Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PEKERJAAN LAYAK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

SDGs POINT 8 (DELAPAN)

DISUSUN OLEH :

DIMAS BAGAS TITA GARA

NIM : 193030703098

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kami kemudahan dalam pembuatan makalah ini hingga selesai tepat waktu. Tanpa
pertolongan-nya kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca supaya makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.

Palangka Raya, 12 Desember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….….i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..….…ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….…iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………...

1.1. Latar Belakang……………………………………………………………..


1.2. Tujuan………………………………………………………………………
1.3. Manfaat…………………………………………………………………….

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………….....

2.1. Pengertian Pekerjaan Layak……………………………………………….

2.2. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi………………………………………..

BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………………

BAB IV PENUTUP………………………………………………………………….....

3.1. Kesimpulan Dan Saran…………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan merupakan Agenda Pembangunan


Global Tahun 2030 yang telah menjadi komitmen dari semua Negara di dunia termasuk
Indonesia. Berbeda dengan MDGs, tujuan dari SDGs jauh lebih ambisius dan komprehensif.
SDGs menyatukan prinsip kesejahteraan untuk umat manusia melalui prinsip no one left
behind dengan didukung oleh semua pemangku kepentingan pembangunan. SDGs
memadukan keterkaitan antara aspek ekonomi, sosial, lingkungan yang diperkuat oleh tata
kelola yang baik. Belajar dari pengalaman MDGs, keberhasilan pencapaian SDGs di tahun
2030 memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang. Bagian dari perencanaan ini
sesuai dengan Perpres No. 59 Tahun 2017 dilakukan melalui serangkaian dokumen
perencanaan: Peta Jalan SDGs sampai dengan tahun 2030, Rencana Aksi Nasional dan
Daerah untuk periode 2017-2019 dan periode selanjutnya. Semua dokumen perencanaan ini
harus dilakukan secara berjenjang dan sistematis.

Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat,
memperluas lapangan kerja, pemerataan pembagian pendapatan masyarakat, meningkatkan
hubungan ekonomi regional, dan melalui pergeseran struktur kegiatan ekonomi dari sektor
primer ke sektor sekunder dan tersier. Kegiatan dalam upaya meningkatkan perekonomi
dilakukan dalam jangka pendek dan jangka panjang, baik di tingkat provinsi atau
kabupaten/kota di setiap daerah di Indonesia.

1.1 LATAR BELAKANG


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan
bahwa salah satu tujuan utama Negara Indonesia adalah menciptakan suatu kehidupan
berbangsa dan bernegara yang adil dan sejahtera demi mewujudkan suatu keadilan sosial,
dengan cara pemenuhan hak setiap warga negara untuk mendapatkan pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia. Persoalan mengenai pekerjaan
masih menjadi topik pembicaraan yang selalu menjadi permasalahan bagi sebagian warga
negara Indonesia.
Sempitnya ruang pekerjaan menjadi salah satu faktor utama yang selalu menjadi
keluhan rakyat. Tidak semua penduduk Indonesia bisa mendapatkan pekerjaaan. Ada
yang memilih untuk berwirausaha, ada yang memilih menjadi pekerja/buruh yang sering
dikonotasikan sebagai pekerja rendahan sampai ada yang memilih untuk menjadi
pengangguran karena tidak ada lagi lapangan pekerjaan yang dapat diperoleh untuk
mencapai kehidupan yang layak agar bisa menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan di masa
kini dan tuntutan di masa yang akan datang. Perlindungan upah merupakan aspek
perlindungan yang paling penting bagi tenaga kerja. Bentuk perlindungan pengupahan
merupakan tujuan dari pekerja/buruh dalam melakukan pekerjaan untuk mendapatkan
penghasilan yang cukup untuk membiayai kehidupannya bersama dengan keluarganya,
yaitu penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

1.2. TUJUAN PENELITIAN

1. Menganalisis pengaruh dari jumlah tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di


Indonesia.
2. Menganalisis pengaruh dari pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi
di Indonesia

1.3. MANFAAT PENELITIAN


1. Bagi penyusun, penelitian bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan pengetahuan
penyusun sekaligus untuk memenuhi tugas perkuliahan..
2. Bagi akademisi, diharapkan menjadi pengetahuan tambahan bagi mereka juga
sekaligus menjadi referensi karya ilmiah lainnya baik dalam rangka tugas maupun
bukan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PENGERTIAN PEKERJAAN LAYAK


Definisi dari pekerjaan layak atau decent work secara sederhana
adalah pekerjaan yang dilakukan atas kemauan atau pilihan sendiri, berupah atau
memberikan penghasilan yang cukup untuk membiayai hidup secara layak dan berharkat,
serta terjamin dari keamanan dan keselamatan fisik maupun psikologis.

