Anda di halaman 1dari 21

IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA DALAM

KEHIDUPAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA


REPUBLIK INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas

Oleh:
Yuni Endah N 21.01.0015
Ita agustiningsih 21.01.0016
Try Wulan dari 21.01.0017
Devi Tiara Prihartina 21.01.0018
Muthia Dafi Rolaeli 21.01.0019

PRODI KEBIDANAN
STIKES SERULINGMAS CILACAP
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul
"Implementasi Wawasan Nusantara dalam Pertahanan dan Keamanan Negara
Republik Indonesia”. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada segenap teman-
teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini
memberikan panduan dalam pembelajaran kewarganegaraan. Makalah ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi mahasiswa-mahasiswa lain untuk memahami dan menerapkan
berbagai ilmu pengetahuan mengenai Pendidikan Kewarganegaraan.

Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh sebab itu,
saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga
berharap semoga karya ilmiah ini mampu memberikan pengetahuan khususnya pada
topik wawasan nusantara dan implementasinya pada pertahanan dan keamanan
negara.

Cilacap, 06 Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR …………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………............…………………..… 1

 A. Latar Belakang …………………………………..………………… 1


 B. Rumusan Masalah………………………....……………..………… 2
 C. Tujuan Penulisan ………………………………………...………… 2

BAB II PEMBAHASAN …………………………………….………......…….... 3

 A. Pertahanan dan Keamanan Negara…….………………..….….…… 3


 B. Wawasan Nusantara ……………..……………….……...………… 5
 C. Implementasi………….……………………….….……..………… 11

BAB III PENUTUP ………………………………………………..……....….… 17

 A. Simpulan …………………………………………………………… 17
 B. Saran …………………………………………………………….… 17

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………....….…....…… 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bentuk negara yang dianut oleh Indonesia sejak Proklamasi Kemerdekaan RI
tanggal 17 Agustus 1945 adalah kesatuan. NKRI adalah negara yang berbentuk
kesatuan dengan bentuk pemerintahan republik dengan nama negara Indonesia.
Hal ini sesuai ketentuan UUD NRI Tahun 1945 Pasal 1 ayat (1): “Negara
Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbetuk republik”, dan ayat (2):”
Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang Undang
Dasar”. Kedaulatan di tangan rakyat, artinya Indonesia menganut sistem
demokrasi dalam menjalankan pemerintahannya. Dalam negara demokrasi
kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. NKRI merupakan negara kesatuan
yang dibagi atas daerah-daerah provinsi yang dibagi atas kabupaten dan
kotamadya. Hal ini sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945, Pasal 18 ayat (1):”
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan
daerah itu dibagi atas kabupaten dan kota yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan
kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang”.
Bentuk pemerintahan NKRI adalah republik, sehingga negara diselenggarakan
berdasarkan prinsip kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara demokratis, yang
dibentuk melalui pemilihan umum (Pemilu). Sistem pertahanan keamanan rakyat
semesta adalah sistem pertahanan negara yang dipakai di Indonesia. Sistem ini
mencakup perlawanan rakyat semesta dalam menghadapi setiap ancaman
terhadap keselamatan bangsa dan negara.

1
B. RUMUSAN MASALAH

Setelah menyusun latar belakang makalah, kami memiliki beberapa rumusan masalah
yang relevan untuk dibahas dalam makalah ini, yaitu:

1. Mengetahui implementasi wawasan nusantara pada pertahanan dan keamanan


negara.

C. TUJUAN

Dari rumusan masalah diatas, kami memiliki beberapa tujuan yang kami muat, yaitu:

1. Mengetahui konsep NKRI


2. Memahami Pentingnya Pertahanan dan Keamanan NKRI
3. Memahami Wawasan Nusantara berikut dengan asas dalam berbangsa dan
bernegara
4. Memahami Implementasi Wawasan Nusantara Khususnya di bidang
Pertahanan dan Keamanan NKRI.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA

Dalam kehidupan bernegara, aspek pertahanan merupakan faktor yang sangat


hakiki dalam menjamin kelangsungan hidup negara tersebut. Tanpa mampu
mempertahankan diri terhadap ancaman dari luar negeri dan/atau dari dalam
negeri, suatu negara tidak akan dapat mempertahankan keberadaannya. Bangsa
Indonesia yang memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus
1945 bertekad bulat untuk membela, mempertahankan, dan menegakkan
kemerdekaan, serta kedaulatan negara dan bangsa berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.

