Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEGIATAN

WORKSHOP AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

“Sistem Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah Daerah”

Oleh:
HERMA WULANDARI
5304181136

Dosen Pengampu:
M. Lutfi Iznillah, M.Ak

PROGRAM STUDI AKUNTANSI KEUANGAN PUBLIK


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS
2021/2022
1. Deskripsi Kegiatan

A. Nama Kegiatan: Workshop Akuntansi Sektor Publik.

B. Tema Workshop: Sistem Perencanaan Dan Penganggaran Pemerintah


Daerah.

C. Narasumber : Bpk. Rahmad Rahim, ST. MT

D. Waktu Pelaksanaan:
Waktu pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pada hari Kamis, Tanggal 24
September 2020. Dimulai dari jam 08.00-11.30 WIB.

E. Tempat Pelaksanaan
Kegiatan ini dilakukan di tempat Lab. Simulasi Kearsipan dan Eskpor Impor.
Politeknik Negeri Bengkalis.

F. Peserta
Adapun yang mengikuti dalam kegiatan ini adalah:
1. Ketua Jurusan Administrasi Niaga
2. Dosen Pengampu mata kuliah Workshop Akuntansi Sektor Publik
3. Dosen Prodi Akuntansi Keuangan Publik
4. Laboran Prodi Akuntansi Keuangan Publik
5. Mahasiswa Prodi AKP Semester 7 berjumlah 59 orang.

2. Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat kegiatan workshop adalah:
 Kegiatan workshop pada dasarnya bertujuan untuk memberikan informasi
dan juga pengetahuan segar kepada para pesertanya, sesuai dengan
bidang keahlian profesi melalui bentuk pelatihan.
 Aktivitas workshop ini juga sangat bermanfaat untuk meningkatkan
kualifikasi profesi mereka yang sesuai dengan bidang kerjanya. Artinya,
kegiatan workshop mampu memberikan manfaat serta meningkatkan
kemampuan dan juga kualitas seseorang.
 Lebih dari itu, aktivitas workshop juga sangat bermanfaat sebagai tempat
untuk membentuk kebersamaan, kerjasama, dan kemitraan antar tiap
peserta. Kegiatan workshop juga bisa dijadikan sebagai tempat yang baik
untuk berdiskusi dan juga merumuskan berbagai metode strategis untuk
bisa menyebarkan program baru kepada peserta lain.

