Anda di halaman 1dari 17

rrlit-

-u

"*^'1-v$s#i#E,I,X1ff
PROVTNSI
TENGGARA
pERAruRAn
"*ffir5$?lH* Tllf*"^
*HTf- BELN{JA DAERAIT
Ar{GGARAT{
Tfli,HlIH;* r"r,
ESA
DEI{GAN RAIIIIAT
TUIIAN YANG TIAHA

BI'PATI MIITAIIASA TENGGARA'

ketentuan pasal 311 avat


(1)
a. bahrva untuk melaksanakan
Menimbang : Tahun 2Ol4 tentang
Undang-Undang Nomor
23
PemerintahanDaerah,sebagaimanatelahdiubahbeberapa
Undang-undang Nomor 9 Tahun 20i5
kali, terakhir dengan
atas Undang-Undang Nomor 23
tentang Perubahan Kedua
104 ayat
Daerah dan pasal
Tahun 2014 tentang Pemerintaha-n
12 Tahun 2019 tentang
(1) Peraturan Pemerintah Nomor
Bupati wajib mengajukan
Pengelolaan Keuangan Daerah'
tentang Anggaran Pendapatan
Rancangan Peraturan Daerah
Anggarat 2O2l kepada
dan Belanja Daerah (APBD) Tahun
DewanPer.waki]anRak}.atDaerah(DPRD)untukmemperoleh
persetujuan bersama;
tentang Anggaran
b. bahrva Rancangan Peraturan Daerah
PendapatandanBelanjaDaerah(APBD)yangdiajukan
sebagaimana dimaksud pada huruf a'
merupakan
Daerah Tahun
perwujudan dari Rencana Kerja Pemerintah
APBD serta
2021 yang dijabarkan ke dalam Kebijakan Umum
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang telah
disepakati Pemerintah Daerah bersama DPRD pada tanggal
18 bulan November tahun 2O20;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun Anggaran 2O21
l-
Menglngat 1. Undang-Undang Nomor 09 Tahun 2OOT tentang
Pembentukan Kabupaten Minahasa Tenggara Di provinsi
Sulawesi Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2OO7 Nomor 1l);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2OO3 tentang Keuangan
Negara (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan kmbaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286)
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OO4 tentang
Perbendatraraan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OO4 tentang Sistem
Perencanaan pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Iembaran Negara Republik Indonesia Nomor aa2fil;
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang
Perimbangan Keuangan Antara pemerintah pusat
dan
Pemerintah Daerah (kmbaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 443g);
6. Undang-Undang Nomor 2g Tahun 2009 tentang pajak
Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara
Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran
Negara republik Indonesia Nomor 5049);
7. Undang-Undang Nomor 2J Tahun 2Ol4 tentang
Pemerintahan Daera-h (Iembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
L€mbaxan
Negara Repubhk Indonesia Nomor 5Sg7),
sebagaima:ra
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang_
Undang Nomor 9 tahun 20lS tentang perubahan
Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang
Pemerintahan Daerah (Iembaran Negara
Republik
lndonesia Tahun 2Ol5 Nomor 5g, Tambahan
lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
8. Feraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang
Kedudukan Keuangan Kepala Daerah darr Wakil Kepala
Daerah (Iembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O0O
Nomor 210, Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 402E);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan l€.yanan Umum
sebageima4a telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia nomor 74 Tahun 2012 tentang
Petubahan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(Irmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
171, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5340);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 Tentang
Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Nega.ra
Republik Indonesia Nomor 4575);
I l.Peraturan Pemerintah Nomor 3
Tahun 2OO7 tentang
laporan Penyelenggaraan pemerintah Daerah kepada
Pemerintah, taporan Keterangan pertanggungiawaban
Kepala Daerah Kepada Dewan perwakilan Ralcyat Daerah,
dan Informasi Laporan Penyelenggaraan pemerintah