Tertuang dalam PASAL 30 Ayat 2 dalam Undang-Undang Dasar 1945 hasil


amandemen kedua menyebut bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara
dilaksanakan melalui Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta
(Sishankamrata) oleh TNI dan Kepolisian Negara RI sebagai kekuatan utama dan
rakyat sebagai kekuatan pendukung. Yang artinya adalah pertahanan negara
Indonesia bersifat semesta. Yaitu, melibatkan seluruh rakyat dan semua sumber
daya nasional, sarana dan prasarana nasional, dan segenap wilayah negara sebagai
satu kesatuan pertahanan. Sistem pertahanan semesta melibatkan seluruh sumber
daya nasional termasuk didalamnya sumber daya manusia (warga negara) yang
harus dipersiapkan secara dini oleh pemerintah. Wujud keikutsertaan warga
negara dalam pertahanan negara adalah sebagai Komponen Pendukung yang
berfungsi meningkatkan kekuatan dan kemampuan Komponen Utama dan
Komponen Cadangan dalam menghadapi ancaman militer dan atau sebagai
kekuatan komponen bangsa dalam mendukung kementerian /lembaga diluar

3
bidang pertahanan menghadapi ancaman nonmiliter. Sistem pertahanan keamanan
rakyat juga didasari atas tanggung jawab akan hak dan kewajiban warga negara,
rasa yakin pada kekuatan sendiri, serta kepercayaan pada kemenangan dan
pantang menyerah, baik pada penyerahan diri, dan wilayah. Perlawanan rakyat
semesta adalah bentuk kesadaran, sikap, tekad, dan pandangan seluruh rakyat
Indonesia dalam menangkal, mencegah, menumpas, maupun menggagalkan
seluruh ancaman yang dapat mengganggu keselamatan bangsa dan negara
Indonesia. Pertahanan negara sendiri disusun dengan prinsip demokrasi, hak asasi
manusia, kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional &
internasional, kebiasaan internasional, dan prinsip hidup damai berdampingan
dengan memperhatikan kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan.

Tak hanya itu, pertahanan negara juga memperhatikan prinsip kemerdekaan,


kedaulatan, serta keadilan sosial. Dalam sistem pertahanan keamanan rakyat
semesta, fungsi rakyat adalah sebagai kekuatan pendukung. Sementara, TNI dan
Polri berfungsi sebagai kekuatan utama. TNI bertugas melindungi,
mempertahankan, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan NKRI. Dan Polri
bertugas menjaga keamanan serta ketertiban di masyarakat, melindungi,
mengayomi, dan melayani masyarakat, serta menegakkan hukum. Bentuk akhir
dari perlawanan rakyat semesta adalah perang rakyat semesta. Maksudnya adalah,
perlawanan total semua rakyat Indonesia terhadap usaha musuh untuk merampas
kemerdekaan dan kedaulatan RI, dengan cara mengerahkan semua potensi dan
kekuatan nasional. Perlawanan rakyat semesta bersifat kerakyatan, kesemestaan,
dan kewilayahan. Kerakyatan berarti keikutsertaan warga negara adalah sesuai
kemampuan masing-masing. Kesemestaan berarti segenap daya bangsa dan
negara mampu mengerahkan diri menanggulangi semua ancaman, baik dari dalam
maupun luar negeri. Dan kewilayahan artinya semua wilayah Indonesia
merupakan tumpuan perlawanan dan didayagunakan untuk mendukung tiap
perlawanan secara berlanjut. Perwujudan usaha perlawanan rakyat secara total
4
mencakup perlawanan bersenjata maupun tidak dan untuk menghadapi semua
kekuatan asing yang ingin merampas kemerdekaan & kedaulatan Indonesia atau
menguasai sebagian wilayah Indonesia. Sarana perjuangan bangsa juga
didasarkan pada kekuatan rakyat yang terlatih serta dipersenjatai secara psikis
dengan ideologi Pancasila serta secara fisik dengan keterampilan bela negara.