3. Hasil Yang Ingin Di Capai


A. Deskripsi Materi
Skenario Pertumbuhan Ekonomi Jangka Menengah
RPJMN 2020-2021 merupakan titik tolak untuk mencapai sasaran pada visi 2045.
Rata-rata pertumbuhan 2015-2045:
 PDB Rill 5,7%
 PDB Rill/Kapita 5,0%
 Negara Maju dan PDB terbesar ke-5 adalah (USD 7,4 Triliun)
Tahun 2045:
 Negara maju dan PDB terbesar ke-5 (USD 7,4 triliun)
 Peranan KTI menjadi 25%.
Dari pidato prlantikan presiden 20 Oktober 2019 adalah harus bertranformasi dari
ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa
modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi ke,akmuran bangsa, demi keadilan
social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Arah Kerangka Ekonomi Makro
a. Arah Kebijakan adalah sebagai berikut:
 Pemulihan Ekonomi
 Konektivitas
 Transformasi Ekonomi
 Pemerataan Wilayah
 Penanganan Bencana
b. Strategi Pengembangan adalah sebagai berikut:
 Penguatan pusat-pusat pertumbuhan wilayah
 Penguatan konektivitas
 Peningkatan ekonomi lokal
 Peningkatan ekonomi lokal
 Peningkatan kualitas SDM
 Peningkatan pelayanan dasar
 Penanggulangan bencana
Rancangan Awal Indikator Makro Daerah Provinsi Riau
1. Laju pertumbuhan ekonomi (%)
Sasaran pertumbuhan ekonomi Riau tahun 2022 perlu lebih tinggi (menjadi:
3,0 – 3,5%), karena potensi pertumbuhan ekonomi tahun 2022: membaiknya
harga CPO, peningkatan permintaan biodiesel seiring pemulihan ekonomi
hijau melalui kebijakan B30, proses peralihan Blok Rokan, serta
pembangunan Tol Pekanbaru – Dumai, Pekanbaru – Bukittinggi, serta Rengat
– Jambi.
2. Tingkat Kemiskinan (%)
Range tingkat kemiskinan diharapkan dapat berada di sekitar 6,4%, didorong
oleh perbaikan akurasi targeting perlindungan sosial sehingga terjadi
peningkatan konsumsi masyarakat miskin.
3. Tingkat penagngguran terbuka (%)
Hasil exercise daerah dan Bappenas telah sejalan. Dengan TPT provinsi lebih
rendah daripada tingkat nasional, proyeksi diharapkan memiliki sinyal positif
untuk tahun mendatang.
Rekomendasi Prioritas Daerah Provinsi Riau
 Diversifikasi sektor ekonomi dan hilirisasi sektor basis
 Peningkatan kualitas layanan dasar dalam mendukung daya saing SDM
 Peningkatan infrastruktur layanan dasar dan infrastruktur digital untuk
pemerataan pembangunan
 Penguatan sistem mitigasi dan penanggulangan bencana.
Pertumbuhan Pdb Nasional Dan Pdrb Provinsi Riau Per Triwulan 2019-2021
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II-2021 tumbuh menanjak sebesar 7,07%
yang didukung oleh beberapa kontribusi sektor utama :
Berdasarkan Lapangan Usaha:
1. Industri Pengolahan 19,29%
2. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 14,27%
3. Perdagangan Besar dan Eceran 13,08%
Berdasarkan Pengeluaran:
1. Konsumsi Rumah Tangga 55,07%
2. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 29,86%
3. Ekspor Barang dan Jasa 20,31%.
Pertumbuhan Ekonomi Riau Triwulan II-2021 tumbuh sebesar 5,13% dengan
kontribusi sektor utama :
Berdasarkan Lapangan Usaha
 Industri Pengolahan 28,00%
 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 26,38%
 Pertambangan dan Penggalian 20,14%
Berdasarkan Pengeluaran
 Konsumsi Rumah Tangga 36,93%
 Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 33,42%
 Ekspor Barang dan Jasa 33,22%.
Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Dan Kontribusi Pdrb Triwulan II-2021
 Ekonomi di semua kelompok pulau di Indonesia mengalami pertumbuhan
yang positif. Kontribusi terbesar didominasi oleh Pulau Jawa sebesar 57,92%
dengan pertumbuhan 7,88%.
 Kontribusi PDRB wilayah Sumatera terhadap Nasional sebesar 21,73%.
 Pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera triwulan II-2021 tumbuh sebesar
5,27% dan Provinsi Riau tumbuh sebesar 5,13%.