Daerah Kepada Masyarakat (Iembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan l.embaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang
Bantuan Keuangan Partai Folitik (lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2fi)7 Nomor lg, Tambahan
kmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4972),
sebagaimana telah diubah beberapa. kali terakhir dengan
Peraturan Femerintah Nomor I Tahun 2O1g tentang
Perubahan Kedua atas Feraturan Femerintah Nomor 5
Tahun 2OOg tentang Bantuan Keuangan Kepada partai
Politik;
l3.Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2OlO tentang Tata
Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan
keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah
Provinsi Sulawesi Utara;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2OlO tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2O1O Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);
l5.Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentant
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan pemerintah
Daerah (Iembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol7
Nomor 73, Tambahan lcmbaran Negara Republik
Indonesia nomor 6041);
l6.Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2Ol7 tentang Hak
Keuangan dan Administrasi Pimpinan dan Anggota Dewan
Perwakilan Ralcyat Daerah (Iembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2Ol7 Nomor lO6);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2Ol9 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2Ol9 Nomor 42);
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2007
tentang Tata Cara Evaluasi Rancangan peraturan daerah
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan
Rancangan Peraturan Kepata Daerah tentang penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaiman
telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 36 Tahun 20ll tentang perubahan atas peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2Ol1 tentang Tata
Cara Evaluasi Rancangan peraturan Daerah tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Rancangan
Peraturan Kepala Daeratr tentang Fenjabaran Anggaran
Pendapata:: dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2Ol I Nomor 52S);
l9.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tatrun
20ll
tentang Pedoman Femberian Hibah dan Bantuan Sosial
yang Bersumber Dari Anggaran pendapa.tan dan
Belanja
Daerah, sebagaiman telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 99 Tahun
2Ol9 tentang perubahan Kelima Atas peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 20ll tentang pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2O1g Nomor 565);
2o.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2Ol2
Tentang Pedoman pengelolaan investasi pemerintah
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 754);
2l.Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 62 tahun 2Ol7
tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah
serta Pelalsanaan dan pertanggungiawaban Dana
Operaional (berita negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 1067f;
22.Peraturan Menteri DaLam Negeri Nomor 36 Tahun
20lg
tentang Tata Cara penghitungan, penganggaran Dalam
Anggaran Pendapaan dan Belanja Daerah, dan
Tertib
Administrasi pengajuan, penyaluran, dan Laporan
Pertanggungiawaban penggunaan Bantuan Keuangan
Partai politik;
23.Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 64
Tehun 2O2O
tentang Pedoman penyusunan Anggamn pendapa.tan
dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021;
24.(eputusan Gubemur Sutawesi Utara Nomor
371 Tahun
2020 tentang Evaluasi Rancangan peraturan Daerah
I(abupaten Minahasa Tenggara tentang Anggaran
Pendapa.tan dan Belanja Daerah I(abupaten
Minahasa
Tenggara Tahun Angsaran 2O2l (Lembaran
Daerah
Kabupaten minahasa ?enggara Tahun 2020 Nomor
134).