B. WAWASAN NUSANTARA

Beralih dari pertahanan dan keamanan negara, selanjutnya sebagai seroang


warga negara wajib hukumnya memiliki wawasan nusantara. Wawasan Nusantara
itu sendiri merupakan cara pandang terhadap bangsa dengan tujuan menjaga
persatuan dan kesatuan, yang diwujudkan dengan mengutamakan kepentingan
nasional dibanding kepentingan pribadi, kelompok atau golongan tertentu.
Wawasan Nusantara sendiri digunakan sebagai pedoman, motivasi, dorongan, dan
rambu-rambu dalam menentukan kebijaksanaan, keputusan, tindakan dalam
penyelenggaraan negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pengertian
wawasan nusantara secara etimologi berasal dari bahasa Jawa wawas yang berarti
pandangan, nusa yang berarti kesatuan kepulauan dan antara yang bermakna dua
samudera. Jadi pengertian secara umum dari Wawasan nusantara adalah cara
pandang atau cara melihat kesatuan kepulauan yang terletak diantara (Asia dan
Australia) juga dua samudera (Hindia dan Pasifik). Berdasarkan TAP MPR tahun
1993 dan 1998 tentang GBHN, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia, tentang jati diri dan lingkungan yang mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah demi tercapainya tujuan nasional.
Sementara pengertian Wawasan Nusantara menurut dokumen ketetapan MPR
tahun 1999 menyatakan:

5
“Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa mengenai diri dan
lingkungan yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta wilayah dalam menyelenggarakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan tujuan mencapai
tujuan nasional.”
Wawasan nusantara memiliki dua tujuan utama, diantaranya:
Tujuan wawasan nusantara ke Luar adalah menjamin kepentingan nasional dalam
era globalisasi yang kian mendunia maupun kehidupan dalam negeri. Kemudian
turut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, keadilan sosial, dengan sikap saling menghormati. Bangsa Indonesia harus
terus-menerus mengamankan dan menjaga kepentingan nasionalnya dalam
kehidupan internasionalnya di semua aspek kehidupan, baik politik, ekonomi,
sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan demi tercapainya tujuan nasional
yang tertera dalam UUD 1945. Tujuan wawasan nusantara ke dalam adalah
menjamin persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan nasional, baik
aspek alamiah maupun aspek sosial. Bangsa Indonesia harus meningkatkan
kepekaannya dan berupaya mencegah faktor-faktor penyebab timbulnya
disintegrasi bangsa sedini mungkin, juga terus mengupayakan terjaganya
persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.

Kemunculan konsep dan pemikiran wawasan nusantara disebabkan oleh


lokasi geografis, geopolitik, geostrategi, historis dan yuridis formal. Berikut ini
beberapa definisi dan makna wawasan nusantara dilihat dari berbagai sudut
pandang ahli:
1. Prof. Wan Usman
Menurut Prof. Wan Usman, wawasan nusantara adalah cara pandang
bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah air sebagai negara kepulauan
dalam segala aspek kehidupan yang beragam.
2. Munadjat Danusaputro, 1981
6
Menurut Munadjat Danusaputro, wawasan nusantara adalah cara pandang
bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensi yang
saling berhubungan serta penerapannya di tengah lingkungan berdasarkan
asas nusantara. Asas nusantara sendiri merupakan suatu ketentuan dasar
yang harus ditaati, dipatuhi dan dipelihara agar kepentingan nasional dapat
terwujud. Cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya
juga harus sesuai dengan ide nasional Pancasila, sebagai aspirasi suatu
bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermartabat di tengah-tengah
lingkungan yang menjiwai tindak kebijaksanaan dalam mencapai tujuan
perjuangan bangsa.
3. Sumarsono, 2002
Menurut Sumarsono, wawasan nusantara merupakan nilai yang menjiwai
segenap peraturan perundang-undangan pada setiap strata di seluruh
wilayah negara, sehingga menggambarkan sikap dan perilaku, paham serta
semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi dan merupakan
identitas atau jati diri Bangsa Indonesia.Wawasan nusantara sebagai cara
pandang Bangsa Indonesia tentang merupakan gejala sosial yang dinamis
dengan tiga unsur: Wadah dari wawasan nusantara adalah Wilayah negara
kesatuan RI berupa nusantara dan organisasi negara RI sebagai kesatuan
utuh. Isi wawasan nusantara adalah inspirasi Bangsa Indonesia berupa
cita-cita nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Tata laku dari
wawasan nusantara adalah tindakan Bangsa Indonesia untuk
melaksanakan falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang apabila
dilaksanakan dapat menghasilkan wawasan nusantara.
4. Samsul Wahidin, 2010
Menurut Samsul Wawasan Nusantara merupakan cara memahami, cara
menghayati, cara bersikap, cara bertindak, cara berpikir dan bertingkah
laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil dari interaksi psikologis,
sosiokultural dalam arti luas dengan aspek-aspek astagatra.
7
5. M. Panggabean, 1979
Menurut M. Panggabean, wawasan nusantara merupakan doktrin politik
bangsa Indonesia untuk mempertahankan kelangsungan hidup NKRI
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan mempertimbangkan
pengaruh ekonomi, geografi, demografi, teknologi dan peluang strategis
lainnya. Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia, dan nilai yang
terkandung di dalam wawasan nusantara telah diintegrasikan dalam lima
aspek secara intern yaitu kesatuan wilayah, kesatuan bangsa, kesatuan
ekonomi, kesatuan budaya, dan kesatuan pertahanan. Sedangkan untuk
ekstern nilai integrasi diarahkan untuk mewujudkan ketertiban dunia yang
berdasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
6. Sabarti Akhadiah MK, 1997
Menurut Sabarti Akhadiah, wawasan nusantara adalah cara pandang
bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya sesuai dengan Pancasila
serta UUD 1945 sebagai bentuk aspirasi bangsa yang merdeka, berdaulat
dan bermartabat yang menjiwai kebijakan dalam mencapai tujuan bangsa.
7. Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, 2007
Menurut Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, wawasan nusantara ialah
cara pandang bangsa terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945, serta sesuai wilayah geografis nusantara yang
menjiwai kehidupan bangsa demi mencapai tujuan dan cita-cita nasional.

Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan Nasionalisme yang tinggi di


segala aspek kehidupan rakyat yang lebih mengutamakan kepentingan nasional
dibanding kepentingan individu, kelompok, golongan, suku, atau daerah. Kedudukan
Wawasan Nusantara sendiri berada dalam Hirarki Paradigma Sosial, dimulai dari:
Dalam mewujudkan nasionalisme yang tinggi itu bukanlah hal yang mudah, dimana
dengan adanya globalisasi saat ini mengakibatkan liberalisasi serta dominasi pasar

8
bebas. Buku berjudul Nasionalisme dan Ketahanan Budaya Indonesia: Sebuah
Tantangan yang dibuat oleh M. Azzam Manan berupaya mencari sebuah solusi untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut.
Hirarki I = Landasan Ideologi atau Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dasar
negara

Hirarki II = Landasan Konstitusionalnya UUD 1945

Hirarki III = Landasan Visional adalah Wawasan Nusantara

Hirarki IV = Landasan Konsepsional merupakan Ketahanan Nasional

Jika mengacu pada pengertian wawasan nusantara, sebenarnya fungsi utama


dari wawasan nusantara adalah sebagai panduan, pedoman, acuan bagi bangsa
Indonesia dalam bernegara. Fungsi wawasan nusantara sendiri terbagi lagi ke dalam 4
kategori, yaitu:

1. Wawasan Pertahanan dan Keamanan nasional: Mengarah pada pandangan


geopolitik Negara Indonesia. Pandangan tersebut mencakup tanah air serta
segenap wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Wawasan Kewilayahan Indonesia: Termasuk pemahaman mengenai batas


wilayah Indonesia agar terhindar dari potensi sengketa dengan negara lain.

3. Wawasan Pembangunan: Dengan beberapa unsur di dalamnya, seperti sosial


politik, kesatuan politik, pertahanan serta keamanan negara, ekonomi, dan
sosial ekonomi.

4. Konsep Ketahanan Nasional: Konsep ketahanan sosial yang memegang


peranan penting dalam perencanaan pembangunan, kewilayahan, serta
pertahanan keamanan nasional.

9
Asas wawasan nusantara merupakan kaidah atau ketentuan dasar yang wajib
dipatuhi, dilakukan, serta dijaga oleh seluruh elemen masyarakat agar tercipta
perdamaian serta keseimbangan di Indonesia. Berikut merupakan asas wawasan
nusantara:

1. Asas Solidaritas

Solidaritas adalah perasaan emosional dan moral yang terbentuk pada


hubungan antar individu atau kelompok berdasarkan rasa saling percaya,
kesamaan tujuan dan cita-cita, adanya kesetiakawanan dan rasa
sepenanggungan. Sikap solidaritas sendiri merupakan bentuk kepedulian
terhadap orang lain. Sikap solidaritas sudah selayaknya dijalankan oleh
seluruh masyarakat Indonesia, tanpa membeda-bedakan dari dan kepada
siapa. Kesetiaan menjadi tonggak utama dalam menciptakan persatuan
serta kesatuan suatu negara. Rasa setia kawan atau solidaritas dapat
menjadi kekuatan tersendiri untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita
nasional.

2. Asas Kejujuran

Kejujuran dalam berpikir serta bertindak menjadi sebuah asas wawasan


nusantara yang sangat penting. Berani berpikir dan bertindak hanya yang
sesuai dengan fakta serta kenyataan, wajib dilakukan demi tercapainya
kemajuan.

3. Asas Kesamaan Tujuan

Mempunyai tujuan serta kepentingan yang sama. Sebagai contoh, di masa


kemerdekaan saat semua rakyat Indonesia melakukan berjuang bersama-
sama mengusir para penjajah.
10
4. Asas Keadilan

Seluruh elemen masyarakat mempunyai hak yang sama dalam


mendapatkan keadilan dan mewujudkan tujuan serta cita-cita nasional
tidak boleh merugikan pihak tertentu maupun mengutamakan kepentingan
kelompok atau golongan sendiri. Hal ini berlaku dalam segala aspek
kehidupan bernegara, baik keadilan secara hukum, ekonomi, politik, serta
sosial.

5. Asas Kerja Sama

Dengan adanya kesadaran pada tujuan serta kepentingan yang sama akan
menciptakan kerjasama antar elemen masyarakat. Kerjasama serta
koordinasi tersebut dapat dilaksanakan atas dasar kesetaraan agar
terciptanya efektivitas dalam mencapai tujuan Bersama. Sebab
kebersamaan dan gotong royong ini akan memudahkan serta meringankan
suatu pekerjaan termasuk dalam menghadapi tantangan terhadap
implementasi wawasan nusantara.

C. IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA DALAM


PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA

Penerapan nyata wawasan nusantara dapat dilakukan melalui cara berpikir,


bersikap, bahkan berucap. Contoh penerapan wawasan nusantara sendiri dimulai
dari menjadikan Pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup bernegara serta
bermasyarakat. Hal ini bisa atau dapat dilakukan dengan tindakan nyata sehari-hari
yang mencerminkan nilai-nilai religius, kekeluargaan, serta menjaga persatuan
sesuai dengan Pancasila. Sikap cinta tanah air yang diwujudkan dengan adanya
sikap yang lebih menitikberatkan pada kepentingan bangsa serta negara di atas

11
kepentingan pribadi, golongan, serta agama. Mewujudkan pembangunan bangsa
dengan tindakan nyata serta prestasi.