 Kontribusi PDRB Provinsi Riau terhadap Pulau Sumatera sebesar 22,53%
setelah Provinsi Sumatera Utara.
Perekonomian Provinsi Riau
 Rata-rata pertumbuhan nilai PDRB dalam kurun waktu lima tahun tertinggi
pada Kab. Rokan Hulu 4,15%, disebabkan besarnya kontribusi sektor
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 54,22% subsektor perkebunan
(kelapa sawit)
 Rata-rata pertumbuhan nilai PDRB terendah Kab. Bengkalis -2,23%,
disebabkan oleh menurunnya kinerja sektor Pertambangan dan Penggalian
(Migas)
 Sementara rata-rata pertumbuhan nilai PDRB Provinsi Riau sebesar 1,78%
dibawah nasional 3,64%.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
IPM Kabupaten/Kota dengan capaian diatas Provinsi Riau terdapat di Kota
Pekanbaru, Kota Dumai, Kab. Siak, Kab. Bengkalis, dan Kab. Kampar, selebihnya
dibawah capaian provinsi.
Kemiskinan Provinsi Riau
Tingkat kemiskinan Kab/kota yang berada diatas Provinsi Riau terdapat di Kab. Kep.
Meranti, Rokan Hulu, Pelalawan, Kuantan Singingi, dan Kampar. Sedangkan
Kab/kota lainnya dibawah Kemiskinan Provinsi.
Pengangguran
Tingkat pengangguran Kab/kota diatas Provinsi Riau terdapat di Kab. Bengkalis,
Kota Pekanbaru, Dumai, dan Kab. Kep. Meranti.
Dasar Hukum
 UU No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
 UU No.23 Tahun 2014 Tentan Pemerintahan Daerah
 Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata
Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah
 Perda Nomor 10 Tahun 2018 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Riau Tahun 2018-2038
 Perda Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Rpjmd Provinsi Riau Tahun 2019-2024.
Tahapan Penyusunan RKPD
Tahapan penyusunan RKPD berdasarkan Permendagri No. 86 Tahun 2017:
a) Persiapan – Desember
 Pembentukan Tim penyusunan RKPD & Orientasi tentang RKPD.
 Pengumpulan data dan informasi
 Penyusunan agenda kerja tim penyusunan RKPD.
b) Penyusunan Ranwal – Januari sd. Februari Minggu 1.
Pengolahan data & informasi, perumusan permasalahan pemb. Daerah,
perumusan sasaran & prioritas daerah.
c) Forum Konsultasi Publik
 Penyelarasan Renc Prog Prioritas beserta pagu indikatif.
 S.E. KDH tentang penyusunan rancangan RKPD.
d) Penyusunan rancangan – Februari Minggu II s.d. Maret Minggu IV
 Evaluasi rancangan awal RKO dan RKPD Prov.
 Virifikasi dan Integrasi rancangan Renja-PD
 Penyelarasan penyajian.
e) Forum Perangkat Daerah – Maret Minggu IV s.d. April Minggu I
Pembahasan mengenai rancangan Renja-PD
f) Pelaksanaan Musrenbang - Maret Minggu IV s.d. April Minggu I
 Penyiapan data dan kegiatan
 Pelaksanaan musrenbang RKPD
 Perumusan hasil musrenbang RKPD.
g) Perumusan Rankir – April Minggu 1 s.d Mei Minggu II
 Evaluasi musrenbang RKP dan RKPD Prov.
 Sinkronisasi Musrenbang RKPD Kab/Kota
 Penyelasaran Penyajian.
h) Penetepan - Juni
 Evaluasi APBD oleh gubernur
 Penetapan RKPD.
Priorita 1: Belanja Langsung Wajib dan Mengikat serta pemenuhan penerapan
pelayanan dasar
1) Peraturan Pemerdntah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal
2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan
Standar Pelayanan Minimal.
PRIORITAS 2: Pemenuhan visi dan misi Kepala Daerah
 Berdaya Saing: Kondisi kemampuan daerah yang mapan didukung
pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, dan sumber daya manusia yang handal.
 Sejahtera: Kondisi kemakmuran masyarakat Riau yang dicirikan dengan
meningkatnya pendapatan masyarakat berkurangnya ketimpangan sasial,
menurunnya kemiskinan dan penganuguran.
 Unggul: Menjadikan Riau berprestasi di bidang keagamaan, budaya seni, dan
olahraga serta terbaik dan terdepan dalam inovasi, pelayanaan publik dan
penyelenggaran pemerintahan.
