Anda di halaman 1dari 3

Dear IKAMAPSU (Ikatan Mahasiswa Pascasarjana Sumatera Utara) IPB

Assalamu alaikum. Hay, kamu! Apa kabar?


Aku harap kamu sehat dan baik-baik saja setelah kepergianku. Aku harap kamu dan
orang-orang yang membersamaimu semakin besar dan tumbuh. Jangan bilang kamu sedang
layu saat membaca suratku ini. Jangan bilang kamu semakin kurus. Jangan bilang hari-
harimu mendung. Tidak! Aku takkan terima. Kamu harus tetap sehat, berjaya, dan terus
berkembang.
Kalau kamu tanya kabarku, alhamdulilklah aku harus jawab sehat, dong, , ya. Aku
tau kamu pasti tidak percaya, kan? Baiklah, aku jujur. Aku saat ini sedang tidak baik-baik
saja. Rasanya, aku adalah orang yang paling menderita dengan perpisahan kita. Bagaimana
mungkin aku baik-baik saja.
Eits, tunggu dulu! Kamu masih mengingatku, kan? Aku tau begitu banyak orang yang
dekat denganmu. Puluhan? Ratusan? Ah, jariku tak tak cukup untuk menghitungnya. Kamu
harus ingat, dong. Ya? Harus!
Aku adalah orang yang 2 tahun membersamaimu. Aku adalah orang yang paling
dekat denganmu, saat itu, dugaanku. Entah, dari kamu bagaimana. Aku yang saat kamu butuh
selalu ada, meski bukan yang pertama. Aku yang dengan segala upaya, meski terbata-bata,
berusaha membuatmu ada untuk semsesta. Aku yang tak cuma jiwa raga, bahkan harta
mewujudkan semua cita dan asa. Ah, sudahlah, maaf, ya, jika aku membahas lupa.
Bila kuurai lagi masa kita bersama dulu, aku pernah menyerah akanmu. Menyerah
untuk membersamaimu. Bahkan saat itu, aku ingin menyudai ke”ada”anmu. Kamu ingat saat
lisankan yang bodoh ini mengucapkannya? Kala itu, tak hanya berdua waktu itu, kita sedang
duduk melingkar di depan gedung bertuliskan AHN. Aku dengan tidak berdosa
mengucapkannya dengan lantang, hingga semesta mendengar.
“Sudahlah! Aku sudah lelah. Kamu tidak berubah! Kamu tidak ada kemajuan! Kita
akhiri sampai disini saja!” Bentakku. Bahkan kala itu, aku ingin menguburmu hidup-hidup, di
tempat itu. Syukurnya, ia, yang duduk disebelahku menarik lenganku dan menyadarkanku.
Masih jelas kalimat yang terurai darinya. Bahwa menghancurkan dan memilih menyerah
adalah keputusan yang teramat bodoh dan memalukan. Saat itu aku berjanji bahwa aku akan
mendampingimu hingga waktu menyuruhku untuk pulang.
Kantin, kampus, Gladiator IPB, gedung GW dan kedai GS menjadi saksi bahwa aku
menepati janjiku. Bersama denganmu hingga waktunya pulang. Kamu tau hal yang palihg
mendebarkan buatku saat aku mendampingimu? Itu adalah tanggal 16 Maret 2019. Aku
hampir tak bisa tidur memikirkanmu. Apakah kita baik-baik saja? Apakah momen itu mampu
membuat dunia mengenal kita?
Ya! Itu adalah acara Talks Show Kelapa Sawit yang kami persembahkan untukmu.
Betapa liarnya fikirku sebelum hari H tba. Takut kalau-kalau kita gagal. Tapi alhamdulillah,
berkat dukungan dan kerjasama yang solid dari kami yang mencintaimu, peristiwa nan
spektakuleh itu, cie elah, spektakuler, he-he-he! Berjalan dengan lancar. Kamu mungkin tidak
tahu, sehectic apa kami mempersiapkannya untukmu. Ya, aku akui, aku hanya berkutat dalam
dunia kertas, proposal, surat menyurat. Tapi kamu tahu? Adaa yang sampai hujan-hujanan,
loh, ke pasar pukul 4 pagi beli kue. Demi apa coba? Karena apa coba? Karena kami