t"
DG-g.'l penetqiurn bergsga
DETAil PERYAT:II,AT RAEYAjr DAERAII UITAEASA TEII(X}ARA
dan
BI'PATI UIXAIIASA TEI| GGIARA

MEUUTUSI(AJT

Menetapkan : PERATUIIAIT DAERAE rABIrpr.TErf uIrAEAsa


rErc.,ARA
TEITTAXG PERUBASAIT ArGGARA,r PEITDAPATAI|
DAII
BEI,AITT'A DAERAII TAIIIff AI|GCANAT 2qI1.

pasal I
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1) Daerah adalah I(abupaten Minahasa Tenggara.
2) Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan
urusan pemerintahan oleh
Pemerintah Daerah dan Dewan perwakilan
Rakyat Daerah menurut asas
otonomi dar tugas pembantuan dengan prinsip
otonomi seruas-ruasnya
dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia selagaima;ra
dimaksud dalam undang-undang Dasar Negnra
Republik Indonesia Tahun
1945.
3) Pemerintah Daerah adalah Bupati Siak
dan perangt<at Daerah sebagai Unsur
Penyelenggara pemerintahan Daerah.
4) Kepala Daerah adalah Bupati Minahasa Tenggara.
5) Dewan perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan perwakiran
Rakyat Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara.
6) Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disinSkat A'BD
adarah rencana keuangan tahunan pemerintahan
daerah yang dibahas dan
disetujui bersama oleh pemerintah daerah
dan DpRD, dan ditetapkan dengan
peratur:an daerah.
7) Perangkat Daerah adalah perangkat
daerah pada pemerintah daerah selaku
pengguna anggaran/pengguna
barang.
8) organisasi perangkat Daerah selanjutnya
disingkat opD adalah perangkat
daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna
anggaran/pengguna
barang, yang juga melaksanakan pengelolaan
keuangan daerah
9) Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat ppKD adalah
kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah yang selanjutnya disebut
dengan kepala sKPKD yang mempunyai tuga.s melaksanakan pengelolaan
APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah.
10) Bendahara umum Daerah yang selanjutnya disingkat BUD adalatr ppKD yang
bertindak dalam kapasitas sebagai bendahara umum daerah.
Il) Bendahara Pengeluaran adalah pejabat yang ditunjuk menerima,
menyimpan, membayar, menatausahal€n, dan memperta,ggungiawabkan
dalam rangka pelaksanaan ApBD.

Pasal 2
APBD teFdiri atas pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah.
APBD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun Anggaran 2020 bedumlah Rp.
731.565.788.972,- terdiri atas pendapatan daerah, belaqia daerah, dan
pembiayaan daerah dengan rincian scbagai berikut:
a. Pendapatan Daerah Rp. 731.565.7a9.g72,_
b. Belanja Daerah Rp. 731.166.122.gg1,_
Delisit/Surplus Rp. 399.616.091,_
c. Fembiayaan Daerah
l. Penerimaan Rp. 20.727.050.526,_
2. Pengeluaran Rp.21.126.666.667,_
Pembiayaan Netto Rp. (399.616.091)
Sisa Iebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan Rp. O

Pasal 3
Pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp. 731.565.7gg.g72,-
(Tujuh Ratus
Tiga Puluh satu Miliar Lima Ratus Enam puluh Lima Juta
Tujuh Ratus Detapan
Puluh Delapan Ribu Sembilan Ratus Tujuh puluh Dua Rupiah), yangbersumber
dari:
a. Pendapatan asli;
b. Pendapa.tan transfer; dan
c. Lainlain pendapa.tan daerah yang sah.
Pasal 4
(l) Pendapatan asli daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf a
direncanakan scbesar Rp. 18.191.892.oL1.- (Delapan Belas Miliar Seratus
sembilan Puluh Satu Juta DeLapan Ratus sembilan puluh Dua Ribu sebelas
Rupiah), yang terdiri atas:
a. Pajak daerah;
b. Retribusi daerah;
c. Hasil pengelolaan daerah yang di pisahkan; dan
d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah;
(2) Pajak daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (l) huruf a direncanakan
sebesar Rp. 5.832.662.01 l,- (Lima Miliar Delapan Ratus Tiga puluh Dua Juta
Enam Ratus Enam Puluh Dua Ribu Sebelas Rupiah).
(3) Rekibusi daeratr sebagaimana dimaksud pada ayat (l) huruf b direncanakan
sebesar Rp. 845 23o 000,- (Delapan Ratus Empat hruh Dua Juta Dua Ratus
Tiga Puluh Ribu Rupiah).
(4) Hasil pengplolaan kekayaan daerah yang di pisahkan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c direncanakan sebesar Rp. 364.000.000,- (Tiga Ratus
Enam Puluh Empat Juta Rupiahf .
(5) L^ain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf d direncanakan sebesar Rp ll.r5o.ooo.ooo,- (Sebelas Mitiard
Seratus Lima Puluh Juta Rupiah).