 Bermartabat: Mengangkat marwah Provinsi Riau menjadi yang terdepan dan
berintegritas melalui pengamalan nilai-nilai agama serta penerapan falsalah
budaya melayu dalam sendi kehidupan bermasyarakat.
Terwujudnya Riau yang berdaya saing, sejahtera, bermatarbat, dan unggul di
Indonesia (Riau Bersatu).
 Mewujudkan sumberdaya manusia yang beriman, berkualitas dan berdaya
saing global melalui pembangunan manusia seutuhnya
 Mewujudkan pembangunan infrastruktur daerah yang merata dan berwawasan
lingkungan.
 Mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri, dan berdaya
saing
 Mewujudkan budaya melayu sebagai payung Negeri dan mengembangkan
Pariwisata yang berdaya saing.
 Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan pelayanan publi yang
prima berbasisi Teknologi Informasi.
Arah kebijakan pembangunan 5 tahunan Provinsi Riau 2019-2024.
 2020
Meningkatkan daya saing SDM dan infrastruktur wilayah untuk
pengemabngan industry, pertanian dan pariwisata yang berbasis budaya
melayu.
 2021
Memantapkan pngembangan industry, pertaniam, pariwisata, yang mendorong
perdagangan dan jasa untuk meningkatkan daya saing ekonomi.
 2022
Meningkatkan kemandirian ekonomi berbasis industry, pertanian dan
pariwisata dengan tata kelola pemerintahan dan pelayanan public prima.
 2023
Memantapkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan public dan daya saing
daerah yang kompetitif.
 2024
Mewujudkan Riau yang berdaya saing, sejahtera, bermartabat, dan unggul di
Indonesia.
Permasalahan Pembangunan Provinsi
 Masih terdapatnya kesenjangan SDM antar Kab/Kota di Provinsi yang diukur
dengan capaian IPM Kab/Kota.
 Masih rendahnya kualitas Infrastruktur dasar bagi masyarakat
 Indeks kualitas lingkungan hidup masih rendah
 Masih tingginya tingkat abrasi di wilayah pesisir dan sungai
 Masih terdapatnya permasalahan tapal batas antar Kab/Kota yang masih
belum terselesaikan.
 Rendahnya pertumbuhan ekonomi.
 Masih tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran.
 Masih rendahnya ketahanan pangan daerha.
 Masih rendahnya pemgelolaan potensi budaya.
 Masih rendahnya kinerja ASN dan palayanan public.
Prioritas Pembangunan Provinsi Riau Tahun 2021
Memantapkan pengembangan industry, pertanian, pariwisata, yang mendorong
perdagangan dan jasa untuk meningkatkan daya saing ekonomi.
Rumusan Permasalahan/Isu strategis Tahun 2022
INDUSTRI
 Keterbatasan infrastruktur dan sarana prasana pendukung.
 Produksi produk IKM yang belum memenuhi kebutuhan pasar.
 Strategi pemasaran produk IKM melalui pasar tradisional, pasar modern dan
pasar online.
PERTANIAN
 Luas Tanam dan Luas Panen belum optimal
 Sarana dan Prasarana belum merata sesuai kebutuhan usaha tani
 Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura masih Rendah
 Penerapan teknologi pertanian belum optimal
PARIWISATA
 Masih terdapatnya destinasi wisata di Provinsi Riau yang belum memenuhi
standar pariwisata berkelanjutan
 Promosi pariwisata yang belum optimal
 Atraksi wisata belum beragam
 Masih SDM pariwisata yang belum seluruhnya tersertifikasi
 Pengembangan ekonomi kreatif dalam rangka peningkatan ekonomi
masyarakat.
INFRASTRUKTUR
 Kondisi jalan Provinsi Riau dalam kondisi mantap masih rendah
 Meningkatkan angkutan orang dan barang melalui
terminal/pelabuhan/bandara;
 Peningkatan layanan air minum curah lintas kab/kota dan layanan
sanitasi;
 Belum tersedianya layanan penanganan sampah lintas kab/kota
 Luasnya penanganan kawasan kumuh permukiman
 Peningkatan sistem irigasi di 8 DI dan 34 DIR
 Panjangnya abrasi pantai yang belum tertangani.
Prioritas Pembangunan Tahun 2022
 Industri
 Pertanian
 Pariwisata
 Infrastruktur
 Sumber Daya Manusia
 Tata Kelola Pemerintah Dan Pelayanan Publik Yang Prima