mencintaimu! Karena aku ingin dunia mengakui kita. Karena kita harus tunjukkan pada jagat
raya bahwa kita, ada, nyata, dan berharga.
Sekarang kita sudah tidak bersama. Aku harus melepasmu dan mengikhlaskanmu
untuknya. Sudah waktunya aku mundur. Karena aku juga punya mimpi, yang kalau tetap
membersamaimu, mimpiku akan tersendat. Aku sudah ikhlas, sungguh, aku sudah ikhlas jika
kamu dengannya. Tapi, kamu jangan lupakan aku ya! Kamu harus tetap melanjutkann
hidupmu dengan luar biasa, dengan dia, dengan mereka, dan dengan orang-orang yang datang
silih berganti dan singgah dihatimu. Sungguh, aku ikhlas! Karena hatimu bukan hakku, meski
hatiku terpaut padamu.
Aku sering memimpikan sesuatu yang aku semogakan. Hal yang menjadi harapan
dimasa depan. Kelak kita akan bertemu muka, mengurai kasih yang tertunda, merajut asa
kembali, berpeluk mesra lagi, bercerita tentang cinta dan tentang mimpi kita yang terus
menggelora. Kelak aku ingin bertatap raga dengan orang-orang yang sudah menjagamu,
dengan mereka yang pernah meniti bersama denganmu. Semoga saja kita bersua dengan satu
ikatan “Reuni cinta tanpa tepi”.
Banyak sudah guratan penaku, ini, pun, karena terpaksa, awalnya. Meski karena
tuntutan SKS kelas menulisku, namun akhirnya ku rangkai dengan penuh sukacita, hingga
jemariku tak dapat ku jeda. Maafkan aku ya, jika selama 2 tahun denganmu banyak khilafku.
Maafkan aku ya, jika selama 1 tahun terakhir menjadi orang terdekatmu, aku yang banyak
kekurangan ini, banyak mengeluh. Maafkan aku ya, jika tidak banyak simpul kenangan indah
yang ku cipta. Maafkan aku ya, jika masih jauh dari inginmu. Maafkan aku ya, karena dulu
ingin “membunuh”mu.
Kamu sehat terus ya, kamu mekar terus ya, kamu tumbuh terus ya, kamu bahagia
terus ya, dengan mereka yang sebentar lagi pergi. Terima kasih untukmu. Karenamu, aku
seolah punya rumah meski di negeri orang. Karenamu, aku bertemu dan miliki teman baru.
Karenamu, hatiku terpaut hingga sekarang. Karenamu, aku menjadi lebih bijak. Karenamu,
aku punya kenangan yang sangat indah di Jawa sana. Karenamu, aku mengenal kata
persaudaraan dan kekeluargaan. Aaah, pokoknya, karenamu, aku mendapatkan banyak cinta.
Lagi-lagi aku berharap kita segera bertemu. Duduk melingkar di depan bara api (lagi),
tersenyum bersama (lagi), makan bersama (lagi). Semoga hari itu tiba.
Aku mengantuk, sudah ya, jam dinding juga sudah menunjukkan pukul 21.30 WIB.
Waktunya aku tidur dan bertemu denganmu disana.

Medan, 13 November 2020


Dari aku yang menolak lupa.

Samsi Hutabarat

BIODATA
Hay sobat UPM. Aku Samsi, gadis periang dan
humoris, anak ketiga dari enam bersaudara.
Umurku? Wah sudah melebihi ¼ abad. Aku lahir
tahun 1994. He-he-he. Aku menamatkan magisterku
dari IPB pada tahun 2019. Saat ini aku adalah
wirausaha dibidang pendidikan. Aku lahir di kota
Panyabungan, Mandailing Natal. Tapi, aku
bertempat tinggal di Sorkam Kiri, Tapanuli Tengah.
Aku suka menulis dan bercerita. Kuy berteman. Follow aku di instagram @samsihutabarat,
@duta.data, @avicennaprivateless. Jangan lupa like, comment, subscribe dan share ya
youtubku di https://youtu.be/dBad1yZ1f-0. Oh ia kepoin juga ya blog aku di
https://nurpelangiku.wordpress.com .

Anda mungkin juga menyukai