Minahasa Tenggara, yang diharapkan mampu memberikan
kontribusi pada proses pembangunan melalui penyelenggaraan penanggulangan
bencana.
Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan RENSTRA ini. Semoga RENSTRA Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara ini dapat dijadikan bahan dalam peningkatan pelayanan
kepada masyarakat untuk mewujudkan Kabupaten Minahasa Tenggara yang lebih baik.

KEPALA PELAKSANA BPBD


MINAHASA TENGGARA

Drs. FERY H.T UWAY, MM


PEMBINA UTAMA MUDA
NIP.196506101992031023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………….. ……… i


DAFTAR ISI……………………………………………………… ……… ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. 1
1. Latar Belakang……………………………………………….. ………… 1
2. Landasan Hukum………………………………………………………… 3
3. Maksud dan Tujuan……………………………………………………… 3
4. Sistematika Penulisan……………………………….. …………………. 4

BAB II GAMBARAN PELAYANAN……………………………. ………… 6


1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi………………………………… 6
2. Sumber Daya …………………………………………………………….. 9
3. Kinerja Pelayanan ………………………………………………………… 16
4. Tantangan dan PeluanG …………………………………………………. 16

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 18


1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi………….. 18

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SRATEGIS…………….. 19

1. Visi dan Misi PD ………………………………………………………. 19


2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PD ………………………… 20
3. Strategi dan Kebijakan…………………………………………………….. 21

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA 22


BAB VI INDIKATOR KINERJA PD YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN …………………………………………. 24
BAB VII PENUTUP…………………………………………………………. 26

ii
1
1
1
1
1
BAB VI
INDIKATOR KINERJA PD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPMJD

6.1 HUBUNGAN RENSTRA PD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA.

Rencana Strategis PD merupakan dokumen yang disusun dalam rangka


penyusunan strategis untuk kegiatan dan program kedepan. Pemerintah Daerah dalam
perencanaan Pembangunan Daerah, menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) dimana dijadikan sebagai dokumen Pemerintah Daerah yang dijadikan
sebagai pedoman dan dasar serta acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (PD) dalam
penyusunan Rencana Strategi (Renstra) yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi,
yang kemudian penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kegiatan Anggaran
(RKA). Selanjutnya dari penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah inilah akan disusun (RAP).
Penyusunan Rencana Kerja PD Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Minahasa Tenggara yang sejalan dengan kebijakan dan program BNPB di
tingkat Pusat dan BPBD Propinsi yaitu :
7. Koordinasi penanganan bencana dengan stake holder;
8. Pemahaman tentang kerentanan masyarakat;
9. Keterpaduan penanganan bencana dalam perencanaan Pembangunan
Kabupaten Minahasa Tenggara;
10. Keterpaduan kegiatan-kegiatan pengurangan resiko bencana dengan instansi
terkait;
11. Mobilisasi pendanaan baik dari Pemerintah (APBN/APBD), bantuan dari
masyarakat dan sektor non pemerintah dan masyarakat internasional;
12. Alokasi tugas, kewenangan dan sumber daya yang tersedia.

1
KONDISI
KONDISI
KINERJA
KERJA TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN PADA
PADA
NO INDIKATOR AKHIR
AWAL
PERIODE
PERIODE TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN RPJMD
RPJMD 1 2 3 4 5 (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Jumlah
Desa/Kelurahan yang 39 37 36 34 32 31 31
rawan banjir
2 Jumlah
Desa/Kelurahan yang 14 13 12 10 10 9 9
rawan longsor
3 Jumlah
Desa/Kelurahan yang
32 31 30 28 26 24 24
rawan letusan
gunung api soputan
4 Jumlah
Desa/Kelurahan yang
24 20 18 18 18 16 16
rawan gelombang
pasang
5 Tingkat waktu
tanggap (respon time
rate) daerah layanan 0% 0% 70% 80% 90% 100% 100%
wilayah Managemen
Kebaran (WMK)
6 IKM (Indeks
Kepuasan Layanan 0% 0% 80% 90% 95% 95% 95%
masyarakat)
7 Tingkat Kesiapan
Fasilitas dan
0% 0% 10% 30% 50% 80% 80%
Mobilitas Pemadam
Kebaran

1
BAB VII
PENUTUP

Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Minahasa


Tenggara Tahun 2013-2018 ini dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam lima tahun
dalam upaya penanggulangan bencana di daerah, sejak pra bencana, saat bencana dan
setelah terjadinya bencana.
Dokumen ini selalu dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan
Kabupaten Minahasa Tenggara dan perubahan-perubahan lingkungan dan kemajuan
yang mempengaruhi terjadinya bencana. Rencana Strategi ini juga memberikan ruang
bagi para Mitra Pemerintah untuk turut serta berkontribusi dan berpartisipasi aktif dalam
pembangunan budaya aman terhadap bencana di Kabupaten Minahasa Tenggara.