B. Sesi Tanya Jawab:


(1) Pertanyaan dari Mila Suryani (AKP 7.A):
Selama masa pandemi covid-19 Pemerintah mengalami penurunan dalam hal
pembangunan dan perekonomian masyarakat. Di masa new normal sekarang ini,
bagaimana upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengerjakan ketetinggalan
dari pembangunan tersebut?
Jawab:
Pemerintah perlu melakukan penelaahan kembali terhadap rencana jangka
menengah mengingat pada tahun 2020 semua program dilakukan pengalihan
fokus untuk penanganan Covid-19. Perkembangan krisis kesehatan yang
berdampak pada ekonomi dunia ini praktis membuat seluruh negara di
dunia harus mundur dengan rencana-rencana strategis yang telah ditetapkan
semula untuk kemudian digantikan kebijakan tanggap darurat dengan
memobilisasi semua sumber daya untuk mengatasi wabah Covid-19. Pemerintah
berupaya mengagendakan kebijakan Normal Baru agar dampak ekonomi akibat
pandemi tidak sampai menimbulkan krisis yang berkepanjangan. Kebijakan ini
berhubungan dengan perencanaan pembangunan dimana Pemerintah sudah
menetapkan program, target, dan major projects di Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengerjakan ketetinggalan dari
pembangunan tersebut adalah:
 Meningkatkan sistem imun masyarakat
Mengajak masyarakat sasaran untuk mulai menjaga sistem imun tubuh di masa
pandemi covid-19 ini karen salah satu upaya pencegahan terjangkitnya virus
corona adalah memperkuat daya tahan tubuh. Yang bertujuan untuk
memberikan pemahaman kepada masyarakat sasaran betapa pentingnya untuk
menjaga sekaligus meningkatkan sistem imun tubuh. Memperkuat sistem imun
tubuh merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah
penularan virus ini. Tidak hanya virus corona, sistem imun tubuh yang kuat
juga dapat melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit lainnya.
Masyarakat sasaran juga dapat mengetahui beberapa tips yang bisa
meningkatkan sistem imun tubuh seperti menjaga asupan nutrisi makanan, tidur
dan istiahat yang cukup dan kegiatan lainnya.
 Meingkatkan UMKM
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki posisi penting, bukan
saja dalam penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan masyarakat di daerah,
dalam banyak hal mereka menjadi perekat dan menstabilkan masalah
kesenjangan sosial. Karenanya perlu upaya untuk menumbuhkan iklim kondusif
bagi perkembangan UMKM dalam mempercepat pembangunan daerah.
 Mengembangkan IT
Mengembangkan IT merupakan untuk mempercepat pembangunan daerah
tersebut.
 Memberikan bantuan kepada masyarakat.
Urusan ini salah satunya menjangkau program kesejahteraan rakyat, melalui
pemberian bantuan sosial pada masyarakat. Bantuan ini diberikan untuk
memenuhi dan menjamin kebutuhan dasar serta meningkatkan taraf hidup
penerima bansos.
Kesimpulan sehatkan terlebih dahulu imun masayakat kemudian baru
maningkatkan perekomian masyarakat.

(2) Pertanyaan dari Nuaraini (AKP 7.B)


Bagaimana pemerintah daerah memberikan stimulus untuk mendukung reformasi
struktural guna memulihkan ekonomi, meningkatkan produktivitas, dan daya
saing daerah lewat penyusunan APBD TA 2022 untuk mewujudkan sasaran
pertumbuhan ekonomi mikro 2,06-2,71?
Jawab:
Peran pemerintah dalam mendukung pemulihan ekonomi, meningkatkan
produktivitas dan daya saing daerah dengan membangun umkm yang ada di
daerah. Pemerintah dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dengan
memberikan pelatihan penggunaan teknologi yang mana ini sangat penting pada
masa pandemi. Pemerintah juga dapat memberikan dana kepada beberapa umkm
yang mendapatkan prioritas pengembangan. Menempatkan UMKM sebagai
sasaran utama pembangunan harus dilandasi komitmen dan koordinasi yang baik
antara pemerintah, pembisnis dan lembaga non bisnis serta masyarakat setempat
dengan menerapkan strategi Agresif yang berbasis pada ekonomi jaringan
(Kemitraan); Pengembangan UMKM dengan cara memberi dukungan positif dan
nyata terhadap pengembangan sumber daya manusia (pelatihan kewirausahaan),
teknologi, informasi, akses pendanaan serta pemasaran, Perluasan pasar ekspor,
merupakan indikator keberhasilan membangun iklim usaha yang berbasis
kerakyatan.
Selama 4 tahun terakhir tampak bahwa laju pertumbuhan UMKM lebih baik
daripada laju pertumbuhan usaha besar, walaupun pertumbuhan usaha besar juga
cenderung meningkat. Karena itu kita tidak boleh mengabaikan keberadaan
UMKM yang strategis baik secara nasional maupun di daerah. UMKM memiliki
posisi penting, bukan saja dalam penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan
masyarakat di daerah, dalam banyak hal mereka menjadi perekat dan
menstabilkan masalah kesenjangan sosial.