Wawasan Nasional bangsa Indonesia adalah Wawasan Nusantara yang


merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional.
Sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar
proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh
karena itu diperlukan suatu konsepsi Ketahanan Nasional yang sesuai dengan
karakteristik bangsa Indonesia. Dan dapat dikatakan bahwa Wawasan Nusantara
dan ketahanan nasional merupakan dua konsepsi dasar yang saling mendukung
sebagai pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan barbangsa dan bernegara agar
tetap jaya dan berkembang seterusnya. Implementasi wawasan nusantara di bidang
pertahanan dilakukan dengan membentuk sikap dan kedisiplinan diri dalam
membela Tanah Air, serta melaporkan segala hal yang mengganggu keamanan
pada aparat yang berwenang, meningkatkan rasa persatuan serta solidaritas baik
dalam satu daerah yang sama atau daerah yang berbeda. Terakhir membangun
sarana serta prasarana bagi kegiatan atau aktivitas pengamanan wilayah Indonesia.

Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan hankam akan


menumbuh-kembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut
akan membentuk sikap bela negara pada setiap warga Negara Indonesia.
Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa serta bela negara ini akan menjadi
modal utama yang menggerakkan partisipasi setiap warga negara Indonesia dalam
menanggapi setiap bentuk ancaman, seberapa pun kecilnya dan dari mana pun
datangnya, atau setiap gejala yang membahayakan keselamatan bangsa dan
kedaulatan negara.

Ada Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi wawasan


nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu:

12
1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan
kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan
tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara
lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-
hal yang menganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.

2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga
menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan
membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda
daerah dengan kekuatan keamanan.

3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana


yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan
wilayah terluar Indonesia. Indonesia memiliki bentuk kepulauan, letak strategis,
dan ciri khas tersendiri. Oleh karena itu, penting untuk menegakkan implementasi
Wawasan Nusantara guna melindungi pertahanan dan keamanan di Tanah Air.

Berdasarkan Tap MPR RI No. IV/MPR/1973 tentang GBHN pada Bab 2 bagian E,
wawasan dalam mencapai tujuan Pembangunan Nasional adalah Wawasan
Nusantara yang mencakup perwujudan Nusantara sebagai satu kedaulatan
pertahanan dan keamanan, dalam arti: Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau
satu Daerah pada hakekatnya merupakan ancaman terhadap seluruh Bangsa dan
Negara. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama
dalam rangka pembelaan Negara dan Bangsa.

Mengutip buku Serba-Serbi Wawasan Kebangsaan dalam Konteks: Demokrasi,


Kewarganegaraan, hingga Integrasi Sosial oleh Yuniar Mujiwati (2020), terdapat
beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam implementasi Wawasan Nusantara di
bidang pertahanan dan keamanan, antara lain adalah:

1. Menjamin keutuhan wilayah nasional.

13
2. Melindungi sumber kekayaan alam dan penyelerasannya.

3. Menunjukkan kedaulatan negara Indonesia.

4. Menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran cinta Tanah Air yang akan


berlanjut pada pembentukan sikap bela negara.

5. Menggerakkan partisipasi warga negara Indonesia dalam menanggapi ancaman


yang membahayakan keselamatan dan kedaulatan bangsa.

Berikut adalah contoh implementasi yang dikutip dari Materi Kuliah


Kewarganegaraan: Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik di Indonesia tulisan
Dr. I. Putu Ari Astawa, S.Pt, MP (2017):

a) Membangun rasa persatuan dengan menumbuhkan rasa solidaritas dan


hubungan erat antar warga negara Indonesia yang berbeda daerah. Sehingga
mereka saling membantu ketika ada daerah lain yang mendapat ancaman.

b) Memberikan kesempatan pada seluruh warga negara untuk berperan aktif


seperti memelihara lingkungan, meningkatkan kemampuan disiplin, dan
melaporkan hal-hal yang mengganggu kepada aparat.

c) Membangun TNI profesional dan menyediakan sarana serta prasarana bagi


kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, khususnya untuk pulau dan wilayah
terluar Nusantara.

Sementara tantangan yang mungkin akan dihadapi dalam Implementasi


Wawasan Nusantara di Era Modern, diantaranya: Kesadaran Warga Negara.
Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban Manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Kesadaran bela negara dalam mengisi
kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non fisik untuk

14
memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, penguasaan IPTEK,
peningkatan kualitas SDM, memberantas KKN, transparan dan pemeliharaan
persatuan. Diantaranya:

1. Perkembangan Pesat Teknologi

Perkembangan teknologi serta perkembangan masyarakat global dikaitkan


dengan dunia tanpa batas yang tentu saja menjadi tantangan tersendiri
untuk Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan ini dapat
mempengaruhi pola pikir, pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam
berbangsa dan bernegara. Kenichi Omahe dalam bukunya Borderless
Word dan The End of Nation State menyatakan dalam perkembangan
masyarakat global, batas-batas wilayah negara dalam arti geografi dan
politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu negara tidak
mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa informasi,
investasi, industri dan konsumen yang semakin individual.

2. Kapitalisme

Kapitalisme merupakan suatu sistem ekonomi yang berdasarkan kepada


hak milik swasta atas beragam barang dan kebebasan individu untuk
mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan berkecimpung dalam
aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan
kepentingan sendiri serta mencapai laba untuk dirinya sendiri. Lester
Thurow dalam bukunya The Future of Capitalism menyatakan untuk dapat
bertahan dalam era baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu
keseimbangan (balance) antara paham individu dan sosialis. James
Fulcher dalam bukunya Kapitalisme: Sebuah Pengantar Singkat juga
berusaha mempertanyakan apakah terdapat alternatif dari sistem
kapitalisme.

15
3. Pemberdayaan Masyarakat

Memberi peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk


mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-negara
maju dengan Buttom Up Planning, sedang untuk negara berkembang
dengan adanya keterbatasan kualitas SDM sehingga diperlukan landasan
operasional berupa GBHN. Kondisi nasional (Pembangunan) yang tidak
merata mengakibatkan keterbelakangan dan hal ini merupakan ancaman
bagi integritas. Pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama untuk
daerah-daerah tertinggal. Setiap warga negara sesungguhnya mempunyai
hak dan kewajiban yang sama dalam membela negara dan bangsa. Dengan
konsep Wawasan Nusantara secara geografis, kepulauan Indonesia
merupakan satu kesatuan yang utuh dengan melihat kepada kesatuan
politik, ekonomi, sosial budaya, dan Hankam.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

16
Dari penyataan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan nyata wawasan
nusantara dapat dilakukan melalui cara berpikir, bersikap, bahkan berucap.
Sedangkan dalam wawasan Nasional bangsa Indonesia adalah Wawasan
Nusantara yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju
tujuan nasional. Sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus
diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan
dengan sukses. Dan dapat dikatakan bahwa Wawasan Nusantara dan ketahanan
nasional merupakan dua konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai pedoman
bagi penyelenggaraan kehidupan barbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan
berkembang seterusnya. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan
hankam akan menumbuh-kembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang
lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada setiap warga Negara
Indonesia.

B. Saran

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena
terbatasnya pengetahuan, kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh
hubungannya dengan makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Sartini,dkk, 2002, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi,Paradigma,


Yogyakarta.

17
Komaruddin Hidayat, 2011, Pendidikan Kewargaan (Civil Education), ICCE UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.

Santoso Budi, dkk,2005, Pendidikan Kewarganegaraan, Gramedia Pustaka Utama,


Jakarta.

Cristine, dkk, 2002, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi, PT


Prandnya Paramita, Jakarta.

Subadi Tjipto, 2010, Pendidikan Kewarganegaraan, BP-FKIP UMS, Surakarta.

Zubaidi Achmad, dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi,


Paradigma, Jokjakarta.

Effendi, Sutenang. 12 Oktober 2010. Wawasan Nusantara, http://www.google.com

https://penerbitbukudeepublish.com/materi/wawasan-nusantara/

18

Anda mungkin juga menyukai