Ratahan,

KEPALA PELAKSANA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

Jopi A. Mokodaser, SH
Pembina Tkt I/ IVb
NIP. 19581006 199203 1 003

1
RENCANA STRATEGIS
(RENSTRA)
TAHUN ANGGARAN
2014-2018

KABUPATEN MINAHASA TENGGARA


BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
(BPBD)

2
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDAAN INDIKATIF
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

DATA UNIT
INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KERJA
PADA Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode
PROGRAM DAN PROGRAM TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 SKPD
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN KODE TAHUN Renstra SKPD LOKASI
KEGIATAN (OUTCOME) DAN PENANG
KEGIATAN (OUTPUT) AWAL GUNGJA
PERENCAN WAB
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
AAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (20) (21)
Melaksanakan Meningkatnya Peningkatan Program Administrasi Tertibnya
Pelayanan Pelayanan Pelayanan Perkantoran Administrasi 90% 100% 274.738.966 100% 134.930.500 100% 210.182.500 100% 231.200.750 100% 265.881.522 100% 1.116.934.238 BPBD BPBD
administrasi Administrasi Administrasi Perkantoran
perkantoran Perkantoran Perkantoran 1. Penyediaan Tersedianya
dikantor BPBD Kebutuhan Kebutuhan
90% 100% 36.341.600 100% 64.607.200 100% 89.987.200 100% 98.985.920 100% 113.833.808 100% 403.755.728 BPBD BPBD
Administrasi Umum Administrasi Umum

2. Penyediaan Tersedianya
Kebutuhan Kebutuhan
90% 100% 36.341.600 100% 21.161.700 100% 30.589.300 100% 33.648.230 100% 38.695.464 100% 160.436.294 BPBD BPBD
Administrasi Keuangan Administrasi
Keuangan
3. Penyediaan Tersedianya
Kebutuhan Kebutuhan
90% 100% 36.341.600 100% 4.035.600 100% 6.500.000 100% 7.150.000 100% 8.222.500 100% 62.249.700 BPBD BPBD
Administras barang Administrasi Barang
dan Jasa dan Jasa
4. Penyediaan Tersedianya
Kebutuhan Kebutuhan
90% 100% 44.097.566 100% 2.260.000 100% 2.266.000 100% 2.492.600 100% 2.866.490 100% 53.982.656 BPBD BPBD
Administrasi Administrasi
kepegawaian Kepegawaian
5. Penataan Kearsipan Terlaksananya
Penataan Kearsipan 90% 100% 36.341.600 100% 4.440.000 100% 4.440.000 100% 4.884.000 100% 5.617.260 100% 55.722.860 BPBD

6. Penunjang Terwujudnya Rapat


Pelaksanaan Rapat Koordinasi dan
90% 100% 85.275.000 100% 38.420.000 100% 76.400.000 100% 84.040.000 100% 96.646.000 100% 380.781.000 BPBD
Koordinasi dan Konsultasi
Konsultasi
Melaksanakan Meningkatnya Peningkatan Program Peningkatan Meningkatnya
Penyediaan dan Penyediaan dan Penyediaan dan Sarana dan Prasarana Kinerja Pelayanan
Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Sarana Aparatur Publik ; Jumlah
Sarana dan Sarana dan dan Prasarana Pengaduan 30% 100% 1.096.192.000 100% 117.064.500 100% 96.617.500 100% 130.617.500 100% 1.701.710.125 100% 6.090.529.250 BPBD
Prasarana Prasarana Aparatur Masyarakat
Aparatur Aparatur terhadap Kinerja
Dinas
1.Pengadaan Lancarnya
Kendaraan Dinas Pelaksanaan Tugas I Unit 1 Unit 1 Unit
0 Unit - - 18.456.780 - - 20.000.000 22.000.000 3 Unit 60.456.780 BPBD
Oprasional Pegawai Motor Motor Motor