2.2. PENGERTIAN PERTUMBUHAN EKONOMI


Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara
secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi
suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi
dalam kehidupan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan
produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam selang waktu tertentu.
Semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi maka semakin cepat proses pertambahan
output wilayah sehingga prospek perkembangan wilayah semakin baik. Dengan di
ketahuinya sumber-sumber pertumbuhan ekonomi maka dapat ditentukan sektor prioritas
pembangunan. Menurut Todaro dan Smith (2004) terdapat tiga faktor atau komponen
utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu akumulasi modal (capital
accumulation), pertumbuhan penduduk (growth in population), dan kemajuan teknologi
(technological progress).
BAB III

PEMBAHASAN DAN MASALAH

Isu mengenai sumber daya manusia (human capital) sebagai input pembangunan
ekonomi sebenarnya telah dimunculkan oleh Adam Smith (1776), yang mencoba
menjelaskan penyebab kesejahteraan suatu negara, dengan mengisolasi dua faktor, yaitu; 1.
pentingnya skala ekonomi, dan 2. pembentukan keahlian dan kualitas manusia. Faktor yang
kedua inilah yang sampai saat ini telah menjadi isu utama tentang pentingnya pendidikan
dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. ketenagakerjaan merupakan salah satu
pendorong meningkatnya perekonomian, di dalam ketenagakerjaan terdapat empat bagian
yaitu tenaga kerja, kesempatan kerja, angkatan kerja dan pengangguran, berikut
penjelasannya:
1) Tenaga kerja menurut UU N0. 13 Tahun 2003 adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Adapun menurut ILO (International
Labour Organization) tenaga kerja adalah penduduk usia kerja yang berusia antara 15–64
tahun. Namun, kebiasaan yang dipakai di Indonesia adalah seluruh penduduk berusia 10
tahun ke atas karena pada usia tersebut seorang penduduk sudah dianggap mulai dapat
bekerja.
2) Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja adalah jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia bagi tenaga kerja
yang tercermin dari jumlah penduduk usia kerja (usia 10 tahun ke atas) yang bekerja.
Jika jumlah kesempatan kerja yang tersedia lebih sedikit dari jumlah angkatan kerja, hal
ini akan menimbulkan pengangguran.
3) Angkatan Kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (10 tahun ke atas) yang bekerja atau
sedang mencari pekerjaan. Kelompok penduduk ini disebut juga penduduk yang aktif
secara ekonomi (economically active population). yang termasuk bukan angkatan kerja
adalah penduduk usia kerja yang tidak bekerja karena alasan masih dalam proses
pendidikan, mengurus rumah tangga dan lainnya seperti mereka yang pensiun, atau cacat
jasmani. Kelompok penduduk ini disebut juga kelompok penduduk yang tidak aktif
secara ekonomi (noneconomically active population).
4) Pengangguran
Pengangguran dapat diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja dan sedang
mencari pekerjaan.

Untuk mengatasi masalah layak kerja dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia,


pemerintah beserta pihak yang berkepentingan lainnya telah melakukan beberapa agenda dan
kebijakan. Kementrian ketenagakerjaan dan organisasi perburuhan internasional telah
mengkaji kebijakan kebijakan yang ada di indonesia, yaitu mengenai pertumbuhan ekonomi
yang inklusif menuju pekerjaan layak untuk semua, strategi penciptaan lapangan kerja
berkelanjutan, meningkatkan hak hak pekerja, dan mendorong lingkungan kerja yang sehat
dan aman, kebijakan pengupahan yang berkelanjutan, serta perluasan jaminan sosial bagi
pertumbuhan ekonomi inklusif. Selain itu pemerintah juga telah mengeluarkan beberapa
paket kebijakan ekonomi untuk mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif.
BAB IV

PENUTUP

3.1. SIMPULAN DAN SARAN

Pertumbuhan ekonomi dan ketenagaan kerjaan adalah permasalahan setiap negara.


Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu faktor yang menentukan pembangunan ekonomi
baik dinegara maju maupun berkembang. Semakin baik pertumbuhan ekonomi suatu
negara maka semakin baik pula pembangunan ekonomi di negara tersebut. Adanya
pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh tenaga kerja yang baik merupakan indikasi
keberhasilan pembangunan ekonomi. Terdapat banyak faktor yang mendorong dan
menghambat pertumbuhan ekonomi. Diperlukan usaha untuk dapat mengoptimalkan
pengelolaan sumber-sumber daya di Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi Indonesia.

Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Berjuanglah demi hidup yang lebih baik, tingkatkan prestasimu dan antusiaslah dalam
bidang ekonomi karena sangat tergantung sekali negara ini kepada struktur dan system
ekonomi yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, T. (2015). Relevansi Lulusan Perguruan Tinggi Di Indonesia Dengan Kebutuhan


Tenaga Kerja Di Era Global. Jurnal Kependudukan Indonesia, 10(1), 53.
https://doi.org/10.14203/jki.v10i1.57

Bruce, 2011. (2013). No Title No Title. Journal of Chemical Information and Modeling,
53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Vina, G. (2016). No Title.

Pertumbuhan, A., Dan, E., Mempengaruhi, Y., Kota, K., & Provinsi, D. I. (2013). Analisis
pertumbuhan ekonomi dan faktor-faktor yang mempengaruhi ( kabupaten/kota di
provinsi jawa tengah. 2, 1–11.

Harfina, D. (2009). DI PERDESAAN JAWA TENGAH Analisis Data Sakernas 2007. Jurnal
Kependudukan Indonesia, IV(1), 15–32. https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2

Rai, S. M., Brown, B. D., & Ruwanpura, K. N. (2019). SDG 8: Decent work and economic
growth – A gendered analysis. World Development, 113, 368–380.
https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2018.09.006

Anda mungkin juga menyukai