Pasal 5
(1) Pendapatan transfer sebagaimana dimaksud dalam pasal
3 huruf b
direncanakan sebesar Rp- Tor.27g.696.961,- (Tujuh Ratus satu Miliar Dua
Ratus Tujuh Puluh Del,apan Juta Enam Ratus sembilan puluh Enam
Ribu
Sembilan Ratus Enam puluh Satu Rupiah|, yang terdiri atas:
a. Pendapatan transfer pemerintah pusat; dan
b. Pendapatan transfer antar daerah.
(2) Fendapatan transfer pemerintah pusat sebagaimana dimaksud pa.da
ayat (r)
huruf a direncanakan sebesar Rp. 6ag.62g.7og.ooo,- (Enam Ratus Empat
Puluh Delapan Milianr Enam Ratus Dua puruh Delarnap Juta Tujuh
Ratus
Delapan Ribu Rupiah).
(3) Pendapatan transfer antar daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (l) huruf
b direncanakan eebesar Rp. 52.649.961,- (Lima puluh Dua Miliar Enam
Ratus Empat Puluh sembilan Juta Enam Ratus Empat puru
Sembilan Ribu
Sembilan Ratus Enam puluh Satu Rupiah).
Pasal 6
(1) L^ain-lain pendapatan daeratr yang sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
huruf c direncanakan sebesar Rp. 12.095.200.000,- (Dua Belas Miliar
Sembilan Puluh Lima Juta Dua Ratus Ribu Rupiah), yang terdiri atas:
a. Pendapatanhibah;
b. Dana darurat;
c. Lain{ain pendapatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
(2) Pendapatan hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
direncanakan sebesar Rp. O,- (nihil)-
(3t Dana darurat sebagaimana dimal<sud pada ayat (1) huruf b direncanakan
sebesar Rp. O (nihill.
(a) Lain-lain pendapa.tan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan sebagaimana dirnaksud pada ayat (l) huruf c direncanakan
eebesar Rp. 12.095.20O.000,- (Dua BeLas Miliar Sembilan Puluh Lima Juta
Dua Ratus Ribu Rupiah).

Pasal 7
Anggaran belanja daerah tatrun anggaran 2021 direncanakan sebesar Rp.
731.L66.L72.881,- (Tujuh Ratus Tiga Puluh Satu Miliar Seratus Enam Puiluh
Enam Juta Seratus Tujuh Puluh Dua Ribu Delapan Ratus Delapan Puluh Satu
Rupiah), yang terdiri atas:
a. Belanja operasional;
b. Belanja modal;
c. Belanja tidak terduga; dan d. Belanja transfer.

Pasal 8
( U Anggaran belanja operasional sebagaimana rlirnaksud dalam Pasal 7 huruf a
direncanakan sebesar Rp. 426.4fi.O49.O74,- (Empa.t Ratus Dua Puluh Enam
Miliar Empat Ratus Lima Puluh Juta Empa.t Puluh Seembilan Ribu Tujuh
Puluh Empat Rupiah), yang terdiri atas:
a. Belanjapegawai;
b. Belanja barang dan jasa;
c. Belanjabunga;
d. Belanja subsidi;
e. Belanjahibah; dan
f. Belanja bantuan sosial.

P
(2) Belanja pegawai sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a direncanakan
sebesar Rp' 264.79r.642.9g3,- (Dua Ratus
Enam puluh Empat Miliar Tujuh
Ratus Delapan puruh satu Juta Enam Ratue
Empat puluh Dua Ribu
Sembilan Ratus Delapan puluh Tiga Rupiah)
(3) Belanja baran8 dan jasa sefegqimang
dimaksud pada ayat (l) huruf b
direncanakan sebesar Rp. 125-6o9.2gg.60s,- (seratus
Dua puluh Lima Miliar
Enam Ratus semb.,an Juta Dua Ratus Delapan puluh
Delapan Ribu Enam
Ratus Lima Rupiah).
(a) Belanja bunga sebagaimana dimaksud
pada ayat (r) huruf c direncanakan
sebesar Rp. 6.33g.039.752 (Enam M,iar
Tiga puluh Derapan Juta Tiga puluh
Sembilan Ribu Tujuh Ratus Lima puluh
Dua Rupiah).
(5) Belanja hibah sebagaimana dimaksud
pada ayat (l) huruf e direncanakan
sebesar Rp' rz.T6z.ozz -234 (tujuh belas
m'iar tujuh ratus enam puluh tujuh
juta tujuh puluh tuju ribu tujuh ratus
tiga puluh emapat rupiah).
(6) Beranja bantuan sosial sebagaimana
dimaksud pa.da ayat (1) huruf f
direncanakan sebesar Rp. 11.954.0o0.000,- (sebelas
Miliar sembilan Ratus
Lima puluh Empa.t Juta Rupiah).

Pasal 9
(l) Anggaran belanja modar sebagaimana
dimaksud dalam pasal z huruf b
direncanakan sebesar Rp. 123.5,16.427.236,-
(seratus Dua puluh Tiga Miliar
Lima Ratus Empat puluh rujuh Juta
Dua Ratus Tiga puluh Enam Rupiah),
yang terdiri atas:
a. Belanja modat tanah.
b. Belanja modal peralatan dan mesin.
c. Belanja modal bangunan dan gedung.
d. Belanja modat jalan, jaringan, dan
irigasi;
e. Belanja modal aset tetap lainnya; dan
f. Belanja modal aset tidak berwujud.
(2) Belaaja modal tanah sebagaimana
dimaksud pa.da ayat (l) huruf
direncanakan sebesar Rp. 24.684.0oo a
(Dua Rrluh Empat Juta Enam
Ratus
Delapan puluh Ribu Rupiahf .
(3) Belanja modal peralatan
dan mesin sebagaimana dimaksud pada
huruf b direncanakan sebesar Rp. Io.416.70g.331,- ayat (1)
(sepuruh Miliar Empat
Ratus Enam Beras Juta T\rjuh Ratus
Delapan Ribu Tiga Ratus Tiga puluh
Satu Rupiah).
(a) Belanja modal bangunan dan gedung
sebagaimana dimaksud pada ayat
huruf c direncanakan sebesar Rp. 44.176.665.T93,- (l)
(E_e"; ;;;-"**,

t-.
Miliar seratus Tujuh puluh Enam Juta
Enam Ratus Enam puluh Lima Ribu
TUjuh Ratus Sembilan puluh Tiga Rupiah).
(5) Belanja modal jalan, jaringan,
dan irigasi s6!agnim414 dimaksud pada
ayat
(l) huruf d direncanakan sebesar Rp.
6g.070.36g.691,- (Enam puluh Delapan
Miliar T\rjuh puluh Juta Tiga Ratus Enam puluh
Derapan Ribu Enam Ratus
Sembilan puluh Satu Rupiatr).
6) Belanja modal aset tetap lainnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf
e direncanakan sebesar Rp. g57.g10.000
(Delapan Ratus Lima puruh
Tujuh
Juta Sembilan Ratus Sepuluh Ribu Rupiah).

pasal l0
Anggamn belanja tidak terduga
sebagaimana dimaksud daram pasal
direncanakan sebesar Rp' 17'559.51g.261
z huruf c
(Qiuh Beras M,iar Lima Ratus
sembiran Juta Lima Ratus Delapan
Belas Ribu Dua Ratus Enam puluh
Rupiah). satu

Pasal ll
(l) Anggaran belanja transfer sglagnimen.
dimaksud daram pasal 7 huruf
direncanakan sebesar Rp. 163.610.17g.310 d
(seratus Enam puluh Tiga
Enam Ratus sepuruh Juta Seratus M,iar
Tujuh puruh Delapan Ribu Tiga Ratus
Sepuluh Rupiah), yang terdiri atas:
a. Belanja bagi hasil; dart
b. Belanja bantuan keuangan.
(2) Belanja baei hasir sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf
a direncanakan
sebesar Rp' 459'382'310 (Empat
Ratus Lima puluh Sembilan
Juta Tiga Ratus
Delapan puluh Dua Ribu Tiga
Ratus Sepuluh Rupiah).
(3) Belanja bantuan keuangan
sebagaimana dimaksud pa.da
direncanakan sebesar Rp. 163-150.796.000
ayat (1) huruf b
(Seratus Enam puruh Tiga
Seratus Lima puluh Juta Tujuh Miliar
Ratus Sembilan puluh Enam
Ribu Rupiah).

Pasal 12
Anggaran pembiayaan daerah
Tahun Anggaran 2020 direncanakan
mines Rp' 399'616.09r,- (Tiga sebesar
Ratus Semb,an puruh Sembitan
Enam Belas Ribu Sembit Ribu Enam Ratus
satu Rupiah)' YanS terdiri atas:
a. penerimaan *-or"rfiHh
b. Pengetuaran pembiayaan.
Pasal 13
(l) Anggaran penerimaan pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam PamI 12
huruf a direncanakan sebesar Rp.2O.727.O50.576,- (Dua Puluh Miliar Tujuh
Ratus Dua Puluh Juta Lima Puluh Ribu Lima Ratus Tujuh Puluh Enam
Rupiah), yang terdiri atas:
a. Sisa lebih perhitungan anggaxan tahun anggaran sebelumnya;
b. Pencairan dana cadangan;
c. Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan;
d. Penerimaan pinjaman daerah;
e. Penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah; dan
f. Penerimaan pembiayaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya sebagFimana
dimaksud pada ayat (l) huruf a direncanakan sebesar Rp 20.727.050.576,-
(Dua Puluh Miliar Tujuh Ratus Dua Puluh Juta Lima Puluh Ribu Lima Ratus
Tujuh Puluh Enam Rupiah).

Pasal 14
(1) Anggaran pengeluaran pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 12
huruf b direncanakan s€besar Rp, 21.126.666.662,- (dua puluh satu juta
seratus duapulu enam juta enam ratus enampuluh enam ribu enam ratus
enam puluh tujuh rupiah), yang terdiri atas:
a. Pembentukan dana cadangan;
b. Penyertaan modal daerah;
c. Pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo;
d. Pemberian pinjaman daerah; dan
e. Pengeluaran pembiayaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangian;
(2) Pembayaran cicilan pokok uta.ng yang jatuh tempo sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) hurufc direncanakan sebesar Rp, 21.126.666.667,- (dua puluh
satu juta seratus duapulu enam juta enam ratua enampuluh enam Cbu enam
ratus enam puluh tujuh rupiah).

Pasal 15
(l) Selisih antara anggaran pendapatan daerah dengan anqgirran daerah
mengakibatkan terjadinya surplus sebesar Rp. 399.616.09 1 Ratus
Sembilan Puluh sembilan Ribu Enam Ratus Enam Belas Ribu sembilan
Puluh Satu Rupiah)
(2) Pembiayaan neto yang merupakan serisih penerimaan pembiayaan
terhadap
pengeluaran pembiayaan direncana-kan sebesar mines
Rp 399.616.09l,-
(Tiga Ratus sembilan puruh sembilan Ribu Enam
Ratus Enam Belas Ribu
Sembilan puluh Satu Rupiah).

Pasal 16
(l) Dalam keadaan darurat termasuk keperluan mendesak, pemerintah
Daerah
dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia
anggarannya dan/atau
pengeluaran merebihi pagu yang ditetapkan
dalam peraturan daerah ini, yang
selanjutnya dimasukan daram perubahan .rngga.rian pendapatan
dan belanja
daerah Kabupa.ten Minahasa Tenggara tahun anggaran
2O21, dengan tata
cara sesuai dengan cara terlebih dahulu melakukan perubahan
peraturan
kepala daerah tentang penjabaran perubahan
AptsD, dan pemberitahuan
kepada Pimpinan DpRD selanjutnya disampaikan
dal,am Laporan Realisasi
Anggaran (2f Keadaan darurat sebagaimana rtirnaksqd
pada ayat (l) meliputi:
a' Bencana alam, bencana non-aram, bencana sosial
dan/atau kejadian luar
biasa;
b. Pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan;
dan/atau
c. Kerusakan sarana/prasarana yang dapat mengganggu
kegiatan pelayanan
publik.
(3) Keperluan mendesak sebagaimana dimaksud
pada ayat (l! meriputi:
a. Kebutuhan daerah dalam rangka pelayanan
dasar masyarakat yang
anggarannya belum tersedia datam tahun anggaran
berjalan;
b' Belanja daerah yang bersifat mengikat dan beranja yang
bersifat wajib;
c' Pengeluaran daerah yang berada diluar kendali pemerintah
Daerah dan
tidak dapa.t diprediksikan sebelumnya, serta amanat peraturan
perundang-undangan; dan/ atau
d. Pengeluaran daerah lainnya yang
apa.bila ditunda akan menimbulkan
kerugian yang lebih besar bagi pemerintah Daerah
dan/atau masyarakat.

Pasal lz
uraian lebih lanjut anggaran pendapatan dan Belanja
Daerah sebagaimana
dimaksud dalam pa.sal 2, tercantum dalam
L,ampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari peraturan Daerah provinsi/IGbupaten/Kotai)
ini terdiri
dari:
l' Lampiran I Ringkasan ApBD yang Diklasifikasi Menurut
Kelompok dan
Jenis pendapatan, Belanja, dan pembiayaan;
2. Lampiran II Ringkasan APBD yang Diklasifikasi Menurut Urusan
Pemerintahan Daerah dan Organisasi;
3. Lampiran III Rincian APBD menurut Urusar Pemerintahan Daerah,
Organinasi, Program, Kegiatan, Sub Kegiatan, Kelompok,
Jenis Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan;
4. lampiran IV Rekapitulasi Belanja Menurut Urusan pemerintahan Daerah,
Organisasi, Program, Kegiatan Beserta Hasil dan Sub
Kegiatan Beserta Keluaran;
5. tampiran V Rekapitulasi Belanja Daerah Untuk Keselarasan dan
Keterpaduan Urusan Pemerintah Daerah dan Fungsi Dalam
Kerangka Pengelolaan Keuangan Negara;
6. Lampiraa M Rekapitulasi Belanja Untuk Pemenuhan SpM;
7. l,ampiran VII Sinknonisasi Program pada RPJMD dengan Rancangan ApBD;
8. Lampiran VIII Sinlconisasi Program, Kegiatan dan Sub Kegiatan pada RKpD
dan PPAS dengan Rancangan ApBD;
9. l,ampiran IX Sikronisasi Program kioritas Nasional dengan program
kioritas Daerah;
lO. Lampiran X Daftar Jumlah Pegawai Per Golongan dan Fer Jabatan;
11. Lampiran X Daftar Piutang Daerah;
12. t^ampiran XII Daftar Penyertaan Modal Daerah dan Investasi Daerah
Lainnya;
13. Lampiran XIII DaftarFerkiraan penambahan dan pengurangan Aset Tetap
Daerah dan Aset lainlain;
14. Lampiran XIV Daftar Sub Kegiatan Tahun jamak (multy years);
15. Lampiran XVDaftar Dana Cadangan; dan
16. Lampiran XVI Daftar pinjaman Daerah.

Pasal 18
Bupati menetepkan peraturan Bupati Minahasa Tenggiara tentang penjabaran
Anggaran Pendapa.tan dan Belanja Daerah sebagai landasan operasional
pelaksanaan APBD.

t-
Pasal 19
Peraturan daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang
mengetahuin-v'a, memerintahkan pengundangan peraturan Bupati dengan
penempatannya dalam berita daerah.

Ditetapkan di Ratahan
Pada tanggal 29 Desember 2020
BT'PATI MIT{AIIASA TEIYGGARA,

JAMES SUMENDAP

Diundangkan di Ratahan
Pada tanggal 29 Desember 2020
DAERA}I,

DAVID HARRYTAIT LITI,AITDOS


LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MINAHASA TENGOARA TAHUN 2O2O NOMOR
13.+

NOMOR REGISTER PERATURAN DAERAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA.


PROVINSI SULAWESI UTARA :3/2O2O.
I-^ampiran I Peraturan Daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara
Nomor : 3Tahun 2020
Taaggal : 29 Desember 2020

IGBUPATEN MINAHASA TENGGARA


RINGKASAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BEI^ANJA DAERAH
TAHUN ANGOARAN 202I

Kod. Urdan Ja.rnla.h


4 PENDAPATAN DAE;RAE
4.7 PENDAPATAN As,I' DNRAN (PAD) 1t.l9l.tqt.ol I
4.1.O1 Pajak Daerah 5.832.662.011
4.1.O2 Retribusi Daerah 845.230.000
4.1.O3 Hasil kngelolaan Kekayaan Da€rah yang Dipisahkan 364.000.000
4.1.M IainJain PAD yang Sah 11.150.000.000
4.2 PEITDAPATAIT TRAITSFER 70t.27A.6%.$l
4.2.01 Pendapatan Transfer Femerintah pusat 648.628.708.000
4.2.O2 Pendapatan Transfer Antar Daerah
52.649.988.961
4,3 LAIlt.IAI:l PENDAPATAT DAEBAS YATG SAII 12.O95.2(x).ooo
4.3.03 Lain-lah Pendapatan Sesuai dengan Ketentuan
Peraturan Perundang-Undangan 12.095.200.000
Jumlah Fendapatan 73L.5,65.78a.972
5 BEI.AI{JA
5.1 BEL/\ITJA OPERAAI
426..l.'O.()49.07 4
5.1.01 Belanja Pegawai 264.7A1.e2.9*
s.1.02 Belanja dan Jasa 125.609.288.605
5.1.03 B€lanja Bunga 6.338.039.752
s. r.05 Belanja Hibah 17.767.O77.734
5.1.06 Belanja Bantuan Sosial 11.954-000.000
s.2 BEIAITJA UODAI, t23.546.427.2g6
5.2.O1 Be lanja Modal Tanah 24.684.0OO
5.2.O2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 10.416.708.331
5.2.03 Betanja Modal Ged ung dan Balgunan 44.176.665.793
5.2.M Modal Jalan, Jaringan, dan I rigasi 68.070.368.691
5.2.05 B€lerlja Modal Aset Tetap Lainnya 857.910.00O
5.3 BELAIIIJA TIDAI( TERDUGTA 17.559.51a.261
s.3.ot a Tidak Terduga 17.559.518.261
5.4 EELAI&'A TRAISTER 163.610.17a.31(,
5.4.01 B€lanja Bagi Hasil 459.382.310
5.4.O2 Belanja Bantuan Keuangan r63.150.796.O00
JrEleh B.r.r{a 73r.166. r72.tEl
Totd aurl ur/ 399,616.(x)r
Iampirirn I Pcraturan Daelah KabuDaten
Minahasa Tenggara
Nomor : 3Tahun 2020
Tanggal : 29 Desember 2O2O
Kod.e
Uraian
6 PEMBIAYAAN .tumlah
6.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN
6. 1.0 I 20.727.O5O.576
Sisa Lebih perhitu ngan Anggaran Tahun Scbelu mnya 20.727.050.57(r
Juolah Peuerlmaaa Pembiayaan
6.2 20.727.O50.576
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
2L.126.666.667
6.2.O3 l'embayal.an Cicilan Pokok Utang
.vang Jatuh Tempo 2t.|26.666.667
Jumlah Pengeluaraa Pemblayaau
21.t26.666.667
PeEbiaya.aE tletto
399.616.()9r
6.3 Sisa LebiL Pemblayaan A.nggala[ Daereh
Tahu! Ber&eaaaa

BT'PATI MINAHASA TENGGARA,

JAMES SUMENDAP

Anda mungkin juga menyukai