Anda di halaman 1dari 4

Kuliah Kerja Nyata (KKN), Momentum Kebangkitan Desa di Masa Pandemi

Tridarma perguruan tinggi merupakan kewajiban perguruan tinggi dalam


menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu
wujud nyata dari pengabdian masyarakat perguruan tinggi adalah adanya program Kuliah
Kerja Nyata (KKN) dari perguruan tinggi atau universitas.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu kegiatan perkuliahan dan kerja lapangan
yang merupakan pengintegrasian dari pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat oleh mahasiswa secara pragmatis, berdimensi luas melalui pendekatan
interdisipliner, komprehensif, dan lintas sektoral. Mudahnya, selama masa KKN, mahasiswa
diberikan kesempatan mengaplikasikan segala ilmu yang di perolehnya semasa kuliah di
masyarakat. Jika belajar adalah teorinya, maka KKN adalah prakteknya.

Pada tahun 2021 ini, di masa pandemi, pelaksanaan KKN berbeda dari tahun
sebelumnya. Tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
mencetuskan KKN dengan program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Duta Perubahan
Perilaku Pencegahan Covid-19. Harapannya mahasiswa yang kental dengan sebutan agent of
change  ini dapat berperan dalam penanggulangan bencana yang saat ini sedang menimpa
penjuru negeri, termasuk Indonesia.

Mahasiswa diberikan amanah agar dapat mentransfer ilmu dan pengetahuannya,


termasuk bagaimana mencegah dan meminimalisir dampak Covid-19 hingga ke lini terkecil
yaitu masyarakat desa.  Penyuluhan dan pencerahan pada masyarakat seperti pentingnya
menggunakan masker, mencucui tangan, dan menjaga jarak menjadi program utama dan
penting dijalankan.

KKN tahun ini lebih istimewa dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM). Jika biasanya mahasiswa akan melaksanakan KKN jauh dari kampus
dan tempat tinggalnya, tahun ini benar-benar unik dan berbeda. Mahasiswa akan KKN di
daerah tempat tinggal masing-masing. Mahasiswa benar-benar kembali ke daerah untuk
membangun desanya. Mahasiswa akan dikelompokkan berdasarkan daerah tempat tinggal,
dan melakukan KKN di derah tersebut. Walau masih dengan jarak yang jauh dari rumah
mahasiswa, setidaknya mahasiswa masih ditempatkan dalam satu kabupaten sesuai asal
mahasiswa. Hal ini akan mempercepat serta mempermudah penyusunan program yang tepat
sasaran. Karena mahasiswa sudah tahu bagaimana keadaan daerah tempat KKN-nya.
Beberapa universitas negeri sudah melaksanakan KKN ini sejak bulan Juli kemarin.
Bahkan beberapa kampus di Jawa sudah mulai menerjunkan mahasiswa KKN-nya sejak
Maret 2021. Tentunya, kabupaten Mandailing Natal menjadi salah satu lokasi KKN karena
begitu banyak mahasiswa yang berasal dari daerah ini. Hal ini dapat dilihat dari beberapa
mahasiswa KKN UIN Sumatera Utara dan mahasiswa STAIN madina di wilayah
Panyabungan timur. Desa Salambue yang menjadi batas kecamatan Panyabungan Kota
dengan Panyabungan Timur juga mendapat kesempatan emas ini. Sebelas orang mahasiswa
UIN Imam Bondol Padang melakukan KKN di desa tersebut.

Beberapa kampus swasta seperti Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan (STPK)
Matauli akan memberangkatkan mahasiswa KKN-nya pada bulan September mendatang.
Kampus yang berlokasi di Pandan ini, juga akan mengirimkan pasukan perubahan desa di
daerah kabupaten Tapanuli Tengah. Kembali ke daerah sangatlah tepat dalam melaksanakan
KKN ini. Mahasiswa dengan bekal ilmu perikanan dan kelautan diharapkan juga mampu
membersamai pemerintah daerah atau aparat desa dalam mengembangkan sosial ekonomi
perikanan untuk kemajuan bahari tapanuli.