2. Pengadaan Tersedianya
Perlengkapan gedung Perlengkapan 90% - - 100% 6.369.000 100% 10.000.000 100% 12.000.000 100% 13.800.000 80% 42.169.000 BPBD
Kantor Gedung kantor
3. Pengadaan Tersedianya
90% 100% 61.734.800 100% 67.621.220 100% 60.000.000 100% 69.000.000 100% 79.350.000 100% 337.706.020 BPBD
Peralatan Gedung Peralatan Gedung
Kantor Kantor
4. Pemeliharaan Terpeliharanya
Rutin/Berkala Kendaraan
90% 100% 4.000.000 100% 24.617.500 100% 26.617.500 100% 29.617.500 100% 34.060.125 100% 118.912.625 BPBD
kendaraan Dinas/ Dinas/Oprasional
Oprasional
5.Pengadaan Mobil Tersediannya Mobil
Pemadam kebakaran Pemadam Kebakaran 0 Unit 1 Unit 1.000.000.000 - - - 1 Unit 1.200.000.000 1 Unit 1.380.000.000 3 Unit 3.580.000.000 BPBD

5. Pengadaan Terlaksananya
Bangunan Garasi Pembangunan - - - - - 1 Paket 150.000.000 - - 1 Paket 172.500.000 2 Paket 322.500.000 BPBD
Garasi
6. Service Peralatan Terperliharanya
Kerja Peralatan Kerja - - - - - - - 100% 5.000.000 100% 5.500.000 100% 10.500.000 BPBD

Melaksanakan Meningkatnya Peningkatan Disiplin Program Peningkatan Prosentase PNS Yang


Disiplin Disiplin Aparatur Aparatur Disiplin Aparatur Tidak Pernah 80% - - 100% 10.000.000 100% 26.000.000 100% 30.550.000 100% 35.132.500 80% 101.682.500 BPBD
Aparatur Mendapat Teguran
dari Total PNS
1. Pengadaan Pakaian Tersedianya Pakaian
Dinas Beserta Dinas PNS dan 80% - - 1 Paket 10.000.000 1 Paket 11.000.000 2 paket 13.300.000 2 Paket 15.295.000 80% 49.595.000 BPBD
Perlengkapannya Perlengkapannya

2. pengadaan PakaianTersedianya Pakaian


Khusus Hari-hari Khusus hari-hari 80% - - - - 100% 15.000.000 100% 17.250.000 100% 19.837.500 60% 52.087.500 BPBD
Tertentu Tertentu
Meningkatnya Peningkatan Program Penyediaan Tersedianya Bahan
Pengetahuan Pemahaman Bahan Bacaan Bacaan dan Rujukan
Aparatur Peraturan diBidang Peraturan Perundang-Peraturan - - - - - - - 100% 200.000.000 - - 100% 200.000.000 BPBD
Penanggulangan Penanggulangan undangan Perundang-
Bencana Bencana undangan
Kegiatan Penyusunan Tersusunnya
Peraturan Daerah Peraturan Daerah
Penanggulangan Penanggulangan - - - - - - - 100% 200.000.000 - - 100% 200.000.000 BPBD
Bencana Bencana

Melaksanakan Meningkatnya Peningkatan Hasil Program Peningkatan Cakupan Pelaporan


Pelaporan Hasil Pelaporan Pelaporan Capaian Pengembangan Sistem Capaian Kinerja dan
Capaian Kinerja Capaian Kinerja Kinerja dan Keuangan Pelaporan Capaian Keuangan ;
dan Keuangan dan Keuangan Kinerja dan Keuangan Laporan/Tahun - 2 Laporan 5.000.000 3 Laporan 7.500.000 3 Laporan 6.000.000 4 Laporan 10.000.000 5 Laporan 11.000.000 39.500.000 BPBD
17 Laporan
Sesuai Peraturan
Perundang-
Undangan

1. Penyusunan Laporan Tersusunya Laporan


Capaian Kinerja dan Capaian Kinerja dan
Ikthisar Realisasi Ikhtisar Realisasi - 1 Laporan 2.500.000 1 Laporan 2.500.000 1 Laporan 2.000.000 1 Laporan 2.500.000 1 Laporan 2.750.000 5 Laporan 12.250.000 BPBD
Kinerja SKPD Kinerja SKPD