(3) Pertanyaan Jeli Andriani (AKP.7B)


Bupati Kasmarni menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda)
tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten Bengkalis 2021 kepada DPRD melalui rapat paripurna yang
dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis H Khairul Umam, Rabu malam
(22/9/2021).
Secara umum Bupati menyampaikan pendapatan daerah mengalami kenaikan
sebesar Rp397.155.681,967 dari sebelumnya sebesar Rp3.045.851.260.501
menjadi Rp3.443.006.942.468. Kemudian belanja daerah bertambah sebesar
Rp369.760.093.612 dari sebelumnya Rp3.224.258.422.662 menjadi
Rp3.594.018.516.274. Dari pertambahan tersebut tentu tugas bappeda untuk
mengatur anggarannya , kira kira dana yg bertambah tersebut akan di alihkan ke
mana ya pak agar terwujudnya pembangunan sesuai dgn target di tahun 2022
tadi?
Jawab:
Sesuai dengan visi misi bupati bengkalis yaitu meningkatkan pembelanjaan di
tahun 2022 maka dari itu anggaran tersebut akan di alihkan ke bagian
pembelanjaan untuk pembangunan.
Visi yang dimaksud adalah: "Terwujudnya Kabupaten Bengkalis Sebagai Model
Negeri Maju Dan Makmur Di Indonesia"
Sedangkan Misi yang dimaksud adalah:
 Terwujudnya pemerintahan yang berwibawa, transparan dan
bertanggungjawab serta dapat melaksanakan kepimpinan dengan bijak, berani
dan ikhlas.
 Terwujudnya pengelolaan seluruh potensi daerah dan sumber daya manusia
untuk kemakmuran rakyat.
 Terwujudnya penyediaan infrastruktur yang berkualitas untuk kesejahteraan
rakyat.
 Dalam rangka menjadikan Kabupaten Bengkalis sebagai negeri yang maju
dan makmur.

(4) Pertanyaan Winda Kusrianti (AKP. 7B)


Sehuhung dengan ketentuan besaran % penganggaran untuk covid yg telah
ditentukan sama untuk daerah, apakah kemampuan keuangan daerah serta
perkembangan covid di daerah tdk dijadikan pertimbangan juga? Apakah ini tdk
akan menyebabkan daerah mengalami kesulitan dlm menyusun anggran,
sementara kebutuhan anggaran utk covid ini bisa jadi tidak sebanyak % yg telah
di tetapkan?
Jawab:
Dalam % anggaran untuk dana covid-19 pada setiap daerah berbeda-beda karna
hal ini ditentukan oleh pendapatan dari daerah, jumlah penduduk, luas daerah,
dan lokasi daerah tersbut. Jika kesulitan dalam menyusun anggaran, maka setiap
daerah akan mengalami kesulitan. Setiap penyusunan anggaran sudah terdapat
peraturan-peraturan dan kebijakan yang berlaku.

(5) Pertanyaan Herliyan Tegas (AKP.7B)


Bagaimana pandangan bapak terhadap kurangnya kepercayaan masyarakat ke
pemerintah daerah khususnya di bidang perencanaan/penggangaran?
Jawab:
Dengan adanya regulasi bahwa perencanaan blm berpihak ke masyarakat secara
sepenuhnya.

4. Penutup
A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik adalah:


1. Konsultasi dan koordinasi secara lebih penyusunan peraturan perundangan;
efektif dalam
2. Pembentukan forum koordinasi lintas instansi dalam rangka harmonisasi
peraturan perundangan: baik penyusunan peraturan baru maupun review atas
peraturan yang sudah ada;
3. Fasilitasi proses legislasi guna mengurangi jumlah Perda yang bermasalah;
4. Dalam jangka panjang, dan ini sedang dilaksanakan, adalah melakukan
pemilihan kepala daerah secara serentak;
5. Pemilihan kepala daerah secara serentak seyogyanya dilakukan satu tahun
setelah pemilihan presiden dan legislatif, dengan demikian daerah-daerah
akan memiliki acuan yang sama yakni RPJM Nasional dari Presiden
Terpilih.

B. Saran

Saran dalam workshop ini adalah konsistensi dan harmonisasi, akan dapat
terwujud manakala: Sistem Politik, Keuangan, dan Administrasi Negara,
terutama sistem Perencanaan Pembangunan, konsisten dan harmonis, pula.

5. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai