Disusun Oleh:
NPM : 19004
A. Konsep Penyakit
1. Definisi Gastritis
2. Etiologi Dx medic
Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut
a. Gastritis Akut
Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut seperti:
1. Obat-obatan seperti obat anti inflamasi nonsteroid, silfonamide
merupakan obat yang bersifat mengiritasi mukosa lambung.
2. Minuman beralkohol
3. Infeksi bakteri seperti H. pylori, H. heilmanii, streptococci
4. Infeksi virus oleh sitomegalovirus
5. Infeksi jamur seperti candidiasis, histoplosmosis, phycomycosis
6. Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, trauma, pembedahan.
7.Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu
dan minuman dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan
salah satu penyebab iritasi mukosa lambung.
b. Gastritis Kronik
8. Patofisiologi / pathway
Gastritis Akut. Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi
mukosa lambung. Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan
terjadi :
Umumnya obat golongan antasida diberikan sebagai profilaksis. Obat ini tidak mahal
dan aman. Berikan antasida yang mengandung aluminium dan magnesium karena
dapat meredakan simptom gastritis dengan menetralisir asam lambung. Selain itu, ion-
ion aluminium akan menghambat kontraksi otot halus gaster dan menghambat
pengosongan lambung sehingga campuran obat ini digunakan untuk menghindari
perubahan-perubahan fungsi usus. Dosis antasida berisi aluminum
hidroksida/magnesium hidroksida/simetikon adalah:
sediaan cair, 10-20 ml per oral 4 kali per hari, diminum satu jam sebelum atau 3 jam
sesudah makan
sediaan tablet kunyah, 2-4 tablet per oral 4 kali per hari, tidak boleh melebihi 12
tablet/hari
H2 blockers
Obat golongan ini efektif menekan sekresi basal asam lambung, di mana pengeluaran
asam ini distimulasi oleh makanan dan sistem neurologis. Beberapa contoh obat ini
adalah cimetidine, ranitidine, famotidine, dannizatidine
Cimetidine:
Obat ini bekerja dengan menghambat pelepasan histamin pada sel-sel parietal gaster
sehingga terjadi penurunan sekresi asam lambung, volume lambung, dan konsentrasi
hidrogen.
- berikan 200 mg per oral tiap 12 jam, untuk mencegah munculnya simtom
- berikan 200 mg oral dengan minum segelas air tepat sebelum atau 30 menit sebelum
makan
800 mg per oral malam hari sebelum tidur, atau 400 mg oral tiap 12 jam, atau 300 mg
oral tiap 6 jam
300 mg per oral tiap 6 jam bersama dengan makanan dan malam hari sebelum tidur
Contoh obat golongan ini adalah omeprazole dan lanzoprazole. Obat ini adalah jenis
yang paling efektif dalam menghambat sekresi lambung. Namun, keamanan dan
efektifitas penggunaan jangka panjang lebih dari satu tahun masih belum jelas. Kerja
obat ini adalah dengan menghambat sekresi asam lambung, dan berdurasi panjang
Omeprazole:
Obat ini bekerja dengan menginhibisi pompa sel parietal ATPase sehingga sekresi
asam lambung menurun.
Pasien dengan ulkus peptikum diberikan 40 mg oral per hari untuk 4-8 minggu
Dosis obat PPIs disarankan diturunkan apabila terjadi gangguan fungsi hepar,
khususnya pada dosis maintenance dalam penyembuhan esophagitis erosif.
Berobat Jalan pada Pasien yang Terinfeksi Helicobacter pylori
Pada pasien yang teridentifikasi terinfeksi Helicobacter pylori ada beberapa regimen
terapi yang bisa digunakan, yaitu :
Regimen 1 :
Regimen 2
Regimen 3
- Ranitidine 150 mg oral dua kali per hari untuk 10-14 hari [19-21]
Bila pasien alergi terhadap derivat penisilin, maka dapat digunakan alternatif, seperti:
Regimen alternatif 1
- Proton Pump Inhibitor (Omeprazole), 20 mg oral tiap 12 jam selama 10-14 hari
- Claritromisin 500 mg oral dua kali per hari untuk 10-14 hari
- Metronidazol 500 mg oral tiga kali per hari untuk 10-14 hari
Regimen alternatif 2
- Ranitidine 150 mg oral dua kali per hari untuk 10-14 hari, atau Proton Pump
Inhibitor (Omeprazole), 20 mg oral tiap 12 jam selama 10-14 hari[20,22]
Follow-up terhadap eradikasi kuman Helicobacter pylori dilakukan setelah 4 minggu
selesai terapi.
12. Referensi
3. Ratu, A. R., & Adwan, G. M. (2013). Penyakit Hati, Lambung, Usus dan
Ambeien. Yogyakarta: Nuha Medika
Fokus Pengkajian
1. Aktivitas / Istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan
Tanda : takikardia, takipnea / hiperventilasi (respons terhadap aktivitas)
2. Sirkulasi
Gejala : kelemahan, berkeringat
Tanda : - hipotensi (termasuk postural)
- takikardia, disritmia (hipovolemia / hipoksemia)
- nadi perifer lemah
- pengisian kapiler lambat / perlahan (vasokonstriksi)
- warna kulit pucat, sianosis (tergantung pada jumlah kehilangan darah)
- kelemahan kulit / membran mukosa, berkeringat (menunjukkan
status syok, nyeri akut, respons psikologik)
3. Integritas ego
Gejala : faktor stress akut atau kronis (keuangan, hubungan
kerja), perasaan tak berdaya.
Tanda : tanda ansietas, misalnya gelisah, pucat, berkeringat,
perhatian menyempit, gemetar, suara gemetar.
4. Eliminasi
Gejala : riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya
karena perdarahan gastroenteritis (GE) atau masalah yang berhubungan
dengan GE, misalnya luka peptik atau gaster, gastritis, bedah gaster,
iradiasi area gaster. Perubahan pola defekasi / karakteristik feses.
Tanda : - nyeri tekan abdomen, distensi
- bunyi usus : sering hiperaktif selama perdarahan, hipoaktif setelah
perdarahan.
- karakteristik feses : diare, darah warna gelap, kecoklatan atau
kadang-kadang merah cerah, berbusa, bau busuk (steatorea), konstipasi
dapat terjadi (perubahan diet, penggunaan antasida).
- haluaran urine : menurun, pekat.
5. Makanan / Cairan
Gejala : - anoreksia, mual, muntah (muntah yang memanjang diduga
obstruksi pilorik bagian luar sehubungan dengan luka duodenal).
- masalah menelan : cegukan
- nyeri ulu hati, sendawa bau asam, mual atau muntah
Tanda : muntah dengan warna kopi gelap atau merah cerah, dengan
atau tanpa bekuan darah, membran mukosa kering, penurunan produksi
mukosa, turgor kulit buruk (perdarahan kronis).
6. Neurosensi
Gejala : rasa berdenyut, pusing / sakit kepala karena sinar, kelemahan.
Tanda : tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari agak cenderung
tidur, disorientasi / bingung, sampai pingsan dan koma (tergantung
pada volume sirkulasi / oksigenasi).
7. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : - nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa terbakar,
perih, nyeri hebat tiba-tiba dapat disertai perforasi. Rasa
ketidaknyamanan / distres samar-samar setelah makan banyak dan
hilang dengan makan (gastritis akut).
- nyeri epigastrum kiri sampai tengah / atau menyebar ke punggung
terjadi 1-2 jam setelah makan dan hilang dengan antasida (ulkus gaster).
- nyeri epigastrum kiri sampai / atau menyebar ke punggung terjadi
kurang lebih 4 jam setelah makan bila lambung kosong dan hilang
dengan makanan atau antasida (ulkus duodenal).
- tak ada nyeri (varises esofegeal atau gastritis).
- faktor pencetus : makanan, rokok, alkohol, penggunaan obat-
obatan tertentu (salisilat, reserpin, antibiotik, ibuprofen), stresor
psikologis.
Tanda : wajah berkerut, berhati-hati pada area yang sakit, pucat,
berkeringat, perhatian menyempit.
8. Keamanan
Gejala : alergi terhadap obat / sensitif misal : ASA
Tanda : peningkatan suhu, spider angioma, eritema palmar (menunjukkan sirosis
/ hipertensi portal)
2. Diagnosa keperawatan
3. Perencanaan