2. Penyusunan 2. Tersusunnya
Pelaporan Keuangan Pelaporan Keuangan
Semesteran Semesteran - 1 Laporan 2.500.000 1 Laporan 2.500.000 1 Laporan 2.000.000 1 Laporan 2.500.000 1 Laporan 2.750.000 5 Laporan 24.500.000 BPBD

3. Penyusunan 3. Tersusunnya
Rencana Kerja Rencana Kerja
Anggaran Anggaran - - - - - - - 1 Laporan 2.500.000 1 Laporan 2.750.000 2 Laporan 5.250.000 BPBD
4. Penyusunan 3. Tersusunnya
Pelaporan Keuangan Pelaporan Keuangan
- - - 1 Laporan 2.500.000 1 Laporan 2.000.000 1 Laporan 2.500.000 1 Laporan 2.750.000 4 Laporan 9.750.000 BPBD
Akhir Tahun Akhir Tahun

Mempercepat Meningkatkan Jumlah penanganan Program Penanganan Prosentase


Pelaksanaan kualitas darurat bencana Darurat penanganan
dan Jangkauan pelayanan dan (Jumlah SK) Bencana Pada Masa 20% 100% 15.000.000 100% 29.230.000 100% 35.000.000 100% 93.750.000 100% 53.062.500 100% 215.767.500 BPBD
Penanggulangan pencegahan Tanggap Darurat
Bencana terjadinya
bencana,
1. Oprasional Tanggap Tersedianya Dana
Darurat Oprasional Tanggap 20% 100% 5.000.000 100% 29.230.000 100% 25.000.000 100% 28.750.000 100% 33.062.500 100% 121.042.500 BPBD
darurat
2. Evakuasi Korban Terevakuasinya
Bencana Korban Bencana 20% 100% 15.000.000 - - 100% 10.000.000 100% 15.000.000 100% 20.000.000 100% 44.725.000 BPBD

3. Kegiatan Konsolidasi Terlaksananya


Tim Komando Tanggap Konsolidasi Tim
Darurat Komando Tanggap - - - - - - - 100% 50.000.000 - - 100% 50.000.000 BPBD
Darurat
Program Penggelolaan Adanya Akurasi Data
Bantuan Darurat Pengolahan Logistik
Bencana - - - - - - - 100% 30.000.000 100% 60.000.000 100% 90.000.000 BPBD

Penyiapan dan Tersedianya


Penyediaan Kebutuhan Kebutuhan Dasar
Dasar Pada Masa Pada Masa darurat - - - - - - - 100% 30.000.000 100% 33.000.000 100% 63.000.000 BPBD
Darurat

Meminimalkan Meningkatkan Jumlah peserta Program Peningkatan Prosentase


jumlah bencana kualitas sosialisasi dan Kesiapsiagaan dan Pelaksanaan
dan jumlah pelayanan dan simulasi Pencegahan Bencana Peningkatan 100% 100% 89.500.000 100% 61.580.000 100% 30.000.000 100% 213.000.000 100% 242.675.000 100% 646.755.000 BPBD
korban bencana pencegahan penanggulangan Kesipsiagaan dan
terjadinya bencana Pencegahan Bencana
bencana,
1. Sosialisasi Tingginya Kesadaran
Pencegahan Bencana dan Kewaspadaan
Masyarakat
Menghadapi 90% 100% 45.000.000 100% 29.230.000 - - 100% 36.000.000 100% 45.000.000 100% 155.230.000 BPBD
Ancaman dan Resiko
Bencana

2. Simulasi Terlaksanannya
Kesiapsiagaan Sosialisai Potensi
Penanggulangan dan Gladi/Simulasn 50 Org 80 Org 44.500.000 100 Org 32.350.000 100 Org 30.000.000 125 Org 34.500.000 150 Org 39.675.000 455 Org 181.025.000 BPBD
Bencana Bencana

Jumlah tanda rawan 3. Penggadaan Rambu- Adanya Jalur


bencana yang di Rambu Jalur Evakuasi Evakuasi dan Tanda
pasang tanda-tanda Peringatan Daerah - - - - - 8 Rambu 10.000.000 10 Rambu 12.500.000 12 Tanda 15.000.000 20 Tanda 37.500.000 BPBD
Peringatan Bahaya Rawan Bencana
diDaerah Rawan
Bencana
4. Kegiatan Jumlah Desa Daerah
Pencegahan dan Rawan Bencana Yang
Mitigasi Bencana Terpantau - - - - - - - 10 Desa 30.000.000 10 Desa 33.000.000 20 Desa 63.000.000 BPBD
5. KegiatanPenyusunan Tersusunnya
Rencana Kontinjensi Rencana Kontijensi
Penanggulangan - - - - - - - 1 Kegiatan 100.000.000 1 Kegiatan 110.000.000 2 Kegiatan 210.000.000 BPBD
Bencana

Program Pengurangan Terlaksananya


Resiko Bencana Pengurangan Resiko
Bencana Dalam - - - - - - - 2 Kegiatan 30.000.000 2 Kegiatan 33.000.000 4 Kegiatan 168.000.000 BPBD
Penanggulangan
Bencana

Kegiatan Kerjasama Terlaksananya


Pengurangan Resiko Kesepakatan
Bencana Kerjasama - - - - - - - 1 Kegiatan 30.000.000 1 Kegiatan 33.000.000 2 Kegiatan 63.000.000 BPBD
Pengurangan Resiko
Bencana
Peringatan Bulan Bakti Terikutsertanya
Pengurangan Resiko Dalam Kegiatan
Bencana Bulan Bakti - - - - - - - 1 Kegiatan 50.000.000 1 Kegiatan 55.000.000 2 Kegiatan 105.000.000 BPBD
Pengurangan Resiko
Bencana
Meningkatnya Jumlah dokumen Program Pemulihan Prosentase fasilitas
Pembangunan proposal pemulihan Daerah Bencana publik yang
Fasilitas Publik daerah bencana yang diperbaiki 90% 100% 20.825.000 100% - 100% 30.000.000 100% 233.000.000 100% 366.300.000 100% 673.175.000 BPBD
yang Terdampak ditindak lanjuti
Bencana
kegiatan Identifikasi Tersedianya Data
dan Verifikasi Kerusakan dan 1 1 1 1
Kerusakan dan Kerugian Akibat - 20.825.000 23.050.000 30.000.000 33.000.000 1 Dokumen 36.300.000 5 Dokumen 143.175.000 BPBD
Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen
Kerugian Akibat Bencana
Bencana
Kegiatan Perbaikan Terciptanya
Lingkungan Lingkungan Yang
Pascabencana Nyaman, Sehat
dan Bersih - - - - - 100% 50.000.000 100% 55.000.000 100% 105.000.000 BPBD
Pascabencana

Kegiatan Perbaikan Terlaksananya


Sarana dan Prasarana Perbaikan Sarana
Pascabencana dan Prasarana - - - - - 100% 50.000.000 100% 75.000.000 100% 125.000.000 BPBD
Pascabencana

Kegiatan Perbaikan Terlaksananya


Rumah Masyarakat Perbaikan Kerusakan
Pascabencana Rumah
Pascabencana
- - - - - 100% 50.000.000 100% 100.000.000 100% 150.000.000 BPBD
Kegiatan Pemulihan Terlaksananya
Sosial Psikologis Proses Pemulihan
Pascabencana Psikologis Korban
Bencana - - - - - 100% 50.000.000 100% 100.000.000 100% 150.000.000 BPBD
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH
TARGET KINERJA SASARAN PADA
NO TUJUAN INDIKATOR TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TAHUN KE
1 2 3 4 5
1 Meminimalkan Prosentase Berkurangnya Jumlah peserta
jumlah bencana peningkatan kapasitas ancaman dan sosialisasi dan simulasi
1OO
dan jumlah korban dan partisipasi kerentanan penanggulangan Org
1OO Org 1OO Org 1OO Org 1OO Org
bencana masyarat bencana di bencana
Kab. Minahasa
Tenggara Jumlah tanda rawan
bencana yang di pasang 12 24

2 Mempercepat Prosentase kapasitas Meningkatkan Jumlah penanganan


Pelaksanaan dan respon tanggap kualitas darurat bencana (Jumlah 10 SK 8 SK 8 SK 7 SK 7 SK
Jangkauan darurat pelayanan dan SK)
Penanggulangan pencegahan Jumlah Kebutuhan Dasar
Bencana terjadinya (logistic) yang diberikan
bencana, kepada korban bencana 200 100 100 100 100

Meningkatnya Jumlah dokumen


pembangunan proposal pemulihan
fasilias publik daerah bencana yang
1 1 1 1 1
yang ditindak lanjuti
terdampak
bencana

Anda mungkin juga menyukai