Selain meminimalisir bertambahnya penularan virus korona sesuai arahan Menteri


Nadiem Makarim, masa KKN ini merupakan momentum baik bagi pemerintah, khususnya
pemerindah daerah. Keadaan ini adalah peluang emas membangun daerah sendiri. Kolaborasi
mahasiswa dengan aparat desa dapat membantu mengurangi dampak sosial ekonomi pandemi
yang dialami masyarakat desa. Mahasiswa KKN yang terdiri dari berbagai jurusan ini dapat
menyumbangkan ide, kreativitas, inovasi serta pemikirannya agar bersinergi dengan
pemerintah daerah atau kepala desa. Mengupayakan sesuai porsinya sebagai mahasiswa
dalam penguatan sumber daya manusia, dan upaya ketahanan dan pertumbuhan ekonomi.
Karena dua hal tersebut adalah item yang sangat erat kaitannya dalam program membangun
desa.

Salah satu pengembangan sumberdaya manusia yang penting dalam masa pandemi
adalah pendidikan. Memberikan pendidikan dimasa pandemi bagi anak-anak masa sekolah
jelas sekali urgensinya. Adanya pemberlakuan shift belajar, serta ditutupnya sekolah satu
tahun terakhir di beberapa sekolah, membuat anak banyak ketinggalan pelajaran. Mahasiswa
dapat memberikan pendampingan belajar di rumah secara berkelompok, empat sampai lima
orang dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Selain itu, adanya pandemi seharusnya tidak membatasi gerak mahasiswa dalam
berkarya membangun desa. Mahasiswa harus memiliki sistim berfikir dan daya analisis yang
kuat tentang apa-apa yang harus dieksplora dari desa tersebut. Mahasiswa dapat membuat
FGD (Forum Group Discussion) sebelumnya dengan kaur atau aparat desa dan beberapa
warga untuk menentukan masalah apa yang harus segera ditangani di wilayah tersebut.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan tanpa berkerumun dan mengundang keramaian di
desa adalah sebagai berikut:”

1. Bagaimana membangun pondasi UMKM di desa, industri rumah tangga, dan


kelompok masyarakat berbasis potensi desa. Kegiatan ini adapat berupa adanya
pelatihan marketing produk, pembuatan peta online google maps, atau pengemasan
usaha rumah tangga. Serta Program pemberdayaan kewirausahaan lainnya.
2. Memberikan pemahaman terkait urban farmingi atau bertanam dalam pot dalam
menopang ketahanan pangan rumah tangga selama pandemi.
3. Memberikan pelatihan terkait adaptasi pembelajaran daring bagi orang tua siswa dan
siswa. Termasuk di dalamnya strategi belajar daring dan luring.
4. Menumbuhkan minat baca anak dengan konsep little free library di beberapa pos atau
titik desa.
5. Menginisiasi pembuatan pondok belajar dengan wifi yang dikelola dari ekonomi
masyarakat untuk pembelajan online warga yang bersekolah.
6. Mengajak masyarakat mematuhi 3M
7. Memberikan penyuluhan bagaimana menjaga iman dan imun di masa pandemi
8. Memberikan pelatihan pembuatan kompos bagi masyarakat
9. Peningkatan ekonomi masyarakat berbasis sumberdaya yang ada
10. Pelatihan pembuatan vidio kreatif dan design bagi pemuda setempat

Dan tentu ini semua harus memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Apapun
situasinya KKN dapat berjalan dengan baik. Program KKN ini akan berhasil apabila ada
kerjasama antara mahasiswa, pembimbing dari universitas, kerjasama dengan aparat desa,
dukungan dari masyarakat, serta mahasiswa harus mau membaur dan berinteraksi dengan
masyarakat. Membaur dengan masyarakat memiliki peran penting dalam suksesnya segala
kegiatan. Keberhasilan KKN bukanlah dilihat dari apa yang sudah dibuat oleh mahasiswa,
tetapi bagaimana dalam waktu singkat mahasiswa dapat membangun empati dengan warga.
Bagaimana mahasiswa dapat memiliki hubungan emosional dengan warga adalah capaian
yang harus digaris bawahi.

Anda mungkin juga menyukai